Professional Documents
Culture Documents
ULTRASONIC TESTING
Hasil pengujian welding pada bahan carbon steel ini telah di uji, disusun dan dianalisa
Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah Ultrasonic Flaw Detector NOVOTEST
UD2301 (Mini) dengan metode flaw detector menggunakan Probe 60⁰ pada frekuensi 2 Mhz.
B. Analisa Hasil
Perkiraan posisi indikasi pada welding dapat diperoleh dengan mencari pantulan dari
gelombang ultrasonik dari probe yang terjadi diantara leg, kemudian probe digeserkan kearah
sumbu y untuk menentukan panjang dari indikasi tersebut. Pantulan gelombang ultrasonik
diantara leg tersebut dapat terlihat pada layar instrumen Ultrasonik Testing dimana juga
menampilkan nilai Sound Path (Sp) yang digunakan untuk mencari kedalaman dari indikasi.
Untuk menentukan kedalaman dari indikasi, dibutuhkan beberapa data diantaranya tebal benda
uji, nilai Sound Path maksimal pada 1 leg, nilai Sound Path indikasi (Sp) dan juga probe sudut
yang digunakan.
Untuk menghitung panjang nilai Sound Path Maksimal pada 1 Leg dengan probe sudut 60⁰
Pengujian kali ini dilakukan diantara Leg 1 dan Leg 2 dikarenakan jarak Leg 1 terlalu
dekat welding. Sehingga pengukuran yang digunakan untuk pengecekan kedalaman dihitung
menggunakan rumus:
Data yang didapat sebelum mulai pengujian pada test material atau pada saat kalibrasi alat
Nilai-nilai yang didapat pada saat pengujian welding menggunakan metode Ultrasonik Test
antara lain adalah panjang indikasi (y) dan nilai Sound Path Indikasi (Sp). Dengan
menggunakan pengolahan data pada sub-bab sebelumnya maka diperoleh kedalaman indikasi
Y d Y d
No. Benda Indikasi Sp No. Benda Indikasi Sp
(mm) (mm) (mm) (mm)
1 40,4 8 3,8 1 44,2 40 1,9
K1-4 A 2 38,3 10 4,85 2 38,9 11 4,55
1 3 36,2 40 5,9 K1-5 A 3 39,1 15 4,45
1 44,8 85 1,6 4 36,9 18 5,55
K1-4 B
2 41,1 86 3,45 7 5 34,8 25 6,6
K1-8 A 1 40,8 1 3,6 1 46,8 90 0,6
1 42,2 109 2,9 2 41,9 30 3,05
2 K1-5 B
K1-8 B 2 37,1 45 5,45 3 37,5 25 5,25
3 38,3 12 4,85 4 40,9 20 3,55
1 39 16 4,5 1 43,3 60 2,35
K1-1 A 2 38,9 26 4,55 2 43 18 2,5
K1-3 A
3 37,4 38 5,3 3 38,5 78 4,75
3
1 40,6 65 3,7 8 4 22,3 8 12,85
K1-1 B 2 38 37 5 1 47,1 75 0,45
3 34,4 1 6,8 K1-3 B 2 38,6 25 4,7
1 38,9 100 4,55 3 37,5 35 5,25
K1-6 A
2 39 88 4,5 1 25,9 1 11,05
6M-
1 42,8 70 2,6 9 2 24,8 1 11,6
4 66-1
2 41,6 15 3,2 3 20,2 10 13,9
K1-6 B
3 34,4 10 6,8 1 37,5 28 5,25
6M-
4 38,3 89 4,85 10 2 57,8 20 -4,9
66-2
1 39,4 1 4,3 3 49,8 40 -0,9
2 40,2 18 3,9
K1-2 A
3 39,7 28 4,15
5
4 39,2 1 4,4
1 46,4 88 0,8
K1-2 B
2 36,4 45 5,8
1 40 60 4
K1-7 A
2 40 10 4
1 38,1 95 4,95
6
2 37,4 10 5,3
K1-7 B
3 40 20 4
4 41,9 60 3,05
Agar tabel dapat dipahami dengan jelas maka dibuat visualisasi gambar penentuan posisi
HASIL : ACC
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : REPAIR
HASIL : ACC
HASIL : REPAIR