You are on page 1of 1

Abstrak

HIV/AIDS di Indonesia hingga saat ini sudah menyebar di 407 dari 507 (80%) kabupaten/kota
di seluruh provinsi di Indonesia. Kalimantan Selatan menduduki peringkat ke 23 dari 34 Provinsi di
Indonesia yang tercatat sampai triwulan 2 tahun 2016 yaitu sebanyak 1.036 kasus HIV/AIDS. Dan
kasus tertinggi di Kalimantan Selatan berada di kota Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan 2002-2016 adalah Kota Banjarmasin sebesar 515 Kasus dan berdasarkan
laporan kasus layanan HIV/AIDS 2002-2016 di Kalimantan Selatan kasus terbanyak terdapat di VCT
Mutu Manikam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yaitu sebanyak 750 kasus. Orang
dengan HIV masih bisa hidup secara normal dengan cara terapi meminum obat Antiretroviral (ARV).
ARV bekerja melawan infeksi dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh. Terapi ARV
harus dijalani seumur hidup oleh pasien HIV/AIDS untuk tetap mempertahankan imunitas pasien.
Penggunaan obat ARV memerlukan tingkat kepatuhan tinggi untuk mendapatkan keberhasilan terapi
dan mencegah resistensi. untuk mendapatkan respon penekanan jumlah virus sebesar 85%
diperlukan kepatuhan penggunaan obat 90-95%, dalam hal ini pasien 60 kali dalam sebulan maka
pasien diharapkan tidak lebih dari 3 kali lupa minum obat. Adanya ketidakpatuhan terhadap terapi
Antiretroviral (ARV) dapat memberikan efek resistensi obat sehingga obat tidak dapat berfungsi atau
gagal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan usia, tingkat pendidikan, pengetahuan
pengobatan, efek samping, biaya pengobatan,akses layanan kesehatan dan dukungan keluarga
dengan perilaku kepatuhan meminum obat Antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS di klink
Voluntary Conseling and Tasting (VCT) Mutu Manikam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Populasi adalah
seluruh ODHA onAntiretroviral sebanyak 408 ODHA. Sampel yang diteliti berjumlah 75 sampel
dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan meminum obat Antiretroviral (ARV) pada pasien
HIV/AIDS adalah usia (p-value=0,002,dengan OR 50,250), tingkat pendidikan (p-value=0,001),
pengetahuan pengobatan (p-value= 0,0001 dengan OR 68,000), efek samping (p-value=0,0001),
biaya pengobatan (p-value=0,013 dengan OR 34,500), akses pelayanan kesehatan (p-
value=0,003)dan dukungan keluarga (p-value= 0,003 dengan OR 36,900). Kesimpulan dari penelitian
ini adalah adanya hubungan antara usia, tingkat pendidikan, pengetahuan pengobatan, efek
samping, biaya pengobatan, akses pelayanan kesehatan, dan dukungan keluarga dengan perilaku
kepatuhan meminum obat Antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS di klink Voluntary Conseling
and Tasting (VCT) Mutu Manikam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.

Kata kunci : perilaku kepatuhan, obat Antiretroviral, ODHA

You might also like