Professional Documents
Culture Documents
Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama yaitu sistem saraf dan sistem hormonal
(sistem endokrin). Pada umumnya, sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan
berbagai fungsi metabolisme tubuh, mengatur kecepatan reaksi kimia di dalam sel atau transpor zat-
zat melalui membran sel atau aspek-aspek metabolisme sel lainnya seperti pertumbuhan dan
sekresi.
SIFAT HORMON
- Suatu hormon merupakan zat kimia yang disekresi dalam cairan tubuh oleh suatu sel atau
kelompok sel dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis pada sel-sel tubuh lainnya.
- Hormon terbagi menjadi dua macam, yaitu :
o Hormon lokal
o Hormon umum
Berbagai hormon berfungsi mengatur tingkat aktivitas jaringan sasaran. Untuk memberikan
fungsi pengaturan ini, mereka dapat mengubah reaksi-reaksi kimia dalam sel, mengubah
permeabilitas membran sel terhadap zat-zat khusus, atau mengaktifkan beberapa mekanisme sel
spesifik lain. Berbagai hormon melakukan efek ini dalam banyak cara. Akan tetapi, dua mekanisme
umum yang penting dengan mana banyak hormon berfungsi adalah :
1. Pengaktifan sistem AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu
2. Pengaktifan gen sel yang menyebabkan fungsi sel tertentu.
Merupakan kelenjar kecil, garis tengahnya kurang dari 1 cmm dan berat sekitar 0,5 sampai 1
gram yang terletak dalam sel latursica pada basis otak dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh
tangkai pituitaria, atau infudibulum hipotalami.
Umpan balik ini membantu mengatur konsentrasi kortisol plasma, yaitu bila
konsentrasi terlalu besar, umpan balik ini secara otomatis mengurangi
konsentrasi ini kembali ke tingkat pengaturan normal.
o ADH meningkat pada trauma, rasa sakit, cemas dan obat-obatan, misal: morpin,
nikotin, tranquilizer.
o ADH menurun pada pemberian alkohol.
o Hiposekresi mengakibatkan diabetes insipidus, yang ditandai dengan rasa haus yang
berlebihan, juga produksi urine berlebihan. Kondisi ini dapat di atasi dengan
pemberian ADH dalam jumlah kecil.
o Hipersekresi, menyebabkan retensi air, difusi cairan tubuh, dan peningkatan volume
darah.
b. Oxitocin
Efek fisiologis
Pada perempuanefek oksitosin tidak dikenal fungsinya pada laki-laki, walaupun dilepas
saat stimulasi seksual.
o Oksitoxin, menstimulasi kontraksi sel-sel otot polos uterus selama senggama, dan
saat persalinan serta kelahiran pada ibu hamil.
o Oksitoxin menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mammae pada ibu
menyusui dengan menstimulasi sel-sel mio epitelliel disekitar alveoli kelenjar
mammae.
Kendali sekresi
o Penghisapan payudara, desahan suara napas atau suara bayi atau stimulating puting
atau areola pada ibu yang menyusui mengakibatkan stimulus saraf pada
hipotalamus, sekresi oksitoxin dan keluarnya air susu (ini disebut refleks keluar air
susu).
o Pelepasan oksitoxin dan air susu dihambat oleh stress emosional.
KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus yang
sempit. Organ terletak di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea, tepat di bawah laring.
- Hormon ini meningkatkan laju metabolik hampir semua sel tubuh dengan menstimulasi
konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energi, terutama dalam bentuk panas.
- Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan gigi, jaringan ikat serta jaringan saraf.
Abnormalitas sekresi
KELENJAR PARATIROID
Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran sebesar biji
apel, terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh
kapsul jaringan ikat. Selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa peningkatan aktifitas kelenjar
paratiroid menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium yang cepat dari tulang dengan akibat
hiperkalsemia pada cairan ekstrasel; sebaiknya, hipofungsi kelenjar paratiroid menyebabkan
hipokalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormon paratiroid juga penting pada metabolisme fosfat
serta metabolisme kalsium.
KELENJAR KALSITONIN
Kira-kira 20 tahun yang lalu, ditemukan suatu hormon baru yang mempunyai efek pada
kalsium darah yang berlawanan dengan efek hormon paratiroid yang ditemukan pada beberapa
binatang rendah, dan mula-mula diduga disekresi oleh kelenjar paratiroid. Hormon ini diberi nama
kalsitonin karena ia menurunkan konsentrasi ion kalsium darah. Segera setelah ditemukan, diketahui
bahwa pada manusia ia tidak disekresi oleh kelenjar paratiroid tetapi oleh sel parafolikular atau sel
“C” dalam interstisium kelenjar tiroid. Untuk alasan itu ia juga dinamai tirokalsitonin.
Kalsium sukar diabsorbsi dari saluran pencernaan karena banyak senyawanya relatif kurang
larut dan juga karena kation bivalen sukar diabsorbsi dengan baik setiap waktu kecuali bisa terdapat
kalsium berlebihan dalam diet; kalsium cenderung membentuk senyawa kalsium fosfat yang hampir
tidak larut sehingga sukar diabsorbsi dan dibuang melalui usus untuk di ekskresikan ke fese.
Vitamin D mempunyai efek kuat dalam meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran
pencernaan; ia juga mempunyai efek penting pada pengendapan tulang dan reabsorpsi tulang. Akan
tetapi vitamin D sendiri bukan merupakan zat aktif yang sebenarnya menyebabkan efek-efek ini.
Sebagai gantinya vitamin D pertama kali harus diubah melali serangkaian reaksi, 1, 25
dihidrokaikolekalsiferol.
KELENJAR ADRENAL
Adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang terutama pada jaringan adiposa.
Organ ini berada dikutup atas ginjal.
Abnormalitas Hormone
PANKREAS ENDOKRIN
Sel endokrin dapat ditemukan dalam pulau langerhans, yaitu kumpulan sel kecil yang
tersebar diseluruh sel organ. Ada empat jenis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau-
pulau tersebut, yaitu:
1) Insulin
Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 unuk insulin manusia. Insulin
terdiri atas dua rantai asa amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfida. Sebelum
insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar di dalam
membran sel.
Pengaturan Sekresi Insulin
Sekresi insulin terutama diatur oleh konsentrasi glukosa darah. Akan tetapi asam amino
darah dan faktor-faktor lain juga memegang peranan penting, seperti kita akan lihat.
Perangsang Sekresi Insulin oleh Glukosa darah
Kadar glukosa darah normal waktu puasa adalah 80 sampai 90 mg/100 ml kecepatan sekresi
insulin minimum. Waktu konsentrasi glukosa darah meningkat di atas 100 mg/100 ml darah,
kecepatan sekresi insulin meningkat cepat, mencapai puncaknya yaitu 10 sampai 20 kali
tingkat basal konsentrasi glukosa darah antara 300 dan 400 mg/100 ml. Jadi peningkatan
sekresi insulin akibat rangsangan glukosa adalah dramatis dalam kecepatan da sangat
tingginya kadar sekresi yang dicapai. Selanjutnya penghentian sekresi insulin hampir sama
cepat, terjadi dalam beberapa menit setelah pengurangan konsentrasi glukosa darah
kembali ke tingkat puasa.
2) Glukagon, dan Diabetes Melitus
o Glukagon adalah suatu hormon yang disekresi oleh sel-sel alfa pulau Langerhans,
mempunyai beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin.
o Fungsinya yang terpenting adalah meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Berat
molekul glukagon 3485 dan terdiri dari rantau 29 asam amino.
o Pada penyuntikan glukagon murni kepada bianatang terjadi efek hiperglikemia yang
nyata. Satu mikrogram glukagon per kilogram dapat meningkatkan konsentrasi gula
darah kira-kira 20 mg/100 ml darah dalam sekitar 20 menit.
o Karena alasan ini, glukagon sering dinamakan faktor hiperglikemia.
o Dua efek utama glukagon pada metabolisme glukosa adalah :
1) Pemecahan glikogen (glikogenesis) dan
2) Peningkatan glukoneogenesis
o Efek glukagon paling dramatis adalah kemampuannya menyebabkan glikogenesis
dalam hati, yang selanjutnya meningkatkan konsentrasi glukosa darah dalam
beberapa menit. Glukagon daapt melakukan hal ini dengan “cascade” peristiwa yang
kompleks.
Pada orang normal, konsentrasi glukosa darah diatur sangat sempit, biasanya berkisar antara 80 dan
90 mg/100 ml darah pada orang yang puasa setiap pagi sebelum makan pagi.
Konsentrasi ini meningkat menjadi 120 sampai 140 mg/100 ml selama satu jam pertama atau lebih
setelah makan, tetapi sistem umpan balik yang mengatur glukosa darah mengembalikan konsentrasi
glukosa dengan cepat sekali ke tingkat pengaturan, biasanya dalam dua jam setelah absorpsi
karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya pada kelaparan, fungsi glukogenesis hati menyediakan glukosa
yang dibutuhkan untuk mempertahankan kadar glukosa darah puasa.
1) Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yag sangat penting, yaitu bila glukosa darah
meningkat ke konsentrasi sangat tinggi setelah makan dan kecepatan sekresi insulin juga
meningkat, sebanyak dua pertiga glukosa yang diabsorbir dari usus hampir segera disimpan
di dalam hati dalam bentuk glikogen. Kemudian selama jam berikutnya bila konsentrasi
glukosa darah dan kecepatan sekresi insulin turun, hati melepaskan glukosa kembali ke
dalam darah.
2) Jelas bahwa fungsi insulin dan glukagon sebagai sistem umpan balik terpisah dan penting
untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang normal. Bila konsentrasi meningkat
sampai kadar yang sangat tinggi, maka insulin disekresikan; sebaliknya insulin menyebabkan
konsentrasi glukosa darah menurun ke arah normal. Sebalikya penurunan glukosa darah
merangsang sekresi glukagon; yang berfungsi dalam arah sebaliknya yaitu meningkatkan
glukosa ke arah normal. Pada kebanyakan keadaan normal, mungkin mekanisme umpan
balik insulin jauh lebih penting daripada mekanisme glukagon.
3) Juga pada hipoglikemia, efek langsung glukosa darah yang rendah atas hipotalamus
merangsang susunan saraf simpatis. Sebaliknya, epinefrin yang disekresi oleh kelenjar
adrenal, masih menyebabkan pelepasan glukosa lebih lanjut dari hati. Ini juga membantu
melindungi terhadap hipoglikemia berat.
4) Dan akhirnya, dalam masa beberapa jam atau hari, hormon pertumbuhan dan kortisol
disekresikan dalam respon terhadap hipoglikemia yang berkepanjangan dan mereka
menurunkan kecepatan penggunaan glukosa oleh bagian terbesar sel-sel tubuh. Ini juga
membantu mengembalikan konsentrasi glukosa darah ke arah normal.
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus disebabkan oleh penurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pulau Langerhans.
Biasanya dibagi dalam dua jenis berbeda : diabetes juvenilis, yang biasanya tetapi tidak selalu,
dimulai mendadak pada awal kehidupan dan diabetes dengan awitan maturitas yang dimulai di usia
lanjut dan terutama pada orang kegemukan.
Herediter berperanan penting dalam perkembangan kedua jenis diabetes ini. Pada beberapa kasus,
jenis juvenilis disebabkan oleh presdisposisi herediter terhadap perkembangan antibodi terhadap
sel-sel beta atau degenerasi sederhana pada sel-sel ini. Diabetes jenis awitan maturitas jelas
disebabkan oleh generasi sel-sel beta berbagai akibat penuaan yang lebih cepat pada orang yang
lebih rentan daripada yang lain. Obesitas mempredisposisi seseorang terhadap jenis diabetes ini
karena diperlukan insulin dalam jumlah lebih besar untuk pengaturan metabolisme pada orang
kegemukan dibandingkan dengan orang normal.
Patofisiologi Diabetes
Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama
kekurangan insulin sebagai berikut:
Akan tetapi, selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologis pada diabetes mellitus yang tidak
mudah tampak, yaitu Kehilangan Glukosa ke dalam Urina Penderita Diabetes. Bila jumlah
glukosa yang masuk tubulus ginjal dalam filtrat glomerulus meningkat kira-kira di atas 225 mg
per menit, glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urina. Jika jumlah filtrasi
glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa
darah meningkat melebihi 180 mm persen. Akibatnya sering disebutkan bahwa “ambang” darah
untuk timbulnya glukosa di dalam urine sekitar 180 mg persen.
Kehilangan glukosa di dalam urina menyebabkan diuresis karena efek osmotik glukosa di dalam
tubulus mencegah reabsorpsi cairan oleh tubulus. Keseluruhan efeknya adalah dehidrasi
ruangan ekstrasel, yang kemudian menyebabkan dehidrasi ruangan intrasel juga. Jadi, salah satu
gambaran diabetes yang penting adalah kecenderungan timbulnya dehidrasi ekstrasel dan
intrasel, dan ini sering juga disertai dengan kolapsnya sirkulasi.
Asidosis pada Diabetes. Bila tubuh menggantungkan hampir seluruh energinya pada lemak,
kadar asam aseto-asetat dan asam b-hidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1
mEq/liter sampai setinggi 10 mEq/liter. Jelas, hal ini mudah mengakibatkan asidosis.
KELENJAR PINEAL
Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan syaraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ketiga
otak. Kelenjar ini terdiri dari pinealosit dan sel neuroglia penopang.
- Pada binatang percobaan mempengaruhi fungsi endokrin kelenjar tiroid, korteks adrenal
dan gonad serta mempengaruhi perilaku perkawinan mereka.
- Pada manusia sepertinya memiliki efek inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan
menghambat produksi melanin oleh melanosit di kulit.
KELENJAR TIMUS
Faktor yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptida, yang secara kolektif
disebut timosin. Fungsi dari timosin adalah: