Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
KELOMPOK 6:
B. Dasar Teori
Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini
tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda,
semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda dengan
pada evertebrata, dimana sistem saraf pada avertebrata secara umum belum
terdifferensiasi secara nyata halnya pada avertebrata, maka pada vertebrata ini sistem
saraf sudah jauh maju, terdifferensiasi dalam bebarapa bagian dengan tugas yang
lebih kompleks.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem sraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) anatar resptor dan efektor. Reseptor adalah stu atau sekelompok sel saraf
dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap tanggapan. Contohnya otot dan kelenjar. Sitem saraf terdiri dari jutaan sel
saraf (neuron). Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima rangsangan,
memproes informasi yang diterima dan member respon terhadap rangsangan.
Otak ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui
dua saraf penciuman. Lobus penciuman yang sanagt besar dalam ikan yag berburu
terutama oleh bau seperti hiu, hanglish dan lele. Dibalik lobus pencium adalah dua
lobus telencephalon, secara structural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi.
Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.
Sistem saraf pada amphibidibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(medulla spinalis). Pada amphibi, otak dan sumsum tulang belakang juga dibungkus
oleh dua lapisan selaput yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang belakang dan
pipameter yang berbatasan dengan tulang dan pipameter yang batasan dengan sistem
saraf.
Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada
burung. Otak pada reptile juga terdiri atas empat bagian. Kekhususannya adalah
hanya terdapat tonjolan. Otak besar yang berkembang dengan baik sehingga pusat
saraf pembau jelas kelihatan. Otak besar ini meluas ke atas sehingga menutupi otak
tengah. Bagia-bagian otak lainnya kurang berkembang bila dibandingkan dengan otak
pada burung.
Sistem saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan
menyusui (mamalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh susunan safaf pusat yang
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak burung terdiri dari beberapa
bagian, yakni otak besar, otak tengah dan otak kecil, dan sumsum lanjutan. Selai otak
kecil, otak besar pada burung tumbuh dengan baik. Otak besar burung berbeda pula
dengan otak besar mausia. Permukaan otak besar burung tidak berlipat-lipat, sehingga
jumlah neuron pada burung tidak banyak. Otak tengah burung berkembang
membentuk dua gelembung. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi
penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang memperluas
permukaannya sehingga dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan otak
kecil ini berguan untuk pengaturan keseimbangan burung sat terbang.
Sistem saraf pada mamalia, secara umum memiliki tingkat
perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika
dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukan lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian laterlanya dibagi oleh
alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak terdiri dari bebrapa
bagianyang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus
opticus, serebelum, dan medulla oblongata.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kamera Handphone
Bahan:
1. Torso anatomi sistem saraf pisces
2. Torso anatomi sistem saraf amphibi
3. Torso anatomi sistem saraf reptil
4. Torso anatomi sistem saraf aves
5. Torso anatomi sistem saraf mamalia
D. Prosedur Kerja
4
5
6
Keterangan:
1. Lobus olfaktori
2. Otak besar (cerebrum) Sumber: Kardong, 2008
3. Habenular ganglion
4. Dienchepalon
5. Lobus optikus
6. Cerebellum
7. Sum-sum tulang belakang
7
Sumber: Kardong, 2008
Keterangan:
1. olfactory bulb
2. olfactory tract
3. olfactory lobe
4. cereblam
5. lobus optikus
6. cerebellum
7. sum-sum tulang belakang
Keterangan:
1. lobus olfaktori
2. cerebrum
3. lobus optikus
4. cerebellum
5. sum-sum tulang belakang
3
Keterangan :
1. lobus olfaktori Sumber: Kardong, 2008
2. cerebral
3. cerebellum
6. Kesimpulan
Otak ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung
melalui dua saraf penciuman yang sangat besar dalam ikanyang berburu terutama
oleh bu seperti hagfish, hiu dan lele.
Sistem saraf pada amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belkang (medulla spinalis).
Reptile mempunyai susunan safar yang serupa dengan susunan saraf pada
burung. Otak pada reptile juga terdiri atas empat bagian. Kekhususannya hanyalah
terdapat tonjolan otak besar yang berkembang dengan baik sehingga pusat saraf
pembau jelas terlihat.
Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan
mamlia. Semua aktivitas araf diatur oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak
dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pada mamalia secara umum memiliki tingkat perkembanganyang
lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan
dengan kesaluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.
Daftar Pustaka