You are on page 1of 1

ABSTRAK

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan salah satu


penyebab kematian pada balita di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Berdasarkan catatan bulanan P2 ISPA Dinas Kesehatan Kabupaten Nias yang
wilayah kerjanya Kelurahan Ilir didapatkan bahwa rata-rata realisasi penemuan
penderita batuk bukan pneumonia setiap bulannya sebesar 20,22% pada tahun 2006
dan 49,64% pada tahun 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan
kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Ilir Gunungsitoli Kabupaten Nias tahun
2008. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain Cross-Sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di wilayah Kelurahan
Ilir Gunungsitoli dan sampelnya adalah diambil secara purposive yaitu balita
termuda dari keluarga yang tinggal di lingkungan 6, 7, dan 8 yang berjumlah 157
orang. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner,
observasi, dan pengukuran. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan
menggunakan uji Chi-Square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik.
Dari hasil penelitian didapatkan prevalens rate ISPA pada balita di wilayah
Kelurahan Ilir Gunungsitoli Kabupaten Nias tahun 2008 sebesar 79,6%. Hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 17 variabel yang diteliti, terdapat 7
variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA pada
balita yaitu : status gizi (p=0,015), ASI eksklusif (p=0,011), status imunisasi
(p=0,007), pendapatan keluarga (p=0,023), kelembaban ruangan (p=0,005),
ventilasi rumah (p=0,000), kepadatan hunian rumah (p=0,037).
Hasil analisis multivariat diperoleh bahwa faktor dominan yang
mempengaruhi kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Ilir Gunungsitoli Kabupaten
Nias tahun 2008 adalah ventilasi rumah, pendapatan keluarga, dan status ASI
eksklusif.
Dengan diketahuinya faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit
ISPA pada balita di wilayah Kelurahan Ilir Gunungsitoli ini maka diharapkan
kepada Kepala Lurah dan Kepala Puskesmas setempat untuk meningkatkan
penyuluhan tentang gizi yang baik, ASI eksklusif, imunisasi, dan persyaratan rumah
sehat. Bagi keluarga yang pendapatan keluarganya rendah supaya meningkatkan
taraf hidupnya, dan bagi yang kelembaban, suhu, ventilasinya kurang baik supaya
memperbaikinya, membuka jendela dan pintu setiap pagi, untuk rumah yang padat
penghuninya supaya menyiapkan kamar yang cukup luas untuk anak balitanya.

Kata Kunci : ISPA, Balita, Faktor Berhubungan

4
Universitas Sumatera Utara

You might also like