You are on page 1of 2

Senesensi

Senesensi (penuaan) adalh proses penurunan kondisi yang menyertai pertambahan


umur, yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Walaupun meristem tidak
menua dan barangkali memang tak akan pernah mati, semua sel yang sudah
berdiferensiasiyang dihasilkan dari meristem mempunyai masa hidup terbatas. Oleh karena itu,
penuaan dialami semua sel bukan meristem, pada saat yang berbeda-beda.
Penuaan disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Penuaan diprogram secara genetik di dalam spesies dan di dalam organ serta jaringan
pada setiap tumbuhan. Penuaan daun disertai dengan terlalu cepatnya terjadi
kehilangan klorofil, RNA, dan protein, termasuk berbagai macam enzim. Terus
disintesisnya atau rusaknya klorofil, RNA, protein, dan enzim, memungkinkan
hilangnya salah satu senyawa tersebut, sehingga sintesis melambat/perusakan
semakin cepat.
2. Suplay hara yang dialihkan ke tempat lainnya, misalnya saat terjadinya pembentukan
bunga dan buah. Menurut teori penuaan daun, perkembangan bunga dan buah
menyebabkan timbulnya persaingan untuk memperebutkan unsur hara. Persaingan
tersebut terjadi antara organ vegetatif dan organ reproduktif. Contohnya ialah pada
tanaman kedelai. Pada tanaman bayam, perkembangan bunga jantannya juga
menginduksi penuaan, sama kuatnya dengan perkembangan buah dan biji pada
tumbuhan betina (walaupun jantan menyerap unsur hara lebih sedikit dari betina )
3. Pada tumbuhan cocklebur, kedaan hari pendek dan hari panjang menginduksi
pembungaan dan penuaan daun, walaupun semua kuncup bunga dipetik, penuaan
daun tetap terjadi.
4. Menurunnya pasokan sitokinin ke daun akibat hilangnya kekuatan akar dalam
menampung dan menurunnya kemampuan xilem dalam mengangkut hara mineral
serta sitokinin ke atas.
5. Terdapatnya hormon etilen dan ABA pada tumbuhan. Efek etilen pada buah terlihat
dari proses pemasakan yang cepat, diikuti oleh pengguguran pada :
a. Bunga : pengerutan, warna memudar, layu, lalu gugur
b. Daun : kehilanan klorofil, RNA, protein, pengangkutan hara, lalu gugur

Efek etilen pada penuaan tumbuhan lebih kuat dibandingkan efek ABA, karena
peranan kenaikan tingkat ABA dalam penuaan dan pengguguran memang belum
dapat dipastikan. Etilenn adalah zat pemicu pengguguran yang tersebar luas di
berbagai organ tumbuhan yang menyebabkan pembesaran sel dan menginduksi
sintesis serta sekresi hidrolase pengurai dinding sel.

Manfaat gugurnya daun, bunga, dan buah yang menua adalah :

1. Bagi buah : kelanggenggan spesies. Di dalam buah terdapat biji yang merupakan alat
untuk melanjutkan keturunannya.
2. Bagi bunga : membuang organ yang tidak berguna yang mungkin akan menjadi
sumber infeksi yang potensial
3. Bagi daun : memberi tempat pada daun baru yang tumbuh pada musim berikutnya,
didukung dengan hara yang tersimpan di bagian tubuh tumbuhan lain.

Pada sebagian besar spesies, gugur daun, bunga, dan buah didahului oleh pembentukn
zone absisi (pengguguran) atau lapisan absisi pada pangkal organ yang mengalaminya. Pada
daun, zone ini terbentuk melintasi tangkai di dekat pautnnya dengan batang. Banyak daun
majemuk juga membentuk zone absisi di masing-masing anaknya.

Zone absisi terdiri dari satu lapis atau lebih sel parenkim berdinding tipis, yang bersal
dari pembelahan antiklinal melintasi tangkai (kecuali di berkas pembuluh). Tepat sebelum
gugur, lamela tengah di antara beberapa sel tertentu di daerah distal (daerah yag pling jau dari
batang) zone absisi tercerna. Percernan ini melibatkan sintesis enzim penghidrolisis
polisakarida, seperti selulase dan pektinase., yang kemudian dikeluarkan dari sitoplasma ke
dinding sel. Pembentukan enzim ini diserti dengan kenaikan kecepatan respirasi sel di bagian
proksimal zone absisi. Kemudian lapisan sel proksimal bertambah besar ukurannya (panjang
dan diameternya), sedangkan sel di zona absisi di bagian distal dari titik pematahantidak
membesar.

Terjadinya pertumbuhan yang tidak simbang antara sel proksmal yang membesar dan sel
distal yang menua di zone absisi, memicu terjadinya tekanan di antara keduanya yang
mengakibatkan pematahan. Selama konsentrasi auksin yang tinggi dipertahankan pada helai
daun, pengguguran dapat ditunda. Namun, penuaan menyebabkan penurunan tingkat auksin
pada organ tersebut (helai daun) dan konsentrasi etilen mulai meningkat, yang memicu
pengguguran.

You might also like