You are on page 1of 13

Jumal Analisa Vol. 3 No.

2, September 2014
ISSN 2252-8485
EVALUASI AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI DAN PENYAJIANNYA PADA
LAPORAN LABA RUGI
PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE SIDOARJO
Imelda Dian Rahmawati, Widyah Shofianti
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

ABSTRACT
This study aims to determine how large consignment sales accounting evaluation. This is related to
the presentation on the company's income statement. This research uses descriptive qualitative
research method which means that the research procedure produces a descriptive data in the form of
data written or oral, in the form of calculations and financial statements are considered to strengthen
the withdrawal of a conclusion.
The analytical tool used in this study is to collect data consignment sales commission parties,
evaluating and recording the receipt of goods consignment consignment items that have not been sold,
and evaluate the results with theory.
The results of this study are less company accounting practices conducted in accordance with the
accounting treatment that has been accepted by the public. PT.Matahari Dept.Store should make
periodic reports on goods consignment received, the goods are sold and consigned goods are still in
stock and at the end of the period can be calculated for the rest of the items in warehouse, then the
presence of this evaluation is expected of data associated with consignment sales transaction in order
to be implemented quickly, precisely and accurately, so that this information can assist management
in determining and decision-making.
keywords: Evaluation, Consignment, Income Statement

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar evaluasi akuntansi penjualan konsinyasi.
Hal ini terkait dengan penyajiannya pada laporan laba rugi perusahaan. Jenis penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang artinya prosedur penelitian tersebut
menghasilkan suatu data deskriptif berupa data tertulis atau lisan, dalam bentuk perhitungan dan
laporan keuangan yang dianggap memperkuat penarikan suatu kesimpulan.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data penjualan
konsinyasi pihak komisioner, mengevaluasi pencatatan penerimaan barang konsinyasi dan barang
konsinyasi yang belum laku terjual, dan mengevaluasi basil penelitian dengan teori.
Hasil penelitian ini adalah praktek akuntansi dilakukan perusahaan kurang sesuai dengan perlakuan
akuntansi yang telah diterima oleh umum. PT.Matahari Dept.Store seharusnya membuat laporan
secara periodik tentang barang-barang konsinyasi yang diterima, barang yang terjual dan barang
konsinyasi yang masih dalam persediaan serta pada akhir periode dapat dilakukan perhitungan
terhadap sisa barang yang ada digudang, maka dengan adanya evaluasi ini diharapkan data
berhubungan dengan transaksi penjualan konsinyasi agar dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat,
sehingga dengan informasi ini dapat membantu manajemen dalam menentukan dan pengambilan
keputusan.
Kata kunci: Evaluasi, Konsinyasi, Laporan Laba Rugi
1. PE.NDAHULUAN dan inovatif. Hal ini dimaksudkan agar
pemsahaan mampu bertahan dan bisa mencapai
Dalam situasi persaingan yang sangal tujuan. Untuk memcapai tujuan itu sendiri, tidak
kompetitif seperti sekarang pemsahaan haurs sedikit keandalan yang hams dihadapi, salah
mempunyai sumber daya yang optimal, kreatif satunya adalah kesulitan dalam hal memasarkan

59
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2 September 2014
ISSN 2252-8485
barang dagang. Akibat persaingan dari oleh karena itu para manajer modem dimntut
perusahaan sejenis serta kejenuhan pasar. Upaya untuk memiliki kemampuan menganalisis dan
yang dapat ditempuh guna mengatasi kesulitan menggunakan data Akuntansi. Akuntansi adalah
tersebut adalah dengan melakukan penjualan proses mengidentifikasikan, mengukur dan
konsinyasi disamping penjualan reguler melaporkan informasi ekonomi untuk
sebagaimana yang telah dilakukan oleh kemungkinan adanya penilaian dan keputusan
perusahaan pada umumnya. yang jelas dan tegas bagi mereka yang
Dalam penjualan konsinyasi terdapat beberapa menggunakan informasi tersebut. Fungsinya
keuntungan yang bisa diperoleh baik pedagang adalah menyediakan data kuantitatif, temtama
(consignee) salah satunya adalah dimana ia tidak yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan
perlu membayar barang yang di terimanya usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam
sampai barang yang bersangkutan terjual mengambil keputuan-keputusan ekonomi untuk
sehingga kebutuhan modal kerja dapat dikurangi memilih altematif-altematif dari suatu keadaan
juga di pihak produsen (consignor), dengan (Baridwan, 2000:1)
konsinyasi ia dapat meningkatkan volume
penjualan dan memperluas daerah pemasaran. Pengertian Penjualan Konsinyasi
Seiring dengan kebijakan yang diambil Penjualan konsinyasi adalah suatu perjanjian
perusahaan dalam rangka meningkatkan volume dimana pihak yang mempunyai barang dagang
penjualan dan memperluas daerah pemasaran, menyerahkan sejumlah barang kepada pihak lain
yakni mencari alternative lain selain melakukan untuk dijualkan dengan memberikan sejumlah
penjualan reguler, maka perusahaan juga akan komisi kepada pihak yang menjual (Arifin,
semakin dituntut untuk dapat membuat laporan 1997:147).Dalam pengertian sehari-hari
keuangan. Yang dibuat oleh perusahaan tersebut penjualan konsinyasi mempakan suatu jenis
pada setiap periode akuntansi. Laporan keuangan penjualan dengan cara menitipkan barang dagang
dapat menggambarkan keadaan kinerja operasi kepada pihak lain untuk dijual. Beberapa istilah
dan financial perusahaan dalam menjalakan yang perlu diketahui mengenai penjualan
kegiatan operasionalnya. Karena dengan konsinyasi yaitu:
demikian akan memudahkan baik bagi consignor a. Pengamanat (Consignor) yaitu pihak yang
maupun consignee dalam hal penyajiannya pada memiliki barang yang dititipkan kepada
laporan keuangan. pihak lain untuk dijual.
Demikian pula dengan PT. Matahari Putra b. Komisioner (Consignee) yaitu pihak yang
Prima Tbk sebagai salah satu departemen store menerima titipan barang dari pengamanat
terbesar di Sidoarjo menjadi pilihan penulis untuk dijualkan.
sebagai bahan penelitian. Perusahaan dalam c. Konsinyasi keluar (Consigment-Out) yaitu
mencatat transaksi penjualan konsinyasi rekening yang digunakan oleh pengamanat
menggunakan metode laba tidak terpisah untuk mencatat transaksi-transaksi yang
(tergabung) atau metode bruto dimana dengan berhubungan dengan barang yang dititipkan
metode ini pencatatan atas transaksi konsinyasi kepada komisioner.
digabung dengan pencatatan transaksi regular d. Konsinyasi masuk (Consigment-in) yaitu
sehingga pendapatan atau laba penjualan rekening yang digunakan oleh komisioner
konsinyasi digabung dengan pendapatan atau untuk mencatat transaksi-transaksi yang
laba penjualan regular berhubungan dengan barang-barang milik
pengamanat yang dititipkan kepadanya
II. RERANGKA TEORI (Arifin, 1997:148).
Peranan akuntansi sebagai alat pembantu Atas penjualan konsinyasi tersebut pihak
dalam pengambilan keputusan - keputusan pengamanat menetapkan penyerahan hak atas
ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh barang juga hasil penjualan barang komisioner
para usahawan peranan Akuntansi dalam bertanggungjawab terhadap barang konsinyasi
membantu melancarkan tugas-tugas manajemen. sampai barang tersebut terjual kepada pihak ke
Sangat menonjol, khususnya dalam tiga. Pada umumnya perbedaan perlakuan
melaksanakan fungsi perencanaan dan akuntansi transaksi penjualan konsinyasi terdapat
pengawasan memang tidak dapat disangkal empat hal pokok, yaitu:
bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan a. Karena hak milik atas barang yang berada
para manajer modem adalah informasi Akuntansi pada pengamanat, maka barang konsinyasi


60
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2, September 2014
ISSN 2252-8485
hams dilaporkan. Barang konsinyasi tidak tercantum dalam perkiraan penjualan
boleh diperhitungkan sebagai persediaan konsinyasi".
komisioner. Menumt Yunus dan Harmanto (1999:146)
b. Pada saat pengiriman barang konsinyasi tidak prosedur akuntansi yang diikuti oleh komisioner
menimbulkan pendapatan dan tidak dipakai tergantung pada:
sebagai kriteria untuk mengetahui atau 1. Apakah transaksi-transaksi konsinyasi dicatat
mengakui pendapatan, baik bagi pengamanat secara terpisah sehingga pendapatan dan laba
maupun bagi komisioner sampai dengan saat dari konsinyasi ditentukan secara terpisah dari
barang terjual pada pihak ketiga. laba atau mgi dari kegiatan penjualan reguler.
c. Pihak pengamanat sebagai pemilik tetap 2. Transaksi-transaksi konsinyasi tidak dicatat
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap secara terpisah dari transaksi-transaksi
semua biaya berhubungan dengan barang- penjualan reguler dari perusahaan komisioner,
barang konsinyasi. Komisioner hanya berhak sehingga tidak dibedakan antara laba
sebagai penitipan sampai berhasil konsinyasi dengan laba atau mgi dari
menjualkannya kepada pihak ketiga, kecuali penjualan reguler.
sebelumnya diadakan perjanjian dengan Diberikan contoh sebagai berikut:
ketentuan sebelumnya antara kedua belah
pihak. CV DELTA PERNUTA L T A M A fConsiznee)
d. Komisioner dalam batas kemampuan Laporan Laba - Rugi
Untuk bulan xx.x
mempunyai menjaga keamanan dan
keselamatan barang-barang yang diterima. Penjualan
Harga pokok penjualan ;
Rp \x.\.\.s.s

Oleh sebab itu administrasi yang tertib hams Persediaan barang Rp xxxxxx
diselenggarakan sampai dengan saat ia PeinbeUan Rp xxxxxx
berhasil menjual barang tersebut kepada pihak Barang icrscdia untuk dijual
Persediaan barang dagangan per 3 I bulan XXX
Rp xxxxxx
Rp xxxxxx
ke tiga (Yunus dan Harmanto, 1999:142). (iRp
Laba kotor Rp
Biaya operasi
Prosedur Akuntansi Penjualan Konsinyasi Biaya penjualan
Biaya administrasi dan umum
Rp. xxxxxx
Rp. xxxxxx
Prosedur akuntansi untuk transaksi-transaksi
penjualan konsinyasi ini ada dua metode Jumlah biaya usaha <Rp X . X X . X X X )

Laba usaha Rp. xxxxxx


pencatatan yang dapat digunakan oleh pihak
pengamanat maupun oleh pihak
komisioner.Dalam penelitian ini, pembahasan Sumber Data diolah Penulis
metode pencatatan penjualan konsinyasi hanya Penjualan konsinyasi yang efektif untuk
pada komisioner sebagai pihak yang dititipi meningkatkan laba pemsahaan yaitu : perusahaan
barang (Consignee), misalkan penjualan secara yang berhasil akan menekankan pada pelayanan
konsinyasi setelah mempertimbangkan pelanggan (Customer), dan bahwa barang-barang
keuntungan dan juga kemgian, namun selama yang berkualitas lebih baik akan menghasilkan
penjualan konsinyasi tersebut lebih banyak segi keuntungan dalam jangka panjang (Stewart,
yang menguntungkan dari pada yang memgikan 1995 : 25).
pemsahaannya, maka pemsahaan akan tems
melaksanakan penjualan konsinyasi. III. M E T O D E FENELrxiAN
Menumt Drebin (1993:160) menyebutkan
bahwa: "salah satu kewajiban pihak komisioner Penelitian yang penulis lakukan mempakan
adalah hams mengirimkan laporan berkala penelitian yang bersifat diskriptif kualitatif yaitu
mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi. pengolahan data yang digambarkan dengan kata-
Laporan yang dikirimkan oleh pihak komisioner kata atau kalimat dipisah-pisahkan menumt
ini disebut sebagai perkiraan penjualan kategori untuk memperoleh suatu kesimpulan
konsinyasi (account sales). Laporan ini berisi (Arikunto, 1998: 245). Penelitian ini menjelaskan
informasi mengenai barang konsinyasi yang tentang penyajiannya pada laporan laba rugi PT.
diterima, barang konsinyasi yang dijual. harga Matahari Department Store Sidoarjo. Data
jual, biaya penjualan, jumlah yang terhutang, kualitatif dalam penelitian ini bempa laporan
jumlah komisi yang diterima pihak komisioner keuangan laba mgi, dan data penjualan
dan jumlah (uang) yang dikirimkan. Pihak konsinyasi dan reguler.
komisioner hams menyelenggarakan catatan Untuk memperoleh data dan informasi yang
untuk mendukung laporan informasi yang obyektif maka peneliti melaksanakan penelitian
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2 September 2014
ISSN 2252-8485
teknik pengumpulan data melalui wawancara 2) Produk Aksesoris dan kosmetik.
kepada kepala bagian keuangan (internal control 3) Produk Mainan Anak-anak.
unit), Manajer perusahaan dan personalia. 4) Produk Perlengkapan Rumah Tangga.
Dokumentasi dengan melihat dokumen-dokumen 5) Produk Stationery.
atau catatan-catatan perusahaan berupa sejarah
perusahaan, bukti transaksi, buku-buku yang Pemilihan lokasi toko mempakan salah satu
relevan dengan masalah konsinyasi (Riyadi, 2001: keputusan penting dalam usaha pengembangan
101). Dokumen yang digunakan dalam penelitian pemsahaan. Perseroan melaksanakan sur\'ey
ini adalah data penjualan konsinyasi dan laporan daerah yang cermat dan teliti sebelum
laba-rugi yang di ambil dari tahun 2008. memutuskan untuk membuka took bam. Suatu
Langkah-langkah dalam analisis data dalam tim khusus, yaitu tim riset pemasaran kantor
penelitian ini adalah sebagai berikut, pusat telah membentuk untuk memantau dan
mengumpulkan data-data penjualan konsinyasi melaksanakan studi kelayakan pembukuan toko
pihak komisione;, * mengevaluasi pencatatan bam didaerah dan lokasi tersebut. Oleh karena itu,
penerimaan barang konsinyasi dan barang diperlukan pertimbangan beberapa factor untuk
konsinyasi yang belum laku terjual, memperlancar usahanya, yaitu:
mengevaluasi hasil penelitian dengan teori. 1) . Berada didaerah pusat perbelanjaan.
2) . Didekat pasar tradisional.
I V . H A S I L DAN PEMBAHASAN 3) .Dideket terminal bus utama (Bus masih
mempakan sarana transportasi pokok bagi
Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsumen yang berpendapatan menengah ).
begitu baik dan jumlah penduduk Negara 4) . Adanya fasilitas komunikasi yang baik,
Indonesia yang kini telah mencapai sekitar dua sehingga memperbesar hubungan dengan
ratus juta maka hal ini memberikan peluang dan pihak luar.
harapan yang besar atas kelanjutan pertumbuhan
usaha perseroan dimasa yang akan datang. Seperti hanya pada pemsahaan lain, Matahari
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang Department Store Sidoarjo ini juga mempunyai
semakin pesat tersebut memberikan perubahan- tujuan antara lain:
perubahan antara lain : penghasilan masyarakat 1) . Meningkatkan penjualan.
Indonesia mengalami kenaikan pada akhimya 2) . Meningkatkan servis kepada pengunjung.
daya beli atau pengeluaran belanjanya di toko 3) . Mempertahankan likuiditas.
serba ada, selain memberikan kenyamanan, juga 4) . Mempertahankan komunitas pemsahaan.
menyediakan beranekan ragam barang dan mutu 5) . Mencapai keuntungan yang semaksimal
berkualitas guna meraih pangsa pasamya tersebut, mungkin.
PT. Matahari Putra Prima membagi wilayah
pemasarannya berdasarkan kelas dan lokasi Akuntansi Pemsahaan.
dimana tokonya berada. Kelas " A " biasanya
untuk kelas menengah keatas, kelas " B " daerah Pada matahari department store Sidoarjo,
menengah dan kelas "C" diperuntukan bagi kebijaksanaan akuntansi dilaksanakan sesuai
daerah pinggiran. dengan ketentuan yang ada dan pertimbangan-
pertimbangan manajemen hal-hal tertentu.
Kegiatan Usaha Perusahaan melalui jaringan Persediaan yang berada di pemsahaan ada 2 yaitu
"Toko Serba A d a " menyediakan berbagi macam barang beli putus dan barang konsinyasi. Barang
barang-barang seperti pakaian, baik untuk laki- beli putus adalah barang yang dibeli secara kredit
laki, wanita maupun anak-anak, segala macam dimana barang yang laku atau tidak laku tetap
aksesoris, tas, sepatu, kosmetik maupun produk- dibayar setelah tanggal jatuh tempo. Sedangkan
produk kebutuhan kamar tidur dan perlengkapan barang konsinyasi adalah barang yang diperoleh
kamar mandi. Mengenai produk yang ditawarkan dari supplier dimana hanya barang yang laku saja
oleh Matahari Departement Store Sidoarjo yang dibayar dan yang tidak laku dapat
terdapat 5 kelompok ( golongan) besar, yaitu: dikembalikan ke supplier atau transfer ke
1) Produk Fashion. matahari Departemen Store cabang lainnya.
a) . Koleksi Busana Pria. Matahari Departement Store Sidoarjo ini
b) . Koleksi Basana wanita. dalam pencatatan transaksi-transaksi yang terjadi
c) . Koleksi Pakaian anak-anak dan bayi. dalam kegiatan sehari-hari yang menggunakan
d) . Koleksi Sepatu, Sandal dan Tas. lima buku harian antara lain:

62
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2, September 2014
ISSN 2252-8485
a. Buku Pembelian pembayaran tunai atau pengeluaran kas.
Digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi pembelian yang terjadi didalam e. Jumal Penerimaan Kas
perusahaan, dimana pembelian secara kredit. Digunakan untuk mencatat semua transaksi
penerimaan uang tunai.
b. Buku Penjualan.
Adapun pencatatan atau jumal yang dilakukan Untuk lebih jelasnya akan diilustrasikan dari
berhubungan dengan pembelian, penjualan salah satu transaksi barang konsinyasi adalah
barang dan barang konsinyasi adalah sebagai sebagai berikut:
berikut: 1) . Pada tanggal 24 februari 2008 pemsahaan
1. Persediaan untuk barang beli putus. menerima barang komisi berupa pakaian
a. Pembelian secara kredit. wanita, anak-anak pria sebesar Rp.
4.858.500,-. Dengan komisi 20% maka
Jurnalnya; ' pencatatan pada buku khusus untuk barang
Pembelian xxx konsinyasi dan menambah nilai persediaan
Utang usaha xxx yang sudah ada.
b. Pada saat pembayaran untuk pembelian Jurnalnya:
kredit.
Jurnalnya : Persediaan barang Rp. 4.858.500
Utang usaha xxx Utang usaha Rp. 3.886.800
Kas/bank xxx Pendapatan komisi Rp. 971.700
2. Penjualan Barang. 2) . Pada tanggal 28 febmari 2008 terjadi
Jurnalnya : penjualan bempa pakaian wanita dan anak-
anak seharga Rp. 2.856.000
Kas xxx
Penjualan xxx Jurnalnya:
( Jumlah yang tercantum sebesar Kas Rp. 2.856.000
harga jual)
Penjualan barang Rp. 2.856.000
Harga pokok penjualan xxx 3) . Kemudian pada tanggal 1 dan 15 setiap
Persediaan barang xxx bulannya dilakukan pembayaran kepada
supplier terhadap barang konsinyasi yang
( Jumlah yang tercantum sebesar harga pokok) telah laku terjual.
c. Pencatatan atas barang konsinyasi. Jurnalnya:
1. Pada waktu penerimaan barang konsinyasi
oleh perusahaan langsung dicatat pada Utang usaha Rp. 2.856.000
buku khusus untuk barang konsinyasi, Kas
Rp. 2.856.000
tetapi tetap dimasukkan dalam persediaan Untuk pengakuan pendapatan komisi yang
dengan jumal sebagai berikut: diterima dimuka dari barang yang belum laku
Persediaan barang xxx dengan tujuan agar tabu berapa pandapatan
komisi sebenamya dengan jumal sebagai berikut:
Utang usaha xxx
Pendapatan komisi Rp. 400.500
Pendapatan komisi xxx
Pendapatan yang diterima Rp. 400.500
2. Pada saat barang konsinyasi dijual. Dengan adanya penyelesaian yang dilakukan
Kas xxx diatas pemsahaan beranggapan dapat menetralisir
Penjualan barang xxx pencatatan yang dilakukan hadap barang
konsinyasi, sehingga pemsahan dapat mengetahui
Pada saat pembayaran kepada berapa utang, komisinya dan berapa persediaan
konsinvasi barang konsinyasi yang masih ada.
Utang usaha
Kas xxx Penilaian Persediaan
xxx Dalam melakukan pencatatan persediaan
d. Buku Pengeluaran Kas pemsahaan menggunakan system perpetual,
Digunakan untuk mencatat transaksi sehingga untuk mengetahui besamya persediaan

63
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2 September 2014
ISSN 2252-8485
yang ada pada setiap saat diketahui jumlahnya phisik secara enam bulan sekali ( stock opname )
tanpa hams dilakukan perhitungan phisik dari tetap dilakukan untuk mencocokkan jumlah
jumlah barang yang ada digudang, karena setiap barang yang ada digudang dengan jumlah yang
terjadi penjualan pramuniaga mengadakan ada pada catatan persediaan. Dalam melakukan
pencatatan lalu diserahkan kepada supervisor perhitungan persediaan pemsahaan melakukan
area masing-masing kemudian dicatat pada kartu barang konsinyasi sebagai persediaan barang
persediaan barang dengan menggunakan milik pemsahaan. Sehingga persediaan akhir
computer sehingga tabu barang yang telah terjual yang nampak lebih besar yaitu:
dan langsung dilihat saldo persediaannya, setiap
terjadi perubahan. Namun demikian perhitungan

PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE SHXIARJO


Laporan Perhitungan Rugi-Laba
Untuk Periode 1 Juli Sampai Dengan 31 Desember 2008
Penjualan Rp 5 237 395.200
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal Rp 118.892 000
Pembelian Bersih Rp 5.016.641 400
Persediaan akhir (Rp 1.450.826.800)

Harga pokok penjualan ( Rp 3 684.706.600)


Laba kotor Pei^ualan Rp 1.552.688.600
Sumber: PT. Matahari Department Store

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penilaian persediaan dapat dilihat data tabel
berikut:
MATAHARI DEPARTEMEN STORE
DATA PERSEDIAAN AWAL, PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG
Per 31 Desember 2008
^No Keterangan Persediaaan Pembelian
(Dalam
Barang yang
Rupiah)
Persediaan akhir Persediaan Penjuaian sebesar Penjuaian sebesar
ar/ai tersedia dijual beli putus akhir harga pokok harga jual
konsinyasi

1 Jashion.tas. 2 9 5 6 7 625.- 2 7 1 9 0 7 6 475,- 2 7 4 8 6 4 4 100,- 5 7 3 3 8 2 900,- 2 9 6 5 5 000,- 2 1 4 5 6 0 6 200,- 2 6 1 0 3 1 3 450.-

sepatu dan sandal

2 Aksesoris dan 1 8 3 7 8 400,- 397.384.800,- 4 1 5 7 6 3 200.- 137.593850,- 9.885.000,- 2 6 8 284.350,- 3 4 7 . 7 1 1 700,-


kosmetik

3 Mainan 26 7 8 3 775.- 552 629.375,- 5 7 9 4 1 3 150.- 192.572 600,- 14 827.500,- 3 7 2 0 1 3 050.- 4 8 3 5 5 0 650,-

4 Perlengkapan 24 1 8 9 . 1 7 5 , - 519.107.975,- 543.297.150,- 179 921.575,- 1 9 770.000,- 343.605.575,- 4 5 4 . 2 1 9 500,-


rumah tangga

268 5 0 5 875,- 24 7 1 2 500,- 5 5 5 1 9 7 425,- 724 8 8 7 400.-


5 Stationery 19.973.025,- 8 2 8 . 4 4 2 775,- 8 4 8 4 1 5 800,-

Jumlah 1 1 8 8 9 2 000,- 5 . 0 1 6 . 6 4 1 400,- 5.135.533.400,- 1 . 3 5 1 9 7 6 BOO,- 9 8 850.000,- 3.684.706.600,- 4.620 682.700,-

Sumber : Matahari Departemnet Store Sidoarjo Bagian Persoml

64
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2, September 2014
ISSN 2252-8485
DATA PENERIMAAN, PENJUALAN DAN PENDAPATAN
KOMISI BARANG KONSINYASI
SELAMA PERIODE JULI-DESEMBER 2008
(Dalam Rupiah)
No. Keterangan Penerimaan Barang yang terjual Pendapatan Pendapatan
komisi yang diterima
dimuka
1 Fashion. Tas. Sepatu 769.710.000.- 740.055.000,- 185.013.750,- 7.413,750,-
dan Sandal
2 Aksesoris dan 256.570.000.- 246.685.000,- 61.671.250,- 2.471.250.-
Kosmetik
3 Mainan .Anak-A-nak 384.855.000.- 370.027.500.- 92.506.875,- 3.706.875.-
Perlengkapan 'Rumah
4 Tangga 513.140.000.- 493.370.000,- 123.342.500,- 4.942.500.-
Stationery
5 641.425.000.- 616.712.500,- 154.178.125.- 6.178.125,-

Jumlah 2.565.700.000,- 2.466.850.000,- 616.712.500,- 24.712.500,-


Sumber : Matahari Departement Store Sidoarjo
DATA PERSEDIAAN AKHIR
Per 31 Desember 2008
(Dalam Rupiah)
No. Jenis barang Beli putus Konsinyasi
1 Fashion, Tas, Sepatu dan Sandal 573.382.900,- 29.655.000,-
2 Aksesoris dan Kosmetik 137.593.850,- 9.885.000,-
3 Mainan Anak-Anak 192.572.600,- 14.827.500,-
4 Pelengkapan Rumah Tangga 179.921.575,- 19.770.000,-
5 Stationery 268.505.875,- 24.712.500,-

Jumlah 1.351.976.800,- 98.850.000,-


Sumber : Matahari Departement Store Sidoarjo
Penyajian barang konsinyasi dalam laporan yang belum dijual sesudah mengakui adanya
keuangan utang kepada konsinyor dalam akun utang usaha
Matahari Department Store Sidoarjo akan sebelum waktunya yaitu pada saat barang
menyusun laporan keuangan yang berupa laba tersebut baru saja diterima.
rugi dan perhitungan laba rugi setiap enam Untuk memberi gambaran yang lebih jelas
bulanan ( yaitu per 30 juni dan per 31 Desember) mengenai penilaian dan penyajian persediaan
dan langsung dilaporkan ke kantor pusat dijakarta serta utang yang berhubungan dengan barang
untuk dibuatkan laporan keuangan gabiungan konsinyasi dapat dilihat pada laporan keuangan
dengan toko-toko yang terbesar di seluruh perusahaan sebagai berikut:
Indonesia.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa
perusahaan memasukkan sisa barang konsinyasi

f » V.

65
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2 September 2014
ISSN 2252-8485
Matahari Department Store Sidoarjo
Laporan Laba-Rugi
Untuk Periode 1 Juli Sampai Dengan 31 Desember 2008
( Dalam Rupiah)

Penjualan Rp. 5.237.395.200.-

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan awal Rp. 118.892.000.-
Pembelian bersih Rp. 5.016.641.400.-+
Harga pokok penjualan
Yang tersedia akhir untuk dijual Rp. 5.135.533.400,-
Persediaan Akhir (Rp. 1.450.826.800,-)
Beban Pokok Penjualan (Rp. 3.684.706.600,-)
Laba Kotor Penjualan Rp. 1.552.688.600,-

Beban Usaha:
Biaya Pemasaran Rp. 278.162.100,-
Biaya Administrasi Rp, 724.589.150,-
Jumlah Beban Usaha (Rp. 1.002.751.250,-)
Laba Operasi Rp. 549.937.350,-
Pendapatan Dan Beban Bunga
Pendapatan Bunga Rp. 262.871.150,-
Beban Bunga tRp. 88.769.800.-)

Jumlah Pendapatan Dan Beban Bunga Rp. 174. 101.350,-


Laba Sebelum Pajak Rp. 724.038.700,-
Taksiran Pajak Penghasilan R p , 208.461.000,-
Laba Setelah Pajak Rp. 515.577.700,-
Sumber: Matahari Department Store Sidoarjo
Pembahasan barang tersebut terjual maka diakui sebagai utang
Didalam pembahasan ini penulis akan perusahaan dan bila dibayarkan maka utang akan
mengevaluasi akuntansi penjualan konsinyasi terlunasi. Secara teori barang-barang konsinyasi
yang dilakukan oleh PT. Matahari Department tidak boleh diakui sebagai persediaan dan juga
Store. Dari data-data yang disajikan sebelumnya tidak boleh diakui sebagai pendapatan, tetapi
yaitu data-data penjualan konsinyasi dan laporan sebagai barang yang dititipkan. Seharusnya
keuangan laba rugi selama periode 1 Juli sampai perusahaan melakukan pencatatan hal-hal yang
dengan 31 Desember 2008. Adapun dalam berhubungan dengan barang konsinyasi.
pemecahan terhadap masalah yang timbul bahwa Adapun Evaluasi Akuntansi Atas Penjualan
PT. Matahari Departement Store Sidoarjo dalam Konsinyasi Dan Penyajiannya Terhadap Laporan
pencatatan penerimaan barang konsinyasi Keuangan Laba Rugi adalah sebagai berikut:
langsung diakui sebagai persediaan milik Prosedur yang digunakan oleh PT. Matahari
matahari, Sehingga persediaan akhir nampak Department Store untuk mencatat transaksi
lebih besar, Padahal barang konsinyasi itu hanya penjualan konsinyasi PT. Matahari menggunakan
dititipkan pada perusahaan bukan dibeli, maka itu metode laba tidak terpisah (tergabung) atau
bukan persediaan perusahaan dan bukah utang metode bruto dimana dengan metode ini
perusahaan selama barang itu belum terjual. Bila pencatatan atas transaksi konsinyasi digabung

K » 9

66
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2, September 2014
ISSN 2252-8485
dengan pencatatan transaksi regular sehingga konsinyasi digabung dengan persediaan akhir beli
pendapatan atau laba dari penjualan konsinyasi putus. sehingga persediaan akhir nampak lebih
digabung dengan pendapatan atau laba penjualan besar.
regular. Akan tetapi PT. Matahari hanya Untuk mencatat penerimaan barang
menggabungkan laba dari penjualan konsinyasi a. konsinyasi PT. Matahari Department
dengan laba penjualan regular, sehingga dengan Store mencatat dengan memorandum
metode ini PT. Matahari tidak dapat dalam buku harian khusus. Sebuah
membedakan antara laba konsinyasi dengan laba catatan pelengkap harus
rugi dari penjualan regular, karena tidak diselenggarankan untuk menunjukkan
diketahui dengan jelas laba yang diperoleh dari semua rincian yang berkaitan dengan
penjualan konsinyasi. Sementara transaksi dari penerimaan barang konsinyasi ini, tetapi
penjualan konsinyasi. biaya-biaya pemasaran dan PT. Matahari tetap memasukkan
biaya administrasi tjdak dicatat secara jelas penerimaan barang konsinyasi sebagai
dilaporan laba rugi. dan persediaan akhir persediaannya.
Penerimaan barang konsinyasi Rp. 2.565.700.000
Persediaan akhir konsinyasi (Rp. 98.850.000)
Barang konsinyasi yang laku terjual Rp. 2.466.850.000
Pendapatan komisi 25% Rp. 616.712.500
Karena PT. Matahari Department Store konsinyasi tidak dinyatakan secara eksplisit
menggabungkan pencatatan antara laba penjualan didalam laporan perhitungan laba rugi, melainkan
regular dan laba penjualan konsinyasi. akibatnya akan tergabung didalam laba kotor penjualan.
pendapatan komisi yang berasal dari transaksi Penjualan selama enam bulan tahun 2008 :
Jumlah Penjualan Rp. 5.237.395.200
Beban Pokok Penjualan (Rp. 3.684.706.600)
Jumlah Laba Usaha Rp. 1.552.688.600
Dari selisih jumlah penjualan dan beban pokok barang konsinyasi belum laku terjual maka
penjualan dapat diketahui besamya laba kotor barang-barang tersebut dikirimkan ke matahari
usaha sebesar Rp. 1.552.688.600. jumlah ini department store lainnya atau dikembalikan
termasuk didalamnya pendapatan komisi atas kepada supplier, dan untuk barang-barang
penjualan konsinyasi sebesar 25% dari total konsinyasi apabila ada yang rusak maka PT.
penjualan konsinyasi Rp. 2.466.850.000. dengan Matahari melakukan retur untuk barang-barang
metode tidak terpisah dimana jumlah laba yang rusak atau tidak laku terjual mengembalikan
penjualan konsinyasi dan laba penjualan regular barang-barang tersebut kepada supplier.
digabung sehingga hal ini mengakibatkan tidak Apabila dalam jangka waktu perjanjian
dapat dibedakannya laba atau rugi dari penjualan konsinyasi berlangsung dan melampui batas akhir
regular dan laba atas penjualan konsinyasi yang periode akun sebelum seluruh barang konsinyasi
mana jumlah laba ini adalah jumlah komisi yang yang belum laku terjual, maka diperlukan adanya
diperoleh PT. Matahari sebagai pihak komisioner penyesuaian terhadap biaya-biaya yang
yang telah menjual barang-barang konsinyasi. bersangkutan dan terkait pada produk yang
Akuntansi untuk konsinyasi yang belum belum terjual. Karena metode yang dipakai PT.
selesai yaitu barang-barang konsinyasi yang Matahari adalah metode laba tidak terpisah
belum laku terjual, PT. Matahari melakukan (metode bruto) maka PT. Matahari sebagai pihak
promosi penjualan dengan mengadakan sale atau komisioner seharusnya mencatat secara terperinci
diskon pada momen-momen atau acara-acara dalam buku jumal dan rekening pembukuan
tertentu. Adapun promosi tersebut dilancarkan terbatas pada barang-barang yang telah terjual,
melalui media cetak dan elektronik, karena sehingga tidak diperlukan penyusunan ayat jumal
dengan begitu masyarakat akan tabu infomiasi pada akhir periode.
tersebut dan tertarik untuk membeli produk-
produk Matahari Department Store Sidoarjo.
Selain itu apabila sampai akhir periode barang-

67
Jumal Analisa Vol, 3 No. 2 September 2014
ISSN 2252-8485

Mengevaluasi Hasil Penelitian Dengan Teori dengan penjualan regular karena pada saat
Sesuai Dengan Standart Akuntansi Keuangan transaksi terjadi, kasir lapangan memasukkan
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari data penjualan ke cash register bempa item atau
PT. Matahari Departement Store Sidoarjo, setelah unit, barga satuan dan nomor department barang.
penulis melakukan beberapa pengamatan, maka Untuk pengawasan penjualan barang
Evaluasi basil penelitian dengan teory adalah konsinyasi maka setiap terjadi penjualan oleb
perusahaan mengakui penerimaan barang pramuniaga rangkap tiga. Faktur asli divalidasi
konsinyasi sebagai persediaannya. Padabal oleb kasir, 1 lembar copy untuk kasir, yang pada
menumt secara teori PT. Matahari tidak boleb akbimya akan diserahkan kepada bagian
mengakui barang konsinyasi sebagai administrasi dan 1 lembar copy untuk arsip bagi
persediaannya akan tetapi diakui sebagai barang pramuniaga. Faktur asli yang telab divalidasi
titipan, karena barang-barang konsinyasi adalah diserahkan kepada consignor. Pada saat pibak
persediaan bagi pengamanat. consigner akan melakukan penagiban, ia
Selain itu, pprusabaan juga memiliki menyerahkan laporan penjualan kepada PT.
penerapan akuntansi konsinyasi sendiri yaitu Matahari department store disertai lampiran
dalam bal pencatatan, penggolongan dan faktur penjualan asli yang telab divalidasi diatas.
pelaporan atau penyajian (reporting) yang belum Lalu PT. Matahari memeriksa kembali kebenaran
sesuai dengan standart akuntansi keuangan. laporan dari pibak consignor dengan mengambil
Contobnya adalah pemsahaan langsung mencatat copy faktur yang berada pada pramuniaga dan
penerimaan barang konsinyasi sebagai bagian administrasi pemsahaan. Dalam transaksi
persediaannya didalam laporan laba rugi penjualan barang konsinyasi pemsahaan
pemsahaan. mencatat dengan j umal:
Pencatatan pemsahaan untuk penjualan
barang konsinyasi setiap bari telab tergabung

Kas xxx
Penjualan xxx
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang dagang xxx
Didalam penyajian perkiraan konsinyasi didalam kondisi pemsahaan dimana tidak ada pemisahan
laba Pt. Matahari Department Store mencatat penjualan konsinyasi dengan penjualan regular
barang -barang konsinyasi sebagai persediaan dan transaksi penjualan yang terjadi penjualan
barang dagangannya dengan alasan untuk konsinyasi disajikan tergabung dengan penjualan
menjaga keamanan barang-barang tersebut dari regular. Hal ini dapat dilihat pada (balaman 55)
bal yang tidak diinginkan seperti pencurian laba mgi pemsahaan.
ataupun kebakaran. Dalam transaksi penjualan barang konsinyasi
Untuk penyajian penjualan konsinyasi pada pt. matahari department store mencatat dengan
laporan perhitungan laba/mgi dikaitkan dengan jumal:
1. Persediaan untuk barang beli putus.
a. Pembelian secara kredit.
Jumalnya:
Pembelian xxx
Utang usaba xxx
b. Pada saat pembayaran untuk pembelian kredit
Jurnalnya:
Utang usaba xxx
Kas/Bank xxx

« £S @

68
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2, September 2014
ISSN 2252-8485
2. Penjualan Barang Tunai
Jurnalnya:
Kas xxx
Penjualan xxx
(Jumlah yang tercantum sebesar barga jual)
Harga Pokok Penjualan xxx
Persedian barang xxx
3. Pencatatan atas barang konsinyasi.
a. Pada w aktu penerimaan barang konsinyasi oleh perusahaan langsung dicatat pada
buku khusus untuk barang konsinyasi. tetapi tetap dimasukkan dalam persediaan
dengan jurnal sebagai berikut:
Persediaan barang xxx
Utang Usaba .xxx
Pendapat Komisi xxx
b. Pada saat barang konsinyasi di jual.
Jumalnya
Kas xxx
Penjualan xxx
c. Pada saat pembayaran kepada konsinyasi
Jurnalnya:
Utang Usaba xxx
Kas xxx
Jumal penjualan diatas menumt PSAK bams disetor kepada consignor untuk barang-
kurang sesuai karena jika pemsahaan tidak barang yang telab dijual.
mencatat transaksi penjualan konsinyasi secara Berdasarkan jumal penjualan diatas menumt
terpisah, maka setelah jurnal penjualan bams pula pemyataan standart akuntansi keuangan
membuat suatu jumal pengakuan terhadap pencatatan transaksi penjualan konsinyasi bams
pembelian atau barga pokok penjualan yang dicatat dengan jurnal:
1. Penyerahan barang kepada pibak consignee
Pada waktu penerimaan barang konsinyasi tidak dibuatkan jumal tapi dicatat dalam
suatu memorandum yang menunjukan semua rincian yang berkaitan dengan
penerimaan barang konsinyasi.
Contob memorandum:
6 juni diterima 10 unit pesawat radio dari western co. konsinyasi, yang bams dijual
dengan barga @S85 perunit, komisi 20%.
2. Barang konsinyasi xxx
Hutang konsinyasi xxx
(Jumal untuk mencatat pembelian barang konsinyasi setelah dikurangi komisi).
3. Kas xxx
Penjualan xxx
(Jumal untuk mencatat penjualan)
4. Harga pokok penjualan xxx
Barang konsinyasi ' xxx
(Jurnal untuk mencatat pengeluaran barang konsinyasi)

69
Jumal Analisa Vol. 3 No. 2 September 2014
ISSN 2252-8485

Jadi menurut prinsip akuntansi berlaku umum. sebesar total harga pokok barang konsinyasi yang
butang dagang dicatat sebesar barga pokok diterima.
barang konsinyasi yang terjual dan bukan diakui
1. Untuk mencatat Pembelian kredit.
Jumalnya:
Pembelian xxx
Utang Dagang xxx
2. Untuk mencatat Penjualan kredit.
Jumalnya:
Piutang dagang .xxx
Penjualan kredit xxx
3. Untuk penjualan secara tunai.
Jumalnya:
Kas XXX

Penjualan Tunai xxx


4. Pembelian secara tunai
Jumalnya:
Pembelian xxx
Kas xxx
5. Untuk Mencatat barga pokok penjualan
Jumalnya:
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang dagangan xxx
Sebab dari permasalaban tersebut transaksi diperoleh dapat dimasukkan dalam laporan laba
penjualan konsinyasi belum sepenuhnya mgi sebagai tambaban pendapatan utama. Oleb
dipabami oleb PT. Matahari Department Store karena itu PT. Matahari lebib cocok
sehingga transaksi penjualan konsinyasi masib menggunakan metode laba terpisah, agar PT.
dicatat dengan system pencatatan yang sama Matahari bisa mengadakan pembukuan yang
dengan transaksi penjualan regular, yaitu laba tertib dan pencatatan laporan keuangan dapat
dari penjualan konsinyasi dicatat tidak terpisah disajikan secara wajar sesuai dengan keadaan
dengan laba dari penjualan regular (tergabung). yang sebenamya.
Hal ini mengakibatkan pengakuan pendapatan
komisi dari penjualan konsinyasi tidak dapat V . SiMPULAN
dibedakan antara laba konsinyasi dengan laba
rugi dari penjualan regular. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari
Sebamsnya PT. Matahari menggunakan Matahari Department Store sidoarjo, setelah
metode laba terpisah yaitu dimana pendapatan penulis melakukan beberapa pengamanat, maka
atau laba penjualan konsinyasi dengan laba kesimpulan yang dapat penulis kemukakan
penjualan regular dipisabkan, sehingga PT. adalah sebagai berikut:
Matahari bisa membedakan antara laba atau 1. Bahwa praktek akun yang dilakukan
pendapatan dari penjualan konsinyasi dan laba pemsahaan kurang sesuai dengan perlakuan
atau pendapatan penjualan regular. Dengan akun yang telab diterima oleb umum.
menggunakan metode laba terpisah keuntungan 2. Perusahaan melakukan pencatatan
dan manfaat yang diperoleh PT. Matahari penerimaan barang konsinyasi langsung
Department Store adalah memudahkan diakui sebagai persediaan pada sisi debet dan
pengecekan apabila terjadi kesalaban dalam pada sisi kredit diakui sebagai utang serta
pencatatan penjualan konsinyasi, pencatatannya pendapatan komisi. Padabal barang
akan lebib terinci dari barang-barang konsinyasi konsinyasi itu banya dititipkan pada
yang laku terjual dan belum terjual, dan juga pemsahaan bukan beli maka itu bukan
pemsahaan bisa mengetahui setiap keuntungan persediaan perusahaan dan bukan utang
yang dibasilkan pemsahaan dari penjualan pemsahan selama barang im belum terjual.
konsinyasi, karena pendapatan komisi yang

• «
70
3. PT. Matahari Department Store dalam
mencatat transaksi penjualan konsinyasi
menggunakan metode laba tidak terpisah
(tergabung) dengan metode ini pencatatan
atas laba transaksi konsinyasi digabung
dengan laba transaksi regular sehingga tidak
bisa dibedakan antara pendapatan atau laba
penjualan konsinyasi dengan pendapatan atau
laba penjualan regular.

VI.DAFTAR PLSTAKA

Arikunto, Suharsimi. -1998. Prosedur Peiicliiian.


Edisi Revisi Keempat, Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta.
Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting.
Edisi Ketujub. BPFE. Yogyakarta.
Drebin, Allan R. 1993. Advanced Accountitrg.
Diterjemakan oleb Freddy Saragib. Cetakan
Keenam Edisi Ketujub, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Hendriksen, Eldon S. 1999. Teori Akuntansi.
Jilid 1. Edisi Keempat. Terjemaban oleb
Nugrobo W. Erlangga. Jakarta.
Nazir, M. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta
Riyadi, Slamet. 2001. Metode Penelitian. EE
Universitas Dr. Soetomo. Surabaya.
S, Arifin. 1997. Pokok-pokok Akuntansi
Keuangan Lanjutan. Liberty. Yogyakarta.
S, Arifin, Drs, Mcom. Hons. 2000. Akt. Pokok-
pokok Akuntansi Lanjutan. Edisi Revisi,
Liberty. Yogyakarta.
Simamora, Henri. 1999. Akuntansi Manajemen.
Salemba Empat. Jakarta.
Sukesi, Ninik. 2006. Perlakuan Akuntansi
Penjualan Konsinyasi Dan Penyajiannya
Pada Laporan Keuangan. Koperasi
Karyawan "ECCINDO " Candi -Sidoarjo. EE
UM.S
Stewart, Gran. 1995. Manajemen Penjualan.
Terjemaban oleb Yobanes Budi Penerbit
Erlangga.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.
ALFABETA. Bandung.
Yunus. Hadori dan Hamanto. 1999. Akuntansi
Keuangan Lanjutan. BPFE. Yogyakarta.

You might also like