You are on page 1of 2

Mengenal Osteomyelitis

Dalam dunia kedokteran, infeksi merupakan salah satu kejadian yang paling
sering ditemui. Infeksi dapat menyerang berbagai organ di dalam tubuh, mulai
dari organ-organ pada pernafasan, pencernaan, saraf, hingga tulang. Salah satu
infeksi yang memerlukan perhatian khusus adalah infeksi tulang (osteomyelitis).
Osteomyelitis adalah infeksi yang terjadi di tulang yang umumnya disebabkan
oleh mikroorganisme yang masuk melalui luka atau penyebaran melalui darah.
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri
tersebut dapat terdapat di kulit namun tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Namun jika sistem imunitas tubuh sedang lemah karena suatu penyakit, maka
bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada area tubuh yang mengalami luka.
Di Amerika Serikat insiden osteomyelitis adalah 1 dari tiap 5000 orang, dan 1
dari tiap 1000 usia bayi. Dapat diperkirakan akan terdapat angka insiden yang
lebih besar pada negara berkembang. Osteomyelitis dapat menjadi masalah yang
berat jika tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat sehingga akan
mempengaruhi kualitas hidup dan lebih buruk dapat menyebabkan kehilangan
anggota tubuh, bahkan kematian. Osteomyelitis dapat pula menyebabkan
gangguan pertumbuhan bila terjadi pada anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan. Anak laki-laki cenderung tiga kali lipat lebih berisiko dibandingkan
anak perempuan, dan lebih sering mengenai tulang-tulang panjang.

Infeksi ini lebih sulit disembuhkan daripada infeksi lain yang terjadi pada jaringan
lunak, selain karena letak tulang yang lebih dalam, juga disebabkan karena
terbatasnya asupan darah yang diantarkan oleh pembuluh darah ke lokasi
terjadinya infeksi.
Bagaimana mengenali osteomyelitis?
Osteomyelitis terjadi apabila ada mikroorganisme yang dapat masuk ke dalam
tulang kemudian berkembang dan akhirnya menyebabkan infeksi. Tentunya
sebelum osteomyelitis terjadi, terdapat beberapa hal yang menyebabkan
mikroorganisme ini dapat masuk diantaranya adalah; terdapat riwayat mengalami
patah tulang terbuka (open fracture), riwayat operasi pada tulang memiliki
riwayat penyakit kaki diabetes (diabetic foot), atau dapat juga disebabkan oleh
infeksi pada bagian lain di tubuh seperti infeksi paru, telinga atau kulit.
Selain itu terdapat pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
osteomyelitis seperti; memiliki penyakit penurunan sistem kekebalan tubuh
(HIV/AIDS), memiliki riwayat penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia),
riwayat penyakit kaki diabetes, riwayat penyakit ginjal kronis yang rutin
menjalani cuci darah (hemodialisa), pernah menderita osteomyelitis sebelumnya,
rutin injeksi obat-obatan dan konsumsi obat kortikosteroid dalam waktu yang
lama.
Gejala awal (akut) pada osteomyelitis biasanya diawali dengan rasa nyeri pada
bagian yang terlibat. Selain itu gejala ini juga dapat disertai oleh beberapa gejala
penyerta lain sperti terjadinya pembengkakan dan kemerahan pada bagian yang
terkena, kekakuan yang dirasakan saat menggerakan anggota tubuh tersebut,
keluarnya carian melalui bagian yang terinfeksi, demam dan menggigil, lemas dan
hingga merasa gelisah.
Bagaimana penangannanya?
Tujuan utama penanganan osteomyelitis adalah untuk menghentikan infeksi yang
terjadi dan mencegah risiko kerusakan lebih lanjut pada jaringan dan tulang di
sekitarnya. Penanganan osteomyelitis dilakukan oleh dokter spesialis terkait yaitu
dokter spesialis Bedah Tulang (Orthopaedi) tentunya setelah melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Pada
osteomyelitis akut, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik yang
diminum atau disuntikkan dalam kurun waktu tertentu. Namun pada kasus
osteomyelitis yang sudah kronis, pemberian obat- obatan antibiotik dapat
dikombinasikan dengan tindakan pembedahan untuk membuang cairan yang
terkumpul di tulang akibat infeksi dan jaringan yang sudah mati, sehingga sel-sel
tubuh dapat beregenerasi kembali dengan baik.
Kapan harus konsultasi ke dokter?
Jika anda memiliki salah satu gejala seperti diatas, ditambah anda memiliki faktor
risiko, maka segeralah konsultasikan ke dokter untuk segera dilakukan
pemeriksaan dan penanganan pada keluhan anda. Tubuh masing-masing orang
berbeda sehingga dokter perlu melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap
tubuh anda untuk menegakan diagnosis dan memberikan terapi sesuai dengan
keluhan anda. Selalu konsultasikan ke dokter mengenai masalah kesehatan anda.

You might also like