Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nadiya Ayu Nopihartati
P05120217014
b. Pria
1. Organ Bagian luar
a) Penis
Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan.
Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan semen ke saluran kelamin wanita. Di dalam penis tedapat uretra, yaitu
suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongganya banyak dan
banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal, rongga ini berisi
penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi.Alat
reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia
14 tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaan sehat.
b) Scrotum
merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuasi bagi spermatozoa
2. Alat Kelamin dalam – terdiri atas:
a) Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur.
Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak
di luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel
sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Di
dalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
b) Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri
atas :
• Epididimis - yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok-
kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu,
epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini
sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan
dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
• Vas Deferens - merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis
merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran
lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat.
Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis
menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.
• Saluran Ejakulasi - merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong
semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu
menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
• Uretra - adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran
akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini
mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk
membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai
saluran semen dari kantong mani.
c) Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi
kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin.
Kelenjar tersebut terdiri atas :
• Vesikula Seminalis - disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya
sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat
menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah
kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.
• Kelenjar Prostat - menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan
fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma yang dialirkan ke
saluran sperma.
• Kelenjar Bulbouretra (Cowper) - menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra.
Getah yang dihasilkan berupa lendir.Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah
bercampur dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu
komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen
dipancarkan keluar melalui uretra.
1) Gametogenesis
Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet (Sel Kelamin) yang terjadi di organ pria
maupun wanita. Terdiri dari :
Spermatogenesis (Pada Pria)
Oogenesis (Pada Wanita)
a) Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam
tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu :
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara
langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.
Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi
testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang
fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu,
kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
Penjelasan tahapan spermatogenesis :
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang
berjumlah ribuan.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit
primer.
Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2
spermatid yang bersifat haploid.
spermatid ini berkembang menjadi sprma matang yang bersifat haploid.
Sperma yang matang akan menuju epididimis.
Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari. Struktur sperma matang
terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung inti
haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim
yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung
mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap
melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.
b) Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Berbeda
dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu
tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh
hormon. Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi.
Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya
ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik.
Darah menstruasi sering disetai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah.
Penjelasan proses oogenesis :
Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur (oosit
primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.
Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit
sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi oleh FSH
(Folicel Stimulating Hormon).
B. Fase Menstruasi
Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya
sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
Terjadi secara periodik/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari
setiap bulannya.
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena
berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormone
dalam darah menjadi tidaka ada..
Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron
sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel
dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel
berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern
yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei
FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel
ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan
folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum
berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal
dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan
menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat
sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH
dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium
akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah
fase pendarahan/menstruasi
C. Fertilisasi
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani / sperma dengan sel telur di
tuba falopii. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama / coitus), dengan
ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan
cairan mani yang berisi sel – sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut ”masa subur” wanita), maka
ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel
telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
• Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
• Sperma dapat hidup & membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi
• Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Fertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu kehamilan. Proses ini
berlanjut dengan pembelahan sampai terjadinya implantasi, yaitu sekitar 6 hari setelah
fertilisasi. Sesorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi tertanam di dalam
rahim ibu, yang biasa disebut dengan kehamilan intra uterin
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi yang menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi
pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan
demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus
setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari.
Tahapan waktu dalam fertilisasi :
• Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4,
8, 16 sel.
• Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit
dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap
makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak
menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
• Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding
uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik
gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi
hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
• Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
• Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah
yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang
semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
Hormon yang berperan dalam kehamilan
• Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan
3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta.
Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia
kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone
progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
• Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur
metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
• HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi
adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan.
Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
• Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus
menjelang persalianan.
DAFTAR PUSTAKA
digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nurhendif-5401-2-babii.pdf
http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2014/05/Sistem-Reproduksi.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56362/Chapter%20II.pdf?sequence
=4&isAllowed=y