You are on page 1of 11

08/11/2018 Lesi Kranial (1/2) By: Shafira Dwi Resnasari

Definisi Epidemiologi Etiologi Faktor Predisposisi Gejala Klinis

Bell’s Palsy Bell’s palsy adalah  20-30 kasus dari Etiologi Bell’s palsy terbanyak Onset BP cepat (72 jam).
kelemahan atau kelumpuhan 100.000 orang diduga adalah infeksi virus.
saraf perifer wajah (nervus  60 – 70% dari Mekanisme pasti nya belum Pada awalnya, penderita
fasialis) secara akut pada seluruh kasus diketahui. merasakan ada kelainan di
sisi sebelah wajah. kelumpuhan Inflamasi dan edema diduga mulut pada saat bangun
perifer wajah muncul akibat infeksi. tidur, menggosok gigi atau
Kelumpuhan fasialis tipe unilateral Nervus fasialis yang berjalan berkumur, minum atau
lower motor neuron (LMN)  Dapat terjadi melewati terowongan sempit berbicara. Setelah
akibat paralisis nervus fasial pada semua usia, menjadi terjepit karena merasakan adanya kelainan
perifer yang terjadi secara namun umumnya edema ini dan menyebabkan di daerah mulut maka
Nervus Fasialis akut dan penyebabnya kerusakan saraf tersebut baik penderita biasanya
pada usia dewasa
Memiliki 2 komponen: tidak diketahui (idiopatik) di secara sementara maupun memperhatikannya lebih
 Insidensi Tertinggi :
Komponen yang lebih luar sistem saraf pusat tanpa permanen cermat dgn menggunakan
besar : hanya terdiri disertai adanya penyakit  60 tahun (Baugh et al. 2013) cermin (Djamil, 2003).
atas N. Fasialis neurologis lainnya  Perbandingan pria Telah diidentifikasi gen HSV
(N.VII) adalah serabut = wanita dalam ganglion genikulatum Mulut tampak moncong
motorik yang wanita muda yang penderita Bell’s palsy terlebih pada saat
mempersarafi otot- berumur 10-19 meringis, kelopak mata tidak
otot ekspresi wajah  tahun lebih rentan Tahun 1972, McCormick dapat dipejamkan
m. orbicularis oculi, m. terkena daripada pertama kali mengusulkan (lagoftalmos), waktu
orbicularis oris, m. pria pada HSV sebagai penyebab penderita disuruh menutup
buccinator, kelompok umur paralisis fasial idiopatik. kelopak matanya maka bola
m.oksipitalis, yang sama mata tampak berputar ke
m.frontalis, Kondisi ini menyebabkan  Unilateral : 60 - Dengan analaogi bahwa HSV atas (Bell phenomen).
m.stapedius, ketidakmampuan penderita 75% kasus, ditemukan pada keadaan
m.platisma menggerakkan separuh dengan sisi kanan masuk angin sehingga HSV Penderita tidak dapat bersiul
wajahnya secara sadar wajah paling bisa tetap laten dalam atau meniup, apabila
Komponen lainnya (volunter) pada sisi yg sakit. sering terkena ganglion genikulatum. berkumur atau minum maka
(saraf >> tipis) : (63%) air keluar melalui sisi mulut
N. Intermedius yang Penyakit ini bersifat sembuh
Sejak saat itu, penelitian yang lumpuh
mengandung serabut sendiri (self-limited), tetapi
biopsi memperlihatkan
aferen viseral dan menimbulkan penderitaan
adanya HSV dalam ganglion (Lanjutan )
somatik, serta serabut yang besar jika tidak
genikulatum pasien BP
eferen viseral ditangani dengan sempurna.

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Lyme Disease Lyme Disease : penyakit  Laki laki = Lyme Disease yang Stage 3 Stage-1
infeksi (tick-transmitted) yang Perempuan menginfeksi manusia (Persistent Infection) (Early Localized/ Primer)
disebabkan oleh bakteri  Pada anak usia >5- kebanyakan disebabkan oleh Gejala umumnya,  Myalgia
Borrellia burgdorferi, melalui 20 tahun. 3 bakteri pathogen, yaitu biasanya menyerang  Arthralgia
transmisi gigitan vektor  Angka kejadian Borrelia burgdorferi, Borrelia sendi-sendi besar  Nyeri kepala
serangga arachnoidea (kutu) garinii, dan Borellia afzelli. seperti di lutut, selama
pada anak-anak  Demam
Ixodes ricinus complex, yang tinggi karena beberapa minggu-
 Menggigil
berefek pada gangguan cenderung Di AS patogen utama : bulan.
multisistem, yaitu kulit, sistem Borrelia burgdorferi Pada beberapa  Kekakuan pada leher
mempunyai Stage-2
saraf, jantung, dan sendi. aktivitas outdoor Di Eropa bisa ditemukan pasien, abnormalitas
ketiganya. pada sendi yang besar (Disseminated Infection)
yang lebih banyak Lesi di kulit biasanya diikuti
Gigitan sering ditemukan di dari dewasa. Di Asia, patogen utama : adalah persisten dan
daerah yang susah dilihat, Borrelia garinii, dan Borellia bisa terjadi erosi dari dengan keluhan nyeri kepala
 Lyme Disase adalah yang parah, kekakuan pada
seperti lipat paha, lipat afzelli. kartilago dan tulang
penyakit vector- leher, demam, menggigil,
aksila, dan kulit kepala. Post – Lyme Syndrome
borne terbesar di nyeri musculoskeletal,
Bakteri ditransmisikan (Chronic Lyme Disease)
Amerika Serikat. atralgia, malaise dan
Dalam kebanyakan kasus, melalui vector 10% dari pasien
gigitan harus menempel Jadi awalnya bakteri berada masih mengalami fatigue.
selama 36 sampai 48 jam di dalam tubuh hewan lain keluhan nyeri, Pada anak-anak, nervus
atau lebih agar bakteri bisa seperti tikus atau rusa  manifestasi neurologic, optikus bisa terkena karena
ditransmisikan ke dalam kemudian pindah ke vektornya dan gejala fatigue. inflamasi dan atau
tubuh. yaitu kutu  kemudian masuk walaupun sudah diberi peningkatan tekanan
ke dalam tubuh manusia. antibiotic. intracranial, yang bisa
 Keluhannya: nyeri menyebabkan kebutaan.
Vector sering ditemukan pada kepala parah, fatigue, Beberapa minggu setelah
rerumputan atau semak- kekakuan pada sendi, onset , 8% pasien
semak, dan penderita paraesthesia difus, mengalami gangguan
seringkali tidak menyadari kesulitan berkonsentrasi kardiologik, yang paling
bahwa dirinya sudah terkena dan gangguan tidur. sering adalah terjadi AV
gigitan vector tersebut, Dibandingkan dengan block setelah sebelumnya
sampai menimbulkan gejala. Lyme Disease, PLS lebih mengalami karditis.
generalisata Gejala muskoloskeletal
(menyerang >> system seperti atralgia dan myalgia
tubuh = pasien disable berlangsung jam-hari dan
untuk berkegiatan) mengenai satu/dua lokasi.

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Ramsay-Hunt Merupakan kumpulan • Terjadi sekitar 16% Merupakan komplikasi infeksi Imunitas menurun Diawali dg gejala
Disease gejala, berupa : dari seluruh kasus laten VZV prodormal berupa :
 Otalgia paresis fasial (muncul 1-3 hari)
 Vesicles in the auditory unilateral pada  Nyeri kepala,
canal anak dan 18%  Nyeri telinga,
 Ipsilateral facial • >> pada dewasa  Lesu,
paralysis (paresis • Jarang didapatkan  Demam,
fasialis) pada anak kurang
 Sakit kepala,
dari usia 6 tahun
 Mual dan muntah.
Suatu parese nervus VII
perifer yang disertai dengan Herpetic vesicles muncul di :
eritem vesikuler pada
 External auditory
telinga dan mulut
canal
 Tympanic
Ramsay Hunt syndrome also
membrane
known as Herpes zoster
oticus is a rare complication  2/3 Anterior of the
of herpes zoster in which tongue
reactivation of latent
varicella zoster virus Facial paralysis usually
infection. develops within 1-2 weeks
after the rash appears
Sindrom Ramsay Hunt (SRH)
adalah suatu kumpulan Lanjutan Gejala Klinis ada
gejala yang terdiri dari di Halaman terakhir tabel 
otalgia akut disertai dengan
timbulnya vesikel herpetik
dan paresis fasialis.

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Sindroma Gullain- Guillain-Barré syndrome (1) Dapat mengenai • Idiopatik  Infeksi ...Lanjutan gejala klinis • Ascending paralysis dari
Barre (GBS) adalah kelainan yang semua umur tetapi • Tidak menular kaki ke atas
membuat system kekebalan lebih sering terjadi ataupun diturunkan • Progresifitas • Hilangnya refleks-
tubuh menyerang saraf, pada dewasa secara genetic. Gejala kelemahan refleks tendon dan
yang paling sering (2) Terjadi puncak • Beberapa teori motorik berlangsung didahului parestesi 2/3
menyerang saraf perifer. insidensi antara usia menyebutkan, cepat, maksimal dalam mgg setelah mengalami
15-35 tahun dan gangguan autoimun 4 minggu, 50% demam
GBS adalah kumpulan antara 50-74 tahun. shg terjadi inflamasi mencapai puncak • Dyethesia : suatu
gejala klinis akibat poli- Jarang mengenai dan destruksi myelin dalam 2 minggu, 80% kondisi neurologis yang
radikuloneuropati akut yang usia <2 tahun. • Infeksi virus  EBV, dalam 3 minggu, dan ditandai dengan
ditandai kelemahan saraf (3) Laki-laki > influenza virus dll 90% dalam 4 minggu. adanya gangguan
motorik (sensorik/otonom) perempuan • Bakteri  pada indra peraba
bersifat progresif, simetris (4) Insidensi rate 1.7 per Mycoplasma • Disfungsi otonom (jika tersentuh tidak
dengan penuruanan refleks 100.000 orang. pneumonia Takikardi dan aritmia, nyaman)  tanda
fisiologi hipertensi . bahwa terdapat
Lanjutan etiologi lengkapnya Tidak ada demam saat kerusakan sensorik
Kerusakan pada bagian di halaman akhir  onset gejala neurologis • 50% terdapat
saraf akan menyebabkan diparesis di bagian
kesemutan, kelemahan otot wajah
dan kelumpuhan. • 20-30% mengalami
kesulitan bernafas
Paling sering terjadi karena kelemahan otot
kerusakan pada selubung dada
myelin yang disebut
• Gangguan
demielinisasi yang
proprioceptive,
menyebabkan sinyal saraf
gangguan berbicara
untuk bergerak jadi lebih
dan menelan  severe
lambat
• Refleks fisiologi
menurun atau
Kerusakan pada saraf lain
menghilang 
bisa membuat saraf
arefleksia
berhenti bekerja

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


08/11/2018 Lesi Kranial (2/2) By: Shafira Dwi Resnasari

Klasifikasi Diagnosa TaLak Komplikasi Prognosis


Bell’s Palsy Anamnesa Steroid (prednison) Regenerasi motor 85% kesembuhan pada
Tabel Klasifikasi di akhir  Penderita merasakan Dimulai dalam 72 jam dari inkomplit  mgg ke-3 setelah onset
halaman  ada kelainan di mulut onset. regenerasi suboptimal
---------------------------------- pada saat bangun Tujuan : untuk mengurangi yang menyebabkan 15% kesembuhan terjadi
Px ocular tidur, menggosok gigi kemungkinan paralisis paresis seluruh/beberapa pada 3-6 bulan
Lagoftalmus pada sisi atau berkumur, minum permanen dari muskulus fasialis kemudian
yang mengalami atau berbicara  pembengkakan pada
kelumpuhan  saat bercermin  mulut saraf di kanalis fasialis Regenerasi sensorik Faktor resiko yang
menutup kelopak mata, tampak mencong yang sempit (mengurangi inkomplit  memperburuk prognosis
kedua mata melakukan terlebih pada saat edema dan menpercepat disgeusia (gangguan Bell’s palsy adalah
rotasi ke atas (Bell’s meringis, kelopak reinervasi). pengecapan), ageusia (Ropper, 2003):
phenomenon) mata tidak dapat Dosis 1mg/kgBB/hari (hilang pengecapan), dan 1) Usia > 60 tahun
Px otologi dipejamkan selama 6 hari diikuti 4 hari disestesia (gg sensasi atau 2) Paralisis komplit
Using the stethoscope tappering off. sensasi yang tidak sama 3) Menurunnya fungsi
 Penderita tidak
loudness test. In this, the ESO penggunaan steroid dengan stimuli normal) pengecapan atau
dapat bersiul/
patient wears a jangka panjang (>2mgg) aliran saliva pada
meniup, apabila
stethoscope, and an berupa retensi cairan, Reinervasi yang salah sisi yang lumpuh,
berkumur/minum
activated tuning fork is hipertensi, diabetes, ulkus dari saraf fasialis,: 4) Nyeri pada bagian
maka air keluar
placed at its bell. The loud peptikum, osteoporosis dll (1) sinkinesis yaitu belakang telinga
melalui sisi mulut
sound will lateralize to the gerakan involunter yang 5) Berkurangnya air
yang lumpuh
side of the paralyzed Anti virus mengikuti gerakan mata.
stapedius muscle valacyclovir volunter, contohnya timbul ---------------------------------
Px Fisik
Status neurologis 500 mg twice daily (5d) gerakan elevasi involunter Non Farmakologi
Kepala
Kekuatan motorik Acyclovir dari sudut mata, atau Fisioterapi
Pada wajah terlihat sudut
ekskremitas atas dan 400 mg orally 5 times pengerutan dahi saat  Tujuan
mulut tertarik ke sisi yang
bawah normal daily for 10 days memejamkan mata Untuk mempertahankan
sehat, tidak ada lipatan
(1) Crocodile tear tonus otot yang lumpuh.
nasolabial pada sisi yang
Lanjutan Px Fisik phenomenon  Cara
mengalami kelumpuhan,
berdasarkan lokasi lesi di timbul beberapa bulan mengurut/ massage otot
tidak ada kerut kening di
akhir halaman setelah paresis akibat wajah selama 5 menit
sisi yang mengalami
regenerasi yang salah pagi sore atau dengan
kelumpuhan,
dari serabut otonom, faradisasi
contohnya air mata pasien Melindungi Mata
keluar pada saat makan

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Lyme Disease Stage-1 Anamnesis Pasien harus sesegera Dubia ad bonam
(Early Localized/ Primer) Setelah beraktivitas di mungkin melepaskan
----------------------------------  Terjadi 30-32 hari luar, terutama di tempat gigitan dengan pinset atau
Stage 3 setelah gigtitan yang banyak rumput atau tweezer. Jangan menunggu
(Persistent Infection)  Terlihat rash eritema semak-semak, seperti untuk lepas.
 Terjadi beberapa migrans (EM) yang setelah camping  timbul
bulan-tahun setelah meluas seperti mata lesi eritema migran
onset. banteng di lokasi
 60% pasien di gigitan 7-14 hari Diagnosis Lyme Disease
Amerika Serikat yang setelah gigitan lepas. pada pasien dengan lesi
tidak minum antibiotic  Lesi teraba hangat eritema migran yang :
mengalami frank seringkali tidak nyeri.  Melebar dan Edukasi hindari bermain di
arthritis  Sebanyak 20% terdapat central tempat yang berumput
 Pada stage ini, pasien Lyme Disease clearing, dan tidak tinggi, memakai pakaian
ditemukan peningkatan tidak bermanifestasi gatal (pinggirnya Panjang untuk menghindari
sampai 4x lipat sel ke kulit merah, tengah putih, gigitan.
darah putih di cairan Stage-2 spt mata banteng)
sendi (cairan synovial), (Disseminated Infection)  Panas dan nyeri Farmakologi :
kebanyakan adalah biasanya baru muncul Oral therapy :
 Terjadi beberapa
sel PMN. 1-4 minggu setelah First choice
minggu sampai
Post – Lyme Syndrome beberapa bulan onset dan bertahan usia 9 tahun diberi
(Chronic Lyme Disease) setelah gigitan selama beberapa doxycycline, 100mg 2 x 1
 10% dari pasien masih  Bakteri B burgdorferi minggu di tempat usia <9 tahun diberi
mengalami keluhan menyebar secara gigitan. amoxicillin, 50mg/kgBB/hr
nyeri, manifestasi hematogen dan Second choice
neurologic, dan gejala limfogen, dan Lanjutan Px Fisik di untuk dewasa diberi
fatigue walaupun sudah menyebabkan gejala Akhir Halaman  amoxicillin 500mg 3 x 1
diberi antibiotic. musculoskeletal dan Third choice
 Gejala ini biasanya neurologic untuk semua usia diberi
meningkat kemudian cefuroxime axetil, 500mg
 B burgdorferi
sembuh dalam 2x1
menimbulkan gejala
beberapa bulan dengan invasi
sampai tahun langsung, terutama
saat early stage.

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Ramsay-Hunt Disease 1. Anamnesa 3. Px Penunjang Kortikosteroid Neuralgia pasca herpetik • Dubia ad bonam 
Pasien mengeluh :  Px darah  Kortikosteroid dapat  Nyeri sepanjang penyembuhan fungsi
 Nyeri telinga WBC meningkat diberikan selama 10-14 serabut saraf (muncul 3 motor fasial sekitar
 Mual dan muntah  Px Tzank smear hari dengan dosis bulan setelah herpes 10-31%
 Sakit kepala (Vertigo) 1. Pecahkan bula, lalu 1mg/KgBB/hari dengan zoster)
ambil jaringan kulit regimen tappering • Dubia ad malam 
 Daya pendengaran
(kerok) bagian luar Ensefalitis disertai disfungsi
dan pengecapan
2. Kerokan difiksasi Anti virus  Peradangan pada auditori dan
berkurang
pada preparat Asiklovir jar.otak setempat vestibular, diabetes,
dengan cara 5x800mg sehari selama 7 hipertensi dan usia
2. Px Fisik
dilewatkan di atas hari lanjut
 Didapatkan paresis
saraf fasial unilateral api sebanyak 3x
3. Rendam di alkohol
 Lesi vesikel atau
96% selama 9 menit
eschar pada aurikulum
(konka), meatus  bilas
akustikus eksternus, 4. Teteskan larutan
kulit di belakang giemsa
aurikulum dan 5. Bilas dengan air
membrana timpani. mengalir 
 Penyakit ini juga keringkan
dapat mengenai saraf 6. Amati di mikroskop
kranialis yang lain dengan pembesaran
yaitu saraf auditorius, 100x
vestibular, trigeminal,
glosofaringeal dan
vagus sehingga
disebut herpes zoster
cephalicus.

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Sindroma Gullain-Barre Acute inflammatory 1. Anamnesa Tujuan terapi khusus • Kesulitan bernafas Pada umumnya
demyelinating 2. Px Fisik adalah mengurangi • Blood clot  penderita mempunyai
---------------------------------- polyradiculoneuropathy 3. Px Penunjang beratnya penyakit dan karena immobilisasis prognosa yang baik
Lanjutan klasifikasi  (AIDP) Px Neurologis mempercepat tetapi pada sebagian
1. Kerusakan utama di  Tetraparase simetris penyembuhan melalui kecil penderita dapat
Miller Fisher syndrome serabut myelin proksimal lebihberat sistem imunitas meninggal atau
(MFS) 2. Menyebabkan daripada distal (imunoterapi) mempunyai gejala sisa.
1. Area kerusakan kelemahan akut  Refleks fisiologis
utama tidak diketahui tungkai dan otot menurun atau hilang Tatalaksana untuk GBS ------------------------------- 95% terjadi
2. Menyebabkan pernapasan  Refleks patologi 1. Plasmaparesis ..Lanjutan Talak.. penyembuhan tanpa
kelemahan akut otot 3. Menyebabkan gejala negatif 2. Pemberian Immunoglobulin IV gejala sisa dalam waktu
orbitalis dan tanda sensoris imunosupresan 3 bulan bila dengan
 Kadang ditemukan Dosis maintenance 0.4
(ophthalmoplegia) (mati rasa, pin and 3. Kortikosteroid gr/kg BB/hari selama 3 keadaan antara lain:
gg sensoris
3. Menyebabkan needles) 4. Rehabilitasi hari dilanjutkan dengan 1. Mendapat terapi
(protopatik) dan gg
hilangnya Acute motor axonal  dosis maintenance 0.4 plasmaparesis dalam
otonom
keseimbangan dan neuropathy (AMAN) Plasmaparesis/ plasma gr/kg BB/hari tiap 15 4 minggu mulai saat
Lumbal Pungsi
koordinasi (ataksia) 1. Kerusakan utama di exchange hari sampai sembuh. onset
Ciri khas berupa: disosiasi
akson motorik Bertujuan untuk 2. Progresifitas penyakit
citoalbumin (protein LCS
2. Menyebabkan mengeluarkan faktor Sitotoksik lambat dan pendek
meningkat ttp sel normal)
kelemahan akut autoantibodi yang 3. Pada penderita
EMG • 6 merkaptopurin (6-
tungkai dan otot beredar. berusia 30-60 tahun
Gambaran MP)
pernapasan Pengobatan dilakukan
dyemielinating dan atau • Azathioprine
3. Tidak ada kelainan dengan mengganti 200-
gg axonal • cyclophosphamid
sensoris 250 ml plasma/kg BB
ESO: alopecia, muntah,
Acute motor-sensory dalam 7-14 hari.
mual dan sakit kepala.
axonal neuropathy Plasmaparesis lebih
(AMSAN) bermanfaat bila diberikan
NSAID
1. Kerusakan pada saat awal onset gejala
Jika ada nyeri
akson motorik dan (minggu pertama).
sensorik
2. Menyebabkan
kelemahan akut
tungkai dan otot
pernapasan

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Gejala BP

Klasifikasi
BP

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Etiologi
BP Px Fisik
GBS
BP

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)


Px Fisik

Lymp Disease

Gejala
Ramsay
Hunt

Shafira Dwi Resnasari (161 0211 119)

You might also like