Professional Documents
Culture Documents
Istilah anestesi diperkenalkan pertama kali oleh O.W. Holmes yang artinya
tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi lokal
dan anestesi umum. Anestesi lokal adalah hilangnya rasa sakit tanpa disertai
hilang kesadaran dan anestesi umum, yaitu hilang rasa sakit disertai hilang
hilangnya sensasi rasa nyeri pada sebagian tubuh secara sementara yang
konduksi pada saraf perifer. Anestesi lokal menghilangkan sensasi rasa nyeri
mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen, harus efektif
mukosa dan memiliki toksisitas sistemik yang rendah. Mula kerja bahan
anestetikum lokal harus sesingkat mungkin, sedangkan masa kerja harus cukup
lama sehingga operator memiliki waktu yang cukup untuk melakukan tindakan
operasi, tetapi tidak demikian lama sampai memperpanjang masa pemulihan. Zat
anestesi lokal juga harus larut dalam air dan menghasilkan larutan yang stabil,
Konduksi Saraf.
2. Klasifikasi anastetikum
dengan ikatan, yaitu ikatan golongan amida (-NHCO-) dan ikatan golongan ester
(-COO-). Perbedaan ini berguna karena ada perbedaan ditandai dalam alergenitas
dan metabolisme antara dua kategori bahan anestetikum lokal. Secara kimiawi
1. Prokain
2. Tetrakain
3. Kokain
4. Benzokain
5. Kloroprokain
1. Lidokain
2. Mepivakain
3. Bupivacaine
4. Prilokain
5. Artikain
6. Dibukain
7. Ropivakain
8. Etidokain
9. Levobupivakain
Perbedaan klinis yang signifikan antara golongan ester dan golongan
amida adalah ikatan kimiawi golongan ester lebih mudah rusak dibandingkan
ikatan kimiawi golongan amida sehingga golongan ester kurang stabil dalam
larutan dan tidak dapat disimpan lama. Bahan anestetikum golongan amida stabil
terhadap panas, oleh karena itu bahan golongan amida dapat dimasukkan kedalam
autoklaf, sedangkan golongan ester tidak bisa. Hasil metabolisme golongan ester
reaksi alergi, sehingga golongan ester dapat menimbulkan fenomena alergi. Hal
inilah yang menjadi alasan bahan anestetikum golongan amida lebih sering
menjadi tiga kelompok yaitu kelompok I yang memiliki potensi lemah dengan
adalah kelompok yang memiliki potensi dan masa kerja menengah (≈60menit)
yang memiliki potensi kuat dengan masa kerja panjang (>90menit). Contohnya
1. Lidokain
Lidokain disintesis pada tahun 1943 dan pada tahun 1948, anestetikum
lokal golongan amida pertama telah dipasarkan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih
kuat, dan lebih ekstensif daripada yang ditunjukkan oleh prokain pada konsentrasi
jaringan lunak. Formulasi tersebut tidak memberikan efek anestesi yang cocok
anestesi bertambah pada gigi yang di anestesi. Vasokonstriktor yang paling umum
1:80.000. Oleh karena itu, lidokain cocok untuk anestesi infiltrasi, blok dan
topikal. Selain itu, lidokain memiliki keuntungan dari mula kerja yang lebih cepat,
Dosis maksimum dewasa yang aman adalah 4x2,2 ml ampul atau 3 mg/kg.
menit dan meningkatkan dosis maksimum dewasa yang aman sampai 10x2,2 ml
ampul atau 7 mg/kg. Menurut Malamed SF, dosis maksimum lidokain yang
disarankan oleh FDA dengan atau tanpa epinefrin adalah 3,2 mg / lb atau 7,0 mg /
kg berat badan untuk dewasa dan anak-anak pasien, tidak melebihi dosis
2. Mepivakain
cepat daripada prokain dan masa lama kerja yang menengah. Mepivakain
yang lebih baik dari lidokain 2% . Mepivakain digunakan untuk anestesi infiltrasi,
atau 3,0 mg / lb berat badan dan tidak melebihi 400 mg. Satu ampul mepivakain
3. Prilokain
lidokain, tetapi mula kerja dan masa kerjanya lebih lama. Efek vasodilatasinya
Toksisitas terhadap sistem saraf pusat (SSP) lebih ringan, penggunaan intravena
blok regional lebih aman. Sifat toksik yang unik dari prilokain yaitu dapat
kg atau 3,6 mg / lb berat badan untuk pasien dewasa dan maksimum dosis yang
Struktur amida dari artikain mirip dengan anestetikum lokal lainnya, tetapi
estearases dalam darah dan jaringan. Artikain dapat digunakan pada konsentrasi
yang lebih tinggi, yaitu artikain 4% dengan epinefrin 1:100 000 atau 1:200 000.
Ada beberapa kekhawatiran, bahwa anestetikum lokal ini apabila digunakan pada
kerja anestesia menjadi lama, parestesia atau dysaesthesia ketika digunakan untuk
blok regional. Ada beberapa bukti bahwa infiltrasi bukal menggunakan artikain
maupun blok, dengan teknik blok dapat menghasilkan masa kerja yang lebih
lama. Untuk orang dewasa sehat, dosis maksimum artikain HCl diadministrasikan
pada submukosa atau blok saraf tidak boleh melebihi 7mg/kg (0,175 mL / kg) atau
atau 3,2 mg / lb (0,0795 mL / lb) berat badan. Pasien yang berumur antara 65-75
kepada pasien untuk prosedur yang kompleks. Di antara pasien 75 tahun atau
lebih tua, dosis 0,78-4,76 mg / kg (1,3-11,9 mL) diberikan kepada pasien untuk
prosedur sederhana, dan dosis 1,12-2,17 mg / kg yang aman diberikan kepada
5. Bupivakain
sebagai injeksi intraoral, bahan ini telah terbukti mengurangi jumlah analgesik
yang dibutuhkan untuk mengontrol rasa nyeri pasca operasi setelah pembedahan.
1:200 000). Mula kerjanya lambat tapi masa kerjanya panjang. Digunakan untuk
ada dosis yang disarankan untuk bupivakain berdasarkan berat badan di Amerika
lb). Bupivakain tidak dianjurkan pada pasien yang berusia muda atau mereka yang
berisiko mencedera jaringan lunak pasca operasi akibat dari melukai diri sendiri,
seperti fisik dan mental penyandang cacat. Bupivakain jarang diindikasikan pada
untuk anestesi blok dan infiltrasi dimana efek anestesi sampai 8 jam diperlukan.
6. Etidokain
digunakan dalam prosedur bedah mulut. Ia memiliki masa kerja yang lebih lama
dari lidokain 2% dengan epinefrin 1:100.000 bila digunakan sebagai anestesi blok
tetapi tidak seefektif lidokain dengan epinefrin saat digunakan untuk anestesi
infiltrasi.
dewasa adalah 3,6 mg/lb atau 8,0 mg/kg berat badan, dengan dosis maksimum
7. Ropivakain
lokal termasuk infiltrasi, blok saraf, epidural dan anestesi intratekal pada orang
dewasa dan anak di atas 12 tahun. Karakteristiknya, yaitu memiliki mula kerja dan
masa lama kerja yang sama dengan bupivakain, dengan potensinya yang lebih
rendah sedikit.
8. Kokain
dunia kedokteran. Bahan anestetikum lokal yang alami dan merupakan ester asam
benzoat dengan basa yang mengandungi nitrogen (N). Efek kokain yang paling
penting bila digunakan secara lokal yaitu menghambat hantaran saraf. Efek
sistemik yang paling mencolok yaitu rangsangan susunan saraf pusat (SSP).
Berdasarkan efek ini, kokain pernah digunakan secara luas untuk tindakan di
dagang novokain. Selama lebih dari 50 tahun obat ini merupakan bahan terpilih
lidokain yang ternyata lebih kuat dan lebih aman dibanding dengan prokain.
Larutan polos 2% prokain tidak memberikan efek anestesi pada pulpa dan efek
Prokain secara klinis mempunyai masa kerja yang lambat karena daya
penetrasinya yang kurang baik. Prokain digunakan untuk anestesi infilrasi, blok
10. Tetrakain
Anestetikum lokal ini 10 kali lebih kuat dan lebih toksik daripada prokain.
Tetrakain tidak lagi tersedia dalam bentuk injeksi di kedokteran gigi tetapi
digunakan untuk anestesi topikal yang paling umum dipasarkan dalam 2% garam
larutan semprotan aerosol, gel, dan salep. Tetrakain menjadi salah satu anestesi
topikal yang paling efektif. Tetrakain mempunyai mula kerja yang lambat untuk
anestesi topikal dan masa kerjanya adalah sekitar 45 menit setelah anestesi
topikal.
11. Levobupivakain
keuntungan hanya sedikit efek kardiotoksiknya. Telah terbukti bahwa bahan ini
intraoral pada saat anestesi umum dapat mengurangi kebutuhan analgesik pasca
antara 0,25-0,75%.
bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Bahan ini
membran terhadap ion natrium (Na+) akibat depolarisasi ringan pada membran.
Proses inilah yang dihambat oleh anestetikum lokal, hal ini terjadi akibat adanya
interaksi langsung antara zat anestesi lokal dengan kanal Na+ yang peka terhadap
anestesi lokal di dalam saraf, maka ambang rangsang membran akan meningkat
melambat dan faktor pengaman konduksi saraf juga berkurang. Faktor-faktor ini
K+ dan Na+ dalam keadaan istirahat, sehingga hambatan hantaran tidak disertai
anestesi lokal juga timbul pada otot rangka, baik waktu istirahat maupun waktu
permukaan lapisan lipid yang merupakan membran sel saraf, dengan demikian
pori dalam membran menutup sehingga menghambat gerak ion melalui membran.
adalah dengan bergabung dengan reseptor spesifik yang terdapat pada kanal Na,
sehingga mengakibatkan terjadinya blokade pada kanal tersebut, dan hal ini akan
Indikasi
Kontra Indikasi
suntikan intravaskular.
d) Kurang tenaga terampil yang mampu atasi dan dukung teknik tertentu
1. Ulcer/luka
Dapat terjadi akibat gigitan pada bibiur, pipi, atau lidah yang terasa tidak
penyuntikan pada daerah tersebut akan terasatebal/bengkak dan tidak enak yang
akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu.Daerah tersebut tidak boleh
2. Sinkop
Merupakan reaksi psikis seperti pusing, mual, pucat, dingin, lemas, denyut
nadi cepat,pupil membesar atau mengecil serta tekanan darah turun. Sebaiknya
terangkat 10 derajat, pada posisidemikian sirkulasi darah dari otak dan vena
nyaman ada pasien. Sinkop dapat juga disebabkan rasa takutsebelum anestesi.
Bila terjadi pada tahap permulaan dapat dilakukan dengan menarik nafas
panjangdan dalam melalui hidung dengan teratur serta cukup lama. Tindakan
4. Infeksi
5. Trismus
dan mengeluh rasa sakit dantidak nyaman, maka pada situasi seperti ini nanah
yang terbentuk harus didrainase dandiberikan tapi antibiotic. Bila infeksi sudah
6. Hematoma
pembuluhdarah. Dalam hal ini harus diberikan antibiotic, serta pasien diminta
7. Parastesis
Merupakan keadaan dimana bertahannya efek anestesi pada jangka waktu
maka tentukan derajat dan luas parestesis. Hal inidilakukan dengan tusukkan
jarum dan sentuhan gulungan kapas pada kulit, namun mata pasienharus dalam
keadaan tertutup. Daerah yang terkena dicatat dan pasien diminta datang
8. Overdosis
Keracunan obat anestetikum lokal pada anak jarang terjadi tetapi bila