You are on page 1of 12

LANGKAH PERHITUNGAN

METODE PEMILIHAN LEBIH DARI DUA ALTERNATIF

Soal Latihan
Investor dihadapkan dengan empat pilihan investasi dengan periode yang sama yaitu selama 10 tahun.
Perkiraan arus kas penerimaan dan pengeluarannya adalah sebagai berikut:

Alternatif (juta rupiah)


Keterangan
A B C D
Investasi permulaan (IA) 520 340 660 600
Penerimaan tahunan (Tt) 240 228 294 260
Pengeluaran tahunan (Kt) 142 140 158 128

Jika suku bunga minimum yang ditetapkan (MARR) adalah 10% dan dana yang tersedia untuk investasi tidak
terbatas, tentukan pilihan investasi mana yang paling menguntungkan untuk investor dengan menggunakan
metode:
1. Internal Rate of Return (IRR) → tingkat pengembalian terhadap nilai sekarang (PV).
2. Benefit Cost Ratio (BCR) → perbandingan manfaat dan biaya terhadap nilai tahunan (AV).

1. Langkah Perhitungan Metode IRR dengan Nilai Sekarang


a. Gambarkan diagram cashflow untuk alternatif-alternatif tersebut.

A1 = Tt

MARR = 10%

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun

A2 = Kt

IA
b. Urutkan alternatif-alternatif tersebut berdasarkan nilai Investasi Permulaan (IA) terendah hingga
tertinggi.
Alternatif (juta rupiah)
Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158

c. Menghitung besaran nilai IRR untuk masing-masing alternatif dengan cara sebagai berikut:
INGAT PRINSIP DASAR IRR!!
PVpenerimaan – PVpengeluaran = 0
Tt (P/A, i%, 10) – IA – Kt (P/A,i%, 10) = 0
(Tt – Kt) (P/A, i%, 10) – IA = 0 ,sehingga bisa disederhanakan menjadi
𝐈𝐀
(𝐏⁄𝐀 , 𝐢% , 𝟏𝟎) =
𝐓𝐭 − 𝐊𝐭
Contoh Perhitungan IRR untuk Alternatif B:
IA 340
(P⁄A , i% ,10) = = = 3,863636
Tt − Kt 228 − 140
Setelah didapatkan hasil (P/A, i%, 10) yaitu 3,863636 maka langkah berikutnya adalah mencari pada
Tabel Bunga untuk faktor P/A dengan nilai n = 10.
Carilah dua suku bunga, dimana nilai 3,863636 berada di antara keduanya, yaitu:
i1 = 22% dengan nilai faktor bunga (FB1) = 3,923184.
i2 = 23% dengan nilai faktor bunga (FB2) = 3,799270.
Mencari nilai IRR menggunakan rumus interpolasi yaitu:
𝐅𝐁𝐈𝐑𝐑 − 𝐅𝐁𝟏
𝐈𝐑𝐑 = 𝐢𝟏 + (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 ) ( )
𝐅𝐁𝟐 − 𝐅𝐁𝟏
Masukkan nilai-nilai yang telah didapatkan melalui Tabel Bunga ke dalam rumus interpolasi:
FBIRR − FB1
IRR = i1 + (i2 − i1 ) ( )
FB2 − FB1
3,863636 − 3,923184
IRR = 22% + (23% − 22%) ( ) = 𝟐𝟐, 𝟒𝟖%
3,799270 − 3,923184
Lakukan hal yang sama untuk alternatif A, D, dan C sehingga didapatkan nilai sebagai berikut:
Alternatif
Keterangan
B A D C
IA (juta rupiah) 340 520 600 660
Tt (juta rupiah) 228 240 260 294
Kt (juta rupiah) 140 142 128 158
(P/A, i%, 10) 3,863636 5,306122 4,545455 4,852941
IRR 22,48% 13,57% 17,69% 15,89%

Setelah masing-masing alternatif didapatkan nilai IRR, lakukan pembacaan parameter kelayakan
pada masing-masing alternatif yaitu jika IRR<MARR maka alternatif tersebut dieleminasi. Dapat
dilihat pada tabel, bahwa nilai IRR masing-masing alternatif lebih besar daripada nilai MARR, maka
semua alternatif dapat diperbandingkan.
d. Langkah perbandingan antar alternatif adalah sebagai berikut:
 Cari nilai IRR yang paling besar. Dari semua alternatif tersebut dapat dilihat bahwa pemilik nilai IRR
terbesar adalah Alternatif B.
 Alternatif pertama yang dibandingkan adalah antara Alternatif B dengan Alternatif A.
 Hitunglah kenaikan nilai IA, Tt dan Kt antara Alternatif B dan A, sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
Kenaikan IA = 520 – 340 = 180
Kenaikan Tt = 240 – 228 = 12
Kenaikan Kt = 142 – 140 = 2
 Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus berikut:
∆ 𝐈𝐀
(𝐏⁄𝐀 , 𝐢% , 𝟏𝟎) =
∆ 𝐓𝐭 − ∆ 𝐊𝐭
180
(P⁄A , i% ,10) = = 18
12 − 2
Jika melihat Tabel Bunga untuk P/A dengan nilai n = 10, maka nilai 18 akan ditemukan pada suku
bunga kurang dari 1%. Sehingga ditentukan bahwa Alternatif A dieliminasi karena nilai IRR <
MARR.
 Alternatif kedua yang dibandingkan adalah antara Alternatif B dengan Alternatif D.
 Hitunglah kenaikan nilai IA, Tt dan Kt antara Alternatif B dan D, sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
Kenaikan IA = 600 – 340 = 120
Kenaikan Tt = 260 – 228 = 32
Kenaikan Kt = 128 – 140 = -12
 Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus berikut:
∆ 𝐈𝐀
(𝐏⁄𝐀 , 𝐢% , 𝟏𝟎) =
∆ 𝐓𝐭 − ∆ 𝐊𝐭
120
(P⁄A , i% ,10) = = 5,909091
32 − (−12)
Setelah didapatkan hasil (P/A, i%, 10) yaitu 5,909091 maka langkah berikutnya adalah mencari
pada Tabel Bunga untuk faktor P/A dengan nilai n = 10.
Carilah dua suku bunga, dimana nilai 5,909091 berada di antara keduanya, yaitu:
i1 = 10% dengan nilai faktor bunga (FB1) = 6,144567.
i2 = 11% dengan nilai faktor bunga (FB2) = 5,889232.
Mencari nilai IRR menggunakan rumus interpolasi yaitu:
𝐅𝐁𝐈𝐑𝐑 − 𝐅𝐁𝟏
𝐈𝐑𝐑 = 𝐢𝟏 + (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 ) ( )
𝐅𝐁𝟐 − 𝐅𝐁𝟏
Masukkan nilai-nilai yang telah didapatkan melalui Tabel Bunga ke dalam rumus interpolasi:
FBIRR − FB1
IRR = i1 + (i2 − i1 ) ( )
FB2 − FB1
5,909091 − 6,144567
IRR = 10% + (11% − 10%) ( ) = 𝟏𝟎, 𝟗𝟐%
5,889232 − 6,144567
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan nilai IRR untuk Alternatif D yang telah dibandingkan
dengan Alternatif B yaitu 10,92%, sehingga Alternatif D bila dibandingkan dengan alternatif B
dikatakan LAYAK karena nilai IRR > MARR dan Alternatif B dieliminasi.
 Alternatif ketiga yang dibandingkan adalah antara Alternatif D dengan Alternatif C.
 Hitunglah kenaikan nilai IA, Tt dan Kt antara Alternatif D dan C, sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
Kenaikan IA = 660 – 600 = 60
Kenaikan Tt = 294 – 260 = 34
Kenaikan Kt = 158 – 128 = 30
 Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus berikut:
∆ 𝐈𝐀
(𝐏⁄𝐀 , 𝐢% , 𝟏𝟎) =
∆ 𝐓𝐭 − ∆ 𝐊𝐭
60
(P⁄A , i% ,10) = = 15
34 − 30
Jika melihat Tabel Bunga untuk P/A dengan nilai n = 10, maka nilai 15 akan ditemukan pada suku
bunga kurang dari 1%. Sehingga ditentukan bahwa Alternatif C dieliminasi karena nilai IRR <
MARR.
Alternatif
Keterangan
B A D C
IA (juta rupiah) 340 520 600 660
Tt (juta rupiah) 228 240 260 294
Kt (juta rupiah) 140 142 128 158
(P/A, i%, 10) 3,863636 5,306122 4,545455 4,852941
IRR 22,48% 13,57% 17,69% 15,89%
Perbandingan alternatif terhadap - B B D
Kenaikan IA - 180 260 60
Kenaikan Tt - 12 32 34
Kenaikan Kt - 2 -12 30
(P/A, i%, 10) - 18,000000 5,909091 15,000000
IRR - - 10,92% -

e. Berdasarkan perhitungan untuk perbandingan antar alternatif, maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
- Semua investasi sebenarnya LAYAK dilaksanakan karena IRR dari masing-masing alternatif lebih
besar dari MARR
- Alternatif investasi A dibandingkan terhadap alternatif B, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai IA, Kt
dan Tt dinyatakan TIDAK LAYAK.
- Alternatif investasi D dibandingkan terhadap alternatif B, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai IA, Kt
dan Tt dinyatakan TIDAK LAYAK.
- Alternatif investasi C dibandingkan terhadap alternatif D, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai IA, Kt
dan Tt dinyatakan LAYAK.
- Diantara 4 alternatif investasi yang diajukan, jika dianalisa dengan parameter kelayakan IRR dipilih
Alternatif D.
2. Langkah Perhitungan Metode BCR Konvensional dengan Nilai Seragam
a. Gambarkan diagram cashflow untuk alternatif-alternatif tersebut.

A1 = Tt

MARR = 10%

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun

A2 = Kt

IA
b. Urutkan alternatif-alternatif tersebut berdasarkan nilai Investasi Permulaan (IA) terendah hingga
tertinggi.
Alternatif (juta rupiah)
Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158

c. Menghitung besaran nilai BCR untuk masing-masing alternatif dengan cara mengubah semua arus
kas menjadi nilai seragam (AV), sehingga:
AVpemasukan = Tt
AVpengeluaran = IA (A/P, 10%, 10) + Kt
INGAT RUMUS BCR KONVENSIONAL!!
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐠𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐧𝐞𝐟𝐢𝐭
BCR Konvensional (AV) =
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐠𝐚𝐦 𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚
Contoh perhitungan untuk Alternatif B:
AVpemasukan = Tt = 228
AVpengeluaran = IA (A/P, 10%, 10) + Kt = 340 (0,162745) + 140 = 195,33
Nilai seragam benefit
BCR Konvensional (AV) =
Nilai seragam biaya
228
= = 1,167
195,33
Lakukan hal yang sama untuk Alternatif A, D, dan C sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Alternatif (juta rupiah)


Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158
(A/P, 10%, 10) 0,162745 0,162745 0,162745 0,162745
AVpemasukan 228 240 260 294
AVpengeluaran 195,33 226,63 225,65 265,41
BCR Konvensional 1,167 1,059 1,152 1,108

Setelah masing-masing alternatif didapatkan nilai BCR, lakukan pembacaan parameter kelayakan
pada masing-masing alternatif yaitu jika BCR < 1 maka alternatif tersebut dieleminasi. Dapat dilihat
pada tabel, bahwa nilai BCR masing-masing alternatif lebih besar daripada 1, maka semua alternatif
dapat diperbandingkan.
d. Langkah perbandingan antar alternatif adalah sebagai berikut:
 Cari nilai BCR yang paling besar. Dari semua alternatif tersebut dapat dilihat bahwa pemilik nilai
BCR terbesar adalah Alternatif B.
 Alternatif pertama yang dibandingkan adalah antara Alternatif B dengan Alternatif A.
 Hitunglah kenaikan nilai IA, Tt dan Kt antara Alternatif B dan A, sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
Kenaikan IA = 520 – 340 = 180
Kenaikan Tt = 240 – 228 = 12
Kenaikan Kt = 142 – 140 = 2
 Lakukan perhitungan BCR konvensional sama seperti perhitungan yang dilakukan sebelumnya,
yaitu:
AVpemasukan = ∆ Tt = 12
AVpengeluaran = ∆ IA (A/P, 10%, 10) + ∆ Kt = 180 (0,162745) + 2 = 31,29
Nilai seragam benefit
BCR Konvensional (AV) =
Nilai seragam biaya
12
= = 0,383
31,29
Berdasarkan parameter kelayakan nilai BCR yang besarnya kurang dari 1 dianggap tidak layak,
sehingga ditentukan bahwa Alternatif A dieliminasi karena nilai BCR < 1.
Lakukan hal yang sama untuk alternatif-alternatif yang belum dibandingkan sehingga didapatkan
hasil sebagai berikut:

Alternatif (juta rupiah)


Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158
(A/P, 10%, 10) 0,162745 0,162745 0,162745 0,162745
AVpemasukan 228 240 260 294
AVpengeluaran 195,33 226,63 225,65 265,41
BCR Konvensional 1,167 1,059 1,152 1,108
Perbandingan alternatif terhadap - B B D
Kenaikan IA - 180 260 60
Kenaikan Tt - 12 32 34
Kenaikan Kt - 2 -12 30
AVpemasukan - 12 32 34
AVpengeluaran - 31,29 30,31 39,76
BCR Konvensional - 0,383 1,056 0,855

e. Berdasarkan perhitungan untuk perbandingan antar alternatif, maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
- Semua investasi sebenarnya LAYAK dilaksanakan karena BCR dari masing-masing alternatif lebih
besar dari 1.
- Alternatif investasi A dibandingkan terhadap alternatif B, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai IA,
Kt dan Tt dinyatakan TIDAK LAYAK.
- Alternatif investasi D dibandingkan terhadap alternatif B, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai
IA, Kt dan Tt dinyatakan TIDAK LAYAK.
- Alternatif investasi C dibandingkan terhadap alternatif D, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai
IA, Kt dan Tt dinyatakan LAYAK.
- Diantara 4 alternatif investasi yang diajukan, jika dianalisa dengan parameter kelayakan BCR
Konvensional dipilih Alternatif D.

3. Langkah Perhitungan Metode BCR Modified dengan Nilai Seragam


a. Gambarkan diagram cashflow untuk alternatif-alternatif tersebut.

A1 = Tt

MARR = 10%

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun

A2 = Kt

IA
b. Urutkan alternatif-alternatif tersebut berdasarkan nilai Investasi Permulaan (IA) terendah hingga
tertinggi.
Alternatif (juta rupiah)
Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158

c. Menghitung besaran nilai pemulihan modal tahunan (CR) untuk masing-masing alternatif dengan cara
sebagai berikut:
Berdasarkan gambar diagram cashflow pada poin (a), dapat dilihat bahwa investasi dianggap tidak
memiliki nilai sisa pada tahun ke-10, sehingga nilai F untuk perhitungan CR adalah nol (0).
INGAT RUMUS CR!!
𝐂𝐑 = 𝐏(𝐀⁄𝐏 , 𝐢%, 𝐧) − 𝐅(𝐀⁄𝐅 , 𝐢%, 𝐧)
Contoh perhitungan CR Alternatif B:
CR = P0 (A/P, 10%, 10) – F10 (A/F, 10%, 10)
= 340 (0,162745) – 0
= 55,333
Lakukan hal yang sama untuk perhitungan biaya pengembalian modal tahunan (CR) alternatif A, D,
dan C
d. Setelah mendapatkan nilai CR masing-masing alternatif, maka berikutnya adalah menghitung nilai
BCR Modified untuk masing-masing alternatif dengan cara sebagai berikut:

𝐀𝐕(𝐁) − 𝐀𝐕(𝐂) 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐂𝐑


𝐁𝐂𝐑 𝑴𝒐𝒅𝒊𝒇𝒊𝒆𝒅 =
𝐀𝐕(𝐂) 𝐚𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐂𝐑

Contoh perhitungan BCR Modofied Alternatif B:


AV(B) − AV(C) selain CR 228 − 140
BCR 𝑀𝑜𝑑𝑖𝑓𝑖𝑒𝑑 = = = 1,590
AV(C) akibat CR 53,333

Lakukan hal yang sama untuk Alternatif A, D, dan C sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Alternatif (juta rupiah)


Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158
(A/P, 10%, 10) 0,162745 0,162745 0,162745 0,162745
Biaya pemulihan modal tahunan (CR) 55,333 84,628 97,647 107,412
AVpemasukan 228 240 260 294
Avpengeluaran selain CR 140 142 128 158
BCR Modified 1,590 1,158 1,352 1,266

Setelah masing-masing alternatif didapatkan nilai BCR Modified, lakukan pembacaan parameter
kelayakan pada masing-masing alternatif yaitu jika BCR < 1 maka alternatif tersebut dieleminasi.
Dapat dilihat pada tabel, bahwa nilai BCR masing-masing alternatif lebih besar daripada 1, maka
semua alternatif dapat diperbandingkan.
e. Langkah perbandingan antar alternatif adalah sebagai berikut:
 Cari nilai BCR yang paling besar. Dari semua alternatif tersebut dapat dilihat bahwa pemilik nilai
BCR terbesar adalah Alternatif B.
 Alternatif pertama yang dibandingkan adalah antara Alternatif B dengan Alternatif A.
 Hitunglah kenaikan nilai IA, Tt dan Kt antara Alternatif B dan A, sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
Kenaikan IA = 520 – 340 = 180
Kenaikan Tt = 240 – 228 = 12
Kenaikan Kt = 142 – 140 = 2
 Lakukan perhitungan BCR Modified sama seperti perhitungan yang dilakukan sebelumnya, yaitu:
CR = P0 (A/P, 10%, 10) – F10 (A/F, 10%, 10)
= 180 (0,162745) – 0
= 29,294
AV(B) − AV(C) selain CR 180 − 2
BCR 𝑀𝑜𝑑𝑖𝑓𝑖𝑒𝑑 = = = 0,341
AV(C) akibat CR 29,294

Berdasarkan parameter kelayakan, nilai BCR yang besarnya kurang dari 1 dianggap tidak layak,
sehingga ditentukan bahwa Alternatif A dieliminasi karena nilai BCR < 1.
Lakukan hal yang sama untuk alternatif-alternatif yang belum dibandingkan sehingga didapatkan
hasil sebagai berikut:
Alternatif
Keterangan
B A D C
Investasi permulaan (IA) 340 520 600 660
Penerimaan tahunan (Tt) 228 240 260 294
Pengeluaran tahunan (Kt) 140 142 128 158
(A/P, 10%, 10) 0,162745 0,162745 0,162745 0,162745
Biaya pemulihan modal tahunan (CR) 55,333 84,628 97,647 107,412
AVpemasukan 228 240 260 294
Avpengeluaran selain CR 140 142 128 158
BCR Modified 1,590 1,158 1,352 1,266
Perbandingan alternatif terhadap - B B D
Kenaikan IA - 180 260 60
Kenaikan Tt - 12 32 34
Kenaikan Kt - 2 -12 30
Biaya pemulihan modal tahunan (CR) - 29,294 42,314 9,765
AVpemasukan - 12 32 34
Avpengeluaran selain CR - 2 -12 30
BCR Modified - 0,341 1,040 0,410

f. Berdasarkan perhitungan untuk perbandingan antar alternatif, maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
- Semua investasi sebenarnya LAYAK dilaksanakan karena BCR dari masing-masing alternatif lebih
besar dari 1.
- Alternatif investasi A dibandingkan terhadap alternatif B, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai IA,
Kt dan Tt dinyatakan TIDAK LAYAK.
- Alternatif investasi D dibandingkan terhadap alternatif B, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai
IA, Kt dan Tt dinyatakan TIDAK LAYAK.
- Alternatif investasi C dibandingkan terhadap alternatif D, jika ditinjau berdasarkan kenaikan nilai
IA, Kt dan Tt dinyatakan LAYAK.
- Diantara 4 alternatif investasi yang diajukan, jika dianalisa dengan parameter kelayakan BCR
Modified dipilih Alternatif D.

You might also like