You are on page 1of 3

KEPERAWATAN GERONTIK

ANALISIS JURNAL PADA KLIEN LANJUT USIA


DENGAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK

TUGAS

Oleh
Dewi Wulan Pratiwi, S. Kep.
NIM 182311101090

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Analisis Jurnal

Penulis 1. Jonjin Ratanapinunchai


2. Lanna Chanyo
Judul The relationship between bridging exercise and standing
balance in patients with stroke: A pilot study
Nama Jurnal, Thau Journal of Physical Therapy
Edisi dan Tahun https://www.tci-thaijo.org/index.php/tjpt/article/view/129446
Tahun 2018
Latar Belakang Bridging exercise dianggap sebagai salah satu latihan terapi
klinis dasar pada pasien dengan stroke.
Tujuan Tujuan dalam penelitian jurnal ini yaitu untuk mengetahui
hubungan antara bridging exercise dan keseimbangan berdiri
pada pasien dengan stroke.
Metodologi Jenis studi yang dipublikasikan dalam jurnal dengan
menggunakan metode cross sectional.
Kriteria sampel: pasien yang mampu berdiri, pasien yang
mampu duduk di tempat tidur.
Kriteria ekslusi: pasien dengan apraksia, afasia global atau
reseptif, penyakit parkinson, kelalaian dan sindrom pusher.
Hasil dan Hasil yang diperoleh dari jurnal yaitu adanya hubungan antara
Pembahasan bridging exercise dengan latihan keseimbangan. Bridging
exercise efekif dilakukan bersama dengan terapi latihan
keseimbangan untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas
bawah untuk melakukan kontrol pengaturan posisi.
Pengaturan posisi bridging exercise dilakukan dalam 5 teknik,
yaitu:
1. Berbaring dengan lutut fleksi pada 60 derajat dan abduksi
pinggul selebar bahu, kedua lengan menyilang di dada.
2. Lakukan gerakan mengangkat dan menahan sendi panggul
dan lutut dalam posisi awal, serta tangan menyilang di dada.
Lakukan selama 5 detik (jika mampu tanpa bantuan)
3. Mampu menaikkan sendi panggul sampai sudut fleksi
panggul sebesar antara 90 derajat dan tangan menyilang di
dada. Lakukan setidaknya 5 detik (jika mampu tanpa
bantuan)
4. Mampu menaikkan sendi panggul sampai sudut fleksi
panggul sebesar antara 90 derajat dan tangan menyilang di
dada, serta salah satu kaki naik, lakukan bergantian.
Lakukan setidaknya 5 detik (jika mampu tanpa bantuan)
5. Mampu menaikkan sendi panggul sampai sudut fleksi
panggul sebesar antara 90 derajat dan tangan menyilang di
dada, serta salah satu kaki naik dengan kaki sebelah pada
tumpuan bantal. Lakukan setidaknya 5 detik (jika mampu
tanpa bantuan)
Implikasi Hasil dari penelitian yang dilakukan pada jurnal tersebut sangat
keperawatan bermanfaat bagi dunia keperawatan, khususnya untuk
menangani kasus hambatan mobilitas fisik pada lansia yang
dapat membuat lansia menjadi tidak berdaya melakukan
aktivitas sehari-hari karena kurang gerak. Bridging exercise
dapat dilakukan di Indonesia, baik lansia yang tinggal di rumah
maupun lansia yang tinggal di panti lanjut usia. Hal ini sangat
bermanfaat untuk lansia yang tinggal di panti lanjut usia karena
lansia perlu melakukan ambulasi sendiri dan tidak memiliki
pendamping untuk merawatnya sepanjang waktu.
Kesimpulan Hasil dan pembahasan pada jurnal membuktikan bahwa
intervensi bridging exercise dapat diterapkan pada pasien
stroke.
Kekurangan Jurnal tidak berfokus pada Bridging exercise, namun berfokus
pada latihan keseimbangan juga.

You might also like