You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

“ANATOMI SISTEM SARAF PADA VERTEBRATA”

DiajukanUntukMemenuhiTugas Mata Kuliah


StrukturPerkembanganHewan 1
Yang dibinaolehIbu Sofia Ery Rahayu

OLEH :

KELOMPOK 6:

1. AUFA ZATIN NIRWANA (170342615538)


2. BELLA AULIA (170342615567)
3. CHALIMATUS SA’DIYYAH (170342615511)
4. MARIA DWI CAHYANI (170342615515)
5. MUSHOFATUL FITRIA (170342615552)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 BIOLOGI
April, 2018
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi sistem saraf pada pisces
2. Untuk mengetahui anatomi sistem saraf pada amphibi
3. Untuk mengetahui anatomi sistem saraf pada reptil
4. Untuk mengetahui anatomi sistem saraf pada aves
5. Untuk mengetahui anatomi sistem saraf pada mamalia

B. Dasar Teori
Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini
tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda,
semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda dengan
pada evertebrata, dimana sistem saraf pada avertebrata secara umum belum
terdifferensiasi secara nyata halnya pada avertebrata, maka pada vertebrata ini sistem
saraf sudah jauh maju, terdifferensiasi dalam bebarapa bagian dengan tugas yang
lebih kompleks.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem sraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) anatar resptor dan efektor. Reseptor adalah stu atau sekelompok sel saraf
dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap tanggapan. Contohnya otot dan kelenjar. Sitem saraf terdiri dari jutaan sel
saraf (neuron). Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima rangsangan,
memproes informasi yang diterima dan member respon terhadap rangsangan.
Otak ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui
dua saraf penciuman. Lobus penciuman yang sanagt besar dalam ikan yag berburu
terutama oleh bau seperti hiu, hanglish dan lele. Dibalik lobus pencium adalah dua
lobus telencephalon, secara structural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi.
Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.
Sistem saraf pada amphibidibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(medulla spinalis). Pada amphibi, otak dan sumsum tulang belakang juga dibungkus
oleh dua lapisan selaput yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang belakang dan
pipameter yang berbatasan dengan tulang dan pipameter yang batasan dengan sistem
saraf.
Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada
burung. Otak pada reptile juga terdiri atas empat bagian. Kekhususannya adalah
hanya terdapat tonjolan. Otak besar yang berkembang dengan baik sehingga pusat
saraf pembau jelas kelihatan. Otak besar ini meluas ke atas sehingga menutupi otak
tengah. Bagia-bagian otak lainnya kurang berkembang bila dibandingkan dengan otak
pada burung.
Sistem saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan
menyusui (mamalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh susunan safaf pusat yang
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak burung terdiri dari beberapa
bagian, yakni otak besar, otak tengah dan otak kecil, dan sumsum lanjutan. Selai otak
kecil, otak besar pada burung tumbuh dengan baik. Otak besar burung berbeda pula
dengan otak besar mausia. Permukaan otak besar burung tidak berlipat-lipat, sehingga
jumlah neuron pada burung tidak banyak. Otak tengah burung berkembang
membentuk dua gelembung. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi
penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang memperluas
permukaannya sehingga dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan otak
kecil ini berguan untuk pengaturan keseimbangan burung sat terbang.
Sistem saraf pada mamalia, secara umum memiliki tingkat
perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika
dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukan lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian laterlanya dibagi oleh
alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak terdiri dari bebrapa
bagianyang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus
opticus, serebelum, dan medulla oblongata.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kamera Handphone
Bahan:
1. Torso anatomi sistem saraf pisces
2. Torso anatomi sistem saraf amphibi
3. Torso anatomi sistem saraf reptil
4. Torso anatomi sistem saraf aves
5. Torso anatomi sistem saraf mamalia

D. Prosedur Kerja

Disiapkan bahan pengamatan berupa torso otak pada kelima kelas


vertebrata

Diamati bagian anatomi sistem saraf pada vertebrata

Dicatat dan didokumentasikan hasil pengamatan


E. Hasil Pengamatan

No. Hasil Pengamatan Gambar Literatur


1. Pada torso sistem saraf pisces

4
5
6

Keterangan:
1. Lobus olfaktori
2. Otak besar (cerebrum) Sumber: Kardong, 2008
3. Habenular ganglion
4. Dienchepalon
5. Lobus optikus
6. Cerebellum
7. Sum-sum tulang belakang

2. Pada torso sistem saraf amphibi

4 Sumber: Kardong, 2008


Keterangan:
1. Lobus olfaktori
2. Cerebrum
3. Lobus optikus
4. cerebellum
3. Pada torso sistem saraf reptil

7
Sumber: Kardong, 2008

Keterangan:
1. olfactory bulb
2. olfactory tract
3. olfactory lobe
4. cereblam
5. lobus optikus
6. cerebellum
7. sum-sum tulang belakang

4. Pada torso sistem saraf aves

Keterangan:
1. lobus olfaktori
2. cerebrum
3. lobus optikus
4. cerebellum
5. sum-sum tulang belakang

Sumber: Kardong, 2008


5. Pada torso sistem saraf mamalia

3
Keterangan :
1. lobus olfaktori Sumber: Kardong, 2008
2. cerebral
3. cerebellum

F. Analisis dan Pembahasan


1. Pada pengamatan torso anatomi sistem saraf pada pisces terdapat bagian lobus
olfaktori, otak besar (cerebrum), habenular ganglion, dienchepalon, lobus optikus,
cerebellum, dan sum-sum tulang belakang. Pada bagian otak terdapat lobus
olfaktori yang berfungsi menerima dan memproses impuls dari organ penciuman
atau hidung. Lobus olfaktori dan lobus optikus dihubungkan oleh dienchepalon
yang mempunyai hubungan dengan hormon dan homoestasis. Pada otak tengah
atau mesenchepalon terdapat dua lobus optikus yang berfungsi menerima dan
memproses impuls dari indra mata. Serebelum atau otak besar pada ikan lamprey
terlihat relatif lebih kecil. Myencepalon atau otak posterior berfunsi dalam
mengatur pernafasan dan osmoregulasi. Otak kecil tau serebellum pada ikan lebih
berkembang karena berfungsi dalam mengatur keseimbangan gerak renang cepat
dalam air.
2. Pada pengamatan torso anatomi sistem saraf pada amphibi terdapat bagian lobus
olfaktori, cerebrum, lobus optikus, dan cerebellum. Pada lobus olfaktori amphibi
yang berperan sebagai pusat pembau dan tidak terlalu berkembang karena hidup
amphibi yang tidak terlalu banyak membutuhkan peran dari lobus olfaktori.
Serebrum pada amphibi berfungsi unutk mengatur aktivitas yang kompleks,
misalnya pembiakan dan berbagai macam gerak. Pada bagian mesenchepalon
amphibi terdapat sepasang lobus optikus yang berfungsi dalam mengatur releks
mata dan juga merupakan pusat pendenegaran. Pada umumnya lobus optikus pada
amphibi lebih berkembang karena amphibi contohnya pada katak merupakan
hewan lokturnal yang lebih banyak melakukan aktivitas pada malam hari. Akan
tetapi pada torso yang kami amati terlihat otak besar yang lebih berkembang
karena kemungkinan setiap spesies dari amphibi memiliki kekhasan
perkembangan otak pada masing masing jenis amphibi. Serebellum pada amphibi
befungsi untuk koordinasi gerakakn otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan
dan posisi tubuh. Pada torso yang kami amati tidak terdapat pineal body dan
medula spinalis karena jenis amphibi yang dipakai untuk pengamatan memiliki
jenis yang berbeda dengan anatomy sistem saraf pada amphibi secara umum.
3. Pada pengamatan torso anatomi sistem saraf pada reptil terdapat bagian olfactory
bulb, olfactory tract, olfactory lobe, cereblam, lobus optikus, cerebellum, dan
sum-sum tulang. Lobus optikus pada reptil memiliki bentuk yang memanjang dan
tersusun atas bagian olfactory bulb, olfactory tract, dan olfactory lobe yang
terhubung ke hemisfer otak besar. Pada lobus olfaktori pada reptil terlihat
berkembang karena fungsinya sebagai organ pembau utama pada aligator.
Cerebrum pada amphibi terletak di bawah lobus optikus. Lobus olfaktori pada
bebrapa reptil juga berkembang , seperti pada ular dan kadal yang membantunya
dalam mencari makan. Cerebellum pada reptil lebih besar dari cerebellum pada
amphibi. Cerebellum ini terletak di antara medula spinalis dan di bawah lobus
optikus.
4. Pada pengamatan torso anatomi sistem saraf pada aves terdapat bagian lobus
olfaktori, cerebrum, lobus optikus, cerebellum, dan sum-sum tulang belakang.
Otak besar, lobus olfaktori dan otak kecil pada burung tumbuh dengan baik. Pada
otak kecil burung terlihat adanya lipatan yang menandakan neuron cukup banyak.
Otak kecil aves befungsi dalam mengatur keseimbangan burung saat terbang.
Beberapa jenis burung yang memiliki indra penglihatan yang tajam seperti pada
burung hantu memiliki lobus optikus yang berkembang. Otak besar pada burung
berkembang dengan baik tapi berbeda dengan mamalia. Pada aves otak besarnya
tidak terdapat lekukan-lekukan. Dibawah otak kecil terdapat medula spinalis.
5. Pada pengamatan torso anatomi sistem saraf pada mamalia terdapat bagian lobus
olfaktori, cerebral, dan cerebellum. Sistem saraf pada mamalia tingkat yang lebih
tinggi dari kelas vertebrata lainnya. Otak besar pada mamalia memilki ukuran
paling dibandingkan dengan keseluruhan bagian otak dan terdapat banyak lipatan.
Otak besar berperan dalam intelegensi, memori, dan keseimbangan sadar. Lobus
optikus pada mamalia tidak terlihat karena tertutupi oleh otak besar. Sedangkank
lobus olfaktorinya berkembang dengan baik, sebagai indra pembau utama pada
anjing untuk membantunya mencari mangsa atau mendeteksi sesuatu yang
digunkakan dalam bidang investigasi lembaga kepolisian. Serebellum atau otak
kecil dan medula spinalis pada anjing hanya terlihat sedikit saja. Sebenarnya otak
kecil pada mamalia berkembang terlihat lekikan-lekukan, hanya saja tertutup oleh
otak besar.

6. Kesimpulan

Otak ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung
melalui dua saraf penciuman yang sangat besar dalam ikanyang berburu terutama
oleh bu seperti hagfish, hiu dan lele.
Sistem saraf pada amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belkang (medulla spinalis).
Reptile mempunyai susunan safar yang serupa dengan susunan saraf pada
burung. Otak pada reptile juga terdiri atas empat bagian. Kekhususannya hanyalah
terdapat tonjolan otak besar yang berkembang dengan baik sehingga pusat saraf
pembau jelas terlihat.
Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan
mamlia. Semua aktivitas araf diatur oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak
dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pada mamalia secara umum memiliki tingkat perkembanganyang
lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan
dengan kesaluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.
Daftar Pustaka

Kimball, J. 1994. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.


Jasin, M. 1991. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Brotowidjoyo, M. 1989. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga.

You might also like