Professional Documents
Culture Documents
Kebutuhan air dalam rangka intensifikasi dan perluasan areal persawahan semakin
meningkat.
Persediaan air untuk irigasi dan keperluan-keperluan lainnya, terutama pada
musim kemarau, semakin terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
petani, sehingga kadang menimbulkan konflik
Penyaluran air melalui saluran irigasi konvensional (aliran permukaan) kurang
efektif dan kurang eefisien, karena terjadi banyak kehilangan air dalam
perjalannya.
Untuk meningkatkan hasil pertanian diperlukan teknologi terkait pendistribusian
air, sehingga pemakaian air irigasi dapat terlaksana secara lebih efektif dan efisien
Irigasi perpipaan adalah sistem irigasi yang penyalurannya menggunakan
bahan pipa sebagai sarana pendistribusian air, sehinggan lebih efisien
karena kehilangan air di sepanjang saluran dapat diminimalkan.
Penggunaan air dengan irigasi perpipaan juga lebih mudah diatur dan
diukur.
Irigasi perpipaan ini menggunakan system pengaliran gravitasi, yaitu air irigasi
ke daerah layanan dengan memanfaatkan tekanan akibat gaya
didistribusikan
gravitasi.
Bahan untuk pembuatannya mudah didapat, penganggkutannya juga mudah.
Pemasangan pipa dan bangunan pelengkapnya cukup mudah.
Menghemat luasan tanah yang digunakan untuk jaringan
Perawatannya sederhana sehingga mudah dilakukan oleh masyarakat
Air irigasi akan cepat sampai tujuan,
tingkat efisiensi penyalurannya lebih tinggi
(yaitu menjadi sebesar 98.99%).
Air yang berada di dalam saluran tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitarnya
Penggunaan/penyaluran air dengan irigasi perpipaan juga lebih mudah diatur
dan diukur/diketahui volumenya, sehingga pembagiannya bisa lebih adil
Teknologi Saluran Irigasi Perpipaan cocok dipergunakan di wilayah
lahan yang miring dan berjenis tanah pasir dengan
dengan topografi
karakter porus.
identik dengan daerah
Wilayah dengan topografi seperti di atas biasanya
yang berdekatan dengan gunung/pegunungan.
Penerapan teknologi Saluran Irigasi Perpipaan diprioritaskan untuk
belum mendapatkan layanan jaringan irigasi teknis
daerah yang
terbuka.
Penerapan teknologi Saluran Irigasi Perpipaan disarankan berbasis pada
masyarakat.
1. Sosialisasi :
a. Sosialisasi Awal
Sosialisasi awal bersifat sebagai pemberitahuan dan diskusi awal untuk
menjaring informasi terkait kondisi jaringan irigasi di lokasi tersebut, dan
rencana jarinban irigasi yang akan dibangun.
b. Survey Lapangan
Dalam survey lapangan perlu dicari data mengenai kondisi tanah dan topografi
lahan, dan ketersediaan bahan. Kondisi tanah yg disarankan adalah tanah
berpasir dengan porositas tinggi, sementara topografi lahan adalah miring.
Kemudian material pipa beserta kelengkapan pendukung lainnya, sebaiknya
mudah didapatkan disekitar lokasi tersebut.
c. Sosialisasi Desain
Sosialisasi desain dilakukan setelah survey lapangan mengukur topografi lahan
dan memastikan ketersediaan debit air yang akan dijadikan sumber. Hasil
survei, didiskusikan untuk mendapatkan kesepakatan rencana jalur-jalur
perpipaan yang akan dipilih.
Pemasangan
Sambungan Pipa Besi
untuk Bak Kontrol
atau Keran Pembagi
Tahap
Pengoperasian
dan
Pemeliharaan
Cek Dam Kali Putih Lokasi Intake Irigasi Perpipaan Desa Srumbung
Keran Pembagi dan Bak Penguras Saluran Irigasi Perpipaan di Desa Srumbung
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
HASIL PENERAPAN TEKNOLOGI
SALURAN IRIGASI PERPIPAAN