Professional Documents
Culture Documents
STRENGTHENING
COMMUNITY-BASED FOREST
AND WATERSHED MANAGEMENT
PROJECT IN INDONESIA
www.scbfwm.org
KEMENTERIAN KEHUTANAN
DAFTAR ISI
Pertama-tama saya ingin mengucapkan Selamat Hari Natal dan Tahun
Baru 2011. Semoga cahaya natal tahun ini akan menerangi jalan untuk kemajuan
2. Pengantar Direktur Pengelolaan Daerah
proyek SCBFWM di tahun 2011. Selama kwartal terakhir tahun 2010, banyak
Aliran Sungai Ditjen P-DAS dan PS peristiwa sangat penting yang tejadi di lingkungan Kementerian Kehutanan. Dian-
3. Datang & Pergi : Pelantikan Dirjen Bina tara sederetan peristiwa sangat penting tersebut adalah pergantian Direktur
Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial dari Ibu Ir. Indriastuti, MM
Pengelolaan DAS dan PS serta Kasubdit kepada penggantinya bapak Dr. Ir. Harry Santoso. Untuk itu kami selaku NPD
Teknik Pengelolaan DAS SCBFWM mengucapkan selamat kepada Bapak Harry Santoso atas pelantikan ja-
4. Datang & Pergi : Pelantikan Kasubdit batan Dirjen tersebut. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Ir. Indriastuti, MM yang selama ini telah memberikan dukungan yang
dan Ka BP-DAS sangat besar terhadap pelaksanaan proyek SCBFWM di 6 propinsi.
5. Datang & Pergi : Pelantikan Ka BP- Ucapan selamat dan terima kasih juga kami sampaikan kepada segenap
DAS dan Pergantian RF SCBFWM pejabat eselon I, II dan eselon III dilingkungan Kementerian Kehutanan. Keberha-
silan proyek SCBFWM adalah berkat atas dukungan ibu dan bapak semua.
6. Datang & Pergi : Konsultan Baru di Strengthening Community-Based and Watershed Management Project
PMU dan 2 Konsultan habis masa kontrak (SCBFWM) atau Proyek Penguatan Pengelolaan Hutan dan Daerah Aliran Sungai di
7. Kabar dari Lampung : Hibah Kecil Indonesia kini tengah memasuki tahun ke dua. Kerja keras seluruh pelaksana
proyek dan berbagai unsur pendukung baik yang berada di lingkungan Kementerian
8.Terkini : Dirjen P-DAS dan PS buka Kehutanan maupun dari berbagai instansi terkait di awal tahun telah membawa
Rapat Kerja proyek ini semakin mencapai hasil yang positif dan sesuai dengan arah tujuan.
9. Program Penguatan di Lampung dan Seperti diketahui, bahwa pelaksanaan proyek yang didukung oleh GEF dan UNDP ini
dirancang untuk dijadikan sebagai bagian dalam upaya melengkapi komitmen na-
Yogyakarta sional 5 tahun guna merehabilitasi hutan dan lahan terdegradasi seluas tiga juta
10.Program Koordinasi : Menciptakan Si hektar yang tersebar di 108 Daerah Aliran Sungai prioritas.
Proyek SCBFWM yang arealnya tersebar di 6(enam) proinsi yaitu Sumatra
nergi dengan Program Pemda Utara, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
12. Di Sekitar Kita : Seminar Nasional dan Propinsi Sulawesi Tengah telah mengalami kemajuan yang sangat berarti. Kelompok
Kongres MKTI Tani (Community-Based Organization, CBO) yang telah dibentuk sebanyak minimal
10 kelompok di masing-masing lokasi sebagian sudah mulai menanam tanaman di
13.Kliping Di Buang Sayang : Soal Peng- areal kritis Daerah Aliran Sungai. Tanaman seperti mahoni, sengon, dukuh, gaharu,
gembalaan Ternak kakao, nangka, beringin, rajumas, bamboo dan cemara dan sebangsanya telah
14.Features : Kearifan Lokal mereka besarkan di persemaian mereka masing-masing dengan dana small-grant
SCBFWM. Kegiatan menanam dari masing-masing CBO tersebut berbeda tetapi ren-
tang waktunya berkisar antara bulan Desember, Januari dan awal Februari 2011.
Para CBO melakukan kegiatannya dengan sangat variatif di lokasi proyek
termasuk mengolah hasil hutan bukan kayu, melakukan pemetaan perlindungan
mata air, pelatihan manajemen, komputerisasi dan kelembagaan seperti yang ada
di Nusa Tenggara Barat.
Agar capaian proyek terus mengalami peningkatan sesuai dengan target
keluaran, Kami berbaharap agar para Regional Facilitator dapat bekerja lebih maksi-
mal dan secara sinergi bersama-sama dengan Kepala BP-DAS di wilayahnya
Penanggung Jawab : National Project Director, DR. Ir. Silver Hutabarat, MSc
Pemimpin Redaksi : National Project Manager, DR. Ir. Saeful Rachman, MSc
Redaksi Pelaksana : Outreach and Communication Specialist
Administrasi : Evid Fadliyah, SE
Keuangan : Nur Junaidi, SE, Fincka Firlano, SE
Sirkulasi / Distribusi : Rasyid Beni Rianto
Kontributor : Konsultan Pusat dan Konsultan Regional, Regional
Facilitator dan para volunteer
2
DATANG & PERGI
Bulan Oktober, November dan Desember 2010 ditandai dengan
pergantian dan mutasi Pejabat Kementerian Kehutanan,
diantaranya di lingkungan Direktora Jenderal
Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial
4
DATANG & PERGI
Posisi Regional facilitators pada National Land Rehabilitation Move-
proyek SCBFWM bertanggung jawab ment Project, Seedling Evaluation. L i l i k
kepada National Project Director (NPD) di Yuliarso merupakan alumnus Fakultas
bawah koordinasi Kepala BPDAS yang Kehutanan Universitas Yogyakarta tahun
bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan 1987.
perencanaan, implementasi dan monitoring
serta evaluasi proyek SCBFWM dalam
rangka pencapaian pengembangan model
CBFWM.
Ir. Edi Setyawan pin
dah dari Nusa Regional Facilitator (RF)
Tenggara Timur ke SCBFWM Sulawesi Tengah mengalami
Nusa Tenggara Barat pergantian dari Ir. Hariyanto kepada Demi Keluarga di Jakarta, Ir.
penggantinya Ir. Erus Rusyadi. Erus Eri Nugraha terpaksa melepas
adalah alumnus Fakultas Pertanian Jurusan posisinya sebagai RF Nusa
Tenggara Barat per 25
Agronomi IPB tahun 1967. Ia sebelumnya Desember 2010
BP-DAS BENAIN NOELMINA selama 4(empat) tahun bekerja sebagai
NUSA TENGGARA TIMUR District Liason Officer (DLO) for Poor
Farmers Income Improvement Through
Kepala BP DAS Benain Innovation Project (PFI3P/P4MI) di
Noelmina Nusa Tenggara Timur yang Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
semula diduduiki oleh Ir. Edi Setyawan, RF SCBFWM Sulawesi Tengah
kini digantikan oleh Ir. Anang Widica- mengerjakan proyek SCBFWM di Sub-
hyono, MM. DAS Miu di Kabupaten Sigi yang
Ir. Anang Widicahyono, MM sebelum- sebelumnya adalah bagian dari Kabupaten
nya menjabat Kepala Seksi Perencanaan Donggala..
Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Sub-
Direktorat Pemolaan Rehabilitas Hutan
dan Lahan Direktorat Jenderal Rehabili-
tasi Lahan dan Perhutanan Sosial di Ke-
menterian Kehutanan. RF SCBFWM Nusa Tenggara
Barat yang baru Ir. Lilik Yuliarto
Ir. Haryanto, kini
tengah menyerahkan
semua hasil
pekerjaannya kepada
penerusnya sebagai
RF SCBFWM
Sementara itu Administrative
Assistant SCBFWM Baiq Dewi Lita An-
diana, SE juga turut mengundurkan diri
karena ingin konsentrasi sepenuhnya di
Ka-BP DAS Benain keluarga. Sebagai ibu rumah tangga Dewi
Noelmina baru Ir. Anang kini tengah merindukan momongan. Ia
Widicahyono, MM
tampak terpejam
digantikan oleh Dra. Sri Winarti
matanya tanpa sengaja
karena kilatan jepretan
kamera….
Ir. Erus Rusyadi,
successor RF SCBFWM
Sulawesi Tengah
REGIONAL FACILITATOR
( RF ) SCBFWM untuk
Propinsi Sulawesi Tengah
Serta RF SCBFWM dan RF SCBFWM Nusa Tenggara
Administrative Assistant ( AA ) Barat juga mengalami pergantian dari Ir.
Ery Nugraha kepada penggantinya Ir. Lilik
SCBFWM Yuliarso. Lilik Yuliarso merupakan
Propinsi Nusa Tenggara Barat alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Baiq Dewi Lita Andiana,
Gajah Mada tahun 1987. Ia sebelum berga- SE...kepingin istirahat sebagai
Dalam Bulan Desember 2010 bung dengan RF Nusa Tenggara Barat Se- ibu rumah tangga
Mengalami Pergantian Personil belum bergabung dengan proyek
Karena Telah SCBFWM Lilik pernah bekerja di berbagai
sector diantaranya sebagai Manajer Pro-
Menyelesaikan Masa Kontrak gram pada proyek Palang Merah Jepang
Dan Karena Alasan Keluarga selama 3 (tiga) tahun di Aceh dan di
Yogyakarta. sebagai Project Leader
5
DATANG & PERGI
.
KANTOR PUSAT SCBFWM JUGA MEREKRUT DUA
KONSULTAN BARU DALAM BULAN DESEMBER 2010 YAITU
KONSULTAN NASIONAL UNTUK GIS DAN KONSULTAN
INTERNASIONAL UNTUK CAPACITY BUILDING,
SEMENTARA DUA KONSULTAN YANG LAIN
Dra. Sri Winarti sang TELAH BERAKHIR MASA KONTRAKNYA
penerus Adiministration
Assistant SCBFWM Nusa
Tenggara Barat Konsultan GIS (Geographic In- Kantor Pusat SCBFWM kini juga
formation System–Spcealist) yang kini tengah mempekerjakan satu orang Kon-
bekerja untuk SCBFWM adalah Ihwan sultan Internasional dibidang Capacity
Rafina, S.Hut. Ihwan hingga bulan Ok- Building selama 3 bulan.
Sebelumnya, pada tanggal
tober lalu telah bergabung dengan Orang yang terpilih adalah Jim
06 Agustus 2010 juga dilakukan per-
Fauna Flora Internasional (FFI) untuk Davie berkebangsaan Australia asal Bris-
gantian RF SCBFWM Yogyakarta -
Indonesia yang berlokasi di Kabupaten bane yang sejak tahun 1981 tinggal di In-
Jawa Tengah dari Ir. Wahyudi
Murung Raya, Kalimantan Tengah donesia. Ia adalah Doktor alumnus Uni-
kepada penggantinya Ir. Eko Budi-
selama 7 (tujuh) tahun sebagai GIS Of- versitas Queensland tahun 1983 di bidang
wiyono. Ir. Wahyudi pindah ke pe-
ficer selain juga pernah bekerja di ecology dan physiology mangrove. Jim
rusahaan lain yang berkantor pusat
WWF Indonesia. memiliki wawasan luas dibidang capacity
di Jakarta.
Keberadaan Ihwan di building berbasis masyarakat dalam
SCBFWM akan mengembangkan Stan- pengelolaan DAS di Australia, Inggris
dar Informasi Spasial Proyek SCBFWM dan Indonesia. Ia telah lama berkomitmen
di tingkat nasional melalui pendekatan untuk membantu Indonesia dengan pulau
pengelolaan hutan dan Daerah Aliran -pulaunya. Kini Jim lebih banyak tinggal
Sungai berbasis masyarakat . Kini Ih- di Bali. Tugas yang sedang dilak-
Ir. Eko Budiwiyono, RF sanakan diantaranya adalah melakukan
SCBFWM Yogyakarta- wan tengah melakukan kompilasi dan
up-dating data informasi spasial review kegiatan proyek SCBFWM untuk
Jawa Tengah
proyek SCBFWM di 6 lokasi termasuk kemudian memberikan rekomendasi
memberikan kepada UNDP, dan Ke-
masukan menterian Kehutanan
teknis dalam untuk perbaikan ka-
kegiatan pasitas menejemen
yang berkai- proyek, rencana kerja,
PETA LOKASI PROYEK SCBFWM strategi penerapan
tan dengan
informasi serta cara
keruangan. memonitor dan
mengevaluasi
p r o y e k
SCBFWM.
6
KABAR DARI LAMPUNG
HIBAH KECIL SEBAGAI INSENTIF PENGELOLAAN
HUTAN DAN DAS BERBASIS MASYARAKAT
Oleh: Zainal Abidin Regional Fasilitator SCBFWM Lampung
Salah satu program penting dari Adapun pokok-pokok aktivitas yang diajukan oleh kelompok, seluruh kelompok
Penguatan Pengelolaan Hutan dan DAS Ber- diajukan kelompok adalah sebagai berikut: (1) telah mengidentifikasi kontribusi kelompok
basis Masyarakat atau Strengthening Commu- pembibitan tanaman MPTS, (2) peningkatan dalam mendapatkan hibah tersebut.
nity Based Forest and Watershed Management kapasitas dan kualitas air bersih, (3) peningkatan Walaupun dalam SOP Hibah Kecil, anggaran
(SCBFWM) adalah tersedianya ruang partisi- pelayanan listrik, (4) peningkatan hutan dan in-kinds kelompok minimal 10% dari nilai
pasi masyarakat dalam upaya pengelolaan DAS melalui ternak kambing, (5) peningkatan hibah dan dalam kenyataannya, kelompok
hutan dan DAS berbasis masyarakat. Fasilitasi Hasil Hutan Bukan Kayu melalui peningkatan memasukkan in-kinds jauh di atas 10%.
tersebut dimungkinkan dengan diluncur- pemasaran lebah madu, dan (6) peningkatan Bahkan KPAB Jaga Tirta dan Wana
kannya program Hibah Kecil atau Small Grant kemampuan teknologi hasil pertanian untuk Tirta nilai inkinds yang disediakan lebih dari
Program (SGP). produk-produk hutan non kayu. Dari sisi gender, 30%. Jadi, modal sosial masyarakat
Untuk tahun 2010, program 3 dari 10 kelompok penerima hibah kecil dior- sebenarnya sangat besar bila sebuah program
SCBFWM Wilayah Lampung memfasilitasi ganisir oleh kelompok wanita. Hal ini member dapat mengkapitalisasinya. Nah disinilah
10 proposal dari kelompok masyarakat yang indikasi kuatnya peran perempuan dalam pen- esensi insentif yang ditawarkan program
dapat diakses oleh CBO (Community Based guatan pengelolaan hutan dan DAS berbasis hibah ini adalah dalam rangka mendorong
Organization). Proposal-proposal tersebut masyarakat. lebih banyak modal sosial masyarakat yang
layak bila: (1) memuat ide-ide kreatif terkait Dari sisi administrasi wilayah, 10 mungkin tidak tergali manakala strategi
dengan pengelolaan hutan dan DAS seperti program hibah kecil mencakup areal 5 pengembangan masyarakat tidak
pembibitan tanaman, pengembangan jasa air kecamatan (menurut update terkini) yaitu: (1) memperhatikan kekuatan tersebut.
bersih, pengembangan pasar untuk HHBK, Kecamatan Sumber Jaya, (2) Kecamatan Air Lesson learned yang didapat dari
pengembangan agroforest,d sb. (2) diajukan Hitam, (3) Kecamatan Way Tenong, (4) proses SGP ini adalah:
oleh kelompok masyarakat langsung (CBO), Kecamatan Gedung Surian, dan (5) Kecamatan 1. Pendampingan masyarakat butuh proses
(3) adanya komitmen untuk melakukan Kebun Tebu. yang cukup rumit dan berkesinambungan
inkinds budget sebesar 10%, dan (4) diajukan Dengan insentif sebesar Rp 27 juta 2. Modal sosial masyarakat cukup besar
oleh kelompok yang telah memiliki aspek rupiah, tentunya jumlah tersebut tidak cukup sehingga yang dibutuhkan sebuah
legal yang memadai. untuk mengatasi persoalan hutan dan DAS di program adalah menggali itu dengan
Proses pelaksanaan hibah kecil cukup wilayah sub-DAS Besai. Namun, perlu juga mengembangakan sistem insentif yang
panjang, yaitu: disimak bahwa dalam tiap proposal yang baik
7
TERKINI
kasi proyek. “ Semua aktifitas RF ber-
DIRJEN BINA PENGELOLAAN DAS DAN kaitan dengan pelaksanaan proyek
SCBFWM harus atas sepengetahuan dan
PERHUTANAN SOSIAL Dr. HARRY SANTOSO persetujuan Kepala BP-DAS seperti juga
BUKA RAPAT KERJA DAN WORKSHOP yang telah dilakukan di Pusat”
PROYEK SCBFWM DI BOGOR Demikian diungkapkan oleh NPD.
Dirjen RLPS Dr. Harry Santoso, diapit oleh NPD Dr. Silver Hutabarat (kanan) dan NPM Dr.
Saeful Rachman (kiri) sesaat sebelum acara pembukaan Rapat Kerja dan Workshop l o - Suasana peserta pada acara diskusi dalam Rapat Kerja dan Workshop SCBFWM di Bogor
SCBFWM di Bogor
8
PROGRAM PENGUATAN
Di Lampung :
Mengelola DAS Partisipatif Dengan Melatih
Pegawai Pemerintah
Manajemen SCBFWM pada tanggal Kegiatan Pelatihan ini dimaksudkan dalokasi anggaran di masing-masing
3-6 Agustus 2010 melatih 31 Pegawai untuk memperoleh kesamaan pemahaman wilayahnya serta mengarahkan dan
Pemerintah dari 6(enam) lokasi proyek dan meningkatkan pengetahuan pengel- membimbing masyarakat dalam
SCBFWM di Indonesia. olaan DAS berbasis masyarakat, agar pengelolaan DAS di lokasi proyek
Pelatihan yang berlangsung di Hotel Pegawai yang terkait pelaksanaan SCBFWM.
Bukit Randu Lampung ini melibatkan kegiatan SCBWFM di daerah memahami
Materi pelatihan diantaranya tentang
para staf teknis Dinas Kehutanan, Perta- konsepsi pengelolaan DAS terpadu dan
karakteristik DAS untuk perencanaan
nian, Bappeda dan Badan Lingkungan SCBFWM sehingga dapat mendukung
pengelolaan DAS terpadu dan
Hidup Pemerintah Kabupaten dari enam pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan
Penyelenggaraan Sekolah Lapangan
lokasi proyek di Provinsi Sumatra Utara, teknis dan kondisi setempat.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Lampung, Nusa Tenggara Timur, Nusa Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan
Tenggara Barat, Yogyakarta dan Su- Perhutanan Sosial dalam sambutan tertu-
lawesi Tengah. lis saat pembukaan yang dibacakan oleh
National Project Director SCBFWM, Dr.
Silver Hutabarat berharap agar para
pegawai dinas/instansi pemerintah daerah
yang bidang dan wilayah kerjanya
mencakup areal kerja proyek SCBFWM,
untuk memahami betapa pentingnya
pengelolaan DAS secara terpadu dalam
rangka pembangunan berkelanjutan.
Dirjen juga mendorong agar para Para peserta Pelatihan Pengelolaan DAS Partisipatif di Lam-
NPD Dr. Silver Hutabarat (duduk ditengah) Sedang mende- peserta dapat memberikan kontribusi pung bagi Pegawai Pemerintah dari 6 lokasi proyek SCBFWM
ngar laporan Penyelenggara dalam penentuan kebijakan, program dan
9
PROGRAM KOORDINASI
NPD SCBFWM Dr. Silver Hurabat sedang memimpin pertemuan dengan Bappeda dan
segenap pemangku kepentingan di Kabupaten Toba Samosir– Sumatra Utara
Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan Ir. Billy Hindra sedang Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo Joko Wiyono sedang direkam pern- Gadis desa Neptala NTT sedang mengalungkan selendang adat kepada
diwawancara Reporter TVRI NTB untuk siaran Berita lokal saat mengun- yataannya pada Juni 2010 terhadap dukungan komitmen penanganan Konsultan SCBFWM Pusat, Deddy. I. Muda dan Sutadi sebagai pertanda
jungi lokasi proyek SCBFWM di Nusa Tenggara Barat degradasi lahan di pegunungan Dieng untuk video dokumenter kekeluargaan dengan masyarakat yang menjadi anggota CBO Tunas Baru
Ibu Iis Lisnawati selaku PUP (Pemegang Uang Ibu Djastiah Suleman (tengah) dan Bp. Sentot Subagyo Bp. Buyung Tabrani sedang membaca doa untuk keber- Dari kiri ke kanan, Ibu Fincka Firlano, Ibu Evid Fadli-
Persediaan) dan Ibu Supiyah yang menjadi MC acara (kanan) bertugas sebagai note-taker pada acara Rapat hasilan proyek SCBFWM di Rapat Kerja dan Workshop di yah, Bp. Rasyid Beni Rianto dan Ibu Iis Lisnawati saat
Rapat Kerja dan Workshop di Bogor, Desember 2010 Kerja dan Workshop di Bogor, Desember 2010 didam- Bogor, Desember 2010 dan Pak Pudjo Waluyo memba- menjadi panitia memperingati hari Degradasi Interna-
pingi Ibu Yuli Utami yang menjadi peserta Rapat Kerja cakan doa di Rapat Kerja SCBFWM bulan Juli 2010, sional, bulan Juni 2010
11
DI SEKITAR KITA
SEMINAR NASIONAL DAN
National
Project Director
SCBFWM Dr.
KONGRES VII MKTI Silver Hutabarat
selaku Plt Direktur
Serah Terima Jabatan Ketua Umum MKTI dari Profesor Naik Sinukaban kepada peng-
gantinya Ir. Soetino Wibowo pada tanggal 24 November 2010 malam di Hotel Ratu Jambi
dengan disaksikan oleh Ketua Kongres MKTI ke VII Profesor Muhajir Utomo
Membaca Poster SCBFWM, lalu
bertanya, apakah ada proyek SCBFWM di Jambi ?
12
KLIPING DIBUANG SAYANG
Soal Penggembalaan Ternak di Gn Mutis NTT
tanaman "ampupu" (eucalyptus urophylla) yang menjadi ciri khas Ca-
PROYEK SCBFWM YANG TERSEBAR gar Alam Mutis. "Ekosistem serta kelestarian alam dalam kawasan
DI 6 PROPINSI, SATU DIANTA- Cagar Alam Mutis tetap terjaga hingga kini karena setiap penggembala
RANYA ADALAH DI NUSA ternak akan selalu menjaganya. Aturan adat kami di sini sangat tegas
TENGGARA TIMUR YAITU DI sejak ayah saya Leonardus Oematan menjadi raja di wilayah
SoE (ANTARA News) - Penggembalaan liar dalam kawasan ekor, sedangkan ternak kuda antara 30-40 ekor.
Cagar Alam Mutis seluas sekitar 12.000 hektare di wilayah Kabupaten "Masyarakat kami di sini (Nenas) sangat patuh pada aturan adat se-
Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), bukan ancaman hingga terus menjaga kelestarian hutan dalam Cagar Alam Mutis. Ter-
bagi proses regenerasi tumbuh kembangnya tanaman di kawasan terse- nak masyarakat yang ada dalam kawasan cagar alam ini bukanlah men-
but. jadi ancaman seperti yang dikhawatirkan banyak pihak," kata Kepala
"Sejak dulu ternak sapi maupun kuda berkeliaran bebas dalam kawasan Desa Nenas Uria Kore.
Cagar Alam Mutis. Injakan kaki ternak yang `melukai` akar tanaman Ia menambahkan pada saat musim hujan, warga desa dalam wilayah
selalu menumbuhkan tunas baru, bukan mematikan," kata Edy Oematan, kantung Cagar Alam Mutis wajib menanam pohon dalam kawasan
tokoh adat dari Desa Nenas, wilayah kantung (enclave) dalam kawasan tersebut.
Oematan mengemukakan hal ini kepada ANTARA san hutan atau dari ladang penduduk yang
News dan Kompas yang melakukan perjalanan mengolah lahan dalam kawasan itu ke-
jurnalistik ke kawasan Cagar Alam Mutis, mudian ditanam kembali pada areal yang
sekitar 45 km barat SoE, ibu kota Kabupaten masih kosong atau di samping pepohonan
Timor Tengah Selatan atau sekitar 155 km yang sudah tua sebagai bentuk regenerasi
timur Kupang, selama Sabtu (13/3/2010) dan hutan," katanya. Cagar Alam Mutis merupakan
Minggu (14/3/2010). daerah tangkapan air (hulu) bagi dua daerah aliran
Kepala Balai Besar Konservasi Sum- sungai (DAS) besar di Pulau Timor bagian barat
ber Daya Alam (BKSDA) NTT Kemal Amas NTT, yakni DAS Benenain seluas 384.331 hek-
sebelumnya mengatakan Cagar Alam Mutis tare dan DAS Noelmina 191.037 hektare.
saat ini mendapat ancaman yang cukup Menurut peneliti ilmu pertanian dari
serius dari penggembalaan ternak liar Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cen-
milik warga Desa Nenas yang berada dana (Undana) Kupang Dr L Michael Riwu
dalam wilayah kantung cagar alam tersebut. "Injakan kaki kuda atau sapi Kaho, sebagian besar tata air permukaan di
di kawasan tersebut sangat menghambat proses regenerasi tumbuh kem- Pulau Timor bagian barat NTT diatur oleh hubungan antara hutan
bangnya tanaman di Cagar Alam Mutis. Ini ancaman yang cukup serius dalam Cagar Alam Mutis dan daerah tengah serta hilir dua DAS besar
Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Nenas El Panie menga- Cagar Alam Mutis berada pada ketinggian sekitar 2.472 meter dari
takan masalah penggembalaan liar sudah lama berlangsung dalam kawa- permukaan laut, kawasan itu merupakan salah satu bentang terakhir
san Cagar Alam Mutis, dan tak pernah merusak kelestarian hutan seperti kawasan hutan di Timor bagian barat NTT.
yang dikhawatirkan BKSDA dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Menurut Riwu Kaho luas hutan di Timor bagian barat NTT
Selatan. hanya 240.109.178 hektare, yang tergolong sebagai hutan primer kering
"Jika tidak ada penggembalaan, rumput-rumput yang ada dalam kawa- sekitar 6,15 persen dari luas kawasan hutan yang ada.
san Cagar Alam Mutis berpotensi terbakar. Kebakaran dalam kawasan "Melihat kondisi hutan yang ada, kawasan Cagar Alam Mutis memiliki
hutan lindung, misalnya, selalu muncul tanpa diduga. Sampai sejauh ini, nilai yang sangat penting karena merupakan salah satu bentang terakhir
kami belum temukan orang yang membakar dalam kawasan hutan," kata dari kawasan hutan di Timor bagian barat NTT," katanya.
Menurut dia ternak sapi maupun kuda tidak pernah makan atau merusak
__________
13
FEATURES
Sebuah Renungan Tentang.....
“ KEARIFAN LOKAL “
Oleh : Nur Laila,S.Hut
Belum lama ini Indonesia berduka lagi. but diubah, hal itu tentu akan membuat masyarakat dengan keberadaan hutan itu sendiri. Hutan
Bencana alam berupa gempa disertai tsunami di lereng Merapi merasa tidak tenteram. selain bermakna ekonomi (profan) juga
Mentawai Sumatera Barat dan letusan gunung merapi bermakna hubungan dengan Sang Pencipta
yang telah menyebabkan kehilangan harta dan korban Nilai-nilai sosial apa sajakah yang dapat (sakral).
jiwa. Gunung Merapi terletak di dipetik dari sosok almarhum Almarhum? Hipotesis yang bisa dikembang-
bagian Barat Kabupaten Komitmen yang konsisten dari almarhum kan dari uraian diatas adalah bahwa semakin
Ma- gelang, di bagian Almarhum untuk menjaga Kawasan Merapi rendah suatu strata komunitas apabila kepada
timur Kabupaten (Gunung Merapi) hingga akhir hayatnya. mereka dititipkan suatu barang publik yang
Boyolali, bagian menyangkut kepentingan bersama unit
Bersedia mati dalam menjalankan tugasnya.
selatan Kabu- komunitas mereka, akan semakin intensif
Disaat orang-orang lain berlari menyelamatkan
paten Sleman dan pula unit publik yang bersangkutan menjaga
diri untuk menjauhi merapi, Almarhum tetap
keutuhan barang publik tersebut.
bersikeras untuk tinggal dengan jarak hanya
Hipotesis ini bersifat dinamis, yang tentu saja
beberapa kilo dari kawah merapi yang tengah
untuk aplikasinya memerlukan dampingan
memuntahkan lahar dan abu panas. Alamarhum
oleh yang berkompeten. Apabila suatu unit
mendoakan supaya merapi tidak meletus.
komunitas terkecil mengelola Kawasan
Sifat mengayomi warga, bukan ”sok” berkuasa merapi yang berada di wilayah mereka secara
atas gunung/ kawasan Merapi karena telah lestari, outputnya akan sama dengan mandat
mendapat mandat dari sultan. yang ditugaskan kepada Pemerintah pada
Mementingkan kemaslahatan publik, Almarhum tingkatan manapun (termasuk tugas pada
telah memerintahkan orang-orang sekitarnya tingkatan nasional oleh Pemerintah Pusat),
untuk segera meninggalkan kawasan merapi, terutama dalam hal fungsi utama hutan
meskipun akhirnya ditengah sebagai
tugasnya harus wafat penyangga
diterjang awan panas menjadi kelestarian
Nur Laila tengah asik menulis di Laptop kesayangannya takdirnya. ekosistem.
Pengabdian yang tulus, Saya Cuma
di bagian utara Kabupaten Magelang (berbatasan antara dibayar berapa oleh sultan? berangan-
Provinsi Jawa Tengah dengan Yokyakarta). Ini adalah Mungkin malah tidak dibayar angan
peristiwa alam. Manusia tidak bisa mencegahnya den- (dalam hitung-hitungan bagaimana
gan berusaha menghindar agar tidak terkena dampak ekonomi sekarang). Cukup seandainya
letusan. Saat ini masih banyak penduduk yang bertem- hanya menerima surat mandat pemerintah
pat tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) men- dari sultan untuk menjadi memberikan
gungsi untuk menyelamatkan jiwa dan membawa harta juru kunci merapi. kepercayaan
yang bisa diselamatkan. Ini adalah kearifan sepenuhnya
Namun, yang menarik dari itu semua adalah lokal. Kenapa Pemerintah tidak (tentunya
adanya sosok yang selalu di ekspos media tentang ke- melihat ini? Pemerintah tidak dengan
beradaannya. Meskipun takdirnya harus wafat diterjang perlu bersusah payah untuk pembinaan)
awan panas gunung merapi yang selama ini dijaganya. membayar mahal menjaga kepada
Siapa ? Siapa lagi kalau bukan Almarhum. Abdi kraton kawasan. Masih banyak kearifan- masyarakat
Yokyakarta yang bergelar Raden Ngabehi Surakso kearifan serupa yang dimiliki Almarhum Mbah Marijan, sosok yang konsisten terhadap untuk
Hargo. Almarhum merupakan juru kunci gunung Indonesia. Tugas besar untuk tanggung jawabnya hingga akhir hayat mengelola
Merapi. Dalam pandangan ilmu social, itu merupakan memikirkan dan menggalinya, yang hutan.
kearifan lokal yang perlu di pupuk supaya tetap eksis- lebih dari itu adalah pengakuan dari pemerintah. Bukan malah melahirkan adanya tarik
bukan malah dibiarkan hilang atau bahkan berusaha Pemerintah sudah sepatutnya memelihara kearifan menarik kepen-tingan.. Dalam hal konservasi
untuk menghilangkannya ini adalah penting, meskiter- yang ada, tanpa harus memaksa masyarakat sekitar lingkungan, kearifan lokal banyak mendapat
lepas dari pro dan kontranya. Disini saya hanya ingin harus untuk beranjak dari kampung halaman, karena perhatian serius dari para pakar karena ter-
melihat dari sisi kearifan lokal terhadap gambaran sosok tberada di dalam kawasan Taman Nasional. bukti mampu menjaga kelestarian lingkungan
seorang almarhum dalam menjaga kelestarian lingkun- Kalaupun dampak merapi sangat membahayakan hidup. Sayangnya dalam kehidupan modern,
gan. Hal itu bisa dikembangkan dalam mengelola hutan jiwa, pemerintah dapat melakukan pemberian hal ini sering diabaikan dan bahkan dianggap
berbasis masyarakat. peringatan dini untuk masyarakat agar meninggalkan seba-gai sebuah ketertinggalan dan bahkan
Almarhum ternyata juga mengkhawatirkan kawasan disaat merapi mulai aktif. Akan lebih bijak dinilai kuno. Akibatnya, sering ditinggalkan
ditutupnya permukiman warga di lereng Merapi akibat jika sosok seperti Almarhum (masyarakat sekitar) oleh generasi-generasi yang ada saat ini.
pembangunan Taman Nasional Gunung Merapi. Sebab, diberi tanggung jawab penuh selain menjaga merapi Lebih ironis lagi, mereka akan baru mem-
pembangunan taman nasional menurutnya akan memba- juga menjaga keberadaan hutan. Dengan jiwa percayai kearifan lokal ini (sambil
tasi akses masyarakat setempat terhadap kawasan raganya tentu masyarakat akan tetap menganguk-anggukkan kepalanya), jika
Merapi. Karenanya almarhum Almarhum berharap agar mempertahankan keberadaan hutan tetap lestari. sudah ada hasil penelitian ilmiah dari para
pembangunan Taman Nasional Gunung Merapi tidak Karena dari dahulu memang terdapat hubungan yang peneliti asing yang membuktikannya.
14
merusak tatanan yang sudah ada. Apabila tatanan terse- kuat antara masyarakat yang tinggal di kawasan hutan
FEATURES
Bahkan banyak didapati, kearifan lokal di Kawasan-kawasan hutan yang telah ditebang oleh HPH, (HKm), Hutan Rakyat (HR), Hutan Desa,
Indonesia atas SDH, tetapi kearifan tersebut belum dengan menggunakan fasilitas 'logging road' dan 'skidding Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan lain
diakui oleh pemerintah. Masyarakat adat dengan road', berbagai kegiatan eksploitasi dan konversi hutan sebagainya, sebagai bentuk pembangunan
kearifan lokalnya sudah terbukti mampu menyangga yang semakin memperparah kerusakan hutan akan hutan berkelanjutan berbasis masyarakat .
kehidupan dan keselamatan mereka sendiri sebagai menyusul, seperti: operasi IPK, penebangan haram, Dalam Islam, Allah berfirman :
komunitas dan sekaligus menyangga layanan sosio- perladangan berpindah, perkebunan skala besar dan "Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
ekologis alam untuk kebutuhan seluruh mahluk. sebaiknya. Pemetaan hutan yang dilakukan oleh pemerintah melainkan untuk (menjadi) rahmatan
Didasarkan pada pranata sosial yang bersahabat dengan bantuan Bank Dunia (1999) dinyatakan bahwa laju lil'alamiin" (QS. 21 : 107). Pandangan hidup
dengan alam, masyarakat adat memiliki kemampuan deforestasi selama periode 1986 – 1997 sekitar 1,7 juta ini mencerminkan pandangan yang holistis
yang memadai untuk melakukan rehabilitasi dan hektar per tahun. Selama periode itu kerusakan hutan paling terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa
memulihkan kerusakan hutan di areal-areal bekas parah terjadi di Sumatera karena harus kehilangan 30% manusia adalah bagian dari lingkungan
konsesi HPH dan lahan-lahan hutan kritis (hampir 6,7 juta ha) hutan. Forest Watch Indonesia (2001: tempat hidupnya. Dalam pandangan ini
(community-based reforestation and rehabilitation) draft "State of the Forest Report-Indonesia, sedang dalam sistem sosial manusia bersama dengan
dengan pohon-pohon jenis asli komersial. proses proses review) menyatakan kalau kecenderungan ini sistem biogeofisik membentuk satu kesatuan
Kita diajarkan untuk hidup serasi dengan alam terus berlangsung maka hutan dataran rendah bukan rawa yang disebut ekosistem sosiobiogeofisik,
sekitar kita, dengan sesama manusia dan dengan di Sumatera akan punah sebelum tahun 2005, dan sehingga manusia merupakan bagian dari
Kalimantan diperkirakan mengalami hal yang sama tahun ekosistem tempat hidupnya dan bukannya
2010 dan berdasarkan resume data informasi rehabilitasi hidup diluarnya.
hutan dan lahan tahun 2007 menyatakan data terakhir Oleh karenanya, keselamatan dan
mengidentifikasikan bahwa laju deforestasi antara tahun kesejahteraan manusia tergantung dari
2000 – 2005 sebesar 1,8 juta ha/tahun. keutuhan ekosistem tempat hidupnya. Jika
Bila kita boleh menghibur diri dengan kata bijak terjadi kerusakan pada ekosistemnya,
”Tidak Ada Kata Terlambat untuk Berbuat Baik” dalam manusia akan menderita. Karena itu
pengelolaan hutan (yang walaupun biogeofisik merupakan
sudah rusak), maka langkah sumberdaya bagi manusia, namun
Sang Pencipta. Setiap tepat yang diambil adalah pemanfaatannya untuk kebutuhan hidupnya
agama selalu berpesan menjadikan masyarakat dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi
untuk kita agar selalu kembali berperan aktif dalam kerusakan pada ekosistem. Dengan begitu
menjaga keseimbangan pengelolaan hutan dan manusia akan sadar terhadap hukum yang
ekosistem lingkungan kearifan lokal mesti mendapat mengatur lingkungan hidup dari Tuhan dan
kita, bahwa kerusakan pengakuan, ini penting dan komitmen terhadap masalah-masalah
alam ini disebabkan ulah lingkungan hidup jika kita
tangan manusia. Bahwa mubazir adalah teman melanggarnya. Pandangan holistik
syaithan atau kalau besok mau kiamat dan anda juga berarti bahwa semua
mempunyai sebuah biji tanaman maka tanamlah permasalahan kerusakan dan
segera. Fenomena alam menunjukkan adanya tanah pengelolaan lingkungan hidup harus
longsor, banjir, kebakaran hutan dan lain-lain. Dalam menjadi tanggung jawab oleh semua
kehidupan perlu penerapan seperti jangan boros air, pihak (pemerintah, LSM, masyarakat,
menanam tanaman disekitar rumah, tidak eksploitatif maupun orang perorang) dan semua
dalam menebang pohon tanpa peremajaan dan lain
sebagainya.
Pemandangan ironis di negeri kita ini mesti segera direalisasikan.
terlihat cukup mencolok diantaranya penebangan Ada beberapa alasan terhadap betapa pentingnya peran
hutan yang legal ataupun yang illegal. Penebangan masyarakat adat dalam pengelolaan hutan di masa
hutan tanpa diikuti peremajaan kembali depan, yaitu bahwa:
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang Ada gagasan baru yaitu Local People,
pada akhirnya meningkatkan peristiwa bencana alam Devolution and Adaptive Co-Management of Forest, Sungai Miu terkenal garang karena sering meluap dan banjir
bandang. Sub DAS Miu melewati 17 desa dan 3 kecamatan
seperti tanah longsor dan kejadian banjir. Apalagi atau dikenal dengan ACM, muncul dengan semakin
di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
kebakaran hutan semakin mempercepat rusaknya meningkatnya kekhawatiran bahwa perubahan aktual
ekologi hutan. Padahal keberadaan hutan sangat masyarakat dalam mengelola hutan tidak akan
berguna bagi keseimbangan hidrologik dan mungkin terjadi bilamana berbagai stakeholder belum
klimatologik, termasuk sebagai tempat berlindungnya sepakat untuk menetapkan jenis sumberdaya apa saja
berbagai jenis binatang yang tampak atau yang tidak yang akan dilestarikan dan bagaimana mencapainya.
tampak. Pencapaian kesepakatan tersebut tentunya sangat
Kasus hutan yang diserobot menjadi areal rumit, dan hanya akan melalui proses kerjasama dan
perkebunan yang terus berlangsung adalah pengambilan keputusan yang berulang-ulang.
contohnya. Masih segar dalam ingatan, 3 tahun yang Dua dasawarsa lalu, di seluruh dunia timbul
lalu terjadi kasus penyerobotan kawasan hutan kecenderungan pemikiran kearah devolusi pengelolaan
produksi oleh PT. Torsganda. yang oleh masyarakat hutan kepada masyarakat lokal. Pada saat yang sama,
sekitar status kawasan itu masih diakui sebagai hutan berkembang pula suatu kesepakatan bahwa hutan harus wilayah (baik lokal, regional, nasional,
adat Padang Lawas di Kabupaten Tapanuli Selatan. dikelola sedemikian rupa agar dapat menyediakan maupun internasional).
kondisi semacam itu bisa dipastikan bahwa beranekaragam pemanfaatan bagi pihak terkait
Penulis adalah Staf di Sub Direktorat Evaluasi
penebangan kayu secara besar-besaran telah (stakeholders).
Pengelolaanm Daerah Aliran Sungan
memporak-porandakan dan merusak hutan adat yang Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan Kementerian Kehutanan
selama ratusan tahun menjadi jantung kehidupan yang dapat kita lakukan diantaranya dengan social
sebagian besar masyarakat adat di nusantara. approach, apapun namanya: Hutan Kemasyarakatan
15
ISSN 2087-7951
KEMENTERIAN KEHUTANAN
SCBFWM LAMPUNG
Jl. Zainal Abidin Pagar Alam Rajabasa,
Bandar Lampung Telp/Fax.(0721) 773890
STRENGTHENING COMMUNITY-BASED FOREST SCBFWM JAWA TENGAH