Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
A. KONSEP DASAR
1. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
a. Mulut
b. Esofagus
c. Lambung
d. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri
dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus.
Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6 cm.
Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat)
dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat
dan enzim.
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cm
2. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi
tubuh.
Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik
(kozier,2004)
3. Komponen-Komponen Nutrient
1. Air
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat
badan bayi (potter & perry, 1992). Individu dewasa dapat kehilangan
cairan kurang lebih 2-3 liter per hari melalui keringat, urin, dan
pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam
menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri
adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang
mampu berfungsi tanpa air.
2. Karbohidrat
3. Protein
4. Lemak
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
dan diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses
metabolisme.
6. Mineral
1. Kerja otot
2. Konsumsi Oksigen
3. Pemberian makanan
4. Lingkungan
1) Kebudayaan
2) Agama
5) Letak geografi
6) Faktor ekonomi
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat : 6
3. Marasmus
b. Cachexia
c. Mixed stated
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan
stres yang akut. Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat
hilangnya nutrisi-nutrisi vital, vitamin, dan zat besi. Tanda klinis :
defisit neurologis, gangguan kulit, gangguan penglihatan.
d. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal
(20%-30% > Normal)
e. Overweight
a. Bayi
Keadaan pekerjaan
Protein 60 55 65 65 70 70
Ferum 8 10 8 8 10 8
A. Pengkajian
1. Pengukuran Anthropometri
a) Riwayat Penyakit
5. Anorexia
7. Diare
8. Alkoholisme
9. Disabilitas mental
10.Terapi radiasi
10
4.Dietary History
h. Ketidakmampuan fisik
a. Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah setiap kali makan.
Kriteria Hasil:
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa Rencana Keperawatan Rasionalisasi
Keperawatan
Distribusi total
asupan kalori yang
Tawarkan merata sepanjang
makanan dalam hari membantu
jumlah sedikit tapi mencegah distensi
sering lambung sehingga
selera makan
mungkin akan
meningkat
Pembatasan asupan
cairan saat makan
membantu mencegah
Pada kondisi distensi lambung
menurunnya nafsu
makan, batasi asupan
cairan saat makan dan
hindari mengkonsumsi
cairan 1 jam sebelum Kebersihan mulut
dan sesudah makan yang kurang
menyebabkan bau
Dorong dan dan rasa yang tidak
Bantu klien untuk sedap yang dapat
menjaga kebersihan mengurangi nafsu
mulut yang baik makan
14
Menyediakan
Atur agar porsi makanan TKTP/
makan tinggi protein Tinggi Kalori Tinggi
di sajikan saat klien Protein pada saat
biasanya merasa lapar klien merasa paling
lapar meningkatkan
kemungkinan klien
untuk mengkonsumsi
kalori dan protein
yang adekuat
D. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan 1 :
Berat Badan
Diagnosa Keperawatan 2 :
Tarwoto dan Wartowah. 2004. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika