You are on page 1of 4

PENGANTAR

Di Bank Bangladesh, definisi Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) adalah lembaga
yang melaksanakan bisnis pembiayaan, yang dibentuk dibawah lembaga keuangan (1993) dan
tidak mempunyai lisensi perbankkan. Umumnya LKNB menyediakan pinjaman dibidang
pertanian, perdagangan, dan sektor kontruksi. Dalam membangun perekonomin, selain Bank
LKNB juga mempunyai peran yang signifkan terhadap perekonomian. Untuk menilai LKNB
tersebut digubakan analisis CAMELS dalam mengalisis kualitas LKNB. Analasisi CAMELS ini
mencangkup enam bidang yaitu kecukupan dan kualitas modal bank (Capital), Assets,
Manajemen, Laba (Earnings), Likuiditas dan Sensitivitas. Sebelumya pada tahun 1979, analisis
ini hanya memiliki lima komponen yaitu Capital, Assets, Management, Earnings, and Liquidity.

Kemudian di tahun 1996 terdapat penambahan analisis yaitu sensitivitas, sehingga dari
lima komponen analisis menjadi enam yang disebut CAMELS. Sistem CAMELS memiliki dua
komponen dasar yaitu basis numerik dan komponen komprehensif secara keseluruhan.

Selanjutnya komponen CAMELS dihitung dengan dua cara yaitu dengan Nilai rata-rata
tertimbang dan persentase peringkat quisioner. Hal tersebut dapat dihitung:

1) Rata-rata tertimbang …… x …. % =
2) Persentase quisioner …… x …. % =

Rasio komponen:

Bank dengan peringkat 1 dianggap paling stabil, bank dengan peringkat 2 atau 3 stabil,
dan dengan peringkat 4 atau 5 dianggap tidak stabil. Pringkal CAMELS ini bersifat rahasia dan
tidak boleh diungkap kepada pihak lain.

Adapun deskripsi peringkat dalam menetapkan tingkat kinerja dari enam komponen
CAMELS yaitu:

Peringkat 1 : mengindikasikan kinerja yang kuat

Peringkat 2 : mengindikasikan kinerja diatas rata-rata

Peringkat 3 : mengindikasikan terdapat kinerja yang cacat

Peringkat 4 : mengindikasikan kinerja yang tidak memuaskan, dimana dapat mengancam


solvabilitas perbankan

Peringkat 5 : mengindikasikan kinerja yang buruk, sehingga memerlukan perbaikan yang segera
untuk keberlangsungan hidup perusahaan perbankkan.
TINJAUAN PUSTAKA

Roy (2016) menganalisis profitabilitas berdampak pada laba bersih, yang dibuktikan dari
adanya variabel independen yang dipilih lebih dari 99% merupakan penentu dasar dalam
profitabilitas sektor LKNB.

Mazumder (2015) dari enam perusahaan yang diperiksa mendapatkan hasil bahwa
profitabilitas memiliki pengaruh terhadap laba bersih, total aset, jumlah ekuitas, dan pendapatan
operasi ekspresif mempengaruhi profotabilitas sektor non keuangan di Bangladesh. Saat ini
LKNB memiankan peran utama untuk mengembangka perekonomian Bangladesh.

Cheryl Shais Pellissery dan Koshy (2015) menemukan beberapa industri perbankan yang
dipilih sekarang mempunyai posisi lebih rendah dari LKNB. Dalam meneliti hal tersebut, Cheryl
Shais Pellissery dan Koshy menggunakan beberapa alat statistik. Thilakam dan Saravaran (2014)
menggunakan uji CAMELS kepada 36 LKNB di Tamil Nadu, yang mengindikasikan bahwa
kesehatan perusahaan pemerintah telah meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Sebanding
dengan peningkatan tersebut, risiko juga meningkat menjadi 31-38% dari periode sebelumnya.

Semua perusahaan mengalami penurunan risiko dari 47% menjadi 41% setelah tahun
2017, dan zona kepuasan perusahaan mengalami peningkatan dari 4% menjadi 13%.

Pada tahun 2007-2012, profitabilitas dan leverage terdapat perbedaan yang lebih
signifikan pada Lembaga Keuangan Non Bank. Sowndharya dan Sharmugham (204).

Efisiensi operasi merupakan faktor kunci dari kinerja LKNB yang ditemukan dari analisis
CAMELS (2012), dan manager harus bisa mengambil kebijakan dan keputusan operasional
perusahaan.

Objektif

1) Cobalah mengeksplorasi kesehatan LKNB di Bangladesh dengan model CAMELS


2) Perkirakan masa depan LKNB dari titik peringkat CAMELS
METODELOGI PENELITIAN

Sumber Data

Penelitian inimenggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari laporan tahunan Bank
Bangladesh tahun 2016. Selain data tersebut, digunakan informasi lain seperi jurnal, buku dan
artikel.

Alat dan Teknik

Dalam penelitian ini untuk menganalisis kinerja LKNB digunkan model CAMELS.

Analisis dan Pembahasan

Umumnya LKNB menyediakan layanan jangka panjang, yang mana kadang-kadang tidak
disediakan oleh bank. Di Bangladesh, LKNB baru terlibat dalam pasar modal dan sektor real
estate. Selama than 2016 LKNB menunjukan pertumbuhan yang kuat dalam aset dan deposito.

Dibawah lembaga keuangan, 1993 Bank Bangladesh memberikan lisensi dan pengawasan
trhadap LKNB. Peraturan lembaga keuangan 1996 mengatakan minimum modal disetor LKNB
adalah Taka 1,0 milliar.

Peraturan tersebut menawarkan jangka waktu minimal tiga bulan terhitung sejak 2 Desember
2013.

Tabel 1

Menunjukkan pemerintah memiliki 3 LKNB, 11 Join venture, dan 19 milik pribadi. Total LKNB
tahun 2010 108, tapi akhir juni 2016 menjadi 220.

Tabel 2
Assets

Tabel 2 menunjukkan total aset, kewajiban, dan kondisi deposito. Setiap tahun total aset
tren LKNB mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 total aset 251,5 milliar dan akhir juni 2016
total aset mengalami peningkatan menjadi Taka 672,8 milliar.

Kewajiban

Tabel 2 menunjukkan bahwa total kewajiban mengalami peningkatan dari Taka 206,8
menjadi 627,8 millir di tahun 2016.

Deposito

Pada setiap LKNB, deposito merupakan salah satu komponen utama untuk jalannya
efektivitas operasional perusahaan. Pada tahun 2010 simpanan mencapai Taka 94,4 milliar dari
total kewajiban 45,7%. Pada akhir Juni 2016 total deposito Taka 351,4 milliar dari 61,4%
deposito.

Bagan 1

Aset, Liabilitas dan Rasio LKNB

Bagan 1 menunjukkan aset, liabilitas, dan Rasio LKNB. Dimana dari tahun 2010 sampai
2016 rasio kewajiban aset berturut-turut mengalami fluktuasi dari 82.2%, 81.7%, 82.2%, 80.3%,
81.5%, 83.3% dan 85%.

You might also like