You are on page 1of 10

KARAKTERISTIK PASIEN RINOLITH DI KOTA JAMBI

TAHUN 2006-2016

Syukri, Lusiana Herawati Yammin, Oki Permana


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

ABSTRACT
Introduction : Rhinolith (from the Greek rhino meaning nose and lithos means stone) is mineralized a
foreign object in the nasal cavity. Rhinolith is a rare case that has not been widely known by the
general public. Research characteristics of rhinolith patients are not present in Indonesia. This study
aims to determine the number of cases and characteristics of rhinolith patients in Jambi City in 2006-
2016. Methods : This study uses descriptive research design with a retrospective approach. The
sample of this study was patients diagnosed with rhinolith in several hospitals in Jambi City in 2006-
2016, with total sampling and get 19 samples. Then the collected data is processed using computer
software. Results : The mean age is 24.53 ± 15.963 years (age range 9-65 years). Rinolith in women
are found 12 patients (63.2%), in men are found 7 patients (36.8%). Rinolith in the left nasal cavity
with 11 patients (57.9%), in the right nasal cavity was found in 8 patients (42.1%). The most common
symptoms found are foul-smelling nasal symptoms were found in 10 patients (52.6%), and rhinorrhea
was found in 6 patients (31.6%).
Keywords : rhinolith, foreign object, nose
ABSTRAK
Latar Belakang : Rinolith (dari bahasa yunani rhino artinya hidung dan lithos artinya batu) adalah
mineralisasi benda asing di dalam rongga hidung. Rinolith merupakan kasus jarang yang belum
banyak diketahui oleh masyarakat umum. Penelitian tentang karakteristik pasien rinolith tidak ada di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus dan karakteristik pasien rinolith di
Kota Jambi pada tahun 2006 – 2016. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah pasien yang didiagnosa rinolith di
beberapa rumah sakit di Kota Jambi pada tahun 2006-2016, pengambilan sampel secara total
sampling dan di dapatkan 19 sampel. Kemudian data yang dikumpulkan diolah menggunakan
software komputer. Hasil: Rerata umur yaitu 24,53 ± 15,963 tahun (rentang umur 9-65 tahun). Rinolith
pada perempuan dijumpai 12 pasien (63,2%), pada laki-laki dijumpai 7 pasien (36,8%). Rinolith
ditemukan pada rongga hidung kiri pada 11 pasien (57,9%), pada rongga hidung kanan dijumpai pada
8 pasien (42,1%). Berdasarkan gejala didapatkan gejala terbanyak adalah hidung berbau busuk
dijumpai pada 10 pasien (52,6%), rinore dijumpai pada 6 pasien (31,6%).
Kata Kunci : rinolith, benda asing, hidung

PENDAHULUAN rongga hidung.1,2 Kalsifikasi benda asing

Rinolith (berasal dari bahasa yunani di hidung dulunya dikenal dengan rinolith

rhino artinya hidung dan lithos artinya palsu (false rhinoliths) dan rinolith asli

batu) adalah mineralisasi benda asing di (true rhinoliths). Istilah-istilah ini sekarang

1
telah digantikan oleh eksogen dan rinoskopi anterior. Pemeriksaan

endogen. Rinolith eksogen berkembang penunjang endoskopi, x-ray dan CT scan

dari bahan di luar tubuh manusia yang sinus paranasal juga bisa dilaksanakan

masuk ke dalam rongga hidung. Rinolith untuk identifikasi letak, ukuran rinolit dan

endogen berkembang dari bahan yang perencanaan pembedahan.7,12 Komplikasi

berasal dari sekitar tubuh sendiri. 2,3 rinolith yang pernah dilaporkan adalah

sinusitis, perforasi septum, perforasi


Bartholin mengenalkan rinolithp
palatal, otitis media berulang, dan
pertama kali pada tahun 1654. Lebih dari
dakriotitis berulang.23
600 kasus telah dilaporkan dalam literatur.

Insidensinya adalah 1 dalam setiap METODE

10.000 pada pasien rawat jalan THT.


Penelitian mengenai karakteristik
Biasanya umur rentan untuk diagnosis
pasien rinolith dilakukan di RSUD Raden
adalah antara 8 sampai dengan 25 tahun
Mattaher Jambi, RSUD Abdul Manap Kota
dan lebih banyak pada perempuan
Jambi, RS Bhayangkara Jambi, RS
4,5
daripada laki-laki. Rinolith juga sering
Siloam Jambi dan praktik dr.H.Yasril Sari,
ditemukan pada orang dengan
Sp THT-KL apotek Avicenna Kota Jambi.
keterbelakangan mental, meskipun
Penelitian dilakukan pada bulan
sebagian besar rinolith terdeteksi pada
September 2018. Jenis penelitian yang
orang dewasa muda, tetapi rinolith dapat
digunakan adalah jenis penelitian
ditemukan pada umur berapapun (6 bulan
deskriptif dengan pendekatan retrospektif
5,6
sampai 86 tahun).
dengan menggunakan data sekunder

Diagnosa rinolith berdasarkan pada berupa rekam medis. Kriteria inklusinya

gejala klinis seperti hidung tersumbat Seluruh pasien yang telah didiagnosa

unilateral, rinore (biasanya berbau busuk rinolith di RSUD Raden Mattaher Jambi,

dan purulen), perdarahan, kakosmia, sakit RSUD Abdul Manap Kota Jambi, RS

kepala, nyeri wajah, dan epiphora.7 Bhayangkara Jambi, RS Siloam Jambi

Pemeriksaan fisik yang diperlukan adalah dan praktik dr.H.Yasril Sari, Sp THT-KL

2
apotek Avicenna Kota Jambi periode oleh Karli R et al pada tahun 2012

tahun 2006 – 2016. Kriteria eksklusinya mendapatkan rata-rata umur pasien

rekam medis yang tidak lengkap. Teknik rinolith yaitu 24,6 (rentang umur 14-45

pengambilan sampel dengan cara total tahun).9 Penelitian oleh Ozdemir S et al

sampling didapatkan sebanyak 19 orang. pada tahun 2010 mendapatkan 21 pasien

rinolith (rentang umur 4-63 tahun).10


Kemudian data yang dikumpulkan

diolah menggunakan SPSS. Setelah data Tabel 1 Rerata umur pasien rinolith

diolah kemudian data dianalisa secara berdasarkan

deskriptif untuk mengetahui jumlah kasus


N Mean Std. Deviation
dan karakteristik pasien rinolith di Kota
Umur 19 24.53 15.963
Jambi. Hasil penelitian akan disajikan
Valid N 19
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

HASIL
Distribusi frekuensi pasien rinolith
Pada penelitian ini, karakteristik
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pasien berdasarkan umur, jenis kelamin,
pada tabel 2. Berdasarkan hasil penelitian
sisi hidung, dan gejala. Penelitian yang
didapatkan bahwa rinolith lebih banyak
telah dilakukan pada 19 pasien
dijumpai pada perempuan yaitu 12 orang
didapatkan bahwa rerata umur pasien
(63,2%), sedangkan laki-laki dijumpai 7
rinolith yaitu 24,53 ± 15,963 tahun
orang (36,8%).
(rentang umur 9-65 tahun). Tabel 1 di
Tabel 2 Distribusi frekuensi pasien rinolith
bawah ini menggambarkan rerata umur
berdasarkan jenis kelamin
pasien rinolith.
Jenis

Penelitian oleh Akkoca O et al Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

pada tahun 2016 mendapatkan rata-rata Laki-laki 7 36.8

umur pasien rinolith yaitu 26 ± 16,6 Perempuan 12 63.2

(rentang umur 5-62 tahun).8 Penelitian


Total 19 100.0

3
Alasan untuk dominasi perempuan berjumlah 10 pasien.10 Penelitian oleh

tidak diketahui, tetapi bisa dijelaskan oleh Akkoca O et al pada tahun 2016 dengan

sempitnya rongga hidung pada hasil penelitiannya didapatkan rinolith

perempuan, selain itu perempuan pada sisi hidung kanan lebih banyak,

mengembuskan hidung mereka lebih berjumlah 24 orang (85,7%) dan pada sisi

jarang dan lebih lembut daripada laki-laki, hidung kiri berjumlah 4 orang (14,3%).8

sehingga mereka memiliki lebih sedikit

kesempatan untuk bisa mengeluarkan Tabel 3 Distribusi frekuensi pasien rinolith

benda asing.24 berdasarkan sisi hidung

Distribusi frekuensi pasien rinolith Sisi Frekuensi Persentase

berdasarkan sisi hidung dapat dilihat pada Hidung (n) (%)

tabel 3. Dari hasil penelitian didapatkan Kanan 8 42.1


bahwa rinolith lebih banyak ditemukan Kiri 11 57.9
pada sisi hidung kiri yaitu 11 orang
Total 19 100.0
(57,9%), sedangkan sisi hidung kanan

dijumpai sebanyak 8 orang (42,1%).


Distribusi frekuensi pasien rinolith
Hasil penelitian ini sesuai dengan
berdasarkan gejala dapat dilihat pada
penelitian oleh Abdul Cadir SH et al pada
gambar 1. Berdasarkan penelitian
tahun 2016 didapatkan bahwa rinolith
didapatkan bahwa pasien rinolith dengan
lebih banyak ditemukan pada sisi hidung
gejala hidung tersumbat berjumlah 2
kiri berjumlah 12 orang (67%) dan sisi
orang (10,5%), rinore berjumlah 6 orang
7
hidung kanan berjumlah 6 orang (33,3%).
(31,6%), hidung berbau busuk berjumlah
Hasil penelitian ini memiliki
10 orang (52,6%), epistaksis berjumlah 4
perbedaan dengan hasil penelitian oleh
orang (21,1%), kakosmia berjumlah 0
Ozdemir S et al pada tahun 2010
orang (0 %), sakit kepala berjumlah 1
didapatkan rinolith juga lebih banyak
orang (5,3%), nyeri wajah berjumlah 0
terdapat pada sisi hidung kanan berjumlah
orang (0 %), epiphora berjumlah 1 orang
11 pasien dan pada sisi hidung kiri

4
(5,3%), serta pasien tanpa gejala (100%).10 Penelitian oleh Hadi U et al

berjumlah 4 orang(21,1%). pada tahun 2002 didapatkan bahwa

20 gejala terbanyak yaitu rinore purulent


18
16 (87,5%).12
14
12
10
8
6
4 Ya
2 PEMBAHASAN
0 Tidak
hidung berbau…

kakosmia
rinore

epiphora
tanpa gejala
epistaksis

nyeri wajah
sakit kepala
hidung tersumbat

Rinolith (berasal dari bahasa yunani

rhino artinya hidung dan lithos artinya

batu) adalah mineralisasi benda asing di

rongga hidung.1,2 Kalsifikasi benda asing


Gambar 1 Grafik Distribusi frekuensi
pasien rinolith berdasarkan gejala di hidung dulunya dikenal dengan rinolith

palsu (false rhinoliths) dan rinolith asli


Berdasarkan penelitian didapatkan
(true rhinoliths). Istilah-istilah ini sekarang
gejala terbanyak adalah hidung berbau
telah digantikan oleh rinolith eksogen dan
busuk dijumpai pada 10 pasien (52,6%),
rinolith endogen. Rinolith eksogen dapat
rinore dijumpai pada 6 pasien (31,6%).
berkembang dari bahan di luar tubuh
Penelitian oleh Abdul Cadir SH et
manusia yang masuk ke dalam rongga
al pada tahun 2016 didapatkan bahwa
hidung seperti batu kecil, nasal swab yang
gejala terbanyak yaitu rinore berbau
tertinggal, biji-bijian, serangga, kaca, kayu
busuk (n=14) dan sakit kepala atau nyeri
atau benda sejenis ini. Rinolith endogen
7
wajah (n=13). Penelitian oleh Akkoca O
berkembang dari bahan yang berasal dari
et al pada tahun 2016 didapatkan bahwa
sekitar tubuh sendiri misalnya, gigi ektopik
gejala terbanyak yaitu hidung tersumbat
di sinus maksilaris, gumpalan darah,
8
(71,4%) dan rinore (64,3%). Penelitian
bakteri, leukosit, fragmen tulang, dan
oleh Ozdemir S et al pada tahun 2010
lendir yang mengeras.2,3
didapatkan bahwa gejala terbanyak yaitu
Pada umumnya rinolith terdiri dari
rinore purulen dan hidung tersumbat
90% bahan anorganik, dengan sisa 10%

5
terbuat dari bahan organik dimasukkan ke biasanya diproduksi secara fisiologis

dalam lesi dari sekret hidung.7 Permukaan seperti dalam pembentukan tulang dan

luar dari rinolith terutama terdiri dari gigi. Whitlockite merupakan calcium

kalsium fosfat, bahan organik, dan air. orthophosphate, lebih terkait dengan

Kalsium karbonat dan magnesium fosfat kalsifikasi patologis dan dilaporkan

juga ditemukan dalam jumlah yang menyebabkan reaksi patologis.11,17

bervariasi. Magnesium karbonat, besi, Patogenesis rinolith masih belum

seng, natrium, kalium, oksalat, dan klorida jelas, sejumlah faktor dianggap terlibat

juga telah ditemukan.5 Sharma pada dalam pembentukan rinolith yaitu dimulai

tahun 1981 menggambarkan rinolith dengan masuknya benda asing dalam

memiliki komposisi sebagai berikut: rongga hidung menyebabkan terjadinya

Air: 2,9 - 6,9% peradangan akut atau kronis mukosa

Magnesium fosfat: 19,46% hidung dengan nanah yang berturut-

Kalsium karbonat: 20,69% turut.18 Benda asing masuk ke dalam

Bahan organik: 13,2 - 31,9% rongga hidung mungkin dengan cara

Kalsium fosfat: 44,7 - 79,4% 7 antegrade (seperti yang terjadi pada

Analisis kimia untuk melihat sebagian besar benda asing) atau dengan

komposisi rinolith menggunakan cara retrograde (dari batuk, muntah, atau

mikroskop sinar elektron, X-ray bersin) atau berkembang secara in situ.19

differactometry dan infrared Obstruksi mekanik menghalangi

spectroscopy.16 Yildirim N et al melakukan arus keluar nanah dan lendir, sehingga

penelitian komposisi rinolith terjadi pengendapan garam-garam

menggunakan X-ray differactometry mineral. Sekret hidung menjadi bau

menunjukkan komposisi rinolith sebagai karena memiliki kandungan kalsium dan /

Dahllite [Ca5 (PO4, CO3) 3OH] dalam atau magnesium yang tinggi.18 Perubahan

tujuh kasus dan Whitlockite [(Ca, Mg) 3 mekanik, infeksi, dan trauma

(PO4) 2] dalam satu kasus.11 Dahllite mengakibatkan gangguan pembersihan

merupakan carbonated hydroxyapatite, mukosiliar dan reaksi jaringan lokal, hal

6
ini telah terbukti dapat menciptakan Anamnesis yang cermat dan teliti

kristalisasi untuk membentuk nukleus. sangat diperlukan terutama menilai gejala-

Peradangan lokal menimbulkan jaringan gejala klinis seperti hidung tersumbat

nekrotik dalam mukosa, perubahan pH, unilateral, rinore (biasanya berbau busuk

terhentinya aliran mukus, dan sekresi dan purulen), perdarahan, kakosmia, sakit

yang sangat kental disertai pembentukan kepala, nyeri wajah, dan kadang

kristaloid tampaknya terjadi dalam proses epiphora.7 Pemeriksaan fisik yang

ini, yang akhirnya menghasilkan deposisi dilakukan adalah rinoskopi anterior, pada

mineral dan pembentukan nidus.11,20 saat pemeriksaan tampak massa

Nidus adalah titik asal atau fokus suatu berwarna abu-abu, coklat, atau hitam

proses penyakit.21 Pembentukan nidus kehijauan dengan permukaan yang

menyebabkan mineralisasi yang irregular dan terasa keras.22 Pemeriksaan

membentuk kapsul keras yang dapat penunjang yang diperlukan yaitu

mengikis mukosa hidung.8 endoskopi, foto polos kepala dan

Rinolith terbentuk setelah objek Computed tomography ( CT scan).7,12

bersarang di rongga hidung atau antral Endoskopi nasal dengan kecurigaan tinggi

dan kemudian menjadi kalsifikasi karena adanya rinolith sangat penting karena

diselimuti dengan komposisi kimiawi yang diagnosis mungkin saja terlewatkan saat

sesuai dari cairan nasal atau antral. Objek pemeriksaan rinoskopi anterior karena

"berkembang" oleh pengendapan garam pencahayaan yang tidak memadai pada

di permukaan, yang perlahan-lahan massa yang terletak posterior.

menjadi termineralisasi. Pembentukan Pemeriksaan radiologi akan tampak

nanah dan pengeringan udara dapat massa radio-opaque dengan bagian

membantu proses mineralisasi.5,18 sentral yang tembus pandang.

Perkembangan dan progresifitas Pemeriksaan CT-Scan tampak lesi

terbentuknya rinolith terjadi bertahun- dengan kepadatan tinggi dan homogen

tahun.7 dengan mineralisasi halus. Bagian tengah

lesi yang mengandung bahan organik

7
atau benda asing nidus mungkin sedikit yang paling banyak pada pasien rinolith

rendah kepadatannya.16 yaitu hidung berbau busuk dan rinore.

Tatalaksana rinolith berupa kontrol

infeksi dengan penggunaan antibiotik, DARFTAR PUSTAKA

pengeluaran dan pendekatan bedah yang 1. Shah FA, George S, Reghunanden N.

dipilih tergantung pada lokasi dan ukuran A case presentation of a large

rhinolith. Oman Med J 2010;25(3):231


rhinolit dan adanya komplikasi (jika ada),
2. Shaw LCK. Rhinolith of Endogenous
namun sebagian besar dapat dikeluarkan
Origin: a rare entity. Surgical Practice
melalui nares anterior.1 Pengeluaran
2007;11(1): 48–50
rinolith yang sulit dapat dibantu dengan
3. Aksungur EH, Binokay FB, Biçakçi K,
endoskopi hidung. Endoskopi juga
Apaydin D, Oguz M, Aydogan B. A
diperlukan untuk evaluasi dan
rhinolith which is mimicking a nasal
mendiagnosa potongan-potongan sisa benign tumor. Eur J Radiol

rinolith untuk menghindari komplikasi.16 1999;31:53-5

Komplikasi rinolith yang pernah 4. Patil K, Guledgud MV, Malleshi SN.

dilaporkan adalah sinusitis, perforasi Rhinolith. Indian J Den Res

2009;20:114-116
septum, perforasi palatal, otitis media
5. Appleton SS, Kimbrough RE,
berulang, dan dakriotitis berulang.23
Engstrom HI. Rhinolithiasis: A review.
KESIMPULAN
Oral surg Oral med Oral Pathol
Berdasarkan hasil penelitian
1988;65:693-8
didapatkan beberapa kesimpulan yaitu,
6. Wakode PT. Clinical Methods in ENT.
rerata umur pasien yang didiagnosa
New Delhi,India: Jaypee Brothers
rinolith yaitu 24,53 ± 15,963 tahun Medical Publisher; 2002:75-6

(rentang umur 9-65 tahun), rinolith lebih 7. Abdul Cader SH, Reghunandanan N,

banyak diderita oleh perempuan Shah FA. Rhinolith: A forgotten

dibandingkan laki – laki, rinolith lebih identity- series of 18 cases with review

of literature. Otolaryngology Open


banyak ditemukan pada sisi hidung kiri
Access Journal 2016 Dec 05;1(8):1-5
dibandingkan sisi hidung kanan, gejala

8
8. Akkoca Ö, Arslan N, Aktar G, Demirci 14. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin

Ş, Tüzüner A, Uzunkulaoğlu H, Ünlü J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu

C. Patient Characteristics and Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok

Frequent Localizations of Kepala dan Leher. Vol 6. Jakarta :

Rhinoliths. Turkish archives of Fakultas Kedokteran Universitas

otorhinolaryngology 2016;54(4):154- Indonesia. 2011

157 15. Netter F H. Atlas of Human Anatomy

9. Karli R, Ak M, Karli A. A Different 25th Edition. Jakarta: EGC; 2014;36-

Placement of the Stone; Rhinolithiasis. 40

Eur Rev Med Pharmacol Sci 16. Ayub-ur-Rehman, Muhammad MN,

2012;16:1541-45 Moallam FA. Endoscopy in

10. Akbaş Y, Görgülü O, Ozdemir S, rhinolithiasis. Journal of the College of

Selçuk T, Sayar Ç. Rhinolithiasis: Physicians and Surgeons--Pakistan :

review of 21 cases. American journal JCPSP 2012;22(9):601-3

of rhinology & allergy 2010;24(6):136- 17. Lagier R, Baud CA. Magnesium

9 whitlockite, a calcium phosphate

11. Yildirim N, Arslanoglu A, Sahan M, crystal of special interest in pathology.

Yildirim A. Rhinolithiasis: clinical, Pathol Res Pract 2003;199:329–35

radiological, and mineralogical 18. Brehmer D, Riemann R. The

features. Am J Rhinol 2008;22(1): 78- Rhinolith—A Possible Differential

81 Diagnosis of a Unilateral Nasal

12. Hadi U, Ghossaini S, Zaytoun G. Obstruction. Case Reports in Medicine

Rhinolithiasis: a forgotten entity. 2010

Otolaryngol Head Neck Surg 19. Royal SA, Gardner RE. Rhinolithiasis:

2002;126(1): 48-51 an unusual pediatric nasal

13. Adams GL, Boies LR, Higler PA. mass. Pediatr Radiol 1998;28:54-5

Boies Buku Ajar Penyakit THT edisi 6. 20. Barros CA, Martins RR, Silva JB, et al.

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Rhinolith: A radiographic finding in a

Jakarta, 1997 dental clinic. Oral Surg Oral Med Oral

9
Pathol Oral Radiol Endod

2005;100:486–490

21. Dorland WA Newman. Kamus Saku

Kedokteran Dorland. 28th. Jakarta:

EGC,2011: 760 p.

22. Dhingra PL. Disease of Ear Nose and

Throat. 6th Ed.New Delhi, India :

Elsevier, 2014 :161 p

23. Mundra RK, Verma JR, Koshta V,

Alaknanda Gupta. Rhinolith a rare

presentation in adolescent age group.

International Journal of Medical

Science Research and Practice

2015;2(3):156-8

24. Benayad J, Razika B, Safae R,

Essakalli L. Rhinolithiasis: A case

series on an unusual clinical entity.

SAS Journal of Surgery ISSN 2454-

5104

10

You might also like