You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya gaya hidup semakin banyak kecendrungan orang
mangalami depresi atau stres. Stres dapat diakibatkan karena kurangnya kenyamanan
dalam bekerja yang dapat disebabkan oleh banyaknya beban pekerjaan yang diberikan
dan/atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Telah terbukti bahwa ruang kerja
yang tidak nyaman membuat pekerja cepat lelah dan pekerjaan tidak dapat
diselesaikan secara maksimal.
Untuk mengurangi efek depresi akibat ruang kerja yang tidak nyaman dapat
digunakan pengharum ruangan. Pengharum ruangan secara tidak langsung dapat
mempengaruhi suasana kerja. Namun, banyak pengharum ruangan yang dibuat
dengan menggunakan pewangi sintetis berbahan senyawa kimia yang mungkin saja
dapat membahayakan kesehatan manusia. Pengharum ruangan yang berbentuk
aerosol dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan bila terhirup akan mempengaruhi
sistem syaraf dan mengganggu pernafasan.
Pengharum ruangan yang berbahan alami lebih aman jika dibandingkan dengan
pengharum ruangan sintetis. Pengharum ruangan yang memiliki efek aromaterapi
dapat dibuat dengan minyak atsiri. Minyak atsiri memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi sistem syaraf sehingga dapat mempengaruhi pikiran dan emosi. Sifat
minyak atsiri sebagai antivirus, antibakteri dan antijamur dapat membuat ruangan
terhindar dari berbagai macam penyakit.
Dalam pengaplikasiannya sebagai pengharum ruangan, minyak atsiri harus
diuapkan sehingga uapnya yang berbau wangi dapat memenuhi ruangan. Terdapat
banyak cara untuk mendifusikan uap minyak atsiri ke ruangan. Alat-alat yang
digunakan untuk mendifusikan uap minyak sangat beragam. Alat yang mudah dan
murah tentunya akan menjadi pilihan. Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai
difuser minyak atsiri adalah peralatan elektrik.
Pada prinsipnya penguapan minyak atsiri dilakukan dengan pemberian panas
secukupnya sehingga minyak menguap dan komponen di dalamnya tidak mengalami
perubahan. Alat-alat elektrik dapat digunakan untuk menguapkan minyak atsiri, yang
tentunya lebih praktis daripada pemanasan dengan api langsung. Alat elektrik akan
merubah energi listrik menjadi energi panas yang dapat menguapkan minyak atsiri.
Energi panas yang dihasilkan digunakan untuk menguapkan minyak atsiri sehingga
uapnya dapat memenuhi ruangan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :Mengetahui
pengertian dari aromaterapi.
1. Mengetahui manfaat aromaterapi dari minyak atsiri sebagai pengharum
ruangan yang menyehatkan.
2. Mengetahui cara pengaplikasian minyak atsiri sebagai pengharum ruangan.
3. Mengenal aromaterapi elektrik sebagai pengharum ruangan yang praktis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tidak semua pengharum ruangan aman bagi kesehatan. Pengharum ruangan tertentu
dapat menyebabkan pusing, mual, hingga muntah. Bahkan zat pewangi tertentu dapat
mengganggu pertumbuhan janin. Pemakaian produk apapun yang mengandung zat-zat kimia,
jika digunakan berlebihan atau berkontak langsung melalui sistem pernapasan, akan
menimbulkan gangguan pada fungsi sistem saraf. Penggunaan pengharum ruangan dari bahan
alami cenderung lebih aman dibandingkan dengan pengharum ruangan sintetis. Pengharum
ruangan alami yang berasal dari minyak atsiri memiliki efek aromaterapi yang bermanfaat bagi
kesehatan (Anna, 2010).

Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harum
atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Sehingga aromaterapi adalah salah satu
pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-
tumbuhan serta berbau harum, gurih, dan enak yang disebut minyak atsiri (Agusta, 2002).

Dalam pembuatan aromaterapi yang menyehatkan, digunakan minyak atsiri yang


benar-benar alami bukan bahan sintetis agar diperoleh manfaat aromaterapi untuk pengobatan.
Minyak atsiri disebut juga minyak eteris, essential oil atau minyak terbang, karena minyak ini
mudah menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman
tertentu seperti akar, batang, kulit, daun, buah atau biji (Lutony dan Rahmayati, 2000). Menurut
Guenther (2006), minyak atsiri merupakan salah satu hasil metabolisme dalam tanaman yang
terbentuk karena reaksi berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak atsiri
disintesa dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam
pembuluh resin.

Minyak atsiri memiliki aroma yang sangat khas pada masing-masing tanaman. Karena
baunya yang khas, minyak atsiri dalam tanaman berguna untuk menarik serangga untuk proses
penyerbukan. Namun, minyak atsiri pada tanaman juga dapat berfungsi untuk mengusir hewan
atau serangga pengganggu. Aroma yang khas dari minyak atsiri dihasilkan dari senyawa kimia
yang dikandungnya. Kandungan minyak atsiri pada umumnya dapat berupa terpen,
persenyawaan berantai lurus, turunan benzena dan bermacam-macam persenyawaan lainnya
(Guenther, 2006).
Minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan aromaterapi harus diperhatikan
kandungannya. Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia
yang terbentuk dari unsur carbon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa
persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S). Pada umumnya
komponen kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu hidrokarbon dan
oxygenated hydrocarbon, termasuk di dalamnya senyawa terpena (Ketaren, 1985).

1. Golongan Hidrokarbon
Persenyawaan hidrokarbon yang banyak dijumpai dalam minyak atsiri sebagian besar
berupa monoterpene, sesquiterpene, diterpen dan politerpen, serta parafin, olefin dan
hidrokarbon aromatik.
2. Oxygenated Hydrocarbon
Persenyaan ini terdiri dari hidrogen (H), karbon (C) dan oksigen (O). Persenyawaan yang
termasuk dalam golongan ini adalah persenyawaan alkohol, aldehida, keton, oksida, ester
dan ether. Atom C dalam persenyawaan dapat berikatan jenuh ataupun tidak jenuh.

Golongan persenyawaan oxygenated hydrocarbon merupakan persenyawaan yang


menyebabkan bau wangi dalam minyak atsiri, sedangkan golongan hidrokarbon berpengaruh
kecil terhadap nilai wangi minyak atsiri. Persenyawaan oxygenated hidrocarbon memiliki
kelarutan yang baik pada alkohol encer, serta lebih tahan dan stabil terhadap proses oksidasi
dan resinifikasi. Persenyawaan hidrokarbon lebih mudah mengalami oksidasi dan resinifikasi
sehingga menurunkan kelarutan minyak (Ketaren, 1985).

Terpena merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan unit terkecil dalam
molekulnya disebut isoprena (C5H8) . Sifat terpena berupa cairan tidak berwarna dan umumnya
berbau wangi. Senyawa terpena dapat barupa rantai lurus/alifatis atau berbentuk siklis.
Senyawa terpena alifatis hanya terdapat dalam beberapa jenis komponen minyak atsiri yang
mengandung gugus hidroksil dan karbonil, misalnya geraniol dalam minyak mawar dan
sitronelol yang terdapat dalam minyak sereh. Contoh terpena siklis yang banyak terdapat dalam
minyak atsiri adalah limonene, pinene, menthol pada peppermint (Ketaren, 1985).

Minyak atsiri yang dimanfaatkan untuk aromaterapi harus dilarutkan dalam pelarut
tertentu seperti alkohol. Persenyawaan terpena terutama monoterpene dan sesquiterpene
berbau kurang wangi dan sukar larut dalam alkohol encer terutama jika terkena cahaya
matahari dan oksigen udara. Untuk meningkatkan kelarutan minyak atsiri dalam alkohol
kandungan terpene harus dipisahkan. Fungsi dari pemisahan terpene adalah untuk
memperbesar kelarutan minyak dalam alkohol, memperbesar resistensi minyak terhadap
kerusakan yang disebabkan oleh oksidasi cahaya dan memperbesar konsentrasi senyawa
oxygenated hidrocarbon yang berbau lebih wangi (Ketaren, 1985).

Untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman dapat dilakukan penyulingan. Sebelum
penyulingan tanaman diberi perlakuan seperti perajangan dengan tujuan memudahkan
pengeluaran minyak. Untuk bahan tertentu dilakukan pelayuan dan pengeringan yang
bertujuan untuk mengurangi kadar air dan menguraikan zat yang tidak berbau sehingga
menimbulkan bau wangi contohnya pada tanaman cengkeh (Ketaren, 1985).

Menurut Ketaren (1985), penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu pengulingan dengan air langsung, penyulingan dengan air dan uap serta penyulingan
dengan uap langsung. Jenis penyulingan yang digunakan disesuaikan dengan sifat bahan atau
tanaman yang akan disuling. Selain penyulingan terdapat beberapa cara lain untuk
mendapatkan minyak atsiri diantaranya :

1. Pengepresan untuk bahan yang berupa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan tanaman
citrus.
2. Ekstraksi dengan pelarut menguap yang biasanya menggunakan pelarut berupa alkohol,
benzena dan petroleum eter.
3. Ekstraksi dengan lemak padat yang biasanya digunakan untuk mengekstraksi minyak dari
bunga yang tidak tahan terhadap panas.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh minyak atsiri sehingga berkhasiat sebagai aromaterapi
adalah bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, dan antiseptik. Minyak atsiri juga dapat
mempengaruhi sistem syaraf pusat sehingga dapat mempengaruhi emosi seseorang. Dengan
sifat demikian aromaterapi dapat menciptakan lingkungan yang sehat, terhindar dari berbagai
penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri, virus, dan jamur serta terciptanya suasana nyaman dan
tentram (Agusta, 2002).

Aromaterapi minyak atsiri dapat digunakan untuk mengatasi masalah mental dan
psikologi. Minyak atsiri berpengaruh terhadap otak melalui alat penciuman. Molekul minyak
atsiri yang masuk ke alat penciuman akan ditangkap oleh lendir yang terdapat pada silia alat
penciuman dan akan diteruskan ke otak. Efek minyak atsiri di otak akan berpengaruh terhadap
pikiran dan emosi (Agusta, 2002). Menurut Stevensen (1996), uap minyak atsiri yang dihirup
akan menimbulkan vibrasi di hidung. Minyak yang mempunyai manfaat tertentu akan
mempengaruhi sistem limbik, tempat pusat memori sehingga mempengaruhi suasana hati.
Untuk proses aromaterapi dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Menurut Agusta (2002), beberapa masalah psikologis yang dapat diatasi dengan
menghirup aromaterapi minyak atsiri adalah diantaranya :

1. Depresi
Depresi merupakan suatu jenis gangguan mental atau kejiwaan yang dialami oleh banyak
orang. Depresi dapat diakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja atau adanya beban
pikiran. Akibat dari depresi adalah berkurangnya nafsu makan, sukar tidur, kelelahan,
hilangnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan sering berpikir pendek. Dengan
menggunakan minyak atsiri akan tercipta suasana rileks sehingga terhindar dari depresi.
Beberapa minyak atsiri yang dapat memberikan rasa rileks adalah lavender, kenanga,
chamomile, jeruk neroli dan beberapa jenis minyak atsiri lainya.
2. Stres
Stres adalah respon tubuh terhadap banyaknya tuntutan. Banyaknya persoalan hidup
sehari-hari akan bereaksi terhadap tubuh. Bagi tubuh, stres akan menimbulkan respon yang
sama, apa pun penyebabnya. Sinyal syaraf dikirim ke otak melalui beberapa kelenjar dan
akan bereaksi dengan mengeluarkan hormon untuk mengatasinya. Oleh karena itu, stres
tidak hanya cemas dan tegang saja, tetapi merupakan kunci dalam naik turunnya
kehidupan. Aromaterapi yang dapat mencegah timbulnya stres adalah lavender, jeruk
bergamot, cendana, jahe, jeruk lemon, dan jenis minyak atsiri lainnya.
3. Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh rasa gelisah, ketegangan, rasa sakit, ketidakseimbangan
emosi, dan rasa cemas untuk tidak bisa bangun tepat waktu. Lingkungan tempat tidur juga
memberi pengaruh yang signifikan terhadap insomnia. Pengharum ruangan dari
aromaterapi berupa minyak akar wangi, jeruk lemon, marjoram dan minyak lainnya dapat
memberikan suasana yang nyaman sehingga insomnia dapat dikurangi.

Ketiga jenis masalah psikologis di atas dapat dikurangi dengan menghirup bau-bauan yang
wangi yang berasal dari minyak atsiri. Berbagai jenis minyak atsiri memberikan efek yang
dapat mempengaruhi sistem syaraf. Uap minyak atsiri yang ditebarkan/didifusikan ke seluruh
ruangan dengan alat pengharum ruangan.

Beberapa jenis minyak atsiri yang potensial digunakan untuk pengharum ruangan
yang dapat mempengaruhi emosi dan pikiran adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jenis Minyak Atsiri dan Kegunaannya

Jenis Minyak Kegunaan


Cendana/Sandalwood Membantu mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur
dan stres/perasaan sedih, sangat bermanfaat untuk
meditasi
Jasmine Memberikan efek suasana romantis, namun tidak
dianjurkan untuk penggunaan yang terlalu banyak
karena menyebabkan udara menjadi tidak segar.
Greentea Merangsang semangat, menenangkan, menyegarkan
pikiran
Lemon Menenangkan suasana, aromanya dapat menimbulkan
rasa percaya diri, merasa lebih santai, menenangkan
saraf tanpa menghilangkan kesadaran
Lavender Membantu terciptanya keseimbangan tubuh dan
pikiran. Membantu imsomnia
Lotus Menyejukkan, memberi rasa nyaman, membantu
penyembuhan, mengurangi depresi, sangat disarankan
untuk relaksasi
Rose Mengurangi rasa marah, stres dan cemas
Rosemary Melegakan otot dan pikiran. Aromanya membantu
lebih berkonsentrasi dan percaya diri
Pepermint Aroma yang begitu menyegarkan, membangkitkan
suasana, mengurangi ketegangan
Night Queen Membuat rasa nyaman dan rileks
Opium Menggembirakan, memberi energi dan semangat
terentu (ctt: dalam konsentrasi tertentu)
Ylang-lang Memberikan rasa gembira, relaksasi, membantu
penyembuhan menghilangkan depresi
Musk Kelembutan, damai dan mengurangi rasa takut
Frangipani Semangat kerja, gembira, percaya diri, mengatasi
depresi panik
Bergamot Memeberikan energi positif, mengerangi depresi,
tegang dan sedih serta menghilangkan lelah
Champaka Menambah semangat, seasana gembira, kehangatan
dan relaksasi
Patcholi Menyejukkan pikiran, daya tahan tubuh, rasa tenang
dan sensualitas
Gardenia Sensasional, ketenangan, suasana bahagia dan damai
Sumber : Anonim, 2009 (www.belanjaspa.com)

Proses pembuatan pengharum ruangan dari minyak atsiri hampir sama dengan
pembuatan parfum. Menurut Ketaren (1985), pengharum ruangan mengandung tiga macam
komponen, yaitu zat pewangi, zat pengikat dan bahan pelarut.

1. Zat pewangi (odoriferus substance)

Komponen zat pewangi terdiri dari persenyawaan kimia yang menghasilkan bau
wangi seperti minyak atsiri. Persenyawaan yang menghasilkan wangi dapat berupa alkohol,
ester, aldehida, keton, asam organik, lakton, amina dan oksida yang berbau wangi. Dalam
pengharum ruangan yang berbahan alami biasanya terdiri dari beberapa jenis campuran zat
pewangi. Beberapa zat pewangi yang ada dalam minyak atsiri seperti pada minyak bunga rose
yang mengandung sitronelol dan graniol, minyak cengkeh mengandung eugenol, minyak
jasmin mengandung benzil asetat dan benzil benzoat dan

2. Zat pengikat (fixative)

Penguapan zat pewangi dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga wangi besrifat
semantara. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu zat yang berfungsi untuk mengikat zat pewangi
atau mengurangi kecepatan penguapan zat pewangi. Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh
bahan pengikat adalah memiliki titik uap lebih tinggi dari titik uap zat pewangi, tidak berbau
atau berbau wangi dan larut sempurna dalam etanol, minyak atsiri dan persenyawaan aromatik
berwujud cair. Bahan pengiakat yang dapat digunakan dalam pembuatan pengharum ruangan
dari minyak atsiri adalah minyak nilam. Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak
atsiri yang memiliki kemampuan untuk mengikat zat pewangi dari minyak atsiri yang lain.

3. Bahan Pelarut (diluent)

Bahan pelarut merupakan bahan yang digunakan untuk mengencerkan zat pewangi.
Tujuan pengenceran adalah menurunkan konsentrasi zat pewangi sehingga memiliki tingkat
wangi tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.

Minyak atsiri memiliki komponen tertentu yang memunculkan aroma wangi dan
memberi manfaat tertentu bagi kesehatan manusia. Jumlah komponen kimia dalam suatu
minyak atsiri sangat bevariasi untuk setiap jenis tanaman penghasilnya. Karena banyaknya
kandungan dari minyak atsiri, banyak manfaat pengobatan yang diberikan.
I. PEMBAHASAN

Banyaknya masalah psikologis mungkin dapat diakibatkan oleh kondisi lingkungan


yang tidak nyaman untuk melakukan kegiatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah
satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan membuat ruangan beraktivitas menjadi lebih
nyaman. Ruangan yang dilengkapi dengan pengharum ruangan dapat membuat sebagian besar
orang merasa rileks sehingga terhindar dari depresi dan stres.

Pengharum ruangan dapat berupa bahan sintetis atau alami. Namun, penggunaan
bahan sintetis dapat mempengaruhi kesehatan manusia karena adanya kandungan kimia
tertentu. Pengharum ruangan, yang dibuat dari bahan alami seperti minyak atsiri, memiliki efek
aromaterapi yang dapat menjaga kesehatan.

Minyak atsiri yang memiliki sifat antivirus, antibakteri dan antijamur akan membuat
ruangan terlindung dari berbagai penyakit. Selain itu, kemampuan minyak atsiri untuk
mempengaruhi sistem syaraf memberikan manfaat dalam mengatur pikiran dan emosi. Telah
terbukti bahwa minyak atsiri seperti minyak chamomile dan lavender dapat memberikan
kesejukan dan kenyamanan, minyak jasmin memiliki efek stimulan terhadap otak sehingga
dapat membangkitkan semangat, minyak peppermint diketahui dapat meningkatkan
keakuratan mental para pelajar sebesar 28%, dan manfaat lainnya.

Untuk mendapatkan semua manfaat yang dimiliki oleh minyak atsiri tersebut sangat
perlu diperhatikan difusser yang akan digunakan dan menentukan dimana difusser itu akan
digunakan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mendifusikan minyak atsiri keseluruh
ruangan. Mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Dan sebagian besar orang akan tertarik
pada difusser yang mudah pengaplikasiannya dan harganya murah.

Secara sederhana, minyak atsiri biasa digunakan dengan menyemprotkan minyak ke


seluruh ruangan. Penyemprotan dengan minyak atsiri akan membantu menghilangkan bakteri,
jamur, bau pengap, dan bau yang tidak mengenakan. Namun cara penyemprotan seringkali
menimbulkan dampak iritasi pada kulit yang sensitif karena molekul-molekul minyak yang
menempel langsung pada kulit. Minyak atsiri yang disemprotkan mungkin sangat pekat. Jika
terhirup, sistem pernapasan akan terganggu.

Selain dengan penyemprotan, penggunaan minyak atsiri sebagai pengharum ruangan


juga dilakukan dengan burner penguapan minyak disertai bantuan lilin. Cara ini tidak terlalu
praktis jika diterapkan pada ruangan kerja. Diffuser ini hanya ideal untuk ruangan kecil. Selain
itu penggunaan lilin harus tetap diperhatikan/diawasi karena kemungkinan bahaya kebakaran
mungkin terjadi. Dengan menggunakan lilin, proses pemanasan tidak konstan sehingga
penguapan minyak juga tidak konstan. Sering kali minyak cepat habis dan harus diisi ulang.
Cara difusi ini kurang praktis dan terkesan pemborosan minyak atsiri yang harganya mahal.

Jika ditelaah pengaplikasian minyak atsiri sebagai pengharum ruangan dengan


penyemprotan atau dengan burner pemanas memiliki kekurangan berupa pemborosan minyak
atsiri yang harganya mahal dan juga kurang aman karena dapat menimbulkan iritasi atau rentan
terjadinya kebakaran. Maka dari itu diperlukan alat yang lebih praktis, seperti peralatan
elektrik. Terdapat dua jenis alat yang dapat digunakan untuk pengharum ruangan aromaterapi
elektrik, yaitu burner elektrik dan aromaterapi mat elektrik. Bentuk kedua alat ini serupa
dengan obat anti nyamuk elektrik.

Burner elektrik dilengkapi dengan tabung atau wadah penampung minyak yang akan
diuapkan. Proses penguapan minyak terjadi akibat panas yang timbul dari konversi energi
listrik. Panas diatur sedemikian rupa untuk menguapkan minyak atsiri tanpa merubah
komposisi kimianya. Diharapkan panas yang dihasilkan berkisar 30-35oC karena pada suhu ini
minyak akan mulai menguap, sesuai dengan sifat minyak atsiri yang mudah menguap pada
suhu kamar.

Burner elektrik aromaterapi dapat digunakan pada ruangan yang cukup besar.
Pengaplikasiannya hampir sama dengan obat nyamuk elektrik yang beredar dipasaran. Untuk
lebih jelasnya, cara pemakaian dari burner elektrik ini adalah sebagai berikut :

1. Tabung penampung minyak diisi dengan minyak atsiri yang diinginkan (sesuai selera).
Dengan memperhitungkan efek aromaterapi apa yang diinginkan. Berbeda jenis minyak
yang digunakan akan berbeda pula manfaat yang diperoleh.
2. Burner dihubungkan dengan arus listrik AC. Daya yang dibutuhkan berkisar 5 watt.
3. Selesai pemakaian aliran listrik diputus. Sisa minyak dapat disimpan dalam tabung burner
atau dipindahkan pada wadah lainnya.

Pengaplikasian burner elektrik ini sangat praktis jika dibandingkan dengan


menggunakan burner yang menggunakan lilin. Penggunaan burner elektrik ini lebih aman
dibandingkan dengan pengharum ruangan semprot yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Proses penguapan dengan burner elektrik tidak merubah komponen minyak sehingga efek
aromaterapi tetap terasa. Dengan burner elektrik penggunaan minyak juga dapat dihemat
karena penguapan minyak berlangsung secara konstan. Pengisian ulang minyak atsiri tidak
perlu dilakukan selama proses penguapan dan pengisian tidak akan sesering pada pemanasan
dengan burner lilin.

Manfaat aromaterapi dari burner elektrik ini adalah terciptanya ruangan yang nyaman
dan tenang. Orang yang berada dalam ruangan secara tidak langsung akan dipengaruhi sistem
syaraf pusatnya sehingga merasa rileks. Selain memberi dampak positif secara psikologis, uap
minyak atsiri dari burner elektrik membuat ruangan terhindar dari berbagai penyakit. Dengan
uap yang dihasilkan akan terjadi sirkulasi udara dimana udar yang kotor akan digantkan dengan
uap minyak atsiri yang dapat membantu sistem pernapasan. Molekul minyak atsiri dapat
meresap ke dalam sel yang membantu penyerapan nutrisi dan oksigen. Dengan
mengaplikasikan pengharum ruangan ini, ruangan akan menjadi sehat dan tentunya akan
berpengaruh terhadap kesehatan orang yang berada di dalamnya.

Burner elektrik ini juga akan sangat bermanfaat jika digunakan di rumah. Banyak
anggota keluarga yang menghabiskan waktu beraktivitas di rumah. Suasana rumah dibuat
senyaman mungkin dengan menggunakan burner elektrik. Pemilihan minyak atsiri tertentu
untuk diuapkan pada burner elektrik akan memberikan suasana nyaman, tentram, damai, rileks
dan sebagainya sesuai dengan karakteristik minyak atsiri yang digunakan. Untuk keluarga yang
memiliki anak, minyak peppermint mungkin akan membantu anak dalam proses belajar karena
minyak peppermint mampu meningkatkan keakuratan mental pelajar sebesar 28%.

Gambar Alat Burner Elektrik Aromaterapi:

Steker
Penghubung
Arus Listrik

Tabung
Minyak Atsiri
Dari gambar di atas terlihat bahwa minyak atsiri yang digunakan cukup dimasukkan
pada tabung penampung. Minyak atsiri yang telah diformulasi akan diuapkan ketika arus listrik
dihubungkan dengan steker pada burner elektrik. Burner elektrik akan mengkonversi arus
listrik tersebut menjad panas yang akan memanaskan minyak yang terdapat dalam tabung.

Selain dengan burner elektrik, aromaterapi elektrik juga dapat dibuat dengan bentuk
mat elektrik. Aromaterapi elektrik ini menggunakan mat yang mengandung minyak atsiri di
dalamnya sehingga ketika dipanaskan minyak atsiri di dalamnya akan menguap dan
memberikan efek aromaterapi. Berbeda halnya dengan burner elektrik yang menggunakan
minyak atsiri cair, aromaterapi mat elektrik menggunakan mat yang telah mngandung minyak
atsiri (minyak atsiri meresap dalam mat elektrik).

Mat yang mengandung minyak atsiri akan dipanaskan dengan alat elektrik yang
dihubungkan dengan arus listrik. Energi listrik dikonversi menjadi panas dengan suhu berkisar
30-35oC untuk menguapkan minyak atsiri yang terdapat di dalamnya. Minyak atsiri yang
menguap akan memenuhi ruangan sehingga ruangan menjadi harum dan suasana menjadi
nyaman.

Bentuk dari aromaterapi mat elektrik ini hampir sama dengan obat anti nyamuk
elektrik yang beredar dipasaran. Aromaterapi mat elektrik juga bermanfaat untuk menjaga
ruangan dari serangga baik itu nyamuk, kecoa, dan serangga lainnya karena aroma dari minyak
atsiri akan mengusir serangga yang dapat menyebarkan penyakit. Manfaat tersebut sesuai
dengan fungsi minyak atsiri pada tanaman, yaitu mengusir serangga dengan aromanya.

Penggunaan aromaterapi mat elektrik ini juga sangat praktis, hanya dengan
menggunakan mat yang dipanaskan. Mat dapat dibuat sendiri atau membeli langsung mat yang
telah mengandung minyak atsiri tertentu. Mat terbuat dari gabus/serat yang bersifat porus
terhadap minyak. Minyak atsiri yang akan digunakan dapat dilarutkan pada alkohol, kemudian
mat direndam dalam minyak atsiri tersebut sehingga minyak meresap ke dalam mat. Setelah
meresap mat diangkat dan dianginkan sehingga alkohol akan menguap. Mat yang telah
mengandung minyak atsiri dapat digunakan. Mat yang belum digunakan dapat disimpan pada
suhu berkisar 20oC untuk mencegah penguapan dari minyak atsiri yang dikandungnya.

Pengaplikasian dari aromaterapi elektrik mat tidak sulit. Mat hanya perlu dipanaskan
agar minyak atsiri di dalamnya menguap. Pemanasan mat dilakukan pada lempeng pemanas
yang terdapat dalam peralatan eleketrik. Untuk cara pemakaian dari aromaterapi elektrik mat
adalah sebagai berikut :

1. Mat yang telah mengandung minyak atsiri dipasang pada alat pemanas. Minyak atsiri pada
mat dapat dipilih sesuai dengan keinginan.
2. Alat pemanas dihubungkan dengan arus listrik dengan daya berkisar 5 watt. Dari daya
tersebut, lempeng pada alat lektrik akan memanas dengan suhu berkisar 30-35oC.
3. Selesai pemakaian, arus listrik diputus.

Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan aromaterapi elektrik mat hampir sama
dengan burner elektrik. Minyak atsiri yang memiliki kandungan tertentu dapat mempengaruhi
sistem syaraf melalui indra penciuman. Uap minyak atsiri dari aromaterapi elektrik mempunyai
manfaat untuk membuat orang merasa rileks, bersemangat, bergairah dan sebagainya
tergantung dari jenis minyak yang digunakan. Minyak atsiri yang dapat dimanfaatkan untuk
mempengaruhi sistem syaraf atau memberi efek psikologis dapat dilihat pada tabel 1 (Jenis
minyak atsiri dan kegunaannya). Minyak tersebut memiliki manfaat dalam pemakaian tunggal.
Apabila minyak yang digunakan bersifat jamak atau gabungan dari dua jenis minyak atau lebih
perlu diperhatikan karakteristik aroma yang akan terbentuk dan manfaat yang akan diperoleh.

Gambar alat :

Tempat Pemanasan
Elektrik Mat

Jack, Penghubung Arus


Listrik
Mat Porus Mengandung
Minyak Atsiri

Pada gambar, dapat dilihat aromaterapi mat elektrik menggunakan alat pemanas
berupa lempeng yang dapat dipanaskan dengan adanya arus listrik. Arus listrik dihubungkan
dengan adanya jack pada alat tersebut. Sedangkan untuk minyak atsiri yang akan diuapkan
terapat pada mat. Mat bersifat porus sehingga dapat menyerap minyak atrisi. Minyak atsiri
dapat ditambahkan dengan merendam mat dalam formulasi minyak atsiri atau dengan
meneteskan beberapa tetes minyak pada mat.

Dengan kedua alat tersebut penggunaan minyak atsiri sebagai pengharum ruangan
dapat menjadi lebih praktis dan murah karena dapat lebih hemat dibandingkan dengan cara
yang lain. Dengan menggunakan burner elektrik atau aromaterapi mat elektrik manfaat minyak
atsiri tetap diperoleh.

Untuk membuat formulasi yang baik, minyak atsiri yang akan digunakan pada
aromaterapi mat elektrik atau burner elektrik harus diperhatikan sifat dan kandungan yang
dimiliki. Minyak atsiri mengandung oxygenated hidrocarbon yang berbeda-beda sehingga
wangi yang ditimbulkan pun berbeda-beda. Formulasi minyak atsiri untuk pengharum ruangan
harus dilihat jenis dari zat pewanginya, zat pengikatnya dan bahan pelarut yang akan
digunakan. Hal ini penting dikarenakan pengarum ruangan yang digunakan harus aman dan
tidak membahayakan kesehatan.

Zat pewangi yang digunakan pada pengharum ruangan aromaterapi merupakan


komponen oxygenated hidrocarbon dalam minyak atsiri karena persenyawaan tersebut
memiliki aroma yang lebih wangi dibandingkan dengan komponen lainnya. Zat pengikat harus
bersifat alami juga agar tidak membahayakan kesehatan. Zat pengikat yang digunakan dapat
berupa minyak nabati atau minyak hewani. Minyak nilam sering digunakan untuk pengikat
aroma karena sifatnya sebagai minyak pembawa. Minyak nilam tidak menyebabkan bau yang
tidak enak dari pengharum ruangan sehingga sangat cocok bila digunakan sebagai bahan
pegikat minyak atsiri yang lainnya. Bahan pelarut yang digunakan dalam pembuatan
aromaterapi elektrik dapat berupa air, alkohol atau minyak. Tujuan dari pelarutan adalah
mengencerkan minyak atsiri yang akan digunakan karena minyak atsiri sangat pekat dan harus
dihemat penggunaannya.

Minyak atsiri berbau khas sesuai dengan tanaman yang menghasilkannya. Dalam
pembuatan pengharum ruangan dari minyak atsiri akan diperoleh wangi yang khas sesuai
dengan tanaman penghasilnya. Beberapa contoh minyak atsiri yang digunakan dalam
pembuatan pengharum ruangan adalah minyak mawar, minyak melati/jasmin, minyak lavender
dan minyak lainnya.

Untuk mendapatkan aroma yang baik minyak atsiri yang digunakan perlu
ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengikat dan pelarut. Misalnya saja dalam
pembuatan pengharum ruangan berbahan minyak mawar ditambahkan etanol sebagai pelarut
dan musk sebagai bahan pengikat dari minyak. Minyak mawar hasil formulasi dapat digunakan
pada burner elektrik atau aromaterapi mat elektrik, sehingga minyak dapat didifusikan
memenuhi ruangan dan memberikan efek psikologis, seperti timbulnya perasaan berani.

Beberapa kondisi yang diingikan dapat ditimbulkan dengan menggunakan pengharum


ruangan dari minyak atsiri. Berdasarkan tabel 1 pada tinjauan pustaka, dapat dibuat pengharum
ruangan dari minyak atsiri dengan mempertimbangkan kondisi ruangan yang diinginkan.
Beberapa contoh kondisi dan minyak yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Kondisi ruangan untuk meningkatkan konsentrasi dalam melakukan kegiatan. Dalam


kegiatan yang membutuhkan konsentrasi sangat diperhatikan kekuatan untuk memfokuskan
pikiran. Untuk dapat berkonsentrasi secara maksimal dapat digunakan pengharum ruangan dari
minyak lemon, rosemary, serai dan chamomile Romawi.

2. Meningkatkan rasa percaya diri. Beberapa orang kurang percaya diri karena adanya tekanan
yang membuat mereka merasa kurang bebas. Aromaterapi dari minyak atsiri dapat membantu
meningkatkan rasa percaya diri. Minyak yang digunakan adalah adas, ginger, grapefruit,
orange dan jasmine. Dengan menghirup uap minyak atsiri tersebut akan menyegarkan pikiran
dan membuat rileks sehingga kepercayaan diri meningkat.
3. Suasana damai akan membuat orang merasa nyaman. Dengan kenyamanan orang terhindar
dari stres. Minyak tasiri yang dapat digunakan untuk membuat ruangan terasa damai adalah
minyak chamomile Romawi, neroli dan juniper.

4. Suasana yang membahagiakan akan membuat orang betah berada di dalam ruangan. Efek
aroma bahagia pada ruangan dapat ditimbulkan dengan menggunakan minyak orange, rose,
jasmine, ginger, cinnamon, geranium dan cengkeh. Jenis minyak tersebut memberikan efek
psikologis yang membahagiakan bagi orang yang menghirup aromanya.

5. Setiap orang butuh rileksasi setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Suasana rileks sangat
dibutuhkan dirumah saat beristirahat setelah melakukan kegiatan/pekerjaan kadang
menimbulkan kepenatan dan stres. Minyak atsiri yang biasa digunakan untuk membuat suasana
ruangan menjadi rileks adalah minyak lavender, geranium, clary sage, neroli dan minyak
sandalwood/cendana.

Minyak atsiri yang telah dipilih untuk mendapatkan suasana ruangan yang diinginkan akan
diaplikasikan pada alat elektrik untuk didifusikan keseluruh ruangan.
II. PENUTUP
A. Kesimpulan

Aromaterapi merupakan pengobatan dengan menggunakan bau-bauan yang khas yang


dihasilkan dari minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap yang
diperoleh dari bagian tanaman tertentu. Minyak atsiri mengandung komponen kimia berupa
persenyawaan hidrokarbon dan oxygenated hidrocarbon yang membentuk aroma wangi khas
sesuai dengan tanaman penghasilnya. Minyak atsiri digunakan sebagai pengharum ruangan
aromaterapi karena sifatnya sebagai antibakteri, antivirus dan antijamur sehingga dapat
menjaga ruangan dari berbagai penyakit. Selain itu minyak atsiri dapat mempengaruhi sistem
syaraf pusat untuk mengendalikan pikiran dan emosi. Minyak atsiri didifusikan keseluruh
ruangan dengan dengan menggunakan berbagai cara, mulai dari cara yang sederhana dengan
menyemprotkan aerosol minyak atsiri hingga menggunakan peralatan yang canggih. Cara
pengaplikasian minyak atsiri untuk pengharum ruangan yang praktis adalah dengan
menggunakan peralatan elektrik berupa burner elektrik dan aromaterapi mat elektrik. Kedua
alat ini memiliki prinsip kerja yang sama yaitu mengkonversi energi listrik menjadi panas yang
akan menguapkan minyak atsiri sehingga uapnya dapat menyebar ke seluruh ruangan. Dilihat
dari segi biaya, penggunaan kedua alat ini lebih murah jika dibandingkan dengan peralatan
lainnya karena menghemat bahan baku yaitu minyak atiri yang harganya mahal.

B. Saran

Dalam mengaplikasikan minyak atsiri harus diperhatikan sifat dari minyak terutama
bagi orang-orang yang sensitif atau memiliki alergi terhadap minyak tertentu. Penggunaan
minyak atsiri harus sehemat mungkin karena harganya yang mahal. Dalam menggunakan
pengharum ruangan aromaterapi elektrik, perlu diperhatikan sumber listrik yang digunakan
agar tidak menimbulkan bahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria. 2012. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami. Jakarta : Penebar
Swadaya

Anna, 2010. Bahaya Pengharum Ruangan. www.kompas.com [28 September 2010]

Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com [28 Sepember 2010]

Guenther, Ernest. 2006. Minyak Atsiri Jilid I. Diterjemahkan Oleh S. Ketaren. Jakarta :
Universitas Indonesia Press

Ketaren, S. 2013. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka

Lutony, T. L dan Rahmayati, Y. 2010. Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya

Stevensen, C. J. 2011 . Aromatherapy. New York : Churchill Livingstone Inc

You might also like