Professional Documents
Culture Documents
BAB SATU
Kalau hal itu berlaku pada penulisan fiksi, Anda bisa juga
yakin kalau itu juga berlaku dalam berurusan dengan orang secara
berhadapan muka.
“Tahun lalu, ibu saya masuk rumah sakit selama lima bulan.
Saya sering pergi menjumpai Marie Petrucello, seorang kasir. Dia
menaruh perhatian tentang kesehatan ibu saya dan mengharapkan
kesembuhannya.”
Charles R. Walters, dari salah satu bank besar New York City,
ditugaskan untuk menyiapkan sebuah laporan rahasia mengenai
satu perusahaan tertentu. Dia hanya mengenal satu orang yang
memiliki fakta-fakta yang dia perlukan sangat mendesak. Begitu
Walters diisyaratkan untuk masuk ke kantor presiden perusahaan
tersebut, seorang wanita muda melongokkan kepalanya melalui
pintu, dan mengatakan kepada presiden bahwa dia tidak
mempunyai prangko untuknya hari ini.
“Terus terang, saya tidak tahu apa yang harus saya kerjakan,”
Walters mengatakannya saat dia menyampaikan kisah ini kepada
teman-teman sekelas. “Kemudian saya teringat apa yang dikatakan
Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain
sekretarisnya kepadanya – prangko, putranya yang berusia dua
belas tahun . . . Dan saya juga ingat bahwa departemen luar negeri
dari bank kami mengumpulkan prangko-prangko yang diambil dari
surat-surat yang membanjir masuk, dari setiap benua yang dibasahi
oleh ketujuh lautan itu.
Dan tetap saja dia ingin tahu mengapa dia tidak bisa menjual
kepada mereka.
Saya sudah minta waktu lelaki ini persis satu menit. Karena
pengertiannya, dia menginginkan saya menjumpainya. Setelah
saya memberi tahu masalah saya, dia mempersilahkan saya duduk
dan bicara dengan saya selama tepat satu jam empat puluh tujuh
menit. Dia memanggil masuk seorang eksekutif lain yang sudah
menulis sebuah buku tentang toko berangkai. Dia menulis kepada
Asosiasi Toko Berangkai Nasional dan memperlihatkan kepada
saya satu salinan debat mengenai subjek itu. Dia merasa bahwa
toko berangkai menyumbangkan pelayanan yang sesungguhnya
Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain
kepada manusia. Dia bangga akan apa yang dikerjakannya untuk
ratusan komunitas. Matanya bersinar saat dia berbicara, dan saya
harus mengakui bahwa dia telah membuka mata saya, untuk hal-
hal yang saya bahkan tidak pernah memimpikannya. Dia telah
mengubah seluruh sekap mental saya.
Kalau Anda ingin orang lain menyukai Anda, kalau Anda ingin
mengembangkan persahabatan sejati, kalau Anda ingin menolong
orang lain sekaligus menolong diri Anda sendiri, simpan prinsip ini
dalam pikiran Anda;
Prinsip 1