You are on page 1of 7

TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

“Analisis Abstrak dan Kata Pengantar Skripsi”

Nama: Fathia Rianty


NIM : G1A1110011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
2011/2012
KARAKTERISTIK LUKA TUSUK BERDASARKAN JENIS PEMERIKSAAN OTOPSI DI BAGIAN
KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2004 – 2009

ABSTRAK

Data statistik korban berdasar umur, jenis kelamin, dan jenis otopsi yang masuk di
Bagian Kedokteran Forensik masih sangat kurang sekali di Indonesia. Data statistik frekuensi,
distribusi variasi kasus terutama pada kasus luka tusuk di Kedokteran Forensik Indonesia masih
sangat langka. Sehingga penelitian tentang kedokteran forensik masih sangat terbatas
jumlahnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik kasus luka tusuk
berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis otopsi, hubungan antara kasus luka tusuk dengan
variabel-variabel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cara
mengumpulkan data. Data yang digunakan adalah kasus luka tusuk yang masuk di Bagian
Kedokteran Forensik Universitas Sebelas Maret Tahun 2004 – 2009.

Hasil penelitian menunjukkan kejadian luka tusuk banyak terjadi pada lakilaki dibanding
perempuan, yaitu sebanyak 70% kasus. Untuk semua kasus, jenis otopsi yang dilakukan adalah
pemeriksaan luar dan dalam. Berdasar usia, kasus luka tusuk banyak terjadi pada usia 19- 45
tahun sebanyak 65% kasus.

Kata kunci : Luka tusuk, usia, jenis kelamin dan jenis pemeriksaan.
Analisis

Paragraf 1 :

Data statistik korban berdasar umur, jenis kelamin, dan jenis otopsi yang masuk di
Bagian Kedokteran Forensik masih sangat kurang sekali di Indonesia. Data statistik frekuensi,
distribusi variasi kasus terutama pada kasus luka tusuk di Kedokteran Forensik Indonesia masih
sangat langka. Sehingga penelitian tentang kedokteran forensik masih sangat terbatas
jumlahnya.

Analisis :

 Kata ‘Bagian Kedokteran Forensik’ ditulis tanpa menggunakan huruf kapital karena tidak
diikuti nama lembaga.
 Tanda koma setelah kata ‘frekuensi’ dihapus.
 Kata ‘Kedokteran Forensik’ ditulis tanpa menggunakan huruf kapital.
 Tanda titik sebelum kata penghubung ‘sehingga’ dihapus.
 Antara kalimat pertama dan kedua memiliki hubungan antarkalimat yang baik.
 Paragraf ini memiliki ide pokok di akhir paragraf sehinggan disebut paragraf induktif.

Paragraf 2 :

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik kasus luka tusuk
berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis otopsi, hubungan antara kasus luka tusuk dengan
variabel-variabel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cara
mengumpulkan data. Data yang digunakan adalah kasus luka tusuk yang masuk di Bagian
Kedokteran Forensik Universitas Sebelas Maret Tahun 2004 – 2009.

Analisis :

 Paragraf kedua memiliki hubungan antarparagraf yang baik dengan paragraf sebelumnya.
Paragraf ini melanjutkan bahasan mengenai penelitian yang menjadi ide pokok paragraf
pertama.
 Setelah kata ‘otopsi’ sebaiknya ditambah kata ‘dan’ sehingga menunjukkan unsur
selanjutnya adalah unsur terakhir dari perincian tersebut.
 Paragraf kedua memiliki hubungan antarkalimat yang baik karena kalimat yang satu dengan
yang lainnya saling berhubungan.
Paragraf 3 :

Hasil penelitian menunjukkan kejadian luka tusuk banyak terjadi pada lakilaki dibanding
perempuan, yaitu sebanyak 70% kasus. Untuk semua kasus, jenis otopsi yang dilakukan adalah
pemeriksaan luar dan dalam. Berdasar usia, kasus luka tusuk banyak terjadi pada usia 19- 45
tahun sebanyak 65% kasus.

Analisis :

 Paragraf ketiga berhubungan dengan paragraf kedua sehingga kedua paragraf ini
memiliki hubungan antarparagraf yang baik.
 Kata ‘lakilaki’ seharusnya ditulis ‘laki-laki’.
 Kalimat kedua sebaiknya ditulis menjadi kalimat pertama agar paragraf tersebut memiliki
hubungan antarkalimat yang baik.

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan taufiq dan
hidayah Nya kepada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Karakteristik Luka Tusuk Berdasarkan Pemeriksaan Otopsi di Bagian Kedokteran Forensik &
Medikolegal Universitas Sebelas Maret Tahun 2004 –2009” yang merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada:

1. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia.
2. drg. H. Andy Yok, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Utama Karya Tulis Ilmiah yang
dengan sabar dalam membimbing, mengarahkan serta mencurahkan waktu dan
senantiasa memberikan semangat serta ide- ide demi kesempurnaan penelitian ini.
3. Kepala Bagian Forensik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf yang telah
memberikan bantuan dan kerja samanya dalam proses pengambilan data.
4. dr. Agung Widianto, Sp. B dan dr. Akil Baehaqi, Sp. A yang telah memberikan saran-saran
untuk perbaikan isi Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
6. Bapak dan Ibu tercinta serta kakak dan adik yang telah memberikan bimbingan dan
arahan baik secara moril maupun materiil.
7. Suami dan putriku tercinta “M. Budi Hariadi dan Tiara” atas doa, dukungan, perhatian,
kesabaran, cinta dan kasih sayangnya.
8. Teman seperjuangan angkatan 2001 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
per satu atas doa, dukungan dan perhatiannya.

Penulis menyadari bahwa naskah Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga apa yang tertulis dalam
naskah ini mampu menunjang kemajuan dalam bidang ilmu Kedokteran Forensik, khususnya
pada peningkatan mutu pelayanan Forensik bagi masyarakat.

Yogyakarta, Juli 2010


Analisis

Paragraf 1 :

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan taufiq dan
hidayah Nya kepada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Karakteristik Luka Tusuk Berdasarkan Pemeriksaan Otopsi di Bagian Kedokteran Forensik &
Medikolegal Universitas Sebelas Maret Tahun 2004 –2009” yang merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh derajat Sarjana Kedokteran.

Analisis :

 Kata ‘hidayah Nya’ ditulis ‘hidayah-Nya’.

Paragraf 2 :

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada:

1. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia.
2. drg. H. Andy Yok, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Utama Karya Tulis Ilmiah yang
dengan sabar dalam membimbing, mengarahkan serta mencurahkan waktu dan
senantiasa memberikan semangat serta ide- ide demi kesempurnaan penelitian ini.
3. Kepala Bagian Forensik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf yang telah
memberikan bantuan dan kerja samanya dalam proses pengambilan data.
4. dr. Agung Widianto, Sp. B dan dr. Akil Baehaqi, Sp. A yang telah memberikan saran-saran
untuk perbaikan isi Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
6. Bapak dan Ibu tercinta serta kakak dan adik yang telah memberikan bimbingan dan
arahan baik secara moril maupun materiil.
7. Suami dan putriku tercinta “M. Budi Hariadi dan Tiara” atas doa, dukungan, perhatian,
kesabaran, cinta dan kasih sayangnya.
8. Teman seperjuangan angkatan 2001 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
per satu atas doa, dukungan dan perhatiannya.
Analisis :

 Kata ‘Karya Tulis Ilmiah’ tidak perlu ditulis menggunakan huruf kapital karena bukan
merupakan sebuah judul.
 Pada kalimat pertama setelah kata ‘ini’ sebaiknya ditambahkan tanda koma.
 Setelah kata ‘untuk itu’ sebaiknya ditambah tanda koma.

Paragraf 3 :

Penulis menyadari bahwa naskah Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga apa yang tertulis dalam naskah
ini mampu menunjang kemajuan dalam bidang ilmu Kedokteran Forensik, khususnya pada
peningkatan mutu pelayanan Forensik bagi masyarakat.

 Kata ‘Karya Tulis Ilmiah’ tidak perlu ditulis dengan huruf kapital karena bukan merupakan
sebuah judul.
 Setelah kata ‘sempurna’ ditulis tanda titik, kemudian kata selanjutnya membentuk
kalimat baru sehingga kata ‘untuk’ ditulis dengan huruf kapital.
 Setelah kata ‘untuk itu’ ditambahkan tanda koma.
 Kata ‘Kedokteran Forensik’ tidak perlu ditulis dengan huruf kapital karena tidak diikuti
nama lembaga.
 Kata ‘Forensik’ tidak perlu ditulis dengan huruf kapital.
 Paragraf ini memiliki hubungan antarkalimat yang baik.

You might also like