You are on page 1of 31

Salam Redaksi

Puji Syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan


kesempatan, kemampuan kepada redaksi majalah Cahaya Sehingga kali ini
majalah SMK Muhammadiyah Pakem terbit untuk edisi kedua . Tujuan
penerbitan majalah ini untuk membentuk dan menyiapkan generasi muda
yang mau dan mampu berkreasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
juga pengalaman belajar terutama dalam hal tulis menulis.
Majalah Pendidikan ini sebagai wujud kepedulian kita sehingga
pada akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan kita .Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pada
penerbitan majalah Cahaya ini.
Sahabat Cahaya dalam edisi kedua ini akan dibahas mengenai
Sekolah Adiwiyata, Teknologi MobilListrik Karya Siswa SMK Muhammadiyah
Pakem. Tim redaksi juga merekam beberapa kegiatan lain yang pasti tidak
kalah serunya. Semoga pernerbitan majalah sekolah ini dapat menambah
wawasan kita dalam memahami komitmen SMK Muhammadiyah Pakem
untuk meningkatkan Pendidikan.
Emm.. kayaknya udah cukup salam dari kita,semoga sahabat
cahaya bisa memahami isi majalah ini dan mengambil manfaat setelah
membacanya. Terimakasih……
Tim Redaksi

Pelindung : Sigit Rohmadiantoro,S.Pd.T


Pembina : Drs Purwanto Sutopo
Pembimbing : Dra Darmastuti
Husen Fendi,S.Pd
Martilah,ST
Bagus W S.Pd
Ketua : Sidiq Ahmad Zaelani
Kontributor : Denis, Kevin, Dina Maya
Fotografer : Bayu AlFarizi
: Alianza Rohimatun
Editor : Septiana

1
Pengantar Redaksi
Seiring dengan perkembangan zaman, kendaraan yang muncul di Indonesia
saat ini semakin banyak. Dengan berbagai model, merk, dan harga. Indonesia belum
mampu memproduksi kendaraan sendiri dengan kualitas yang tinggi dikarenakan
masih mengimpor dari negara lain.namun Indonesia tetap berusaha untuk dapat
memproduksi kendaraan sendiri agar negara ini tidak bergantung pada Negara lain
dalam hal otomotif.
Pada saat ini, Indonesia melalui tangan anak SMK sudah dapat menciptakan
mobil sendiri. Mobil buatan anak SMK di Solo yang diberi nama Esemka. Para pejabat
tinggi di daerah Solo menggunakan mobil ini untuk kendaraan dinasnya. Namun, mobil
buatan anak SMK ini ternyata belum bisa menguasai penjualan mobil di kota-kota
besar. Konsumen belum sepenuhnya percaya dengan kualitas mobil ini sehingga mobil
import lebih diminati oleh calon pembeli kendaraan.
Kebijakan pemerintah untuk meluncurkan mobil murah atau biasa yang
disebut Low Cost Green Car (LCGC) untuk masyarakat menengah ke bawah
memberikan dampak positif bagi perkembangan teknologi otomotif di Indonesia.
Kemunculan mobil Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya yaitu mobil yang
dibandrol dengan kisaran harga 76,5-120,75 juta ini ramai menjadi perbincangan
khalayak.
Bukan hanya kalangan pecinta otomotif, tetapi juga para pemerhati social,
pejabat pemerintah sampai politikus. Tentu saja bukan karena keanehan bentuk atau
kehebatan kemampuan kenyamanannya, tapi karena kisaran harga yang dianggap
murah dan sangat terjangkau bagi masyarakat level menengah ke bawah. Mobil yang
ditargetkan akan mencapai angka penjualan 5000 unit ini, membuat gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo kebakaran jenggot. Karena dipastikan kehadiran mobil murah ini
akan memperparah kemacetan. Pro kontra semakin ramai kala efek kehadiran mobil
murah ini dikaitkan dengan makin meningkatnya penggunaan BBM bersubsidi.
Walaupun mobil murah ini di design untuk menggunakan bahan bakar pertamax,
namun melihat target pasarnya adalah kalangan menengah ke bawah, bisa dipastikan
mereka akan tetap memilih premium yang harganya jauh lebih murah.
Pengadaan kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan yang ditujukan
untuk mengatasi masalah transportasi ini menimbulkan berbagai perdebatan diantara
berbagai lapisan masyarakat. Kana tetapi hal ini justru masih menjadi pertanyaan
publik, apakah benar LCGC akan ramah lingkungan jika masih menggunakan BBM.
Pemerintah semestinya mewajibkan LCGC memakai bahan bakar gas (BBG) ataupun

2
menggunakan energi listrik yang jelas-jelas lebih ramah lingkungan dibandingkan
BBM. Selain ramah lingkungan, penggunaan BBG akan menghemat devisa karena
tak perlu impor.
Pertanyaan ini terjawab memalului diluncurkannya mobillistrik karyasiswa SMK
yang dilanching bersamaan dengan MILAD SMK ke 45 oleh Bupati Sleman Bapak
Drs. Sri Purnomo, MSI tahun2017 lalu. Mobil ini mengambil konsep mobil listrik
cepat dengan desain Formula yang mampu meluncur hingga 100 km/jam. Dengan
sumber utama tenaga listrik, mobil ini dapat mengurangi polusi akibat pembakaran
BBM dan ramah terhadap lingkungan. Harapan kedepan mudah-mudahan mobil ini
bisa menjadi prototip untuk dapat dikembangkan dengan teknologi yang lebih
maju.
Redaktur

3
Dafar Isi
Cover
Salam Redaksi   .......................................................................2
Pengantar Redaksi  .......................................................................3
Daftar Isi   ...................................................................... 5
Laporan Utama  .......................................................................6
Pantun Lingkungan untuk Sekolah Adiwiyata ................................... 14
Puisi Adiwiyata      ................................... 16
Cerpen “Sapu Peninggalan Pak Usep)   ....................................17
Ulasan Khusus Adiwiyata    ....................................19
ADIWIYATA    ................................................21
Tips & Trik     ...............................................23
Pendidikan Lingkungan Hidup   ...............................................25
Suplemen Perbankan Syariah   ...............................................30

4
Laporan Utama
Efisiensi Energi Listrik Mobil Formula
SMK MUHAMMADIYAH PAKEM
oleh: Michael, M Otong dan Hendri Kurniawan

Sebuah mobil listrik yang dimaksud dalam artikel ini adalah sebuah kendaraan
yang memiliki 4 roda dan lebih terkesan
ke arah bentuk mobil sungguhan.
Bukan mobil wahana / odong-odong,
mobil gokart ala kompetisi KMLI atau
KMHE ataupun mobil golf listrik, bukan
ya. Tapi mobil listrik dalam ulasan artikel
ini lebih ke arah mobil sport atau mobil
city car conversi. Jika kita ingin
membuatnya, merakitnya, apa yang
harus kita pertimbangkan
Sejumlah siswa dari Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
SMK Muhammadiyah Pakem, Sleman berhasil membuat mobil balap dengan daya
listrik yang mampu mengaspal dengan kecepatan 100 kilometer per jam.Mobil
tersebut secara resmi diluncurkan di sekolah yang berlokasi di Jalan Pakem-Turi,
Sleman bersamaan dengan acara Milad SMK Muhammadiyah Pakem ke-45, Sabtu
(14/4/2018). Mobil buatan siswa SMK Muhammadiyah Pakem ini menggunakan
model seperti mobil balap formula satu dengan single seat, warna bodi dominan
hijau dan sedikit strip warna putih. Memiliki berat 265 kilogram, panjang 2,8 meter,
lebar 1,36 meter, tinggi 1,3 meter. Menggunakan baterai 48 volt, 80AH dengan rem
jenis cakram serta ban ring 13.

Memang ada yang berkeinginan untuk merakit?. Ya ada lah, jika tidak ada
mana mungkin mobil formula SMK MUHAMMADIYAH PAKEM tercipta, mana
mungkin mobil listrik SKEV-1 terbentuk. Juga dari beberapa kampus dan SMK juga
banyak yang telah memulai proyeknya seperti SMK N 1 Seyegan Yogyakarta dengan
City car conversi listrik, SMK Doko Blitar dengan mobil sport costumnya, SMK
Imogiri Yogyakarta dengan formula listrik sporty dan masih banyak lagi karya SMK
dan kampus lainnya. Selain lembaga pendidikan ataupun instansi ternyata banyak
sekali kalangan lain yang memiliki keinginan untuk membuat mobil listrik.

5
Keinginan tidak boleh sekedar mimpi saja, namun perhatikanlah dan
pertimbangkan aspek-aspek berikut:

1. Aspek regulasi pemerintah


Regulasi kendaraan listrik memang belum diatur dalam Undang undang terbaru
tentang lalu lintas angkutan barang, yaitu UU no 22 tahun 2009. Hanya saja yang
paling mendekati adalah kendaraan yang bisa melaju diatas kecepatan 40km/jam
pengemudi harus mengunakan SIM. Dalam kesempatan artikel ini kita tim kreatif
artikel electricisart hanya lebih paham tentang teknis, jadi poin aspok nomor 1 ini
hanya sebagai bonus pertimbangan saja. Seperti Plat nomor mobil listrik, STNK, BPKB
dan pajak tahunan. Bidang pakar ahli regulasi pemerintahanlah yang lebih tau.

2. Dinamo motor penggerak

Power motor dinamo yang mampu menggerakkan laju mobil listrik diatas 60km/jam
minimal adalah 6000W motor.
Dalam 72V Motor BLDC car hub 8000W dapat
melaju kecepatan 70km/jam, 16KW (dobel
motor 8KW) bisa melaju 80-90 km/jam.
Selanjutnya adalah model disk motor, 20KW-
30KW dapat melaju 90-100km/jam.

Car hub motor

Kelas selanjutnya adalah 96V dengan


motor semi PMAC ataupun singkronous
BLDC, dalam 25KW dapat melaju 100-
110km/jam, dobel engine 20KW dapat
melaju 120-130 km/jam. Untuk lebih
kencang lagi ?. kelas motor AC induksi
dengan tegangan tinggi diatas 144V bisa
lebih kencang. Atau dinamo kelas series
wound dengan power amper yang sangat
besar hingga 1000A.

6
PMAC disk motor.

Aspek pertimbangan paling utama


untuk motor adalah harganya:
Kelas Car hub 3000W - 8000W
motor kisar harga antara 6jt sampai
12jt an per motor. Kelas Disk motor
15KW - 30KW sekitar 12jt - 25jt an
per dinamo. Untuk AC induksi dan
Series wound motor kita masih
belum memperkirakan harga nya,
konon informasinya seken dinamo
series wound mobil listrik buatan
Amerika seharga 25jt motor saja. Bisa
dipertimbangkan itu untuk speed yang
diharapkan tentu membutuhkan biaya
yang diharapkan pula.

1. Kontroller
Kontroller adalah pendukung supaya
dinamo dapat berputar optimal. Dalam
kelas BLDC controller, 3000-8000W
kontroller idealnya adalah 110-280A ,
kisaran harga adalah 3 - 6 jt an. Jika
dalam kelas PMAC maka kontroller 700A
seharga 9 - 12 jt an dengan
kemampuan men drive hingga 20KW
powwer motor. Kontroller AC induction
motor adalah kontroller yang paling
mahal dalam semua kelas. Sedangkan
kontroller motor series wound adalah kontroller yang paling hemat, dalam
700A hanya seharga 7.5jt saja.

7
Merk terkenal yang bagus dalam kontroller adalah: sabvoton, sevcon,
kellycontroller, HPM goldenmotor, altract, curtis dan infeneon. Harga asli
kontroller tersebut dapat diakses di
website resmi pabrik tersebut. Misal
www.kellycontroller.com

2. Bengkel perakit Casis


dan body kendaraan
listrik
Ini adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan. Banyak sekali pemula
rakit penuh keinginan tapi tidak memiliki informasi link tempat bengkel
perakitan dimana. Ini sangat penting, memiki impian membuat mobil sport
listrik tapi tidak ada dukungan dari bengkel perakit yang mumpuni adalah
sama saja wacana belaka. Jika perakit adalah instansi kampus ataupun SMK
tidak masalah karena mereka memiliki bengkel sendiri, memiliki modal dan
dana subsidi untuk pengembangan penelitian.

Namun jika perakit adalah praktisi lapangan bagaimana, inilah pentingnya


tentang dimana bengkel perakit casis dan body kendaraan mobil listrik. Salah
satu bengkel modifikasi mobil paling terkenal adalah kupu-kupu malam di
Yogyakarta. Mobil Listrik SELO juga dibuat oleh racikan kreativitas bengkel
modifikasi kupu-kupu malam yogyakarta. Di kota
lain tentu memiliki bengkel-bengkel spesialis
variasi mobil.
B o d y nya b a g a i m a n a ? , c a s t e r c a m b e r
bagaimana, fitur kemudi bagaimana, kekuatan
casis bagaimana?. Jika kita memiliki rekan
bengkel spesialis modifikasi tentu ini bukanlah
hal yang sulit.

3. Baterai
Baterai adalah aspek yang pelu dipertimbangkan khususnya bagian harga/
boayanya. Baterai ibarat tangki bensin pada kendaraan listrik, semakin besar
baterai maka jarak tempuh bisa semakin jauh, semakin kecil tangki jarak

8
tempuh semakin pendek. Ideal minimal untuk kendaraan yang bisa melaju
diatas jarak 60km kapasitas minimal baterai
adalah 72V-96V 100Ah.Ini dengan asumsi
adalah medan jalanan datar dan kecepatan laju
adalah sewajarnya jalan raya biasa (bukan
tanjakan atau jalan tol yang selalu full speed).
Untuk jarak yang lebih jauh lagi, dapat dinaikkan
saja kapasitasnya.

Lalu untuk aspek harga bagaimana pertimbangannya ?, Rumus


perhitungannya baterai golongan lithium kita buat mudah seperti ini. Rp.
50.000 per 3.7V 2Ah (asumsi refernsi harga samsung cell).
Maka Dalam 1juta Rupiah adalah 72V 2Ah
Jika baterai kita adalah 72V 60Ah, maka tinggal dikalkulasi.
(72V 2Ah) X 30 = 72V 60AH.
RP. 1.000.000 X 30 = Rp. 30.000.000
Untuk nilai AH yang lain bagaimana?, tinggal dihitung dengan rumus
tersebut.
Rumus estimasi diatas hanyalah masih perkiraan saja, karena masih belum
melibatkan BMS, Charger, dan pack case battery.
4. Charger
Charger kenapa dipertimbangkan?. Karena dalam kapasitas yang besar
tentu kita tidak bisa menggunakan charger 2A seperti bawaan merk Dealer
sepeda listrik pada umumnya di lapangan yang 2-4 Amper saja. Misal
baterai dalam kapasitas 72V 100Ah, jika di charger dengan charger yang
Cuma seharga 250rb denga power 2A, maka butuh waktu (100Ah / 2A = 50
jam) atau lebih dari 2 hari baru penuh, Ini tidak cocok. Charger harus
mengikuti lebih besar yaitu minimal 10 Amper untuk penuh dalam waktu 10
jam. Ideal 20 Amper. Baru itu bisa digunakan 3 jam sampai 5 jam bisa
penuh dalam 100Ah.
Harga charger lithium ion atau Lifepo4 yang profesional untuk 10 Amper
sekitar 1.5jt sampai 2jt an tergantung kualitas. Untuk charger lithium ion
atau lifepo4 yang lebih besar kapasitasnya tentu lebih tinggi lagi.

9
5. Listrik PLN untuk charger yang mumpuni
Apabila kita menggunakan charger 72V
10A, maka jika dalam kalkulasi daya
adalah 720 Watt, jika terpotong efisiensi
swiching charger jadi kisaran 800 Watt
daya listrik PLN yang tersedot untuk
charger. Hal ini tentu listrik rumah tangga
yang 900W sangat minim space, riskan
jeglek jika turut menghidupkan perabot
rumah tangga yang lain. Minimal adalah
1200W itupun sudah terpakai 800W
untuk charger.

Sejumlah siswa dari Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan


(TKR) SMK Muhammadiyah Pakem, Sleman berhasil membuat mobil balap
dengan daya listrik yang mampu mengaspal dengan kecepatan 100
kilometer per jam.Mobil tersebut secara resmi diluncurkan di sekolah yang
berlokasi di Jalan Pakem-Turi, Sleman bersamaan dengan acara Milad SMK
Muhammadiyah Pakem ke-45, Sabtu (14/4/2018).
Mobil buatan siswa SMK Muhammadiyah Pakem ini menggunakan
model seperti mobil balap formula satu dengan single seat, warna bodi
dominan hijau dan sedikit strip warna putih. Memiliki berat 265 kilogram,
panjang 2,8 meter, lebar 1,36 meter, tinggi 1,3 meter. Menggunakan baterai
48 volt, 80AH dengan rem jenis cakram serta ban ring 13.
Mobil ini tanpa menggunakan kunci kontak. Untuk menyalakan
tinggal memencet tombol saklar ke bawah yang berada di sisi kiri kemudi.
Selanjutnya, menekan pedal gas tanpa menggunakan persneling, melainkan
otomatis. Suara yang lirih menjadi ciri khas dari mobil listrik balap ini.Pada
Sabtu (14/4/2018) mobil balap ini dijajal dari bengkel TKR SMK
Muhammadiyah Pakem yang berjarak sekitar 500 meter dari kampus sekolah
tersebut. Dikemudikan seorang siswa, Bagas Pramaditya dari kelas XII
Jurusan TKR empat melintas di Jalan Pakem-Turi Km 0,5 sebelum masuk ke
halaman sekolah. "Setelah jadi, begitu mobil ini bisa jalan, rasanya sudah

10
senang sekali," ujar Hendri Kurniawan, siswa kelas XII Jurusan TKR SMK
Muhammadiyah Pakem, Sabtu (14/4/2018).
Perasaan senang itu
bukan tanpa alasan, karena
pelajar asal Girikerto, Turi,
Sleman ini menjadi salah satu
dari enam siswa yang terpilih
untuk terlibat dalam pembuatan
mobil tersebut. Hendri bersama
teman-temannya sering berada
di bengkel hingga larut malam
untuk menyelesaikan produksi
mobil tersebut. Sesekali harus
izin dari kelas demi menggarap
mobil itu. Nyaris enam bulan terakhir, ia bersama guru dengan dibimbing
mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menghabiskan waktu
untuk membuat mobil listrik balap tersebut."Kecepatan sebenarnya bisa
sampai 100 kilometer per jam, tetapi kami baru mencoba dengan kecepatan
paling tinggi 80 kilometer per jam di Jalan Kaliurang, itu belum penuh
sebenarnya masih bisa sampai 100 kilometer," jelasnya.
Hendri mengatakan, pembuatan mobil itu seluruhnya dilakukan di
bengkel TKR SMK Muhammadiyah Pakem seperti pembuatan bodi dari
karbon fiber dan beragam proses perakitan. Salah satu kendala yang kerap
dihadapi dalam proses perakitan yaitu terkait kelistrikan serta membuat
kestabilan putaran roda.Uji coba dilakukan secara berulang hingga pada
April 2018 ini, mobil itu dirasa performanya semakin apik. Untuk mendukung
daya listrik dilengkapi empat baterai yang masing-masing item memiliki
kekuatan 12 volt sehingga total 48 volt. Saat baterai diisi dalam kondisi
penuh, bisa dipakai dengan durasi antara tiga hingga empat jam.
Guru Pembimbing Tim TKR SMK Muhammadiyah Pakem Agus
Kurnianto mengatakan, pembuatan mobil listrik itu menghabiskan dana
sekitar Rp100 juta. Tim guru yang terlibat berjumlah enam orang dan enam
siswa yang sebelumnya diseleksi melalui kemampuan bidang otomotif.Tim

11
itu kemudian dibagi menjadi tiga terdiri atas tim yang membuat bagian
kemudi, rem, dan suspensi serta tim kelistrikan dan tim bodi. Setelah semua
siap, kemudian dirakit menjadi mobil listrik balap. "Menyatukan berbagai
sistem ini yang kadang ada kendala, tetapi bisa terselesaikan," kata dia.
Meski hanya enam siswa yang terlibat secara penuh, tetapi siswa lain
juga mendapatkan pengalaman dalam merakit mobil tersebut. Karena
menjadi bagian dari proses pembelajaran.Guru pendamping lainnya, Bayu
Aji mengatakan, pembuatan mobil listrik itu karena dinilai ramah lingkungan,
sejalan dengan konsep SMK Muhammadiyah Pakem sebagai sekolah
adiwiyata. Mobil itu akan lebih disempurnakan lagi ke depan terutama pada
sistem engine break, agar lebih safety saat mengerem mendadak meski
kecepatan tinggi.Setelah sukses dengan mobil listrik, ia mendorong
siswanya kembali memproduksi mobil listrik ke depan. Mobil itu akan
dikembangkan dengan membuat tipe lebih besar lagi menyerupai mobil golf
dengan tujuan untik dipakai para guru SMK Muhammadiyah Pakem untuk
bergeser dari kampus satu ke kampus dua yang berada di area Pakem,
Sleman.

12
Pantun Lingkungan untuk Sekolah Adiwiyata
Lautan bersih disukai gurita
Hidup di laut bersama kerang
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan sehat belajar pun senang

Berlali kencang mengejar layangan


Layangan putih adik yang punya
Kita harus mencintai lingkungan
Itulah ciri khas sekolah kita

Hari Minggu cuacanya cerah


Awannya putih membuat kagum diriku
Lingkungan sekolah haruslah bersih
Karena sekoah tempat mencari ilmu

Burung pipit burung dara


Bagus rupanya berwarna warni
Agar alam tetap terjaga
Janganlah kita mengotori

Selesai bermain bola minum teh sisri


Teh sisri dibuat di rumah
Jika sekolah kita asri
Hati kita akan bersih

Matahari menghasilkan cahaya


Digunakan tumbuhan untuk berfotosintesis
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar sekolah kita tetap eksis

Burung kakaktua hinggap di dahan pohon


Seseorang menatapnya dari kejauhan
Siapa yang suka menjaga kebersihan

13
Pasti dia sholeh dan tampan

Bunga mawar warnanya merah


Warna merah sangat mempesona
Sekolah itu adalah sebuah anugerah
Jika tidak dirawat bisa jadi bencana

Bunga mawar warnanya merah


Begitu indah dipandang mata
Ayo merawat kebersihan sekolah
Untuk menuju penghargaan adiwiyata

Buah Mangga dipetik Ata


Mangga enak itu punya Pak Ari
Ayo bersama kita jaga lingkungan sekolah kita
Agar tetap aman, bersih, dan asri

Hujan deras disertai bunyinya petir


Di langir warnanya hitam sang awan
Sekolah adalah tempat untuk belajar
Haruslah dijaga keindahan dan kebersihan

Hari Minggu cuacanya cerah


Dibuat liburan ke rumah paman
Mari menjaga lingkungan sekolah
Agar mudah mendapatkan ilmu pengetahuan

Pergi bertamasya ke gunung salak


Tidak lupa memetik buah ceri
Kalau lingkungan sekolah rusak
Pasti kita yang akan merugi

Kalau masih ada air bersih


Bolehlah kita menggunakannya
Jika ingin sekolah bersih

14
Buanglah sampah pada tempatnya

Sungguh indah bunga mawarnya


Pergi melihat bersama teman
Sekolah harus dijaga kebersihannya
Karena kebersihan itu sebagian iman
Puisi Adiwiyata
Adiwiyata Jiwaku
Karya : Lia Listiyaningsih
Hijau adalah identik ku
Di sepanjang jalan
Terlihat rerumputan yang membentang
Dihiasi birunya awan juga kicauan
Air mengalir jernih tak berkutu
Di sudutnya, terlihat pemandangan
yang menggelora

Gotong-royong menculik puing-puing


sampah yang berserakan
Tong sampah sampai tumpah-tumpah
Rapi nan asri sekali
Sejuk tanpa udara busuk
Luasnya tak jadi alasan
tuk bermalas-malasan
Impian mewujudkan kini akhirnya
terwujudkan

Adiwiyata sekolah hijau ku


Ku teduh di bawah pohon rindang mu
Ku menuntut ilmu di gedung kokoh mu
Tiap hari sapu menyapa kelas
Sepuluh, sebelas dan duabelas
Singkirkan kotoran tanpa bekas

Adiwiyata sekolah hijau ku, tetaplah begitu setiap waktu.

15
Cerpen Adiwiyata
Sapu Peninggalan Pak Usep
Karya : Farhan Phalosa
Di Pagi hari Yusuf datang ke sekolah pagi-pagi bersama teman-temannya
Riko,Thomas,Ghozi. mereka datang biasanya untuk membantu Pak Usep menyapu
dan lain-lain.
"thomas,tumben kamu cepat datang?" tanya Riko
"cuma pengen aja", jawab Thomas.
"mungkin dia sudah sadar ko", tambah Ghozi,
"hmmh iya kali ya" kata Yusuf.
"terserah kalian saja",jawab Thomas.
Tiba-tiba Yusuf mengalihkan pembicaraan mereka.
"kok,Pak Usep belum datang ya?",tanya yusuf.
"biasanya jam segini itu udah datang loh!
"Sahut Ghozi "Mungkin lagi di jalan?"sahut Thomas.

Mereka pun bertanya-tanya tentang Pak Usep.


Pak usep adalah tukang kebun dan cleaning servis di sekolah Yusuf. umurnya sudah
tua dan memakai kacamata. Pak usep selalu membawa sepedanya ke sekolah.
Perawakanya masih bugar meskipun sudah tua. dia dikenal ramah dan baik hati
kepada siapapun.
namun entah kenapa pada hari itu Pak usep belum datang juga.
Akhirnya, daripada sekolah dan kelas mereka kotor Yusuf dan kawan kawan pun
berinisiatif. Yusuf dan Thomas menyapu lorong dan lapangan. Riko di kebun
menyirami tanaman. sedangkan Ghozy membersihkan kelas. akhirnya kelas dan
lorong serta lingkungan sekolah pun bersih, hingga bel masuk berdering Pak usep
belum juga datang. hingga bel pulang berbunyi Pak usep masih tidak ada.
Keesokan harinya Yusuf dan teman teman seperti biasa datang pagi. namun Pak
usep tidak juga datang. kemudian Yusuf memegang sapu yang biasa pak usep
pakai. lalu ia membersihkan lantai kelas dan lapangan. teman temannya juga ikut
membantu. mereka menggantikan pak usep yang tak datang ke sekolah selama 3
hari.

Setelah seminggu berlalu Yusuf dan teman temannya mendengar kabar bahwa Pak

16
usep telah tiada. Yusuf pun sedih setelah mendengar kabar tersebut. Yusuf
dan teman temannya berziarah ke makam Pak usep. setelah mereka
berziarah Yusuf,Riko,Thomas,dan Ghozy pulang kerumah masing-masing.

Keesokan harinya Yusuf dan teman temannya menyimpan sapu milik Pak
usep.
"Yusuf! bagaimana selagi tidak ada tukang kebun dan cleaning servis kita
yang membersihkan lingkungan sekolah!"seru Thomas.
"benar juga ya! Ayo kita angkat senjata!".
merekapun semakin bersemangat untuk membersihkan dan menyehatkan
l i n g k u n g a n .
mereka membersihkan lingkungan sekolah dengan giat dan sungguh
sungguh. hingga guru dan kepala sekolah pun memuji mereka. meskipun
tanpa tukang kebun, sekolah mereka bisa lebih bersih dan sehat.

Adiwiyata bukanlah melihat kebersihan lingkungan dan kesehatannya saja


namun yang sesungguhnya ialah kesadaran diri dan kebersihan jiwa akan
kebersihan dan kesehatan sehingga terciptanya Kawasan dan Suasana yang
bersih,nyaman,dan indah.

***

17
Ulasan Khusus Adiwiyata
Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan)
0leh : Magicreche
Adiwiyata bermakna sebagai tempat yang baik dan ideal, di mana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma, serta etika yang
dapat menjadi dasar manusia untuk menuju terciptanya kesejahteraan hidup
dalam menuju cita-cita pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, sekolah Adiwiyata merupakan tempat mewujudkan warga
sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH) melalui tata kelola sekolah yang baik untuk men-
dukung pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Pada hari Jumat lalu Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup bersama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia berkesempatan untuk
meninjau sekolah-sekolah sebagai Upaya dalam Pembinaan Sekolah Peduli
dan Berbudaya Lingkungan / Sekolah Adiwiyata, dalam kunjungannya sekolah
diberi pemahan tentang bagaimana mewujudkan sekolah Adiwiyata tersebut?
Ada dua prinsip dasar dari program Adiwiyata.
1. Pertama, partisipatif. Warga sekolah terlibat dalam manajemen
sekolah melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
sesuai dengan tanggung jawab dan peran.
2. Kedua, berkelanjutan. Keseluruhan kegiatan harus dilakukan secara
terus menerus secara komprehensif.
Berdasarkan kedua prinsip tersebut, maka ditetapkan empat komponen
standar yang menjadi satu kesatuan dalam mencapai sekolah Adiwiyata.

Yakni, komponen pertama kebijakan berwawasan lingkungan dengan standar


kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang memuat upaya PPLH dan alo-
kasi rencana kegiatan anggaran sekolah (RAKS) yang mendukung upaya PPLH
tersebut. Komponen kedua berupa pelaksanaan kurikulum berbasis ling-
kungan dengan standar guru; mempunyai kompetensi dalam mengembang-
kan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup dan siswa yang telah melakukan
kegiatan pembelajaran tentang PPLH.

18
Komponen ketiga adalah kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dengan
standar pelaksanaan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah
dan menjalin kemitraan dalam upaya PPLH dengan berbagai pihak
(masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain). Komponen
terakhir berupa pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan dengan
standar ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah
lingkungan dan peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana
yang ramah lingkungan di sekolah. Dengan demikian, sekolah Adiwiyata
bukanlah sekolah instan/dadakan, tetapi memerlukan proses.

Apa yang sudah dilakukan teruslah dikembangkan dan dipertahankan


untuk tetap menjadi sekolah Adiwiyata. Pekerjaan menjaga dan memper-
tahankan merupakan pekerjaan yang sulit karena kita sering alpa dan
merasa puas terhadap hasil yang diperoleh. Sadari bahwa piagam bukan
hasil akhir, tetapi apresiasi pemerintah atas apa yang sudah dilakukan
warga sekolah selama ini. Hasil yang terbaik adalah mengubah sikap dan
perilaku warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari baik semasa berada di sekolah maupun di luar se-
kolah. Karena itu, diperlukan proses pemahaman, penyadaran, dan
perubahan sikap dan perilaku tersebut. Jadi, tidak cukup dengan
menghapal visi dan misi baru sekolah akibat mengikuti program sekolah
Adiwiyata.

Oleh : The Springtrap

19
ADIWIYATA
Pengertian dan Tujuan
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata adalah Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009
1. Pengertian Adiwiyata
Tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-
cita pembangunan berkelanjutan
2. Tujuan Adiwiyata
Tujuan Umum
Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu
berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun
yang akan datang

Tujuan Khusus

Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya


perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang
baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

3. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata


a. Partisipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manjemen yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab
dan peran.
b. Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komprehensif.
4. Komponen Adiwiyata
Untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang
merupakan satu kesatuan yang utuh.
1. Kebijakan Berwawasan

20
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
5. Keuntungan Program Adiwiyata
1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar
dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan
menengah
2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah
melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai
sumber daya dan energi
3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi bejar
mengajar yang lebih nyaman dan kondusif
4. Menjadikan tempat pembelajaran nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan bemar bagi warga
sekolah dan masyarakat sekitar
5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian
kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan sekolah

21
Tips & Trik
Konsep 5 R dalam Lingkungan
1. Cara Menerapkan
Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu
Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle
(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant
(Menanam Kembali).
Berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R:
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau
mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk
dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali
material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong
plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja,
sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat
dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau
pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak
melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat
makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk
yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga
seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian
suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah
lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah
kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya
mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan
membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.

22
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan
penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti
membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan
menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri,
membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar
rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut
serta dalam melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau
tercemar.

2. Teknik Pembuatan Kompos


Berikut ini cara pembuatan pupuk yang ramah lingkungan yaitu
pupuk kompos yang berasal dari sampah tanam-tanaman.dan sampah
rumah tangga Karena sampah tanam-tanaman dan sampah rumah tangga
kalau di biarkan akan menimbulkan penyakit, maka sampah tersebut akan
di jadikan Pupuk Kompos yang tadinya sampah sekarangf jadi pupuk.
Caranya :
1. Kumpulkan sampah 500 kg yang organik dan nonorganik sampah
2. Sampah sampah ini di potong kecil-kecil baik secara manual maupun
memakai mesin pemcacah sampah ,
3. Sampah yang terpotong kecil dicampur dedak 1 kg hingga rata ,
4. Setelah itu masukkan 20 mm EM 4 yang merupakan bakteri
Fermentasi dan di campur dengan 20 mm Molase dan air tanah, air tanah
mutlak diperlukan karena mempertahan kan mikroba yang diperlukan
untuk kesuburan tanaman, campuran bahan kimia tersebut dipercikkan
kedalam sampah yang bercampur dedak, kelembaban sampah harus
dijaga hingga mencapai 40 % kandungan air.
5. Setelah selesai sampah di masukkan kedalam tong/karung selama 5
hari dengan kondisi suhu sampah 500° C setelah dua hari kemudian sudah
terjadi Fermentasi dan pupuk kompos telah siap di gunakan . Sampah
harus terlindung dari hujan dan sengatan matahari jika di taruh dalam
ketinggian maksimal 40 cm maka sampah akan berubah jadi pupuk
Kompos
6. Kompos siap untuk dipakai

23
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia
Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh Institut
Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun
1977/1978 rintisan Garis-garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup
diujicobakan di 15 Sekolah
Dasar Jakarta. Pada tahun
1979 di bawah koordinasi
Kantor Menteri Negara
Pengawasan Pembangunan
dan Lingkungan Hidup
(Meneg PPLH) dibentuk
Pusat Studi Lingkungan
(PSL) di berbagai
perguruan tinggi negeri dan
swasta, dimana pendidikan
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL mulai
dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan
Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman


Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdiknas), menetapkan bahwa
penyampaian mata ajar tentang kependudukan dan lingkungan hidup secara
integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan memasukan materi
kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada
tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen
Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai
dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah.

Sampai dengan berakhirnya tahun 2007, proyek PKLH telah berhasil


mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga Penjamin Mutu (LPMP) dan 2

24
Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).
Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM.

Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang


beranggotakan LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap Pendidikan
Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota Jaringan
Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam
pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan
tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational
Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan
Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup
Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai
pelatihan lingkungan hidup bagi guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan
termasuk guru SD, SMP, dan SMA.

Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen


Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang
diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari
kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup
mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata.

Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah


model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang
P e n d i d i k a n L i n g k u n g a n H i d u p .
Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata
baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK)
Se-Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah,
Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat
penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK)
Se-Indonesia.

Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau


Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/ kuantitas masih sedikit, hal ini
dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit

25
diimplementasikan.

Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02


tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat
menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang
melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut terutama kendala dalam
penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan kurikulum serta,
sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik .

Dari kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan


p e nye m p u r n a a n B u k u Pa n d u a n
Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012
dan sistem pemberian penghargaan
yang tetap merujuk pada
k e b i j a k a n k e b i j a k a n ya n g t e l a h
ditetapkan Kementerian Lingkungan
H i d u p d a n Ke m e n d i k b u d . O l e h
karenanya diharapkan sekolah yang
berminat mengikuti program Adiwiyata
tidak merasa terbebani, karena sudah
menjadi kewajiban pihak sekolah
memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yang
dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.

Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga


sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan,
sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki
karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya
dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.

Pengertian dan tujuan Adiwiyata

ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang


baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai

26
norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan
berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah
yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.

Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata

Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar


berikut ini;
1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen
sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara
terencana dan terus menerus secara komprehensif
Komponen Adiwiyata :

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat)


komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai
sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi
dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar
dan menengah.
2. meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional
sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari

27
berbagai sumber daya dan energi.
3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi
belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.
4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan
benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran,
pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di
sekolah.

28
Suplemen Perbankan Syariah
TRANSAKSI AKAD MURABAHAH
Oleh: Kevin Naffa Montera, AyuTri Utami, Dina Maya
Murabahah adalah salah satu akad muamalah dalam bentuk jual beli.
Secara etimologis, Murabahah berasal dari kata dasar ribh yang
berarti"keuntungan, laba, tambahan (margin)". Wahbah az-Zuhaili
memberikan definisi Murabahah yaitu "jual beli dengan harga perolehan
ditambah keuntungan". Secara umum rukun dan syarat sah akad diatur
dalam pasal 22 KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) yang meliputi:
subyek akad (al 'aqidain), obyek akad (mahallul 'aqad), tujuan akad
( m a u d h u ' u l a q a d ) , d a n
sighatul akad (kesepakatan atau ijab dan kabul).
Jual beli Murabahah dalam perspektif ekonomi Islam memiliki beberapa
rukun dan syarat yang harus dipenuhi, terdiri dari:
1. Pihak yang berakad (Al-'aqidain)
a. Penjual (Bank)
b. Pembeli (Nasabah)
c. Pemasok (Supplier)
2. Obyek yang diakadkan (Mahallul 'Aqad)
a. Adanya wujud barang yang diperjualbelikan
b. Harga barang
3. Tujuan Akad (Maudhu'ul Aqad)
4. Akad (Sighat al-'Aqad)
a. Serah (ijab)
b. Terima (qabul)

Kecakapan hukum haruslah dipenuhi oleh para pihak dalam akad


Murabahah. Sebab para pihak yang berakad akan melakukan suatu
perbuatan hukum yang melahirkan adanya hak dan kewajiban. Terkait
obyek akad dalamhukum positif atau BW disebut dengan "sebab yang
halal". Maka dalam prinsip umum obyek akad haruslah terbebas dari unsur
yang dilarang secara syariah maupun hukum positif yaitu unsur maghrib
(maysir, gharar, dan riba).

29
Standar Produk Murabahah Perbankan Syariah

Tujuan pokok suatu akad


merupakan suatu hal yang esensial
karena akan menentukan sah atau
tidaknya suatu akad. Kaidah utama
dalam hukum Islam sebagaimana
diterapkan Imam Suyuti dalam kitab
Al Asybah wa an Nazhir bahwa
"segala sesuatu dipertimbangkan
menurut tujuannya (al ummuru bi
maqasidaha)". Dalam kaitannya
dengan jual-beli dengan
pembiayaan murabahah ini maka
tujuan akad adalah pemindahan hak
milik kebendaan dari pihak Bank
(bai') kepada Nasabah (musytari').
Sighat al-'aqad adalah berupa ijab
dan kabul. Syarat dalam ijab dan
kabul ini meliputi:
1. Jala'ul ma'na yaitu tujuan yang terkandung dalam pernyataan itu jelas,
sehingga dapat dipahami jenis akad yang dikehendaki.
2. Tawafuq yaitu adanya kesesuaian antara ijab dan kabul.
3. Jazmul iradataini yaitu antara ijab dan kabul menunjukkan kehendak
para pihak secara pasti, tidak ragu, dan tidak terpaksa.

Maka kesepakatan lahir setelah adanya persesuaian antara offer dan


acceptance dinyatakan dengan penandatanganan akad. Jika rukun dan
syarat yang telah dijelaskan di atas dapat terpenuhi, maka bank dan
nasabah dapat memilih mekanisme pembayaran berdasarkan jenis-jenis
jual beli murabahah
sebagai berikut:
a. Murabahah dengan tunai, yaitu jual beli barang dimana bank bertindak
sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli.

30
b. Murabahah dengan cicilan (bitsaman ajil), yaitu jual beli barang dimana
harga jual dicantumkan dalam akad jual beli.

Pada awalnya, Murabahah tidak berhubungan dengan pembiayaan. Lalu,


para ahli dan ulama perbankan syariah memadukan konsep Murabahah
dengan beberapa konsep lain sehingga membentuk konsep pembiayaan
dengan akad Murabahah. Secara konsep terdapat perbedaan yang jelas
antara pembiayaan berbasis Murabahah yang diterapkan oleh bank
syariah;

Standar Produk Perbankan Syariah


Murabahah dan kredit yang dijalankan oleh bank konvensional. Beberapa
hal tersebut diantaranya:
Bank Syariah
1. Menjual barang pada nasabah
2. Hutang nasabah sebesar harga jual tetap selama jangka waktu
Murabahah
3. Ada analisa supplier
4. Margin berdasarkan manfaat atau value added bisnis tersebut
Bank Konvensional
1. Memberi kredit (uang) pada nasabah
2. Hutang nasabah sebesar kredit dan bunga (berubah-ubah)
3. Tak ada analisa supplier
4. Bunga berdasarkan rate pasar yang berlaku

Mekanisme pembiayaan Murabahah mempunyai beberapa ciri atau elemen


dasar. Yang paling utama dan membedakan pembiayaan Murabahah
dengan kredit konvensional adalah adanya wujud barang sebagai
underlying asset of transaction dimana barang harus tetap dalam
tanggungan bank selama transaksi antara bank dan nasabah belum
selesai.

31

You might also like