Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia. Derajat kesehatan anak
yang telah dilakukan oleh pemerintah, sementara itu penyakit yang sifatnya
(Prawirohardjo, 2010).
mayor.
kesehatan yang serius, karena skrining pengemban sifat kelainan darah tersebut
beberapa populasi, frekuensi pembawa sifat thalasemia sangat tinggi yaitu 70%,
yang terdiri dari thalasemia alfa yaitu 30%, Pembawa sifat thalasemia beta yaitu
40% yang terdistribusi pada berbagai suku di Medan, yaitu suku Batak, Jawa,
Bila frekuensi gen thalasemia 5% dengan angka kelahiran 23% dan jumlah
populasi penduduk Indonesia sebanyak 240 juta, diperkirakan akan lahir 3000
karena thalasemia pada tahun 2011 sebesar 41 orang (0,025%) dari 164.288
jumlah anak. Pada tahun 2012, sebesar 40 orang (0,022%) dari 177.678 jumlah
anak. Dan di tahun 2013, meningkat menjadi 423 orang (0,21%) dari 197.161
jumlah anak.
2011 kejadian thalasemia pada anak sebanyak 139 (29,9%) orang, pada tahun
2012 jumlah thalasemia pada anak sebanyak 134 (28,9%) orang, dan pada
tahun 2013 jumlah thalasemia pada anak sebanyak 191 (41,2%) orang.
terbanyak yang di rawat di Ruang Edelweis yaitu sebesar 139 orang (10,3%)
dari 1.347 jumlah pasien rawat inap. Sedangkan pada tahun 2012 penyakit
orang (7,5%) dari 1.775 jumlah pasien rawat inap. Pada tahun 2013 penyakit
(7,3%) dari 2.604 jumlah pasien rawat inap. Sedangkan pada tahun 2014
thalasemia alfa dan beta, sedangkan secara klinis dibedakan atas thalasemia
terusmenerus. Gejala anemia bahkan sudah dapat terlihat pada usia kurang dari
satu tahun. Bentuk heterozigot biasanya secara klinis sukar dikenal karena tidak
oleh banyak faktor, antara lain faktor hormonal akibat hemokromatosis pada
masalah yang muncul pada kasus dengan thalasemia segera dapat diatasi dan
(Mansyur, 2012).
Melihat adanya fluktuasi jumlah pasien thalasemia di RSUD
Dalam ruang lingkup ini penulis hanya akan membahas Konsep Teori
Bengkulu
thalasemia.
thalasemia.
e. Mampu melakukan implementasi pada klien dengan thalasemia.
1.4.1 Teoritis
thalasemia pada anak, dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
1.4.2 Praktis
Metode penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
metode deskriptif yang menjelaskan konsep teori thalasemia dan konsep asuhan
kepeawatan thalasemia.