You are on page 1of 16

Volume 1 Nomor 2, Desember 2010 ISSN 2087-7951

STRENGTHENING
COMMUNITY-BASED FOREST
AND WATERSHED MANAGEMENT
PROJECT IN INDONESIA

www.scbfwm.org

Memberi Kontribusi Dalam Pejabat Baru di Ditjen Bina Pengelolaan


Pengurangan Degradasi Lahan DAS dan Perhutanan Sosial
dan Hutan Di Indonesia Dirjen BP-DAS PS Buka Workshop
Pengurus MKTI 2010-2013 Terbentuk
Features : “Kearifan Lokal“

KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kuda dan Sapi Berkeliaran di


Gunung Mutis
Nusa Tenggara Timur

PROYEK PENGUATAN PENGELOLAAN HUTAN


DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
BERBASIS MASYARAKAT
PENGANTAR
NATIONAL PROJECT DIRECTOR
SCBFWM

DAFTAR ISI
Pertama-tama saya ingin mengucapkan Selamat Hari Natal dan Tahun
Baru 2011. Semoga cahaya natal tahun ini akan menerangi jalan untuk kemajuan
2. Pengantar Direktur Pengelolaan Daerah
proyek SCBFWM di tahun 2011. Selama kwartal terakhir tahun 2010, banyak
Aliran Sungai Ditjen P-DAS dan PS peristiwa sangat penting yang tejadi di lingkungan Kementerian Kehutanan. Dian-
3. Datang & Pergi : Pelantikan Dirjen Bina tara sederetan peristiwa sangat penting tersebut adalah pergantian Direktur
Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial dari Ibu Ir. Indriastuti, MM
Pengelolaan DAS dan PS serta Kasubdit kepada penggantinya bapak Dr. Ir. Harry Santoso. Untuk itu kami selaku NPD
Teknik Pengelolaan DAS SCBFWM mengucapkan selamat kepada Bapak Harry Santoso atas pelantikan ja-
4. Datang & Pergi : Pelantikan Kasubdit batan Dirjen tersebut. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Ir. Indriastuti, MM yang selama ini telah memberikan dukungan yang
dan Ka BP-DAS sangat besar terhadap pelaksanaan proyek SCBFWM di 6 propinsi.
5. Datang & Pergi : Pelantikan Ka BP- Ucapan selamat dan terima kasih juga kami sampaikan kepada segenap
DAS dan Pergantian RF SCBFWM pejabat eselon I, II dan eselon III dilingkungan Kementerian Kehutanan. Keberha-
silan proyek SCBFWM adalah berkat atas dukungan ibu dan bapak semua.
6. Datang & Pergi : Konsultan Baru di Strengthening Community-Based and Watershed Management Project
PMU dan 2 Konsultan habis masa kontrak (SCBFWM) atau Proyek Penguatan Pengelolaan Hutan dan Daerah Aliran Sungai di
7. Kabar dari Lampung : Hibah Kecil Indonesia kini tengah memasuki tahun ke dua. Kerja keras seluruh pelaksana
proyek dan berbagai unsur pendukung baik yang berada di lingkungan Kementerian
8.Terkini : Dirjen P-DAS dan PS buka Kehutanan maupun dari berbagai instansi terkait di awal tahun telah membawa
Rapat Kerja proyek ini semakin mencapai hasil yang positif dan sesuai dengan arah tujuan.
9. Program Penguatan di Lampung dan Seperti diketahui, bahwa pelaksanaan proyek yang didukung oleh GEF dan UNDP ini
dirancang untuk dijadikan sebagai bagian dalam upaya melengkapi komitmen na-
Yogyakarta sional 5 tahun guna merehabilitasi hutan dan lahan terdegradasi seluas tiga juta
10.Program Koordinasi : Menciptakan Si hektar yang tersebar di 108 Daerah Aliran Sungai prioritas.
Proyek SCBFWM yang arealnya tersebar di 6(enam) proinsi yaitu Sumatra
nergi dengan Program Pemda Utara, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
12. Di Sekitar Kita : Seminar Nasional dan Propinsi Sulawesi Tengah telah mengalami kemajuan yang sangat berarti. Kelompok
Kongres MKTI Tani (Community-Based Organization, CBO) yang telah dibentuk sebanyak minimal
10 kelompok di masing-masing lokasi sebagian sudah mulai menanam tanaman di
13.Kliping Di Buang Sayang : Soal Peng- areal kritis Daerah Aliran Sungai. Tanaman seperti mahoni, sengon, dukuh, gaharu,
gembalaan Ternak kakao, nangka, beringin, rajumas, bamboo dan cemara dan sebangsanya telah
14.Features : Kearifan Lokal mereka besarkan di persemaian mereka masing-masing dengan dana small-grant
SCBFWM. Kegiatan menanam dari masing-masing CBO tersebut berbeda tetapi ren-
tang waktunya berkisar antara bulan Desember, Januari dan awal Februari 2011.
Para CBO melakukan kegiatannya dengan sangat variatif di lokasi proyek
termasuk mengolah hasil hutan bukan kayu, melakukan pemetaan perlindungan
mata air, pelatihan manajemen, komputerisasi dan kelembagaan seperti yang ada
di Nusa Tenggara Barat.
Agar capaian proyek terus mengalami peningkatan sesuai dengan target
keluaran, Kami berbaharap agar para Regional Facilitator dapat bekerja lebih maksi-
mal dan secara sinergi bersama-sama dengan Kepala BP-DAS di wilayahnya

MANAJEMEN DAN SEGENAP STAF Jakarta, Desember 2010


SCBFWM MENGUCAPKAN National Project Director SCBFWM
SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 2011

EDITOR BULLETIN BINA DAS - PROJECT SCBFWM


Gedung manggala wanabakti, blok 7 lt 4,
jl. Gatot subroto, senayan, Jakarta
Telp 021-573 0374 website : www.scbfwm.org, e-mail : info@scbfwm.org

Penanggung Jawab : National Project Director, DR. Ir. Silver Hutabarat, MSc
Pemimpin Redaksi : National Project Manager, DR. Ir. Saeful Rachman, MSc
Redaksi Pelaksana : Outreach and Communication Specialist
Administrasi : Evid Fadliyah, SE
Keuangan : Nur Junaidi, SE, Fincka Firlano, SE
Sirkulasi / Distribusi : Rasyid Beni Rianto
Kontributor : Konsultan Pusat dan Konsultan Regional, Regional
Facilitator dan para volunteer
2
DATANG & PERGI
Bulan Oktober, November dan Desember 2010 ditandai dengan
pergantian dan mutasi Pejabat Kementerian Kehutanan,
diantaranya di lingkungan Direktora Jenderal
Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial

Dr. Ir. HARRY SANTOSO DILANTIK SEBAGAI DIREK- SUB-DIREKTORAT TEKNIK


PENGELOLAAN DAERAH
TUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAN PERHU-
ALIRAN SUNGAI
TANAN SOSIAL
Sub-Dit ini sejak lebih dari
satu tahun lalu tidak memiliki pimpi-
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan Para pejabat eselon I tersebut dilantik dan nan. Pimpinan yang lama yaitu DR. Ir.
pada akhir September 2010 lalu melantik Dr. diambil sumpah jabatannya berdasarkan Saeful Rachman, MSc menjadi National
Ir. Harry Santoso sebagai Direktur Jenderal Keputusan Presiden Republik Indonesia Project Manager SCBFWM dibawah
Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Nomor 130/M Tahun 2010 tertanggal 16 supervisi Direktorat Perencanaan Dan
Sosial Kementerian Kehutanan. September 2010. Evaluasi Pengelolaan DAS.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sementara itu pada tanggal 15 Terhitung mulai tanggal 30
tersebut berlangsung di Gedung Manggala Oktober 2010 lalu, juga berlangsung pe- November 2010 Sub-Dit ini dipimpin
Wanabakti Jakarta bersama-sama dengan 13 lantikan dan pengambilan sumpah ja- oleh DR. Ir. Syaiful Anwar MSc yang
pejabat eselon satu lainnya. batan bagi para pejabat eselon II ber- sebelumnya menjabat sebagai Ka-Sub
Direktur Jenderal Bina Pengelolaan dasarkan Surat Keputusan Menteri Kehu- Dit Pemolaan Pengelolaan DAS pada
DAS dan Perhutanan Sosial yang baru Dr. tanan bernomor SK.577/Menhut-II/2010 Direktorat yang sama. Pelaksana Tugas
Ir. Harry Santoso menggantikan Ir, Indrias- tertanggal 12 Oktober 2010. (PLT) pada saat pimpinan masih belum
tuti, MM yang ditempat sama juga dilantik Di lingkungan Direktorat terpilih adalah Ir. Djonli, MF yang men-
sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran jabat sebagai Kepala Sub-Dit Pengem-
Pengembangan Sumber Daya Manusia Ke- Sungai, selain Ir. Djoko Winarno sebagai bangan Kelembagaan Pengelolaan DAS
hutanan Kementerian Kehutanan. Sekditjen, juga terdapat Ir. Billy Hindra yang kini berumah menjadi Sub-Dit
Pejabat eselon I lainnya yang dilantik adalah yang dilantik sebagai Direktur Bina Re- Kelembagaan Pengelolaan DAS.
Ir. Bambang Soepijanto, MM sebagai Direk- habilitasi Hutan dan Lahan. Sedangkan Dalam Proyek SCBFWM Sub-
tur Jenderal Planologi Kehutanan. Bambang Dr. Ir. Haryadi, MBA, MM dilantik seba- Dit ini berperan sebagai PPK (Pejabat
Soepijanto sebelumnya menjabat sebagai gai Direktur Bina Perhutanan Sosial dan Pembuat Komitmen) sehingga keterli-
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Penge- Dr. Ir. Bedjo Santosa, MSi sebagai Di- batan dalam pelaksanaan proyek sangat
lolaan Daerah Aliran Sungai yang kini dija- rektur Bina Perbenihan Tanaman Hutan. aktif.
bat oleh Ir. Djoko Winarno.

Dr. Saeful Rachman,


mantan Kasub-Dit
Pembinaan
Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai yang kini
menjabat sebagai
National Project
Manager SCBFWM

Dr. Syaiful Anwar


dilantik sebagai Kasub-
Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan Dit Teknik Pengelolaan
Ir, Indriastuti, MM kini menjabat Kepala Badan
Perhutanan Sosial, Dr. Ir Harry Santoso Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Daerah Aliran Sungai
Manusia Kehutanan Kementerian Kehutanan. beberapa hari setelah
selesai menunaikan
Manajemen dan Seluruh Staf SCBFWM Mengucapkan Selamat Atas Dilantiknya Ibadah Haji Tahun 2010,
Para Pejabat Baru Di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial serta Menyampaikan Rasa Terima Kasih Tak Terhingga
Atas Berbagai Upaya Dalam Mendukung Kelancaran
Pelaksanaan Proyek SCBFWM Di 6 Propinsi
3
DATANG & PERGI
SUB-DIREKTORAT KELEM- SUB-DIREKTORAT
BAGAAN PENGELOLAAN EVALUASI PENGELOLAAN
DAERAH ALIRAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SUNGAI
Sub-Dit ini sebelumnya bernama Nama Sub-Direktorat ini tidak
Sub-Dit Pengembangan Kelembagaan mengalami perubahan, namun pejabatnya
Pengelolaan DAS dan pimpinannya dijabat yang semula diduki oleh Ir. Sudjoko
oleh Ir. Djonli, MF. Jadi perbedaannya Setyo Purnomo memasuki masa pensiun
hanya hilang kata “Pengem-bangan”. Pe- pada kwartal dua tahun 2010 lalu se-
rubahan nama tersebut sejalan dengan pe- hingga mengalami kekosongan pimpinan.
rubahan nama Departemen Kehutanan Sesuai dengan SK Menteri Kehutanan
menjadi Kementerian Kehutanan. Nomor SK.7114/Menhut-II/Peg/2010
Sub-Dit dengan nama baru ini tertanggal 30 November 2010 posisi Ir. Misran, MM pindah dari Jambi Ke Siantar.....Selamat
masih tetap dijabat oleh Ir. Djonli, MF. tersebut kemudian diduduki oleh Ir. Mo- bergabung dengan proyek SCBFWM ya pak....
Mengingat perubahan nama Sub-Dit mem- chamad Sam Pane, MM.
bawa implikasi legal formal, maka Ir. Pimpinan baru berpangkat
Djonli, MF pun dilantik bersama dengan golongan IV-B ini semula berasal dari
jajaran pejabat lainnya pada tanggal 30 staf pada Sekretariat Direktorat Jenderal BP-DAS DODOKAN MOYO-
November 2010 di Gedung Manggala Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan SARI, MATARAM, NUSA
Sosial.
Wanabakti Jl. Gatot Subroto Jakarta. TENGGARA BARAT
Kepala BP DAS Dodokan Mo-
yosari Mataram Nusa Tenggara Barat
BP-DAS ASAHAN BARUMUN yang semula dijabat oleh Ir. Eko Hadi
PEMATANG SIANTAR Kuncoro, MP kini digantikan oleh Ir, Edi
SUMATRA UTARA Setyawan. Ir. Edi Setyawan sebelumnya
menduduki posisi Kepala BP-DAS
Kepala BP DAS Asahan Baru- Benain Noeelmina di Kupang Nusa Teng-
mun yang selama ini dijabat oleh Ir. Hot- gara Timur.
mauli Sianturi, MSc mulai tanggal 30 Sementara Ir. Eko Hadi Kun-
November 2010 digantikan oleh Ir. Mis- coro, MP selanjutnya menduduki posisi
ran, MM. yang baru sebagai Kepala Bagian Ke-
Sebelum menduduki posisinya yang pegawaian dan Organisasi Tata Laksana
baru, Ir. Misran, MM adalah Kepala BP pada Sekretariat Direktorat Jenderal Bina
DAS Batanghari di Jambi. Ir. Hotmauli Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Sianturi, MSc selanjutnya akan men- Perhutanan Sosial di Jakarta
Ir. Djonli, MF, semakin mantap pada posisinya duduki jabatan barunya sabagai Kepala
sebagai Kepala Sub-Direktoratt Kelembagaan BP-DAS Wampu Sei Ular di Medan Su-
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
matra Utara.
Sub-DAS Gopgopan DTA Danau Toba
adalah salah satu proyek SCBFWM yang
dilaksanakan oleh Kepala BP-DAS Asa-
han Barumun Sumatra Utara.
SUB-DIREKTORAT
PEMOLAAN PENGELOLAAN
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Sub Direktorat ini terhitung mulai
tanggal 30 November 2010 secara resmi
dipimpin oleh Ir. Suhardijono, MF yang
sebelumnya menduduki jabatan Kepala
Ir. Eko Hadi Kuncoro, MP sejak tanggal 30 November 2010 men-
Sub Direktorat Konservasi Tanah dan duduki posisi yang baru sebagai Kabag Kepegawaian dan Orga-
Reklamasi Hutan pada Direktorat Bina nisasi Tata Laksana di SetDitjen Bina PDAS dan Perhutanan Sosial
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Ditjen Re-
habilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.
Sebelumnya Posisi Kepala Sub-
Dit ini dijabat oleh Dr. Ir. Syaiful Anwar SUKSESKAN
MSc yang kini berpindah ke Sub-Dit Tek- Ir. Hotmauli Sianturi, MSc dari Siantar pindah Medan,............., PENANAMAN
nik Pengelolaan DAS. Selamat bertugas di tempat yang baru ya Bu..... SATU MILYAR
POHON

4
DATANG & PERGI
Posisi Regional facilitators pada National Land Rehabilitation Move-
proyek SCBFWM bertanggung jawab ment Project, Seedling Evaluation. L i l i k
kepada National Project Director (NPD) di Yuliarso merupakan alumnus Fakultas
bawah koordinasi Kepala BPDAS yang Kehutanan Universitas Yogyakarta tahun
bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan 1987.
perencanaan, implementasi dan monitoring
serta evaluasi proyek SCBFWM dalam
rangka pencapaian pengembangan model
CBFWM.
Ir. Edi Setyawan pin
dah dari Nusa Regional Facilitator (RF)
Tenggara Timur ke SCBFWM Sulawesi Tengah mengalami
Nusa Tenggara Barat pergantian dari Ir. Hariyanto kepada Demi Keluarga di Jakarta, Ir.
penggantinya Ir. Erus Rusyadi. Erus Eri Nugraha terpaksa melepas
adalah alumnus Fakultas Pertanian Jurusan posisinya sebagai RF Nusa
Tenggara Barat per 25
Agronomi IPB tahun 1967. Ia sebelumnya Desember 2010
BP-DAS BENAIN NOELMINA selama 4(empat) tahun bekerja sebagai
NUSA TENGGARA TIMUR District Liason Officer (DLO) for Poor
Farmers Income Improvement Through
Kepala BP DAS Benain Innovation Project (PFI3P/P4MI) di
Noelmina Nusa Tenggara Timur yang Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
semula diduduiki oleh Ir. Edi Setyawan, RF SCBFWM Sulawesi Tengah
kini digantikan oleh Ir. Anang Widica- mengerjakan proyek SCBFWM di Sub-
hyono, MM. DAS Miu di Kabupaten Sigi yang
Ir. Anang Widicahyono, MM sebelum- sebelumnya adalah bagian dari Kabupaten
nya menjabat Kepala Seksi Perencanaan Donggala..
Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Sub-
Direktorat Pemolaan Rehabilitas Hutan
dan Lahan Direktorat Jenderal Rehabili-
tasi Lahan dan Perhutanan Sosial di Ke-
menterian Kehutanan. RF SCBFWM Nusa Tenggara
Barat yang baru Ir. Lilik Yuliarto
Ir. Haryanto, kini
tengah menyerahkan
semua hasil
pekerjaannya kepada
penerusnya sebagai
RF SCBFWM
Sementara itu Administrative
Assistant SCBFWM Baiq Dewi Lita An-
diana, SE juga turut mengundurkan diri
karena ingin konsentrasi sepenuhnya di
Ka-BP DAS Benain keluarga. Sebagai ibu rumah tangga Dewi
Noelmina baru Ir. Anang kini tengah merindukan momongan. Ia
Widicahyono, MM
tampak terpejam
digantikan oleh Dra. Sri Winarti
matanya tanpa sengaja
karena kilatan jepretan
kamera….
Ir. Erus Rusyadi,
successor RF SCBFWM
Sulawesi Tengah

REGIONAL FACILITATOR
( RF ) SCBFWM untuk
Propinsi Sulawesi Tengah
Serta RF SCBFWM dan RF SCBFWM Nusa Tenggara
Administrative Assistant ( AA ) Barat juga mengalami pergantian dari Ir.
Ery Nugraha kepada penggantinya Ir. Lilik
SCBFWM Yuliarso. Lilik Yuliarso merupakan
Propinsi Nusa Tenggara Barat alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Baiq Dewi Lita Andiana,
Gajah Mada tahun 1987. Ia sebelum berga- SE...kepingin istirahat sebagai
Dalam Bulan Desember 2010 bung dengan RF Nusa Tenggara Barat Se- ibu rumah tangga
Mengalami Pergantian Personil belum bergabung dengan proyek
Karena Telah SCBFWM Lilik pernah bekerja di berbagai
sector diantaranya sebagai Manajer Pro-
Menyelesaikan Masa Kontrak gram pada proyek Palang Merah Jepang
Dan Karena Alasan Keluarga selama 3 (tiga) tahun di Aceh dan di
Yogyakarta. sebagai Project Leader

5
DATANG & PERGI
.
KANTOR PUSAT SCBFWM JUGA MEREKRUT DUA
KONSULTAN BARU DALAM BULAN DESEMBER 2010 YAITU
KONSULTAN NASIONAL UNTUK GIS DAN KONSULTAN
INTERNASIONAL UNTUK CAPACITY BUILDING,
SEMENTARA DUA KONSULTAN YANG LAIN
Dra. Sri Winarti sang TELAH BERAKHIR MASA KONTRAKNYA
penerus Adiministration
Assistant SCBFWM Nusa
Tenggara Barat Konsultan GIS (Geographic In- Kantor Pusat SCBFWM kini juga
formation System–Spcealist) yang kini tengah mempekerjakan satu orang Kon-
bekerja untuk SCBFWM adalah Ihwan sultan Internasional dibidang Capacity
Rafina, S.Hut. Ihwan hingga bulan Ok- Building selama 3 bulan.
Sebelumnya, pada tanggal
tober lalu telah bergabung dengan Orang yang terpilih adalah Jim
06 Agustus 2010 juga dilakukan per-
Fauna Flora Internasional (FFI) untuk Davie berkebangsaan Australia asal Bris-
gantian RF SCBFWM Yogyakarta -
Indonesia yang berlokasi di Kabupaten bane yang sejak tahun 1981 tinggal di In-
Jawa Tengah dari Ir. Wahyudi
Murung Raya, Kalimantan Tengah donesia. Ia adalah Doktor alumnus Uni-
kepada penggantinya Ir. Eko Budi-
selama 7 (tujuh) tahun sebagai GIS Of- versitas Queensland tahun 1983 di bidang
wiyono. Ir. Wahyudi pindah ke pe-
ficer selain juga pernah bekerja di ecology dan physiology mangrove. Jim
rusahaan lain yang berkantor pusat
WWF Indonesia. memiliki wawasan luas dibidang capacity
di Jakarta.
Keberadaan Ihwan di building berbasis masyarakat dalam
SCBFWM akan mengembangkan Stan- pengelolaan DAS di Australia, Inggris
dar Informasi Spasial Proyek SCBFWM dan Indonesia. Ia telah lama berkomitmen
di tingkat nasional melalui pendekatan untuk membantu Indonesia dengan pulau
pengelolaan hutan dan Daerah Aliran -pulaunya. Kini Jim lebih banyak tinggal
Sungai berbasis masyarakat . Kini Ih- di Bali. Tugas yang sedang dilak-
Ir. Eko Budiwiyono, RF sanakan diantaranya adalah melakukan
SCBFWM Yogyakarta- wan tengah melakukan kompilasi dan
up-dating data informasi spasial review kegiatan proyek SCBFWM untuk
Jawa Tengah
proyek SCBFWM di 6 lokasi termasuk kemudian memberikan rekomendasi
memberikan kepada UNDP, dan Ke-
masukan menterian Kehutanan
teknis dalam untuk perbaikan ka-
kegiatan pasitas menejemen
yang berkai- proyek, rencana kerja,
PETA LOKASI PROYEK SCBFWM strategi penerapan
tan dengan
informasi serta cara
keruangan. memonitor dan
mengevaluasi
p r o y e k
SCBFWM.

Dr, Jim Davie sedang


GIS Specialist Ihwan Rafina, S.Hut mulai aktif memetakan mereview kegiatan proyek
6 lokasi proyek SCBFWM SCBFWM

Dua Konsultan Nasional SCBFWM masing-masing Konsultan


Agroforestry and Livelihood Specialist, Ir. Ashadi, MSc dan Konsul-
tan Natural Resource Ma-nagement Policy and Legislation Specialist,
M. Sigit Widodo M.AppSc, bulan November 2010 lalu baru saja men-
yelesaikan kontrak kerjanya selama 6 (enam) bulan untuk SCB-FWM.
Hasil kerja kedua Konsultan Nasional tersebut sangat bermanfaat
bagi kepentingan pelaksanaan Proyek SCBFWM.
Ir Ashadi MSc, telah menghasilkan buku panduan berupa “
Modul Pelatihan Pengembangan Agroforestri “ dan Petunjuk Teknis
Perencanaan dan Rancangan Agroforestri” Sementara M. Sigit
Widodo M.APPSc menghasilkan “ Panduan Inisiasi Jasa Lingkungan
” dan memberikan serangkaian rekomendasi untuk pelaksanaan
proyek SCBFWM di 6 propinsi yang berkaitan dengan kebijakan
dalam memenej sumber alam. Menejemen SCBFWM memberikan
M. Sigit Widodo M.AppSc (kiri) dan Ir. Ashadi, MSc (kanan) saat apresiasi yang setinggi-tingginya atas sumbangsih tenaga dan
mengunjungi Proyek SCBFWM di Nusa Tenggara Barat pikiran kedua Konsultan Nasional tersebut.

6
KABAR DARI LAMPUNG
HIBAH KECIL SEBAGAI INSENTIF PENGELOLAAN
HUTAN DAN DAS BERBASIS MASYARAKAT
Oleh: Zainal Abidin Regional Fasilitator SCBFWM Lampung
Salah satu program penting dari Adapun pokok-pokok aktivitas yang diajukan oleh kelompok, seluruh kelompok
Penguatan Pengelolaan Hutan dan DAS Ber- diajukan kelompok adalah sebagai berikut: (1) telah mengidentifikasi kontribusi kelompok
basis Masyarakat atau Strengthening Commu- pembibitan tanaman MPTS, (2) peningkatan dalam mendapatkan hibah tersebut.
nity Based Forest and Watershed Management kapasitas dan kualitas air bersih, (3) peningkatan Walaupun dalam SOP Hibah Kecil, anggaran
(SCBFWM) adalah tersedianya ruang partisi- pelayanan listrik, (4) peningkatan hutan dan in-kinds kelompok minimal 10% dari nilai
pasi masyarakat dalam upaya pengelolaan DAS melalui ternak kambing, (5) peningkatan hibah dan dalam kenyataannya, kelompok
hutan dan DAS berbasis masyarakat. Fasilitasi Hasil Hutan Bukan Kayu melalui peningkatan memasukkan in-kinds jauh di atas 10%.
tersebut dimungkinkan dengan diluncur- pemasaran lebah madu, dan (6) peningkatan Bahkan KPAB Jaga Tirta dan Wana
kannya program Hibah Kecil atau Small Grant kemampuan teknologi hasil pertanian untuk Tirta nilai inkinds yang disediakan lebih dari
Program (SGP). produk-produk hutan non kayu. Dari sisi gender, 30%. Jadi, modal sosial masyarakat
Untuk tahun 2010, program 3 dari 10 kelompok penerima hibah kecil dior- sebenarnya sangat besar bila sebuah program
SCBFWM Wilayah Lampung memfasilitasi ganisir oleh kelompok wanita. Hal ini member dapat mengkapitalisasinya. Nah disinilah
10 proposal dari kelompok masyarakat yang indikasi kuatnya peran perempuan dalam pen- esensi insentif yang ditawarkan program
dapat diakses oleh CBO (Community Based guatan pengelolaan hutan dan DAS berbasis hibah ini adalah dalam rangka mendorong
Organization). Proposal-proposal tersebut masyarakat. lebih banyak modal sosial masyarakat yang
layak bila: (1) memuat ide-ide kreatif terkait Dari sisi administrasi wilayah, 10 mungkin tidak tergali manakala strategi
dengan pengelolaan hutan dan DAS seperti program hibah kecil mencakup areal 5 pengembangan masyarakat tidak
pembibitan tanaman, pengembangan jasa air kecamatan (menurut update terkini) yaitu: (1) memperhatikan kekuatan tersebut.
bersih, pengembangan pasar untuk HHBK, Kecamatan Sumber Jaya, (2) Kecamatan Air Lesson learned yang didapat dari
pengembangan agroforest,d sb. (2) diajukan Hitam, (3) Kecamatan Way Tenong, (4) proses SGP ini adalah:
oleh kelompok masyarakat langsung (CBO), Kecamatan Gedung Surian, dan (5) Kecamatan 1. Pendampingan masyarakat butuh proses
(3) adanya komitmen untuk melakukan Kebun Tebu. yang cukup rumit dan berkesinambungan
inkinds budget sebesar 10%, dan (4) diajukan Dengan insentif sebesar Rp 27 juta 2. Modal sosial masyarakat cukup besar
oleh kelompok yang telah memiliki aspek rupiah, tentunya jumlah tersebut tidak cukup sehingga yang dibutuhkan sebuah
legal yang memadai. untuk mengatasi persoalan hutan dan DAS di program adalah menggali itu dengan
Proses pelaksanaan hibah kecil cukup wilayah sub-DAS Besai. Namun, perlu juga mengembangakan sistem insentif yang
panjang, yaitu: disimak bahwa dalam tiap proposal yang baik

1. Sosialisasi awal di bulan Mei 2010


2. Sosialisasi lanjutan di bulan Juli 2010
KWT MELATI, Pekon Tribudisukur, Kec. Kebun Tebu PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HA-
3. Pengajuan proposal hibah kecil pada SIL PRODUKSI HUTAN BUKAN KAYU
awal Agustus 2010 oleh kelompok UNTUK MENDUKUNG PELESTARIAN
masyarakat HUTAN
4. Evaluasi baik evaluasi meja dan GKM SIDOMAKMUR, Pekon Pura Mekar, Kec. Gedung Surian PENGEMBANGAN TERNAK KAMBING
verifikasi di lapang pada pertengahan UNTUK MENDUKUNG PELESTARIAN
Agustus 2010 HUTAN
5. Penentuan kelayakan pada akhir Agustus KPAB"WANA TIRTA", Pekon Gunung Terang, Kec. Air Hitam PENINGKATAN KUALITASN DAN
2010 KUANTITAS AIR BERSIH MELALUI
6. Penyusunan rencana kerja kelompok PERBAIKAN INSTALASI AIR BERSIH
GUNA MENJAGA KONTINUITAS DIS-
pada awal September 2010
TRIBUSI DAN PENINGKATAN KONSER-
7. Pelaksanaan kegiatan pada pertengahan VASI HUTAN DAN DAS
September 2010 sampai dengan awal KPAB "JAGA TIRTA", Pekon Gunung Terang, Kec. Way Tenong PELESTARIAN HUTAN MELALUI PEN-
Desember 2010. GOPTIMALAN PEMANFAATAN SUM-
BER DAYA AIR DENGA PERBAIKAN
Untuk memperkuat proposal, SARANA DAN PENINGKATAN DEBIT
kelompok masyarakat dapat menggunakan AIR BERSIH
pendamping kelompok. Pendamping HKM "HIJAU KEMBALI", Pekon Gunung Terang, Kec. Air Hitam UPAYA PENINGKATAN KONSERVASI
berfungsi sebagai fasilitator kelompok untuk HUTAN DAN DAS MELALUI KEGIATAN
penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan PENGADAAN PEMBIBITAN DAN PE-
kegiatan hibah. Perlu diingat bahwa fasilitas LATIHAN PEMBIBITAN
hibah kecil menuntut penerima hibah untuk KWT RIMBA SEJATI, Pekon Gunung Terang, Kec, Air Hitam PELESTARIAN HUTAN MELALUI PE-
MANFAATAN ENERGI AIR SEBAGAI
membuat laporan kegiatan dan laporan ENERGI LISTRIK DENGAN TEKNOLOGI
penggunaan anggaran. Oleh sebab itu, peran PEMBANGKIT LISTRIK MIKRO HYDRO
pendamping sangat vital agar seluruh proses (PLTMH)
tersebut dapat dipenuhi tepat waktu. KT "SINAR JAWA", Pekon Mutar Alam, Kec. Way Tenong PEMBUATAN KEBUN BIBIT TANAMAN
Pendamping dapat merupakan lembaga PALA DAN PELATIHAN PEMBIBITAN
swadaya masyarakat lokal maupun individu- PALA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI
individu yang capable untuk menjadi LAHAN DAN DAS
pendamping. Seorang pendamping berhak KTHKM TANI " AIR PAKUAN", Pekon Sukapura, Kec, Sumber PENGEMBANGAN TERNAK KAMBIBG
untuk mendapatkan dana pendampingan yang Jaya, SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KON-
besarnya merupakan kesepakatan antara SERVASI LAHAN DI SEKITAR HUTAN
DAN DAS WAY BESAI
kelompok dan pendampung.
KWT MELATI, Pekon Simpang Sari , Kec. Sumber Jaya KONSERVASI LAHAN DAN AIR ME-
LAUI PENGKAYAAN TANAMAN MPTS
Tabel 1. Daftar Kelompok Masyarakat SEBAGAI HIJAUAN PAKAN TERNAK
Penerima Hibah Kecil KAMBING KELOMPOK TANI
KT HKM "RUKUN LESTARI SEJAHTERA”. Pekon Sindang Pagar, PENGEMBANGAN TERNAK LEBAH
Kec. Sumber Jaya MADU DALAM UPAYA MENDUKUNG
KONSERVASI LAHAN DAN AIR

7
TERKINI
kasi proyek. “ Semua aktifitas RF ber-
DIRJEN BINA PENGELOLAAN DAS DAN kaitan dengan pelaksanaan proyek
SCBFWM harus atas sepengetahuan dan
PERHUTANAN SOSIAL Dr. HARRY SANTOSO persetujuan Kepala BP-DAS seperti juga
BUKA RAPAT KERJA DAN WORKSHOP yang telah dilakukan di Pusat”
PROYEK SCBFWM DI BOGOR Demikian diungkapkan oleh NPD.

“Pengelolaan DAS (Daerah dan streamlining tentang hal-hal yang


Aliran Sungai) harus dilakukan secara diperlukan mengingat proyek ini akan me-
terpadu dengan memadukan berbagai masuki tahun ke dua.
kepentingan antara lintas Kabupaten, Dalam Rapat Kerja dan Workshop
lintas Provinsi dan antara masyarakat ini dibahas berbagai kegiatan proyek
di hulu, tengah dan di hilir. Bahkan SCBFWM yang telah dilaksanakan selama
juga lintas Negara seperti DAS yang kurun waktu tahun 2010. Selain itu juga
berada di Nusa Tenggara Timur. Un- dilakukan Penyusunan Rencana Kerja Ta-
tuk itu pendekatan KISS (koordinasi, hunan proyek tahun 2011.Workshop juga
integrasi, sinkronisasi dan sinergi) ha- membahas SOP (standar operational pro-
rus dijadikan landasan “ cedure) tahun 2011 yang mengalami be-
Hal tersebut berapa perubahan dibandingkan dengan
NPD SCBFWM, Dr. Silver Hutabarat sedang mendengarkan
dikemu- SOP tahun 2010. dan mengevaluasi paparan para Regional Facilitator dari
kakan Dir- Kegiatan ini melibatkan sekitar 80 6 propinsi lokasi proyek SBFWM, didampingi oleh NPM
jen RLPS orang dari berbagai unsur di lingkungan Dit SCBFWM, Dr Saiful Rachman
Dr. Harry PEP DAS, Dinas Kehutanan Propinsi ter-
Santoso saat masuk BP-DAS, Forum DAS dan staf
membuka proyek di 6 provinsi serta dari UNDP
KESIMPULAN RAPAT KERJA DAN
acara Rapat (United Nation Development Programme/ WORKSHOP
Kerja dan Program Pembangunan Perserikatan
Workshop Bangsa-Bangsa). Secara umum, pelaksanaan kegiatan
P r o y e k proyek dapat mencapai target sesuai
SCBFWM Selesai pembu- dengan waktu yang ditentukan walaupun
beberapa capaian aktifitas berupa
yang ber- kaan, acara dilan-
“output antara” untuk mencapai target
langsung jutkan dengan atau tujuan proyek sesuai Dokumen
mulai tang- diskusi hasil pre- Proyek. Hal tersebut wajar karena be-
gal 1 hingga sentasi para RF berapa target proyek perlu proses pan-
tanggal 3 (Regional Facili- jang untuk mencapainya. Kemajuan hasil
Desember tator) dari 6 pekerjaan dan capaian output tahun
2010 di (enam) lokasi 2010 menjadi salah satu pertimbangan
Bogor. proyek dan di- menyusun rencana kerja (AWP) tahun
Dirjen RLPS Dr. Harry Santoso, saat memberi 2011 selain Dokumen Proyek yang
Arahan kepada peserta Rapat Kerja dan pandu langsung
disepakati UNDP dan Kementerian Ke-
Workshop SCBFWM di Bogor oleh NPD
hutanan.
(National Project Sementara itu review dan revisi SOP
Dirjen lebih lanjut mengatakan bahwa D i r e c t o r ) sangat penting untuk menyesuaikan ke-
Rancangan Peraturan Pemerintah terha- RF SCBFWM Siantar, Sumatra Utara, SCBFWM. bijakan baru dari Pemerintah berupa
dap Pengelolaan DAS masih sedang dis- Saor Hutapea sedang mempresen Peraturan Presiden no.54 tahun 2010
usun sehingga membutuhkan pemikiran tasikan kegiatan di wilayah kerjanya tentang Pengadaan Barang dan Jasa
dan dukungan kita semua. Pemerintah sehingga kedepan, perma-
Menyinggung terhadap pelak- NPD, Dr. Silver Hutabarat dalam salahan yang dihadapi dalam pelak-
sanaan Pryek SCBFWM, Dirjen mengi- arahannya kembali menekankan terhadap sanaan proyek dapat diimplementasikan
sesuai dengan kebijakan baru.
ngatkan agar semua yang terkait untuk pentingnya koordinasi yang dilakukan RF
terus melakukan evaluasi kinerja, kajian dengan Kepala BP-DAS di masing-masing

Dirjen RLPS Dr. Harry Santoso, diapit oleh NPD Dr. Silver Hutabarat (kanan) dan NPM Dr.
Saeful Rachman (kiri) sesaat sebelum acara pembukaan Rapat Kerja dan Workshop l o - Suasana peserta pada acara diskusi dalam Rapat Kerja dan Workshop SCBFWM di Bogor
SCBFWM di Bogor

8
PROGRAM PENGUATAN
Di Lampung :
Mengelola DAS Partisipatif Dengan Melatih
Pegawai Pemerintah
Manajemen SCBFWM pada tanggal Kegiatan Pelatihan ini dimaksudkan dalokasi anggaran di masing-masing
3-6 Agustus 2010 melatih 31 Pegawai untuk memperoleh kesamaan pemahaman wilayahnya serta mengarahkan dan
Pemerintah dari 6(enam) lokasi proyek dan meningkatkan pengetahuan pengel- membimbing masyarakat dalam
SCBFWM di Indonesia. olaan DAS berbasis masyarakat, agar pengelolaan DAS di lokasi proyek
Pelatihan yang berlangsung di Hotel Pegawai yang terkait pelaksanaan SCBFWM.
Bukit Randu Lampung ini melibatkan kegiatan SCBWFM di daerah memahami
Materi pelatihan diantaranya tentang
para staf teknis Dinas Kehutanan, Perta- konsepsi pengelolaan DAS terpadu dan
karakteristik DAS untuk perencanaan
nian, Bappeda dan Badan Lingkungan SCBFWM sehingga dapat mendukung
pengelolaan DAS terpadu dan
Hidup Pemerintah Kabupaten dari enam pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan
Penyelenggaraan Sekolah Lapangan
lokasi proyek di Provinsi Sumatra Utara, teknis dan kondisi setempat.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Lampung, Nusa Tenggara Timur, Nusa Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan
Tenggara Barat, Yogyakarta dan Su- Perhutanan Sosial dalam sambutan tertu-
lawesi Tengah. lis saat pembukaan yang dibacakan oleh
National Project Director SCBFWM, Dr.
Silver Hutabarat berharap agar para
pegawai dinas/instansi pemerintah daerah
yang bidang dan wilayah kerjanya
mencakup areal kerja proyek SCBFWM,
untuk memahami betapa pentingnya
pengelolaan DAS secara terpadu dalam
rangka pembangunan berkelanjutan.
Dirjen juga mendorong agar para Para peserta Pelatihan Pengelolaan DAS Partisipatif di Lam-
NPD Dr. Silver Hutabarat (duduk ditengah) Sedang mende- peserta dapat memberikan kontribusi pung bagi Pegawai Pemerintah dari 6 lokasi proyek SCBFWM
ngar laporan Penyelenggara dalam penentuan kebijakan, program dan

Pelatihan Pegawai Pemerintah Untuk Penguatan


Pengelolaan Hutan Dan DAS Berbasis Masyarakat
(SCBFWM) Di Yogyakarta
Guna memberikan pemahaman Para peserta yang berjumlah 30 Kegiatan tersebut diharapkan agar Pegawai
konsepsi pengelolaan Daerah Aliran Sun- orang merupakan Pegawai Pemerintah Pemerintah Daerah yang menangani pelak-
gai terpadu sehingga mampu mendukung yang berkaitan dengan proyek SCBFWM. sanaan SCBFWM di 6 lokasi memahami
pelaksanaan kegiatan proyek sesuai kebi- Mereka terdiri para counterpart dari Di- konsepsi pengelolaan DAS terpadu dan
jakan teknis dan kondisi setempat, para nas Kehutanan Kabupaten dan Provinsi SCBFWM, memiliki pengetahuan dan ke-
Pegawai Pemerintah yang terkait dengan serta staf teknis dan fungsional BP DAS mampuan teknis pengelolaan hutan ber-
pelaksanaan proyek SCBFWM di 6 pro- selain dari Direktorat P-DAS dari 6 basis masyarakat dan mampu menyeleng-
pinsi mengikuti pelatihan di Yogyakarta. (enam) lokasi proyek SCBFWM. Ke 6 garakan, mengarahkan dan membimbing
Pelatihan selama 3(tiga) hari mulai tang- lokasi proyek SCBFWM tersebut tersebar masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
gal 1 sd 3 Juni 2010 tersebut dibuka oleh di Pematang Siantar-Sumatra Utara, Lam- penge-lolaan hutan dan DAS di lokasi
Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan model SCBFWM.
Perhutanan Sosial yang waktu itu Materi yang disampaikan dalam pe-
masih dijabat oleh Ir. Indriastuti, latihan tersebut diantaranya tentang
MM. pengelolaan hutan berbasis masyarakat
Dirjen dalam sambutannya melalui hutan kemasyarakatan, hutan
mengingatkan kepada peserta agar desa dan hutan rakyat, teknik dan usa-
terus menambah wawasan, pengeta- hatani agroforestri serta kebijakan
huan dan penga-laman serta keteram- pedoman RHL dan pedoman teknis
pilan dalam hal pengelolaan hutan RHL.
dan DAS berbasis masyarakat . Peserta juga mengikuti studi
Lebih jauh ditekankan bahwa salah satu Peserta pelatihan sedang mekaukan studi lapangan di lokasi lapangan di lokasi hutan kemasyarakatan
aspek penting selain aspek teknis dalam Hutan Kemasyarakatan petak 19 Kabupaten Kulon Progo (HKm) petak 19 Kabupaten Kulon Progo.
pengelolaan hutan dan DAS berbasis Studi lapangan tersebut difasiltasi oleh
masyarakat adalah pengembangan pung, Yogyakarta dan Jawa Tengah, Kelompok Tani Taruna Tani dan Kelom-
kelembagaan. Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara pok Usaha “Gula Semut”.
Timur dan Palu-Sulawesi Tengah.
_________

9
PROGRAM KOORDINASI

Menciptakan Sinergi Proyek Dengan Pro-


gram Dan Kegiatan Pemda
Manajemen Proyek Kabupaten, Badan dan atau mengakibatkan kurangnya greget
SCBFWM pada awal bulan No- instansi yang mengurusi yang dirasakan terutama terhadap
vember lalu secara maraton mela- lingkungan hidup di Kabupaten, pemberdayaan CBO. Semetara dari
kukan kegiatan pertemuan/rapat Instansi yang menangani Dinas Lingkungan Hidup
kerja dengan para pemangku Pemberdayaan Masyarakat di Banjarnegara sangat mendukung
kepentingan (stakeholders) di kabupaten, LSM/NGO atau un tuk keberh asilan proyek
kabupaten dan propinsi lokasi yayasan yang terkait, pengurus SCBFWM dan menginginkan agar
proyek. Rapat kerja ini CBO /Kelompok Tani di lokasi penanganan desa model lebih
dimaksudkan untuk sinkronisasi SCBFWM dan dari Forum DAS terfokus.
dan integrasi program maupun setempat. Sementara dari P alu -
kegiatan antar sektor untuk Pertemuan dengan para Sulawesi Tengah diharapkan agar
pembangunan Daerah Aliran pihak ini menghasilkan masukan potensi sumber daya alam di
Sungai (DAS) atau Sub-DAS 6 yang sangat berarti bagi Sulawesi Tengah untuk
(enam) lokasi proyek SCBFWM. pelaksanaan proyek SCBFWM dikembangkan oleh SCBFWM
Kegiatan juga dilakukan untuk tahun 2011. Dari enam lokasi terutama terhadap potensi lebah
menjaring masukan dan peluang pertemuan, masukan yang madu, pengembangan ekowisata,
kerjasama program dan kegiatan didapat sangat variatif. Dari

NPD SCBFWM Dr. Silver Hurabat sedang memimpin pertemuan dengan Bappeda dan
segenap pemangku kepentingan di Kabupaten Toba Samosir– Sumatra Utara

pemanfaatan jasa lingkungan


proyek SCBFWM tahun 2011 Lampung Barat misalnya, Kepala air, pengembangan tanaman kayu-
dengan stakeholders di loksai Bappeda setempat mengingatkan kayuan, bambu dan buah-buahan.
proyek. Rapat kerja tersebut agar SCBFWM secara sinergis Dari Rapat Kerja enam
diawali di Liwa ibukota Kab dengan Dinas Perkebunan dapat lokasi tersebut, peluang kerjasama
membantu pemberdayaan program SCBFWM kedepan secara
dan pembinaan kelompok umum sangat terbuka misalnya
tani tanpa tumpang tindih dengan program PNPM Mandiri,
dengan tupoksi Dinas program air bersih dari Pekerjaan
Perkebunan tersebut. Selain Umum, pengembangan tanaman
itu juga diinginkan adanya p e r k e b u n a n d a n p e r t a n i an
kajian yang lebih mendalam konservasi terpadu, dengan
terhadap kemungkinan
perumusan dan pene-
rapan kebijakan insen-
NPM SCBFWM Dr. Saeful Rachman didampingi Ketua Bappeda Lampung Barat
tif hulu hilir dalam
dan Kepala Seksi Kelembagaan BP Das Way Seputih Way Sekampung dalam
pengelolaan Sub-DAS
acara Rapat Kerja Way Besai dan DAS
Tulang Bawang di
Lampung.
Lampung Barat dan dilanjutkan Di Yogyakarta, perte-
di Kab Toba Samosir Sumatra muan melibatkan stake-
Utara, Yogyakarta, So-e NTT, holder dari 2(dua) Peme-
Mataram-NTB, dan Palu Suawesi rintah Kabupaten sekaligus Suasana Rapat Kerja SCBFWM dengan Bappeda dan segenap pemangku kepentingna
Tengah. yaitu Kabupaten Wonosobo
Pertemuan di masing- dan Kabupaten Banjar- perindustrian untuk industri hasil
masing tempat dihadiri sekitar 30 negara. Hal ini dilakukan hutan non kayu, dengan sektor
peserta dari berbagai unsur atau mengingat proyek SCBFWM di energi dan sumber daya mineral
sektor terkait /stakeholders di Sub-DAS Tulis mencakup 2 (dua) atau dengan PLN dalam hal
K a b u p at en l o k as i p r o y e k Kabupaten tersebut. pembangunan PLTA minihidro.
SCBFWM. Stakeholders tersebut B a p p e d a K a b u p a t e n Malah di Lombok sangat potensial
antara lain Bappeda Kabupaten, Wonosobo misalnya menilai pengembangan kerjasama dalam
Balai Pengelolaan DAS, Dinas bahwa AWP SCBFWM tahun 2010 bidang ekoturisme dengan sektor
P e r t a n a i a n / p e r k e b u a n a n masih kurang dalam melibatkan parawisata dan pengelola Tahura
kabupaten, Dinas Kehutanan para pihak terkait sehingga Nuraksa .
10
PROGRAM KOORDINASI
Sinkronisasi Program Kegiatan SCBFWM
Untuk Pembangunan Daerah Wonosobo
Akhir November lalu, Primer dan sub Bidang Ekonomi seperti reformasi birokrasi,
SCBFWM Regional Yogyakarta Sekunder dan Tersier, Sub Bidang pengurangan kemiskinan maupun
mengikuti workshop Rencana Sosial Budaya Dasar, Sub Bidang pemulihan kawasan terdegradasi
Pembangunan Jangka Menengah Politik, Hukum dan Pemerin- Dieng Kepala Bidang Ekonomi
Daerah (RPJMD) Jawa Tengah. tahan, Sub Bidang Prasarana Bappeda mengatakan penyusunan
Acara yang berlangsung Wilayah dan Sub Bidang Lingkun- RPJMD Kabupaten Wonosobo telah
tiga hari di Hotel Natalia Bandu- gan Hidup, Tata Ruang dan En- dilakukan sejak pertengahan tahun
ngan Semarang ini merupakan ergi. 2010. Proses ini dilakukan
kerja sama antara Bappeda dan Penyusunan RPJMD di- berdasarkan evaluasi capaian
Setda Wonosobo, SCBFWM Project harapkan dapat memberikan kinerja selama lima tahun
(Pengelolaan Hutan sebelumnya, melihat
dan DAS Berbasis potensi yang dimiliki,
Masyarakat) dan dengan memperhatikan
Tim Kerja Pemuli- rencana strategis ke depan
han Dieng (TKPD) seperti reformasi birokrasi,
K a b u p a t e n isu pengurangan
Wonosobo untuk kemiskinan maupun
melakukan sin - pemulihan kawasan
kronisasi kerangka terdegradasi Dieng.
kerja logis antar sek- Sementara Kepala
tor dan kewilaya- Seksi Kelembagaan BP DAS
han. SOP, Dra. Asih Yunani,
Peserta yang MP, mengatakan, kegiatan
turut ambil bagian ini merupakan bagian dari
dalam kegiatan ini SCBFWM project.
berasal dari berbagai Bagaimana project ini
instansi terkait yaitu Bappeda, Suasana Workshop Multpihak yang berlangsung di
memberikan kontribusi terhadap
Bagian Pemerintahan, hukum, Bandungan, Semarang
p e n g e m b a n g a n d a n
Kecamatan Kalijajar, Dinas Kehu- penyempurnaan perencanaan
tanan dan Perkebunan, BP DAS pemban gun an daerah yan g
Serayu Opak Progo dan SCBFWM gambaran seutuhnya terhadap komprehensif. Serta bisa meng-
Regional Yogyakarta. rencana ke depan dan kebutuhan akomodasi semua pilihan inter-
Para peseta mendiskusikan ran- masyarakat Kabupaten Wonosobo vensi untuk Program Pemulihan
cangan RPJMD Kabupaten yang untuk lima tahun yang akan Dieng termasuk di Sub DAS Tulis.
meliputi sub Bidang Ekonomi datang, termasuk isu strategis ________

KILAS AKTIFITAS DALAM FOTO

Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan Ir. Billy Hindra sedang Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo Joko Wiyono sedang direkam pern- Gadis desa Neptala NTT sedang mengalungkan selendang adat kepada
diwawancara Reporter TVRI NTB untuk siaran Berita lokal saat mengun- yataannya pada Juni 2010 terhadap dukungan komitmen penanganan Konsultan SCBFWM Pusat, Deddy. I. Muda dan Sutadi sebagai pertanda
jungi lokasi proyek SCBFWM di Nusa Tenggara Barat degradasi lahan di pegunungan Dieng untuk video dokumenter kekeluargaan dengan masyarakat yang menjadi anggota CBO Tunas Baru

Ibu Iis Lisnawati selaku PUP (Pemegang Uang Ibu Djastiah Suleman (tengah) dan Bp. Sentot Subagyo Bp. Buyung Tabrani sedang membaca doa untuk keber- Dari kiri ke kanan, Ibu Fincka Firlano, Ibu Evid Fadli-
Persediaan) dan Ibu Supiyah yang menjadi MC acara (kanan) bertugas sebagai note-taker pada acara Rapat hasilan proyek SCBFWM di Rapat Kerja dan Workshop di yah, Bp. Rasyid Beni Rianto dan Ibu Iis Lisnawati saat
Rapat Kerja dan Workshop di Bogor, Desember 2010 Kerja dan Workshop di Bogor, Desember 2010 didam- Bogor, Desember 2010 dan Pak Pudjo Waluyo memba- menjadi panitia memperingati hari Degradasi Interna-
pingi Ibu Yuli Utami yang menjadi peserta Rapat Kerja cakan doa di Rapat Kerja SCBFWM bulan Juli 2010, sional, bulan Juni 2010

11
DI SEKITAR KITA
SEMINAR NASIONAL DAN
National
Project Director
SCBFWM Dr.
KONGRES VII MKTI Silver Hutabarat
selaku Plt Direktur

BERLANGSUNG SUKSES DI JAMBI PEP DAS dalam


kapasitas mewakili
Dirjen RLPS te-
Seminar Nasional dan Kongres dari Universitas Indonesia. ngah memberikan
VII MKTI yang dilak- Dalam kesempatan ini juga dila- tanaman simbolik
kepada mahasiswa
sanakan selama 2 hari kukan penanaman pohon di areal kampus Universitas Jambi
(24 sd 25 November Universitas Jambi Mendalo diawali de- dalam acara
2010) dan dibuka oleh ngan penyerahan pohon dari Plt Direktur penanaman Pohon
Wakil G ub e r n u r PEP DAS Dr. Silver Hutabarat mewakili di kampus Univer-
sitas Jambi, Men-
Jambi H. Fachrori Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhu- dalo, dalam rang-
Umar berlangsung tanan Sosial kepada perwakilkan maha- kaian kegiatan
dengan sukses. siswa Universitas Jambi. Seminar Nasional
dan Kongres ke
VII MKTI.
Sekitar 300
peserta yang me-
madati gedung perte-
muan di Universitas
Jambi Mendalo den-
Plt Direktur PEP DAS Dr. Silver
gan antusias mengi-
Hutabarat tengah membacakan kuti jalannya acara
sambutan Dirjen RLPS yang ber- pembukaan dan semi-
Halangan hadir nar yang menyajikan
National Project
makalah dari Ketua Wakil Gubernur Jambi H. Fachrori Umar (mengenakan peci) Manager SCBFWM
Umum MKTI, Prof. Dr. Ir. Naik Sinuka- sesaat sebelum membuka acara Seminar Nasional Dr. Saeful Rachman
ban, MSc dan Dr. Maria Ratnaningsih juga turut ambil
bagian dalam
penanaman pohon
di Kampus Univer-

PENGURUS PUSAT MASYARAKAT sitas Jambi

KONSERVASI TANAH DAN AIR


PROYEK SCBFWM
INDONESIA (MKTI) TH 2010-2013 DI JAMBI ?
TERBENTUK
Proyek SCBFWM saat ini hanya
Kongres ke VII Masyarakat Koser- Ketua Umum MKTI yang baru berada pada 6 provinsi di luar Provinsi
vasi Tanah dan Air Indonesia (MKTI) Ir. Soetino Wibowo dalam sambutan per- Jambi. Proyek tersebut tersebar di Provinsi
yang berlangsung dari tanggal 24 hingga dananya menyatakan dalam program kerja Sumatra Utara, Lampung, Jawa Tengah,
25 November di Hotel Ratu Jambi secara MKTI mendatang akan memprioritaskan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
aklamasi telah memilih Ir. Soetino Wi- untuk menghimpun dukungan masyarakat Timur dan Sulawesi Tengah. M e -
bowo sebagai Ketua Umum periode tahun seluas-luasnya agar meloloskan RUU mang pada Seminar dan Kongres MKTI
2010-20103. Mantan Dirjen RLPS terse- Konservasi Tanah yang sudah dirancang bulan November 2010 lalu ada manajemen
but dipilih oleh 17 orang dari 41 anggota sejak 20 tahun lalu menjadi Undang- Proyek SCBFWM yang berada di Jambi,
MKTI yang hadir dalam kongres ke VII Undang Konservasi Tanah mengingat hal tapi itu dalam kapasitas sebagai pengurus
dan menggantikan Profesor Dr. Ir Naik tersebut sudah sangat dibutuhkan ke- MKTI. Forum tersebut kemudian diper-
Sinukaban MSc yang selanjutnya menjadi beradaannya gunakan untuk promosi san sosialisai sub-
Ketua Penasehat beranggotakan empat stansi proyek SCBFWM diantaranya den-
orang. gan memasang poster, membagikan leaflet
dan bulletin serta memutar video
doumenter
SCB FW M
untuk peserta
Seminar Na-
sio nal dan
Kongres ke
VII.

Serah Terima Jabatan Ketua Umum MKTI dari Profesor Naik Sinukaban kepada peng-
gantinya Ir. Soetino Wibowo pada tanggal 24 November 2010 malam di Hotel Ratu Jambi
dengan disaksikan oleh Ketua Kongres MKTI ke VII Profesor Muhajir Utomo
Membaca Poster SCBFWM, lalu
bertanya, apakah ada proyek SCBFWM di Jambi ?
12
KLIPING DIBUANG SAYANG
Soal Penggembalaan Ternak di Gn Mutis NTT
tanaman "ampupu" (eucalyptus urophylla) yang menjadi ciri khas Ca-
PROYEK SCBFWM YANG TERSEBAR gar Alam Mutis. "Ekosistem serta kelestarian alam dalam kawasan
DI 6 PROPINSI, SATU DIANTA- Cagar Alam Mutis tetap terjaga hingga kini karena setiap penggembala
RANYA ADALAH DI NUSA ternak akan selalu menjaganya. Aturan adat kami di sini sangat tegas
TENGGARA TIMUR YAITU DI sejak ayah saya Leonardus Oematan menjadi raja di wilayah

SUB-DAS BESIAM, BAGIAN DARI ini,"katanya.


Menurut dia tanaman yang sudah mati pun dilarang diambil untuk kayu
DAS NOELMINA YANG HULUNYA api, apalagi membakar hutan.
ADALAH CAGAR ALAM MUTIS Menurut Simon Sasi jumlah ternak sapi yang ada dalam ka-
wasan hutan lindung Mutis-Tiimau dan Cagar Alam Mutis sekitar 400

SoE (ANTARA News) - Penggembalaan liar dalam kawasan ekor, sedangkan ternak kuda antara 30-40 ekor.

Cagar Alam Mutis seluas sekitar 12.000 hektare di wilayah Kabupaten "Masyarakat kami di sini (Nenas) sangat patuh pada aturan adat se-

Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), bukan ancaman hingga terus menjaga kelestarian hutan dalam Cagar Alam Mutis. Ter-

bagi proses regenerasi tumbuh kembangnya tanaman di kawasan terse- nak masyarakat yang ada dalam kawasan cagar alam ini bukanlah men-

but. jadi ancaman seperti yang dikhawatirkan banyak pihak," kata Kepala

"Sejak dulu ternak sapi maupun kuda berkeliaran bebas dalam kawasan Desa Nenas Uria Kore.

Cagar Alam Mutis. Injakan kaki ternak yang `melukai` akar tanaman Ia menambahkan pada saat musim hujan, warga desa dalam wilayah

selalu menumbuhkan tunas baru, bukan mematikan," kata Edy Oematan, kantung Cagar Alam Mutis wajib menanam pohon dalam kawasan

tokoh adat dari Desa Nenas, wilayah kantung (enclave) dalam kawasan tersebut.

Cagar Alam Mutis. "Anakan tanaman diperoleh dari dalam kawa-

Oematan mengemukakan hal ini kepada ANTARA san hutan atau dari ladang penduduk yang

News dan Kompas yang melakukan perjalanan mengolah lahan dalam kawasan itu ke-

jurnalistik ke kawasan Cagar Alam Mutis, mudian ditanam kembali pada areal yang

sekitar 45 km barat SoE, ibu kota Kabupaten masih kosong atau di samping pepohonan

Timor Tengah Selatan atau sekitar 155 km yang sudah tua sebagai bentuk regenerasi

timur Kupang, selama Sabtu (13/3/2010) dan hutan," katanya. Cagar Alam Mutis merupakan

Minggu (14/3/2010). daerah tangkapan air (hulu) bagi dua daerah aliran

Kepala Balai Besar Konservasi Sum- sungai (DAS) besar di Pulau Timor bagian barat

ber Daya Alam (BKSDA) NTT Kemal Amas NTT, yakni DAS Benenain seluas 384.331 hek-

sebelumnya mengatakan Cagar Alam Mutis tare dan DAS Noelmina 191.037 hektare.

saat ini mendapat ancaman yang cukup Menurut peneliti ilmu pertanian dari

serius dari penggembalaan ternak liar Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cen-

milik warga Desa Nenas yang berada dana (Undana) Kupang Dr L Michael Riwu

dalam wilayah kantung cagar alam tersebut. "Injakan kaki kuda atau sapi Kaho, sebagian besar tata air permukaan di

di kawasan tersebut sangat menghambat proses regenerasi tumbuh kem- Pulau Timor bagian barat NTT diatur oleh hubungan antara hutan

bangnya tanaman di Cagar Alam Mutis. Ini ancaman yang cukup serius dalam Cagar Alam Mutis dan daerah tengah serta hilir dua DAS besar

dalam menjaga kelestarian hutan," katanya. tersebut.

Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Nenas El Panie menga- Cagar Alam Mutis berada pada ketinggian sekitar 2.472 meter dari

takan masalah penggembalaan liar sudah lama berlangsung dalam kawa- permukaan laut, kawasan itu merupakan salah satu bentang terakhir

san Cagar Alam Mutis, dan tak pernah merusak kelestarian hutan seperti kawasan hutan di Timor bagian barat NTT.

yang dikhawatirkan BKSDA dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Menurut Riwu Kaho luas hutan di Timor bagian barat NTT

Selatan. hanya 240.109.178 hektare, yang tergolong sebagai hutan primer kering

"Jika tidak ada penggembalaan, rumput-rumput yang ada dalam kawa- sekitar 6,15 persen dari luas kawasan hutan yang ada.

san Cagar Alam Mutis berpotensi terbakar. Kebakaran dalam kawasan "Melihat kondisi hutan yang ada, kawasan Cagar Alam Mutis memiliki

hutan lindung, misalnya, selalu muncul tanpa diduga. Sampai sejauh ini, nilai yang sangat penting karena merupakan salah satu bentang terakhir

kami belum temukan orang yang membakar dalam kawasan hutan," kata dari kawasan hutan di Timor bagian barat NTT," katanya.

Simon Sasi, mantan Kepala Desa Nenas. (T.L003/E005/P003)

Menurut dia ternak sapi maupun kuda tidak pernah makan atau merusak
__________

13
FEATURES
Sebuah Renungan Tentang.....
“ KEARIFAN LOKAL “
Oleh : Nur Laila,S.Hut
Belum lama ini Indonesia berduka lagi. but diubah, hal itu tentu akan membuat masyarakat dengan keberadaan hutan itu sendiri. Hutan
Bencana alam berupa gempa disertai tsunami di lereng Merapi merasa tidak tenteram. selain bermakna ekonomi (profan) juga
Mentawai Sumatera Barat dan letusan gunung merapi bermakna hubungan dengan Sang Pencipta
yang telah menyebabkan kehilangan harta dan korban Nilai-nilai sosial apa sajakah yang dapat (sakral).
jiwa. Gunung Merapi terletak di dipetik dari sosok almarhum Almarhum? Hipotesis yang bisa dikembang-
bagian Barat Kabupaten Komitmen yang konsisten dari almarhum kan dari uraian diatas adalah bahwa semakin
Ma- gelang, di bagian Almarhum untuk menjaga Kawasan Merapi rendah suatu strata komunitas apabila kepada
timur Kabupaten (Gunung Merapi) hingga akhir hayatnya. mereka dititipkan suatu barang publik yang
Boyolali, bagian menyangkut kepentingan bersama unit
Bersedia mati dalam menjalankan tugasnya.
selatan Kabu- komunitas mereka, akan semakin intensif
Disaat orang-orang lain berlari menyelamatkan
paten Sleman dan pula unit publik yang bersangkutan menjaga
diri untuk menjauhi merapi, Almarhum tetap
keutuhan barang publik tersebut.
bersikeras untuk tinggal dengan jarak hanya
Hipotesis ini bersifat dinamis, yang tentu saja
beberapa kilo dari kawah merapi yang tengah
untuk aplikasinya memerlukan dampingan
memuntahkan lahar dan abu panas. Alamarhum
oleh yang berkompeten. Apabila suatu unit
mendoakan supaya merapi tidak meletus.
komunitas terkecil mengelola Kawasan
Sifat mengayomi warga, bukan ”sok” berkuasa merapi yang berada di wilayah mereka secara
atas gunung/ kawasan Merapi karena telah lestari, outputnya akan sama dengan mandat
mendapat mandat dari sultan. yang ditugaskan kepada Pemerintah pada
Mementingkan kemaslahatan publik, Almarhum tingkatan manapun (termasuk tugas pada
telah memerintahkan orang-orang sekitarnya tingkatan nasional oleh Pemerintah Pusat),
untuk segera meninggalkan kawasan merapi, terutama dalam hal fungsi utama hutan
meskipun akhirnya ditengah sebagai
tugasnya harus wafat penyangga
diterjang awan panas menjadi kelestarian
Nur Laila tengah asik menulis di Laptop kesayangannya takdirnya. ekosistem.
Pengabdian yang tulus, Saya Cuma
di bagian utara Kabupaten Magelang (berbatasan antara dibayar berapa oleh sultan? berangan-
Provinsi Jawa Tengah dengan Yokyakarta). Ini adalah Mungkin malah tidak dibayar angan
peristiwa alam. Manusia tidak bisa mencegahnya den- (dalam hitung-hitungan bagaimana
gan berusaha menghindar agar tidak terkena dampak ekonomi sekarang). Cukup seandainya
letusan. Saat ini masih banyak penduduk yang bertem- hanya menerima surat mandat pemerintah
pat tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) men- dari sultan untuk menjadi memberikan
gungsi untuk menyelamatkan jiwa dan membawa harta juru kunci merapi. kepercayaan
yang bisa diselamatkan. Ini adalah kearifan sepenuhnya
Namun, yang menarik dari itu semua adalah lokal. Kenapa Pemerintah tidak (tentunya
adanya sosok yang selalu di ekspos media tentang ke- melihat ini? Pemerintah tidak dengan
beradaannya. Meskipun takdirnya harus wafat diterjang perlu bersusah payah untuk pembinaan)
awan panas gunung merapi yang selama ini dijaganya. membayar mahal menjaga kepada
Siapa ? Siapa lagi kalau bukan Almarhum. Abdi kraton kawasan. Masih banyak kearifan- masyarakat
Yokyakarta yang bergelar Raden Ngabehi Surakso kearifan serupa yang dimiliki Almarhum Mbah Marijan, sosok yang konsisten terhadap untuk
Hargo. Almarhum merupakan juru kunci gunung Indonesia. Tugas besar untuk tanggung jawabnya hingga akhir hayat mengelola
Merapi. Dalam pandangan ilmu social, itu merupakan memikirkan dan menggalinya, yang hutan.
kearifan lokal yang perlu di pupuk supaya tetap eksis- lebih dari itu adalah pengakuan dari pemerintah. Bukan malah melahirkan adanya tarik
bukan malah dibiarkan hilang atau bahkan berusaha Pemerintah sudah sepatutnya memelihara kearifan menarik kepen-tingan.. Dalam hal konservasi
untuk menghilangkannya ini adalah penting, meskiter- yang ada, tanpa harus memaksa masyarakat sekitar lingkungan, kearifan lokal banyak mendapat
lepas dari pro dan kontranya. Disini saya hanya ingin harus untuk beranjak dari kampung halaman, karena perhatian serius dari para pakar karena ter-
melihat dari sisi kearifan lokal terhadap gambaran sosok tberada di dalam kawasan Taman Nasional. bukti mampu menjaga kelestarian lingkungan
seorang almarhum dalam menjaga kelestarian lingkun- Kalaupun dampak merapi sangat membahayakan hidup. Sayangnya dalam kehidupan modern,
gan. Hal itu bisa dikembangkan dalam mengelola hutan jiwa, pemerintah dapat melakukan pemberian hal ini sering diabaikan dan bahkan dianggap
berbasis masyarakat. peringatan dini untuk masyarakat agar meninggalkan seba-gai sebuah ketertinggalan dan bahkan
Almarhum ternyata juga mengkhawatirkan kawasan disaat merapi mulai aktif. Akan lebih bijak dinilai kuno. Akibatnya, sering ditinggalkan
ditutupnya permukiman warga di lereng Merapi akibat jika sosok seperti Almarhum (masyarakat sekitar) oleh generasi-generasi yang ada saat ini.
pembangunan Taman Nasional Gunung Merapi. Sebab, diberi tanggung jawab penuh selain menjaga merapi Lebih ironis lagi, mereka akan baru mem-
pembangunan taman nasional menurutnya akan memba- juga menjaga keberadaan hutan. Dengan jiwa percayai kearifan lokal ini (sambil
tasi akses masyarakat setempat terhadap kawasan raganya tentu masyarakat akan tetap menganguk-anggukkan kepalanya), jika
Merapi. Karenanya almarhum Almarhum berharap agar mempertahankan keberadaan hutan tetap lestari. sudah ada hasil penelitian ilmiah dari para
pembangunan Taman Nasional Gunung Merapi tidak Karena dari dahulu memang terdapat hubungan yang peneliti asing yang membuktikannya.

14
merusak tatanan yang sudah ada. Apabila tatanan terse- kuat antara masyarakat yang tinggal di kawasan hutan
FEATURES
Bahkan banyak didapati, kearifan lokal di Kawasan-kawasan hutan yang telah ditebang oleh HPH, (HKm), Hutan Rakyat (HR), Hutan Desa,
Indonesia atas SDH, tetapi kearifan tersebut belum dengan menggunakan fasilitas 'logging road' dan 'skidding Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan lain
diakui oleh pemerintah. Masyarakat adat dengan road', berbagai kegiatan eksploitasi dan konversi hutan sebagainya, sebagai bentuk pembangunan
kearifan lokalnya sudah terbukti mampu menyangga yang semakin memperparah kerusakan hutan akan hutan berkelanjutan berbasis masyarakat .
kehidupan dan keselamatan mereka sendiri sebagai menyusul, seperti: operasi IPK, penebangan haram, Dalam Islam, Allah berfirman :
komunitas dan sekaligus menyangga layanan sosio- perladangan berpindah, perkebunan skala besar dan "Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
ekologis alam untuk kebutuhan seluruh mahluk. sebaiknya. Pemetaan hutan yang dilakukan oleh pemerintah melainkan untuk (menjadi) rahmatan
Didasarkan pada pranata sosial yang bersahabat dengan bantuan Bank Dunia (1999) dinyatakan bahwa laju lil'alamiin" (QS. 21 : 107). Pandangan hidup
dengan alam, masyarakat adat memiliki kemampuan deforestasi selama periode 1986 – 1997 sekitar 1,7 juta ini mencerminkan pandangan yang holistis
yang memadai untuk melakukan rehabilitasi dan hektar per tahun. Selama periode itu kerusakan hutan paling terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa
memulihkan kerusakan hutan di areal-areal bekas parah terjadi di Sumatera karena harus kehilangan 30% manusia adalah bagian dari lingkungan
konsesi HPH dan lahan-lahan hutan kritis (hampir 6,7 juta ha) hutan. Forest Watch Indonesia (2001: tempat hidupnya. Dalam pandangan ini
(community-based reforestation and rehabilitation) draft "State of the Forest Report-Indonesia, sedang dalam sistem sosial manusia bersama dengan
dengan pohon-pohon jenis asli komersial. proses proses review) menyatakan kalau kecenderungan ini sistem biogeofisik membentuk satu kesatuan
Kita diajarkan untuk hidup serasi dengan alam terus berlangsung maka hutan dataran rendah bukan rawa yang disebut ekosistem sosiobiogeofisik,
sekitar kita, dengan sesama manusia dan dengan di Sumatera akan punah sebelum tahun 2005, dan sehingga manusia merupakan bagian dari
Kalimantan diperkirakan mengalami hal yang sama tahun ekosistem tempat hidupnya dan bukannya
2010 dan berdasarkan resume data informasi rehabilitasi hidup diluarnya.
hutan dan lahan tahun 2007 menyatakan data terakhir Oleh karenanya, keselamatan dan
mengidentifikasikan bahwa laju deforestasi antara tahun kesejahteraan manusia tergantung dari
2000 – 2005 sebesar 1,8 juta ha/tahun. keutuhan ekosistem tempat hidupnya. Jika
Bila kita boleh menghibur diri dengan kata bijak terjadi kerusakan pada ekosistemnya,
”Tidak Ada Kata Terlambat untuk Berbuat Baik” dalam manusia akan menderita. Karena itu
pengelolaan hutan (yang walaupun biogeofisik merupakan
sudah rusak), maka langkah sumberdaya bagi manusia, namun
Sang Pencipta. Setiap tepat yang diambil adalah pemanfaatannya untuk kebutuhan hidupnya
agama selalu berpesan menjadikan masyarakat dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi
untuk kita agar selalu kembali berperan aktif dalam kerusakan pada ekosistem. Dengan begitu
menjaga keseimbangan pengelolaan hutan dan manusia akan sadar terhadap hukum yang
ekosistem lingkungan kearifan lokal mesti mendapat mengatur lingkungan hidup dari Tuhan dan
kita, bahwa kerusakan pengakuan, ini penting dan komitmen terhadap masalah-masalah
alam ini disebabkan ulah lingkungan hidup jika kita
tangan manusia. Bahwa mubazir adalah teman melanggarnya. Pandangan holistik
syaithan atau kalau besok mau kiamat dan anda juga berarti bahwa semua
mempunyai sebuah biji tanaman maka tanamlah permasalahan kerusakan dan
segera. Fenomena alam menunjukkan adanya tanah pengelolaan lingkungan hidup harus
longsor, banjir, kebakaran hutan dan lain-lain. Dalam menjadi tanggung jawab oleh semua
kehidupan perlu penerapan seperti jangan boros air, pihak (pemerintah, LSM, masyarakat,
menanam tanaman disekitar rumah, tidak eksploitatif maupun orang perorang) dan semua
dalam menebang pohon tanpa peremajaan dan lain
sebagainya.
Pemandangan ironis di negeri kita ini mesti segera direalisasikan.
terlihat cukup mencolok diantaranya penebangan Ada beberapa alasan terhadap betapa pentingnya peran
hutan yang legal ataupun yang illegal. Penebangan masyarakat adat dalam pengelolaan hutan di masa
hutan tanpa diikuti peremajaan kembali depan, yaitu bahwa:
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang Ada gagasan baru yaitu Local People,
pada akhirnya meningkatkan peristiwa bencana alam Devolution and Adaptive Co-Management of Forest, Sungai Miu terkenal garang karena sering meluap dan banjir
bandang. Sub DAS Miu melewati 17 desa dan 3 kecamatan
seperti tanah longsor dan kejadian banjir. Apalagi atau dikenal dengan ACM, muncul dengan semakin
di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
kebakaran hutan semakin mempercepat rusaknya meningkatnya kekhawatiran bahwa perubahan aktual
ekologi hutan. Padahal keberadaan hutan sangat masyarakat dalam mengelola hutan tidak akan
berguna bagi keseimbangan hidrologik dan mungkin terjadi bilamana berbagai stakeholder belum
klimatologik, termasuk sebagai tempat berlindungnya sepakat untuk menetapkan jenis sumberdaya apa saja
berbagai jenis binatang yang tampak atau yang tidak yang akan dilestarikan dan bagaimana mencapainya.
tampak. Pencapaian kesepakatan tersebut tentunya sangat
Kasus hutan yang diserobot menjadi areal rumit, dan hanya akan melalui proses kerjasama dan
perkebunan yang terus berlangsung adalah pengambilan keputusan yang berulang-ulang.
contohnya. Masih segar dalam ingatan, 3 tahun yang Dua dasawarsa lalu, di seluruh dunia timbul
lalu terjadi kasus penyerobotan kawasan hutan kecenderungan pemikiran kearah devolusi pengelolaan
produksi oleh PT. Torsganda. yang oleh masyarakat hutan kepada masyarakat lokal. Pada saat yang sama,
sekitar status kawasan itu masih diakui sebagai hutan berkembang pula suatu kesepakatan bahwa hutan harus wilayah (baik lokal, regional, nasional,
adat Padang Lawas di Kabupaten Tapanuli Selatan. dikelola sedemikian rupa agar dapat menyediakan maupun internasional).
kondisi semacam itu bisa dipastikan bahwa beranekaragam pemanfaatan bagi pihak terkait
Penulis adalah Staf di Sub Direktorat Evaluasi
penebangan kayu secara besar-besaran telah (stakeholders).
Pengelolaanm Daerah Aliran Sungan
memporak-porandakan dan merusak hutan adat yang Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan Kementerian Kehutanan
selama ratusan tahun menjadi jantung kehidupan yang dapat kita lakukan diantaranya dengan social
sebagian besar masyarakat adat di nusantara. approach, apapun namanya: Hutan Kemasyarakatan

15
ISSN 2087-7951

Info Tentang STRENGTHENING


Pengelolaan dan Pembangunan COMMUNITY-BASED FOREST
Daerah Aliran Sungai (DAS) AND WATERSHED MANAGEMENT
PROJECT IN INDONESIA

Volume 1, Nomor 2, Desember 2010 www.scbfwm.org

Memberi Kontribusi Dalam


Pengurangan Degradasi Lahan
dan Hutan Di Indonesia

KEMENTERIAN KEHUTANAN

ALAMAT SCBFWM REGIONAL


DI 6 LOKASI
SCBFWM SUMATRA UTARA
Jl. Viyata Yuda No. 108 Pematang
Siantar Telp/Fax.(0622) 24169

SCBFWM LAMPUNG
Jl. Zainal Abidin Pagar Alam Rajabasa,
Bandar Lampung Telp/Fax.(0721) 773890
STRENGTHENING COMMUNITY-BASED FOREST SCBFWM JAWA TENGAH

AND WATERSHED MANAGEMENT Jl. Gedong Kuning 172A Yogyakarta


Telp.(0274) 375834

SCBFWM NUSA TENGGARA BARAT


Jl. Pendidikan no. 33 B Mataram.
Head Office : Gedung Manggala Wanabakti Blok 7 Lt 4 Telp/fax (0370) 638391
Jl. Gatot Subroto, Senayan Jakarta, 10270 SCBFWM NUSA TENGGARA TIMUR
Telp/ Fax : 021-573 0374 Jl.Eltari II Walikota Kupang
Telp (0380) 826519, 826520
Website : www.scbfwm.org
SCBFWM SULAWESI TENGAH
E-mail : info@scbfwm.org Jl. Prof. M. Yamin No. 2A, Palu
Telp/Fax.(0451) 423852

You might also like