You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Minuman adalah bagian dari kebutuhan masyarakat untuk mengisi kehausan


kebutuhan cairan bagi tubuh minuman ituh banyak jenisnya ada yang bersoda,alcohol dan
pemanis buatan dan juga dalam berbagai sejenis kemasan seperti dalam botol,sachet dan
kaleng.

Kopi sebagai salah satu bahan minuman yang berasal dari proses pengolahan dan
ekstraksi biji tanaman kopi sudah tidak asing lagi bagi kita. Aromanya yang harum, rasanya
yang khas, nikmat, serta khasiatnya yang dapat memberikan rangsangan penyegaran badan
membuat kopi disukai oleh banyak orang.

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada
awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami
perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi
menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Kofein adalah alkaloid yang terdapat dalam biji kopi. Yang berasal dari Arab dan
Ethoipia. Sekitar tahun seribu, orang-orang Arab menemukan rahasia cara mengolah biji kopi
dan menggunakannya sebagai minuman yang menyegarkan. Di Eropa, kebiasaan minum kopi
diintroduksica tahun 1615, ketika mutan kopi pertama dari Turki tiba di pelabuhan Venesia.
Kemudian, tumbuhan kopi diseludupkan ke Brasilia yang kini menjadi produsen kopi
terbesar didunia.

Kopi mengandung ca 25 zat, yang terpenting dalam kofein (1-25%), hidrat arang
(7%), zat-zat asam (choloregenicacid, caffeicacid), tannin, zat-zat pahit lemak (ca 10%), dan
minyak terbang (zat-zat aroma). Minuman kopi terlalu banyak meningkatkan risiko karena
penyakit jantung, karena memperbesar kadar homosintesis darah.

Kafein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nama lain 1,3,7- trimetixantin.
Kristal kafein dalam air berupa jarum. Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada 234 0
C sampai 239 0 C dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam
air panas dan kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin, alkohol dan beberapa pelarut
organik lainnya. (3)

Kafein adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak dan
sistem saraf. Kafein tergolong jenis alkaloid yang juga dikenal sebagai trimetilsantin. Selain
pada kopi, kafein juga banyak ditemukan dalam minuman teh, cola, coklat, minuman
berenergi (energydrink), coklat ataupun obat-obatan. (3)

Secara alamiah selain dari biji kopi kafein terdapat pula dalam daun teh, daun mete, biji kola
dan coklat (theobromin). Selain diperoleh dari tumbuh – tumbuhan, kafein juga dapat

1
disintesa. Kafein bersifat sebagai basa lemah dan hanya dapat membentuk garam dengan
asam kuat. (3)

 Keuntungan Kafein

Kafein yang merupakan bagian dari kelompok senyawa metilsantin, sedangkan bagian
lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang salah satu sumber
utamanya adalah dari kopi. Kafein dalam kopi mampu memberikan sinyal pada otak
untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak (Andie R:
2006). Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Intisari bahwa Kafein ternyata
dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem
pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap
minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya
pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk. Dampak positif ini
menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. (4;323) II.2. Keuntungan
Kafein

Kafein yang merupakan bagian dari kelompok senyawa metilsantin, sedangkan bagian
lain dari senyawa ini dikenal sebagai trofilin dan teobromin yang salah satu sumber
utamanya adalah dari kopi. Kafein dalam kopi mampu memberikan sinyal pada otak
untuk lebih cepat merespon dan dengan cepat mengolah memori pada otak (Andie R:
2006). Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Intisari bahwa Kafein ternyata
dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem
pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap
minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya
pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk. Dampak positif ini
menyebabkan orang suli II.3 Kerugian Kafein

Pada dosis sedang, kafein menaikkan produksi asam lambung yang berlangsung lama,
sehingga dapat memperbesar risiko penyakit lambung, tukak lambung, atau tukak usus
halus. Jadi para penderita kelemahan lambung hendaknya menghindari konsumsi kopi
(Intisari).

Minum kopi juga berbahaya bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena
senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain itu, kopi juga
bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urin bertambah. Jadi,
jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi kandung kencing cepat penuh
(Intisari). (4324)

Minum kopi terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi kalau
dikombinasikan dengan alkohol. Bagi wanita usia menopause, minum kopi dalam jumlah
banyak bisa menambah risiko kekeroposan tulang (osteoporosis). (4;324)

Sementara itu, Andie. R (2006) mengemukakan bahwa dosis kafein dapat berakibat
fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein yang dikonsumsi per oral (melalui
mulut). Dosisnya bervariasi tergantung berat badan (sekitar 150 miligram kafein

2
perkilogram berat badan). Jika diukur dengan suguhan minuman kopi, dosis fatal
tersebut setara dengan 50-200 cangkir kopi per hari.

Walaupun banyak efek negatifnya, ada beberapa keuntungan yang berhubungan


dengan kebiasaan minum kopi. Kopi tidak memiliki nilai nutrisi yang nyata bagi tubuh,
kecuali Anda menambahkan krim atau susu ke dalamnya. Keuntungan tersebut antara
lain sebagai perangsang dalam melakukan berbagai aktivitas, variasi jenis minuman, dan
mencegah kanker prostat (kandungan boron dalam kopi dapat mencegah kanker prostat).

Kafein juga merupakan salah satu penyebab utama sakit kepala. Hasil dari beberapa
penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan di pagi hari
dapat meningkatkan tekanan darah, tingkat stres dan memicu poduksi hormon penyebab
stres selama satu hari penuh.

Kafein dalam kopi merangsang kelenjar-kelenjar adrenal, yang dapat meningkatkan


salah satu faktor penyebab stres setelah 18 jam. Kafein pada kopi sangat berpotensi
meningkatkan tekanan darah serta detak jantung yang banyak dilaporkan menjadi
penyebab kebanyakan timbulnya rasa stres yang berkepanjangan pada hari kerja. Efek ini
biasanya masih akan terbawa sampai malam hari menjelang waktu tidur. Sedangkan
secara rinci mengemukakan bahwa kafein itu memiliki sifat-sifat : analeptik (merangsang
sistem susunan saraf pusat), ergogenik (meningkatkan kinerja fisik motorik), diuretik
(memperlancar keluarnya air seni), tetapi tak dehidratik atau membuat tubuh kekurangan
cairan. Di sisi lain, kafein ada juga bahayanya. Zat ini dapat meningkatkan tekanan darah
peminumnya. Lalu ancaman serangan jantung pun naik seiring volume kopi yang telah
diminumnya dan lamanya kebiasaan itu berlangsung. Agaknya kopi begitu digemari
karena unsur kafeinnya bisa membangkitkan kita dari rasa sedih atau tertekan. Dengan
menyeruput kopi, orang bisa (tunggu setengah jam) terbangun dan waspada. Kopi adalah
semacam "mindalteringdrug" alias obat pengubah suasana hati yang efektif. terlepas dari
kebiasaan minum kopi.

1.2 TUJUAN
 Untuk menganalisis pada sampel kopi abah,kopi lawak,kopi nenek cafe,kopi
siger,kopi segar
 Untuk mengetahui kandungan kafein pada sampel kopi abah,kopi lawak,kopi nenek
cafe,kopi siger,kopi segar terhadap penyakit jantung kronis

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Apa kandungan dalam sampel kopi abah ,kopi lawak,kopi nenek cafe,kopi siger, kopi
segar?
2. Bagaimana cara mengetahui kandungan pada sampel tersebut berbahaya pada
jantung?

3
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 TEORI UMUM

Jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi karena rusak nya dinding
pembuluh darah karena faktor beberapa resiko seperti radikal bebas yang terkandung
dalam rokok dan polusi, kolestrol tinggi, hipertensi, diabetes, kebiasaan merokok dan
sebagai nya. Kolestrol yang menimbun di dinding bagian dalam pembuluh darah, dapat
mengakibatkan pembuluh darah mengalami penyempitan dan aliran darahpun menjadi
tersumbat. Akibatnya, fungsi jantung terganggu karena jantungb harus bekerja lebih
keras untuk memompa aliran darah.

 Sumber radikal bebas antara lain:


 asap rokok
 polusi udara
 polusi kimiawi atau lingkungan (misal nya semprotan nyamuk,insektisida dll)
 polusi elektromagnetik (misal nya dari handpone, layar tv, layar monitor)

Makanan juga menjadi pemicu jantung koroner, karena makanan yang di konsumsi
adalah makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak jahat yang di konsumsi
berlebihan. Tidak hanya makanan untuk orang yang kurang olahraga dan mengalami
obesitas pun memiliki resiko untuk menderita penyakit jantung koroner.

Gejala penyakit jantung koroner :

Respon tubuh yang pertama angina. Angina adalah kondisi dimana mengalami sakit
dada yang parah akibat oksigen ke paru-paru dan jantung hanya sedikit karena darah
tidak mengalir dengan baik.

Respon yang kedua adalah serangan jantung yang kondisi nya lebih parah dari
angina. Hal ini bisa menyebabkan jantung rusak karena retak bahkan menyebabkan gagal
jantung.

 Pencegahan penyakit jantung koroner


 Menjaga kadar gula darah
 Menjaga tekanan darah
 Menjaga kolestrol normal
 Olahraga yang teratur
 Faktor penyebab jantung koroner
 Merokok
 Umur
 Obesitas

4
 Stress
 Genetik
 Pola hidup buruk

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama di
budidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia
mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabica dan 26% berasal dari kopi robusta. Kopi
berasal dari afrika, yaitu daerah pegunungan di etopia. Namun, kopi sendiri baru di kenal
oleh masyarakat dunia setelah setelah tanaman tersebut di kembangkan di luar daerah
asal nya yaitu yaman di bagian selatan arab, melalui para saudagar arab (Rahardjo, 2012)

Di indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang di bawa oleh VOC.
Tanaman kopi di indonesia mulai di produksi di pulau jawa, dan hanya bersifat coba-
coba tetapi karena hasil nya memuaskan dan di pandang oleh VOC cukup
menguntungkan sebagai komoditi perdagangan maka VOC menyebarkan nyakeberbagai
daerah agar para penduduk menanamnya (Najiyanti dan Danarti, 2004)

Teknologi budidaya dan pengolahan kopi meliputi pemilihan bahan tanam kopi
unggul, pemeliharaan, pemangkasan tanaman dan pemberian penaung, pengendalian
hama dan gulma, pemupukan yang seimbang,pemanenan,serta pengolahan kopi pasca
panen. Pengolahan kopi sangat berperan penting dalam menentukan kualitas dan cita rasa
kopi (Rahardjo, 2012)

Kandungan Zat Dalam Kopi

 air

Air (H20) memang menjadi kandungan dari minuman kopi. Walaupun dalam
tahap pengeringan biji kopi,kadar kandungan air dalam kopi sudah mengalami
penurunan. Akan tetapi, air tetap menjadi kandungan dalam kopi yang tidak dapat di
pisahkan. Karena 70% dari tubuh kita memang harus terdapat kandungan air

 Quinicacid

Rasa asam yang terdapat dalam minuman kopi itu karena kandungan zat yang
ini. Setiap kopi memang memiliki rasa asam yang berbeda-beda. Jadi tinggal jenis
kopi nya seperti robusta maupun arabic itu tidak sama. Orang maag kadang di larang
minum kopi karena terdapat quinicacid

 Niacin

Jika di konsumsi terlalu banyak tidak baik untuk hati. Tetapi juga terdapat
dampak positif seperti meningkatkan HDL dan menurunkan LDL serta trigliserida.

5
 Dicaffeoylquinicacid

Minuman kopi mengandung zat yang ini, terbukti di dalam nya mengandung
antioksidan yang tinggi.

 Kafein

Dalam kopi terdapat kandungan kafein yaitu jenis alkaloid yang secara alamiah
terdapat dalam biji. Efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetul nya tidak
ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsung nya seperti menstimulasi pernafasan
dan jantung serta memberi efek samping gelisah dan tidak dapat tidur.

Manfaat dan bahaya kopi

Kafein yang terkandung dalam kopi mempunyai manfaat atau keuntungan bagi tubuh
manusia antara lain :

 Menekan pertumbuhan sel kanker


 Meningkatkan metabolisme energi
 Mengurangi resiko penyakit batu empedu
 Sebagai antioksidan yang efektif
 Berfungsi sebagai analgesik
 Selain bermanfaat untuk untuk kesehatan ternyata kafein juga memiliki efek
buruk bagi kesehatan, diantaranya yaitu:
 Meningkatkan resiko terkena stroke
 Orang yang mengkonsumsi lima sampai enam cangkir kopi sehari memiliki
resiko dua kali lebih besar terhadap serangan jantung

2.2. KEMASAN KOPI

2.2.1 KOPI ABAH

6
2.2.2 KOPI LAWAK

2.2.3 KOPI NENEK CAFE

2.2.4 KOPI SIGER

7
2.2.5 KOPI SEGAR

2.3 KOMPOSISI KOPI

2.3.1 KOMPOSISI KOPI ABAH

KOPI ABAH

netto: 31g

takaran saji: 175ml pada 100C

Komposisi :Gula,Kopi Bubuk 25%

2.3.2 KOMPOSISI KOPI LAWAK

Krimer

GlucoseSyrup

VegetableOils

Sodium Caseinate (mengandung protein Susu)

Emulsifier E471

Stabilizer E340

Anti CakingAgent E554

8
Colour E160a

Gula

Kopi rendah asam

2.3.3 KOMPOSISI NENEK CAFE

Nenek cafe3 in 1 Originale

Krimer nabati (mengandung protein susu)

Kopi instant

Perisa kopi

Pemanis buatan assessulfam K (4,4mg/saji)

2.3.4 KOMPOSISI SIGER

Kopi murni dan Jagung

2.3.5 KOMPOSISI HEWAN

komposisi kopi kapal api fressco

Netto: 28g

Takaran saji: 175 ml air mendidih

Komposisi: gula, krimer, nabati, kopi bubuk (15,75%), susu bubuk, perisa identik
alami susu

2.4 KANDUNGAN GIZI PADA KOPI

2.4.1KANDUNGAN GIZI ABAH

Informasi gizi

Ukuran porsi:1 cangkir (150)

Kilojoule 377 kj

Kalori 90 kkal

9
Lemak 3g

Protein 1g

Karbohidrat 15 g

Serat 0g

Gula 11 g

2.4.2 KANDUNGAN GIZI LAWAK

INFORMASI GIZI UKURAN PORSI: PER MAKANAN PER PORSI

Kilojoule1 46 kj

Kalori 35 kkal

Lemak 0,98 g

Lemak Jenuh 0,64 g

Lemak tak Jenuh Ganda 0,038 g

Lemak tak Jenuh Tunggal 0,038 g

Kolesterol 5 mg

Protein 2,58 g

Karbohidrat 3,79 g

Serat 0g

Gula 3,9 g

Sodium 33 mg

Kalium 126 mg

2.4.3 KANDUNGAN GIZI NENEK CAFE

Terdapat 71kalori dalam 1 porsi Nescafe 3 in 1 Originale

Informasi Gizi Ukuran Porsi : 1 packet (16,5 g) per porsi

Kilojoule 297 kj

Kalori 71 kkal

Lemak 1,7 g,

10
Lemak Jenuh 0g

Lemak Trans 0g

Lemak tak Jenuh Ganda 0g

Lemak tak Jenuh Tunggal 0g

Kolesterol 0mg

Protein 1g

Karbohidrat 14,7 g

Serat 0g

Gula 0g

Sodium 0mg

Kalium 0mg

2.4.4 KANDUNGAN GIZI KOPI SIGER

Kandungan gizi pada kopi kapal api fressco tidak tertera pada kemasan.

2.4.5 KANDUNGAN GIZI KOPI

Kandungan gizi pada kopi kapal api fressco tidak tertera pada kemasan.

11
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 MACAM-MACAM SAMPEL KEMASAN TERHADAP METODOLOGI


PERCOBAAN

3.1.1 KOPI ABAH


 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu, batang pengaduk, beker gelas 100 dan 250 ml,
corong pisah, corong, gelas erlenmeyer 250 ml, hotplate, pipet tetes.

Bahan yang digunakan adalah air suling, Pb Asetat, kloroform, natrium karbonat
dan sampel kopi kapal api

 Prosedur kerja

Ditimbag 2 gram kopi dimasukan ke dalam gelas Erlenmeyer tambahkan 120 ml


air dan dipanaskan selama 20 menit kemudian disaring panas-panas dan
ditambahkan 25 ml larutan pb- Asetat 10%. Dipanaskan 10 menit dan diaduk
sampai terbentuk endapan kemudian saring filtrat sampai jernih. Dimasukkan
filtrate ke dalam corong pisah dan ditambahkan 25 ml kloroform kemudian
dikocok hingga terbentuk lapisan kloroform. Pada lapisan kloroform ditambahkan
10 ml NaOH 10% dan 1 g Na2SO4 anhidrat lalu adik hingga jernih. Disaring ke
dalam wadah dan diuapkan hingga terbentuk filtrat Kristal kofein.

Larutan contoh kopi

Filtrat

Lapisan jernih (filtrat)

+ H2O

+ pb-Asetat

+ Kloroform (partisi)

+ NaCO3

Warna hitam

Abu-abu (keruh)

12
Dua lapisan keruh dan jernih

Coklat

Sampel

Kandungan kofein

2 g kopi kapal api

0,0026 g

3.1.2 KOPI LAWAK


 Alat dan bahan

Alat dan bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: alat
penggerus, penggiling elektrik (National®), Labu Erlenmeyer (Pirex®), tabung
reaksi (Pirex®), Chamber (Camag®), rotavapor (Buchi® Rotavapor R-220),
gelas ukur 50 mL (Pirex®), rak tabung, densitometer HPTLC (Camag® TLC
Scanner 4), oven, lempeng KLT silica gel GF254 aluminium (Merck), timbangan
analitis (Sartorius®), gelas ukur 10 mL, sonikator, aplikator camag, pipa kapiler 5
µL. Bahan yang digunakan adalah kopi luwakRobusta dan Arabika yang
dikonsumsi luwak bulan dan luwak pandan yang diolah secara kering dan basah,
MgO, DCM, metanol, air suling, Natrium sulfat anhidrat.

 Prosedur kerja

Analisis kualitatif senyawa murni kofein Pemeriksaan kofein standar


menggunakan spektrofotometer UV dan IR.

Uji kualitatif ekstrak kopi luwak Analisis kofein dari larutan sampel
dengan membandingkannya dengan standar.

Analisis kuantitatif ekstrak kopi luwak Penyiapan kurva kalibrasi kofein


dengan membuat larutan induk kofein terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan larutan standar dengan kadar 400 ; 600 ; 800 ; 1000 ; 1200
µg/mL.

Ekstraksi kofein dari kopi luwak Sebanyak ±800,1 mg bubuk kopi luwak
yang telah disanggrai (R Ab K ; R Ab B ; R Ph K ; R Ph B, A Ab K, A Ab B, A
Ph K, A Ph B) ditambah dengan ±800 mg MgO ditambah 8 mLaquades diaduk
dalam erlenmeyer ditambahkan 30 mL DCM, disaring, Sisa residu ditambahkan
20 mL DCM, disaring, dibilas dengan 5 ml DCM sebanyak tiga kali, di cukupkan
sampai 100 ml. Kumpulan Filtratekstak kopi luwak volume ±100 mLdirotary
hingga volume ±5 mL dicukupkan sampai volume 10 mL. Diperoleh larutan
dengan konsentrasi 10 mL. Ditotolkan pada plat KLT sebanyak 5 µL,

13
dikembangkan dengan DCM : methanol = 9,5 : 0,5. Bercak KLT discanning
dengan TLC Scanner pada panjang gelombang 254 nm. Kemudian diperoleh luas
histogram. Luas histogram yang diperoleh dimasukkan kedalam persamaan
regresi sehingga diperoleh kadar kofein.

Validasi metode TLC Scanner

Penghitungan LOD dan LOQ Dari data pembuatan kurva kalibrasi,


didapatkan hubungan konsentrasi 400; 600; 800; 1000 dan 1200 µg/mL (x1-5)
memberikan luas histogram 4260,74; 5700,68; 6038,79; 7262,87 dan 7868,71
(y1-5). Selanjutnya dilakukan penghitungan standar deviasi dari data y1 sampai
dengan y5 (SDy). LOD (Limit of Detection) dihitung dengan memasukkan nilai
3SDy kedalam persamaan regresi: y=2715,112+4,389x:

kemudian nilai LOD didapatkan adalah 86,6928. LOQ (Limit of


Quantification) dihitung dengan memasukkan nilai 10 SDykedalam persamaan
regresi: y=2715,112+4,389x. kemudian nilai LOQ didapatkan adalah 288,9761.

Uji perolehan kembali Dilakukan proses ekstraksi kofein dari sampel kopi
luwak, kemudian dibuat larutan kofein murni untuk penambah. Selanjutnya
dilakukan uji perolehan kembali dengan penambaahankofein murni 40 %; 80 %
dan 120 %.

Hasil

Dari analisis dengan metoda TLC Scanner yang dilakukan memberikan


hasil kurva kalibrasi kofein standar dengan persamaan regresi
y=2715,112+4,389x dengan koefisien korelasi r=0,98470 Dari penelitian
diperoleh kadar kofein yang berbeda antara variasi jenis kopi, jenis luwak dan
cara pengolahan. Dimana pada Kopi Robusta yang diberikan kepada Lawak dan
diolah secara kering diperoleh kadar kofein 1,91 %.

3.1.3 KOPI NENEK CAFE


 Alat dan Bahan
Alat

Buret, erlenmeyer, labu ukur,buret , pipet tetes, batang pengaduk,


timbangan, gelas ukur, corong pisah, cawan porselin, kompor listrik, kasa asbes,
pipet volume,

Bahan

K2Cr2O7, I2 , KI, NaHCO3, HCL Pekat, Na2S2O3, H2SO4, Indikator kanji,


dan Nescafe

 Prosedur Kerja

a. Pembakuan

14
Timbang saksama 0,3 gram K2Cr2O7, masukkan ke dalam labu ukur 100
ml. Larutkan dengan air suling, kemudian cukupkan volumenya hingga tanda.
Kocok hingga homongen, lalu ukur dengan saksama 25 ml larutan tersebut,
masukkan ke dalam stockerlemeyer. Tambahkan 0,8 gram KI dan 0,8 gram
NaHCO3, kemudiaan tambahkan dengan 2 ml HCL pekat. Diamkan selama 10
menit di tempat gelap, kemudiaan titrasi dengan larutan NA2S2O3 hingga
berwarna kuning muda. Tambahkan 2 ml indikator kanji (larutan membentuk
warna biru), kemudiaan lanjutan titrasi dengan warna biru tepat hilang.

b. Penetapan kadar

Timbang sampel serbuk sebanyak 2 bungkus, lalu timbang serbuk sampel


tersebut setara dengan berat rata-ratanya (untuk sampel minuman di ukur 100,0
ml larutan sampel), larutkandengan 50 ml air suling (untuk sampel minuman
tidak perlu ditambah air) kemudian masukkan ke dalam corong pisah. Ekstraksi 3
kali dengan kloroformmasing – masing sebanyak 10ml. Tabung ekstarkkloroform
cawan dan uapkan diatas air sampe kering. Larutkan ekstrak kering tersebut
dalam 20 ml air lalu didihkan, setelah larutan dingin masukkan kedalam labu
ukur 100 ml secara kuantitatif. Tambahan 5 ml H2SO4 4 N dan 50.0 ml larutkan
baku I2 0,1 N serta 20 ml larutan NaCl jenuh. Selanjutnya cukupkan volumenya
sampai tanda. Kocok dan biarkan selama 5 menit ditempat gelap kemudiaan
saring. Kurang lebih 10 ml saringan pertama dibuang, lalu ukur 25,0 ml filtrat/
hasil saringan tersebut dan masukkan ke dalam erlemeyer bersumbat kaca. Titrasi
dengan larutan baku Na2S2O3 0,1 N hingga berwarna kuning, tambahkan 2 ml
indikator kanji lalu lanjutkan titrasi sampai warna biru tempat hilang. Lakukan
titrasi blangko.

c. Cara pembuatan indikator kanji

Indikator kanji dibuat dengan cara mengaduk 1gr kanji dengan 10 ml air
dingin, kemudian di tambahkan 200 ml air panas sambil diaduk-aduk, lalu
campuran tersebut dididihkan selama 30 menit sampai larutan menjadi jernih.
Kepekaan dari indikator ini dalam suasana asam lebiselama 30 menit sampai
larutan menjadi jernih.

3.1.4 KOPI SIGER

Metode pengujian saya pilih dengan metode TLC densitometri atau kromatografi
lapis tipis (KLT) dengan eluen etil asetat : metanol : air (100 : 13,5 : 10) dan fase
diam menggunakan silika gel 60 F254. Sedangkan jarak rambat eluasi 8,5 cm dan Rf
kafein 0,44

15
3.1.5 KOPI SEGAR
 Alat dan bahan

Alat : tabung reaksi, gelas piala, erlenmeyer, gelas ukur, hotplate, neraca analitik,
labu ukur,pipet volume

Bahan : kopi bubuk campuran (kopi segar), kafein, kalsium karbonat, kloroform,
aquadest

 Cara kerja :

Isolasi kandungan kafein kopi bubuk campuran

1 g kopi bubuk campuran (kopi segar) di masukkan ke dalam beaker Glass 150
ml dan di tambahkan 150 ml aquadest panas sambil di aduk

Larutan kopi panas di saring menggunakan kertas saring ke dalam erlenmeyer

Filtratnya di masukkan ke dalam corong pisah dan tambahkan 1,5 g kalsium


karbonat.

Tambahkan 25 ml kloroform

Lapisan bawah nya di ambil, kemudian ekstrak ini di uapkan dengan


rotariefaporator hingga kloroform menguap seluruh nya.

Pembuatan larutan baku kafein

250 mg kafein di timbang,di masukkan ke dalam gelas piala dan larutkan


menggunakan aquades panas secukup nyadi masukkan ke dalam labu ukur
kemudian di encerkan dengan aquades hingga garis tanda dan di homogen kan.

Di pipet larutan standar kafein sebanyak 2,5 ml,masukkan me dalam labu ukur 25
ml kemudian di encerkan dengan aquadest hingga garis tanda dan di
homogenkan.

1 gram Ekstrak kafein dari sampel kopi bubuk campuran di masukkan ke dalam
labu ukur 100 ml dan di lakukan pengenceran 10 kali pada labu ukur 10 ml
dengan aquadest hingga garis tanda dan di homogenkan, kemudian di tentukan
kadar nya dengan alat spektofotometriUV-Vis.

Kadar kafein dari kopi bubuk campuran sebanyak 1 gram adalah 0,01

16
3.2 Pembahasan

1.Kopi Abah

Kafein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nama lain 1,3,7-
trimetixantin. Kristal kafein dalam air berupa jarum. Bila tidak mengandung air,
kafein meleleh pada 234 0 C sampai 239 0 C dan menyublim pada suhu yang lebih
rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan kloroform, tetapi sedikit larut dalam
air dingin, alkohol dan beberapa pelarut organik lainnya. Contohnya pada kopi yang
kita minum dapat membuat kita lebih bersemangat dalam beraktivitas.

Dalam percobaan ini yang akan dilakukan yaitu mengisolasi kafein dari kopi.
Pertama-tama memasukan 2 g kopi halus kedalam gelas Erlenmeyer kemudian
ditambahkan 125 ml aquadest kemudian dicampurkan sampai larut sempurna dan
dipanaskan selama 20 menit, kemudian disaring filtrat, Selanjutnya dilarutkan 25 ml
larutan Pb-asetat 10% kemudian dipanaskan sambil diaduk hingga terbentuk endapan.
Apabila sudah terbentuk endapan kemudian filtrat tersebut di saring panas-panas lalu
didinginkan. Filtrat yang diperoleh ditambahkan 25 ml kloroform dan dikocok
perlahan-lahan dengan menambahkan agar kafein yang terdapat pada sampel tersari
sempurna dan kafein yang diperoleh lebih baik, setelah itu campuran dibiarkan hingga
terbentuk 2 lapisan. Lapisan bagian bawah berwarna kuning dan bagian atas berwarna
coklat. Lapisan bawah merupakan larutan kafein dalam kloroform yang kemudian
diambil sebagai sampel dalam percobaan. Lapisan ini ditambahkan 10 ml NaOH 10%
dan 1 g Na2SO4 diaduk hingajernih kemudian disaring dalam wadah dan diuapkan
hingga yang tertinggal adalah filtrat kafein kasar.

Penambahan Pb Asetat bertujuan untuk mengendapkan tannin, glukosa dan senyawa


kimia lain yang tidak diinginkan pada saat pengekstraksian. Penambahan kloroform
digunakan karena kafein larut di dalam kloroform sehingga yang ditarik hanya
kafeinnya saja, kemudian penambahan NaOH dalam lapisan kloroforn bertujuan
untuk mengurangi kepekatan dari kloroform. Sedangakn penambahan Na2SO4
anhidrat berfungsi sebagai penghilang kelebihan air.

Dari hasil percobaan yang dilakukan, kafein yang diperoleh dalam 2 g kopi kapal api
yaitu sebesar 0,026 g.

17
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan tidak sesuai dengan
prosedur, antara lain:

1. Bahan laboratorium yang digunakan sudah tidak baik.

2. Alat-alat laboratorium terkontaminasi dengan zat lain.

3. Kesalahan para praktikum dalam proses pencampuran bahan.

2. Kopi Lawak
Sampel kopi lawak diperoleh dari Perusahaan Kopi Lawak “Ratu Lawak”
Kabupaten Liwa Provinsi Lampung Barat. Sampel tersebut merupakan variasi jenis
kopi Robusta dan Arabika diberikan pada 2 jenis lawak yaitu lawak bulan (A.
binturong) dan pandan (P. hermophroditus) kemudian diolah secara basah dan kering.
Literatur menyebutkan bahwa terdapat perbedaan kadar kofein antara kopi Robusta
dan Arabika. Kadar kofeinRobusta lebih tinggi dari Arabika dimana untuk biji kopi
hijau Robusta memiliki persentase kadar kofein 1,6-2,4% untuk kopi hijau dan untuk
kopi sanggrai>2,0%. Sementara Arabika memiliki persentase kadar kofein 0,9-1,2 %
untuk biji kopi hijau, sedangkan untuk biji kopi sanggrai>1,0 %. Menurut
Mahendratta, etal, 2012, Kadar kofein dari kopi lawak jenis Robusta juga lebih tinggi
dari Arabika dengan persentase berturut- turut adalah 1,77 dan 1,74%, namun lebih
rendah jika dibandingkan dengan kadar kofein kopi Robusta dan Arabika biasa
dengan persentase berturut-turut 1,91 dan 1,85%. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar kofein kopi diantaranya adalah jenis kopi dan cara pengolahan
kopi [9]. Ada dua cara pengolahan kopi yaitu cara pengolahan basah dan kering [10].
Pada penelitian ini pengolahan dengan cara kering menghasilkan kadar kofein lebih
rendah jika
Analisis Kadar Kofein Kopi Lawak dengan Variasi Jenis Kopidibandingkan
dengan pengolahan biji kopi luwak secara basah. Dari analisis dengan metoda TLC
Scanner yang dilakukan memberikan hasil kurva kalibrasi kofein standar dengan
persamaan regresi y=2715,112+4,389x dengan koefisien korelasi r=0,98470 Dari
penelitian diperoleh kadar kofein yang berbeda antara variasi jenis kopi, jenis lawak
dan cara pengolahan. Dimana pada Kopi Robusta yang diberikan kepada Lawak
Bulan (A. binturong) dan diolah secara kering diperoleh kadar kofein 1,91 %. Kopi

18
Robusta yang di berikan kepada Luwak Bulan (A. binturong) dan diolah secara basah
diperoleh kadar kofein 2,04 %. Kopi Robusta yang diberikan kepada Lawak Pandan
(P. hermophroditus) dan diolah kering memiliki kadar kofein 1,30 %. Kopi Robusta
yang diberikan pada Lawak Pandan (P. hermophroditus) dan diolah basah memiliki
kadar kofein 1,89 %. Sedangkan Kopi Arabika yang diberikan kepada Lawak Bulan
(A. binturong) dan diolah kering memiliki kadar kofein 1,29 %. Kopi Arabika yang
diberikan kepada Lawak Bulan (A. binturong) dan diolah basah memiliki kadar kofein
1,45 %. Kopi Arabika yang diberikan kepada Luwak Pandan (P. hermophroditus) dan
diolah kering memiliki kadar kofein 1,25 %. Kopi Arabika yang diberikan kepada
Lawak Pandan (P. hermophroditus) dan diolah basah memiliki kadar kofein 1,42 %.
Dari keseluruhan sampel yang diuji memperlihatkan hasil bahwa Kopi Robusta yang
diberikan pada Luwak Bulan (A. binturong) dan diolah secara basah memiliki kadar
kofein paling tinggi yaitu 2,04 %. Hal ini sejalan dengan pengolahan data secara
statistik tepatnya dengan Metoda “SPSS 21 menggunakan Anova Tiga arah”.
Memberikan hasil bahwa perbedaan jenis kopi, jenis lawak dan cara pengolahan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar kofein kopi lawak. Faktor jenis
kopi (Faktor A) berpengaruh signifikan terhadap kadar kofein yang dikandung oleh
kopi, dimana kadar kofein kopi Robusta memiliki nilai estimated marginal mean
sebesar 1,783. Nilai ini lebih tinggi
dari pada kadar kofein kopi Arabika yang memiliki nilai estimated marginal mean
sebesar 1,351. Variasi jenis luwak (Faktor B) juga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kadar kofein kopi. Dimana kadar kofein dengan menggunakan
lawak Bulan memiliki nilai estimated marginal mean sebesar 1.669. Nilai ini lebih
tinggi dibandingkan kadar kofein dengan menggunakan lawak Pandan memiliki nilai
estimated marginal mean sebesar 1.465. Cara Pengolahan (Faktor C). memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kadar kofein kopi. Dimana kadar kofein dengan
cara pengolahan basah memiliki nilai estimated marginal mean sebesar 1.696. Nilai
ini lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan cara pengolahan kering memiliki
nilai estimated marginal mean sebesar 1.438.

19
3. Nene Kafe

Kafein merupakan senyawa bahan alam yang tersebar luas dan tergolong dalam
senyawa alkaloid, dengan rumus molekul C8H10N4O2, bersifat basa lemah berbentuk
serbuk putih yaitu kristal-kristal panjang, rasanya pahit dan memiliki titik leleh
sebesar 234-239 0C serta menyublin pada temperature 180-200 0C. Kafein memiliki
berat molekul 194,19 g/mol. Larutan kafein 1% dalam air memiliki pH 6,9. 1 gram
kafein akan larut dalam 46 ml air (suhu kamar), 5,5 mL air (800C), 1,5 mL (1000C),
66 mLalcohol (suhu kamar), 22 mLalcohol (600C), 50 mL aseton, 5,5 kloroform, 530
mL eter, 100 mL benzena, dan 22 mLbenzene. Kafein merupakan turunan N-
metilxantin, turunan N-metilxantin yang ditemukan dalam daun teh, daun mete, biji
kola, biji coklat serta dalam buah dari 63 spesies tumbuhan yang tumbuh diseluruh
dunia. Kafein ini banyak ditemukan dalam minuman seperti teh, kopi, minuman
ringan yang mengandung kola, minuman energi/suplemen, coklat, kakao, obat-obatan
dan makanan. kopi sebetulnya memiliki segudang manfaat bagi manusia. Khasiat kopi
yang sudah umum dikenal orang sejak dulu adalah mengurangi rasa kantuk dan lelah.
“Kafein yang terkandung dalam kopi mampu merangsang sistem saraf pusat, sehingga
kita bisa berpikir cemerlang, tidak mengantuk, dan konsentrasi kita terjaga. Ini karena
saraf kita terstimulasi

Pada percobaan ini terlebih dahulu dilakukan pembakuan dengan


menggunakan K2Cr2O7 0,3 gram dengan penambahan aquadest,lalu diambil 25 ml,
setelah itu penambahan KI dan NaHCO3 sebanyak 0,8 gram, kemudiaan tambahkan 2
ml HCL pekat kocok hingga homongen lalu diamkan ditempat gelap selama 10 menit
lalu dititrasi dengan Na2S2O3 hingga berwarna kuning muda. Lalu ditambahakan
indikator kanji 2 ml kemudiaan lanjutkan titrasi hingga berwarna biru hilang.lakukan
sebanyak 3 kali titrasi(Triplo).

Na2S2O3 dilarutkan dengan air yang baru didihkan, karena harus steril dan
mengusir karbon dioksida yang terdapat dalam air dalam bntuk asam karbonat yang
bereaksi seperti asam - asam yang lain dan dapat menyebabkan hidrolisa dan
peruraian dari Na2S2O3 membentuk endapan sulfur berwarna kuning.

Na2S2O3 + 2H2CO3 2NaHCO3 + H2SO4

20
H2S2O3 H2SO3 + S

Natrium Carbonat ditambahkan untuk melindungi hidrolisa oleh asam.


Kalium dikarbonat dioksidasi oleh iodida dengan adanya asam, membebaskan
iodida yang setara. Pada lingkungan yang terlalu asam akan timbul kesalahan
yang disebabkan oksidasi oleh udara (asam hidroiodad - iodin).
Dalam larutan yang panas, granul - granul kanji akan terpecah dan membentuk
dipersikoloidal dari beta - amilase, yang larutan dalam air dan akan terpisah dari
alfa - amilosa, amilopektin yang tidal larut. Iodin dan ion iodida bereaksi dengan
beta - amilosa menghasilkan warna biru yang intensif biru akan hilang bila
reduksi oleh reduktor - reduktor seperti Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat).
Selanjutnya di lakukanpenetapankadar yang terdapatpadasampel. Sampel
Di gunakanyaitunescafe.Dalampenatapankadarini di lakukanPemanasan bertujuan
agar mempercepat reaksi pemisahan antara kafein yang terdapatdalamnescafe.
Dalam proses pemanasanFiltratkafein yang telahdipisahkanharusdipanaskanlagi
agar menguapkankandungan air dalamfiltrat,
sehinggakonsentrasikafeinsemakinpekatdankandunganbahan-bahanlainnyahilang.
Kafeintidakikutmenguappadasaatpemanasankarenatitikdidihkafein yang
tinggiyaitu 326ºC.Pemanasanini yang menyebabkan volume
larutantinggal13 volumenya. Sisalarutaninilah yang
dimasukandalamcorongpisah.Menuanglarutankedalamcorongpisahsaatlarutanbera
dapadasuhukamar, karenajikaterlaludingin, larutanakanmengendap yang
disebabkanolehberatmolekulkafein yang besardantekanannyajugabesar.

Padahasilpercobaanpenetapankadarkafein yang
terdapatpadaneskafetidaksamadengankandungankafein yang terdapatpadaneskafe
karenaadabeberapafaktorkesalahandalampercobaan yaitu :
a. padasaatekstrasi, susahkeluarnyaneskafe yang terdapatdalamcorongpisah.
b. pada proses titrasiterlaluberlebih/ kurangdalampenambahanbahanbaku.
c. perhitunganwaktupadasaatakandilakukanpengelapanditempat yang
d. gelap yang kemudianakan di saring
e. kalabrasialat yang kurangtepat

21
Padapenetapankadarini di dapatkankafeindalamnescafeialah0,034 mg.
denganpersentasekadarkafein… %

4. Kopi Siger

Kafein merupakan jenis metabolit sekunder alkaloid yang secara alamiah


terdapat dalam biji kopi, daun teh, biji coklat ataupun biji kola. Kafein memiliki berat
molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan mempunyai pH 6.9 dalam
larutan kafein 1% dalam air.

Dari sisi medis, efek langsung kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada,
tetapi yang ada adalah efek tak langsung, seperti menstimulasi pernafasan dan
jantung, serta memberikan efek samping yang tidak enak seperti rasa gelisah
(neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan
(tachycardia).

Efek farmakologi dan efek samping kafein pada setiap orang berbeda-beda,
tergantung kepekaan setiap orang terhadap kafein. Beberapa expose mengenai
kepekaan kafein terhadap ibu yang sedang hamil menyebutkan bahwa konsumsi
kafein menyebabkan kelahiran bayi yang cacat. Namun demikian memang belum ada
penelitian pra klinik maupun klinik terhadap manusia dan hewan mengenai efek
kafein pada konsumsi kopi normal.

Metode pengujian saya pilih dengan metode TLC densitometri atau


kromatografi lapis tipis (KLT) dengan eluen etil asetat : metanol : air (100 : 13,5 : 10)
dan fase diam menggunakan silika gel 60 F254. Sedangkan jarak rambat eluasi 8,5 cm
dan Rf kafein 0,44.

Hasil analisis kadar kafein pada beberapa merek kopi yang beredar di pasaran
sangat variatif. Secara umum orang memilih kopi bukan karena berapa kadar kafein
yang terkandung, tapi karena kenikmatan yang telah dirasa, termasuk efek sedatifnya,
itu yang dipilih.

Kalau dalam kemasan produk rokok tertera kadar nikotin dan tar tiap
batangnya, bisa jadi di masa yang akan datang juga dituliskan kadar kafein, teofilin
atau teobrominnya pada tiap kemasan kopi.

22
5. Kopi Segar

Di dalam proses penyangraian terhadap kopi yang dilakukan dengan metode


oven pada suhu 1000C selama 2 jam bubuk kopi campuran sebesar 1%. Hal ini
menjelaskan bahwa kadar bubuk kopi campuran tidak terlalu tinggi dikarenakan
pada bubuk kopi campuran telah dilakukan proses pengeringan dan
penyangraian Kandungan kafein pada kopi bubuk campuran sebesar
0,87±0,01.Kopi ini tidak membahayakan apabila di konsumsi oleh orang
penderita jantung koroner,karena kandungan kafein nya tidak terlalu tinggi..

Dan hanya boleh di minum 1/2 x sehari,karena apabila lebih dari 2x khawatir
akan menyebabkan detak jantung berdetak lebih kencang dari biasa nya dan
bisa menyebabkan gagal jantung atau Kematian Tetapi bagi penderita jantung
koroner alangkah lebih baik nya untuk menghentikan konsumsi kopi dan di ganti
dengan minum air putih atau jus yang lebih menyehatkan bagi tubuh.

23
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Bagi para penikmat kopi, tidak ada nikmat yang paling indah selain bisa
menyeruput pahitnya kopi di pagi hari. Bahkan rutinitas ini bisa jadi penyemangat
seseorang untuk memulai aktivitasnya.Tak hanya itu, meski pahit, kopi pun tetap
digandrungi karena dipercaya bisa memulihkan suasana hati yang sedang risau
bagi para pencintanya. Aromanya yang khas pun bisa membangkitkan
semangat.Karenanya, pencinta kopi bisa mengonsumsi lebih dari segelas setiap
harinya. Parahnya bisa lebih dari tiga atau lima gelas per hari. Manfaat Hitamnya
Kopi untuk Kecantikan Turunkan Berat Badan dengan Dua Cangkir Kopi Tiap
HaridiSekalipun banyak manfaatnya, Anda tetap harus sadar bahwa segala
sesuatu yang berlebihan pasti punya efek buruk untuk tubuh. Banyak orang
berpendapat bahwa terlalu banyak minum kopi bisa menyebabkan sakit jantung.
Benarkah?Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Bunda Heart
Centre, HariadiHadibrata, mengatakan kopi tidak menyebabkan penyakit jantung.
Kafein pada kopilah yang bisa memengaruhi jantung. Namun ini bukan penyebab
utama penyakitnya, melainkan hanya memperparah kondisi orang yang sudah
memiliki penyakit jantung."Di dalam kopi ada kafein yang membuat denyut

24
jantung lebih cepat. Kalau peminum kopi punya riwayat penyakit jantung
koroner, itu bisa berbahaya," kata Hariadi ketika ditemui usai acara
LivingWithHeartDisease di Hotel Hermitage, Jakarta Pusat. Dalam kondisi
normal, denyut jantung seseorang bisa mencapai 80 denyut/menit, kalau minum
kopi bisa sampai 100 denyut/menit. Bagi seseorang yang memiliki penyakit
jantung atau penyempitan pembuluh darah, suplai darah ke seluruh tubuh akan
berkurang. Namun, konsumsi kopi yang berlebihan akan menyebabkan jantung
bekerja lebih cepat dan keras.  Hal inilah yang dapat menyebabkan kondisi
berbahaya"Itulah sebabnya mengapa orang yang menderita penyakit jantung
koroner atau penyempitan pembuluh darah tidak dianjurkan minum kopi secara
berlebih," paparnya. <br /><br />Hariadi pun menganjurkan, bagi penikmat kopi
yang juga memiliki riwayat penyakit jantung harus mengurangi konsumsi kopi
per harinya. "Kalau minum secangkir enggak terlalu berefek. Kalau sudah tiga
cangkir, itu bisa berbahaya," ucapnya.

Jadi setelah melakukan penelitian bahwa kadar kafein paling rendah yang baik
dikonsumsi untuk penderita penyakit jantung kronis yaitu “Kopi Abah”, karena
pada kopi abah memiliki kadar kafein yang rendah.

4.2 SARAN

Mengkonsumsi kopi dengan kadar kafein normal baik untuk tubuh tetapi
jika mengkonsumsinya secara berlebihan akan membahayakan tubuh.

25
DAFTAR PUSTAKA

 Abraham. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Laboratorium Pengembangan

Unit Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Haluoleo. Kendari

 Anonim1. 2011. Koefisien dan Angka Banding Distribusi pada Ekstraksi.

 Hermanto, Sindhu. 2007. Kafein Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah. Chem-Is-

Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.html

 Khopkar. 2010. Konsep Dasar Kimia Analisis. UI Press.,Jakarta. Hal: 213.

 Utami, Nurul. 2008. Identifikasi Senyawa Alkohol dan Heksana Daun. FMIPA

UNILA, Lampung. Hal: 136.

 Radydjencole. (2011). Indonesia Penghasil Kopi terbesar ke-3


Dunia. http://forum.detik.com/indonesia-penghasil-kopi-terbesar- ke-3-dunia
t292411.html. Diakses tanggal 6 Desember 2013 2. Badan
Standarisasi Nasional. (2008). Biji Kopi (SNI No. 01 - 2907 -
2008). Badan Standarisasi Nasional.
 Fisk, I. D., Kettle, A., Hofmeister, S., Virdie, A., &Kenny,
J. S. (2012). Discriminationof roast and ground coffee aroma.
Flavour, 1(1), 1. 4. Clarke, R. J. and Macrae, R.
(1987). Coffee Technology (Volume 2).
 Elsevier Applied Science, London and New York. 5.
Nurmayanti. (2013). Kopi-kopi Termahal di Dunia Luwak No 1.
diakses pada tanggal 5 Januari 2014 dari http://bisnis.liputan6.

26
com/read/644214/kopi-kopi-termahal-di-dunia-luwak-no-1. Diakses tanggal 5
Januari 2014
 Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. (2014). Statistik Kopi
Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia 2007-2013.
Jakarta.
 Nurhayat, W. (2013). Kopi Luwak RI Paling Laku di Dunia.
diakses tanggal 16 Desember 2013 dari http://finance.detik.
com/47023/kopi-luwak-ri-paling-laku-di-dunia. Diakses tanggal 16
Desember 2013.
 Mahendratta, M., Zainal., Israyanti., Tawali, A.B. (2013).
Perbandingan Karakteristik Kimia Dan Nilai Sensori Antara Kopi
Luwak Dan Kopi Biasa Dari Varietas Arabica (Coffea
Arabica.L) Dan Robusta (Coffea canephora.L). Universitas
Hasanuddin.
 Ruosi, M. R., Cordero, C., Cagliero, C., Rubiolo, P.,
Bicchi, C., Sgorbini, B., Liberto, E., (2012). A further tool
to monitor the coffee roasting process: aroma
composition and chemical indices., J Agric Food Chem.
60(45):11283-91.
 Rahardjo, P. Cet 2. (2013). Panduan Budi Daya dan
Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta., Penebar Swadaya.
Jakarta.
 Sudjana. (2002). Metode Statistik. Edisi ke IV. Bandung:
Tarsiti.

27

You might also like