You are on page 1of 7

Aktris dan posisi :

1. Kepala Ruangan Karu : Friska Novita Woona Haloho


2. Perawat Primer PP : Erwin Purwanto
3. Perawat Asosiate PA : Leli Ika Hariyati
4. Perawat Penerima Pasien : Tutik Kurniati
5. Keluarga Pasien KP : Ahmad Eko Wibowo
6. Pasien P : Ny. Simpen
7. Narator : Meyselvi

Pada hari Kamis 24 September 2018


Sekitar pukul 09.00 WIB Pasien Ny.Siti Aisyah dengan diagnosis ESRD dari IRD RSUD
Dr.Soetomo Surabaya. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat IRD menuju ruangan
Pandanwangi dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis.
Sesampai di ruang Pandanwangi, perawat ruangan dan perawat IRD melaksanakan serah terima
pasien baru. Setelah pasien baru (OB) diterima di Ruang Pandanwangi kemudian perawat
ruangan akan melaksanakan kegiatan sentralisasi obat.

P(OB) : Selamat pagi Ns Erwin,saya Ns. Tutik ingin memberitahu bahwa ada pasien baru
Ny.Dewi Yanti diagnosa medis ESRD dari ruangan IRD di rawat inap di ruang
Pandanwangi. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis. Saya telah
menerima pasien dan saat ini pasien sudah berada di ruang rawat inap Pandanwangi dan
saat ini saya limpahkan wewenang untuk tindakan sentralisasi obat kepada Ns. Erwin.
PP : baik Ns.Tutik saya terima pelimpahan wewenang perawatan ny simpen untuk tindakan
selanjutnya sentralisasi obat pasien.
P(OB) : baik Ns.Erwin Kalau begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.
PP : baik Ns. Tutik silahkan dan terima kasih.
P(OB) : sama-sama Ns. Erwin, selamat pagi

PP memintakan ijin kepada Karu untuk melaksanakan sentralisasi obat pasien

PP : selamat pagi Ns. Friska


Karu : iya selamat pagi Ns. Erwin, ada apa ini Ns?
PP : ini Ns, kita memiliki pasien baru Ny.Simpen dengan diagnose ESRD dengan keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis, yang tadi sudah dilakukan
Penerimaan Pasien Baru oleh Ns. Tutik, nah, sekarang saya akan melakukan
sentralisasi obat pasien baru, bagaimana menurut Ns. Friska?
Karu : baik Ns. Erwin, saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pasien
baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?
PP : untuk tindakannya pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada
pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Tujuan pengelolaan obat
adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Instrument yang kita butuhkan antara lain :
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
Karu : untuk formatnya bias saya lihat Ns?
PP : ini bu (menunjukan format).
Karu : baik Ns. Erwin, saya rasa persiapannya sudah matang bisa dilakukan sekarang Ns.
PP : baik Ns.Friska terimakasih untuk perijinannya.
Ns. Leli…
PA : iya Ns. Erwin
PP : kita segera saja lakukan sentralisasi obat pasien baru kelas K2.2.
PA : iya Ns. Erwin Jadi yang harus saya lakukan sekarang apa Ns?
PP : baik Ns. Leli kita bagi tugas, saya persiapkan lembar persetujuannya, Ns. Leli yang
memanggil keluarga pasien.
PA : baik Ns.Erwin.. segera saya laksanakan.
PP : terima kasih Ns.
PA : sama-sama Ns.

Perawat asosiet menuju ruang bangsal pasien

PA : selamat pagi, dengan keluarga pasien ibu.Simpen yang masuk pagi ini tadi?
KP : iya sus, saya suami ibu Simpen, ada apa ya sus?
PA : perkenal nama saya Ns. Leli, saya perawat yang dinas shiift pagi hari ini.
Bapak tadi sudah dijelaskan maupun diorientasikan mengenai ruangan oleh Ns. Tutik,
sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di Ruangan
Pandanwangi RSUD Dr.Soetomo, maka saya akan meminta persetujuan bapak untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan
obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi. Bagaimana bapak setuju?
KP : baik sus, saya setuju.. selanjutnya bagaimana sus?
Kami belum memiliki obat apa pun sus.
PA : baik pak, nanti kami jelaskan secara lebih rinci di ruangan, sekarang bapak ikuti saya
keruangan, kepala tim keperawatan yang menjelaskannya.
KP : sebentar ya bu, bapak tinggal ke ruangan sebentar,
.

Perawat Asosiet dan keluarga pasien menuju ruangan


PA : selamat siang Ns. Erwin
PP : iya, selamat siang Ns.Leli… ini yang keluarga Ny.Simpen?
KP : iya pak, saya suami Ny.Simpen.
PP : ohh iya pak silahkan duduk.. perkenalkan saya Ns. Erwin saya bagian Kepala Tim
perawat Dinas Pagi diruangan ini, bapak sudah sedikit dijelaskan alasan bapak saya
undang keruangan hari ini?
KP : iya pak, saya tadi sedikit dijelaskan alasan saya diundang kemari, katanya suster Leli
akan dilakukan pengaturan dan pengelolaan obat pasien dengan meminta persetujuan
saya.
PP : iya pak benar sekali, jadi saya jelaskan kembali ya pak, mohon diperhatikan dengan
baik dan jika ada yang kurang dimengerti silahkan ditanyakan.
Sesuai dengan Prosedur Standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan Prosedur sentralisasi Obat pasien. Sentralisasi obat adalah
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari
pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi. Hal-hal
berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu disentralisasi,
antara lain :
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standart yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang sama.
3. Meresapkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk mencoba“.
4. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan
membuang atau lupa untuk minum.
6. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kadarluarsa.
7. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak aktif.
8. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
9. Mengeluarkan obat ( dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu
sehingga dipakai berlebihan atau dicuri .
Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
1. Penangguang jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara oprasional
dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat
3. Penerimaan obat.
a. Obat yang telah diserapkan ditunjukan kepada perawat dan obat yang telah
diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar
terima obat
b. Perawat menuliskan nama pasien, No Registrasi Medis ( RM), jenis obat, jumlah
dan sediaan (bila perlu) dalam kartu kontrol, dan diketahui (ditandatangani) oleh
keluarga atau pasien dalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien selanjutnya
mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut akan habis, serta
penjelasan tentang 11B dan 1 H
c. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum
beserta kartu sediaan obat.
d. Obat yang telah diserahkan selnjutnya disimpan oleh perawat dalam kontak obat
4. Pembagaian obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penmberian
obat.
b. Obat yang telah disimpan untuk selnjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat: dengan
terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi diinstruksi dokter dan kartu obat yang
ada pada pasien.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan
obat, jumlah obat, dan efek samping, usahakan tempat atau wadah obat kembali
keperawat setelah obat dikonsumsi, pantau efeksamping pada pasien.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruangan atau
petugas yang ditujuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat –
obatan yang hamper habis akan diinformasikan kepada keluarga dan kemudian
dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter penanggung jawab
pasien

Penambahan Obat:
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan alur
pemberian oabat, maka informasi ini akan dimasukan dalam buku masuk obat
sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sedian obat.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka dokumentasi
hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan kepada
keluarga dengan kartu khusus obat
Obat khusus :
a. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal,
menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek sampingyang
cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu / sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan menggunkan kartu khusus obat, dilaksanakan
oleh perawat primer.
c. Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga: nama obat, kegunaan obat,
waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian, dan wadah obat
sebaiknya diserahkan atau ditunjukan kepada keluarga setelah pemberian,.
Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat
Bagaimana pak, ada yang ditanyakan?
Atau sudah cukup jelas?
KP : sudah pak, sudah sangat jelas..
PP : baik pak mari saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan.
Ini berkasnya silahkan di baca terlebih dahulu.
KP : baik pak..

Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat

KP : sudah pak.
PP : baik pak, ini ada resep yang harus bapak tebus di apotik ruangan, dan ini untuk surat
pengambilan obat pak. saya tunggu diruangan untuk obat yang sudah ditebus ilahkan
diantar kesini.
KP : baik pak, saya tebus resep dulu pak.

Setelah keluarga pasien menebus obat

KP : permisi pak, ini obat yang sudah saya tebus.


PP : baik pak, saya terima obatnya, saya cek dulu silahkan bapak duduk disini.
KP : baik pak.
PP : pak ini ada obat …… (PP menunjukan obat yang sudah ditebus kepada keluarga
Pasien) .
Silahkan bapak bertandatangan di format pernyataan serah terima ini, tapi sebelumnya
silahkan dipelajari yang tertera didalam persetujuannya.
KP : baik pak, saya setuju dan saya tanda tangan di sebelah sini pak.
PP : iya pak benar … baik bapak bisa kembali keruangan dan menemani ibu Simpen nanti
saat konsumsi obat di antar oleh Ns.Leli.

Keluarga pasien keluar dari ruang Nurse station

PP : Ns. Leli tolong ini obat Ny.Simpen di atur dalam rak obat pasien dan berikan obat untuk
siang ini.
PA : baik Ns. Erwin

PP melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat pasien kepada Perawat
Asosiet

PA : permisi selamat siang bu ?


PX : Iya sus
PA : perkenalkan nama saya Ns. Leli, saya perawat pelaksana yang bertugas pada dinas siang
ini. Saya akan memberikan obat injeksi maupun obat oral kepada ibu Simpen. Sesuai
dengan standar aturan keselamatan pasien, maka sebelum memberikan obat saya akan
menanyakan identitas bapak terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menjaga hak pasien
dalam penerimaan obat yaitu 11 Benar :
Benar obat, benar pasien, benar dosis, benar rute, benar waktu, benar dokumentasi.
Maka dari itu saya akan melaksanakan dengan Benar Pasien terlebih dahulu saya ingin
tanyakan identitas bapak sesuai dengan gelang yang bapak gunakan. Jadi ibu
sebutkan nama dan alamat ibu saya cocokan dengan yang tertera di gelang. Bisa
dipahami bu?
PX : iya sus, nama saya Simpen, alamat Medokan Ayu no 12 Surabaya
PA : baik ibu, identitas yang bapak sebutkan sudah sesuai dengan yang tertera di dalam
Gelang. Selanjutnya saya akan menginjeksikan obat ini melalui selang infus ibu, saya
harap ibu rileks saaat saya suntikkan obatnya. Obat akan terasa sedikit sakit saat
memasuki pembuluh darah ibu, reaksi obat jika sudah diserap oleh tubuh adalah
ibu akan merasakan mengantuk, dan itu baik untuk memulihkan kesehatan ibu.
Nanti kalau ada yang ditanyakan lagi, atau butuh bantuan keperawatan, ibu bisa
memanggil saya di ruang keperawatan
PX : baik sus terima kasih
PA : baik bu kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan selamat beristirahat.

Perawat Asosiet menuju ruang keperawatan

PA : Ns.Erwin saya sudah memberikan obat injeksi kepada pasien Ny.Simpen sesuai
standart keamanan pasien, dan sentralisasi obat pasien Ny.Simpen sudah saya rapikan
di loker obat pasien.
PP : baik Ns. Leli terima kasih sudah bekerja dengan baik.
Ns. Friska tindakan sentralisasi obat pasien Ny.Simpen sudah dilaksanakan
sesuai prosedur keselamatan pasien.
Karu : baik Ns. Erwin, Saya melakukan penilaian dan validasi yang telah ns. Erwin lakukan.
Apakah ada permasalahan yang terjadi? Atau ada ynag mau ditanyakan?
PP : sampai saat ini belum ada bu
Karu : Ns. Erwin tadi sudah baik sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Tambahan saja jangan
lupa mendokumentasikan KIE pasien baru dan pemberian obat pada rekam medis pasien.

You might also like