You are on page 1of 9

J. Akad. Kim.

2(4): 187-195, November 2013


ISSN 2302-6030

PEMANFAATAN NASI BASI SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DAN


APLIKASINYA UNTUK PEMUPUKAN TANAMAN BUNGA KERTAS
ORANGE (Bougainvillea spectabilis)

Utilization of Stale Rice for Liquid Organic Fertilizer and its Aplication to Crop
Fertilization Orange Paper Flowers (Bougainvillea Spectabilis)

* Ni Putu Sriyundiyati, Supriadi dan Siti Nuryanti


Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu-Indonesia 94118
Recieved 09 October 2013, Revised 07 November 2013, Accepted 11 November 2013

Abstract
Stale rice is the production result of inapproprite food to consume due to have bad smell and taste,
mucus appearance, grown with yellow or orange fungus and sour taste because microorganism living
in it. It is only throw by the household as the waste. Thus, it needs a process that it becomes useful
and quality product. One of the product is the making of liquid organic fertilizer (POC). This study
aims to create a POC and determine the amount of nitrogen in the POC. The research method is
the preparation of stale rice, followed manufacture of POC through fermentation and determination
of N-Total with destruction. POC later applied for fertilization in plants of Orange Paper Flower
(Bougainvillea spectabilis), then performed observations shoot height of plants , leaves number, leaves
shape , leaves colour , flowers number and the analysis of one of ingredients N-total POC in stale rice.
N-total in POC of stale rice obtained wet destruction method as much as 92 mg/L (92 ppm). The
liquid organic fertilizer from stale rice can accelerate the growth of orange paper flowers (Bougainvillea
spectabilis) is indicated by the number of shoots , leaves and flower petals .
Keywords: stale rice; N-total; organic liquid fertilizer; orange paper flowers (Bougainvillea
spectabilis).
Pendahuluan
Tanaman hias merupakan komoditas yang untuk dibudidayakan di Indonesia. Dalam
bernilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif rangka pembudidayaan bunga kertas, masih
dibudidayakan sebagai sumber pendapatan, diperlukan upaya perbaikan karakter tanaman
penyedia lapangan kerja dan penggerak dalam pertumbuhannya sehingga memiliki
ekonomi (Rahman & Bukhari, 2010). nilai lebih jika digunakan sebagai bunga potong
Kebanyakan tanaman hias dibudidayakan pada atau bunga hias.
areal tertentu seperti taman atau kebun bahkan Menurut Susanti dkk,(2012) pertumbuhan
ada yang menggunakan areal berupa rumah kaca tanaman merupakan suatu proses bertahan
(Cahyaningrum & Sugiyarto, 2012). Adanya hidup pada tanaman, yang menyebabkan
program penghijauan di ibu kota Sulawesi berubahnya hasil dan ukuran tanaman.
Tengah ini juga memicu masyarakat untuk Pertumbuhan tanaman secara optimum akan
turut andil dalam program tersebut, sehingga terjadi jika tanaman memperoleh unsur hara
peminat tanaman hias saat ini khususnya di yang cukup. Unsur hara biasa tersedia dalam
Kota Palu cukup banyak. bentuk pupuk dan mudah ditemukan di toko-
Menurut Cahyaningrum & Sugiyarto toko pertanian yang tentunya memerlukan
(2012) bunga kertas dapat dijadikan biaya untuk memperolehnya. Dilihat dari
alternatif tanaman hias untuk dikembangkan bahan baku dan proses pembuatannya, pupuk
di Indonesia. Bunga kertas (Bougainvillea dibedakan menjadi pupuk alami dan pupuk
spectabilis) berasal dari daerah tropis dan mudah buatan; berdasarkan senyawanya dibedakan
* Korespondensi: menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik;
N. L. M. Astuti dan berdasarkan fasanya dibedakan menjadi
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako pupuk padat dan cair (Sarjanaku, 2012).
email: hyundhaiyundi@yahoo.co.id Mengetahui hal tersebut, penulis juga
© 2013 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako ingin mengetahui cara membuat salah satu
187
Volume 2, No. 4, 2013: 187-195 Jurnal Akademika Kimia

jenis pupuk yaitu pupuk organik cair yang rak tabung, satu set alat destruksi (Spektro
ramah lingkungan dan harga yang relatif Direct, Wealtec Corp), erlenmeyer, kertas
murah dengan memanfaatkan bahan-bahan saring, batang pengaduk dan tissue. Bahan
yang sudah tidak dimanfaatkan yaitu limbah yang digunakan yaitu: bunga kertas orange
berupa nasi basi. Pupuk hasil olahan dari (Bougainvillea spectabilis), kotoran ternak
limbah nasi basi ini banyak dimanfaatkan oleh sapi, nasi basi, gula pasir, air bersih, CuSO4
petani padi dalam meningkatkan produktivitas padat 0,5 gram, larutan 0,5 mL H2SO4 pekat,
padi (Sridjono & Supari, 2012). Sehingga dan aquades 5 mL. Teknik pengumpulan data
kedepannya pengolahan limbah nasi basi yang dilakukan secara eksperimen, dokumentasi dan
sederhana ini dapat memberikan sumbangan telaah kepustakaan.
dalam berwirausaha.
Di kehidupan sehari-hari, dapat dipastikan Prosedur Penelitian
ada nasi yang tersisa dan tidak dikonsumsi Penyiapan Sampel
lagi. Di daerah perkotaan dengan warga yang Sampel dalam penelitian ini adalah nasi
umumnya memasak nasi menggunakan rice basi yang diperoleh dari tetangga dan orang-
cooker, tidak jarang pula dijumpai nasi sisa orang terdekat dikumpul dan disimpan ke
yang biasanya berupa kerak-kerak nasi pada sisi dalam toples, diaplikasikan pada tanaman
rice cooker. Jika nasi-nasi ini dikumpulkan dan bunga kertas orange (Bougainvillea spectabilis)
didiamkan di pojokan ruangan yang jauh dari yang diperoleh dari pekarangan rumah sekitar
jangkauan sinar matahari dan sedikit dibasahi yang terletak di wilayah Dewi Sartika, Palu.
akan terjadi penjamuran. Keberadaan nasi basi Tanaman bunga kertas ini ditanam dalam pot
juga sering dijumpai di warung-warung penjual plastik berdiameter 15 cm dan tinggi 14 cm
nasi selain di lingkungan rumah tangga. Nasi berisi kotoran ternak sapi yang selanjutnya
basi biasanya diberikan untuk ternak, dan yang dianalisis untuk mengetahui lamanya waktu
cukup menarik perhatian nasi basi terkadang pertumbuhan tanaman bunga kertas orange
hanya dibuang begitu saja di tempat sampah (Bougainvillea spectabilis) dengan pemanfaatan
tanpa ada pengolahan lanjutan hingga lambat pupuk organik cair dari limbah nasi basi.
laun memberikan efek bau yang kurang sedap
pada lingkungan dan pemandangan yang Penyiapan Nasi Basi untuk Dijamurkan
tidak menyenangkan. Penelitian ini akan Nasi basi ditimbang sebanyak 1 kg,
memanfaatkan nasi basi yang berasal dari kemudian nasi basi diletakkan dalam toples dan
tetangga dan orang-orang terdekat. membiarkan nasi tersebut selama 5 hari hingga
Pupuk organik cair dari nasi basi ini akan nasi benar-benar menjadi basi sampai muncul
diaplikasikan pada tanaman bunga kertas jamur berwarna orange kekuningan. Nasi basi
orange (Bougainvillea spectabilis) dalam tersebut diletakkan di tempat terbuka yang
meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman jauh dari jangkauan sinar matahari agar nasi
tersebut. Umumnya, karakter – karakter yang tersebut tidak mengering (bisa meletakkannya
perlu diperbaiki meliputi bentuk bunga, di tempat yang letaknya di pojokan ruangan,
yang penting baunya tidak mengganggu).
ukuran bunga, ukuran tangkai dan umur
bunga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Fermentasi
berapa banyak unsur hara makro Nitrogen Nasi basi dalam toples yang telah ditumbuhi
yang terkandung dalam pupuk organik cair, jamur ditambahkan larutan gula dengan
kemudian mengaplikasikannya pada tanaman perbandingan 1 liter air : 5 sendok makan gula
bunga kertas orange khususnya pada kecepatan pasir. Larutan gula dan nasi diaduk hingga
pertumbuhan tanaman bunga kertas orange tercampur rata kemudian adonan ditutup dan
(Bougainvillea spectabilis). didiamkan selama 2 hari. Gula digunakan
sebagai makanan untuk perkembangan
Metode mikroorganisme yang terkandung dalam nasi.
Penelitian ini dilaksanakan di pekarangan Sedangkan nasi basi dimanfaatkan sebagai
rumah peneliti sebagai tempat dilakukannya starter (kultur mikroorganisme) pembuatan
pengamatan. Analisis kandungan Nitrogen pupuk organik cair. Waktu 2 hari diperlukan
dilaksanakan di laboratorium Kimia FKIP untuk membiakkan mikroorganisme yang ada
UNTAD. dalam nasi basi.
Alat yang digunakan yaitu: cangkul, pot
bunga, toples, sendok, penyaring, botol aqua Pengemasan dan Penyimpanan Pupuk Organik
1500 mL, pipet tetes, tabung reaksi dan Cair
188
Ni Putu Sriyundiyati Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Pupuk Organik Cair dan Aplikasinya...........

Setelah 2 hari, toples dibuka sambil dikocok, saring, kemudian filtratnya diambil sebanyak 5
agar nasi basi dan gula bercampur merata. Pada mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
proses pengocokan larutan, tutup toples perlu Filtrat tersebut selanjutnya ditambahkan
untuk dibuka sesekali agar kandungan gas dengan aquades 5 mL; CuSO4 padat 0,5 gram;
yang dihasilkan dari proses fermentasi dapat dan larutan H2SO4 pekat 0,5 mL. Spectro
keluar dan tekanan dalam toples berkurang. direct diaktifkan dan kuvet berisi campuran
Adonan selanjutnya disaring menggunakan larutan tersebut dimasukkan ke dalam alat
penyaring santan, dan larutan hasil fermentasi spectro direct pada suhu 1200 C selama 1 jam.
dimasukkan ke dalam botol 1500 mL. POC Jumlah N-Total diketahui dengan melihat
disimpan ke dalam botol sebanyak 1000 pembaca skala pada Spectro Direct.
mL dan dibuatkan lubang kecil pada tutup
botol sebagai tempat keluar-masuknya udara, Hasil dan Pembahasan
karena mikroorganisme pada dasarnya juga
memerlukan oksigen untuk hidup. Pupuk Produk Pupuk Organik Cair (POC)
organik cair dapat digunakan bila larutan sudah Gambar 1 merupakan produk pupuk
benar-benar memberikan aroma khas alkohol. organik cair dari nasi basi yang telah dikemas
Ampas nasi yang tersisa dapat dimanfaatkan
kembali dengan menambahkan larutan gula,
karena semua bahan yang mengandung glukosa
dapat difermentasi dan dibuat sebagai bahan
pembuat pupuk organik cair.

Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Pada


Tanaman Bunga Kertas Orange (Bougainvillea
spectabilis)
Pupuk cair hasil fermentasi disiapkan
dengan volume yang berbeda pada setiap
tumbuhan yaitu 62,5 mL, 2 x 62,5 mL dan 3
x 62,5 mL. Media tanam disiapkan dalam pot
plastik berukuran tinggi 30 cm dan diameter
15 cm. Media tanam yang digunakan adalah
kotoran ternak sapi. Tanaman bunga kertas
orange (Bougainvillea spectabilis) selanjutnya
disiapkan untuk pengamatan pertumbuhannya. Gambar 1. POC yang telah dikemas
Pemeliharaan dilakukan dengan cara menyiram di dalam botol. POC yang diperoleh selain
setiap pagi dan sore dengan air. Pemupukan berwujud cair, juga berwarna kecoklatan, dan
dengan pupuk organik cair hasil olahan nasi beraroma alkohol. Nasaruddin & Rosmawati,
basi dilakukan setiap satu minggu dua kali. (2011) mengungungkapkan bahwa pupuk
Pengamatan juga dilakukan setiap satu minggu organik cair (POC) adalah pupuk organik
dua kali sampai berumur 12 minggu. dalam sediaan cair. Unsur hara yang terkandung
Analisis pertumbuhan bunga pada tanaman di dalamnya berbentuk larutan yang sangat
bunga kertas orange ditentukan dengan halus sehingga sangat mudah diserap oleh
pengamatan langsung oleh peneliti dibantu oleh tanaman, sekalipun oleh bagian daun atau
beberapa rekan peneliti (responds). Pengamatan batangnya. POC ini diperoleh dari proses
meliputi: pengamatan pada pertumbuhan fermentasi substrat organik berupa nasi basi
tunas yang dilakukan dengan mengukur yang melibatkan kerja mikroorganisme lokal.
panjang tunas yang tumbuh, pengamatan pada Suprihatin (2010) menguatkan ungkapan
pertumbuhan daun yang dilakukan dengan tersebut bahwa fermentasi adalah suatu proses
mengamati warna daun dan banyaknya jumlah terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat
daun, dan pengamatan banyaknya bunga yang organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan
dihasilkan sejak pemberian pupuk organik oleh mikroorganisme.
cair terhadap tanaman bunga kertas orange Menurut Yuniwati, dkk, (2012)
(Bougainvillea spectabilis). mikroorganisme lokal yang dikenal di pasaran
Analisis Nitrogen Total dilakukan adalah EM4 (Effective Microorganism 4)
menggunakan alat Spectro Direct merk Wealtec bokhasi buatan Jepang. EM4 ini mengandung
Corp. Pupuk organik cair dari nasi basi yang mikroorganisme fermentasi yang jumlahnya
telah difermentasi disaring menggunakan kertas sangat banyak, sekitar 80 genus dan

189
Volume 2, No. 4, 2013: 187-195 Jurnal Akademika Kimia

mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat mudah tersedia untuk mikroba dan tanaman
bekerja secara efektif dalam fermentasi bahan (proses amonifikasi).
organik. Dari sekian banyak mikroorganisme,
ada lima golongan yang pokok, yaitu Bakteri Analisis Nitrogen Total pada Pupuk Organik
Fotosintetik, Lactobacillus sp., Saccharomyces Cair
sp., Actino-mycetes sp. dan Jamur Fermentasi. Unsur yang paling penting dalam
Nasi basi dijamurkan selama 5 hari, pertumbuhan tanaman adalah unsur N, jika
sesuai menurut Latifah, dkk, (2012), bahwa kadar N dalam pupuk organik cair berlebihan
jamur merupakan flora termofilik yang dapat akan menghambat kerja unsur K dalam
muncul pada waktu 5 sampai 10 hari. Jamur menstranport karbohidrat hasil dari fotosintesis
ini berperan menguraikan bahan organik, keseluruh tubuh tumbuhan sehingga tanaman
dan lama-kelamaan proses dekomposisi ini akan tumbuh tidak seimbang (Fitriyatno, dkk.,
akan berjalan lambat yang terindikasi dengan 2012). Hidayati, dkk., (2011) berpendapat
perubahan zat-zat organik kompleks menjadi bahwa kandungan N dalam pupuk cair diperoleh
cairan koloid dengan kandungan besi, kalsium oleh kualitas substrat yang difermentasi dan
dan nitrogen yang akhirnya menjadi pupuk. proses fermentasi.
Menurut Latifah, dkk, (2012), karbohidrat Analisis Nitrogen pada pupuk organik cair
akan mengalami proses hidrolisis oleh mikroba dilakukan menggunakan alat Spectro Direct
selulotik dengan bantuan enzim selulose yang menggunakan Metode Destruksi Basah.
dapat mengubah selulosa menjadi selubiosa. Sampel dirombak dengan asam-asam kuat
Selanjutnya selubiosa ini dihidrolisis lagi baik tunggal maupun campuran, kemudian
menjadi D-glukosa dan akhirnya difermentasi dioksidasi dengan menggunakan zat oksidator.
menjadi asam laktat, etanol, CO2 dan H2O. Table 1. Analisis Kandungan N-Total dalam
Mikroba amilotik akan menghasilkan enzim
amilase yang berperan mengubah karbohidrat Pupuk Organik Cair
menjadi glukosa. Air pada proses fermentasi No Perlakuan Hasil
berfungsi sebagai media untuk pertumbuhan
bakteri selain berfungsi sebagai pelarut 1. Menyaring pupuk or- Filtrat dan
(Nurhayati, 2006). Saraswati & Sumarno ganik cair dari nasi basi residu
(2008) mengungkapkan bahwa mikroba yang telah difermentasi
berguna (effective microorganism) sebagai 2. Mereaksikan 5 mL filtrat Campuran
komponen habitat alam mempunyai peran dan + 5 mL aquades + 0,5 berwarna
fungsi penting dalam mendukung terlaksananya gram CuSO4 + 0,5 mL biru
pertanian ramah lingkungan melalui berbagai larutan H2SO4 pekat
proses, seperti dekomposisi bahan organik, dalam kuvet
mineralisasi senyawa organik, fiksasi hara,
pelarut hara, nitrifikasi dan denitrifikasi. 3. Menganalisis campuran Campuran
Menurut Rahmah (2011), pupuk organik dalam kuvet dengan spec- berwarna
cair yang mengandung alkohol dapat tro direct pada suhu 1200 jernih
membantu proses sterilisasi pada tumbuhan C selama 1 jam.
yaitu dengan mengurangi dan menghentikan 4. Mengamati pembacaan N-Total
pertumbuhan mikroba penggangu pada skala spectro direct 92 mg/L
tumbuhan terutama pada daun dan batang, (atau 92
seperti bercak daun. Putra & Saefudin (2008) ppm)
juga mengungkapkan bahwa alkohol alifatis
yang sering digolongkan sebagai zat pengatur Tabel 1 memperlihatkan hasil analisis
tumbuh dapat mempengaruhi metabolisme kandungan N-Total dalam pupuk organik cair.
tanaman yaitu dengan jalan meningkatkan laju Warna biru ditimbulkan karena penambahan
fotosintesis melalui peningkatan kandungan CuSO4 ke dalam sampel. Warna biru dari
klorofil daun dan mengontrol gerak stomata. CuSO4 berasal dari hidrasi air. CuSO4 berperan
Menurut Latifah, dkk, (2012), pupuk sebagai katalisator yang membantu H2SO4
organik cair juga mengalami reaksi perombakan menjadi memiliki titik didih yang bertambah
protein menjadi asam amino (aminisasi) sehingga destruksi berjalan lebih cepat.
yang kemudian menjadi gas amoniak yang Larutan H2SO4 berfungsi sebagai pengoksidasi
mengakibatkan munculnya aroma busuk. Gas sampel. Hal ini sesuai dengan ungkapan dari
amoniak ini akan bereaksi dengan air dan Kristianingrum (2012), yang mengatakan
berubah menjadi ammonium (NH4+) yang bahwa asam sulfat pekat sering ditambahkan ke

190
Ni Putu Sriyundiyati Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Pupuk Organik Cair dan Aplikasinya...........

dalam sampel untuk mempercepat terjadinya cair pada tanaman bunga kertas orange
oksidasi. Asam sulfat pekat merupakan bahan (Bougainvillea spectabilis), yang dibantu
pengoksidasi yang kuat. Meskipun demikian oleh beberapa rekan responden serta analisis
waktu yang diperlukan untuk mendestruksi kandungan N-Total pada pupuk organik cair
masih cukup lama. diperoleh hasil yang ditampilkan pada Gambar
Analisis Nitrogen Total dilakukan dengan 2, 3 dan 4.
mengaktifkan alat spectro direct dan kuvet
berisi campuran larutan dimasukkan ke dalam
alat spectro direct pada suhu 1200 C selama
1 jam. Suhu ini diperlukan untuk membakar
sampel agar diperoleh larutan jernih, sedangkan
waktu selama 1 jam diperlukan agar sampel
terdestruksi sempurna.
Hasil destruksi pada analisis N-Total
ini ditandai dengan terbentuknya larutan
berwarna jernih. Hal ini sesuai dengan
ungkapan Kristianingrum (2012), yang
mengatakan bahwa kesempurnaan destruksi
ditandai dengan diperolehnya larutan jernih
pada larutan destruksi, yang menunjukkan
bahwa semua konstituen yang ada telah larut
sempurna atau perombakan senyawa-senyawa Gambar 2. Pengamatan pertumbuhan tinggi
organik telah berjalan dengan baik. Senyawa- tunas bunga kertas orange (Bougainvillea
senyawa garam yang terbentuk setelah destruksi spectabilis)
merupakan senyawa garam yang stabil dan
disimpan selama beberapa hari.
Jumlah Nitrogen Total dapat teramati
pada pembacaan skala alat Spectro Direct.
Kadar N-Total pada pupuk organik cair
dari nasi basi adalah sebesar 92 mg/L. Hasil
ini memperlihatkan jumlah N-Total yang
terbentuk akibat proses fermentasi dimana
proses dekomposisi yang terjadi cukup
sempurna.

Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Pada


Tanaman Bunga Kertas Orange (Bougainvillea
spectabilis) Gambar 3. Jumlah daun tanaman bunga kertas
Pupuk organik cair hasil fermentasi yang orange (Bougainvillea spectabilis)
digunakan divariasikan dengan volume yaitu
62,5 mL; 2 x 62,5 mL dan 3 x 62,5 mL.
Perbedaan volume ini dibuat untuk melihat
adanya perbedaan pertumbuhan tanaman
bunga kertas orange (Bougainvillea spectabilis).
Media tanam yang digunakan untuk menanam
bunga kertas orange (Bougainvillea spectabilis)
adalah kotoran ternak sapi. Pemilihan media
tanam dari kotoran sapi selain mudah untuk
diperoleh juga merupakan sumber hara yang
cukup baik untuk pertumbuhan tanaman.
Hal ini sesuai dengan ungkapan Hamdi, dkk, Gambar 4. Banyaknya kelopak bunga pada
(2013), yang mengatakan bahwa kotoran sapi tanaman bunga kertas orange (Bougainvillea
merupakan bahan organik sumber hara makro spectabilis)
nitrogen, Posforus, dan kalium.
Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman
bunga kertas orange (Bougainvillea spectabilis) Pertumbuhan Tunas
dengan memvariasikan volume pupuk organik Gambar 2 memperlihatkan hasil pengamatan

191
Volume 2, No. 4, 2013: 187-195 Jurnal Akademika Kimia

pertumbuhan tinggi tunas bunga kertas organik cair dengan volume 125 mL.
orange (Bougainvillea spectabilis). Grafik ini Bunga yang banyak ini muncul disebabkan
menjelaskan bahwa pemberian variasi volume oleh banyaknya kandungan gula dalam pupuk
pupuk organik cair kepada tanaman bunga organik cair dari nasi basi yang diserap oleh
kertas orange mempengaruhi pertumbuhan daun tumbuhan bunga kertas (Bougainvillea
tinggi tunas. Tanaman bunga yang mengalami spectabilis). Hal ini sesuai dengan pendapat
pertumbuham tunas cukup pesat terjadi Rai, dkk, (2006), bahwa kandungan gula
pada tanaman yang tidak ditambahkan air, total daun pucuk berbunga lebih tinggi
dibandingkan dengan kandungan gula total
yaitu pada perlakuan C0K2. Tanaman ini daun pucuk tidak berbunga pada fase induksi,
memanfaatkan unsur hara N yang tersedia diferensiasi, dan bunga mekar. Rai, dkk,
dalam media tumbuhnya yaitu kotoran ternak (2006) juga mengungkapkan pada stadium
sapi dan pupuk organik cair. Supartha, dkk, induksi terjadi peningkatan kandungan gula
(2012) juga berpendapat bahwa unsur hara N total daun dibandingkan dengan sebelum
berperan penting pada fase pertumbuhan dan induksi. Kandungan gula yang tinggi di
generatif tanaman seperti pertumbuhan tunas. pucuk diperlukan sebagai sumber energi
Perlakuan C0K1, C2K1, C2K2 dan dan awal bagi proses induksi bunga serta proses
C3K1 juga mengalami pertumbuhan tunas, perkembangan daerah meristem dan bagian-
tetapi tidak setinggi pertumbuhan tunas pada bagian bunga (Vemmos,1995).
perlakuan C0K2. Tumbuhan pada perlakuan Keterangan :
ini tidak mampu memanfaatkan hara N secara Tabel 2. Pengamatan kondisi dan warna daun
maksimal, karena pupuk organik cair sudah tanaman bunga kertas orange (Bougainvillea
diencerkan dengan volume air yang bervariasi.
Hayati, dkk, (2012) mengungkapkan spectabilis)
struktur tanah juga mempengaruhi sirkulasi Minggu
udara didalam tanah, laju infiltrasi, gerakan Perlakuan
2 4 6 8 10 12
air, penetrasi akar, pencucian hara dan
C0K1 CM CM HJ HBK HBK HBK,
perkembangan akar.
KRT
Pertambahan daun (+++)
Gambar 3 memperlihatkan hasil C0K2 CM CM HJ HBK HBK, HBK,
pengamatan jumlah daun tanaman bunga
kertas orange (Bougainvillea spectabilis). Jumlah KRT KRT
daun terbanyak teramati pada perlakuan C0K1. (++) (+++)
Jumlah daun yang cukup banyak juga teramati C0K3 - - - - CM KNG
pada perlakuan C2K1 dan perlakuan C2K2.
Daun yang tumbuh banyak disebabkan karena C1K1 CK CK CK CK - -
tumbuhan mempu memanfaatkan unsur hara C1K2 CM HKC HJ HJ HJ HJ
Nitrogen yang tersedia di media tumbuhnya C1K3 - - - - - -
dan sebagian diperoleh dari pupuk organik cair.
Anwar, dkk, (2008) juga menjelaskan bahwa C2K1 CM HJ HJ HBK(+) HBK HBK
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi (+) (+)
pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya C2K2 CM HJ HBK HBK(+) HBK HBK
sangat diperlukan untuk pembentukan atau
pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman, (+) (+), (+),
seperti daun, batang dan akar. Namun, bila DTK DTK
terlalu banyak dapat menghambat tumbuhnya C2K3 - - - - - CM
bunga dan pembuahan pada tanaman. Selain
terkandung dalam udara yang tersebar luas, C3K1 CM HJ HJ HBK DRK DRK
nitrogen juga terkandung baik dalam kotoran (++) (+) (++)
ternak.
C3K2 CM CM - - - -
Pengamatan banyaknya kelopak bunga C3K3 CM CM - HBK HBK HBK
Gambar 4 memperlihatkan hasil (+) (+) (+)
pengamatan banyaknya kelopak bunga pada
tanaman bunga kertas orange (Bougainvillea
spectabilis). Bunga banyak teramati pada pot CK: Coklat, CM: Coklat kemerahan, DRK:
dengan perlakuan C2K2, yaitu media tanam Daun rontok, DTK: Daun tidak keriting,
yang terdiri dari kotoran ternak sapi dengan HBK: Hijau berbintik kuning, HJ: Hijau,
penambahan air sebanyak 125 mL dan pupuk HKC: Hijau kecoklatan, KNG: Kuning, dan

192
Ni Putu Sriyundiyati Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Pupuk Organik Cair dan Aplikasinya...........

KRT: Keriting perlakuan pada tumbuhan yang terlalu banyak


Tabel 2 memperlihatkan hasil pengamatan menerima jumlah air daripada pupuk organik
kondisi dan warna daun tanaman bunga kertas yang diberikan. Jumlah air yang tinggi dapat
orange (Bougainvillea spectabilis). Tanaman diandaikan seperti curah hujan yang dapat
bunga kertas mengalami pertumbuhan daun menyebabkan unsur hara tercuci oleh air
dengan berbagai kondisi dan warna daun yang yang menjadi penyebab hanyutnya unsur hara
bervariasi. Variasi perkembangan daun yang sehingga kurang termanfaatkan oleh tanaman.
menonjol diperlihatkan ketika tanaman berusia Hal ini serupa dengan pendapat Putri (2011),
8 minggu sesuai dengan variasi perlakuan. bahwa selain perbedaan unsur N yang diterima
Tanaman yang berkembang cukup baik adalah tanaman dari berbagai konsentrasi pupuk
tanaman yang mengalami perlakuan C2K2, organik cair, perbedaan jumlah daun yang tidak
yaitu tanaman yang ditanam dalam media cukup berarti akibat berbagai konsentrasi pupuk
kotoran ternak sapi dengan penambahan air organik cair kemungkinan disebabkan oleh
sebanyak 125 mL dan pupuk organik cair curah hujan yang tinggi pada saat penelitian.
dengan volume 125 mL. Daun pada perlakuan Curah hujan yang tinggi menyebabkan unsur
ini memiliki kondisi tidak keriting walaupun hara ikut tercuci oleh air hujan yang menjadi
ada sedikit bintik kuning pada daun. penyebab hanyutnya unsur hara sehingga
Bintik kuning terjadi disebabkan karena kurang termanfaatkan oleh tanaman.
tumbuhan kekurangan nitrogen. Nitrogen
pada dasarnya berfungsi dalam merangsang
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, Kesimpulan
nitrogen juga merupakan bagian dari sel (organ) Nasi basi dapat dimanfaatkan untuk
tanaman itu sendiri, berfungsi untuk sintesa membuat pupuk organik cair dan terdapat
asam amino dan protein dalam tanaman, jumlah Nitrogen Total pada pupuk organik
merangsang pertumbuhan vegetatif (warna cair nasi basi sebanyak 92 mg/L (92 ppm),
hijau) seperti daun. Tanaman yang kekurangan dan pupuk organik dari nasi basi dapat
unsur N akan mengalami pertumbuhan diaplikasikan pada tanaman bunga kertas orange
lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun (Bougainvillea spectabilis) untuk mempercepat
sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua pertumbuhannya yang diindikasikan dengan
cepat menguning dan mati. Keadaan ini banyaknya tunas, daun dan kelopak bunga.
sejalan dengan ungkapan Neliyati (2005),
bahwa nitrogen yang tersedia bagi tanaman Ucapan Terima kasih
dapat merangsang pembentukkan tunas dan Penulis mengucapkan terima kasih kepada
daun, mempertinggi kandungan protein dan Tasrik, Niluh Kencana Dewi, Putu Wiratmi
meningkatkan jumlah klorofil pada daun. Dewi, Novia CH. Patunde, dan Niluh Murni
Dengan meningkatnya jumlah klorofil dan Astuti yang membantu secara intensif selama
jumlah daun yang terbentuk maka proses penelitian.
fotosintesis akan berjalan dengan baik dan
fotosintat yang dihasilkan akan lebih tinggi
sehingga pertumbuhannya semakin baik. Referensi
Daun keriting pada hasil pengamatan dapat
dipengaruhi karena tumbuhan mengalami Ai, N. S., & Banyo, Y. (2011). Konsentrasi
kekurangan air. Bentuk daun yang keriting klorofil daun sebagai indikator kekurangan
memperlihatkan daun kurang mengalami air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains,
fotosintesis. Pernyataan ini sejalan dengan 11(2), 166-173.
ungkapan Ai & Banyo (2011), yang menyatakan
bahwa kekurangan air mempengaruhi semua Anwar, K., Rangga, F., Kifli, H., Ridha, I M.,
aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi Lestari, P. P., & Wulandari, H. (2008).
proses fisiologi, biokimia, anatomi dan Prosiding Seminar Nasional Teknoin ‘08
morfologi. Pada saat kekurangan air, sebagian Bidang Teknik Kimia: Kombinasi limbah
stomata daun menutup sehingga terjadi pertanian dan peternakan sebagai alternatif
hambatan masuknya CO2 dan menurunkan pembuatan pupuk organik cair melalui
aktivitas fotosintesis, dapat pula menghambat proses fermentasi anaerob. Yogyakarta:
sintesis protein dan dinding sel. Jurusan Teknik Kimia fakultas Teknologi
Daun rontok pada pengamatan disebabkan Industri Universitas Islam Indonesia.
tumbuhan tidak menggunakan unsur hara
yang tersedia secara maksimal dan akibat Cahyaningrum, P., & Sugiyarto, L. (2012).

193
Volume 2, No. 4, 2013: 187-195 Jurnal Akademika Kimia

Induksi keragaman somaklonal bunga kertas gula dan lama fermentasi terhadap kualitas
(Zinnia sp.) sebagai upaya pengembangan nata de soya. Jurnal Matematika Sains dan
bunga potong daerah tropis. Yogyakarta: Teknologi, 7(1), 40–47.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Putra, Y. W., & Saefudin, N. (2008). Alkohol
alifatis sebagai pemacu pertumbuhan dan
Fitriyatno., Suparti., & Anif, S. (2012). Uji prekursor dasar dari ethylen melalui jalur
pupuk organik cair dari limbah pasar terhadap sintesa HMP (High Metabolism Pathway).
pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa Jurnal Primadona, 4(1), 84-90.
L.) dengan media hidroponik. Surakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Putri, H. A. (2011). Pengaruh pemberian
Universitas Muhammadiah Surakarta. beberapa konsentrasi pupuk organik cair
lengkap (POCL) bio sugih terhadap
Hamdi, Z., Sukartono., & Suwardji. (2013). pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
Penggunaan arang hayati (Biochar) sebagai manis (Zea mays saccharata Sturt.). Skripsi
bahan pencampur (Bulking Agent) pada proses Fakultas Pertanian Universitas Andalas,
pengomposan kotoran sapi. Skripsi Program Padang.
Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Mataram, Mataram Rahmah , N. (2011). Studi pemanfaatan limbah
cair tahu untuk pupuk cair tanaman (Studi
Hayati, E., Sabaruddin., & Rahmawati. (2012). Kasus Pabrik Tahu Kenjeran). Surabaya:
Pengaruh jumlah mata tunas dan komposisi Teknik Lingkungan ITS.
media tanam terhadap pertumbuhan setek
tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Rahman, A., & Bukhari. (2010). Profil agribisnis
Jurnal Agrista, 16(3), 129-134. tanaman hias di kota Medan propinsi
Sumatera Utara. Warta Universitaria UMA,
Hidayati, Y. A., Kurnani, Tb. B. A., Marlina, Edisi 25.
E. T., & Harlia, E. (2011). Kualitas pupuk
cair hasil pengolahan feses sapi potong Rai, I N., Poerwanto, R., Darusman, L. K.,
menggunakan saccharomyces cereviceae. & Purwoko, B. S. (2006). Perubahan
Jurnal Ilmu Ternak, 11(2), 104-107. kandungan giberelin dan gula total pada
fase-fase perkembangan bunga manggis.
Kristianingrum, S. (2012). Kajian berbagai Jurnal Hayati, 13(3), 101-106.
proses destruksi sampel dan efeknya.
Makalah Seminar Nasional MIPA. Jurusan Saraswati, R., & Sumarno. (2008). Pemanfaatan
Pendidikan Kimia FMIPA UNY. mikroba penyubur tanah sebagai komponen
teknologi pertanian. Jurnal Iptek Tanaman
Latifah, R. N., Winarsih., & Rahayu, Y. S. pangan, 3(1), 41-58.
(2012). Pemanfaatan sampah organik
sebagai bahan pupuk organik cair untuk Sarjanaku, (2012). Macam-macam pupuk
pertumbuhan tanaman bayam merah organik dan anorganik pengertian serta
(Alternanthera ficoides). Lentera Bio, 1(3), unsur mikro. Diunduh kembali dari http://
139–144. www.sarjanaku.com/2012/06/macam-
macam-pupuk-organik-dan-anorganik.
Nasaruddin, & Rosmawati. (2011). Pengaruh html.
pupuk organik cair (POC) hasil fermentasi
daun gamal, batang pisang dan sabut kelapa Sridjono, H. H. H., & Supari. (2012). Dampak
terhadap pertumbuhan bibit kakao. Jurnal pemberian larutan mikroorganisme lokal
Agrisistem, 7(1), 29-37. (MOL) dan asap cair (Liquid Smoke) pada
pertumbuhan dan hasil tanaman padi
Neliyati. (2005). Pertumbuhan dan hasil (Oryza sativa.L). Kudus: Laporan Penelitian
tanaman tomat pada beberapa dosis kompos Program Studi Agroteknologi Fakultas
sampah kota. Program Studi Agronomi, Pertanian Universitas Muria Kudus.
Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jurnal
Agronomi, 10(2), 93-97. Supartha, I. N. Y., Wijana, G., & Adnyana, G.
M. (2012). Aplikasi jenis pupuk organik
Nurhayati, S. 2006. Kajian pengaruh kadar pada tanaman padi sistem pertanian

194
Ni Putu Sriyundiyati Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Pupuk Organik Cair dan Aplikasinya...........

organik. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, pupuk organik cair periode pemotongan


1(2), 98-106. kedua. Animal Agriculture Journal, 1(1),
721–731.
Suprihatin, (2010). Teknologi fermentasi.
Surabaya: UNESA University Press. Yuniwati, M., Iskarima, F., & Padulemba, A.
(2012). Optimasi kondisi proses pembuatan
Susanti., Purbajanti, E. D., & Sutarno. (2012). kompos dari sampah organik dengan cara
Pertumbuhan hijauan kacang pintoi (arachis fermentasi menggunakan EM4. Jurnal
pintoi) pada berbagai panjang stek dan dosis teknologi, 5(2), 172-181.

195

You might also like