You are on page 1of 5

Anatomi fisiologi dan mekanisme perkemihan

1. Anatomi kandung kemih

Adalah organ muscular berongga yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan


urin, pada laki – laki, kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis pubis
dan di depan rectum. Pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus
di depan vagina. Ukurannya sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat
kosong, organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam
rongga abdominopelvis jika penuh berisi urin.

Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan – lipatan


peritoneum dan kondensasi fasia.
a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan:
1. Serosa, adalah lapisan terluar, lapisan perpanjangan lapisan
peritoneal rongga abdomenopelvis dan hanya ada di bagian atas
pelvis.
2. Otot destrusor adalah lapisan tengah. Lapisan ini tersusun dari
berkas – berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk
sudut. Ini untuk memastikan bahwa selama urinasi, kandung kemih
akan berkontraksi dengan serempak ke segala arah
3. Sub mukosa adalah lapisan yang terletak dibawah mukosa dan
menghubungkannya dengan muskularis.
4. Mukosa adalah lapisan terdalam. Lapisan ini merupakan lapisan
epitel yang tersusun dari epithelium transisional.
b. Trigonum, adalah area halus, triangular, dan relative tidak dapat
berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih.

2. Anatomi uretra
Mengalirkan urin dari kandung kemih ke bagian eksterior tubuh. Uretra
laki – laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kelenjar prostate dan
penis.
a. Uretra prostatic dikelilingi oleh kelenjar prostat. Uretra ini menerima
dua duktus ejaculator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan
duktus deferen dan duktus kelenjar vesikel seminal, serta menjadi
tempat bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat.
b. Uretra membranosa adalah bagian terpendek. Bagian ini berdinding
tipis dan dikelilingi otot rangka sfingter uretra eksternal.
c. Uretra kavernosus merupakan bagian yang terpanjang. Bagian ini
menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai
orifisium uretra eksternal pada ujung penis. Uretra pada perempuan,
berukuran pendek ( 3,75 cm ). Saluran ini membuka keluar tubuh
melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum
antara klitoris dan mulut vagina. Panjangnya uretra laki – laki
cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung kemih (sistitis)
yang lebih sering terjadi pada perempuan.

Gambar1. anatomi kandung kemih


3. Fisiologi
Proses berkemih normal merupakan proses dinamis yang memerlukan
rangkaian koordinasi proses fisiologik berurutan yang pada dasarnya
dibagi menjadi 2 fase yaitu fase penyimpanan dan fase pengosongan.
Dibutuhkan keutuhan struktur dan fungsi komponen saluran kemih
bawah, kognitif fisik, motivasi dan lingkungan.
Proses berkemih normal memerlukan mekanisme dikendalikan dan tanpa
kenadali. Sfingter uretra eksternal dan otot dasar panggul berada dibawah
kontrol volunter dan disuplai oleh saraf pudendal, sedangkan otot
detrusor kandung kemih dan sfingter uretra internal berada dibawah
kontrol sistem saraf otonom, yang mungkin dimodulasi oleh korteks
serebri.
Kandung kemih terdiri atas atas 4 lapisan, yakni lapisan serosa, lapisan
otot detrusor, lapisan submukosa dan lapisan mukosa. Ketika otot
detrusor berelaksasi, pengisian kandung kemih terjadi, dan bila otot
kandung kemih berkonstraksi pengosongan kandung kemih atauproses
berkemih berlangsung. Kontraksi kandung kemih disebabkan oleh
aktivitas parasimpatik yang dipicu oleh asetilkolin pada reseptor
muskarinik. Sfingter uretra internal menyebabkan uretra tertutup, sebagai
kerja aktivitas saraf simpatis yang dipicu oleh noradrenalin.
Otot detrusor adalah otot kontraktil yang terdiri beberapa lapisan
kandung kemih. Mekanisme detrusor meliputi otot detrusor, saraf pelvis ,
medula spinalis dan pusat saraf yang mengontrol berkemih. Ketika
kandung kemih seseorang mulai terisi oleh urin, rangsang saraf
diteruskan melalui saraf pelvis dan medula spinalis dan diteruskan ke
pusat saraf kortikal dan subkortikal. Pusat subkortikal (pada ganglia
basalis dan serebelum) menyebabkan kandung kemih berelaksasi
sehingga dapat mengisi tanpa menyebabkan seseorang merasa desakan
untuk berkemih. Ketika pengisian kandung kemih berlanjut, rasa
penggembungan kandung kemih disadari, dan pusat kortikal (pada lobus
frontal), bekerja menghambat pengeluaran urin. Sehingga gangguan pada
pusat kortikal dan subkortikal karena obat atau penyakit dapat
mengurangi kemampuan menunda pengeluaran urin.
Ketika terjadi desakan berkemih, rangsangan saraf dari korteks disalurkan
melalui medula spinalis dan syaraf pelvis ke otot detrusor. Aksi
kolinegrik dari saraf pelvis kemudian menyebabkan kontraksi otot
detrusor sehingga terjadi pengosongan kandung kemih. Interferensi
aktivitas kolinegrik saraf pelvis menyebabkan pengurangan kontraktilitas
otot.
4. Proses miksi
Mekanisme dasar berkemih diatur oleh refleks-refleks yang berpusat di
medula spinalis segmen sakral yang dikenal sebagai pusat berkemih. Pada
fase pengisian kandung kemih, terjadi peningkatan saraf otonom simpatis
yang menyebabkan penutupan leher kandung kemih, relaksasi dinding
kandung kemih, serta penghambatan aktivitas saraf parasimpatik
dannmempertahankan inervasi somatik pada otot dasar panggul. Pada
fase pengosongan, aktivitas simpatik dan somatik menurun, sedangkan
parasimpatik meningkat sehingga terjadi kontraaksi otot detrusor dan
pembukaan leher kandung kemih. Proses ini dipengar uhi oleh sistem
saraf yang lebih tinggi yaitu batang otak, korteks serebri, dan serebelum.
Secara keseluruhan mekanismenya sebgai berikut:

Pertambahan vol urine → tek intra vesicalis ↑ → keregangan dinding


vesicalis (m.detrusor) → sinyal-sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi
(pusat kencing) → untuk diteruskan kembali ke saraf saraf spinal →
timbul refleks spinal → melalui n. Pelvicus → timbul perasaan tegang
pada vesica urinaria shg akibatnya menimbulkan permulaan perasaan
ingin berkemih.

Gambar 2. pengisian dan pengosongan kandung kemih

5. Produksi urin
Secara fisiologis, kandung kemih dapat menimbulkan rangsangan pada
saraf apabila volume urin pada kandung kemih berisi + 250 - 450 ml
(dewasa) dan 200-250 ml (anakanak). Secara normal, urin orang dewasa
diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan + 120 ml/jam
(1200 ml/hari) atau 25 % dari curah jantung. Volume urin normal
minimal adalah 0,5-1 ml/kgBB/jam, dimana produksi urin dikatakan
abnormal atau jumlah sedikit diproduksi oleh ginjal (oliguria) adalah
sekitar 100 – 500 ml/hari.
Fisiologi fungsi berkemih juga tergantung pada status dehidrasi
individual. Untuk rata-rata individu dewasa dengan aktivitas ringan,
National Research Council Amerika Serikat merekomendasikan
kebutuhan air sebanyak 1 mL/kkal kebutuhan energi orang dewasa.
Kebutuhan energi orang dewasa sekitar + 2000 kkal, sehingga normalnya
perlu intake 2000 mL air per hari.

Sumber: Setiati S, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. VI. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Indonesia; 2005. 3775-3776 p.

You might also like