Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Mengetahui bakteri lain yang
dapat menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia (2) Mengetahui beberapa senyawa
kimia yang terdapat dalam Actinomycetes yang dapat digunakan sebagai antibiotik. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat data yang
valid dari jurnal serta laman KEMENKES (Kementrian Kesehatan). Pneumonia adalah
penyakit infeksi yang merupakan penyebab utama kematian pada balita di dunia. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 melaporkan bahwa kematian balita di Indonesia
mencapai 15,5%. Proses pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut
pada bronkus. Penyakit pneumonia disebabkan oleh beberapa bakteri yag masuk dalam
saluran pernafasan. Beberapa bakteri juga tidak hanya menimbulkan penyakit, tetapi dapat
menguntungkan bagi manusai contohnya penggunaan antibiotik. Antibiotik dihasilkan dari
beberapa bakteri salah saltunya Actinomycetes. Actinomycetes merupakan bakteri yang
sebagian besar terdapat dalam tanah dan mempunyai kemampuan sebagai penghasil
antibiotik terbesar. Bakteri ini dapat digunakan sebagai penghasil antibiotik karena
mengandung beberapa senyawa kimia. Salah satunya yaitu senyawa streptomisin yang
dihasilkan oleh Streptomyces griseus
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada
bronkus. Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang
secara mendadak. 1, 2 Pneumonia masih menjadi penyakit terbesar penyebab kematian anak
dan juga penyebab kematian pada banyak kaum lanjut usia di dunia. World Health
organization (WHO) tahun 2005 memperkirakan kematian balita akibat pneumonia di seluruh
dunia sekitar 19 persen atau berkisar 1,6 – 2,2 juta, di mana sekitar 70 persennya terjadi di
negara-negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara.
Terjadinya pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas
seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.5 Pada umumnya,
pneumonia dikategorikan dalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara, dengan
sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman dalam bentuk
droplet ke udara pada saat batuk atau bersin. Untuk selanjutnya, kuman penyebab pneumonia
masuk ke saluran pernapasan melalui proses inhalasi (udara yang dihirup), atau dengan cara
penularan langsung, yaitu percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk,
bersin, dan berbicara langsung terhirup oleh orang di sekitar penderita, atau memegang dan
menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita.()
Data pneumonia yang terdapat pada beberapa rumah sakit (Sumber : Athena anwar,
2014)
METODE
Metodologi yang digunakan dengan tipe peneltian yang digunakan adalah deskriptif..
Tidak terdapat lokasi untuk diteliti karena hanya menggunakan data sekunder yang diperoleh
dari buku-buku dan jurnal sebagai pustaka yang mendukung dan sesuai dengan permasalahan
penelitian. Serta digunakannya laman KEMENKES (Kementrian Kesehatan) untuk
mendapatkan data-data penyakit yang baru dan juga penyaki yang disebabkan oleh
mikroba/bakteri.
No. Bakteri
1. Staphylococcus coagulase
2.
3.
4.
5.
6.
Table hasil pengamatan bakteri lain yang menyebabkan penyakit pneumonia
Senyawa kimia yang terdapat dalam Actinomycetes yang dapat digunakan sebagai
antibiotik
Terdapat beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam Actinomycetes yang dapat
digunakan untuk antibiotik, diantaranya adalah senyawa streptomisin yang dihasilkan oleh
Streptomyces griseus untuk penyembuhan tuberculosis yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, selain itu ada juga Actinomadura, Actinoplanes, Ampullariella, Actinosynnema
dan Dactylosporangium.
Actinomycetes merupakan bakteri yang umum ditemukan di tanah, tetapi ada yang
ditemukan hidup di ekosistem laut, mangrove, di dalam daun dan ekosistem lainnya.
Actinomycetes aktif mendekomposisi material organic dan berperan penting dalam proses
mineralisasi sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Bakteri ini dapat mendegrasi
senyawa seperti lignin, selulosa, khitin, pectin, lateks dan bahkan senyawa alcohol dan
aromatic (Prescott.,2008). Selain itu, pembentukan miselia aerial dan sporulasi merupakan
salah satu tahap penting dalam siklus hidup Streptomyces (Abee,1994).
Pada genus Streptomyces, miselium tumbuh secara luas menempel pada medium
padat dan keseluruhan unit mudah diambil dengan kawat Ose (Cross 1982). Kebanyakan
Streptomyces mengeluarkan bau yang khas seperti tanah. Asam asetat, acetaldehida, etanol,
isobutanol, dan isobutil asetat sekarang ini sudah diidentifikasi sebagai aroma senyawa utama
yang dihasilkan oleh Streptomyces. Bahkan hidrogen sulfida dipercaya berperan dalam
pembentukan aroma tanah yang dikeluarkannya (Goodfellow 1983).