Professional Documents
Culture Documents
1
Sumber air tambang
• Pada tambang terbuka:
– Limpasan hujan
– Air tanah
– Limpasan atau rembesan dari sumber air
permukaan
• Pada tambang bawah tanah:
– Air tanah
– Rembesan atau bocoran dari sumber air
permukaan
2
Daur hidrologi
HUJAN
• Alat penakar hujan:
– Manual: data yang diperoleh adalah data
kedalaman hujan (rainfall depth) untuk jangka
waktu tertentu (harian, dst)
– Automatic: data yang diperoleh adalah
intensitas hujan, yaitu besaran hujan per
satuan waktu
3
Penakar Hujan (manual &
otomatis)
Area
rainfall
4
Intensitas hujan rencana
(design rainfall intensity)
• Intensitas hujan adalah derajat hujan dalam satu
satuan waktu (mm/jam)
• Untuk perancangan bangunan air diperlukan
besaran intensitas hujan ekstrim yang
berpeluang untuk terjadi selama waktu tertentu
– dinyatakan dalam “periode ulang”
• Analisis frekuensi nilai ekstrim – salah satu
caranya adalah dengan “extreem value
distribution” dari Gumbel
Jika T adalah perioda ulang, n adalah jumlah data hujan, m adalah rangking data dari
terbesar ke terkecil, maka :
yT − y m
xT = x + { }s
sm
dimana :
s = deviasi standar
⎧ ⎡ T − 1⎤ ⎫
yT = reduced variate = − ln ⎨− ln ⎢ ⎥⎬
⎩ ⎣ T ⎦⎭
⎧ ⎡ n + 1 − m ⎤⎫
ym = − ln ⎨− ln ⎢ ⎥⎬
⎩ ⎣ n + 1 ⎦⎭
5
Limpasan
• Dipengaruhi oleh faktor meteorologi
(terutama hujan (jenis, intensitas,
distribusi, durasi)) dan faktor fisik (tutupan,
kemiringan, dll)
• Karakteristik hidrologi suatu daerah
pengaliran (catchment area) ditunjukkan
dalam bentuk hidrograf
Hidrograf
6
Debit rancangan
• Karena tambang dapat diklasifikasikan sebagai
“small catchment area”, maka dapat digunakan
rumus rasional:
Q = 0.278 C.I.A
• Dimana:
–Q : debit rencana [m3/detik]
–C : koefisien limpasan
–I : intensitas hujan [mm/jam]
–A : luas catchment area [km2]
Rancangan saluran
Rumus Manning.
Q = 1 R 2 / 3 S 1/ 2 A
n
A5 / 3 S 1 / 2
Q=
np 2 / 3
dengan : Q = debit
R = jari-jari hidrolik = A/P
S = gradient
A = luas penampang basah
P = keliling basah
n = koeffisien kekasaran Manning, yang menunjukkan kekasaran
dinding saluran
7
Hidrogeologi
• Aquifer adalah lapisan batuan yang mampu
menyimpan dan meluluskan air; berdasarkan
batuan penyusunnya:
– Aquifer pori
– Akuifer rekahan
– Akuifer karst
• Aquifuge – batuan yang impermeabel
• Aquiclude – mampu menyimpan tetapi tidak bisa
meluluskan air
• Aquitard – lapisan batuan yang mampu
menyimpan dan meluluskan air namun dengan
kapasitas yang sangat kecil
8
Akuifer bebas
9
Akuifer Tertekan
10
Effluent
Influent
Parameter Akuifer
• Porositas : perbandingan volume pori
dengan volume total
n = V p / Vo
11
Percobaan Darcy
12
Koefisien Penyimpanan
Survei hidrogeologi
• Analisis hidrogeologi – diawali dengan
kajian geologi, jika telah tersedia gunakan
peta hidrogeologi
• Penyelidikan geofisika – yang umum
dilakukan adalah geolistrik (air bersifat
konduktor)
• Pengeboran eksplorasi yang dilengkapi
dengan penampangan geofisika
• Uji akuifer
13
Uji akuifer
• Dari satu lubang bor/sumur – slug test :
misalnya falling head test
Dengan cara ini dapat diperoleh harga K
dari lapisan batuan yang diuji
• Jika tersedia beberapa lubang bor/sumur
– uji pemompaan
Dengan cara ini dapat diperoleh
parameter K, T dan S dari akuifer
14
Uji pemompaan pada Akuifer Bebas
15
Penyaliran Tambang Terbuka
• Sasaran dari rancangan penyaliran suatu
tambang terbuka:
– Meminimalkan air yang akan masuk ke dalam
pit dengan cara mencegah limpasan dari luar
pit masuk ke dalam pit
– Mengoptimalkan penanganan air yang masuk
ke dalam pit
– Mengelola aliran air tambang (mine water
management)
– Mengendalikan dampak lingkungan
16
• Sumber air permukaan
– Pemindahan alur sungai
– Pembuatan tanggul
• Surface water management
– Penentuan catchment & sub-catchment area
– Pengaturan arah aliran air
– Pengendalian erosi
17
Penyaliran air tanah dengan sumur
pemompaan bertingkat
18