You are on page 1of 7

REVIEW ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

LAKI- LAKI DAN PEREMPUAN

KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh

Ayu Putriyas Ningsih

NIM 172310101210

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI

Secara anatomi fisiologi reproduksi laki-laki terbagi menjadi 2 (Haviz,


2013) yaitu, struktur luar dan struktur dalam.

A. Struktur Luar terdiri dari :


1. Penis
Terdiri dari akar (menempel pada dinding perut), badan (bagian tengah
dari penis), glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Terdapat lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) di
ujung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak
disunat (sirkumsisi), kulit depan (prepusium) membentang mulai dari korona
menutupi glans penis.
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga sebagai sistem pengontrol suhu testis agar
suhu testis sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh, sehingga
sperma terbentuk secara normal.
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Testis merupakan tempat pembentukan sperma,
terdiri atas 900 lilitan seminiferus yang masing-masing mempunyai panjang
rata-rata lebih dari setengah meter. Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) yang menstimulir spermatogenesis, Luteinizing Hormone
(LH) yang menstimulir Sel Interstial Leydig untuk memproduksi Testosteron
serta hormon testosterone yang bertanggung jawab dalam perubahan fisik
laki-laki terutama organ seks sekundernya. Fungsi testis, terdiri dari :
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel
leydig).
B. Struktur Dalamnya terdiri dari:
1. Vas Deferens
Vas deferens adalah saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra
dan membentuk duktus ejakulatorius. Vas deferens menghasilkan cairan yang
membentuk semen.
2. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang
mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi
yang mengalirkan semen.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut
dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan
sekret cairan yang bercampur sekret dari testis, perbesaran prostate akan
membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat,
merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4
lobus yaitu, Lobus posterior, Lobus lateral, Lobus anterior, Lobus medial.
Fungsi Prostat yakni menambah cairan alkalis pada cairan seminalis
yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang
terdapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar
Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm fungsinya hampir sama dengan
kelenjar prostat.
4. Vesikula Seminalis
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma. Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi
cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan
semen.
5. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang
atas tepi dan belakang dari testis. Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan
ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis yang merupakan bagian dari kaput
(kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok
dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens.
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur
sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
6. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, duktus ini
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung
kemih bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk
ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
Bangunan Penyokong atau Penyambung Funikulus Spermatikus merupakan
bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan
serabut-serabut saraf.
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN

Secara anatomi fisiologi reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :


bagian luar dan bagian dalam panggul.

A. Struktur Luar meliputi:


1. Kemaluan (Vulva)
Pada vulva terdapat bagian yang menonjol yang didalamnya terdiri dari
tulang kemaluan yang ditutupi jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas
bagian kulitnya akan ditumbuhi rambut. Lubang kemaluan ditutupi oleh
selaput tipis yang biasanya berlubang sebesar ujung jari yang disebut selaput
dara (hymen). Dibelakang bibir vulva terdapat kelenjar-kelenjar yang
mengeluarkan cairan. Diujung atas bibir terdapat bagian yang disebut clirotis,
merupakan bagian yang mengandung banyak urat-urat syaraf. Dibawah
clitoris agak kedalam terdapat lubang kecil yang merupakan saluran air seni
(urethra). Kelenjar pada vulva dapat mengeluarkan cairan yang berguna
sebagai pelumas pada saat sanggama. Selain itu vulva dan vagina juga
berfungsi sebagai jalan lahir.
2. Liang Senggama (Vagina)
Vagina terletak dibawah vulva yang merupakan saluran dengan dinding
elastis, tidak kaku seperti dinding pipa. Saluran ini menghubungkan vulva
dengan mulut Rahim.
B. Bagian Dalam Panggul meliputi:
1. Rahim (Uterus)
Mulut Rahim terdapat pada bagian yang disebut leher Rahim ( serviks ),
yaitu bagian ujung Rahim yang menyempit. Rahim berbentuk seperti buah pir
gepeng, berukuran panjang kurang lebih 9 cm. Letaknya terdapat di belakang
kandung kencing dan di depan saluran pelepasan. Lapisan dinding rahim
yang terdalam disebut endometrium, merupakan lapisan selaput lendir.
2. Saluran Telur (Tuba)
Dari ujung atas kanan kiri rahim terdapat saluran telur yang ujungnya
berdekatan dengan indung telur kiri dan kanan.
3. Indung Telur (Ovarium)
lndung tekur berukuran 2,5x1,5x0,6 cm, mengandung sel-sel telur
(ovum) yang jumlahnya kurang lebih 200.000-400.000 butir. Indung telur
menghasilkan hormon-harmon wanita yaitu estrogen dan progesteron yang
mempengaruhi perubahan-perubahan fisik dan psikis sepanjang kehidupan
wanita, memperlahankan ciri kewanitaan dan pengaturan haid.
Dalam masa kanak-kanak indung telur belum menunaikan fungsinya
dengan baik. Indung teiur mulai berfungsi, yaitu kurang lebih pada usia 9
tahun, mulailah secara produktif menghasilkan hormon-hormon wanita.

Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur dan rahim. Sel
telur yang setiap bulannya dikeluarkan dari kantung telur pada saat masa subur
akan masuk kedalam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan
sel benih pria ( spermatozoa ) membentuk organisme baru yang disebut Zygote,
pada saat inilah ditentukan jenis kelamin janin dan sifat -sifat genetiknya.
Selanjutnya zygote akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk
kedalam rahim. Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan menanamkan diri
dan berkembang menjadi embrio. Embrio selanjutnya tumbuh dan berkembang
sebagai janin yang kemudian akan lahir.
Otot-otot panggul dan jaringan ikat disekitarnya menyangga alat-alat
reproduksi, kandung kemih dan saluran pelepasan sehingga alat-alat itu tetap
berada pada tempatnya (Bachtiar,2013).
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar Imam (2013). Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal Biologi, Vol. 2 No. 2,
Tahun 2013 Hal 1-13. Mataram

Guyton dan Hall (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Text Book Saunders
Elsevier, edisi keduabelas. Singapura: Elsevier.

Haviz Muhammad (2013). Dua Sistem Tubuh : Reproduksi Dan Endokrin.


Program Studi Tadris Biologi STAIN Batusangkar

You might also like