You are on page 1of 2

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51078/PP/M.

XB/15/2014

I. POKOK PERMASALAHAN
1. Perbedaaan besarnya penyesuaian fiskal positif menurut LPP nett setelah
pembahasan akhir dan SKPKB dikarenakan pada waktu pembuatan Nota
Penghitungan, Pemeriksa menggabungkan penyesuaian fiskal positif sebesar Rp.
4.381.888.573 dengan kerugian atas penghasilan yang bersifat final sebesar Rp.
613.300.425
2. Terbanding memasukan seluruh penghasilan / Penghasilan Bruto sebagai
pembagi adalah : Jasa Giro, Bunga Obligasi, Penjualan efek dan Right
(dikenakan PPh Final); Dividen (dikenakan tarif umum); dan Keuntungan yang
belum terealisasi ( belum dikenakan PPh);
3. Terbanding memasukan pembagi berupa penghasilan Keuntungan yang belum
terealisasi karena atas penghasilan ini merupakan penghasilan yang dikenakan
PPh Final pada saat efek (saham/obligasi) itu dilepas/dijual.
4. Menurut Pemohon Banding sesuai dengan pendapat Auditor Independen melalui
surat No. 035/OL/0311/DBSD tanggal 31 Maret 2011, keuntungan yang belum
direalisasi atas perdagangan efek saham bukan merupakan penghasilan dan
hanya bersifat sementara. Dengan demikian tidak dimasukan dalam komponen
penghasilan bukan obyek pajak dan perhitungan bobot untuk mendapatkan
koreksi biaya guna mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang
merupakan penghasilan bukan obyek pajak ("Perhitungan Bobot")
5. Mayoritas reksa dana masuk dalam KPP Perusahaan Masuk Bursa, termasuk
salah satunya produk PT NISP Asset Management yang lain yaitu Reksa Dana
NISP Dana Handal mengalami hal yang sama dengan reksa dana ini dan
diputuskan bahwa KPP PMB mengikuti perhitungan seperti yang disampaikan
oleh Wajib Pajak (Pemohon Banding)
6. Menurut pemohon banding bahwa join cost (yang merupakan koreksi positif)
adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang
pajaknya bersifat final adalah sebesar Rp. 2.421.039.939,00 = (52,94% x Rp.
4.573.582.561,00)
7. Menurut Terbanding besarnya biaya untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yang dikenakan tarif umum = 47,06% x 4.573.582.561
= 2.152.542.622;
bahwa penyesuaian fiscal positif menurut Pemohon Banding adalah sebesar
Rp.4.573.582.561,00 - Rp. 2.152.542.622,00 = Rp. 2.421.039.939,00
II. MANAJEMEN PAJAK
Wajib Pajak sudah benar dalam mengambil tindakan banding atas koreksi
positif yang dilakukan fiskal. Dalam aturan perpajakan penghasilan investasi
yang dikenakan Pajak Penghasilan final seperti bunga obligasi, bunga deposito
dan keuntungan penjualan saham di bursa efek. Berdasarkan Pasal 13 Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010, pengeluaran atau biaya untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan final
tidak dapat dikurangkan dalam SPT Tahunan dalam menghitung Penghasilan
Kena Pajak. Sebagian penghasilan investasi dikenakan Pajak Penghasilan dengan
tarif umum atau bersifat tidak final. Dengan demikian, pengeluaran atau biaya
untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan jenis ini dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto dalam rangka menghitung Penghasilan Kena
Pajak. Pendapat Auditor dapat digunakan sebagai bukti adanya perhitungan pajak
yang tepat
Untuk pengeluaran atau biaya yang tidak dapat dipisahkan secara jelas, atau
disebut biaya bersama (joint cost), maka pembebanannya dilakukan melalui
alokasi secara proporsional. Biaya-biaya bersama yang menjadi dasar alokasi
pembebanan dalam rangka menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak adalah
biaya bersama setelah dilakukan penyesuaian/koreksi fiskal sesuai
dengan ketentuan Pajak Penghasilan.
Biaya-biaya yang dibebankan seharusnya juga lebih detail dan dibebankan
secara tepat, hal ini untuk menghindari adanya kecurigaan fiskal terhadap biaya
biaya yang tidak dapat dibebankan.

You might also like