Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Saat ini kota Semarang telah jauh berkembang dari tahun-tahun sebelumnya,
pembangunan-pembangunan fisik yang dilakukan diperkotaan semakin pesat, dan
perkembangan permukiman permukiman yang ada semakin meningkat. Seiring
dengan perkembangan pembangunan yang ada di Kota Semarang turut menambah
permasalahan perkotaan yang terjadi, seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang
semakin meningkat tiap tahunya yang tidak sebanding dengan ketersediaan lahan
permukiman yang semakin berkurang. Hal ini menyebabkan Masyrakat memilih
untuk menempati lahan-lahan illegal yang ada di Kota Semarang seperti daerah-
daerah yang ada di sempadan sungai.
Sempadan sungai juga dapat di jadikan sebagai sarana ruang terbuka hijau
khususnya di daerah perkotaan untuk mendukung Undang-Undang No. 26 Tahun
2007 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dimana Ruang Terbuka Hijau di
tetapkan 20 persen oleh pemerintah dan 10 persen oleh private dengan total 30 persen
dari total luas kawasan tersebut. Salah satu potensi pengembangan ruang terbuka
hijau adalah kawasan sempadan sungai, karena kawasan tersebut telah dinyatakan
sebagai kawasan perlindungan setempat (Budi Susetyo, 2014).
Namun saat ini sempadan sungai yang seharusnya menjadi tempat perlindungan
untuk masyrakat setempat justru di jadikan sebagai sala satu kawasan permukiman illegal
yang mayoritas permukiman tersebut memiliki kepadatan yang cukup tinggi dan juga
memiliki tingkat kekumuhan yang cukup tinggi. Seperti yang terjadi di sempadan sungai
Banjir Kanal Timur Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Kaligawe
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas peneliti memilih judul ini karena
dampak permasalahan yang terjadi akibat aktifitas Masyrakat yang ada di sempadan
sungai banjir kanal timur telah menyebabkan permasalahan yang cukup besar,
kendati telah dilakukakan berbagai upaya seperti pengerukan di sekitar aliran banjir
kanal timur namun tidak juga permasalhan ini kunjung terselesaikan. Semoga dengan
dilakukanya penelitian ini dapat membantu menyelesaikan permasalhan banjir kanal
timur ini yang dihadapi oleh pemerintah Kota Semarang.
Permasalhan utama yang dihadapi oleh dalam penelitian ini adalah alih fungsi lahan
yang ada di sempadan sungai banjir kanal timur menjadi kawasan permukiman
illegal yang menyebabkan fungsi utama banjir kanal timur tidak lagi berjalan
sebagaimana mestinya dan terjadi penyempitan serta pendangkalan sungai banjir
kanal timur.
Semakin meningkatnya Terjadinya pendangkalan dan Masyarakat merasa memiliki AKIBAT
jumlah rumah rumah illegal hak tinggal di sempadan Inti
sedimentasi di Sungai Banjir Kanal
yang berdiri diatas sempadan Timur yang menyebabkan terjadinya sungai karena telah Masalah
sungai banjir di Kelurahan Kaligawe menempatinya sekian tahunn
AKIBAT
SEBAB
INTI Aktifitas Masyrakat yang ada di Sempadan Sungai Banjir Kanal Timur menyebabkan
MASALAH Tidak Berfungsinya Banjir Kanal Timur Seperti Bagaimana Mestinya
SEBAB
1.4.1 Tujuan
SEBAB
TUJUAN
SARANA
Ruang lingkup materi dalam studi ini adalah kajian mengenai aktivitas
Masyrakat yang menyebabkan tidak berfungsinya sungai banjir kanal timur di
Kelurahan Kaligawe Kota Semarang sebagaimana mestinya. Adapun ruang lingkup
materi yang akan dibahas dalam studi ini meliputi:
1. Perkembangan Permukiman
2. Sempadan Sungai
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi Banjir Kanal Timur
4. Sejarah Banjir Kanal Timur
KEASLIAN PENELITIAN
7 Erencanaan Lanskap Sungai Kukuh Widodo Dan Kawan Kualitatif Sungai yang fungsional dan yang
Kelayan Sebagai Kawan memiliki kondisi biofisik yang baik
Upaya Revitalisasi Sungai Di Kota serta yang dapat mencirikan waterfront
Banjarmasin city di perkotaan merupakan
Kalimantan Selatan konsep dasar dalam perencanaan
lanskap. Untuk mencapai kondisi
tersebut langkah yang dapat
dilakukan adalah dengan merehabilitasi
dan mengkonservasi nilai
biofisik lanskap Sungai Kelayan
pada masing-masing zon
No. Judul Penelitian Pengarang Metodologi Hasil Penelitian
8 Prinsip Pengaturan Zonasi Untuk Fatimah Ratna Sari(1), Denny Kualitatif Pada kawasan tepi Sungai Siak belum
Pengembangan Kawasan Tepi Zulkaidi(2) terdapat pengaturan zonasi untuk tepi
Sungai. Studi Kasus: Sungai Siak, sungai, untuk selanjutnya
Kota Pekanbaru direkomendasikan kepada pemerintah
Kota Pekanbaru untuk penyusunan
pengaturan zonasi kawasan tepi Sungai
Siak dengan mempertimbangkan dan
memperhatikan karakteristik sungai,
tipologi sungai, fungsi sungai, kegiatan
– kegiatan yang dapat dilakukan di
badan sungai, tepi sungai dan dataran,
seperti kawasan lindung setempat dan
budidaya,
9 Analisis Keselarasan Letak Anton Setyadi Kualitatif Sebagian besar pemanfaatan lahan
Bangunan Dan Pemanfaatan Lahan dan letak bangunan tidak selaras
Terhadap Peraturan Sempadan dengan peraturan pemerintah
Sungai Menggunakan Citra Satelit yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan
Quickbird Umum No. 63 Tahun 1993.
(Kasus Sepanjang Sungai Code,
Kota Yogyakarta)
No. Judul Penelitian Pengarang Metodologi Hasil Penelitian
10 Strategi Penyusunan Pola Tata Dra. Sri Suminar, MP, Ir. Kualitatif Letak bantaran Sungai Winongo baik
Komunitas Berbasis Christine S.W, MP, Drs. yang berada di Kelurahan
Partisipasi Masyarakat Bantaran Hartono, M.Si Wirobrajan maupun Notoprajan berada
Sungai Winongo di pusat kota, menjadi daya
(Studi Kasus Di Kelurahan tarik utama, selain adanya kemudahan
Wirobrajan Dan Notoprajan Kota dalam kepemilikan. Sebagian
Yogyakarta) besar responden berusia produktif
dengan mata pencaharian di sektor
informal. Alasan sebagian besar
responden bertempat tinggal di
bantaran sungai karena tidak punya
tempat tinggal lain, meskipun
dengan sarana dan prasarana yang
sangat minim dan terkesan kumuh
untuk kelayakan hidup.
No. Judul Penelitian Pengarang Metodologi Hasil Penelitian
11 Pengaruh Penataan Bantaran Tony Karim Kualitatif Program penataan bantaran sungai Bau-
Sungai Bau-Bau Bau yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Terhadap Pola Hunian Masyarakat Kota BauBau memberikan perubahan
Di Kelurahan kualitas lingkungan pada masyarakat
Tomba Dan Bataraguru Kota Bau- yang tinggal
Bau disekitarnya menjadi lebih baik.
Program ini juga mendapat apresiasi
positif dari
masyarakat yang tinggal dikawasan
tersebut, karena terdapat 81,5%
responden
yang menyatakan bahwa program
penataan ini bermanfaat bagi mereka
12 Peran Dinas Cipta Karya Dan Tata Alfian Kualitatif penataan peruamahan permukiman,
Kota Dalam Penataan konsep yang diberikan oleh dinas
Perumahan Pemukiman Kawasan tata kota berdasarkan peraturan yang
Garis Sempadan Sungai telah ditetapkan oleh pemerintah
(Studi Kasus Kelurahan Sungai daerah atau pusat agar penataan kota
Keledang Kecamatan Samarinda lebaih baik dan terorganisir.
Seberang)
No. Judul Penelitian Pengarang Metodologi Hasil Penelitian
13 Pengendalian Pemanfaatan Ruang I MADE KARTIKA Kualitatif Rencana tata ruang, dan proses
Penataan ruang secara keseluruhan,
sejauh ini belum mampu sepenuhnya
memenuhi harapan terwujudnya ruang
wilayah yang nyaman, produktif, dan
berkelanjutan. Hal ini ditunjukan oleh
masih adanya permasalahan terkait
pemanfaatan lahan yang tidak
memperhatikan daya dukung
lingkungan, konversi pemanfaatan
lahan yang tidak terkendali, dan
inefisiensi pengaturan fungsi
ruang
14 Perubahan Pengaturan Peruntukan Tulus Wahjuono Kulitatif Faktor yang mendasari perubahan
Kawasan pengaturan
Dalam Hukum Penataan Ruang peruntukan kawasan dalam hukum
(Studi Politik Hukum Atas penataan ruang
Kebijakan Penataan Ruang Kota Kota Malang meliputi faktor
Malang) permasalahan
penataan ruang Kota Malang dan faktor
deviasi
RTRW terhadap fakta di lapangan,
No. Judul Penelitian Pengarang Metodologi Hasil Penelitian
15 Kebijakan Pelembagaan Penataan Agus Nugraha Kualitatif wewenang dan tanggung jawab
Ruang Daerah penyelenggaraan penataan ruang berada
pada tangan kepala daerah,
maka tentu implementasinya akan
banyak bergantung pada komitmen,
kreasi dan kemampuan kepala daerah
dalam mendayagunakan sumber daya
daerahnya, demi terwujudnya tata ruang
yang baik bagi
kesejahteraan masyarakat.
1.6 Kerangka Pikir
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan suatu kawasan atau perkotaan yang semakin pesat
tidak berbanding lurus dengan ketesediaan sarana yang dijadikan tempat tinggal
untuk masyrakat yang ada di perkotaan. Akibatanya masyrakat yang tidak memiliki
lahan untuk tinggal lebih memilih sempadan sungai untuk mendirikan bangunan
mereka. Sebagian besar juga alasan masyrakat mendirikan permukiman di
sempadan sungai
Rumusan khusunya di sempadanTujuan
Masalah sungai Banjir Kanal Timur, Kel. Kaligawe
Sasaran