You are on page 1of 24

TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

SOSIALISASI PRODUK-PRODUK BALITBANG PUPR

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI PERPIPAAN


Kebutuhan air dalam rangka intensifikasi dan perluasan areal persawahan semakin
 meningkat.


Persediaan air untuk irigasi dan keperluan-keperluan lainnya, terutama pada
musim kemarau, semakin terbatas dan tidak  cukup untuk memenuhi kebutuhan
 petani, sehingga kadang menimbulkan konflik


Penyaluran air melalui saluran irigasi konvensional (aliran permukaan) kurang
efektif dan kurang eefisien, karena terjadi banyak kehilangan air dalam
 perjalannya.


Untuk meningkatkan hasil pertanian diperlukan teknologi terkait pendistribusian

air, sehingga pemakaian air irigasi dapat terlaksana secara lebih efektif dan efisien

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI PERPIPAAN
SEBAGAI SOLUSI

Balitbang PUPR menghadirkan Teknologi Jaringan Irigasi Perpipaan sebagai


solusi/penyelesaian berbagai permasalahan yang terkait dengan kebutuhan air
(yang ketersediannya sangat terbatas, terutama di musim kemarau) untuk
mengairi sawah para petani. Selama ini sistem penyaluran konensional kurang
efektif dan kurang efisien, banyak terjadi kehilangan air selam dalam penyaluran,
sehingga semakin tidak mencukupi kebutuhan.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DESKRIPSI TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN


Irigasi perpipaan adalah sistem irigasi yang penyalurannya menggunakan
bahan pipa sebagai sarana pendistribusian air, sehinggan lebih efisien

 karena kehilangan air di sepanjang saluran dapat diminimalkan.

Penggunaan air dengan irigasi perpipaan juga lebih mudah diatur dan

 diukur.

Irigasi perpipaan ini menggunakan system pengaliran gravitasi, yaitu air irigasi
 ke daerah layanan dengan memanfaatkan tekanan akibat gaya
didistribusikan
gravitasi.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEUNGGULAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN


 
Bahan untuk pembuatannya mudah didapat, penganggkutannya juga mudah.
 
Pemasangan pipa dan bangunan pelengkapnya cukup mudah.
 
 Menghemat luasan tanah yang digunakan untuk jaringan

 
Perawatannya sederhana sehingga mudah dilakukan oleh masyarakat

Air irigasi akan cepat sampai tujuan,
 tingkat efisiensi penyalurannya lebih tinggi
 (yaitu menjadi sebesar 98.99%).
 
 Air yang berada di dalam saluran tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitarnya


Penggunaan/penyaluran air dengan irigasi perpipaan juga lebih mudah diatur

dan diukur/diketahui volumenya, sehingga pembagiannya bisa lebih adil

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ASPEK PERENCANAAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN


Teknologi Saluran Irigasi Perpipaan cocok dipergunakan di wilayah
lahan yang miring dan berjenis tanah pasir dengan
dengan topografi
 karakter porus.

 identik dengan daerah
Wilayah dengan topografi seperti di atas biasanya
 yang berdekatan dengan gunung/pegunungan.

Penerapan teknologi Saluran Irigasi Perpipaan diprioritaskan untuk
 belum mendapatkan layanan jaringan irigasi teknis
daerah yang
 terbuka.


Penerapan teknologi Saluran Irigasi Perpipaan disarankan berbasis pada
masyarakat.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERENCANAAN TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI
PERPIPAAN YANG BERBASIS MASYARAKAT

Penerapan teknologi Saluraan Irigasi Perpipaan harus didahului


dengan tahapan perencanaan. Tahapan perencanaan ini terdiri dari
beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di lokasi yang
akan diterapkan irigasi perpipaan. Sosialisasi ini dilaksanakan 3 kali,
disertai satu kali melakukan survey lapngan :
a. Sosialisasi Awal
b. Survey Lapangan
c. Sosialisasi Desain
d. Sosialisasi Perbaikan Desain
2. Penyusunan rancangan teknis terinci (Detailed Engineering Design)
3. Penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB), Organisasi Kerja,
Rencana Kerja, dan Rencana Manajemen Lokasi

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERENCANAAN TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI
PERPIPAAN YANG BERBASIS MASYARAKAT

1. Sosialisasi :
a. Sosialisasi Awal
Sosialisasi awal bersifat sebagai pemberitahuan dan diskusi awal untuk
menjaring informasi terkait kondisi jaringan irigasi di lokasi tersebut, dan
rencana jarinban irigasi yang akan dibangun.
b. Survey Lapangan
Dalam survey lapangan perlu dicari data mengenai kondisi tanah dan topografi
lahan, dan ketersediaan bahan. Kondisi tanah yg disarankan adalah tanah
berpasir dengan porositas tinggi, sementara topografi lahan adalah miring.
Kemudian material pipa beserta kelengkapan pendukung lainnya, sebaiknya
mudah didapatkan disekitar lokasi tersebut.
c. Sosialisasi Desain
Sosialisasi desain dilakukan setelah survey lapangan mengukur topografi lahan
dan memastikan ketersediaan debit air yang akan dijadikan sumber. Hasil
survei, didiskusikan untuk mendapatkan kesepakatan rencana jalur-jalur
perpipaan yang akan dipilih.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ASPEK PERENCANAAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

d. Sosialisasi Perbaikan Desain


Sosialisasi perbaikan desain dilakukan untuk finalisasi jalur jaringan irigasi
perpipaan. Selain itu dalam sosialisasi ini juga didiskuasikan rencana kerja.

e. Detailed Engineering Design


Detail Engineering Design adalah gambar final jaringan irigasi yang telah
disepakati oleh warga dan tim perencana. Detail Engineering Design disusun
dan direvisi secara terus menerus selama sosialisasi
f. Penyusunan RAB, Organisasi & Rencana Kerja, dan Rencana Manajemen Lokasi
Sebelum pelaksanaan pemasangan pipa dimulai perlu disusum rencana
anggaran, termasuk organisasi dan rencana kerja, serta manajemen lokasi.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Tahap Persiapan Konstruksi :


a. Persiapan lahan yang akan dilalui oleh jaringan irigasi.
b. Persiapan bahan
c. Persiapan alat -alat untuk pengerjaan konstruksi.

Bahan-bahan tersebut adalah : Peralatan yang dibutuhkan

• Pipa PVC dan aksesorisnya No Nama Alat No Nama Alat


• Pipa Besi dan aksesorisnya termasuk 1 Cangkul 7 Gerobak
kran untuk pembagi dan bak control 2 Sepatu Boots 8 Palu
• Material bangunan seperti batu kali, 3 Linggis 9 Waterpas
batu bata, pasir, dan semen untuk 4 Gergaji 10 Alat Bor
membuat intake dan bak control 5 Kunci Pas 11 Ember
6 Roskam 12 Amplas

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Tahap Pelaksanaan Konstruksi

1. Lahan yang telah siap kemudian di bersihkan, dan kemudian digali


dengan kedalaman lebih kurang 50 cm, dan disesuaikan kedalamannya
dengan waterpas agar aliran tidak terhambat.
2. Pipa langsung disambungkan setelah penggalian selesai
3. Pipa besi mulai dipotong sesuai dengan ukuran yang telah disurvei
sebelumnya. Penyambungan antar bagian pipa besi dilakukan dengan
pengelasan dan pemasangan mur-baut agar kuat dan tidak lepas.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Tahap Pelaksanaan Konstruksi

3. Selain penggalian dan penyambungan pipa, juga


dipasang kran pembagi, pipa pelepas tekanan,
bak penguras, dan bangunan pengumpul air.
4. Sebelum semua bagian pipa tersambung,
dilakukan ujicoba aliran dan kebocoran untuk
menyelidiki apakah sambungan pipa sudah baik

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Pemasangan
Sambungan Pipa Besi
untuk Bak Kontrol
atau Keran Pembagi

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Tahap Pelaksanaan Konstruksi

5. Setelah semua sambungan terpasang, dilakukan uji pengaliran


air dengan cara membuka semua kran agar tidak ada udara yang
terperangkap di pipa dan mengganggu aliran air.
6. Setelah semua terpasang dan aliran lancer dilakukan proses
finishing termasuk menutup kembali galian pipa dan
perapihan bak control.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Tahap

Pengoperasian
dan
Pemeliharaan

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PENERAPAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Teknologi Irigasi Perpipaan sudah diterapkan di Desa Srumbung, Kecamatan


Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada tahun 2017. Desa ini
terkena dampak erupsi Merapi tahun 2010, dan mengalami gangguan
pengairan pada irigasi teknisnya. Masyarakat di sekitar Kali Putih, termasuk
Desa Srumbung, sebelumnya secara otodidak sudah melakukan irigasi
perpipaan sendiri namun hanya sekedar mengalirkan air dari mata air.
Karenanya pengaplikasian Teknologi Irigasi Perpipaan oleh Litbang PUPR ini
diterima dengan mudah oleh masyarakat setempat.

Cek Dam Kali Putih Lokasi Intake Irigasi Perpipaan Desa Srumbung

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PENERAPAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Bak Kontrol Irigasi Perpipaan di Desa Srumbung

Keran Pembagi dan Bak Penguras Saluran Irigasi Perpipaan di Desa Srumbung
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
HASIL PENERAPAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN

Diterapkannya Teknologi Saluran Irigasi Perpipaan di Desa Srumbung,


Magelang, dirasakan mampu mengatasi masalah kebutuhan air untuk
pertanian di daerah tersebut. Secara lebih spesifik manfaat dari
penerapan Teknologi Saluran Irigasi Perpipaan tersebut adalah sbb :
 
 Meningkatkan efisiensi penyaluran dari 92,26% menjadi 98,99%.
 
 Debit air meningkat dari 4,48 liter/detik menjadi 17,18 liter/detik
 
 Luas area yang mampu diairi meningkat (menjadi 72,79ha)

Tingkat penerimaan masyarakat cukup tinggi, terbukti 100% dari mereka
 dan 93% diantaranya mau terlibat dalam proses
ikut memanfaatkannya
 pembangunannya.

Operasi dan pemeliharaan Saluraan Irigasi Perpipaan ini mudah, sehingga
 setempat melalui kelompok tani yang ada bersedia
pemerintah desa
melakukannya.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PENUTUP
MELIHAT BUKTI MANFAAT DAN KEUNGGULAN
TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI PERPIPAAN SEBAGAI
SOLUSI ATAS PERMASALAHAN TERKAIT YANG ADA,
SUDAH SELAYAKNYA SELURUH ELEMEN PEMERINTAHAN
DAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PENERAPAN
TEKNOLOGI SALURAN IRIGASI PERPIPAAN TERSEBUT
SECARA LEBIH LUAS LAGI
SEKIAN
TERIMA KASIH

You might also like