You are on page 1of 7

MAKALAH KIE & KONSELING

DALAM PELAYANAN ASUHAN NEONATUS

DISUSUN OLEH

1. Panca Sukmawati
2. Roaini
3. Roida Mahmud

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Manusia adalah mahluk social yang banyak melakukan komunikasi dan memerlukan
informasi dan edukasi. Komunikasi sendiri adalah Penyampaian pesan secara langsung
ataupun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk
mendapatkan suatu efek, kemudian informasi adalah keterangan, gagasan, maupun
kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat dan Pendidikan adalah proses
perubahan perilaku kearah yang positif.

Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Bayi baru lahir atau neonatus meliputi
umur 0 - 28 hari.

Bayi merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut
antara lain dengan melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kepada neonatus, bayi dan balita. Bayi yang lahir akan mengalami adaptasi
sehingga yang semula bersifat bergantung kemudian menjadi mandiri secara fisiologis.
Sebelum diatur oleh tubuh bayi sendiri, fungsi tersebut dilakukan plasenta yang kemudian
masuk ke periode transisi.

2. Rumusan Masalah
a. Pengertian
b. Komponen dalam KIE dan Konseling
c. Hal-hal yang diperhatikan dalam KIE dan Konseling
d. Pelaksanaan KIE dan Konseling

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
A. Pengertian KIE (KOMUNIKASI, Informasi, dan Edukasi)

Komunikasi informasi dan edukasi merupakan suatu strategi dan metode pendidikan
kesehatan dengan meningkatkan hubungan saling percaya dengan klien sehingga dapat
membantu perubahan perilaku ke arah yang positif. Konsep komunikasi, informasi dan
edukasi diuraikan sebagai berikut.

Komunikasi adalah suatu proses pengoperasian rangsangan (stimulus) dalam bentuk


lambang atau simbol bahasa atau gerak (non-verbal), untuk mempengaruhi perilaku orang
lain. Stimulus atau rangsangan dapat berupa suara/bunyi atau bahasa lisan maupun
gerakan, tindakan atau symbol-simbol yang dapat dimengerti oleh pihak lain, dan pihak
lain tersebut merespon atau bereaksi sesuai dengan maksud pihak yang memberi stimulus

Komunikasi juga diartikan sebagai proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti
sesuatu. Sedangkan menurut Jane, komunikasi adalah proses yang sedang berlangsung,
seri dinamis dari kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan arti dari pengirim pesan ke
penerima pesan

Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui


oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah
pesan yang disampaikan.

Edukasi dalam konsep ini adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah
suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan
merupakan suatu praktik dan konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang
kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan adalah mengajarkan orang untuk hidup dalam kondisi yang
terbaik, yaitu berusaha keras untuk mencapai tingkat kesehatan yang maksimum.
Pendidikan kesehatan ini dipandang sebagai suatu strategi untuk penurunan biaya melalui
pencegahan penyakit (di komunitas/masyarakat) dan menghindari pengobatan medis yang
mahal dan dengan menurunkan lamanya hari perawatan dan memfasilitasi pemulangan
lebih dini (jika di rumah sakit/klinik)

B. Pengertian dan Tujuan Pelayanan Kesehatan Neonatus


Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0
sampai 28 hari setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan
kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga
kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan
setelah bayi lahir.

Tujuannya, resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupannya .
sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat di anjurkan untuk tetap tinggal di
fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam setelah kelahirannya.

Kunjungan neonatal :

Pelaksanaan pelayanan ksehatan neonatal/bayi baru lahir sedikitnya 3 kali yaitu:

1) Kunjungan Neonatal ke-1(KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah
lahir.
2) Kunjungan Neonatal ke-2(KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai
dengan hari ke 7 setelah lahir
3) Kunjungan neonatal ke-3(KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai
dengan hari ke 28 setelah lahir.Komponen dalam KIE dan Konseling.

2. Komponen dalam KIE dan Konseling


a. Pengirim/ Komunikator

Pengirim adalah orang yang membuat pesan (Orbe & Brues, 2005). Dia merupakan
pemrakarsa yang ingin menyajikan pikiran dan pendapat tentang peristiwa atau objek.
Sebagai pengirim pesan yang bertujuan tertentu, maka pengrirm tidak selalu berada
dalam posisi serba tahu atau serba kenal terhadap penerima, karena itu pengirim
mentransmisikan pesan untuk mendapat respons demi menyamakan persepsi terhadap
pesan (Liliweri, Alo, 2011 : 39 )
Komunikator atau pengirim (Sender) merupakan sumber dari bermulanya komunikasi.
Menurut Cangara (2007:24) bahwa semua peristiwa komunikasi akan melibatkan
sumber sebagai pembuat pesan yang berasal dari satu orang maupun kelompok atau
organisasi. Mendefinisikan beberapa relasi penting dan factor berkaitan dengan Sender
atau pengirim pesan (Nasrullah, Rulli, 2014: 39).

b. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau
melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, Informasi,
nasihat atau propaganda. Dalam bahas Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan
kata message, content atau informasi ( Cangara, Hafied : 2003).

c. Media
Media yang dimaksud disini ialah alat yang dipergunakan untuk memindahkan pesan
dari sumber kepada penerima (Cangara, Hafied : 2003). Terdapat beberapa pendapat
mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuk, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media
komunikasi. Selan indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat,
telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.

d. Komunikan/Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai
atau Negara ( Cangara, Hafied : 2003)
Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah , seperti khalayak, sasaran,
komunikan, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses
komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting
dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika
suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berabagai macam
masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.

e. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa
terjadi pada pengetahuan, sikapa dan tingkah laku sesorang ( De Fleur dalam Cangara,
Hafied : 2003). Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan
keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan
pesan.

f. Feedback/Tanggapan balik
Ada yang beranggapan bahwa upan balik Sebenarnya adalah salah satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik
bisa juga bersala dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai
pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum
dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan
sebelum sampai ditujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima
oleh sumber ( Cangara, Hafied : 2003 ).

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam KIE dan Konseling


a. Memperlakukan klien dengan sopan dan ramah
b. Memahami, menghargai, dan menerima keadaan Ibu sebagai mana adanya
c. Member penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah di pahami
d. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-
hari
e. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang di miliki

4. Pelaksanaan KIE & Konseling


Langkah-langkah dalam konseling dikenal dengan istilah SaTUTuJu yaitu:
a. Salam
b. Tanyakan klien
c. Uraikan kepada klien
d. Tu bantu menentukan pilihannya
e. Jelaskan
f. Ulang kembali

You might also like