You are on page 1of 4

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UPH

PROFESI NERS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)


Analisis & Sintesis Tindakan Keperawatan
Memberikan kompres air hangat untuk menurunkan demam

Nama Pasien : Tn. D AST


Usia : 18 Tahun Ke1
No. Rekam Medis : 10-03-09-62
Diagnosa Medis : Tonsilofaringtis akut, Obs Febris Mengetahui,
Nama Ruang Rawat : Chrysanthenum
Tanggal Masuk : 12 Februari 2019
Tanggal Tindakan : 12 Februari 2019 Preseptor
Nama Praktikan : Ivana Lola Saur
NIM : 01150180143
Pembimbing :

No Kriteria Nilai
1 Diagnosa Keperawatan (PE): /10
Hipertermi behubungan dengan proses infeksi
2 Data Subjekif: /10
Pasien mengatakan merasa menggigil
Pasien mengatakan merasa kedinginan
Pasien mengatakan badan terasa sakit semuanya
3 Data Objektif: /10
Suhu tubuh 39,6 ⁰C
Mukosa bibir terlihat kering
Kulit pada wajah tampak kemerahan
Kulit teraba panas
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan: /10
- Menyiapkan air hangat dan waslap untuk kompres
- Menjaga privasi klien
- Memberikan posisi yang nyaman pada klien
- Mendekatkan baskom diletakkan dekat dengan klien
- Basahi waslap dengan air hangat
- Peras waslap sampai terasa cukup lembab
- Letakkan waslap pada dahi dan leher klien
- Ganti waslap jika sudah 5 menit
- Jika sudah 30 menit ukur kembali suhu tubuh klien
- Mengganti baju klien dengan pakaian yang tipis
- Memberikan posisi yang nyaman
5 Dasar Pemikiran: /15
Suhu tubuh adalah ukuran dari kemampuan tubuh untuk
menghasilkan atau menyingkirkan hawa panas. Suhu tubuh adalah
perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar, Pada kondisi tubuh yang
ekstrim selama melakukan aktivitas fisik, mekanisme control suhu
manusia tetap menjaga suhu inti atau suhu jaringan relative konstan
(Smeltzer, S. C & Bare,2013)
Regulasi suhu adalah suatu pengaturan kompleks dari suatu proses
dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara
konstan. Manusia pada dasarnya secara fisiologis digolongkan sebagai
makhluk berdarah panas atau homoteral. Organisasi homoteral
mempunyai temperatur tubuh konstan walaupun suhu lingkungan
berubah. Hal ini karena ada interaksi secara berantai yaitu
pembentukan panas dan kehilangan panas. Kedua proses ini
aktivitasnya diatur oleh susunan saraf yaitu hipotalamus. Reseptor
suhu yang paling penting dalam mengatur suhu tubuh. Banyak neuron
peka terhadap panas khususnya yang terletak pada area preoptika
hipotalamus. Neuron ini meningkatkan pengeluaran impuls bila suhu
meningkat dan mengurangi impuls yang keluar bila suhu turun. Selain
neuron ini reseptor lain yang peka terhadap suhu adalah reseptor suhu
kulit termasuk reseptor dalam lainnya yang juga menghantarkan
isyarat terutama isyarat dingin ke susunan syaraf pusat panas untuk
membantu mengontrol suhu tubuh (Smeltzer, S. C., & Bare,2013).
Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu
tubuh anak yang mengalami demam. Pemberian kompres hangat pada
daerah pembuluh darah besar merupakan upaya memberikan
rangsangan pada area preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu
tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus
akan merangsang area preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal
oleh sistem efektor. Sinyal ini akan menyebabkan terjadinya
pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak melalui dua mekanisme
yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter &
Perry,2005 dalam Hartini, 2015 ).
6 Prinsip Tindakan: /5
Bersih
7 Analisa Tindakan Keperawatan: /15
Kompres air hangat membuat pembuluh darah melebar sehingga pori-
pori kulit terbuka dan membuat panas yang terperangkap dalam tubuh
bisa menguap keluar . Adapun tujuan dari pemberian kompres yaitu
menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit atau nyeri, mengurangi
perdarahan dan membatasi peradangan. Beberapa indikasi pemberian
kompres adalah klien dengan suhu tinggi, klien dengan perdarahan
hebat, dan pada klien kesakitan. Kompres hangat merupakan
pemberian kompres pada area yang memiliki pembuluh darah besar
menggunakan air hangat Suhu air yang digunakan dalam kompres
hangat adalah 34 derajat Celcius sampai 37 derajat Celcius
8 Bahaya yang dapat terjadi? (Komponen Bahaya dan /10
Pencegahan) Bahaya:
- Klien merasa kedinginan
- Klien merasa tidak nyaman

Pencegahan:
- Berikan selimut tipis kepada klien
- Berikan posisi yang nyaman pada klien
- Kompres jangan menggunakan air dingin

9 Hasil yang didapat: /5


S : Klien mengatakan sudah tidak merasa menggigil
Klien mengatakan sudah tidak merasa kedinginan
Klien mengatakan sudah mulai bisa beristirahat
O : Suhu tubuh klien 37,8 ⁰C
Mukosa bibir masih tampak kering
Kulit klien teraba hangat
Kulit klien tidak tampak kemerahan lagi
GCS : 15. Tingkat kesadaran compos mentis
A : masalah keperawatan hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi kompres
Observasi tanda – tanda vital
Melakukan kolaborasi pemberian antipiterutik
10 Evaluasi Diri: /5
Saya merasa kurang percaya diri untuk melakukan edukasi kepada
klien untuk melakukannya sendiri. Saya merasa kurang dalam cara
saya berkomunikasi kepada klien.
11 Daftar Pustaka: /5
Smeltzer & Bare (2013), Buku AjarKeperawatan Medikal Bedah
Bruner & Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC
Hartini, Ddk. (2015). Efektifitas Kompres Air Hangat Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1 - 3 Tahun Di Smc Rs
Telogorejo Semarang. Jurnal Keperawatan. Vol.3, No.2. 1-5
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
2017 Edisi10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru.
Jakarta: EGC.
Nilai

You might also like