You are on page 1of 20

ISSN 1693 – 816 X

Harga Gabah Tetap


Tinggi setelah
Panen Raya

1
Salam Redaksi
Memasuki bulan Ramadhan, bulan yang
istimewa bagi umat Islam, yaitu bulan yang Fokus 3~4
kental dengan semangat berbagi kebaikan.
Bulan Ramadhan juga menjadi semangat bagi - Harga Gabah Tetap Tinggi Setelah
Buletin Tani untuk berbagi informasi Panen Raya
pertanian, diantaranya : tentang Harga
Gabah agar tetap Tinggi setelah Panen Raya, Info Pertanian 5 ~14
Isu Residu Hidrogen Peroksida terhadap - Isu Residu Hidrogen Peroksida
Keamanan Pangan.
terhadap Keamanan Pangan
Beberapa informasi lainnya seperti - Perkembangan Nilai Tukar Petani
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) (NTP) Triwulan II 2015
Triwulan II 2015, serta Mengenal Nenas - Mengenal Nenas Gandusari
Gandusari Kabupaten Blitar. Tak kalah
pentingnya jika info Good Retailing Practices Kabupaten Blitar
juga menjadi perhatian bagi setiap pelaku
agribisnis. Dan terakhir, tak ketinggalan Geliat Agribisnis 15 ~ 17
perlu juga diketahui budidaya bawang merah - Good Retailing Practices
diluar musim untuk mencegah inflasi.

Bersama Buletin Tani, mari kita selalu


bersemangat dalam berbagi dan menularkan Budidaya 18 ~ 21
rasa damai - Bawang Merah
Si Penyumbang Inflasi
Selamat membaca.

Penerbit
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Penasihat
Ir. Wibowo Ekoputro, MMT
Kepala Dinas Pertanian
Penanggung Jawab
Drs. M Istidjab, MM
Sekretaris Dinas Pertanian
Pengarah
Ir. A. Nurfalakhi, MP,
Ir. R. Sita P, MMA,
Ir. Bambang H, M. Agr,
Ir. Indrosutopo, MMA
Pemimpin Redaksi
Ir. Koemawi H, MM
Redaksi Pelaksana
Ir. Anastasia, MCP, MMA
Ir. Zainal Abidin,
Suwandi, SH
Huriyani Fikri
Sirkulasi
Wiji Lestari
Alamat Redaksi
Jalan Jend. A Yani 152 Surabaya
Redaksi menerima artikel ataupun opini
dikirim lengkap
dengan identitas serta foto
ke E-mail: mybuletin.diperta@yahoo.com

2
FOKUS

B
Sudah bukan menjadi rahasia umum, dimana saat terjadi panen raya harga gabah cenderung
turun. Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar harga gabah tetap tinggi setelah panen.
Penguatan kelembagaan tani dalam pemanfaatan Sistem Resi Gudang guna meningkatkan
kesejahteraan petani. Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah
Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, yang salah satunya menetapkan naiknya harga
pembelian gabah petani.

Inpres yang diterbitkan tanggal 17 Maret guna membeli gabah anggota saat panen raya
2015 itu ditujukan untuk menjaga stabilisasi dengan harga wajar / sesuai HPP dan tidak
ekonomi nasional, melindungi tingkat menjual ke tengkulak atau pedagang. Setelah
pendapatan petani, dan stabilitasi harga beras gabah dikeringkan lalu dimasukkan ke gudang
dengan ketentuan pembelian : SRG (Sistem Resi Gudang) dan petani
a) Harga pembelian Gabah Kering Panen memperoleh resi gudang yang juga dapat
(GKP) dalam negeri dengan kualitas kadar diagunkan untuk membiayai usahatani musim
air maksimum 25% dan kadar ham / berikutnya. Pada saat harga gabah / beras naik,
kotoran maksimum 10% adalah Rp 3.700 maka gabah / beras naik di SRG bisa dijual
per kilogram di petani, atau Rp 3.750 per dengan harganya jauh lebih tinggi sehingga
kilogram di penggilingan; petani masih mendapat sisa dana setelah
b) Harga pembelian Gabah Kering Panen menutup pinjaman. Jadi tingginya harga
(GKP) dalam negeri dengan kualitas kadar penjualan gabah / beras menjadi modal bagi
air maksimum 14% dan kadar ham/kotoran petani dan petani menjadi lebih sejahtera.
maksimum 3% adalah Rp 4.600 per Dalam pelaksanaan SRG perlu dilakukan
kilogram di penggilingan, atau Rp 4.650 sosialisasi tentang manfaat dan persyaratan SRG
per kilogram di gudang Perum BULOG; yang harus dipenuhi kelompok. Dengan
c) Harga pembelian beras dalam negeri demikian peran Penyuluh sangatlah penting
dengan kualitas kadar air maksimum 14%, untuk mendampingi petani dalam menerapkan
butir patah maksimum 20%, kadar menir teknologi budidaya sampai dengan proses
maksimun 2%, dan derajat sosoh minimum panen dan pasca panen :
95% adalah Rp 7.300 per kilogram di
gudang Perum BULOG. 1. Benih Unggul dan Pupuk
Namun demikian pelaksanaannya bukan Kelompok diwajibkan menggunakan
sesuatu yang mudah, petani menginginkan benih padi unggul berlabel, sebab mutu benih
harga GKP bisa mencapai Rp 4.500/kg. merupakan penentu pertama (awal) besar
Sebetulnya untuk membantu petani dapat kecilnya produksi. Sedangkan dalam hal
melalui penguatan kelembagaan tani secara pemupukan, seluruh kelompok tani dianjurkan
berkelompok dan membentuk gabungan menggunakan pupuk organik untuk
kelompok tani (Gapoktan). Penguatan memperbaiki struktur tanah di samping pupuk
kelembagaan ekonomi petani tersebut bisa an organik. Untuk memperoleh produksi yang
berupa pemberian modal atau pinjaman modal optimal, aplikasi pupuk an organik harus

3
memenuhi tepat dosis, waktu dan cara aplikasi. sawah kembali dikeringkan sampai saat
Dosis anjuran secara umum adalah : urea 250 panen tiba, agar akar untuk tumbuh lebih
kg/ha, SP36 100 kg/ha dan KCl 75 kg/ha (antar subur dan besar sehingga tanaman banyak
wilayah dosis pemupukan tidak harus sama). menyerap nutrisi.

2. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 4. Panen dan Pasca Panen


PHT merupakan suatu pendekatan baru Untuk menekan kehilangan hasil padi ada
dalam pengendalian OPT (Organisme beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
Pengganggu Tanaman) dengan prinsip: lain: cara panen, perontokan, pengeringan dan
1. Membudidayakan tanam sehat penyimpanan. Cara Panen dengan
2. Melestarikan dan mendaya-gunakan fungsi mengeringkan sawah 7-10 hari sebelum panen
musuh alami agar kematangan padi lebih merata dan cepat.
3. Melaksanakan pengamatan mingguan Panen dilakukan setelah tanaman menua yang
secara teratur dan berkesinambungan ditandai dengan menguningnya semua bulir
4. Petani sebagai pelaku PHT. secara merata dan bulir digigit tidak
PHT memiliki keuntungan ditinjau dari mengeluarkan air. Beberapa hal yang harus
aspek stabilitas produksi, kesehatan, ekonomi diperhatikan saat pemanenan;
dan lingkungan. 1. Perontokan dapat menggunakan power
atau pedal theser maupun dengan
3. Penggunaan Air Secara Teratur dan Efisien digepyok di hari panen itu juga serta
Pengairan atau pemberian air dilakukan menggunakan alas untuk mengurangi
secara intermitten atau terputus-putus : kehilangan hasil;
• Pada awal tanam, pemberian air dilakukan 2. Pembersihan untuk menghilangkan butir
sampai kondisi minimal macak-macak atau hampa dan benda asing dapat
sekitar 2 cm yaitu ketika padi mencapai menggunakan alat tampi atau blower /
umur 1-8 hari sesudah tanam (HST); cleaner;
• Sesudah padi mencapai umur 9-10 HST, 3. Pengeringan dilakukan dengan penjemuran
kembali digenangkan dengan ketinggian 2- atau menggunakan mesin. Sebaiknya
3 cm selama 1 malam saja untuk petani juga memanfaatkan timbangan, alat
memudahkan penyiangan tahap pertama. pengukur kadar air, alat pemadam
Setelah penyiangan, sawah dikeringkan kebakaran, alat pengambil sample, alat
sampai padi mencapai umur 18 HST; pengatur suhu, alat testing rendemen beras
• Pada umur 19-20 HST, sawah kembali / gabah. Selain itu juga dilengkapi dengan
digenangi untuk penyiangan tahap kedua. lantai jemur dan gudang yang mampu
Kemudian dibiarkan mengering sampai menampung gabah dari anggota sebelum
tanah mulai terbelah-belah dan dilakukan dibawa ke gudang SRG ataupun dijual;
pemberian air, begitu seterusnya. Pada 4. Penyimpanan perlu memperhatikan kadar
kondisi tanah kering terbelah, oksigen lebih air jangan melebihi 14%, ruang
banyak masuk dalam pori-pori tanah penyimpanan gabah tidak berhubungan
sehingga akan memperbaiki proses respirasi dengan lantai ataupun dinding agar ada
(pernapasan) perakaran. Pemberian air sirkulasi udara.
dihentikan saat periode pemasakan bulir
padi; (Dyah Sulistyowati, Penyuluh Pertanian
• Selanjutnya setelah padi berbunga, sawah Ahli Madya )
diairi kembali setinggi 1-2 cm dan kondisi
ini dipertahankan sampai padi "masak susu"
(± 15-20 hari se-belum panen). Kemudian

4
Info
PERTANIAN

ISU RESIDU
HIDROGEN PEROKSIDA
TERHADAP
KEAMANAN PANGAN

P
engolahan bahan pangan yang dicampur bahan kimia termasuk dalam unsur pidana yakni
Pasal 55 huruf d junto Pasal 21 huruf a,b,c,d,e dan atau Pasal 55 huruf a junto Pasal Delapan
Undang-Undang RI Nomor: 7 Tahun 1996 jo. Undang-Undang RI Nomor: 18 Tahun 2012
tentang Pangan. Dengan Sanksi Hukuman Penjara paling lama lima tahun dan atau denda paling
banyak Rp. 600 juta. Untuk mewaspadai isu tersebut, lebih lanjut akan dikupas tuntas apa dan
bagaimana sebenarnya Hidrogen Peroksida.

Mengenal Hidrogen Peroksida (H2O2) salju. Senyawa ini merupakan bahan kimia
Hidrogen Peroksida (H2O2) merupakan anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat.
bahan kimia berbahaya apabila bercampur H2O2 pertama kali diisolasi melalui reaksi
dengan bahan makanan. Di Surabaya, barium peroksida dan asam nitrat oleh Louis
beberapa waktu lalu Kepolisian Resor Kota Jacques Thenard pada tahun 1818.
Besar (Polrestabes) Surabaya menggerebek H2O2 murni ditemukan pertama kali oleh
gudang tempat pengolahan ketumbar yang Richard Wolffenstein pada tahun 1894 melalui
dicampur dengan bahan kimia berbahaya destilasi vakum. Nama lainnya adalah dioksida
seperti Hidrogen Peroksida (H2O2), kaporit dan dihidrogen, dihidrogen dioksida, hidrogen
soda api. Ketiga zat kimia tersebut lazim dioksida atau dioksidan. Bahan baku
digunakan untuk non konsumsi, misalnya pembuatan hidrogen peroksida adalah gas
Kaporit yang biasanya digunakan untuk hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).
menjernihkan air. Sedangkan hidrogen Hidrogen peroksida mempunyai sifat fisik:
peroksida (H2O2) selain dipakai untuk berat molar 34,0147 g/mol, densitas 4
mengelantang pada industri pulp, kertas, dan g/cm3 (cair), titik cair -110C (262,15K), titik didih
tekstil juga pengolahan limbah cair, industri 150,20C (423,35K), keasaman (pKa) 11,65,
kimia, pembuatan detergen, medis, serta viskositas 1,245cP pada suhu 200C, dengan
industri elektronika. Selanjutnya yang lebih penampakan tidak berwarna dan tidak
fatal adalah soda api atau natrium hidroksida berbau. H2O2 adalah oksidan yang lebih kuat
(NaOH) biasa digunakan untuk membersihkan dari klorin, klorin dioksida dan kalium
lantai dan kloset. permanganat.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak
H2O2 sangat melimpah di alam, terutama keasaman, dan larut dengan baik dalam air.
terbentuk oleh rangsangan cahaya matahari Dalam kondisi normal (kondisi ambient),
pada air dan ditemukan pada air hujan dan hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju

5
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per mengakibatkan rasa perih dan mata berair,
tahun. Mayoritas pengunaan hidrogen walaupun dengan konsentrasi 1-3%. Kontak
peroksida adalah dengan memanfaatkan dan kulit akan menyebabkan pemutihan kulit
merekayasa reaksi dekomposisinya, yang sementara. Inhalasi pada kadar yang tinggi
intinya menghasilkan oksigen. Selain akan menyebabkan iritasi yang berat pada
menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidung dan saluran napas. Bila tertelan, maka
hidrogen peroksida juga menghasilkan air akan terjadi iritasi sampai kerusakan berat pada
(H2O) dan panas. Pembebasan oksigen dan saluran cerna. Keracunan sistemik akan
energi dalam dekomposisi ini sangat menyebabkan sakit kepala, pusing, muntah,
berbahaya karena H2O2 konsentrasi tinggi diare, tremor, mati rasa, kejang, edema paru,
dengan jumlah banyak bila kontak dengan kehilangan kesadaran sampai syok.
bahan yang mudah terbakar dapat langsung
terbakar dipicu oleh oksigen yang dilepaskan. Cara penyimpanan
Hidrogen peroksida atau H2O2 tersedia H2O2 sebaiknya disimpan dalam ruangan
dalam beberapa konsentrasi, semakin tinggi dingin, kering, dengan ventilasi yang baik, dan
konsentrasi, semakin tinggi oxidizer class, dijauhkan dari bahan-bahan yang mudah
corrosive danunstable / reactive class. terbakar. Tempat penyimpanan seharusnya
Prosentase konsentrasi H2O2 sebagai berikut : terbuat dari bahan yang tidak bereaksi, seperti
• 3-3,5% (kadar farmasi) banyak dijual di stainless steel, kaca, beberapa jenis plastik dan
apotek, toko obat dan supermarket; campuran aluminium yang berwarna gelap.
• 6% (kadar kecantikan) banyak digunakan
di salon kecantikan sebagai pelarut zat Hidrogen Peroksida dan Reactive Oxygen
warna rambut dan tidak direkomendasikan Species (ROS)
untuk pemakaian dalam tubuh; H2O2 dengan ion oksigen dan radikal
• 30% (kadar regen) digunakan dalam bebas termasuk dalam reactive oxygen species
percobaan di laboratorium dan biasanya (ROS), yaitu produk metabolisme oksigen yang
mengandung stabilisator; dalam tubuh normal yang bersifat sangat
• 30-32% (kadar elektronik) digunakan reaktif. Jenis radikal bebas adalah radikal
untuk membersihkan komponen superoksid (O2-), radikal hidroksil, (OH) dan
elektronik; radikal hidroperoksil (HO2). H2O2 sendiri bukan
• 35% biasa digunakan bersama dengan suatu radikal bebas. Efek berbahaya dari ROS
fosfor untuk menetralisir klorin dalam air. adalah kerusakan deoxyribonucleic acid (DNA),
Selain itu dapat digunakan dalam produk oksidasipolyunsaturated fatty acid lemak atau
makanan seperti keju dan telur; peroksidasi lipid, dan oksidasi asam amino
• 90% digunakan sebagai sumber oksigen protein yang berujung pada kematian sel.4,8
dalam bahan bakar roket. H2O2 secara elektris mempunyai sifat
Dapat disimpulkan bahwa H2O2 dapat netral, sehingga tidak dihambat saat berdifusi
digunakan berdasarkan konsentrasi sesuai melewati membran sel. Masa hidup H2O2 in
peruntukan dan petunjuk penggunaan. Untuk vivo sangat singkat, yaitu dalam waktu
industri pangan, H2O2 yang digunakan harus milidetik.
memiliki label Food Grade (tara pangan) dan
petunjuk penggunaannya adalah dengan Produksi Hidrogen Peroksida
diencerkan. Sumber utama H2O2 sel adalah
mitokondria. Selama proses respirasi seluler di
Efek yang merugikan mitokondria, O2 akan berperan dalam
H2O2 adalah suatu senyawa yang iritan pembentukan adenosine trifosfat (ATP), akan
terhadap mata, membran mukosa dan kulit. tetapi sebagian O2 akan tereduksi membentuk
Pemaparan singkat pada mata dapat superoksid, O2ˉ yang reaktif. Ini diperkirakan

6
akibat kehilangan satu elektron dalam rantai sebagai Leukosit dimana sub-kelas Leukosit
transpor elektron mitokondria. Proses ini yang biasa disebut Neutrofil menghasilkan
selanjutnya akan mereduksi O2ˉ (dismutasi) lagi hidrogen peroksida sebagai garis pertama
menjadi H2O2, dengan perantaraan enzim pertahanan terhadap racun, parasit, bakteri,
superoksid dismutase (SOD) dan H2O2 akan virus dan jamur.
tereduksi menjadi radikal hidroksil, OH-, suatu
oksidan yang luar biasa reaktif. Hal ini bisa 1. Hidrogen Peroksida dalam jaringan
terjadi spontan, akibat pengaruh beberapa tubuh manusia
enzim atau pemaparan radiasi ionisasi. H2O2 berperan pada proses luka pada
Perubahan ini lebih mudah terjadi bila adanya pembuluh darah kecil, yang mengakibatkan
unsur logam seperti besi atau tembaga. Selain peningkatan permeabilitas endotel. Selain itu
terbentuk dari dismutasi superoksid, ia juga H2O2 sebagai bagian sistem pertahanan tubuh.
terbentuk oleh glikolat oksidase dalam a. Hidrogen peroksida H2O2 yang terdapat
peroksisom. dalam minuman seperti teh hijau, teh
Bakteri pun dapat menghasilkan H2O2. hitam dan kopi instant, konsentrasinya
Penelitian oleh Seki, menyimpulkan bahwa dapat mencapai di atas 100 mikro-M dan
Streptococcus pyogenes menghasilkan H2O2 bila tertelan, akan segera berdifusi ke
melalui perantaraan tiga enzim, yaitu NADH dalam sel. H2O2 terdapat pada air liur akan
oksidase (di sitoplasma), laktat oksidase (di mengoksidasi tiosianat dengan enzim
membran sel) dan α-gliserofosfat oksidase. peroksidase, menghasilkan produk toksik
Penelitian in vivo dan in vitro, menyimpulkan yang akan menghambat pertumbuhan
bahwa H2O2 merupakan faktor virulensi yang beberapa bakteri;
penting untuk merusak jaringan tubuh b. H2O2 juga ditemukan dalam udara
manusia. Selain itu H2O2 yang dihasilkan, suatu ekspirasi, terutama pada penderita
bakteri dapat menghambat pertumbuhan penyakit paru, akibat proses fagositosis
bakteri lainnya. yang dilepaskan oleh makrofag alveolar
Takoudes dan Haddad, menyatakan bahwa dan netrofil;
bakteri Streptococcus pneumonia dan netrofil c. H2O2 dapat terdeteksi di urin dengan
yang diisolasi dari penderita otitis media akan konsentrasi bisa mencapai 100 mikro-M;
melepaskan H2O2 yang selanjutnya akan d. H2O2 dalam plasma darah, karena H2O2
berubah menjadi radikal bebas. Pemberian dapat bereaksi dengan protein heme,
obat tertentu dapat merangsang pembentukan askorbat dan kelompok protein-SH.
H2O2 Ciprofloxacin dapat merangsang H2O2 dalam plasma dapat berdifusi ke
terbentuknya ROS termasuk H2O2 dalam tubuh dalam eritrosit, lekosit, endotel dan
bakteri, yang akan menyebabkan kerusakan platelet untuk proses metabolisme;
DNA bakteri tersebut. Hal senada disimpulkan e. H2O2 dalam akuos humor dan vitreus
oleh Goswami, pada penelitian mereka humor manusia dan binatang, yang
terhadap bakteri Escheria coli, bahwa O2ˉ dan diperkirakan berasal dari oksidasi glutation
H2O2 terlibat dalam aksi antibakterial atau askorbat. Ketidakmampuan epitel
Ciprofloxacin. Walaupun demikian, mereka lensa, retina dan jaringan lain untuk
belum dapat menjelaskan dengan lengkap membuangnya menyebabkan terjadi
mekanismenya. akumulasi.

Peran Hidrogen Peroksida 2. Hidrogen peroksida sebagai


Tubuh menghasilkan Hidrogen peroksida Antioksidan
untuk melawan infeksi yang harus ada untuk Antioksidan bermanfaat menetralkan
sistem kekebalan tubuh kita supaya berfungsi radikal bebas dari lingkungan sel. Enzim
dengan benar. Sel darah putih yang dikenal antioksidan yang ada yaitu superoksida

7
dismutase (SOD), glutation peroksidase dan sarung tangan karena dapat mengiritasi
katalase. Antioksidan dan enzim akan kulit;
mengubah oksidan atau radikal bebas menjadi 2. Larutan 35% (food grade) tidak boleh
senyawa yang aman dan kurang reaktif. digunakan untuk obat. Jangan pernah
menggunakan larutan pekat tanpa
3. Hidrogen Peroksida bagi Industri diencerkan sesuai anjuran untuk tujuan
Hidrogen peroksida bisa digunakan pengobatan. Larutan pekat (20-30%)
sebagai bleaching agent pada industri pulp, mengiritasi kulit dengan kuat;
kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa 3. Suntikan intravena larutan hidrogen
dipakai pada proses pengolahan limbah cair, peroksida dapat menimbulkan inflamasi,
industri kimia, pembuatan deterjen, makanan hemolisis akut, embolisme gas dan reaksi
(pembuatan PCB). Salah satu keunggulan alergi yang membahayakan (life-
hidrogen peroksida dibandingkan dengan threatening).
oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah 4. Jika sampai tertelan mengakibatkan
lingkungan karena tidak meninggalkan residu iritasi dan tukak lambung.
yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun (Cholifah, Pengawas Mutu Hasil
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Pertanian Ahli Pertama)
Kebutuhan industri akan hidrogen
peroksida terus meningkat dari tahun ke tahun. Referensi
Walaupun saat ini di Indonesia sudah terdapat 1) http://www.h2o2.com/intro/overview.html
beberapa pabrik penghasil hidrogen peroksida 2) http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/
seperti PT Peroksida Indonesia Pratama, PT 70205/polrestabes-surabaya-gerebek-
Degussa Peroxide Indonesia, dan PT Samator pabrik-ketumbar-bercampur-kimia
Inti Peroksida, tetapi kebutuhan di dalam 3) http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/
negeri masih tetap harus diimpor. 70205/polrestabes-surabaya-gerebek-
pabrik-ketumbar-bercampur-kimia
4. Peran hidrogen peroksida lainnya : 4) http://surabaya.tribunnews.com/2011/08/
a. Memutihkan pakaian dan 26/awas-ketumbar-beracun
menghilangkan noda darah 5) http://surabaya.tribunnews.com/2011/08/
b. Detoksifikasi disaat mandi 26/awas-ketumbar-beracun
c. Menyembuhkan jamur kaki 6) http://sejutamimpiku.blogspot.com/2012/
d. Kolon atau enema 11/metabolisme-hidrogen-peroksida-
e. Mengobati infeksi (kulit, tungau dan dan.html
sinus 7) http://sejutamimpiku.blogspot.com/2012/
f. Perawatan luka 11/metabolisme-hidrogen-peroksida-
g. Kumur / perawatan gigi dan.html
h. Pasta gigi 8) us peroxide. introduction to hydrogen
i. Bleaching untuk rambut peroxide. [database on the internet].
j. Lensa kontak atlanta: c2008 - [cited 2009 jul 15].
k. Sanitasi / disinfektan / pembersih available from: hyperlink
http://www.h2o2.com/intro/overview.html
Beberapa Hal yang harus diperhatikan http://www.h2o2.com/intro/overview.html
1. Jangan minum sejumlah besar hidrogen .
peroksida meskipun terdapat label ‘food
grade’ pada kemasannya. Jika hendak
menangani hidrogen peroksida dengan
label food grade pastikan mengenakan

8
Upaya Meningkatkan Jawa Timur sebagai
kesejahteraan bagi masyarakat provinsi dengan 33,59 juta
Jawa Timur terutama petani penduduknya tinggal di
harus terus menjadi prioritas, pedesaan dan sebanyak 7,26
hal ini berkaitan dengan juta jumlah penduduk terlibat
beberapa aspek, antara lain: a) dalam kegiatan sektor
hak dari setiap anggota pertanian / agribisnis, sehingga
masyarakat; b) Pembukaan perhatian terhadap
UUD 1945 secara tegas kesejahteraan petani dinilai
menyatakan bahwa Indonesia sangat strategis dan menjadi
yang sejahtera merupakan prioritas.
tujuan akhir dari pembentukan
negara Indonesia; c) “Salah satu indikator /
kesepakatan dunia yang alat ukur yang dipakai untuk
tertuang dalam Millennium menilai tingkat kesejahteraan
Development Goals (MDGs); petani adalah Nilai Tukar Petani
dan d) prioritas pembangunan (NTP)”
nasional yang terukur dari
indikator pembangunan Perhitungan Nilai Tukar
sumberdaya manusia, seperti : Petani (NTP) diperoleh dari
peningkatan pendapatan per perbandingan indeks harga
kapita; penurunan angka yang diterima (It) petani
kemiskinan dan tingkat terhadap indeks harga yang
pengangguran. dibayar (Ib) petani (dalam
Sektor pertanian Jawa persentase). Nilai Tukar Petani
Timur mempunyai peran menggambarkan tingkat daya
strategis dalam pembangunan tukar/daya beli petani terhadap
ekonomi di Jawa Timur karena produk yang dibeli/dibayar
memiliki multifungsi yang petani yang mencakup
terukur dari kontribusinya konsumsi dan input produksi
dalam pembentukan PDRB yang dibeli. Jadi semakin tinggi
Jawa Timur, penyerapan tenaga nilai tukar petani, semakin baik
kerja, dan sumber pendapatan daya beli petani terhadap
masyarakat, serta untuk produk konsumsi dan input
penyediaan pangan, pakan, produksi tersebut, dan berarti
bahan baku industri dan secara relatif lebih sejahtera.
ekspor.

9
Sesuai dengan definisinya, NTP tidak hanya mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,15.
dipengaruhi oleh kinerja sektor pertanian tetapi Melambatnya NTP Jawa Timur selama semester
juga dipengaruhi oleh sektor di luar pertanian. pertama tahun 2015 disebabkan rendahnya
Berbagai situasi dan gejolak yang terjadi, baik besaran rerata NTP pada triwulan II tahun 2015
karena faktor alam atau akibat adanya distorsi yang mencapai 102,79 dibanding rerata NTP
pasar salah satunya seperti penerapan pada triwulan I yang mencapai 105,24 sehingga
kebijaksanaan akan mempengaruhi produksi terjadi penurunan indeks sebesar 2,45.
serta harga. Kondisi tersebut akan berpengaruh Penurunan NTP pada triwulan II disebabkan
terhadap NTP dan kesejahteraan petani. indeks harga yang diterima petani pada triwulan
II turun 1,59 dan indeks harga yang dibayar
• Jika NTP > 100 artinya kemampuan/daya beli
petani meningkat 1,26 dibanding triwulan I 2015.
petani lebih baik dibanding keadaan pada
tahun dasar 2012 = 100, Demikian pula jika dibandingkan NTP Jawa
• Jika NTP = 100 artinya kemampuan/daya beli Timur pada triwulan II tahun 2014 yang mencapai
(kesejahteraan) petani sama dengan 104,27 menurun sebesar 1,48 atau turun 1,42
keadaan pada tahun dasar 2012 = 100 dan persen sebagai akibat meningkatnya indeks
• Jika NTP < 100 artinya kemampuan/daya beli harga yang dibayar petani (Ib) lebih besar dari
petani menurun dibanding keadaan pada pada peningkatan indeks harga yang diterima
tahun dasar 2012 = 100. petani (It). Peningkatan indeks harga yang
diterima petani (It) sebesar 6,65 persen, yaitu dari
Melalui indeks harga yang diterima petani 115,81 pada tahun 2014 menjadi 122,46 pada
dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang tahun 2015. Sedangkan meningkatnya indeks
dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 8,08
sebagai data penunjang dalam penghitungan persen dari 111,06 pada tahun 2014 menjadi 119,14
pendapatan sektor pertanian. Demikian pula dari pada tahun 2015.
kelompok konsumsi rumah tangga dalam indeks
yang dibayar (Ib), dapat digunakan untuk melihat NTP Jawa Timur Semester I Tahun 2014 dan 2015
fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi
Rerata Pertumbuhan
oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari Uraian Semester I Semester I
2014 2015 2014 2015
masyarakat di perdesaan. Komponen indeks 1. Tanaman Pangan
harga yang dibayar petani (Ib) terdiri dari 2 a. Indeks yang Diterima (It) 112,06 118,69 -0,25 -0,70
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 112,28 120,86 0,39 0,31
golongan yaitu golongan konsumsi rumah c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 99,81 98,23 -0,64 -1,01
tangga dan golongan biaya produksi dan 2. Hortikultura
a. Indeks yang Diterima (It) 115,74 124,00 0,76 0,01
pembentukan barang modal (BPPBM). b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,98 119,11 0,36 0,27
c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 104,28 104,11 0,40 -0,26
Golongan konsumsi rumah tangga dibagi 3. Gabungan/Jawa Timur
menjadi kelompok makanan dan kelompok non a. Indeks yang Diterima (It) 115,54 123,26 0,24 -0,15
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,67 118,51 0,34 0,27
makanan. Sedangkan dari kelompok biaya c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT) 104,40 104,02 -0,10 -0,41
produksi dapat digunakan untuk melihat Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2015 (data diolah)

fluktuasi harga-harga barang yang digunakan


Meningkatnya indeks harga yang diterima
untuk memproduksi barang- barang pertanian.
petani meningkat (It) pada triwulan II disebabkan
Rata-rata NTP Jawa Timur semester meningkatnya harga beberapa komoditas yang
pertama tahun 2015 mencapai 123,26 dan dihasilkan petani : bawang merah (bulan April

10
dan Mei), tomat (bulan April), cabai merah (bulan konsumsi rumah tangga pada kelompok non
Mei dan Juni), apel (bulan April dan Juni), gabah, makanan seperti biaya listrik PLN pada bulan
mangga dan pisang (bulan Juni). Adapun Juni; c) biaya produksi serta biaya transportasi
meningkatnya indeks harga yang dibayar petani akibat peningkatan bahan bakar minyak, yaitu
(Ib) karena meningkatnya peningkatan inflasi solar (bulan April, Mei dan Juni), bensin (bulan
pedesaan : a) konsumsi rumah tangga pada Juni).
kelompok makanan seperti gula pasir, bawang
(Anastasia, MCP, Perencana Madya)
putih, bawang merah (bulan April dan Mei), cabai
merah dan cabai rawit (bulan Mei), beras, kacang
panjang dan jagung pipilan (bulan Juni); b)

Perkembangan NTP Jawa Timur Tahun 2015 terhadap NTP Tahun 2014

Persentase
Selisih Tw. II
tahun 2015 Selisih 2015
Tahun 2014 Tahun 2015 2015 terhadap
Subsektor terhadap terhadap 2014
Tw. I
2014
Tw. I Apr'14 Mei'14 Jun'14 Tw. II Tw. I Apr'15 Mei'15 Jun'15 Tw. II Tw. I Tw. II Tw. I Tw. II Tw. II
1. Tanaman Pangan
a. Indeks yang Diterima (It) 113,12 110,61 110,44 111,96 111,00 121,24 115,22 115,39 117,82 116,14 7,18 4,63 (105,93) 5,14 (5,10)
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 111,82 112,17 112,58 113,49 112,75 120,08 120,96 121,77 122,18 121,64 7,39 7,88 (104,43) 8,89 1,55
c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 101,16 98,61 98,10 98,65 98,45 100,97 95,25 94,77 96,44 95,49 (0,19) (3,01) (101,36) (2,97) (5,48)
2. Hortikultura
a. Indeks yang Diterima (It) 114,31 115,21 117,50 118,82 117,18 124,44 122,87 123,62 124,17 123,55 8,87 5,44 (105,44) 6,38 (0,89)
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,56 110,83 111,27 112,11 111,40 118,46 119,20 119,83 120,27 119,77 7,15 7,51 (103,41) 8,36 1,31
c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 103,38 103,96 105,60 105,99 105,18 105,05 103,08 103,16 103,25 103,16 1,61 (1,92) (101,77) (2,02) (1,89)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
a. Indeks yang Diterima (It) 112,93 114,90 116,61 116,15 115,89 122,17 120,64 120,43 119,87 120,31 8,19 3,82 (104,74) 4,43 (1,86)
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,58 110,80 111,22 112,09 111,37 118,50 119,17 119,78 120,18 119,71 7,17 7,49 (103,41) 8,34 1,21
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 102,13 103,70 104,85 103,62 104,06 102,77 101,23 100,54 99,74 100,50 0,63 (3,41) (101,50) (3,55) (2,27)
4. Peternakan
a. Indeks yang Diterima (It) 119,17 119,93 119,66 119,99 119,86 127,56 128,81 129,11 130,01 129,31 7,04 7,88 (112,13) 9,45 1,75
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 108,14 108,23 108,63 109,26 108,71 114,56 114,95 115,44 116,07 115,49 5,93 6,24 (102,21) 6,78 0,93
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 110,19 110,81 110,16 109,81 110,26 111,35 112,05 111,84 112,01 111,97 1,06 1,55 (109,13) 1,71 0,61
5. Perikanan
a. Indeks yang Diterima (It) 118,70 120,11 120,51 120,79 120,47 127,88 127,96 128,91 130,38 129,08 7,73 7,15 (110,97) 8,61 1,20
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 111,95 112,67 113,21 114,13 113,34 121,08 122,30 123,12 123,23 122,88 8,16 8,42 (103,80) 9,55 1,80
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 106,03 106,60 106,45 105,83 106,29 105,62 104,63 104,70 105,80 105,04 (0,38) (1,18) (106,41) (1,25) (0,58)
Gabungan/Jawa Timur
a. Indeks yang Diterima (It) 115,26 115,15 115,73 116,54 115,81 124,05 121,89 122,17 123,32 122,46 7,63 5,75 (107,64) 6,65 (1,59)
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,27 110,51 110,93 111,74 111,06 117,87 118,55 119,19 119,67 119,14 6,89 7,27 (103,38) 8,08 1,26
c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT) 104,53 104,19 104,32 104,29 104,27 105,24 102,82 102,50 103,05 102,79 0,69 (1,42) (103,84) (1,48) (2,45)
Nasional
a. Indeks yang Diterima (It) 111,83 112,06 112,41 113,18 112,55 119,02 117,48 117,89 119,25 118,21 6,43 5,03 (105,41) 5,66 (0,81)
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 109,79 110,09 110,34 110,99 110,47 116,85 117,31 117,86 118,62 117,93 6,43 6,75 (103,36) 7,46 1,08
c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT) 101,87 101,80 101,88 101,98 101,89 101,86 100,14 100,02 100,52 100,23 (0,01) (1,63) (101,87) (1,66) (1,63)
Sumber : BPS Jawa Timur, 2015, (diolah)

11
MENGENAL NENAS GANDUSARI
KABUPATEN BLITAR

Dalam menghadapi perdagangan global


MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), maka
peningkatan kualitas buah nenas dalam
negeri yang lebih lezat, bermutu, aman
konsumsi, maka perlu adanya perbaikan
dalam sistem produksi nenas antara lain
penggunaan benih bermutu (bersertifikat).

Nenas (Anenas termasuk pak Mulyani. Dengan terdaftarnya


comosus (L.) Merr) Sekitar tahun 1985 upaya nenas BANASARI ini,
merupakan salah satu penyilangan beberapa jenis semakin menambah ragam
tanaman buah yang sudah nenas yang menghasilkan varietas nenas unggul dan
lama dikenal oleh buah nenas baru dengan menjadi buah nenas asli
masyarakat. Pada abad ke daun mahkota pendek, Gandusari Jawa Timur yang
15, tanaman Nenas masuk mata buah besar menonjol, dapat dibudidayakan petani
ke Indonesia sebagai buah besar dan memiliki sesuai agroklimatnya.
pengisi lahan pekarangan, bentuk buah yang unik, Kondisi fisik wilayah
tetapi akhirnya meluas ukuran buah besar yaitu pengembangan nenas di
sampai ke lahan tegal. antar 1,5 kg s/d 2 kg, daging dusun Tegalrejo, desa
Asal mula nenas buah manis segar. Semen, Gandusari :
Gandusari dari Kabupaten Pada tahun 2012, • Titk koordinat S
Blitar, yaitu nenas lokal dilakukan observasi oleh 07º59’45.37 dan E 112º
yang telah dikembangkan Dinas Pertanian Kabupaten 20’26.84;
sejak penjajahan Belanda di Blitar yang bekerjasama • Mempunyai ketinggian
Kebun PTP XXIII Bantaran, UPT PSBTPH Provinsi 450 - 600 m dpl;
di desa Semen. Pada Jawa Timur yang • Jenis tanah regosol,
sekitar tahun 1951, Petani menyatakan bahwa nenas dengan tekstur berpasir;
bernama Mbah Moyono tersebut memiliki beberapa • Jumlah curah hujan rata
menanam nenas jenis lokal sifat unggul dan mudah - rata 123 mm perbulan;
di desa Semen Kecamatan berkembang sehingga • pH tanah 5 - 6, dan suhu
Gandusari Kabupaten layak untuk didaftarkan. rata – rata 27 – 32 ºC.
Blitar. Duapuluh tahun Pendaftaran nenas ini Keunggulan calon
kemudian, pada tahun sangatlah penting karena varietas Nenas ini antara
1971, nenas lokal tersebut mampu memanfaatkan lain : produktivitas tinggi,
mulai dikembangkan oleh plasma nutfah buah yang Rasa daging buah manis
masyarakat desa Semen, ada, memiliki keunggulan segar, sehingga cocok bagi
kecamatan Gandusari, dan disukai konsumen. penggemar nenas, Buah

12
diketegorikan sebagai buah nenas yang diarahkan pada Dengan adanya nenas
meja dan tahan disimpan. spesifikasi varietas lokal. Banasari tersebut
Pada rumpun nenas yang Pengembangan buah diharapkan menumbuhkan
ada setelah panen tanaman nenas pada tahun 2015 sentra-sentra produksi
tidak langsung dicabut, diarahkan di beberapa nenas yang berkualitas dan
anakan yang ada bisa desa dan kecamatan yang berkelanjutan di masa
ditanam. Selanjutnya potensial : Kecamatan depan, terutama jika nenas
Dinas Pertanian Kabupaten Gandusari, Nglegok dan varietas Banasari dari
Blitar melakukan Ponggok, masing-masing Kabupaten Blitar menjadi
pembuatan Blok Fondasi sebanyak 25.000 batang varietas unggul melalui
Rumpun Induk (BFRI) untuk luasan 10 hektar dan sertifikasi benih serta
sejumlah 500 rumpun dan diharapkan saat musim mempertahankan plasma
Blok Perbanyakan Rumpun penghujan tiba, benih nutfah unggulan daerah
Induk (BPRI) sejumlah 500 tanaman dari calon varietas yang berdaya saing.
batang dengan pola ini telah tersedia. (Oleh : Moch Choirur Rosidin)
pengembangan kawasan

13
P
angan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi
manusia dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Keamanan pangan
bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Keamanan
pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh
manusia. Ironisnya pemahaman tentang keamanan pangan di Indonesia masih terbatas pada
kalangan tertentu sehingga situasi keamanan pangan masih memprihatinkan.

Keamanan pangan yang dimaksudkan manajemen mutu melalui cara budidaya yang
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang baik (Good Agricultural Practices / GAP),
Pangan, adalah upaya yang diperlukan untuk penanganan pasca panen yang baik (Good
mencegah pangan dari kemungkinan Handling Practices / GHP), pengolahan hasil
terkontaminasi cemaran biologis, kimiawi, dan pertanian yang baik (Good Manufacturing
benda lain yang dapat mengganggu, Practices / GMP), distribusi hasil pertanian
merugikan, dan membahayakan kesehatan yang baik (Good Distribution Practices / GDP),
manusia. Dalam kenyataannya, penanganan dan ritel hasil pertanian yang baik (Good
pangan oleh produsen, pedagang ataupun Retailing Practices) sesuai amanat Peraturan
masyarakat masih belum memenuhi aspek Pemerintah No 28 tahun 2004 tentang
keamanan pangan. Penyebab tidak Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan yang secara
terpenuhinya kaidah keamanan pangan tegas menyebutkan bahwa setiap orang
antara lain karena : a) tidak adanya insentif bertanggung jawab dalam proses produksi,
ekonomi terhadap produsen karena apresiasi penyimpanan, pengangkutan, dan peredaran
masyarakat terhadap pangan yang aman pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi
masih kurang; b) lemahnya penegakan sesuai ketentuan peraturan perundang-
hukum; c) masih lemahnya pemahaman undangan yang berlaku.
terhadap keamanan pangan; d)
terkendalanya faktor teknis. Penerapan Good Retailing Practices
Di era globalisasi dengan persaingan Good Retailing Practices adalah
perdagangan yang semakin ketat, hasil praktek-praktek yang dianjurkan dalam usaha
ritel untuk menjamin bahwa produk pangan
pertanian yang diterima pasar adalah yang
yang dijual di ritel tersebut adalah aman,
memenuhi persyaratan mutu dan keamanan
bebas dari risiko yang dapat mengganggu
pangan. Untuk memenuhi persyaratan kesehatan manusia serta memperhatikan
tersebut perlu upaya penerapan sistem kesehatan dan keselamatan pekerja dan

14
meminimalkan dampak negatif terhadap Peraturan Kepala Badan Pengawas
lingkungan. Tujuan penerapan Good Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Retailing Practices adalah : a) Memberikan Nomor Hk.03.1.23.12.11.10569 Tahun 2011
perlindungan kepada konsumen terhadap Tentang Pedoman Cara Ritel Pangan Yang
pangan yang tidak aman; b) Menjaga dan Baik (CRBP) menyebutkan bahwa Cara Ritel
meningkatkan kepercayaan konsumen Pangan yang baik mengatur beberapa aspek,
terhadap usaha ritel; c) Meningkatkan daya sebagai berikut :
saing usaha ritel; d) Memenuhi persyaratan a. Karyawan yang bekerja di ritel pangan
Peraturan Perundang-undangan; e) seharusnya memenuhi persyaratan
Mengurangi klaim kasus keracunan / kerugian kesehatan dan mampu menerapkan
yang diajukan konsumen; f) Menciptakan hygiene perorangan selama bekerja dan
suasana kerja yang nyaman dan etos kerja punya perilaku yang baik misalnya tidak
yang baik. meludah, bercakap - cakap dan pengelola
Namun masih banyak dijumpai praktek ritel sebaiknya memantau kondisi
ritel yang belum memenuhi persyarat antara kesehatan karyawannya;
lain sebagai berikut : b. Sarana ritel pangan hendaknya berada di
a. Tidak adanya pengontrolan suhu untuk lokasi yang bebas dari pencemaran dan
produk yang disajikan dingin atau beku, jauh dari daerah yang membahayakan,
b. Produk siap saji yang harusnya panas dijual mudah dibersihkan dan tidak terjadi
pada suhu kamar, kontaminasi silang;
c. Produk segar seperti unggas, ikan yang
c. Pembersihan dan sanitasi serta
sebenarnya sudah atau hampir kadaluarsa
pemeliharaan fasilitasi ritel pangan baik
dikemas dan dilabel ulang dengan tanggal
bangunan maupun peralatannya untuk
baru,
mencegah pencemaran dan berkembang
d. Produk yang sudah hampir kadaluarsa atau
biaknya hama;
mutunya kurang bagus diolah menjadi
produk olahan atau bentuk lain, d. Sarana ritel pangan sebaiknya memiliki
sistem penerimaan dan pemeriksaan
e. Penyimpanan bahan baku dan produk
pangan yang efektif untuk menjamin
akhir tidak mengindahkan sistem
keamanan pangan yang diterima;
penyimpanan yang baik sehingga beresiko
kontaminasi silang, e. Pengusaha ritel sebaiknya mempunyai
f. Tidak adanya informasi tanggal produksi, sistem khusus untuk pengendalian
batas penggunaan dan konsumsi, penerimaan, penyimpanan dan
g. Tidak melakukan upaya untuk melindungi penanganan produk di gudang untuk
produk curah dari tangan konsumen, produk rusak, produk yang akan
h. Hygiene karyawan masih kurang antara dikembalikan dan produk yang keluar dari
lain tidak pakai sarung tangan, masker, gudang. Produk dirotasi berdasarkan FIFO
pemakain seragam yang kotor, tidak (First in First Out);
mencuci tangan sebelum dan sesudah f. Karyawan sebaiknya memakai pakaian
menangani pangan, memakai perhiasan, kerja yang lengkap selama proses
i. Ruangan, tempat kerja, peralatan dan penyiapan dan pengemasan serta
permukaan yang kontak dengan pangan memastikan bahwa produk yang akan
kurang bersih, ditangani masih segar dan peralatan yang
j. Tidak ada pengendalian hama dimana lalat, digunakan dalam kondisi bersih;
serangga lainnya dan tikus bebas g. Penyusunan pangan baik kering ataupun
berkeliaran dan mengkontaminasi pangan. basah sebaiknya tidak tercemar oleh
15
produk bukan pangan atau cemaran yang cemaran fisik, biologi dan kimia sehingga
berasal dari lingkungan; pangan tersebut tetap aman dan bermutu
h. Produk kadaluarsa dan pengaturan rotasi sampai ke tangan konsumen. Namun
stok; sebagian besar pasar tradisional di Indonesia
i. Bahan-bahan kimia beracun sebaiknya masih belum menerapkan GRP antara lain
disimpan khusus sehingga tidak karena rendahnya SDM pedagang,
mencemari pangan dan peralatan. keterbatasan modal pedagang , kurangnya
Penggunaan bahan kimia tersebut harus pengetahuan dari pedagang maupun
sesuai dosis yang dianjurkan; pengelola pasar tentang mutu dan keamanan
j. Pencatatan dan Dokumentasi yang meliputi pangan serta sarana bangunan pasar yang
prosedur, metode dan instruksi, catatan, belum memenuhi standar.
laporan serta jenis dokumentasi yang lain (Dyah Nuswandari Ekarini, Pengawas Mutu
yang diperlukan dalam perencanaan, Hasil Pertanian Ahli Madya)
pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi
seluruh rangkaian kegiatan sarana ritel Daftar Pustaka
pangan. 1. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
Kepala Badan Pengawas Obat dan dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Makanan telah mengeluarkan Peraturan HK.03.1.23.12.11.10569 Tahun 2011;
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pedoman Cara 2. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
Ritel Pangan Yang Baik di Pasar Tradisional. dan Makanan Republik Indonesia Nomor 5
Penerapan GRP di pasar modern maupun Tahun 2015;
pasar tradisional pada prinsipnya sama yaitu 3. Sulaiman, Ahmad. Good Retailing
terkait dengan perlindungan pangan dari Practices. foodreview.co.id

16
BUDIDAYA
BAWANG MERAH
SI PENYUMBANG INFLASI

Gonjang-ganjing harga bawang merah (Allium


ascalonicum) yang kerap terjadi di dalam negeri
membuat pemerintah harus turun tangan. Bukan
tanpa alasan mengapa pemerintah harus repot-
repot turun tangan mengatasi gejolak harga
bawang merah tersebut. Ternyata, jika tidak bisa
dikendalikan, maka bawang merah akan menjadi
penyumbang inflasi yang cukup besar.

Bawang merah berkabut, tetapi perlu sinar memberikan sirkulasi udara


merupakan komoditas matahari maksimal (minimal dalam tanah. Tanah
hortikultura yang memiliki 70% penyinaran), suhu udara dicangkul sedalam 40 cm.
banyak manfaat dan bernilai 250 - 320C, dan kelembaban Budidaya dilakukan pada
ekonomis tinggi serta nisbi 50% - 70%. Tanaman bedengan yang telah
mempunyai prospek pasar bawang merah cocok disiapkan dengan lebar 100-
yang menarik. Selama ini ditanam di tanah Regosol, 200 cm, dan panjang sesuai
budidaya bawang merah Grumusol, Latosol dan kebutuhan. Jarak antara
diusahakan secara musiman Aluvial berstuktur remah, bedengan 20-40 cm.
(seasonal), yang pada tekstur sedang sampai liat,
umumnya dilakukan pada drainase / aerasi baik, Pemberian Pupuk Dasar
musim kemarau (April - mengandung bahan organik Pemberian pupuk
Oktober), sehingga yang cukup, dan tanah tidak dasar dilakukan setelah
mengakibatkan produksi dan masam (pH tanah : 5,6 – 6,5). pengolahan tanah. Pupuk
harganya berfluktuasi dasar yang digunakan adalah
sepanjang tahun. Budidaya Bawang Merah pupuk organik yang sudah
Penyiangan matang seperti pupuk
Kesesuaian Wilayah Pengolahan tanah kandang sapi dengan dosis
Meskipun tempat dimaksudkan untuk 10-20 ton/ha atau pupuk
tumbuh yang optimal adalah menciptakan lapisan olah kandang ayamdengan dosis
0 - 450 mdpl, tanaman yang cocok dan gembur 5-6 ton/ha. Selain itu
bawang merah juga banyak untuk budidaya bawang digunakan juga pupuk P (SP-
diusahakan pada tempat merah. Pengolahan tanah 36) dengan dosis 200-250
dengan ketinggian sampai dilakukan pada saat tidak kg/ha (70-90kg/ha P2O5).
1000 mdpl. Tanaman ini hujan 2 - 4 minggu sebelum Yang diaplikasikan 2-3 hari
kurang tahan terhadap curah tanam, untuk sebelum tanaman dengan
hujan tinggi dan cuaca menggemburkan tanah dan

17
cara disebar lalu diaduk Penanaman kelihatan basah untuk
secara merata dengan tanah. Umbi bibit ditanam mengurangi serangan
Pemberian pupuk dengan jarak tanam 25cm x penyakit. Penyiraman sore
organik digunakan untuk 20cm. Umbi tanaman hari dihentikan jika
meningkatkan produktivitas bawang merah dimasukkan persentase tanaman tumbuh
lahan. ke dalam lubang yang telah mencapai lebih 90 %.
sebelumnya dibuat dengan Air salinitas tinggi kurang
Persiapan Benih tugal. Lubang tanam dibuat baik bagi pertumbuhan
Varietas bawang sedalam umbi. bawang merah. Tinggi
merah yang dapat digunakan Cara penanamannya : permukaan air pada saluran
adalah Bima, Brebes, kulit pembalut umbi dikupas (canal) dipertahankan
Ampenan, Medan, Keling, terlebih dahulu dan setinggi 20 cm dari
Maja Cipanas, Sumenep, dipisahkan siung-siungnya. permukaan bedengan
Kuning, Timor, Lampung, Untuk mempercepat tunas, pertanaman.
Banteng dan varietas lokal sebelum ditanam bibit
lainnya. BPTP Jawa Timur tersebut dipotong ujungnya Penyulaman
telah melakukan pengujian hingga 1/3 bagian. Bibit Penyulaman diareal
selama beberapa tahun ditanam berdiri diatas pertanaman harus dilakukan
dengan hasil Varietas Super bedengan sampai secepatnya bagi tanaman
Philipine dan Batu Ijo sesuai permukaan irisan tertutup yang mati/sakit dengan
ditanam pada musim oleh lapisan tanah yang tipis. mengganti tanaman yang
kemarau, sedangkan varietas Setelah proses penanaman sakit dengan bibit yang baru.
Bauji dan Sumenep selesai dilakukan Hal ini dilakukan agar
mempunyai keunggulan penyiraman. produksi dari suatu lahan
untuk ditanam di musim tetap maksimal walaupun
hujan, karena varietas Pemeliharaan akan mengurangi
tersebut mempunyai daun Penyiraman keseragaman umur
lebih tebal dibanding Tanaman bawang merah tanaman.
varietas Super Philipine, tidak menghendaki banyak
sehingga lebih tahan hujan karena umbi dari Pemupukan
terhadap curahan air hujan bawang merah mudah Pemupukan susulan
dan tidak mudah terserang busuk, akan tetapi selama pertama dilakukan dengan
oleh serangan hama pertumbuhannya tanaman memberikan pupuk N dan K
penyakit. Tanaman biasanya bawang merah tetap pada saat tanaman berumur
dipanen cukup tua antara 60- membutuhkan air yang 10-15 hari setelah tanam.
80 hari, telah diseleksi cukup. Oleh karena itu, lahan Pemupukan susulan kedua
dilapangan dan ditempat tanam bawang merah perlu dilakukan pada saat tanaman
penyimpanan. Umbi yang penyiraman secara intensif berumur 1 bulan setelah
digunakan untuk benih apalagi jika pertanaman tanam ½ dosis pupuk N 150-
berdiameter 1,5 - 2 cm bawang merah terletak di 200 kg/ha dan K 100-200 kg
dengan bentuk simetris dan lahan bekas sawah. Pada KCl/ha. Pupuk K diaplikasikan
telah disimpan 2-4 bulan, awal pertumbuhan dilakukan bersama-sama dengan
warna umbi untuk lebih penyiraman dua kali, yaitu pupuk N dalam larikan atau
mengkilap, bebas dari pagi dan sore hari. dibenamkan ke dalam tanah.
organism penganggu Penyiraman pagi hari Untuk mencegah kekurangan
tumbuhan. usahakan sepagi mungkin di unsur mikro dapat digunakan
saat daun bawang masih

18
pupuk pelengkap cair yang diambil dan dimusnahkan. layu dengan cepat (Jawa :
mengandung unsur mikro. Bawang yang terserang ulat ngoler). Tanaman yang
grayak jenis Spodoptera terserang dicabut lalu
Penyiangan dan exigua dengan ciri terdapat dibuang atau dibakar di
Pembumbunan garis hitam di perut / kalung tempat yang jauh. Secara
• Penyiangan pertama hitam di leher. Pengendalian preventif kendalikan dengan
dilakukan umur 7-10 HST yang dapat dilakukan adalah fungisida.
dan dilakukan untuk dengan mengumpulkan telur e. Penyakit Otomatis atau
membuang gulma yang dan ulat lalu dimusnahkan. Antraknose
kemungkinan dijadikan Memasang perangkap Gejalanya bercak putih
inang hama ulat bawang; ngengat (feromonoid seks) pada daun, selanjutnya
• Pada saat penyiangan ulat bawang 40 buah/ha. Jika terbentuk lekukan pada
dilakukan pengambilan intensitas kerusakan daun bercak tersebut yang
telur ulat bawang; lebih besar atau sama menyebabkan daun patah
• Pendangiran tanah di dengan 5 % per rumpun atau atau terkulai. Untuk
sekitar tanaman dan telah ditemukan 1 paket mengatasinya, semprot
dibumbun agar perakaran telur/10 tanaman, dilakukan dengan fungisida Daconil 70
bawang merah selalu penyemprotan dengan WP atau Antracol 70 WP.
tertutup tanah. insektisida efektif, misalnya f. Penyakit Trotol
• Bedengan yang rusak atau Hostathion 40 EC, Cascade 50 Ditandai dengan bercak
longsor dirapikan kembali EC, Atabron 50 EC atau putih pada daun dengan titik
dengan cara memperkuat Florbac. pusat berwarna ungu.
tepi-tepi selokan dengan b. Ulat tanah Gunakan fungisida efektif,
lumpur dari dasar lahan. Ulat ini berwarna coklat- antara lain Antracol 70 WP,
hitam pada bagian pucuk / Daconil 70 WP, dll untuk
Pengelolaan Hama Dan
titik tumbuhnya dan tangkai membasminya.
Penyakit
kelihatan rebah. Kumpulan
Hama penyakit yang
ulat pada senja / malam hari. Pemanenan
sering menyerang tanaman
Menjaga kebersihan dari sisa Jenis bawang merah
bawang merah antara lain
tanaman atau rumput yang ada yang berumur pendek
ulat grayak (Spodoptera
jadi sarang. dan ada yang berumur
litura), trips, ulat bawang,
c. Trip (Thrips sp.) panjang. Umur panen
bercak ungu (Alternaria
Gejala serangan hama tanaman bawang merah
porli), busuk umbi fusarium thrip ditandai dengan adanya tergantung pada tempat
dan busuk putih sclerotum, bercak putih beralur pada penanaman dan tingkat
busuk daun Stemphylium daun. Penanganannya kesuburan tanahnya.
dan virus.
dengan penyemprotan Bawang merah yang ditanam
a. Ulat bawang (Spodoptera
insektisida efektif, misalnya di dataran tinggi umumnya
exigua)
Mesurol 50 WP atau Pegasus mempunyai umur panen
Serangan hama ini
500 EC. lebih panjang dari pada di
ditandai dengan bercak putih
d. Penyakit Layu Fusarium dataran rendah. Bawang
transparan pada daun. Telur
Penyakit ini harus di merah di dataran tinggi di
diletakkan pada pangkal dan
waspadai karena sering di panen setelah umur 75-100
ujung daun bawang merah
temui pada tanaman baru hari. Sedangkan di dataran
secara berkelompok,
tumbuh. Gejala serangan rendah dapat di panen pada
maksimal 80 butir. Kelompok
ditandai menguningnya umur 60-90 hari. Demikian
telur yang ditemukan pada
daun, selanjutnya tanaman pula tanaman yang tumbuh
rumpun tanaman hendaknya
19
subur umurnya relatif lebih dilakukan dengan alat dibuat dari belahan bambu,
panjang. pengering khusus sampai lalu lembaran plastik tembus
Untuk mengetahui mencapai kadar air 80%. cahaya diletakkan di atasnya.
tingkat kemasakan umbi Bawang merah Untuk membuat naungan
bawang merah, dapat juga disimpan dengan cara diperlukan biaya yang cukup
dilihat dari keadaan fisik menggantungkan ikatan besar, tetapi ini merupakan
tanaman maupun umbinya. bawang merah di gudang salah satu alternatif
Ciri-ciri tanaman sudah khusus pada suhu 25-30 °C penanaman bawang merah
waktunya di panen : dan kelembaban yang cukup di musim hujan.
• Daunnya mulai layu. rendah untuk menghindari (Dyah Sulistyowati,
• Daun menguning 70-80 % penyakit busuk umbi. Penyuluh Pertanian Madya)
dari jumlah tanaman.
• Pangkal batang mengeras Penanaman Diluar Musim
• Sebagian umbi telah Tanam
tersembul di atas tanah Agar hasilnya baik,
• Lapisan umbi telah berisi penanaman pada musim
dan berwarna merah hujan dilakukan dengan
Pemanenan umbi membuat parit dan selokan
untuk bibit harus dipanen air yang lebih dalam serta
lebih akhir, yaitu sekitar 70- bedengan yang lebih tinggi.
80 hari. Pemanenan Hal ini bertujuan agar air di
sebaiknya pada pagi hari saat sekitar bedeng cepat tuntas
kondisi cuaca cerah, tidak atau habis terbuang. Selain DAFTAR PUSTAKA
hujan, dan daun tidak itu, pemeliharaan tanaman • AAk, 2004, Pedoman
berembun lagi. Selain itu, pada musim hujan harus Bertanam Bawang,
keadaan tanah harus kering lebih intensif. Untuk Kanisius, Yogyakarta.
agar umbi tidak cepat busuk. mencegah dan memberantas • BPPT, 2007, Teknologi
penyakit, perlu ditingkatkan budidaya Tan Pangan;
Pasca Panen frekuensi penyemprotan • _____, 2007. Prospek Dan
Bawang merah yang pestisidanya. Arah Pengembangan
sudah dipenen kemudian Untuk mengurangi Agribisnis Bawang Merah;
diikat pada batangnya untuk limpahan air hujan yang • Irwan, 2007. Bawang
mempermudah penanganan. langsung membasahi Merah dan Pestisida;
Selanjutnya umbi dijemur bedengan, dapat dibuat • Rukmana, R, 1995.
hingga cukup kering (1-2 peneduh bedengan dari atap Bawang merah Budidaya
minggu) kemudian dilakukan plastik putih tembus cahaya. dan Pengolahan Pasca
pengelompokan (grading) Model atapnya bisa dibuat panen. Kanisius, Jakarta;
sesuai dengan ukuran umbi. satu sisi atau dua sisi. Tinggi • Rahayu, E, dan Berlian,N.
Pada penjemuran atap sekitar 0,8-2 m dari V. A, 1999. Bawang
tahap kedua dilakukan permukaan bedengan. Lebar Merah. Penebar swadaya,
pembersihan umbi bawang atap dapat dibuat 1-3 m Jakarta;
dari tanah dan kotoran. Bila sehingga atap tersebut dapat • Semangun, H, 2000.
cukup kering (kadar air meneduhi satu sampai tiga Penyakit - Penyakit Tan.
kurang lebih 80 %), umbi siap jalur bedengan. Panjang atap Hortikultura di Indonesia.
dipasarkan atau disimpan di disesuaikan dengan panjang Gadjah Mada University
gudang kemasan bawang. bedengan. Bahan untuk Press Yogyakarta
Pengeringan juga dapat kerangka penyangga atap

20

You might also like