Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok I
Nama NIM
Muhammad David 1706748
Puji dan syukur Penyusun panjatkan ke Hadirat Illahi Robbi, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para
sahabat, keluarga serta umatnya hingga akhir zaman.
Makalah pengembangan model pembelajaran ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas Ujian Akhir Semester, pada mata kuliah Teori Dan Model-Model
Pembelajaran PKn pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini belum sepenuhnya mencapai
kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan Penulis. Oleh karena itu jika
terdapat kekurangan dan kesalahan, dengan segala kerendahan hati saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan Makalah ini.
Pada Akhirnya Penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
D. Sistematika Makalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi
tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mendeskripsikan konsep dan
implementasi model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran PPKn kelas
XII.
D. Sistematika Makalah
1. Bab I, berisi tentang dengan latar belakang masalah, dilanjutkan
rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika makalah.
2. Bab II, berisi tentang kajian teori dan sintaks model pembelajaran
Talking Stick.
3. Bab III, berisi RPP Kurikulum 2013 pelajaran PPKn yang menerapkan
model pembelajaran berbasis Talking Stick.
4. Daftar Pustaka
BAB II
KAJIAN TEORI
2. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses yang disengaja dan bertujuan agar
siswa memperoleh hasil belajar. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi interaksi
antara siswa dengan guru. Hamalik (2013: 57) pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Lebih lanjut Rusmono (2012: 6) menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu
kegiatan belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar
yang memadai. Mohammad Surya dalam Masitoh (2009: 7-8) menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar yang dirancang oleh guru yang
merupakan kombinasi dari beberapa unsur yang saling mendukung untuk
mencapai tujuan pembelajaran yaitu perubahan perilaku pada diri siswa sebagai
hasil dari belajar. Agar tujuan pembelajaran tercapai sebagaimana diharapkan,
oleh karenanya kita perlu menggunakan model pembelajaran yang mendukung
tujuan tersebut dapat tercapai.
B. Model Pembelajaran
Pada proses pembelajaran guru harus menggunakan model pembelajaran
yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Komalasari (2010: 57) menyatakan bahwa model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Menurut Joyce & Well dalam Rusman (2013: 133) model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Menurut
Prastowo (2013: 65) model pembelajaran adalah acuan pembelajaran yang secara
sistematis dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu. Selanjutnya
Hanafiah & Cucu (2010: 41) mengemukakan model pembelajaran merupakan
salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik
secara adaptif maupun generatif.
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah acuan yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa
pola-pola yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan model pembelajaran yang efektif dan
efisien. Oleh karena itu guru harus paham dan bijak dalam memilih jenis-jenis
model pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas guru dapat menggunakan
berbagai macam model pembelajaran supaya aktivitas pembelajaran lebih relevan
dan bermakna. Menurut Sanjaya (2011: 239) jenis-jenis model pembelajaran yang
populer dan relevan dengan kurikulum KTSP 2006 diantaranya adalah:
Pertama, Model Contextual Teaching and Learning (CTL). Model
pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
kehidupan nyata. Kedua, Model Pembelajaran Kooperatif. Suatu model dimana
siswa belajar dibagi dalam kelompok- kelompok yang menekankan kerjasama
antar siswa dan kelompok. Ketiga, Model Problem Solving. Model pembelajaran
yang mewajibkan siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar secara
mandiri. Keempat, Model Inquiry. Model ini menekankan kepada proses mencari
dan menemukan materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
Berdasarkan jenis-jenis model pembelajaran di atas maka penulis memilih
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran ini siswa
dituntut untuk bisa saling bekerja sama dalam kelompok dan memiliki sikap sosial
yang tinggi.
Jadi, pada mulanya talking stick (tongkat berbicara) adalah model yang
digunakan oleh penduduk asli Amerika (suku Indian) untuk mengajak semua
orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan
antar suku). Kini model itu sudah digunakan sebagai model pembelajaran di ruang
kelas. Sebagaimana namanya, talking stick merupakan model pembelajaran
kelompok dengan berbantuan tongkat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe talking stick adalah pembelajaran yang
menggunakan kelompok-kelompok dimana guru menggunakan tongkat sebagai
media agar mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta
menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah
disusun pada tahap perencanaan, yaitu sebagai berikut:
Kegiatan awal
a. Salam dan berdoa
b. Pengkondisian kelas dan mengecek kesiapan siswa (merapikan tempat
duduk dan mengabsen)
c. Guru melakukan apersepsi dengan cara tanya jawab tentang materi
pembelajaran yang akan dipelajari.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
Kegiatan Inti
a. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari
materi pelajaran.
c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.
d. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup
kembali bukunya.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota
kelompok.
f. Setelah itu guru memberikan pertanyaan dan anggota kelompok yang
memegang tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang
diberikan guru, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa lain
boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya
tidak bisa menjawab pertanyaan.
g. Ketika tongkat bergulir dari satu kelompok menuju kelompok lainnya
dengan iringan musik atau lagu.
h. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban kelompok.
i. Guru memberikan apresiasi kepada siswa atau kelompok yang terbaik.
j. Siswa mengerjakan soal tes (tes formatif) secara individu.
3. Kegiatan akhir
a. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Guru memberikan tindak lanjut terhadap materi pelajaran yang telah
dipelajari.
c. Berdoa.
d. Salam penutup.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran kooperatif Talking Stick, peserta didik dapat
memberikan alternatif solusi permasalahan internasional melalui evaluasi
terhadap optimalisasi peran Indonesia dalam hubungn internasional, memiliki
ketrampilan menyaji hasil, memiliki rasa empati permasalahan hubungan
internasional, serta meningkatkan pengamalan agama untuk berperan
menjaga perdamaian Internasional.
D. MateriPembelajaran
a. Perlunya hubungan antar bangsa
b. Aturan hubungan antar bangsa
c. Arah politik luar negeri Indonesia
d. Asas-asas perjanjian internasional
e. Peran Indonesia dalam hubungan internasional
f. Pola Hubungan Internasional yang dibangun Indonesia
1) Makna Hubungan Internasional.
2) Politik luar negeri Indonesia dalam menjalin hubungan internasional.
E. KegiatanPembelajaran
1. PertemuanPertama ( 2 x 45 menit )
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif,
Model: pembelajaran Talking Stick. Pelaksanaan pembelajaran secara
umum dibagi menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (10 Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan
untuk proses belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan, menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan.
5) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.