Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tidak semua pengharum ruangan aman bagi kesehatan. Pengharum ruangan tertentu
dapat menyebabkan pusing, mual, hingga muntah. Bahkan zat pewangi tertentu dapat
mengganggu pertumbuhan janin. Pemakaian produk apapun yang mengandung zat-zat kimia,
jika digunakan berlebihan atau berkontak langsung melalui sistem pernapasan, akan
menimbulkan gangguan pada fungsi sistem saraf. Penggunaan pengharum ruangan dari bahan
alami cenderung lebih aman dibandingkan dengan pengharum ruangan sintetis. Pengharum
ruangan alami yang berasal dari minyak atsiri memiliki efek aromaterapi yang bermanfaat bagi
kesehatan (Anna, 2010).
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harum
atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Sehingga aromaterapi adalah salah satu
pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-
tumbuhan serta berbau harum, gurih, dan enak yang disebut minyak atsiri (Agusta, 2002).
Minyak atsiri memiliki aroma yang sangat khas pada masing-masing tanaman. Karena
baunya yang khas, minyak atsiri dalam tanaman berguna untuk menarik serangga untuk proses
penyerbukan. Namun, minyak atsiri pada tanaman juga dapat berfungsi untuk mengusir hewan
atau serangga pengganggu. Aroma yang khas dari minyak atsiri dihasilkan dari senyawa kimia
yang dikandungnya. Kandungan minyak atsiri pada umumnya dapat berupa terpen,
persenyawaan berantai lurus, turunan benzena dan bermacam-macam persenyawaan lainnya
(Guenther, 2006).
Minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan aromaterapi harus diperhatikan
kandungannya. Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia
yang terbentuk dari unsur carbon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa
persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S). Pada umumnya
komponen kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu hidrokarbon dan
oxygenated hydrocarbon, termasuk di dalamnya senyawa terpena (Ketaren, 1985).
1. Golongan Hidrokarbon
Persenyawaan hidrokarbon yang banyak dijumpai dalam minyak atsiri sebagian besar
berupa monoterpene, sesquiterpene, diterpen dan politerpen, serta parafin, olefin dan
hidrokarbon aromatik.
2. Oxygenated Hydrocarbon
Persenyaan ini terdiri dari hidrogen (H), karbon (C) dan oksigen (O). Persenyawaan yang
termasuk dalam golongan ini adalah persenyawaan alkohol, aldehida, keton, oksida, ester
dan ether. Atom C dalam persenyawaan dapat berikatan jenuh ataupun tidak jenuh.
Terpena merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan unit terkecil dalam
molekulnya disebut isoprena (C5H8) . Sifat terpena berupa cairan tidak berwarna dan umumnya
berbau wangi. Senyawa terpena dapat barupa rantai lurus/alifatis atau berbentuk siklis.
Senyawa terpena alifatis hanya terdapat dalam beberapa jenis komponen minyak atsiri yang
mengandung gugus hidroksil dan karbonil, misalnya geraniol dalam minyak mawar dan
sitronelol yang terdapat dalam minyak sereh. Contoh terpena siklis yang banyak terdapat dalam
minyak atsiri adalah limonene, pinene, menthol pada peppermint (Ketaren, 1985).
Minyak atsiri yang dimanfaatkan untuk aromaterapi harus dilarutkan dalam pelarut
tertentu seperti alkohol. Persenyawaan terpena terutama monoterpene dan sesquiterpene
berbau kurang wangi dan sukar larut dalam alkohol encer terutama jika terkena cahaya
matahari dan oksigen udara. Untuk meningkatkan kelarutan minyak atsiri dalam alkohol
kandungan terpene harus dipisahkan. Fungsi dari pemisahan terpene adalah untuk
memperbesar kelarutan minyak dalam alkohol, memperbesar resistensi minyak terhadap
kerusakan yang disebabkan oleh oksidasi cahaya dan memperbesar konsentrasi senyawa
oxygenated hidrocarbon yang berbau lebih wangi (Ketaren, 1985).
Untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman dapat dilakukan penyulingan. Sebelum
penyulingan tanaman diberi perlakuan seperti perajangan dengan tujuan memudahkan
pengeluaran minyak. Untuk bahan tertentu dilakukan pelayuan dan pengeringan yang
bertujuan untuk mengurangi kadar air dan menguraikan zat yang tidak berbau sehingga
menimbulkan bau wangi contohnya pada tanaman cengkeh (Ketaren, 1985).
Menurut Ketaren (1985), penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu pengulingan dengan air langsung, penyulingan dengan air dan uap serta penyulingan
dengan uap langsung. Jenis penyulingan yang digunakan disesuaikan dengan sifat bahan atau
tanaman yang akan disuling. Selain penyulingan terdapat beberapa cara lain untuk
mendapatkan minyak atsiri diantaranya :
1. Pengepresan untuk bahan yang berupa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan tanaman
citrus.
2. Ekstraksi dengan pelarut menguap yang biasanya menggunakan pelarut berupa alkohol,
benzena dan petroleum eter.
3. Ekstraksi dengan lemak padat yang biasanya digunakan untuk mengekstraksi minyak dari
bunga yang tidak tahan terhadap panas.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh minyak atsiri sehingga berkhasiat sebagai aromaterapi
adalah bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, dan antiseptik. Minyak atsiri juga dapat
mempengaruhi sistem syaraf pusat sehingga dapat mempengaruhi emosi seseorang. Dengan
sifat demikian aromaterapi dapat menciptakan lingkungan yang sehat, terhindar dari berbagai
penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri, virus, dan jamur serta terciptanya suasana nyaman dan
tentram (Agusta, 2002).
Aromaterapi minyak atsiri dapat digunakan untuk mengatasi masalah mental dan
psikologi. Minyak atsiri berpengaruh terhadap otak melalui alat penciuman. Molekul minyak
atsiri yang masuk ke alat penciuman akan ditangkap oleh lendir yang terdapat pada silia alat
penciuman dan akan diteruskan ke otak. Efek minyak atsiri di otak akan berpengaruh terhadap
pikiran dan emosi (Agusta, 2002). Menurut Stevensen (1996), uap minyak atsiri yang dihirup
akan menimbulkan vibrasi di hidung. Minyak yang mempunyai manfaat tertentu akan
mempengaruhi sistem limbik, tempat pusat memori sehingga mempengaruhi suasana hati.
Untuk proses aromaterapi dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
Menurut Agusta (2002), beberapa masalah psikologis yang dapat diatasi dengan
menghirup aromaterapi minyak atsiri adalah diantaranya :
1. Depresi
Depresi merupakan suatu jenis gangguan mental atau kejiwaan yang dialami oleh banyak
orang. Depresi dapat diakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja atau adanya beban
pikiran. Akibat dari depresi adalah berkurangnya nafsu makan, sukar tidur, kelelahan,
hilangnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan sering berpikir pendek. Dengan
menggunakan minyak atsiri akan tercipta suasana rileks sehingga terhindar dari depresi.
Beberapa minyak atsiri yang dapat memberikan rasa rileks adalah lavender, kenanga,
chamomile, jeruk neroli dan beberapa jenis minyak atsiri lainya.
2. Stres
Stres adalah respon tubuh terhadap banyaknya tuntutan. Banyaknya persoalan hidup
sehari-hari akan bereaksi terhadap tubuh. Bagi tubuh, stres akan menimbulkan respon yang
sama, apa pun penyebabnya. Sinyal syaraf dikirim ke otak melalui beberapa kelenjar dan
akan bereaksi dengan mengeluarkan hormon untuk mengatasinya. Oleh karena itu, stres
tidak hanya cemas dan tegang saja, tetapi merupakan kunci dalam naik turunnya
kehidupan. Aromaterapi yang dapat mencegah timbulnya stres adalah lavender, jeruk
bergamot, cendana, jahe, jeruk lemon, dan jenis minyak atsiri lainnya.
3. Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh rasa gelisah, ketegangan, rasa sakit, ketidakseimbangan
emosi, dan rasa cemas untuk tidak bisa bangun tepat waktu. Lingkungan tempat tidur juga
memberi pengaruh yang signifikan terhadap insomnia. Pengharum ruangan dari
aromaterapi berupa minyak akar wangi, jeruk lemon, marjoram dan minyak lainnya dapat
memberikan suasana yang nyaman sehingga insomnia dapat dikurangi.
Ketiga jenis masalah psikologis di atas dapat dikurangi dengan menghirup bau-bauan yang
wangi yang berasal dari minyak atsiri. Berbagai jenis minyak atsiri memberikan efek yang
dapat mempengaruhi sistem syaraf. Uap minyak atsiri yang ditebarkan/didifusikan ke seluruh
ruangan dengan alat pengharum ruangan.
Beberapa jenis minyak atsiri yang potensial digunakan untuk pengharum ruangan
yang dapat mempengaruhi emosi dan pikiran adalah sebagai berikut:
Proses pembuatan pengharum ruangan dari minyak atsiri hampir sama dengan
pembuatan parfum. Menurut Ketaren (1985), pengharum ruangan mengandung tiga macam
komponen, yaitu zat pewangi, zat pengikat dan bahan pelarut.
Komponen zat pewangi terdiri dari persenyawaan kimia yang menghasilkan bau
wangi seperti minyak atsiri. Persenyawaan yang menghasilkan wangi dapat berupa alkohol,
ester, aldehida, keton, asam organik, lakton, amina dan oksida yang berbau wangi. Dalam
pengharum ruangan yang berbahan alami biasanya terdiri dari beberapa jenis campuran zat
pewangi. Beberapa zat pewangi yang ada dalam minyak atsiri seperti pada minyak bunga rose
yang mengandung sitronelol dan graniol, minyak cengkeh mengandung eugenol, minyak
jasmin mengandung benzil asetat dan benzil benzoat dan
Penguapan zat pewangi dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga wangi besrifat
semantara. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu zat yang berfungsi untuk mengikat zat pewangi
atau mengurangi kecepatan penguapan zat pewangi. Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh
bahan pengikat adalah memiliki titik uap lebih tinggi dari titik uap zat pewangi, tidak berbau
atau berbau wangi dan larut sempurna dalam etanol, minyak atsiri dan persenyawaan aromatik
berwujud cair. Bahan pengiakat yang dapat digunakan dalam pembuatan pengharum ruangan
dari minyak atsiri adalah minyak nilam. Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak
atsiri yang memiliki kemampuan untuk mengikat zat pewangi dari minyak atsiri yang lain.
Bahan pelarut merupakan bahan yang digunakan untuk mengencerkan zat pewangi.
Tujuan pengenceran adalah menurunkan konsentrasi zat pewangi sehingga memiliki tingkat
wangi tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.
Minyak atsiri memiliki komponen tertentu yang memunculkan aroma wangi dan
memberi manfaat tertentu bagi kesehatan manusia. Jumlah komponen kimia dalam suatu
minyak atsiri sangat bevariasi untuk setiap jenis tanaman penghasilnya. Karena banyaknya
kandungan dari minyak atsiri, banyak manfaat pengobatan yang diberikan.
I. PEMBAHASAN
Pengharum ruangan dapat berupa bahan sintetis atau alami. Namun, penggunaan
bahan sintetis dapat mempengaruhi kesehatan manusia karena adanya kandungan kimia
tertentu. Pengharum ruangan, yang dibuat dari bahan alami seperti minyak atsiri, memiliki efek
aromaterapi yang dapat menjaga kesehatan.
Minyak atsiri yang memiliki sifat antivirus, antibakteri dan antijamur akan membuat
ruangan terlindung dari berbagai penyakit. Selain itu, kemampuan minyak atsiri untuk
mempengaruhi sistem syaraf memberikan manfaat dalam mengatur pikiran dan emosi. Telah
terbukti bahwa minyak atsiri seperti minyak chamomile dan lavender dapat memberikan
kesejukan dan kenyamanan, minyak jasmin memiliki efek stimulan terhadap otak sehingga
dapat membangkitkan semangat, minyak peppermint diketahui dapat meningkatkan
keakuratan mental para pelajar sebesar 28%, dan manfaat lainnya.
Untuk mendapatkan semua manfaat yang dimiliki oleh minyak atsiri tersebut sangat
perlu diperhatikan difusser yang akan digunakan dan menentukan dimana difusser itu akan
digunakan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mendifusikan minyak atsiri keseluruh
ruangan. Mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Dan sebagian besar orang akan tertarik
pada difusser yang mudah pengaplikasiannya dan harganya murah.
Burner elektrik dilengkapi dengan tabung atau wadah penampung minyak yang akan
diuapkan. Proses penguapan minyak terjadi akibat panas yang timbul dari konversi energi
listrik. Panas diatur sedemikian rupa untuk menguapkan minyak atsiri tanpa merubah
komposisi kimianya. Diharapkan panas yang dihasilkan berkisar 30-35oC karena pada suhu ini
minyak akan mulai menguap, sesuai dengan sifat minyak atsiri yang mudah menguap pada
suhu kamar.
Burner elektrik aromaterapi dapat digunakan pada ruangan yang cukup besar.
Pengaplikasiannya hampir sama dengan obat nyamuk elektrik yang beredar dipasaran. Untuk
lebih jelasnya, cara pemakaian dari burner elektrik ini adalah sebagai berikut :
1. Tabung penampung minyak diisi dengan minyak atsiri yang diinginkan (sesuai selera).
Dengan memperhitungkan efek aromaterapi apa yang diinginkan. Berbeda jenis minyak
yang digunakan akan berbeda pula manfaat yang diperoleh.
2. Burner dihubungkan dengan arus listrik AC. Daya yang dibutuhkan berkisar 5 watt.
3. Selesai pemakaian aliran listrik diputus. Sisa minyak dapat disimpan dalam tabung burner
atau dipindahkan pada wadah lainnya.
Manfaat aromaterapi dari burner elektrik ini adalah terciptanya ruangan yang nyaman
dan tenang. Orang yang berada dalam ruangan secara tidak langsung akan dipengaruhi sistem
syaraf pusatnya sehingga merasa rileks. Selain memberi dampak positif secara psikologis, uap
minyak atsiri dari burner elektrik membuat ruangan terhindar dari berbagai penyakit. Dengan
uap yang dihasilkan akan terjadi sirkulasi udara dimana udar yang kotor akan digantkan dengan
uap minyak atsiri yang dapat membantu sistem pernapasan. Molekul minyak atsiri dapat
meresap ke dalam sel yang membantu penyerapan nutrisi dan oksigen. Dengan
mengaplikasikan pengharum ruangan ini, ruangan akan menjadi sehat dan tentunya akan
berpengaruh terhadap kesehatan orang yang berada di dalamnya.
Burner elektrik ini juga akan sangat bermanfaat jika digunakan di rumah. Banyak
anggota keluarga yang menghabiskan waktu beraktivitas di rumah. Suasana rumah dibuat
senyaman mungkin dengan menggunakan burner elektrik. Pemilihan minyak atsiri tertentu
untuk diuapkan pada burner elektrik akan memberikan suasana nyaman, tentram, damai, rileks
dan sebagainya sesuai dengan karakteristik minyak atsiri yang digunakan. Untuk keluarga yang
memiliki anak, minyak peppermint mungkin akan membantu anak dalam proses belajar karena
minyak peppermint mampu meningkatkan keakuratan mental pelajar sebesar 28%.
Steker
Penghubung
Arus Listrik
Tabung
Minyak Atsiri
Dari gambar di atas terlihat bahwa minyak atsiri yang digunakan cukup dimasukkan
pada tabung penampung. Minyak atsiri yang telah diformulasi akan diuapkan ketika arus listrik
dihubungkan dengan steker pada burner elektrik. Burner elektrik akan mengkonversi arus
listrik tersebut menjad panas yang akan memanaskan minyak yang terdapat dalam tabung.
Selain dengan burner elektrik, aromaterapi elektrik juga dapat dibuat dengan bentuk
mat elektrik. Aromaterapi elektrik ini menggunakan mat yang mengandung minyak atsiri di
dalamnya sehingga ketika dipanaskan minyak atsiri di dalamnya akan menguap dan
memberikan efek aromaterapi. Berbeda halnya dengan burner elektrik yang menggunakan
minyak atsiri cair, aromaterapi mat elektrik menggunakan mat yang telah mngandung minyak
atsiri (minyak atsiri meresap dalam mat elektrik).
Mat yang mengandung minyak atsiri akan dipanaskan dengan alat elektrik yang
dihubungkan dengan arus listrik. Energi listrik dikonversi menjadi panas dengan suhu berkisar
30-35oC untuk menguapkan minyak atsiri yang terdapat di dalamnya. Minyak atsiri yang
menguap akan memenuhi ruangan sehingga ruangan menjadi harum dan suasana menjadi
nyaman.
Bentuk dari aromaterapi mat elektrik ini hampir sama dengan obat anti nyamuk
elektrik yang beredar dipasaran. Aromaterapi mat elektrik juga bermanfaat untuk menjaga
ruangan dari serangga baik itu nyamuk, kecoa, dan serangga lainnya karena aroma dari minyak
atsiri akan mengusir serangga yang dapat menyebarkan penyakit. Manfaat tersebut sesuai
dengan fungsi minyak atsiri pada tanaman, yaitu mengusir serangga dengan aromanya.
Penggunaan aromaterapi mat elektrik ini juga sangat praktis, hanya dengan
menggunakan mat yang dipanaskan. Mat dapat dibuat sendiri atau membeli langsung mat yang
telah mengandung minyak atsiri tertentu. Mat terbuat dari gabus/serat yang bersifat porus
terhadap minyak. Minyak atsiri yang akan digunakan dapat dilarutkan pada alkohol, kemudian
mat direndam dalam minyak atsiri tersebut sehingga minyak meresap ke dalam mat. Setelah
meresap mat diangkat dan dianginkan sehingga alkohol akan menguap. Mat yang telah
mengandung minyak atsiri dapat digunakan. Mat yang belum digunakan dapat disimpan pada
suhu berkisar 20oC untuk mencegah penguapan dari minyak atsiri yang dikandungnya.
Pengaplikasian dari aromaterapi elektrik mat tidak sulit. Mat hanya perlu dipanaskan
agar minyak atsiri di dalamnya menguap. Pemanasan mat dilakukan pada lempeng pemanas
yang terdapat dalam peralatan eleketrik. Untuk cara pemakaian dari aromaterapi elektrik mat
adalah sebagai berikut :
1. Mat yang telah mengandung minyak atsiri dipasang pada alat pemanas. Minyak atsiri pada
mat dapat dipilih sesuai dengan keinginan.
2. Alat pemanas dihubungkan dengan arus listrik dengan daya berkisar 5 watt. Dari daya
tersebut, lempeng pada alat lektrik akan memanas dengan suhu berkisar 30-35oC.
3. Selesai pemakaian, arus listrik diputus.
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan aromaterapi elektrik mat hampir sama
dengan burner elektrik. Minyak atsiri yang memiliki kandungan tertentu dapat mempengaruhi
sistem syaraf melalui indra penciuman. Uap minyak atsiri dari aromaterapi elektrik mempunyai
manfaat untuk membuat orang merasa rileks, bersemangat, bergairah dan sebagainya
tergantung dari jenis minyak yang digunakan. Minyak atsiri yang dapat dimanfaatkan untuk
mempengaruhi sistem syaraf atau memberi efek psikologis dapat dilihat pada tabel 1 (Jenis
minyak atsiri dan kegunaannya). Minyak tersebut memiliki manfaat dalam pemakaian tunggal.
Apabila minyak yang digunakan bersifat jamak atau gabungan dari dua jenis minyak atau lebih
perlu diperhatikan karakteristik aroma yang akan terbentuk dan manfaat yang akan diperoleh.
Gambar alat :
Tempat Pemanasan
Elektrik Mat
Pada gambar, dapat dilihat aromaterapi mat elektrik menggunakan alat pemanas
berupa lempeng yang dapat dipanaskan dengan adanya arus listrik. Arus listrik dihubungkan
dengan adanya jack pada alat tersebut. Sedangkan untuk minyak atsiri yang akan diuapkan
terapat pada mat. Mat bersifat porus sehingga dapat menyerap minyak atrisi. Minyak atsiri
dapat ditambahkan dengan merendam mat dalam formulasi minyak atsiri atau dengan
meneteskan beberapa tetes minyak pada mat.
Dengan kedua alat tersebut penggunaan minyak atsiri sebagai pengharum ruangan
dapat menjadi lebih praktis dan murah karena dapat lebih hemat dibandingkan dengan cara
yang lain. Dengan menggunakan burner elektrik atau aromaterapi mat elektrik manfaat minyak
atsiri tetap diperoleh.
Untuk membuat formulasi yang baik, minyak atsiri yang akan digunakan pada
aromaterapi mat elektrik atau burner elektrik harus diperhatikan sifat dan kandungan yang
dimiliki. Minyak atsiri mengandung oxygenated hidrocarbon yang berbeda-beda sehingga
wangi yang ditimbulkan pun berbeda-beda. Formulasi minyak atsiri untuk pengharum ruangan
harus dilihat jenis dari zat pewanginya, zat pengikatnya dan bahan pelarut yang akan
digunakan. Hal ini penting dikarenakan pengarum ruangan yang digunakan harus aman dan
tidak membahayakan kesehatan.
Minyak atsiri berbau khas sesuai dengan tanaman yang menghasilkannya. Dalam
pembuatan pengharum ruangan dari minyak atsiri akan diperoleh wangi yang khas sesuai
dengan tanaman penghasilnya. Beberapa contoh minyak atsiri yang digunakan dalam
pembuatan pengharum ruangan adalah minyak mawar, minyak melati/jasmin, minyak lavender
dan minyak lainnya.
Untuk mendapatkan aroma yang baik minyak atsiri yang digunakan perlu
ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengikat dan pelarut. Misalnya saja dalam
pembuatan pengharum ruangan berbahan minyak mawar ditambahkan etanol sebagai pelarut
dan musk sebagai bahan pengikat dari minyak. Minyak mawar hasil formulasi dapat digunakan
pada burner elektrik atau aromaterapi mat elektrik, sehingga minyak dapat didifusikan
memenuhi ruangan dan memberikan efek psikologis, seperti timbulnya perasaan berani.
2. Meningkatkan rasa percaya diri. Beberapa orang kurang percaya diri karena adanya tekanan
yang membuat mereka merasa kurang bebas. Aromaterapi dari minyak atsiri dapat membantu
meningkatkan rasa percaya diri. Minyak yang digunakan adalah adas, ginger, grapefruit,
orange dan jasmine. Dengan menghirup uap minyak atsiri tersebut akan menyegarkan pikiran
dan membuat rileks sehingga kepercayaan diri meningkat.
3. Suasana damai akan membuat orang merasa nyaman. Dengan kenyamanan orang terhindar
dari stres. Minyak tasiri yang dapat digunakan untuk membuat ruangan terasa damai adalah
minyak chamomile Romawi, neroli dan juniper.
4. Suasana yang membahagiakan akan membuat orang betah berada di dalam ruangan. Efek
aroma bahagia pada ruangan dapat ditimbulkan dengan menggunakan minyak orange, rose,
jasmine, ginger, cinnamon, geranium dan cengkeh. Jenis minyak tersebut memberikan efek
psikologis yang membahagiakan bagi orang yang menghirup aromanya.
5. Setiap orang butuh rileksasi setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Suasana rileks sangat
dibutuhkan dirumah saat beristirahat setelah melakukan kegiatan/pekerjaan kadang
menimbulkan kepenatan dan stres. Minyak atsiri yang biasa digunakan untuk membuat suasana
ruangan menjadi rileks adalah minyak lavender, geranium, clary sage, neroli dan minyak
sandalwood/cendana.
Minyak atsiri yang telah dipilih untuk mendapatkan suasana ruangan yang diinginkan akan
diaplikasikan pada alat elektrik untuk didifusikan keseluruh ruangan.
II. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam mengaplikasikan minyak atsiri harus diperhatikan sifat dari minyak terutama
bagi orang-orang yang sensitif atau memiliki alergi terhadap minyak tertentu. Penggunaan
minyak atsiri harus sehemat mungkin karena harganya yang mahal. Dalam menggunakan
pengharum ruangan aromaterapi elektrik, perlu diperhatikan sumber listrik yang digunakan
agar tidak menimbulkan bahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Andria. 2012. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami. Jakarta : Penebar
Swadaya
Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com [28 Sepember 2010]
Guenther, Ernest. 2006. Minyak Atsiri Jilid I. Diterjemahkan Oleh S. Ketaren. Jakarta :
Universitas Indonesia Press