You are on page 1of 17
Bab 3 Pengertian dan Cara Membuat Gambar 3.1. ELEMEN-ELEMEN GAMBAR 3.1.1, Garis Untuk Membentuk Gambar Salah satu faktor yang penting pada gambar yang baik adalah mutu dari garis, dimana garis, harus seragam ketebalan dan kehitamannya, Berat atau tebal dari beberapa garis bervariasi, untuk menunjukkan seswatu yang penting. Demikian garis yang utuh, ada pula garis yang putus-putus, hain’ inenentukan arti dan makna tertentu pula Garis ukuran dan garis batasan ukuran, merupakan garis yang paling tipis pada gambar, jadi harus enkup terang apabila direproduksi (copy), ‘Standar garis alalalyschagai berikut Maca Gare) | Beomrambaran— | Kegubaanl | Gai arta | Ans aig enavtampak. are ‘erie 2 [ais ps va wint- | 1 irs peotong akara. Gambaran fers gambar dar agin bagian yang vk | Sitenukan pd gambar in, Aci. 3, [ais pus ibis | = =~ ~~ | Gas pemnjuk tempat 2 Sub (13 tbl ais penampang pong. sumbe) as Balas lukisan, apabila sebagian | benda yang diluruskan dihilangkan | Gaispamganea | —————— Ap nga dapat iat end rs gina) | fnerya ibctatang pandangan Gate pong pions ombafan da uta bangan yang Singh (1 hal ets) am cltaegeieotot pola | assem 2a Pengambarantepep dar at fo pba), paodangan smuebogian 3.1.2, Skala Bila gambar-gambarkonstruksi sipil dan bangunan, skala biasanya dipakaiuntuk mengecilkan ‘ukuran besarnya, Pemakaian skala pada gambardimaksudkan untuk menyajikan perbandingan nyata dari bendanya, Penggunakan skala biasanya ada tiga yaitu : sade! *) Untuk deti-dual khususoya pada e gambar mesn dan itn = at a eee co 3.1.3, Simbol-simbol Pada gambar potongan, macamperbedaan bahan-bahan ditunjukkan dengan simbol-simbol. i Indonesia simbol-simbot ini, belum ada standarnya dan setiap perencanaan memilih caranya senditi-sendiri, Untuk bahan-bahan umum yang penting seperti batu bata, beton, kayu dan sebagainya sudah dipakai dengan simbol yang sama. Daftar simbol-simbol, bahan-bahan umum yang penting dapat dilihat pada gambar, berikut : a ET Re 3.1.4. Ukuran-ukuran Pada Gambar Penyelesaian gambar sebaiknya memperhatikan garis-garis batas ukuran dan garis ukuran itu sendiri, Pada gambar teknik ukuran itu harus ditulis karena sangat diperlukan/penting untuk pendaftaran dan perletakkan yang benar bagi struktur. Dalam penggambaran konstruksi bangunan ukuran-ukuran arsitektur diutamakan tetapi ukuran-ukuran perencanaan harus dinyatakan dalam gambar teknik. Macam-macam garis ukuran Semua ukuran-ukuran yang membujur dibuat dengan garis-garis proyeksi dan ga garis ukuran, yang digambarkan dengan gars tipis. Titik perpotongan dari dua garis ditandai dengan sebuah garis yang mempuniyai kemiringan 45 | Aye Titik perpotongan dapat juga ditandai dengan sebuah titik. — a CSB Ukuran-ukuran praktis 1. Proyeksi dan garis-garis ukuran tidak boleh berpotongan dengan garis yang lain yang tidak terpaka 2. Sebaiknya ukuran-ukuran sejajar berjarak sama 3. Buatlah ukuran-ukuran dengan lengkap, sehingga seorang pekerja tidak perlu lagi menambah atau merubah untuk mencari ukuran yang kurang. 4, _Letakkan semua ukuran di luar tampak-tampak. Hanya apabila diperlukan karena untuk memperjelas dan mempermudah pemecahan-pemecahan, dapat diletakkan di dalam tampak, peru. SALAM as = 10 5. Letakkanukuran-ukuran yang panjang diluar ukuran-ukuran yang pendeksehingga ‘garis-garis proyeksi tidak memotong garis-garis ukuran, | evn SALAH -garis pusat atau contur tidak boteh dipakai sebagai garis ukuran tapi boleh kai sebagai garis proyektor. 6. Gari 7. Garis-garis proy¢ksi dapat digambarkan pada sebuah arah yang tegak lurus pada benda yang akan diukur dan garis-garis ukuran sejajar dengan garis luar. © & BETUL SALAH cc. Penulisan Ukuran Penulisan ukuran-nkuran yang ada pada gambar mempergunakan ukuran-ukuran yang sebenarnya dari benda, 1. Pada umumnya ukuran-ukuran diberikan dalam cm sampai 1.00 m panjang, dan dalam meter dengan dua desimal untuk ukuran-ukuran lebih dari 1.00 m panjang. Pada suatu saat kita perlu dengan ukuran mm, kita letakkan desimal ketiga dengan sebuah angka kecil di atas level dari ukuran tersebut. Ls 45 1s " 2, Gambar harus dapat dibaca dari bawah dan dari samping kanan. 0 a 2 BETUL SALAH 3. Ukuran-ukuran yang miting juga harus dapat dibaca dari bawah dan dari samping kanan. 4. Ukuran untuk lingkaran |. Ukuran dav bagian-bagian selalu diberikan dari pusat ke pusat. ee) Lee IS fe 1 pei pf 104 104 104404 10 BETUL SALAH 2, Selalu memperhatikan garis tengah sebuah lingkaran, tidak pemnah jari-jari. Apabila hal ini tidak cukup jelas bahwa ukuran itu adalah sebuah garis tengah, gambar dapat ditunjukkan dengan simbol garis tengah. o 20 BETUL SALAH 12 3. Apabila menyebutkan jar-jari dan sebuah busur, gambar dapat ditunjuk dengan simboljari-jari R. Garis ukuran jari-jari mempunyaiarah panah pada garislingkaran, tidak pada pusatnya. Letakkan sebuah perpotongan kecil pada pusatnya. ?) 4, Apabila akan mendapatkan pusat suatu busur yang terletak di luar kertas gambar, garis ukuaran jari-jari dapat dibuat sebagai berikut e. Ukuran untuk sudut 1. Untuk ukuran sebuah sudut, gunakan busur sebagai garis ukuran dengan kedua ujung diberi anak panah, Gunakan ujung sudut sebagai pusatnya. 45° BETUL SALAH 13 2. Pengakhiran garis ukuran untuk sebuah sudut garis-garis yang merupakan permukaan, sebaiknya mempergunakan garis perpanjangan. hfs 3. Anakpanah penunjuk ukuran dapat digambarkan di'dalam batas-batas garis ukuran. Apabila ruang untuk itu tidak cukup, anak panah dapat ditempatkan di luar 1s: 4, Angka derajat sudat diletakkan horizontal untuk sudut-sudut kecil. Untuk sudut- sudut yang mempunyai skala besar dapat diukur sejajar dengan busur. BETUL SALAH 3.1.5. Penunjukkan Ketinggian Dalam perencanaan suatu bangunan atau struktur, biasanya ditunjukkan juga ketinggian dasar yang disebut 0.00. Pada gambar-gambar konstruksi bangunan atau struktur selalu dicantumkan ketinggian pada setiap lantai, plat, pondasi, tangga dan lain sebagainya. 14 1. Ketinggian biasanya ditandai dengan anak panah seperti terlihat pada gambar di bawah ini. £0.00 a ‘Tanda (+) atau (-) menunjukkan bahwa ketinggian dari struktur terletak di atas (+) atau di bawah (-) ketinggian dasar. 2, Ketinggian juga dicantumkan pada gambar potongan, 3.2, PEMBUATAN GARIS-GARIS DENGAN GEOMETRI Kebanyakan garis-garis yang membentuk pandangan gambar teknik dapat digambar memakai peralatandan perlengkapan. Akan tetapikonstruksi geometri mempunyai kegunaan-kegunaan yang penting, dalam hal pembuatan gambar maupun pemecahan masalah dengan grafik dan diagram, Kadang-kadang diperlukan menggambar konstruksi geometri, terutama jika menggambar tidak mempunyai hubungan.yang diperoleh dari mesin gambar dan papan gambar. 3.2.1. Membuat Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar 1, Menggambar sebuah garis tegak urus atau sejajar terhadap garis sembarang yang diketahui (AB) dengan mempergunakan penggaris segitiga. Posisi sepasang penggaris, segitiga, dipergunakan penggaris segitiga kedua sebagai dasar, dengan demikian salah satu sisi dari segitiga pertama berimpit dengan garis AB yang diketahui. 18 Geser segitiga pertama sepanjang sisi akan menghasilkan garis sejajar(S), sisi yang lain akan menghasilkan garis tegak lurus (D). 2, Membuat garis Sejajar téthadap garis tertentu (A =B) melalui titik P yang diketahui ‘dengan memakai jangka. Gambar sebuah busur yang mempunyai jari-jari= AP dengan pusat di B, Gambar sebuah busur yang mempunyai jari-jari= AB dengan pusat titik P. Hubungkan dua buah busur yang berpotongan (|) dengan titik R garis ini adalah sejajar dengan AB. a 3, Membuat garis tegak lurts terhadap garis tertentu (AB) melalui titik P yang diketahui dengan memakai jangka- Gambarkan sebuah busurmemotong garis AB dengan pusat di P. Dari kedua titik potong tersebut (I dan 2) gambar dua busur lagi. Hubungkan titik potong (3) dengan ttik P, garis ini adalah lurus dengan AB. 16 3.2.2, Membagi dua sama besar 1, Membagi dua sama besar seluruh garis Diketahui garis AB, atur jangka untuk sebuah jari-jari (R) lebih besar dari AB. Dengan ‘memakai titik-titik pada A dan B, gambar berpotongan busur-busur di atas dan di bawah garis | - 2 melaui titik potong akan membagi A - B menjadi dua bagian yang sama dan tegak lurus dengan garis A - B. 2, Membagi dua sama besar seluruh sudut Diketahui sudut BAC dengan pusat A dan jari-jari sesuai gambar sebuah busur untuk memotong AB di ! dan AC di 2. Dengan pusat ! dan 2 gambar busur-busur dengan jar jari yang sama, gambar perpotongan busur-busur di 3. 3.2, 3. Membagi garis-garis menjadi bagian-bagian yang sama Diketahui garis A - Bedan nomor dari bagian-bagian yang sama yang dikehendaki (misalnya 7) gambar salah satu garis dari A atau B. Dengan memakai skala atau jangka, tandai bagian-bagian yang sama. Seperti nomor dari bagian-bagian ingin kita dapatkan pada garis AB (misalkan 7 garis), Hubungkan titik terakhir (7) dengan ujung dari garis yang, diketahui (B). Gambar garis-garis sejajar dengan gatis/B - 7 melalui titik-titik yang bertanda, Pembagian garis AB seperti yang kita kehendaki, Te sas Tt v7 3.2.4, Konstruksi sudut memakai penggaris segitiga ‘a. Peralatan gambar dasar termasuk dua penggaris segitiga 451/45'/90" dan 30'/607/90°. 150" LA | b. Dengan rhenggiinakan penggaris segitiga pada waktu yang sama kita akan memperoleh ukuran sudut yang lebih banyak. 3.2.5. Menghubungkan garis-garis lurus a. Menggambar sebuah busur menyinggung dua garis yang saling tegak lurus. Diketahui R sebagai jari-jari dari busur. Gambar sebuah busur yang mempunyai jari-jari R dengan pusat di B, memotong garis-garis AB dan BC di | dan 2. Dengan 1 dan 2 sebagai pusat- 18 pusat dan dengan jari-jari yang sama, gambar busur-busur yang berpotongan di O. Dengan pusat O gambar busur yang dikehendaki. Titik-titik singgung adalah 1 dan 2, A 2 c b. Menggambar sebuah busur menyinggung sisi-sisi dari sebuah sudut lancip. Diketahui R sebagai jari-jari dari busur. Gambar garis-garis di dalam sudut, sejajar dengan garis yang telah diketahui, jarak R. Pusat dari busur akan di 1. Setel jangka dengan jari-jari R, dan dengan pusat | gambar busur menyinggung garis- garis yang telah diketahui. Titik-titik singgung 2 dan 3 didapatkan oleh penggambaran tegak lurus selalu titik 1 dengan garis-garis yang telah diketahui, 2 PARALEL, 1 PARALEL ©. Menggambar sebuah busur menyinggung dua sisi dari sebualsudut tumpul. Ikuti cara- cara sama seperti pada sudut lancip. 19 dd, Menggambar sebuah kurva yang saling terbalik yang menghubungkan dua garis sejajar, Diketahui garis sejajar AB dan CD dan jarak x dan y, hubungkan titik-titik B dan C dengan sebuah garis. Dirikan sebuah garis tegak Iurus pada AB dan CD dari titik B dan C. Pili tiik pada garis BC di mana kurva akan bertemu. Bagi sama besar BE dan EC. ‘Titik-titik 1 dan 2 dimana pusat-pusat untuk busur-busur membentuk hubungan kurva, fe. Menggambar sebuah busur menyinggung sebuah lingkaran dan garis lurus. Diketahui R sebagai jari-jari dari busur, gambar sebuah garis lurus antara lingkaran dan garis pada jarak R dari garis yang diketahui, Dengan pusat dari lingkaran sebagai pusat dati jati-jariR, (jari-jari dari lingkaran ditambah R). Gambar sebuah busur memotong garis lurus sejajar di 1 dengan pusat 1 dan jari-jari R-gambar busur menyinggung lingkaran dan garis lurus yang dikehendaki. “C 3.2.6. Menghubungkan Lingkaran-lingkaran a. Menghubungkan sebuah busur cekung menyinggung dua lingkaran. Busur cekung. Diketahui R sebagai jari-jari dari busur, dengan pusat dari lingkaran A. sebagian pusat dan jari-jari R, (jari-jari dari lingkaran A ditambah R), gambar sebuah busur dalam daerah lingkaran-lingakaran. Dengan pusat dari lingkaran B sebagai pusat dan jari-jari R, (jri-jari dari lingkaran B ditambah R). Gambar sebuah busur memotong busur lain di 1. Dengan pusat 1 dan jari-jari R gambar busur menyinggung lingkaran-lingkaran yang dikehendaki. 20 b. Menggambar sebuah busur cembung menyinggung dua lingkaran. Diketahui R sebagai jari-jari busur dengan pusat lingkaran A sebagai pusat dari jari-jari R-R,, gambar sebuah busur dalam daerah antara lingakaran-lingkaran, Dengan pusat dari lingkaran sebagai pusat dari jari-jari R - R,, gambar sebuah busur memotong busur Iaindi A dengan pusat | dan jari-jari R. Gambarbusur menyinggung lingkaran-lingkaran yang dikehendaki. RR, SY RR, - 3.2.7. Konstruksi Busur melalui 3 titik a, Menggambar sebuah busur atau lingkaran melalui 3 titik, tidak pada sebuah garis lurus. Diketahui titik A, B dan C, hubungkan titik A, B, dan C seperti terlihat. Bagi sama besar ¢garis-garis AB dan BC dan perpanjang garis-garis pembagi pada perpotongan di O. Titik (O adalah pusat dari fingkaran busur yang dikehendaki. Dengan pusat O dan jari-jari OA ‘gambar sebuah busur. ¢ a b. Mencari pusat sebuah lingkaran atau busur ‘Tetapkan 3 ttik pada lingkaran yang telah diketahui dan ikuti cara yang sama seperti di atas. 3.2.8. Garis singgung a. Menggambar sebuah garis lurus menyinggung dua lingkaran LLetakkan penggaris T atau tepi rus sehingga tepi ats menyentuh pinggir-pinggir aran-lingkaran memberikan 3.2.9. Segi banyak (poligon) ‘Sebuah segi banyak beraturan adalah sebuah gambar bidang yang dibatasi oleh garis-garis Jurus dengan panjang yang sama dan memwat sudut-sudut dengan ukuran yang sama. a. Segi tiga sama sisi Diketahui sisi AB. Dengan memakai titik-titk akhir A dan B sebagai pusat dan sebuah jari-jari yang sama dengan panjang AB, buat dua busur yang berpotongan di C. Garis- garis dari A ke Cdan dari C ke B untuk melengkapi segitiga sama sisi yang dikehendaki. c 22. b. Segi empat/bujur sangkar Diketahui sisi AB. Gambar garis tegak lurus ada garis AB melalui titik-titik A dan B. Letakkan titik D pada perpotongan sebuah konstruksi garis 45° melalui A dan garis tegak Jurus dari B. Gambar CD sejajar dengan AB untuk melengkapi bujur sangkar. c D 3.2, 10. Parabola Secara matematis parabola adalah titik yang terbentuk oleh sebuah pergeseran titik sehingga pada beberapa posisi jaraknya dari sebuah titik tetap (fokus) adalah selalu tepat sama dengan Jjarak garis tetap (directrix). Dalam perencanaan teknik, parabola digunakan pada statika untuk menggambarkan kurva vertikal pada jalan raya dan untuk busur jembatan. a, _Membuat para bola dengan metode garis singggung. Diketahuititik-titik A dan B, dan jarak CD dengan puncak parabola (vertex). Perpanjangan EA dan EC pada beberapa bagian besar (misal 8 bagian). Beri nomor titik-titik I dan 1, 2dan 2, 3 dan 3, dan Seterusnya. Garis-garis penghubung ttik-titik ini merupakan garis, singgung dari parabola yang dikehendaki. Gambar kurva garis singgung ini, b. Membuat parabola dengan metode paralelogram Diketahui titik-titik A, B dan V. Gambar paralelogram melalui titik-titik ini seperti terlihat pada gambar. Bagi AC dan CV pada beberapa bagian sama besar (misal lima bagian) dan beri nomor ttik-titik pembagi. Gambar garis-garis konstruksi dengan garis, tipis dari titik V ke beberapa titk-titik pembagi sepanjang AC. Lalu gambar garis-gatis 23 sejajar dengan sumbu dari semua titik-titik perpotongan dari garis-garis konstruksi tersebut kalau dihubungkan akan membentuk parabola, 24

You might also like