Professional Documents
Culture Documents
No Kriteria Nilai
1 Diagnosa Keperawatan (PE): /10
Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan prosedur invasif ditandai
dengan program pengobatan
Pencegahan:
- Saat pemasangan infus pastikan tidak ada udara pada selang infus
- Teliti dalam melakukan penusukkan pada vena
- Melakukan teknik penusukan dengan menggunakan aseptik
- Mengobservasi kondisi klinik pasien dan tanda-tanda inflamasi disekitar canul
- Melakukan bolus cairan dengan benar dengan memikirkan tingkat konsentrasi
atau kepekatan cairan yang diberikan
9 Hasil yang didapat: /5
S: Pasien mengatakan tidak ada tanda kemerahan disekitar area penusukan. Pasien
mengatakan tidak terasa nyeri disekitar penusukan. Pasien mengatakan tidak ada
bengkak di area penusukkan. Pasien mengatakan nyaman
O: Keadaan umum pasien baik, tingkat kesadaran compos mentis, GCS 15
(E4M6V5), observasi tanda-tanda vital, TD : 101/62 mmHg, HR : 68 x/mnt, RR:
19 x/mnt, T : 36.1 ⁰C EWS : 0 nyeri: A/I: 0/0, tidak ada kemerahan disekitar IV
kateter.
A: Masalah keperawatan risiko ketidakseimbangan elektrolit teratasi dengan
pemasangan kateter intravena
P: - Observasi tanda-tanda inflamasi, seperti demam, kemerahan, dan nyeri.
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi area penusukan IV kateter.
10 Evaluasi Diri: /5
1) Kelebihan saya tidak gugup dan percaya diri saat tindakan sehingga tindakan
diselesaikan dengan baik dan berhasil, serta saya berkomunikasi dengan cukup
baik
2) Kekurangan ada beberapa hal yang tidak saya lakukakan sesuai SOP, misalnya
tidak menutup sampiran, saya melupakan alas dan tidak mencuci tangan setelah
melakukan tindakan.
3) Perbaikan dari tindakan ini, saya belajar bahwa setiap tindakan yang tidak
dilakukan sesuai SOP dapat berdampak buruk pada kondisi klinis pasien, saya
ingin perbaiki untuk kedepannya agar selalu mencuci tangan sesuai standar yang
ditetapkan oleh rumah sakit menurut umber yang telah ada.
11 Daftar Pustaka: /5
Herdman, Kamitsuru (2017). Diagnosis keperawatan defenisi & klarifkasi
2015-2017. Penerbit buku kedokteran: ECG. ed:10
Rosyidi , K. 2013. Muskuloskeletal . Jakarta : Trans Info Media
Darmawan, I. 2008. Plebitis, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya ?
http://www.otsuka.co.id?content=article=detail&lang=id
Alexander, M. Corrigan, A. Gorski, L. Hankins, J. & Perruca, R. (2010). Infusion
Nursing Society, Infusion Nursing: An evidence Based Approach. Third Edition.
St. Louis: Dauders Elsevier.
Gayatri, D., Handayani, H. Hubungan Jarak Pemasangan Terapi Intravena Dari
Persendian Terhadap Waktu Terjadinya Plebitis. Jurnal Keperawatan
Universitas Indonesia, Volume 11, No.1, hal 1-5;2007.Available
from:repository.ui.ac.id/.../6700d2fb60561ed49a0e7b1dc8723c59f6dd9a32.pdf
Appley, A.G & Solomon. 2010. Orthopedi dan fraktur sistem Appley. Jakarta :
Widya Medika
Mutaqin, Arif. 2009. Asuahan Keperaeatan Klien dengan gangguan sistem
kardiologi dan kematologi, Jakrarta : Salemba medika
Subandono, J , Ariningrum, D. 2017. Buku Pedoman Keterampilan Klinis
Manajemen Luka untuk Semester 7. Surakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Negeri Sebelas Maret.