You are on page 1of 23

80 I INTISARI PATOLOGI

5
KELAINAN GENETIK
KLASIFIKASI Alkaptonuria
KELAINAN SITOGENETIK "Lysosomal Storage Disease "
MENYANGKUT AUTOSOM "Glycogen Storage Dlsease "
Trisomi. 21 (Sindroma Down) Phenylketonuria (PKU)
Trisomi lain Galactosemia
Sindroma Cri du Chat KELAINAN "SEX-LINKED (X-LINKED)''
KELAINAN SITOGENETI K YANG Penyakit Fabry
MENYANGKUT KROMOSOM Sindroma X yang Mudah Pecah
SEKS ("Fragile X Syndrome")
Sindroma Klinefelter
KELAINAN DENGAN BANYAK
Sindroma XYY
FAKTOR YANG DITURUNKAN
Sindroma Turner
KELAINAN DENGAN BERBAGAI
H ermaf rod it d a n P se u doh ermaf rodit
LATAR BELAKANG GENETIK
KELAINAN MENDELIAN
EHLERS-DANLOS SYNDROME (EDS)
DASAR BIOKIMIA KELAINAN
PENYAKIT YANG DIDIAGNOSIS
MENDELIAN
DENGAN METODE DNA
KELAINAN AUTOSOMAL DOMINAN
Sindroma Martan
REKOMBINAN
Neurofibromatosis PENYAKIT-PENYAKIT GENETIK

Pe nyakit von Hi ppel - Li nd au Diagnosis Gen Langsung


F ami I i al Hype rchol esterol em ia (F H) Diagnosis Gen Tidak Langsung:
KELAINAN AUTOSOMAL RESESI F Melacak Gen
Albinisme PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSIUS
KELAINAN GENETIK T 81

KLASIFIKASI o Keseimbangan timbal balik, yaitu pertu-


l. Kelainan Kromosom (sitogenetik). karan materi kromosom antara dua kro-
mosom tanpa ada yang mendapatkan lebih
2. Kelainan Mendelian.
atau kekurangan materi genetik.
3. Kelainan Multifaktorial.
o Fusi Robertsonian (sentrik), yaitu trans-
KELAINAN SITOGENETIK lokasi timbal balik antara dua kromosom
akrosentrik melibatkan lengan pendek
Ini dapat disebabkan oleh
salah satu kromosom dan lengan paniang
o Perubahan jumlah kromosom. .

kromosom yang lain, pemindahan segmen


o Perubahan struktur kromosom.
seperti ini membentuk satu kromosom
JENIS UMUM KELAINAN JUMLAH besar abnormal dan satu yang sangat kecil.
o Monosomi, berkaitan dengan kromosom nor- Kromosom yang sangat kecil ini biasanya
mal kurang satu ii:r- ii. hilang. Translokasi seperti ini merupakan
o Trisomi, berkaitan dengan satu kromosom predisposisi pembentukan gamet abnormal
ekstra i;l:: * i). (tidak seimbang).
. Mosaik, berkaitan dengan satu atau lebih o Isokromosom.Terbentuk jika sentromer mem-
populasi sel, beberapa dengan komplemen belah secara transversal bukan longitudinal.
kromosom normal, lainnya kelebihan atau o Penghilangan. Htlangnya segmen terminal
o kekurangan kromosom. atau interstisial suatu kromosom.

Kelainan jumlah kromosom disebabkan o Pembalikan. Penpsunan kembali dua poto-


kesalahan selama pembelahan sel. Monosomi ngan kromosom, diikuti oleh pembalikan dan

dan Trisomi biasanya karena kromosom tidak penggabungan kembali segmen yang terputus.

terpisah selama gametogenesis (pembelahan o Kromosom cincin.Hilangnya dua ujung yang


meiotik pertama), sedangkan mosaik terjadi terkena, diikuti fusi ujung yang rusak.
pada kesalahan mitosis dalam zigot. Autosom
monosomi atau trisomi biasanya menyebabkan KELAINAN SITOGENETIK YANG
kematian fetus dini dan abortus spontan, semen- MENYANGKUT AUTOSOM
tara ketidakseimbangan serupa pada kromosom
seks mempunyai toleransi lebih baik. Trisomi 27 (Sindroma Down)
'
PENYIMPANGAN STRUKTUR Kelainan kromosom yang tersering (1 dari 700
kelahiran)
KRoMOSOM (Gb. s.1)
o Translokasi dalam pemindahan satu segmen GAMBARAN KARIOTIPIK
kromosom yang satu ke lainnya, yaitu sebagai o Sekitar 95olo mempunyai kromosom 21 elstra
berikut: atau tambahan yang lengkap i'1,:, )iY" * *, '
82 I INTISARI PATOLOGI

T
3C GfD ilF'1re @€ffinr
f
{ex f
*ffi€ffiffiffiffi reffiffi L*wl

t-_ rb.;- e*ffiD


f

*wlnl
^f\
5#
tir!J* !i i ii n t!1 i:il :: i.;:i.t:r i,iii :,lt irj i,::i',:

lr Yl{'r}
{::3ffi J-gF '€F t -D
rl 4
re€l {Bfi
Gambar 5.1. Jenis-jenis pen,'usunan kromosom.

Insidens bentuk ini sangat dipengaruhi usia yang sama sebagai trisomi 21. Kasus seperti rnt
ibu (1 dalam 1550 kelahiran dari wanita di sering bersifat familial karena orangtua adalah
bawah usia 20 tahun, meningkat menjadi 1 pembawa translokasi Robertsonian.
' dalam 25kelahiran dari wanita di atas usia 45 Varian mosaik sekitar 1.o/o dari semua kasus,
tahun). Pada 80o/o kasus-kasus ini kromosom mempunyai sel-sel campuran dengan jumlah
tambahan berasal dari ibu. kromosom normal dan kromosom 21 tam-
o Varian translokasi sampai 4olo kasus, mem-
bahan.
punyai materi kromosom tambahan yang
diturunkan dari kromosom orangtua yang GAMBARAN KLINIK
mengandung translokasi lengan panjang kro-
Profil wajah: mendatar dengan fisura pal-
moSom 2 1 ke krom osom 22 atau 14 (misalnya
pebra miring dan lekukan epikantik.
.l.i:. !,1-.. i'i, r
i,:'l Karenaovumyang i ir'r,..t"]
Retardasi mental berat.
dibuahi mempunyai dua autosom2I normal,
fragmen kromosom yang mengalami trans- Penyakit jantung kongenital, terutama defek
lokasi memberikan tiga gen dengan ukuran septum.
KELAINAN GENETIK I 83

o Risiko mendapat leukemia akut sangat me- dengan inaktivasi kromosom X, diterangkan
ningkat. dengan hipotesis Lyon.
o Infeksi serius. o Semua kecuali satu kromosom X inaktif
o Penyakit Alzheimer prematur pada yang secara genetik.
dapar bertahan hidup sampai usia di atas 35 o Inaktivasi acak kromosom X ayah atau ibu
tahun. timbul pada embriogenesis dini dan menye-
c Harapan hidup rata-rata 30 tahun. babkan terbentukn ya badan Bar r.
o 'Wanita normal yaitu mem-
adalah mosaik,
Trisomi Lain punyai dua populasi set: satu dengan X ayah
inaktif danyanglain dengan X ibu inaktif.
Trisomi 18 (sindroma Edward) dan trisomi 13
Karena penyimpangan jumlah kromosom
(sindroma Patau) timbul tidak sesering trisomi
X (tambahan atau kekurangan) berkaitan dengan
21. Bayi yang terkena mendapat malformasi
abnormalitas somatik dan gonad, maka hipo-
berat dan biasanya meninggal dalam tahun per-
tesis Lyon dimodifikasi sebagai berikut:
tama kehidupan.
o Kedua kromosom X diperlukan untuk game-
togenesis normal, X inaktif secara selektif
Sindroma Cri du Chat
diaktifkan kembali dalam set germinal selama
KARIOTIPE. Penghilangan lengan pendek pembentukan gamet.
4rromosom:i i:il:' . I o Inaktivasi X meluangkan daerahtertentu pada
GAMBARAN KLINIK kromosom untuk oogenesis.
o Tangisan seperti suara kucing.
o Retardasi mental berat. Sindroma Klinefelter
o Penyakit jantung kongenital.
Definisi Hipogonadisme pria berkaitan dengan
o Beberapa dapat bertahan hidup sampai dewasa.
dua arau lebih kromosom X dan paling sedikit
satu kromosom Y (mungkin lebih).
KELAINAN SITOGENETIK YANG KARIOTIPE. j,r', :.,.:,t adalah yang ter-
MENYANGKUT KROMOSOM sering (80% kasus),lainnya adalah mosaik (misal-
SEKS nya.i i,r, li.:.','t,: :",:t:').
Ketidak-seimbangan kromosom seks mempunyai GAMBARAN KLINIK
toleransi yang lebih baik daripada ketidak- o Penyebab utama infertilitas pria.
seimbangan autosom yang sama, dan karenanya o Postur tubuh eunuchoid.
keiainan kromosom seks lebih sering daripada c Retardasi mental minimal atau tidak ada.
kelainan autosom (Tabel 5.1). Ringannya sifat c Tidak terdapat tanda-tanda seksual sekunder
penyimpangan kromosom X sebagian berkaitan pria.
A4 I INTISARI PATOLOGI

Tabel 5.1. KELAINAN YANG BERKAITAN DENGAN KROMOSOM SEKS

Sindroma Klinefelter 47,XXY 1 dalam 850 Sedikit L. Atrofi testis dan azoospermra
46,YY/47,W kelahiran meningkat 2. Postur tubuh Eunuchoid
laki-laki 3. Panjang telapak kaki
-
os pubis bertambah
4. Ginekomastia
5. Distribusi rambut seperti wanita

I-aki-laki dengan Y 47,XW 1 dalam 1000 Normal 1. Fenotip normal


ganda kelahiran 2. Sebagian besar tingginya lebih
laki-laki dari2 meter
3. Tingkah laku agresif
meningkat(?)

Sind.ronwTurner 45,X 1 daiam 3000 Normal L Bertubuh pendek


(Disgenesis Gonad) kelahiran 2. Amenore primer
PeremPuan
' 3. Infertilitas
Kromosom X kedua 46, XXp- Normal
1cct 46, XXq- Normal 4. Leher lebar ("webbing of neck")
5. Cubitus valgus
46, X, i(Xq) Normal 6. Limfedema perifer
7. Dada lebar dan jarak puting
susu jauh
Mosaik 45,x/46,xx Normal 8. Garis rambut posterior rendah
9. Nelrrs pigmentosus
10. Koarktasio aorta

o Ginekomastia, penyebaran rambut sePerti o Beberapa mempunyai kesulitan tingkah laku


wanita. (agresif, antisosial, bersifat impulsif).
o Atrofi testis dengan hiperplasia sel Leydig.
o Kadar FSH dan estrogen plasma meningkat, Sindroma Turner
kadar testosteron rendah. Definisi Hipogonadisme pada fenotip wanita
disebabkan monosomi lengkap atau Parsial kro-
Sindroma )(YY mosom X.
o Biasanya berpostur tinggi, fenotip normal.
KELAINAN GENETIK I 85

. KARIOTIPE PSEUDOHERMAFRODIT WANITA. Mem-


o Tersering li.'i-, (57o/o kasus). punyai kariotipe 4i:" :\n. Ovarium dan genitalia
r .ei;,, X, ii-a"rj (isokromosom lengan panlang interna normal tetapi genitalia eksterna dapat
dengan penghilangan lengan pendek). berarti dua atau bersifat kelakilakian. Penyebab
. Mosaik, misalnya tersering adalah selama gestasi papar^n terhadap
steroid androgen tidak adekuat. Keadaan ini dapat
GAMBAFAN KLlNlK. Mempunyai jarak terjadi pada hiperplasia adrenal kongenital atau
derapt abnormalitas yang luas, tergantung pada jrka pada ibu terdapat tumor yang mensekresi
kariotipe; 4i" .Y,. adalah yang paling berat. Gam- androgen.
baranyangkhas adalah: PSEUDOHERMAFRODIT PRIA. Kromo-
o Limfedema leher, tangan dan kaki. som Y ada, dan karenanya gonad yang ada
o Leher melebar ("webbing of neck"). hanya testis tetapi genitalia eksterna dapat ber-
o Bertubuh pendek. ani dua atau benar-benar wanita. Keadaan ini
o Dada lebar dan jarak puting susu jauh. disebabkan cacatny^ sifat kejantanan embrio laki-

o laki karena sintesa androgen menurun atau resis-


Amenore primer.
ten terhadap kerja androgen. Bentuk tersering'
o Kegagalan perkemban gan payudara.
adalah i:: ti; i :t :,i t r,rt, 1.,, !1+:::1iL :: i, berkaitan dengan
:,.: ;1,:

o Genitalia eksterna infantil. mutasi struktur gen untuk reseptor androgen.


+o Ovarium atrofi berat dan fibrotik.
o Penyakit jantung kongenital, terutama koarkta- KELAINAN MENDELIAN
sio aorta.
Merupakan akibat mutasi gen tunggal yang ber-
pengaruh besar.
H e rmafrodit d a n Pseudohe rm afrod it
Beberapa definisi yang relevan:
ERMAFRODIT SEJATI. Mempunyai ova-
H "!t'r::{ ! r:r : : t::-r". Persentasi individu yang mem-
rium dan testis, dapat berupa kombinasi ovotes- bawa gen autosomal dominan dan mencermin-
tis atau dengan satu gonad pada setiap sisi. Dua kan cirinya.
pertiga mempunyai kariotipe 46, XX dengan i':,'r:';;cirri. i.c',*,;''...'" Variabel ekspresi sifat auto-
translokasi kromosom Y ke kromosom X, atau somal dominan pada individu yang terkena.
suatu autosorn. Sisanya yang satu peniga adalah "i'.1;ijit:,r;;.';rri:', :,r ", Ekspresi penuh kedua alel
monaik (misalnya XX/XXY) di mana ada sel dari pasangan gen heterozigot.
yang mengandung Y. ?i lii:,:t:',.i::;:r:i,. Bentuk alel multipel pada satu
PSEUDOHERMAFRODIT. Mempunyai gen.
tanda-tanda seksual fenotip yang tidak sama i::i1it77':;!i.;';t:g. Hasil akhir multipel dari satu
dengan gonadnya. gen mutan.
86 I INTISARI PATOLOGI

Hasil dari sifat/ciri


Heterogenitas genetik. o Mutasi mempengaruhi struktur (misalnya
yang diberikan oleh mutasi-mutasi yang ber- kolagen) atau protein regulator (misalnya
beda pada banyak lokus. reseptor).
o Menurunkan "penetrance" dan variabel eks-
DASAR BIOKIMIA KELAINAN presi.
MENDELIAN o Mula timbulnya gambaran klinik adalah tim-
Diklasifikasikan menjadi empat kategori: bul lebih lambat dartpadakelainan autosomal
1. Defek enzim. Dapat menyebabkan resesif.

o Akumulasi substrat yang mungkin tok-


sik (misalnya defisiensi fenilalanin hidrok-
Sindroma Marfan
silase menyebabkan akumulasi fenilalanin). Kelainan jartngan tkat yangterutama mengenai
o Penurunan jumlah hasil akhir (misalnya sistem skeletal, okular dan kardiovaskular.
defisiensi tirosinase menyebabkan sintesa PERUBAHAN SKELETAL
melanin terganggu). o Bertubuh tinggi dengan ekstremitas sangat
2. Kerusakan reseptor.lni mempengaruhi trans- panjang.
port substansi aktif (misalnya pada hiper- o Jari-jari tangan dan kaki panjang (arachno-
kolesterolemia familial di mana transport dactyly).
" kolesterol terganggu). o Kelemahan ligamenJigamen sendi, mengaki-
3. Perubahan protein non-enzim seperti globin batkan hiperekstensibilitas.
dan kolagen menimbulkan efek yang luas o Deformitas tulang belakang (misalnya kiposis
(misalnya anemia hemolitik, sindroma dan skoliosis).
Marfan). PERUBAHAN OKULAR
4. Ketidak-cocokan reaksi obat yang ditentu- o Dislokasi lensa bilateral (ektopia lentis).
kan secara genetik terladi jika defisiensi o Panjang sumbu bola m ta bertambah,
enzim diturunkan, merupakan predisposisi sehingga retina terlepas.
jejas yang disebabkan obat (misalnya defi
LESI KARDIOVASKULAR
siensi glukosa 6 fosfat dehidrogenase menye- . Tersering adalah prolaps katup mitral, walau-
babkan hemolisis seldarah merah jika mene- pun tidak mengancam jiwa tetapi katup men-
lan obat antimalaria primaquin). jadi halus dan bergelombang mengakibatkan
katup tersebut terkulai berkaitan dengan
KELAINAN AUTOSOMAL regurgitasi mitral.
DOMINAN o Medionekrosis kistik pada aorta tidak sese-
Beberapa gambaran umum ring lesi katup mitral tetapi secara klinik lebih
KELAINAN GENETIK I 87

penting. Secara histologik tampak perlunakan luas dan ukurannya bervariasi dari 1 sampai
media dengan pembentukan ruang-ruang seperti 20 cm. Lesi yang besar multilobular dan
kista, menyebabkan dilatasi cincin katup menggantung, mengandung banyak saraf
aortadaninkompetensi aorta. Yang lebih pen- menebal dan berkelok-kelok (neurofibroma
ting, medionekrosis kistik merupakan predis- pleksiform), kadang-kadang menyebabkan
posisi robekan intima sehingga darah dapat pembesaran masif ekstremitas atau bagian-
masuk dan membelah media (aneurisma dise- bagian tubuh lain. Secara histologik, neuro-
kan). Perpecahan/ pembelahan dinding aorta fibroma menunjukkan proliferasi neurit,
dapat meluas ke proksimal atau distal, sering sel Schwann dan fibroblas, semua tertanam
menyebabkan ruptur aorta. dalam stroma miksoid longgar.
Kematian terjadi rata-rata pada usia antara 2. Pigmentasi kutaneus, terdapat pada lebih
30 dan 40 tahun, biasanya disebabkan oleh ruptur dari 90o/o pasien, berbentuk makula coklat
aneurisma disekan. muda pada badan saraf cafe au
ftintik-bintik
Dasar biokimia sindroma Marfan tidak dike- lait).
tahui. Kerusakan dasar agaknya berkurangnya
pembentukan ikatan silang dalam kolagen atau
3. Nodul Lisch atauhamartoma iris berpigmen .

terdapat pada hampir semua kasus.


serabut elastik, atau keduanya sehingga daya
regang berkurang. Ikatan silang enzim lisil oksi- Abnormalitas yang terkait: yang penting
dase normal dan tidak ditemukan kelainan struk- terdapat pada daft.ar di bawah ini:
tur kolagen yang konsisten atau karakteristik. o Lesi skeletal (kista tulang, skoliosis dan erosi
permukaan tulang) pada 30-50o/o pasien.
Neurofibromatosis o Risiko menjadi tumor lain meningkat ter-
Merupakan kelainan yang umum (<ira-kira satu utama meningioma, glioma optik dan fekro-
dalam 3000). F{eterogen genetik dengan berbagai mositoma.
bentuk: (1) klasik (penyakit oon Recklinghausen), o Cenderung terjadi penunman intelegensia.
varian yang tersering; dan (2) sentral atau akustik,
kurang umum tetapi secara klinik penting. Kedua NEUROFIBROMA SENTRAL
bentuk ini mempunyai persamaan dalam bebe- (AKUSTIK'
rapa gambaran tetapi tidak semuanya sering di- o Tumor saraf akustik bilateral pada semua kasus.
jumpai. o Tumor kulit pada beberapa pasien tetapi tidak
PENYAKIT VON RECKLINGHAUSEN dapat semua pasien.
L Tumor saraf multipel melibatkan badan-
o Bintik-bintik caf6 au lait.
badan saraf di kulit juga pada organ-organ
dalam. Lesilesi di kulit biasanya tersebar o Tidak ada nodul Lisch.
88 I INTISARI PATOLOGI

Penyakit von Hippel-Lindau bar 5.2. Hanya sedikit gambaran yang penting
akan dijelaskan:
Ditandai oleh adanya beberapa neoplasma jinak
c LDL adalah bentuk transport utama koles-
dan ganas yang mempengaruhi banyak organ,
yang pentingadalah
terol dalam plasma.
o Hemangioblastoma pada retina (tumor von o \Talaupun banyak sel tubuh mempunyai
Hippel), serebelum (tumor Lindau) dan medula
afinitas reseptor tinggi yang mengenal
apoprotein B-100 molekul LDL, tetapi sekitar
oblongata.
. T)YoLDL plasma dibersihkan oleh hati. Sisa-
Angioma pada ginlal, hati dan organ visera
ny^y^ng30olo dibawa ke sel-sel lain, terutama
lain.
fagosit mononukleus, melalui jalan yang tidak
o Fekromositoma.
pakai reseptor LDL.
o Karsinoma sel ginjal bilateral.
o Transpor dan metabolisme LDL ke dalam
Gambaran klinik tergantung org^n y^ngter-
hati dapat dipecahkan menjadi beberapa lang-
kena. Hemangioblastoma otak merupakan penye-
kah: (1) terikat dengan reseptor permukaan;
bab kematianyangpenting. Banyak pasien yang
Q) internalisasi, diikuti transpor ke lisosom
mempunyai gangguan penglihatan karena retina
dan fusi dengan lisosom tersebut, (3) proses
yang terkena.
lisosomal, mengakibatkan pelepasan koles-
terol bebas ke dalam sitoplasma. Kolesterol
FEmiliat Hiperkolesterolemi a (FH)
bebas mempengaruhi tiga proses:
Disebabkan oleh mutasi gen dalam mengode 1. Menekan sintesis kolesterol dengan meng-
reseptor untuk "low density lipoprotein" (LDL). hambat enzim (3HMG)KoA reduktase.
Telah ditemukan tiga jenis mutasi: 2. Mengaktifkan enzimyang menolong esteri-
o Penyakit dengan reseptor negatif, tersering; fikasi kolesterol.
berkaitan dengan tidak adanya reseptor LDL 3. Menekan sintesis reseptor LDL, karenanya
fungsional. mencegah transpor kolesterol berlebihan
o Penyakit dengan reseptor yang rusak, tidak ke dalam sel.
sering; berkaitan dengan protein reseptor yang
GAMBARAN KLINIK. FH adalah kelain-
kapasitas mengikatnya telah menurun.
any^ngsangat umum dengan frekuensi gen satu
o Kerusakan internalisdsi, jarang terjadi; ber-
dalam 500. Heterozigot mempunyai gambaran
kaitan dengan protein reseptor yang dapat sebagai berikut:
mengikat LDL tetapi tidak dapat internali- o Sel-sel mempunyai dari jumlah normal
5Oo/o
sasi/memasukkan LDL yang terikat tersebut.
reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Kadar
TRANSPORT DAN METABOLISME kolesterol LDL plasma mempunyai dua sam-
KOLESTEROL NORMAL. Tinjauan pada Gam- paitigakali lebih tinggi dari normal, disebab-
KELAINAN GENETIK I 89

Gambar 5.2. Gambaran skematis metabolisme LDL dan peranan hati dalam sintesa dan pembersihannya.
Lipolisis VLDL oleh lipoprotein dalam kapilar melepaskan trigliserid yang kemudian disimpan dalam sel lemak dan
dipakai sebagai sumber energi dalam otot skeletal.

kan tergangWnya pembersihan ("clearance") tersebar luas; penyakit jantung iskemik sering
LDL plasma dan meningkatnya sintesis. Sin- timbul sebelum usia 20 tahun. Xantoma pada
tesis yang meningkat sekunder terhadap pe- kulit juga lebih jelas pada homozigot.
nurunan hepatik "uptake" IDL, prekursor
langsung LDL plasma.
KELAINAN AUTOSOMAL RESESIF
. Hiperkolesterolemia, menimbulkan atero-
sklerosis prematur dan akumulasi kolesterol lni termasuk kelainan metabolisme seiak lahir.

dalam jaringan lemak serta kulit, membentuk Berbeda dengan kelainan autosomal dominan,
xantoma. gambaran berikut umumnya terdapat pada
Pada homozigot, peninggian kolesteroi LDL kelainan ini:
plasma jauh lebih besar dan mempunyai risiko c Mula timbul pada usia awal kehidupan.
yang lebih besar menjadi aterosklerosis yang c Gambaran klinik cenderung lebih uniform.
90 I INTISARI PATOLOGI

o Pada banyak pasien, yang lebihterlibat adalah o Ekskresi dalam urin, memberikan warna
protein enzim daripada protein struktural. hitam jika urin didiamkan.
o Ochronosis-pigmentasi biru-hitam pada
Albinisme telinga dan pipi disebabkan pengikatan asam
homogentisik pada jaringan ikat dan tulang
Ini disebabkan ketidakmampuan mensintesa
rawan.
melanin. Timbul dalam beberapa bentuk, ter-
o Artropati berkaitan dengan deposit asam ini
sering adalah albinisme okulokutaneus. Kelainan
ini mempunyai duavarian biokimia: pada tulang rawan artikular. Tulang rawan
berpigmen kehilangan daya pegasnya dan sudah
1. Albinisme tyrosinase negatif: Tidak adanya
terkikis. Kolumba vertebralis, lutut, bahu dan
tyrosinase mencegah sintesa melanin dari
pinggul biasanya juga terkena.
substrat tyrosine.
2. Albinisme tyrosinase positif. Dasar tergang-
"Lysosom al Starage Diseases "
Wnya sintesa melanin tidak diketahui.
Gambaran klinik albinisme berkaitan dengan Sintesa, transpor dan fungsi enzim lisosom
tidak adanya melanin, y ang p ada keadaan normal harus dipelajari kembali.
melindungi kulit yang terbuka dan mata dari "Lysosomal storage disorders" disebabkan keku-
pengaruh sinar matah ari, yaitu rangan enzim lisosom fungsional atau protein
t." Pada kulit: esensial lain untuk fungsinya. Kelainan ini ditu-
. Terjadi kerutan dan solar keratosis. runkan. Tidak adanya proses lisosom normal,
o Meningkatnya frekuensi kanker seperli katabolisme zubsrat kompleks terganggu, sehingga

karsinoma sel basal, karsinoma sel skua-


terjadi akumulasi metabolisme tidak larut yang
mengalami degradasi sebagian dalam lisosom.
mosa dan melanoma.
Lisosom berkumpul dengan makromolekul yang
2. Padantata:
tidak tercerna, membesar dan mengganggu fungsi
o Sangat sensitif terhadap sinar terang.
sel normal.
o Predisposisi menjadi melanoma.
"Lysosomal storage disease" diklasifikasi-
kan berdasarkan sifat biokimia metabolit yang
Alkaptonuria tertimbun (Tabel 5.2). Distribusi bahan yang
Pada'kelainan ini
kekurangan homogentisik tertimbun dan gambaran kliniknya tergantung
oksidase menghambat metabolisme fenilalanin pada:

dan menyebabkan akumulasi asam homogen- o Tempat di mana sebagian besar materi yang
tisik. Kelebihan asam homogentisik berkaitan harus didegradasi tersebut secara normal dite-
dengan berikut ini: mukan.
KELAINAN GENETIK I 91

Tabel s.2. "LYSOSOMAL STORAGE DISEASES"

{,1i;ft ;"g;.3.r :;3 ;-"; cr- 1,4-glukosidase (lysosomal Glikogen


Tipe 2-penyakit Pompe glucosidase)

_.J-''i:r _"1? ''"', -'


Penyakit Tay-Sachs Heksosaminidase A Grr-ganglioside
Penyakit Sandhoff Heksosaminidase A dan B Gr'.rz-ganglioside, globoside

Penyakit Gaucher Glukoserebrosidase Glukoserebroside


Penyakit Niemann-Pick Sfingomielinase Sfingomielin

Beberapa tipe Beberapa tipe Dermatan sulfat, heparan sulfat, keratan


sulfat, kondroitin sulfat

:{i;ir:r j-ni.j,:rdi:+.!i.: !'! ! rl


1r

Penyakit sel-I (lr4l- II) dan Defisiensienzimfosforilasiyangperlu Mukopolisakarida, glikolipid


pseudo-Hurler untuk pembentukan tanda pengenal
polydystrophy mannose-6-phosphate, hidrolase
asam tanpa tanda pengenal tidak
dapat mencapai lisosom tetapi
disekresi secara ekstraselular

o Tempat di mana sebagian besar hasil degradasi ganglioside. Sering terdapat pada orangJahudi
secara normal ditemukan. yang berasal dari Eropa Timur. Gambaran
Karena sel-sel sistem fagositik mononukleus klinik primer dari akumulasi Guz-ganglioside
kaya akan lisosom dan bertanggung jawab atas dalam neuron sistem saraf sentral dan autonom
degradasi beberapa substrat, maka organ-organ serta retina, yaitu:
yangkaya akan sel-sel'fagositik seperti hati dan o Kemunduran mental dan motorik dimulai
limpa, sering membesar. Beberapa kelainan yang pada usia sekitar 6 bulan.
lebih sering ditemukan akan dibicarakan beri- o Kebutaan.
kut ini. o Bintik merah--<herry (cherry-red spot) di roina.
o Meninggal pada usia 2 sampai 3 tahun.
PENYAKIT TAY-SACHS GAMBARAN MORFOLOGIK
(Gnaz-GANGLIOSIDOSIS TIPE l) o Neuron seperti balon dengan vakuol-vakuol
Ini disebabkan defisiensi hexosaminidase A, pada sitoplasma yang positif dengan pulasan
suatu enzim yang mengatalisa degradasi Gvrz- untuk lipid.
92 I INTISARI PATOLOGI

o Dengan mikroskop elektron tampak bangun- di manapun membesar


Sel-sel yang terkena
an-bangunan melingkar dalam vakuol sito- dan terisi dengan vakuol-vakuol kecil sehingga
plasma. sitoplasma tampak berbusa. Dengan mikroskop
o Destruksi neuron progresif dengan proliferasi elektron tampak gambaran mielin yanglamelar
mikroglia. dan lapisan berjalar paralel ("zebra bodies").
o Akumulasi lemak dalam sel-sel ganglion Manifestasi klinik timbul segera setelah lahir
retina, memberikan warna pucat, jadi mene- danterdiri atas hepatosplenomegali, gagaluntuk
kankan warna merah normal pada makula tumbuh, serta kemunduran fungsi psikomotor.
koroid (bintik merah cherry). Dapat bertahan hidup 1 sampai 2tahw.
Diagnosis antenatal dimungkinkan dengan
pemeriksaan hexosaminidase A dalam fibroblas PENYAKIT GAUGHER
yang dikultur dari cairan amnion.
Disebabkan defisiensi enzim glukoserebrosidase
yang secara normal membelah ceramide yang
PENYAKIT NIEMANN-PICK berasal dari membran sel leukosit dan sel darah
Ini berkaitan dengan akumulasi sfingomielin merah, juga dari pergantian gangliosid di otak
dan kolesterol dalam sel fagositik mononuklear neonatus. Akumulasi glukoserebroside terjadi
dan banyak sel jenis lain. pada sistem fagositik mononuklear dan pada
Se,cara biokimia dapat dibedakan dua kelompok: beberapa bentuk di sistem saraf pusat. Dapat
l. Dengan defisiensi sfingomielinase. dibedakan atas dua varian penyakit Gaucher
2. Dengan kadar normal sfingomielinase, yang Penting:
tetapi kemungkinan suatu defisiensi protein 1. Tipe l;bentukyangpalingumum padaorang
aktivator. dewasa. Berkaitan dengan tersimpannya glu-
Varian defi.siensi sfi.ngomielinase tipe A ada- koserebroside dalam sistem fagositik mono-
lah bentuk yang tersering dan berkaitan dengan nuklear; otak tidak terlibat, tetapi ditemukan
o Keterlibatan neuron difus, akhirnya menye- splenomegali masif, sumsum tulang terkena
babkan kematian sel dan penyusutan otak. mengakibatkan erosi tulang dengan daerah
Terdapat bintik merah cherry pada retina yang kecil atau luas yang dapat menyebab-
yang sama seperti pada penyakit Tay-Sachs. kan fraktur patologik, pansitopenia
^tau
o Akumulasi lemak masif dalam sel-sel sistem trombositopenia disebabkan hipersplenisme,
fagbsit mononuklear, menimbulkan spleno- usia hidup tidak dipengaruhi.
megali, pembesaran hati dan kelenjar getah 2. Tipe II, dikenal juga sebagai bentuk infantil
bening serta infiltrasi ke sumsum tulang. atau bentuk serebral akut. Berkaitan dengan
o Melibatkan viseral yaitu saluran pencernaan hepatosplenomegali dan gangguan SSP. Gam-
dan paru-paru. baran klinik didominasi oleh kejang dan
KELAINAN GENETIK I 93

kemunduran mental. Kematian timbul pada o Gambaran wajah yang kasar.


usia muda. o Hepatosplenomegali.
Pola ini disebabkan mutasi alel yang ber- o Kornea berkabut.
beda dalam gen struktural enzim,terdapat dalam o Lesi katup jantung.
keluarga. Diagnosis prenatal dimungkinkan o Penyempitan arteri koronaria.
dengan pemeriksaan enzim dalam sel-sel cairan o Kekakuan sendi.
amnion. o Retardasi mental.
Histologik, sel-sel yang terkena (sel Gau-
cher) menggelembung berisi materi PAS positif " Glyco$en Stora$e Diseases "
y^ng tampak fibrilar menyerupai. kertas tissue
Kelompok kelainan yang rerjadi akibat defek
kusut.
sintesa atau katabolisme glikogen.
Berdasarkan defisiensi enzim spesifik dan
MUKOPOLISAKARI DOSIS ( MPS)
gambaran klinik yang dihasilkan, "glycogen
Kelompok kelainan disebabkan defisiensi enzim storage disease" dibagi menjadi tiga kelompok
yang. diturunkan, menyangkut degradasi MPS. utama (Tabel5.a):
Akumulasi MPS dalam sel termasuk heparan
BENTUK HEPATIK. Bentuk aslinya ada-
sulfat, dermatan sulfat, keratan sulfat dan kon-
lah penyakit van Gierke (glikogenosis tipe I). Ini
$roitin sulfat. Secara histologik, sel yang terkena
disebabkan defisiensi enzim hepatik glukose-6-
menggelembung dengan sitoplasma jernih (sel-sel
fosfatase yang sangat perlu untuk konversi G6P
balon) yang mengandung materi PAS positif.
menjadi glukosa. Efek utama defisiensi enzim
Akumulasi MPS ditemukan pada berbagai tipe
ini adalah (1) akumulasi glikogen, karena tidak
sel, termasuk sel fagositik mononuklear (menim-
dapat dihancurkan menjadi glukosa bebas dan
bulkan hepatosplenomegali), fibroblas di seluruh
(2) glukosa darah rendah (hipoglikemia).
tubuh, sel-sel endotelial dan sel otot polos intima
(menimbulkan penyempitan arteri koronaria) BENTUK MIOPATIK. Ini disebabkan
dan neuron defisiensi enzim yang mengisi glikolisis dalam
Beberapa varianklinik MPS dibagi menjadi otot bercorak. Contoh yang terpenting adalah
MPS I sampai VII, masing-masing disebabkan penyakit McArdle (glikogenosis tipe V) disebab-
defisiensi satu enzim yang spesifik (Iabel 5.3). kan oleh kurangnya fosforilase otot. Defisiensi
Contoh-contoh yang lebih dikenal adalah penya- enzim ini menimbulkan (1) penyimpanan gli-
kit Hurler (MPS D dan penyakit Hunter (tr4PS kogen dalam otot skeletal, (z) kelemahan otot,
II). Pada umumnya, semua bentuk adalah ke- (3) keram otot setelah latihan, dan (a) kegagalan
lainan progresif ditandai oleh satu atau lebih timbulnya asam laktat dalam darah setelah
yang berikut ini: latihan.
94 I INTISARI PATOLOGI

Tabel s.3. BEBERAPA TIPE MUKOPOLISAKARIDOSIS (PMS)

X:3,it! I if 1'itar&:;; AR Heparan sulfat cr-L-Iduronidase 6-10 tahun 1. Mula dmbul 6-8 bulan
Dermatan sul{at 2. Kerdil
3. Kornea berkabut
4. Hepatosplenomegali
5. Lesi katup
6. Lesi arteri koronaria
7. Deformitas skeletal
8r Kekakuan sendi

9. Retardasi mental progresif

"\:13\:,'1 {.t'.h :.j AR Heparan sulfat a-L-Iduronidase Normal 1. Mula timbul setelah 5 tahun
Dermatan sulfat 2. Tinggi badan hampir normal
3. Kornea berkabut
4. Lesi katup aorta
5. Kekakuan jari-jari
6. Intelegensia normal

:l:{liS ff
{!i;;xt*r; X-R Fleparan sulfat L-Idurono- Dekade kedua 1. Kasus berat menyerupai
'@.t"ttty" Dermatan sulfat sul{at sampai normal sindroma Hurler, tetapi
penyakit sulfatase tanpa kornea berkabut
sangat ber- 2. Ketulian
variasi) 3. Degenerasi retina
4. Kasus ringan-intelegensia
normal; kasus berat-
retardasi ringan

i {:1{ !r! .:.,- ,::i-r.. l


AR Heparan sulfat Heparan N-sul- Dekade kedua 1. Mula timbul setelah 3 tahun
Subtipe A, B, C, fatase (pada sampai ketiga 2. Karakteristik gambaran
dan D tipe A) somatik ringan dengan
retardasi mental berat

t" ^""i - ,. AR Keratan sulfat N-Acetylgalac- Dekade ketiga 1. Deformitas skeletal berat
@eratnya penya- Kondroitin tosamine-6- sampai keenam seperti kerdil, gibus torako-
kit:sangat berva- sulfat sulfatase lumbar, kiposkoliosis
riasi, mungkin 2. Intelegensi normal
beberapa bentuk 3. Lesi katup aorta
dengan defisiensi
enzimyurgberbeda)
KELAINAN GENETIK I 95

BENTUK LAIN-LAIN. Ada beberap a, tetapi fenilalanin serum antara 0,1,2 dan 1,0 mM/liter.
yang terpenting adalah glikogenosis tipe II atau Penderita seperti ini dengan'hiperfenilalani-
penyakit Pompe yang disebabkan defisiensi nemia jinak' jarang memiliki retardasi mental.
Erzim lisosom acid maltase (i,: i,l l r1'.r :.,r,,, i.;.i.i). Seperti Patogenesis PKU belum dimengerti sepe-
pada "lysosomal storage disexe" yang lain, banyak nuhnya. Dengan hambatan pada konversi fenil-
organ terlibat, tetapi penyimpanan glikogen alanin menjadi tirosin, beberapa metabolit minor
paling mencolok di jantung. Neonatus yangter- fenilalanin seperti "phenylpyruvic acid" dan
kena akan mengalami kardiomegali masif dan "phenylacetic acid" disintesa. Senyawa ini agak-
kematian disebabkan kegagalan jantung pada usia nya mengganggu mielinasi dengan mempeng-
2tahun. aruhi sistesa lipid pada otak yang sedang ber-
kembang. Gambaran klinik PKU klasik yang
Phenylketonuria (PKU) mencolok adalah sebagai berikut:
o Bayi normal waktu lahir, kadar fenilalanin
Kelainan ini disebabkan ketidakmampuan yang
serum mulai meningkat pada hari ketiga atau
diturunkan untuk mengubah fenilalanin dalam
makanan menj adi tirosin. Akumulasi fenilalanin
keempat dan biasanya melebihi 1 mM/liter
dan metabolitnya menyebabkan reardasi men-
(1.6,5 mg/dl).
tal. Ada beberapa varian: o Kejang-kejang, tingkah laku abnormal dan
\ penemuan EEG abnormal jelas pada usia 4
PKU klasik,, sekitar 90% kasus, disebabkan
bulan.
defisiensi enzim hepatik fenilalanin hidrok-
silase (PAH).
o Kerusakan serebral progresif, mencapai usia
maksimum 2atau3 tahun.
o Bentuk aarian PKU, 3-I0o/o heterogen. Dua
o Retardasi mental berat, dengan nilai IQ biasa-
varian yang terpenting disebabkan defisiensi
nya di bawah 20.
DHPR atau BHo, keduanya adalah komponen
sistem PAH (cb. 5.3). DHPR dan BHa juga o Berbau tikus karena ekskresi phenylacetic
terlibat dalam hi&oksilasi tirosin dan triptofan, acid dalam keringat dan urin.
yang penting untuk sintesa neurotransmiter. r Biasanya berkulit pucat, berambut pirang dan
Bentuk klasik PKU disebabkan defisiensi bermatabiru karena gangguan sintesa melanin
berat PAH hepatik (<-0,27o/o dari normal). dari tirosin,
Akibatnya ketidakmampuan menghindroksilasi Dengan diet bebas fenilalanin dan diberi
fenilalanin sehingga menderita hiperfenilalani- tambahan tirosin, retardasi mental dapat dicegah,
nemia nyata( l: 1 ;:r-t"i.''iili:i;:iiii'ril*.i {i i:.i.:). terbaik jika diet tersebut diberikan dalam waktu
Defisiensi PAH yang tidak begitu berat (1,5- 1 bulan setelah lahir dan dilanjutkan setelah
34,5o/o dari normal) berkaitan dengan kadar paling sedikit 6 tahun. Pengobatan jangka pan-
96 I INTISARI PATOLOGI

Tabel 5.4. SUBGRUP UTAMA GLIKOGENOSIS

Tipe hepatik Hepatorenal- Glukosa-6- Hepatomegali-akumulasi Kegagalan pertumbuhan,


penyakit von fosfatase giikogen dan sedikit kerdil, hepotomegali dan
Gierke (tipe I) lemak intrasitoplasmik; renomegali. Hipoglikemra
glikogen intranuklear karena kegagalan mobili-
Renomegali-akumulasi sasi glukosa, sering menye-

glikogen intrasito- babkan kejang. Hiperlipi-


plasmik sel-sel epitel demia dan hiperurisemia
tubulus di koneks disebabkan kekacauan
metabolisme glukosa,
banyak pasien mendapat
gout dan xantoma kulit.
Cenderung perdarahan
karena disfungsi trombosit
Kematian sekitar 50olo.

Tipe miopatik Sindroma McArdle Fosforilase otot Hanya otot skeletal-aku- Keram yang nyeri berkaitan
(tipe V) mulasi glikogen ter- dengan latihan berat
utama di lokasi subsar- Mioglobinuria timbul pada
kolema 50o/o kasus. Mula timbul

pada masa dewasa (> 20


tahun). Latihan otot tidak
berhasil meningkatkan
kadar laktat dalam darah
vena. Panjang usia normal.

Tipe lain-lain Glikogenosis Lisosomal gluko- Hepatomegali ringan-liso- Kardiomegali masif, hipoto-
umum-penyakit sidase (asam som menggelembung nia otot dan kegagalan
Pompe (tipe tr) maltase) seperti balon dengan kardiorespiras i dalam 2
' pola sitoplasma sepeni tahun. Bentuk dewasa
renda. yang lebih ringan dengan
Kardiomegali-gliko gen hanya melibatkan otot
dalam sarkoplasma skeletal timbul bersama-
sama sePefti batas sama dengan miopati
membran. kronik.
Otot skeletal-sama
seperti jantung
KELAINAN GENETIK I 97

Sbnytal€&ine Ietrahydrobiqpte.r;n
':;;..'4ff, I ',
{BHd .

. . .:... .. .
. ,. l.i ,.t

': :: Pheftylabnirc, tlihydroperidine


reducta*e FHPRI
ibyd,aryla"qtPAlll

Iyr.tsihe Dihydiobiopterin

.:,;:1,.:,:,.r.,,:.:+1916',1' 1. . : PH2|,

Gambar 5.3. Sistem fenilalanin

jang dianjurkan, terutama untuk wanita hamil bentuk yang lebih berat yang berkaitan dengan
karena kadar tinggi fenilalanin bersifat tera- kurangnya transferase akan dibahas.
rogenik. Gambaran pada individu yang terkena
Gambaran klinik bentuk-bentuk parian PKU (homozigot) adalah
serupa dengan bentuk klasik. Karena DHPR o Peningkatan galaktosa darah menimbulkan
dan BHa diperlukan tidak hanya untuk hidrok- galaktosuria.
silasi fenilalanin tetapi juga untuk sintesis neu- o Kelesuan, muntah-muntah dan diare setelah
rotransmiter, maka pembatasan diet fenilalanin pemberian susu.
'tidak mencegah kemunduran neurologik. e Ikterus, hepatomegali, splenomegali dan akhir-
Manifestasi PKU klasik dapat dicegah dengan nya gagal hati.
pembatasan diet, karena itu deteksi dini dengan o Katarak.
skrining neonatus dengan tes Guthrie banyak o Kemunduran mental dan motorik progresif.
dilakukan. Tes ini mencerminkan kadar fenil- o Peningkatan kerentanan terhadap infeksi bak-
alanin darah. Untuk membedakan berbagai ben- teri, terutama sepsis E. coli.
tuk hiperfenilalaninemia diperlukan tes spesifik. o Hipoglikemia"
Sel-sel cairan amnion tidak memperlihatkan r Aminoasiduria menyeluruh karena kerusakan
PAH, oleh karena itu diagnosis prenatal ter- tubulus ginjal.
gantung pada analisis pemeriksaan DNA dari-
Perubahan morfologik yang paling bermakna
pada pemeriksaan untuk PAH. tampak pada hati
o Perlemakan luas.
Galaktosemia o Stasis empedu.
Kelainan ini disebabkankegagalan dalam meta- o Fibrosis portal menimbulkan sirosis.
bolisme galaktosa karena defisiensi galaktokinase Perubahan-perubahan di otak tidak jelas dan
atau galaktose-l,-fosfat uridil transferasb. Hanya non-spesifik.
98 I INTISARI PATOLOGI

Dasar biokimia kerusakan jaringan tidak defisiensi G6PD). Dua kelainan X-linked akan
jelas. Dengan menambah galaktose-1-fosfat, jalan dibahas berikut ini.
metabolik pengganti diaktifkan, menghasilkan
pembentukan galaktitol. Akumulasi galaktitol Penyakit Fabry
pada lensa menyebabkan perubahan-perubahan
Suatu "lysosomal storage disease" disebabkan
osmotik yang bertanggung jawab terhadap ter-
defisiensi enzim trihexosylceramide a-galacto-
jadiny a katarak. D asar hep atotoksisitas dan j ej as
sidase yang terikat dengan X ("X-linked"). Di-
SSP tidak diketahui.
tandai oleh
Diagnosis tergantung pada gambaran klinik o Akumulasi ceramide trihexoside dalam banyak
yang berkaitan dengan jaringan dan sel, paling mencolok pada ginjal
o Adanya substansi yang tidak menurunkan dan sistem saraf.
glukosa dalam urin. o Hemangioma dengan penebalan epidermis di
o Kadar transferase yang rendah dalam sel-sel atasnya.
darah. o Manifestasi SSP pada remala dan dewasa
Karena enzim ini tercermi n pada bermacam- muda.
macam sel, maka pemeriksaan enzim dalam sel- o Kematian karena gagal ginjal progresif yang
sel cairan amnion memungkinkan diagnosis pre- disebabkan keterlibatan glomeruli dan tubulus.
nxal.
Pengenalan dini penting karena pemberian Sindroma Xyan{, Mudah Pecah
susu dengan diet bebas galaktosa mencegah aki- ('Fragile X Syndroma")
bat perubahan morfologik dan klinik galaktose-
Merupakan penyebab tersering retardasi mental
mia.
herediter. Diteruskan sebagai Xlinked resesif,
tenrtama mengenai pria. Individu yang terkena
KELAINAN 'SEX LINKED menunjukkan abnormalitas sitogenetik yang
(X.LINKED)'' jelas, terlihat sebagai diskontinuitas pulasan atau

Semua kelainan sex-linked" adalah "X-linked" konstriksi sekunder pada pita :'.':.: " \ " Daerah
dan hampir semua adalah X-linked resesif. Ter- kromosom ini benar-benar rapuh atau mudah
lihat jelas pada pria sebab gen mutan kromosom pecah karena besar kemungkinannya mengalami
X tidak berpasangan dengan alel pada Y. Seba- kehancuran kromatid pada keadaan-keadaan ter-
liknya, wanita heter ozigot biasanya mencermin- tentu kultur sel. Sebagai tambahan pada retardasi
kan sebagian penyakit karena Pasangan alel nor- nxmtdl sedang atau berat i;i-.] ::: "'!:j:. testis mem-
mal yangbeberapa di antaranya secara random bes ar (makro orkhidisme), karakteristik fisik ter-

inaktif tetapi tidak pada semua sel (misalnya tentu.


KELAINAN GENETIK I 99

KELAINAN DENGAN EHLERS-DANLOS SYNDROMES


BANYAK FAKTOR YANG (EDS)
DITURUNKAN Kelompok kelainan heterogen secara klinik
Merupakan hasil dari kombinasi dua atau lebih maupun genetik ini adalah hasil dari beberapa
gen mutan dan faktor-faktor lingkungan. Menun- defek kolagen. Drbagi menjadi sepuluh varian
j ukkan tanda-tanda berikut : berdasarkan manifestasi klinik yang dominan
o Risiko ekspresi tergantung jumlah dan pola diturunkannya. Gambaran berikut ini
gen mutan
adalah umum untuk sebagian besar varian:
yang diturunkan.
o Kulit.Hiperekstensi, sangat rapuh dan mudah
o Pengaruh lingkungan secara bermakna meng-
terkena trauma. Perbaikan luka operasi ter-
ubah risiko ekspresi, karenanya angka indeks
ganggu karena defek kolagen.
pada kembar identik adalah 20-40o/o.
. Sendi. Hipermobil dan mudah terjadi dis-
o Risiko berulangnya kelainan ini pada ke- lokasi.
luarga der alat pertama adalah 2-7 o/o.
. Komplikasi internal. Mengenai beberapa organ
o Risiko berulangnya kelainan ini pada keha- yangkaya akan kolagen; manifestasinya ada-
milan berikttny^ meningkat dengan setiap lah ruptur kolon dan arteri-arteri besar, kera-
kelahiran anak y angterkena. puhan okular dengan ruptur kornea dan
pengelupasan retina, serta hernia diafragma-
." Banyak faktor yang diturunkan mendasari
tika.
banyak malformasi kongenital dan kelainan-
kelainan umum seperti diabetes melitus, gout, Dasar biokimia abnormal kolagen sangat
bervariasi. Beberapa defek yang disertai dengan
hipertensi dan penyakit jantung koroner.
tanda-tanda jelas adalah sebagai berikut:
o Menurunnya aktivitas lisil hidroksilase, suatu
KELAINAN DENGAN BERBAGAI enzim yang penting untuk ikatan silang
LATAR BELAKANG GENETIK serabut-serabut kolagen. Terlihat pada EDS
Pada kelompok ini termasuk keadaan-keadaan tipe VI, bentuk autosomal resesif yang ter-.
yang berkaitan dengan berbagai cara transmisi sering. Kolagen (tipe I dan III) kurang/tidak
(misalnya penyimpangan sitogenetik, diturun- mempunyai stabilitas struktural.
kan secara Mendelian dan diturunkan dengair o Abnormalitas kolagen tipe Itr disebabkan bebe-
banyak faktor). Malformasi kongenital terma- rapa mutasi struktur gen, menandai EDS tipe
suk kelompok ini seperti sindroma Ehlers- fV. Karena mengenai struktur, tidak hanya
Danlos dan neoplasma tertentu. Hanya sin- pada protein enzim saja, maka pola diturun-

droma Ehlers-Danlos yang akan dijelaskan kannya adalah autosomal dominan. Diketahui
dengan singkat. pembuluh darah dan intestinal kaya akan
1OO I INTISARI PATOLOGI

kolagen tipe III sehingga mudah terjadi nrptur o Tes ini tidak tergantung pada produk gen
spontan. yanghanya diekspresikan pada sel-sel berdi-
o EDS tipe VII ditandai defek konversi pro- ferensiasi tertentu: misalnya karena semua sel
kolagen tipe I menjadi kolagen. Ini disebab- tubuh mengandung gen globin, mutasi globin
kan oleh defisiensi prokolagen-N-peptidase dapat dideteksi dari sel-sel dalam cairan am-
(diturunkan secara autosomal resesif) atau nion.
oleh mutasi struktur gen kolagen tipe I (ditu- Dua pendekatan yang berbeda diterapkan
runkan secara autosomal dominan. untuk diagnosis penyakit-penyakit genetik dengan
o Dasar EDS tipeIX adalah defek metabolisme teknologi DNA rekombinan:
o Diagnosis gen langsung, yaitu deteksi gen
tembaga (Cu). Kadar Cu intraselular tinggi
tetapi Cu serum rendah. Abnormalitas meta- mutan.
bolisme Cu secara sekunder menurunkan
. Diagnosis gen tidak langsung, yaitu deteksi

aktivitas enzim lisil oksidase yang penting ikatan gen penyakit dengan "petanda gen"
untuk ikatan silang kolagen dan elastin. Ini yang tidak berbahaya.

diturunkan sebagai X-linked resesif.


Dragnosis Gen Lan$sun{
PENYAKIT YANG DIDIAGNOSIS Berdasarkan identifikasi perbedaan kualitatif
DENGAN METODE DNA antara rangkaian DNA pada gen normal dan
REKOMBINAN abnormal. Digunakan dua metode:

Ini dapat dipakai untuk kelainan-kelainan gene- 1,. Satu berdasarkan kenyataan bahwa bebe-

tik dan yang didapat (seperti penyakit-penyakit rapa mutasi mengubah atau menghancur-
infeksius).
kan tempat-tempat terbatas tertentu pada
DNA normal. Sebagai contoh, gen B globin
normal mempunyai tiga tempat terbatas
PENYAKIT. PENVAKIT GEN ETI K
untuk enzim Mst II, salah satunya hllang
Deteksi gen abnormal dengan analisis peme- pada siklus gen globin. Ini menghasilkan
riksaan DNA mempunyai dua kelebihan diban- pita-pita dengan ukuran berbeda jika DNA
dingkan dengan metode tradisional yang ter- dari individu normal dan individu yang ter-
gantung pada deteksi produk gen abnormal dan kena dicerna dengan Mst II serta dibanding-
efek kliniknya: kan dengan analisa Southern blot.
o Jumlah DNA yang dibutuhkan untuk diag- 2. Analisa pemeriksaan oligonukleotida diguna-
nosis sangat kecil. Dapat dihasilkan dari 105 kan jika mutasi menghasilkan gen abnormal
sel atau kurang dan diperkuat dengan reaksi yang tidak mengubah tempat terbatas yang
rantai polimerase. diketahui. Dua oligonukleotida dengan
KELAINAN GENETIK I IOl

panjang 18-20 basa disintesa, di bagian menunjukkan pita tunggal berasal dari dua
tengah terdapat basa tunggal dimana gen kromosom identik yang membawa gen mutan.
normal dan gen mutan berbeda. Setiap , Teknik RFLP telah terbukti berguna pada
oligonukleotida hibridisasi kuat dengan gen deteksi antenatal beberapa kelainan genetik
(normal) yang sesuai, tetapi lemah dengan seperti fibrosis kistik, penyakit Huntington,
gen yang tidak pada urutan yang tepat. Jadi penyakit ginjal polikistik dan sindroma Lesch-
pada analisa Southern blot gen normal dan Nyhan. Bagaimana pun terdapat beberapa keter-
gen mutan dapat dibedakan berdasarkan batasan:
kekuatan hibridisasi dengan pemeriksaan o Untuk diagnosis prenatal, beberapa anggota
dua oligonukleotida. keluarga yang terkena danyangtidak terkena
harus bersedia diperiksa.
Dragnosis Gen Tidak LanSsungl: o Anggota keluarga yangmenjadi kunci (misal-
Melacak Gen nya orangtua, saudara kandung) harus hetero-
zigot untuk RFLP (yaitu kromosom normal
Pada banyak penyakit genetik, gen mutan dan
danyangmembawa gen mutan harus dibeda-
bagian normalnya belum diidentifikasi atau
kan dengan analisa Southern blot). Dengan
diurut, dan oleh sebab itu diagnosis gen langsung
perkataan lain, polimorfisme DNA informatif
tidak dapat digunakan. Karenanyaperlu memakai
harus diberikan dengan gen yangdicari.
"pelacakan gen" yang menentukan apakah ang-
o Rekombinasi antara kromosom homolog
gota keluargayangmendapatkan atau fetus yang
selama gametogenesis dapat menyebabkan
diturunkan mempunyai daerah kromosom yang
hilangnya ikatan antara polimorfisme DNA
sesuai dengan anggoti- keluarga yang terkena
dan gen mutan.
sebelumnya. Perlu dibedakan kromosom yang
membawa gen normal dengan gen mutan pada
heterozigot Untuk ini, digunakan sifat variasi
PENYAKIT. PENYAKIT I N FEKSI US
urutan DNA di sekitar (dan berikatan dengan) Karena setiap organisme mempunyai urutan
gen mutan. Analisa seperti ini disebut "Restric- DNA yang unik, pemeriksaan DNA dapat di-
tion fragment length polymorphism" (RFLP), pakai untuk mendeteksi semua mikroba. Dua
berdasarkan polimorfisme DNA yang menim- metode yang digunakan:
bulkan fragmen dengan panlang berbeda-beda o Dot blot hybridization.
pada analisa Southern blot. Misalnya pada o In situ hybridization.
fibrosis kistik, orangtua dan anak-anak hetero- Hibridisasi in situ dapat mendeteksi dan
zigot mempunyai duapitayangberasal dari kro- melokalisasi sel organisme.
mosom normal dan kromosom yang terkena. Keuntungan pemeriksaan DNA pada diag-
Sebaliknya individu (homozigot) yang terkena nosis penyakit infeksius adalah sebagai berikut:
1O2 I INTISARI PATOLOGI

. tumbuh
Organism e yang sukar tumbuh atau saan DNA berguna dalam (1) diagnosis beberapa

lambat dapat dideteksi dengan cepat. bentuk kanker, dan Q) identifikasi positif indi
o Jumlah organisme yang sedikit (10'z) dapat vidu untuk patologi forensik.
dideteksi.
Sebagai tambahan nilainya pada diagnosis
kelainan genetik dan infeksius, analisa pemerik-

You might also like