You are on page 1of 22

PANGKALAN UTAMA TNI AL VII

RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA KUPANG

BAB I
PENDAHULUAN

Pengendalian Infeksi Rumkital Samuel J. Moeda Kupang


Upaya pencegahan dan menekan kejadian infeksi ke tingkat serendah-rendahnya
dalam batas mampu dilaksanakan. Pengendalian infeksi merupakan salah satu upaya
peningkatan mutu pelayanan di Rumkital Samuel J. Moeda Kupang kepada masyarakat
dengan memakai angka kejadian infeksi sebagai indikator. Infeksi dapat terjadi setiap
saat di rumah sakit dimana pasien mendapat pelayanan maupun tindakan baik medik
maupun perawatan. Sumber penularan infeksi dapat berasal dari kondisi
ruangan/bangunan, peralatan, air, pasien maupun petugas rumah sakit.
Kejadian infeksi adalah infeksi yang didapat atau Komitebul pada waktu pasien
dirawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit ia merupakan persoalan serius yang
dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematian pasien. Beberapa
kejadian infeksi mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi
penyebab penting pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Ini berarti pasien membayar
lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan
mengeluarkan biaya lebih besar.
Keterlibatan lintas profesional, meliputi staf medis, perawat, petugas
laboratorium, petugas farmasi, petugas gizi, petugas pemeliharaan material, petugas
sanitasi, dan petugas house keeping, sangat diperlukan dalam melaksanakan program
PPI dengan baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Nama : Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Samuel J. Moeda


Kelas RS : Type C / Tingkat III
Status Kepemilikan : DEPHAN
Tahun berdiri : 17 April 2007
Alamat : Jl.Yos Sudarso No. 05 Osmok Kupang NTT
Telp : 62-380-890670.
Fax : 62-380-890670
e-mail : rumkitsjm@yahoo.com
Karumkit : Mayor Laut (K) dr. Slamet Rahardja, Sp. B
Luas Tanah : 11.584 m2 (Tanah Hibah dari Pemprov NTT).
Luas Gedung : ± 3500 m2.
Sumber Listrik : PLN & Genset
Sumber Air Bersih : PDAM & Air Sumber
Komunikasi : Telepon, Fax,Email
Dengan diresmikannya Pangkalan Utama TNI AL VII Kupang pada tanggal 24
November 2005, yang sebelumnya adalah Lanal Kupang, secara langsung berpengaruh
terhadap jumlah personil pengawaknya. Adapun fasilitas kesehatan saat itu masih berupa Balai
Pengobatan, sehingga diperlukan fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Rencana
pembangunan Rumah Sakit Angkatan Laut disusun dengan pembuatan apresiasi
pengembangan Rumah Sakit dan dipaparkan di depan Gubernur NTT, Piet Alexander Tallo
pada tanggal 30 September 2006.

Rencana ini disambut baik oleh Gubernur Piet A. Tallo dan atas Persetujuan DPRD
Provinsi NTT, maka pada tanggal 5 Juni 2007 dihibahkanlah tanah seluas 11.584 m 2 (ex
Departemen Penerangan Provinsi NTT dan Perum Percetakan Negara) kepada Kementerian
Pertahanan. TNI AL untuk dibangun Rumah Sakit. dan setelah diadakan pembangunan
bangunan Rumah Sakit, maka pada tanggal 5 Februari 2008 Rumkital Kupang diresmikan oleh
Komandan Lantamal VII.

Laksamana Pertama Agus Setiawan Basuki pendirian Rumah Sakit Tingkat III Kupang
ini didasarkan pada Skep Menhankam No.KEP/369/IV/1980 dan Surat Telegram Kapuskes TNI
No.ST/02/2007, bahwa Rumkital Kupang berperan sebagai Rumah Sakit rujukan personil TNI di
wilayah kerja Lantamal VII.
Dalam perkembangannya Rumkital Kupang telah memperoleh bantuan pembangunan
Ruang Perawatan dari Pemda Provinsi NTT pada tahun 2009, dan baru pada akhir tahun 2011
dibangun Ruang Rawat Inap oleh Kementrian Pertahanan, kemudian dalam TA. 2012 dibangun
fasilitas UGD Terpadu dan proyek Instalasi pengolahan air limbah yang akan melengkapi
fasilitas kesehatan, sehingga diharapkan kinerja pelayanan kesehatan bagi anggota TNI/TNI AL
dan keluarganya dapat ditingkatkan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit rujukan TNI dan Masyarakat umum di wilayah kerja Lantamal VII yang
berkualitas dan mampu melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang Profesional.

B. MISI
1. Terlaksananya dukungan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Terpenuhinya sumber daya manusia yang profesional.
3. Terselenggaranya kesiapan sarana dan prasarana kesehatan yang handal.
4. Terselenggaranya dukungan dan pelayanan kesehatan dalam Operasi Militer Perang
(OMP) maupun Operasi Militer selain perang (OMSP).

C. FALSAFAH
Motto
Berkualitas dalam profesi, Ramah dalam pelayanan.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA KUPANG


1. Tugas Pokok
a) Menyelenggarakan dukungan kesehatan pada operasi dan latihan TNI
di wilayah Lantamal VII Kupang
b) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI beserta
keluarganya di Wilayah Lantamal VII Kupang
2. Fungsi
a) Memberikan dukungan kesehatan pada satuan operasi Armada RI
kawasan Komiteur khususnya Lantamal VII Kupang.
b) Memberi dukungan kesehatan pada setiap kegiatan peringatan hari
besar nasional dan TNI AL/TNI.
c) Mengikuti operasi Bhakti Sosial Kesehatan di daerah-daerah pesisir
wilayah Nusa Tenggara Komiteur.
d) Memberikan dukungan kesehatan pada tamu VIP dan VVIP atau tamu
dari luar negeri yang berkunjung ke Nusa Tenggara Komiteur.
e) Memberi dukungan pada latihan P1, P2 baik personil maupun obat-
obatan.
f) Menyusun dan melaksanakan program pelayanan kesehatan umum,
spesialistik dan subspesialistik yang meliputi penguji dan pemeriksaan
kesehatan serta rehabilitasi medik penderita.
g) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan spesialistik bagi prajurit TNI, PNS beserta keluarganya
maupun masyarakat umum.
h) Mendorong terwujudnya sumber daya manusia yang profesional,
bermoral, akuntabel dan berorientasi kepada kepuasan pasien.
i) Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat umum dalam upaya
membantu terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas
bagi prajurit TNI beserta keluarganya dan membantu upaya
pemeliharaan kesehatan dan sarana/prasarana rumah sakit.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA KUPANG

KARUMKITAL

SPI KOMITE KOMITE KOMITE KOMITE


MEDIS PERAWATA TENAGA KPRS
N KES
KOMITE RM
S.K. KREDENSIAL S.K. KREDENSIAL S.K. KREDENSIAL
Korbid. Keu
KOMITE PPI
PAUR MINMED PAUR TU PAUR ARSIP S.K. MUTU PROFESI S.K. MUTU PROFESI S.K. MUTU PROFESI KOMITE
Korbid. Yankes
KOMITE
S.K. ETIKA& S.K. ETIKA& S.K. ETIKA&
Korbid. Umum PKRS
DISIPLIN PROFESI DISIPLIN PROFESI DISIPLIN PROFESI
& Admin KOMITE
PMKP

KOMITE
KABAG KABAG KABAG KABAG KABAG
KESLA KLINIK WAT FARMASI JANGKLIN PONEK

KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR
DUKKES URIKKES PREVENTIV UGD WATLAN WAT INAP BINWAT LABORATORIUM RADIOLOGI GIZI

PAUR PAUR PAUR PAUR DOKTER PERAWAT


OPSL LATKES URIKES BERKALA MUDA PELAKSANA KAUR KAUR
ATT T T AT BERKAL A DALFAR APOTIK
AT
PAUR UR.
KESLING KKB
KARU INTERNA KARU BEDAH KARU BEDAH KARU KARU INTERNA KARU KESEHATAN
PRIA WANITA PRIA WANITA WANITA
OBGYN

KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG KAUR KAUR KAUR


BEDAH/ANESTESI PENY.DALAM KEBIDANAN/KANDUNGAN KES. ANAK KESUM KESGILUT FISIOTERAPI
N

PAUR PAUR PERAWAT KAUR POLI KAUR PERAWAT PAUR PAUR PAUR FISIOTERAPI
KAMAR BEDAH ANESTESI PELAKSANA KEBIDANAN POLI KB PELAKSANA POLUM POLGI LABGI PELAKSANA
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi disusun agar dapat mencapai


visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah
organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber
daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat
dimanfaatkan secara opKomiteal.

KARUMKITAL

KETUA KOMITE PPI

SEKERTARIS

ANGGOTA

IPCN

IPCLN

Gambar 1. Struktur organisasi Komite PPI Rumkital Samuel J Moeda


BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Ketua Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi

Nama Unit Kerja: Komite Pengendalian dan Pencegahan


Infeksi (PPI)
Nama Jabatan : Ketua Komite Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi
a. Pengertian
Seorang tenaga dokter ahli/profesional yang diberi tugas tanggung jawab
dan wewenang dalam mengelola pelayanan pengendalian dan
pencegahan infeksi serta mengkoordinir perawat.

b. Persyaratan dan Kualifikasi


1) Pendidikan Formal:
Dokter umum
2) Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat Pelatihan dasar PPI.
3) Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai penanggung jawab
laboratorium klinik dan mikrobiologi.
4) Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif dan percaya diri
5) Usia:
Usia antara 25 – 58 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani

c. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Karumkital Samuel J. Moeda
Kupang.
d. Uraian Tugas:
1) Menyusun , menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan
kebijakan PPI - RS.
2) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional PPI secara efektif, efisien dan bermutu.
3) Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian Rawat
Inap dan Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan
membutuhkan penanganan/tindakan lebih lanjut setelah
mendapat peyananan keperawatan.
4) Memberikan pembinaan terhadap Perawat dan Petugas
surveilen.
5) Bersama Kepala Ruangan membuat perencanaan ketenagaan
dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas di Rumkital Samuel J. Moeda Kupang.
6) Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf PPI untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang
berkaitan dengan pelayanan di Rumkital.
7) Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
8) Membuat laporan kinerja PPI setiap bulan dan akhir tahun.
9) Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen
yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di Rumkital.
e. Wewenang:
1) Memberikan penilaian kinerja staf PPI.
2) Membuat prosedur pelayanan PPI.

f. Hasil Kerja
1) Daftar Jaga surveilen
2) Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan /
di PPI diperlukan
3) Standar Pelayanan Medik
4) Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan
2. Sekretaris Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi

Nama Unit Kerja: Komite Pengendalian dan Pencegahan


Infeksi (PPI)
Nama Jabatan: Sekretaris Komite Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi
a. Pengertian:
1) Untuk membantu ketua menyiapkan dan mengatur tugas Komite PPI
agar dapat diselenggarakan dengan baik.
2) Untuk menunjang kelancaran administrasi Komite PPI.
b. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal:
Perawat/ Para Medis lain yang telah memiliki sertifikat PPI.
2) Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat Pelatihan dasar PPI.
3) Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif dan percaya diri
4) Usia:
Usia antara 25 – 58 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
c. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab dan melaporkan surat menyurat, masuk dan
keluar, kepada Ketua Komite PPI secara berkala.
d. Uraian Tugas:
1) Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan KomitePPI agar
proses berjalan lancar.
2) Mengelola kearsipan dan surat menyurat Komite PPI.
3) Membuat laporan kegiatan Komite PPI.
4) Membuat notulen setiap rapat Komite PPI.
5) Memproduksi surat, undangan, konsep-konsep standar, Protap,
pedoman dan lain-lain sehubungan dengan kegiatan Komite
PPI.
6) Menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
Komite PPI sepengetahuan Ketua kepada seluruh anggota dan
berkolaborasi dengan Komite PPI lainnya.
7) Mengkompilasi dan mengolah data kejadian serta informasi
kejadian nosokomial untuk menjadi bahan pelaporan

f. Hubungan Kerja
Melalui Ketua Komite PPI dengan:

1) IPCN dan IPCLN


2) Departemen lain terkait pelaksanaan PPI di Rumah Sakit

3. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)

Nama Unit Kerja: Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi


(PPI)
Nama Jabatan: Ketua Bidang (Surveilen, Universal
precaution, Penanggulangan KLB)
a. Pengertian :
Seorang perawat senior yang diberi tugas tanggung jawabdalam mengelola
pelayanan pengendalian dan pencegahan infeksi di tempat lingkungan
kerjanya.
b. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal:
D 3 Keperawatan .
2) Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat Pelatihan dasar PPI.
3) Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai kepala Ruangan perawatan
4) Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif.
Memiliki kemampuan asupan keperawatan
5) Usia:
Usia antara 25 – 48 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
c. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada KetuaKomite Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi.
d. Uraian tugas :

1) Berkontribusi dalam diagnosis & terapi infeksi yang benar.

2) Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.

3) Bekerjasama dengan IPCLN memonitor kegiatan surveilans infeksi &


mendeteksi serta menyelidiki KLB.

4) Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang


berhubungan dengan prosedur terapi.

5) Investigasi masalah dan kejadian infeksi nosokomial.

6) Deteksi kasus kejadian luar biasa.

7) Mengumpulkan dan mengolah data secara aktif setiap kejadian infeksi


nosokomial.

8) Memilih dan mengusulkan pengadaan alat/bahan yang sesuai dengan


prinsip pengendalian infeksi nosokomial.

9) Mengidentifikasi kebutuhan penelitian, membuat usulan dan ikut serta


dalam penelitian infeksi nosokomial Komite PPI

10) Mengikuti rapat Komite PPI dan pertemuan PPI sesuai jadwal

. e. Wewenang:
Memberikan usul dan saran kepada Ketua Komite PPI berdasarkan data-
masing – masing IPCLN tentang hal-hal yang berhubungan dengan program
pengendalian infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda Kupang.

4. Perawat Pelaksana (Infection Prevention and Control Link Nurse)

Nama Unit Kerja: Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi


(PPI)
Nama Jabatan: Perawat Pelaksana harian tugas PPI(Surveilen,
Universal precaution, Penanggulangan)
a. Pengertian :
Seorang perawat pelaksana dan merupakan Ka Komite dalam ruangannyayang
diberi tugas tanggung jawabdalam mengelola pelayanan pengendalian dan
pencegahan infeksi di tempat lingkungan kerjanya.
b. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Pendidikan Formal:
D 3 Keperawatan .
2) Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat Pelatihan dasar PPI.
3) Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai Ka Komite Ruangan perawatan
4) Ketrampilan Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif.
Memiliki kemampuan asupan keperawatan
5) Usia:
Usia antara 25 – 48 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani

b. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Komite Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi.

c. Uraian tugas :
1) Melaksanakan kegiatan PPI Unit kerja.
2) Memberikan koreksi kepada staf unit kerja apabila terjadi
penyimpangan pelaksanaan kegiatan PPI.
3) Mengumpulkan dan melaporkan secara aktif setiap data kejadian
infeksi nosokomial dan suvei harian sesuai pedoman.
4) Bersama Komite PPI mengadakan analisis, mencari sumber dan
penyebab terjadinya infeksi nosokomial.
5) Membantu Komite PPI menerima dan menyampaikan informasi yang
berhubungan dengan kegiatan PPI kepada staf di unit kerja.
6) Mengikuti pertemuan PPI
7) Meneruskan kebijakan Pengendalian Infeksi kepada staf di unit kerja.
8) MengidentifikasiKebutuhan bahan dan sarana
9) Mengumpulkan data Surveillans
10) Investivigasi dan penanggulangan KLB
11) Membantu penerapan dan pemantauan kebijakan infeksi
12) Menyusun dan melaksanakan program pelatihan
13) Mengikuti pertemuan Komite PPI.
d. Wewenang:
Memberikan usul dan saran kepada Ketua Komite PPI berdasarkan data-
masing – masing IPCLN tentang hal-hal yang berhubungan dengan program
pengendalian infeksi di Rumkital Samuel J. Moeda Kupang.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Gambar 2. Tata hubungan kerja


BAB VIII
POLA KETENAGAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan dan Sumber daya manusia PPI

No Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan

1 Dokter Bersertifikat Pelatihan


Ka Komite PPI
Umum/Spesialis Dasar PPI
2. D III Keperawatan/ Bersertifikat Pelatihan
Sekretaris Komite PPI
D III Kes lainnya Dasar PPI
3 Bersertifikat Pelatihah
Koord IPCN D III Keperawatan
dasar PPI
4 Bersertifikat Pelatihah
IPCLN D III Keperawatan
dasar PPI

1. Disribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Komite Pencegahan dan Penanganan Infeksi yaitu
:Komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi dalam melakukan aktivitas
kesehariannya dilakukan oleh tenaga yang ada dalam unit kerja (Ruang rawat
inap, Laboratorium, Kesling, Farmasi, Sterilisasi, Linen, dll), sehingga pengaturan
dinas pagi dan jaga mengikuti masing-masing unitnya.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pegawai baru yang masuk Rumkital Samuel J. Moeda Kupang baik tenaga Militer,
PNS, maupun honorer ( PHL ) dari profesi medis, perawat maupun non medis sebelum
menempati jabatan, tempat kerjanya agar terjaga kesinambungan hubungan kerja,
menyatukan pola pikir, pola pandang dan pola tindak dalam melakukan atau
melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.

Mahasiswa yang melaksanakan praktek/ pendidikan diwajibkan mengikuti kegiatan


orientasi sebelum menempati melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dapat melakukan
atau melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.

Adapun rincian kegiatan orientasi seperti yang tertuang dalam tabel berikut :

I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO TENAGA BARU MATERI NARA KET


SUMBER

A. PEGAWAI BARU

1. Medis/Perawat/Bidan 1. Pengendalian Infeksi KOMITE PPI


sebagai tolak ukur
penjagaan mutu dan
penghematan RS.
2. Organisasi PPI
3. Peran Dokter dalam
Pengendalian Infeksi.
4. Peran Perawat/Bidan
dalam pengendalian
Infeksi.
5. Batasan Pengendalian
Infeksi.
6. Surveilens
7. Epidemiologi penyakit
infeksi dan faktor infeksi
nosokomial.
8. Universal Precaution.
2. Non Keperawatan /Non 1. Pengendalian Infeksi
Medis sebagai tolok ukur
penjagaan mutu dan
penghematan RS.
2. Organisasi PPI
3. Universal Precaution
Cuci tangan, Sampah
Medis dan Non Medis.
B. Mahasiswa 1.Organisasi PPI.
2. Universal Precaution
Cuci tangan
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

1. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

2. Tujuan
a. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan perawatan pasien yang aman
dan profesional di Ruang rawat inap
b. Khusus :
1) Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di Ruang rawat inap
2) Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Ruang rawat inap
3. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Komite PPI yang dipimpin oleh Ka/Waka
Komite dan diikuti oleh IPCN dan IPCLN masing masing ruangan yang ditunjuk .
Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

a. Rapat Terjadwal :
1) Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Ka Komite dan kepala
ruang di IRNA atau IPCLN yang ditunjuk masing - masing ruangan setiap
bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan
agenda rapat yang telah ditentukan oleh Komite PPI.
2) Rapat terjadwal yang di adakan Komite PPI dengan Pihak pihak terkait .
b. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh Kabid masing-masing untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di Ruang rawat inap dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat urgen.
BAB XI
PELAPORAN

1. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan perawatan
dan keselamatan pasien di Ruang rawat inap

2. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruangan. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri
dari :

a. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Koordinator tiap bidang dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
1) Laporan kejadian infeksi nosokomial
2) Laporan keadaan sarana dan fasilitas Ruang rawat inap
3) Laporan mutu pelayanan
b. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Kabid dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Ka Komite PPI. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1) Laporan jumlah pasien yang dirawat di Ruang rawat inap
2) Laporan kejadian adanya infeksi nosokomial :
a) Kuantitas Nosokomial
b) Jenis Kasus yang terjadi nosokomial
c) Kuman yang tumbuh dari sampel yang diduga nosokomial
d) Sensitivitas antibiotik dari kuman yang tumbuh
3) Laporan kejadian pasien jatuh :
a) Jumlah kejadian
b) Jenis penyakit yang diderita pasien
c) Akibat yang diKomitebulkan
d) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Ruang rawat inap yang
meliputi :
1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2) Kondisi alat dan Fasilitas.
e) Laporan Mutu Pelayanan Ruang rawat inap meliputi :
Sensus harian ruangan (jumlah penderita rawat inap yang
Komitebul nosokomial).
c. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Kabid dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan
diserahkan kepada KaKomite PPI. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1) Laporan jumlah pasien yang dirawat di Ruang rawat inap
2) Laporan kejadian infeksi nosokomial dalam 3 bulan
3) Laporan kejadian pasien jatuh dalam 3 bulan
4) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Ruang rawat inap dan Evaluasi
dalam 3 bulan.
5) Laporan mutu pelayanan Ruang rawat inap
d. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada Kabid. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1) Laporan jumlah pasien yang dirawat di Ruang rawat inap
2) Laporan kejadian infeksi nosokomial dalam 1 tahun
3) Laporan kejadian pasien jatuh dalam 1 tahun
4) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Ruang rawat inap dan Evaluasi
dalam 1 tahun.
5) Laporan mutu pelayanan Ruang rawat inap

Karumkital Samuel J. Moeda Kupang

dr. Slamet Rahardja, Sp. B


Mayor Laut (K) NRP 14581/P
PEDOMAN ORGANISASI KOMITE PPI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM RS

BAB III VISI, MISI, DAN FALSAFAH RS

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS

BAB V STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

BAB VI URAIAN JABATAN

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

BAB X PERTEMUAN / RAPAT

BAB XI PELAPORAN
PANGKALAN UTAMA TNI AL VII
RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA KUPANG

PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT


KOMITE PPI

KUPANG, AGUSTUS 2016

You might also like