Professional Documents
Culture Documents
Sumber:
https://bangazul.com/sejarah-tanggungjawab-sosial-perusahaan-atau-history-of-corporate-social-
responsibility/
Piramida CSR yang dikembangkan oleh Archie B. Carrol harus dipahami sebagia satu
kesatuan, karena CSR merupakan kepedulian perusahaan atas tiga prinsip yang dikenal dengan
istilah triple bottom lines yaitu profit (berosientasi terhadap keuntungan ekonomi), people
(kepedulian akan kesejahteraan manusia), plannet (kepedulian lingkungan dan keberagaman
hayati). Dalam kaitan itulah CSR dipandang sebagai suatu kewajiban.
Tanggung jawab sosial dan lingkungan korporasi atau CSR telah menjadi pemikiran
kebijakan sejal lama. Namun, munculnya pandangan CSR modern yaitu tahun 1950an, dimana
munculnya literatur-literatur menganai CSR sebagai Social Responsibility. Dekade selanjutnya
kata corporate masuk, menjadi Corporate Social Responsibility. Keith menunjukkan tanggung
jawab sosial dan kedudukan sosial perusahaan adalah sama (social responsibility of businessmen
need to be commensurate with their social power) melalui Iron Lawof Responsibility.
Embrio CSR lahir tahun 1960an negara-negara berkembang bersama western union dan
aktivis menyerukan akan perlunya New InternationalEconomic Order yang mengatur aktivitas
korporasi trans-nasional.
Tahun 1980an terpadat usaha-usaha yang mengartikulasikan mengenai Corporate
Responsibility. Tahun 1987, PBB melalui World Commision on Environment and Development
(WCED) menerbitkan laporan Our Common Future, yang berisikan isu-isu lingkungan bertujuan
untuk mendorong kebijakan pembangunan yang berpihak pada isu lingkungan. Ini merupakan
dasar kerja sama dalam pembangunan keberlanjutan atau sustainable development.
Tahun 1992 dilaksanakan Earth Summit dengan tema lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan di Rio de Janeiro oleh 172 negara, yang menekankan pentingnya Eco-efficiency
dalam bisnis dan pemerintahan.
Sementara di Indonesia, mulanya kegiatan CSR masih rendah. Namun, seiring
berjalannya waktu kegiatan CSR semakin meningkat yang dituangkan dalam berbagai kegiatan
sosial. Sebagian penerapan CSR banyak menerapkan program Community Development,
tujuannya mengembangkan masyarakat disekitar perusahaan. Dilihat dari pedekatanya,
Community Development adalah suatu bentuk CSR yang diwarnai motivasi filantropis.
Terhadap tiga tahap dalam memotivasi perusahaan melaksanakan CSR:
1) Corporate charity, yakni dorongan amal atau keagamaan.
2) Corporate philantrophy, yakni dorongan kemanusiaan dengan rtika dan berdasarkan
norma.
3) Corporate citizenship, yakni motivasi kewargaan demi keadilan sosial.