You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
Human Immunodefficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang.
HIV/AIDS merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang serius di dunia.1 Menurut data dari
United Nations Programme on HIV/ AIDS (UNAIDS) tahun 2017, menyatakan sekitar 36,9 juta
orang di dunia menderita HIV/AIDS dan 1,8 juta merupakan kasus baru di tahun 2017. Penderita
HIV/AIDS paling banyak di negara berpenghasilan rendah dan sedang. Sekitar 5,2 juta (14%)
terjadi di wilayah Asia dan Pasifik. Indonesia menempati posisi ke lima dari seluruh negara di Asia
setelah India, Myanmar, Nepal, dan Thailand.2

Kasus HIV/AIDS di Indonesia dilaporkan pertama kali di Bali tahun 1987. Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, Bali menduduki peringkat ke empat
terbesar menderita HIV/AIDS setelah Papua, Jawa Timur dan Jakarta.3 Melihat tingginya
prevalensi kasus HIV/AIDS saat ini bukan hanya menjadi masalah penyakit menular saja, namun
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang luas. Penanggulangan HIV/AIDS bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi risiko penularan serta meningkatkan kualitas hidup pasien.1

Kualitas hidup pasien HIV/AIDS penting diperhatikan karena penyakit ini berdampak luas
pada segala aspek kehidupan baik fisik, sosial, psikologis maupun spiritual. Dukungan dari
berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien HIV/AIDS.4 Peran
dokter sebagai dokter keluarga dibutuhkan dalam menangani kasus ini mulai dari menegakkan
diagnosis holistik dan melakukan penatalaksanaan secara komprehensif. Selain dokter keluarga,
kolaborasi dengan berbagai pihak juga sangat diperlukan yaitu salah satunya keluarga. Keluarga
sebagai support system yang utama dibutuhkan untuk mengembangkan koping yang efektif untuk
menghadapi stressor terkait penyakit, baik fisik, psikologis maupun sosial.5 Tujuan makalah ini
yaitu untuk mengetahui ........ (tolong isiin berdasarkan suruhan study guide, ex: faktor risko, dll)
1. Shaluhiyah, Z., Hasyim, H., Amiruddin, R, Syarifah, Nopriadi, Subirman, Mardjan, Momongan, N.,
Prabawa, A., Virani, D., Susanti, Y., Fikri, I.M., Suryoputro,A., Prijono, Leonita, E., Indrasari, W., &
Siregar, K.N. (2013) Kurikulum dan Modul Penanggulangan HIV dan AIDS Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional : Jakarta
2. UNSAID. 2017. Global Statistic. [Disitasi tanggal 11 Desember 2018, Tersedia di:
https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/data-and-trends/global-statistics]
3. Departemen Kesehatan RI. 2014. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Jenis Kelamin/Sex Dilapor
s/d September 2014. [Disitasi tanggal 11 Desember 2018, Tersedia pada http://www.depkes.go.id
4. Setyoadi S, Supriati L, Selvitriana DR (2018). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
TINGKAT HARGA DIRI ORANG DENGAN HIV/AIDS DI YAYASAN SADAR HATI MALANG. Journal of
Nursing Care & Biomolecular Vol. 3. 6-14.
5. Ernawati. 2010. Pendekatan Dokter Keluarga Untuk Pasien Dengan HIV-AIDS. Ebers Ppyrus. Vo
16;1

You might also like