You are on page 1of 10

6

BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN

7. Umum

Kegiatan dukungan kesehatan terhadap anggota tetap dan Pasis agar

tercapai kondisi sehat bagi personel Lembaga Seskoal, sehingga mampu

melaksanakan tugas pokoknya serta terwujudnya derajat kesehatan yang tinggi.

merupakan salah satu peran Satkes Seskoal dan hal ini adalah salah satu wujud

upaya mendukung tugas pokok Lembaga Seskoal yaitu melaksanakan

pendidikan serta pembinaan lembaga.

Landasan pemikiran yang mendukung perumusan tentang masalah yang

terkait dengan dukungan kesehatan yang dilaksanakan oleh Satkes Seskoal

seperti terurai berikut ini.

8. Landasan Yuridis.

a. Pancasila.

Sebagaimana sudah dituangkan ke dalam Pancasila sila ke 5 (lima) butir

ke 3 (tiga) yang bunyi Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dan

butir ke 12 (dua belas) yang berbunyi Bersama-sama berusaha mewujudkan

kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial dimana perwujudan dari

keselarasan hak dan perwujudan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Dalam hal ini pemerintah sebagai pelaksana dalam mewujudkan keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu komponen kesejahteraan yang

merupakan persyaratan utama untuk dapat terpenuhinya kebutuhan kesehatan

dasar bagi setiap penduduk adalah program pemerintah yang bertujuan

memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.


7

b. Undang-Undang Dasar 1945.

Pada Alinea kedua Pembukaan Undang - Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Negara mempunyai

tanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan

kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan nilai-nilai umum dan komitmen

profesi pekerjaan sosial yakni peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial, dan

harkat dan martabat manusia. Keadilan berarti adanya keseimbangan antara hak

dan kewajiban warga negara. Hubungan antara negara dengan warga negara,

warga negara dengan warga negara, warga negara dengan warga masyarakat

dilandasi pada prinsip keadilan. Negara Indonesia hendak mewujudkan keadilan

dalam berbagai kehidupan secara politik, ekonomi, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan.

c. Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan.

Pada Pasal 5 ayat 2 yaitu Setiap orang mempunyai hak dalam

memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.. Dalam

hal ini Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut disingkat Diskesal adalah unsur

tertinggi dalam penyelenggarakan pembinaan kesehatan prajurit, yang

didalamnya termasuk dalam bentuk dukungan kesehatan pada kegiatan operasi

latihan guna mendukung tugas TNI Angkatan Laut. Untuk menyingkapi hal

tersebut diperlukan upaya upaya untuk peningkatan kemampuan terutama

dalam bidang pelayanan dukes yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Satkes

Seskoal.
8

d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang

Tenaga Kesehatan.

Tenaga di bidang kesehatan terdiri atas Tenaga Kesehatan dan Asisten

Tenaga Kesehatan. Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum

Diploma Tiga, kecuali tenaga medis. Sedangkan Asisten Tenaga Kesehatan

harus memiliki kualifikasi minimum pendidikan menengah di bidang kesehatan.

Asisten Tenaga Kesehatan hanya dapat bekerja di bawah supervisi Tenaga

Kesehatan

e. Peraturan Presiden RI Nomor 107 Tahun 2013 tentang Pelayanan

Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan Kegiatan Operasional Kementerian

Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

1) Pasal 1. Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

a) Pelayanan Kesehatan Tertentu adalah pelayanan kesehatan

yang diselenggarakan dalam rangka memberikan dukungan

kesehatan untuk kegiatan operasional dan untuk mendukung tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional

Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang tidak

dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan


b) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang

selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan, adalah badan hukum yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan.


c) Kementerian Pertahanan, yang selanjutnya disebut Kemhan,

adalah pelaksana fungsi pemerintah di bidang pertahanan negara.


9

2) Pada Pasal 5 disebutkan Pelayanan kesehatan anggota TNI yang

berkaitan dengan kegiatan operasional :

a) Pemberian dukungan kesehatan latihan TNI.

b) Pemberian dukungan kesehatan operasi TNI.

c) Pemeriksaan kesehatan anggota TNI

d) Pelayanan kesehatan akibat kegiatan latihan dan operasi

TNI.

f. Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2014 Tentang Sistem Kesehatan Pertahanan Negara.

Dalam mendukung upaya pertahanan Negara perlu dibina kemampuan

dan daya guna sumber daya nasional dalam berbagai bidang yang salah

satunya adalah di bidang kesehatan. Kemampuan nasional bidang kesehatan

pada dasarnya merupakan keuletan dan ketangguhan bangsa dan negara di

bidang kesehatan untuk menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan yang ditujukan pada pertahanan dan keamanan negara. Kemampuan

nasional bidang kesehatan merupakan salah satu elemen dasar yang

membentuk ketahanan nasional, sedangkan kekuatan nasional bidang

kesehatan adalah salah satu kekuatan pendukung dalam sistem pertahanan

negara. Kekuatan nasional bidang kesehatan perlu disusun dan dipersiapkan

secara berkesinambungan untuk mendukung kegiatan pertahanan negara serta

menyelenggarakan perlindungan kepada masyarakat terhadap berbagai

ancaman.

g. Surat keputusan Kasal Nomor Skep/2236/V/1988 tanggal 14 Mei 1988

tentang Petunjuk Pembinaan Kesehatan TNI AL (PUM-1.02.004)


10

1) Pembinaan kesehatan TNI Angkatan Laut pada hakekatnya

merupakan sebagian dari upaya memeilihata dan meningkatkan

kesehatan personil TNI Angkatan Laut guna mewujudkan tuntutan

kebutuhan penugasan dan perannya sebagai kekuatan pertahanan dan

keamanan serta mewujudkan derajat kesehatan setinggi tingginya bagi

personil TNI AL beserta keluarganya. Dikaitkan dengan penugasannya

Personil Kesehatan TNI AL selain dituntut untuk memiliki jiwa kejuangan

yang tinggi juga dituntut untuk selalu pengetahuan dan ketrampilan yang

mumpuni sesuai dengan profesi masing masing, dan mampu ditugaskan

untuk berperan sebagai pendukung kekuatan pertahanan keamanan

dalam bidang Kesehatan.

2) Kegiatan pembinaan Kesehatan TNI AL pada dasarnya diarahkan

pada kegiatan antara lain :

a) Mendukung langsung pembinaan serta penggunaan

kekuatan TNI AL dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok TNI AL.


b) Melayani seluruh Personil TNI AL dan keluarganya dalam

rangka memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan untuk

memajukan kesejahteraan umum.


c) Melayani seluruh Personil TNI AL dan keluarganya dalam

rangka memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan untuk

memajukan kesejahteraan umum.


d) Menunjang dukungan pembinaan dan penggunaan kekuatan

serta serta pelayanan dan dukungan kesehatan pada Operasi

Latihan TNI AL..


Oleh karena itu upaya kesehatan TNI AL tidak dapat

dipisahkan dengan pembinaan sumber daya khususnya sumber

daya kesehatan serta dampak dari perkembangan ilmu dan


11

teknologi terutama ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.

Pembinaan kesehatan TNI AL direncanakan dan dikendalikan serta

diawasi oleh unsur kesehatan TNI AL yang salah satunya dalam

bentuk dukungan kesehatan, yang dilaksanakan oleh unsur

kesehatan TNI AL dan ditujukan terhadap baik perorangan, prajurit

satuan operasional TNI AL, maupun satuan operasional TNI.

3) Hakekat Kesehatan TNI


a) Tugas Pembinaan Personel TNI AL antara lain adalah

mewujudkan kemampuan penyediaan personel TNI AL yang

merupakan Prajurit Pejuang Sapta Marga yang Profesional Matra

Laut, memiliki ketahanan dan kesehatan fisik dan mental sesuai

lingkungannya, sehingga mampu mengemban tugas, baik sebagai

Kekuatan Pengetahuan Keamanan dan Kekuatan Sosial.


b) Tugas Pembinaan Kesehatan TNI AL adalah mendukung

terselenggaranya Pembinaan TNI AL dan merupakan salah satu

komponen dan faktor yang menentukan dalam siklus Pembinaan

Personel TNI AL.

4) Tujuan dan Tupok Pembinaan Dukungan Kesehatan


a. Tujuan Pembinaan Dukkes adalah untuk membantu

mewujudkan kemampuan operasional yang tinggi bagi satuan

operasional TNI AL atau komponen SSAT dalam bidang kesehatan

dan lingkungannya.
b. Tugas Pokok Pembinaan Dukkes adalah melaksanakan

kegiatan secara berlanjut dalam bidang perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian

atas sumber dana kesehatan yang tersedia untuk mencapai tujuan

pembinaan Dukkes.

5) Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Pelaksanaan Dukkes


12

a) Kebijaksanaan Pimpinan TNI AL.


b) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
c) Keterbatasan sumber daya manusia dan sumber data.
d) Kemampuan dan kualitas personel kesehatan.
e) Tingkat kemampuan pemeliharaan dari aset material yang

ada.

6) Struktur Organisasi Pelaksana Dukkes


a) Eselon badan Pelaksana Pusat.
b) Eselon Satuan Personel.
c) Eselon Pangkalan,

h. Surat Keputusan Panglima TNI No. Skep/407/XII/2003 tanggal 15

Desember 2007 tentang Dukungan Kesehatan yang ditujukan kepada

perorangan maupun satuan opersional TNI


1) Dukkes merupakan salah satu unsur pendukung yang memegang

peranan penting dalam kegiatan satuan-satuan operasional TNI AL untuk

memelihara kesehatan pasukan guna mempertinggi semangat

bertempur prajurit matra laut dan memberikan pertolongan kepada

korban yang memungkinkan terjadi untuk mencegah akibat yang lebih

buruk lagi, disamping keterbatasan personel kesehatan dalam satuan-

satuan operasional TNI AL adalah untuk meningkatkan ketrampilan serta

memantapkan prosedur dukkes.


2) Dukkes diselenggarakan oleh unsur-unsur kesehatan TNI AL dan

ditujukan kepada satuan-satuan operasional TNI AL baik yang bersifat

perorangan prajurit maupun bersifat kelompok bergantung dari fungsi-

fungsi kesehatan yang akan didukung, beserta perubahannya.


3) Dukkes adalah penyelenggaraan bantuan administrasi kesehatan

yang ditujukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendukung kegiatan dan kekuatan TNI AL, yang dilaksanakan oleh

unsur-unsur kesehatan TNI AL.

i. Peraturan Kepala Staf TNI AL No Perkasal/84/XI/2008 Tanggal 13

November 2008 yaitu tentang Pokok-pokok Organisasi dan prosedur


13

Seskoal Pada bab 1 Ketentuan dasar pasal 3 dari salah satu fungsi Seskoal

yaitu pelaksanaan pendidikan serta pembinaan lembaga sehingga perlu adanya

unsur pelayanan yaitu Satkes Seskoal.

j. Peraturan Kepala Staf TNI AL No Perkasal/84/XI/2008 Tanggal 13

November 2008. Bab 1 pasal 14 menyebutkan tugas dan tanggung jawab

Satkes Seskoal yaitu:


1) Menyusun dan merencanakan program kerja satuan kesehatan,
2) Menyusun rencana untuk meningkatkan kualitas dukungan dan

layanan kesehatan dengan cara memberi kesempatan untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan dalam bidang yang berkaitan dengan bidang

tugasnya.
3) Merencanakan program dan anggaran untuk mendukung kegiatan-

kegiatan Satuan Kesehatan.


4) Menyusun kegiatan dukungan dan layanan kesehatan, gizi, serta

administrasi kesehatan bagi anggota militer, PNS, dan keluarga di

lingkungan Seskoal serta perwira siswa.


5) Melaksanakan pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian

material kesehatan.
6) Menyelenggarakan pemeliharaan alat-alat kesehatan.
7) Mengawasi/mengendalikan pelaksanaan kegiatan guna

pencapaian sasaran yang berdaya guna dan berhasil guna.


8) Mengadakan koordinasi dengan bagian, instansi, satker lainnya,

baik didalam maupun di luar Satkes.


9) Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Danseskoal

khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

k. Keputusan Komandan Seskoal No. Kep/66/VII/2009 Tentang

Petunjuk Kerja Seskoal, menyebutkan salah satu juker Satkes Seskoal

mengenai Kepala Seksi Dukkes adalah unsur pembantu Kasatkes dibidang

penyelenggaraan dukungan kesehatan di lingkungan Seskoal.


14

l. Keputusan Kasal Nomor Kep/1216/VIII/2015 tanggal 5 Agustus 2015

tentang DSP pada Organisasi Lembaga Seskoal, menyebutkan

pengorganisaian dan struktur organisasi personel Seskoal.

9. Landasan Teori
a. Menurut teori Sutrisno E.
Bahwa sumber daya manusia merupakan satu satunya sumber daya yang

memiliki akal perasaan, keinginan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya,

dan karya (rasio, rasa, dan karsa).10 Semua potensi SDM tersebut

berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun

majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan

memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai

tujuan. Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut

menunjukan demikian pentingnya sumber daya manusia di dalam mencapai

tujuan organisasi.
Manajemen SDM mempunyai tugas untuk mengelola unsur manusia

secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Apabila

suatu pengaturan tentang penempatan personil yang kompeten dan tepat pada

posisinya akan dapat tercapai target yang lebih optimal sehingga organisasi

akan mengetahui dengan baik kualitas SDM yang diperlukan.


Demikian pula apabila dikaitkan dengan kegiatan dukungan kesehatan

yang dilaksanakan oleh Satkes Seskoal akan menjadi lebih optimal dan

diharapkan akan tercapai suatu dukungan kesehatan yang lebih mengena dan

tercapai dalam tugasnya apabila jumlah personil yang ada memenuhi standart

menempati posisi yang sudah ditentukan.

b. Menurut teori dari H.A.S. Moenir.

Mengemukakan bahwa sarana dan prasara adalah segala jenis peralatan,

perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu

10
Edy Sutrisno, 2010,Manajemen Sumber Daya Manusia, Fajar Interpratama Offset, Jakarta.
15

dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang

berhubungan dengan organisasi kerja 11. Berdasarkan pendapat diatas, apabila

dikaitkan dengan kegiatan dukkes tentunya dalam mengatasi tindakan

kegawatdaruratan pastinya memerlukan sarana dan prasara yang dapat

mendukung kinerjanya sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar

sehingga akan memudahkan pekerjaan tim dukkes dalam melaksanakan

tugasnya.

Sarana dan prasarana kesehatan tidak dapat dilepaskan dari kegiatan

dukungan kesehatan, ketersediaan sarana dan prasarana penting sekali dan

merupakan syarat mutlak dalam strategi suatu kegiatan. dalam setiap kegiatan

dukungan kesehatan dibutuhkan peralatan yang dapat membantu kelancaran

dalam kegiatan dukungan kesehatan. Tujuan dukkes akan berjalan dengan baik

apabila didukung oleh peralatan yang memadai, sehingga tujuan itu dapat

dicapai dengan baik.

11
A.S, Moenir., 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara Jakarta:.

You might also like