Professional Documents
Culture Documents
1. Teori Terprogram
Teori ini mengatakan bahwa sistem imun telah diprogram untuk menurun
dari waktu ke waktu, dimana akan meningkatkan kerentanan untuk penyakit
infeksi, menua dan kematian. Teori ini mengatakan puncak dari sistem imun
adalah saat pubertas dan secara bertahap menurun seiring dengan
bertambahnya umur. Contohnya, ketika seseorang bertambah tua, efektifitas
dari antibodi menghilang dan hanya sedikit dari penyakit-penyakit baru yang bisa
dilawan oleh tubuh, dimana bisa menyebabkan stress seluler dan kematian. Dan
disregulasi dari respon imun dihubungkan dengan penyakit kardiovaskuler,
inflamasi, Alzheimer, dan kanker.2,3
2. Teori kerusakan
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. August Weismann pada
tahun 1882. Teori ini mengatakan bahwa penuaan terjadi akibat penggunaan
yang terus-menerus dan injury pada sel dan jaringan tubuh. Teori ini mengatakan
bahwa tubuh seperti mesin, fungsi tubuh akan menurun dengan penggunaan
terus-menerus dan akibat penggunaan yang tidak semestinya (merokok dan diet
yang buruk).2
Pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Gerschman pada tahun 1954, tetapi
dikembangkan oleh Dr. Denham Harman, menyatakan bahwa proses menua
normal merupakan akibat kerusakan jaringan oleh radikal bebas. Harman
menyatakan bahwa mitokondria sebagai generator radikal bebas, juga
merupakan target kerusakan dari radikal bebas tersebut.2
Radikal bebas adalah senyawa kimia yang berisi elektron tidak
berpasangan. Radikal bebas tersebut sebagai hasil sampingan berbagai proses
seluler atau metabolism normal yang melibatkan oksigen. Sebagai contoh adalah
Reactive oxygen species (ROS) yang dihasilkan selama metabolisme normal.
Karena elektronnya tidak berpasangan, secara kimiawi radikal bebas akan
mencari pasangan elektron lain dengan bereaksi dengan substansi lain terutama
dengan protein dan lemak tidak jenuh. Melalui proses oksidasi, radikal bebas
yang dihasilkan selama fosforilasi oksidatif dapat menghasilkan berbagai
modifikasi makromolekul.1,5
Teori ini menyatakan kerusakan DNA terjadi terus menerus didalam sel
organisme hidup. Sebagian besar kerusakan tersebut dapat diperbaiki, beberapa
terakumulasi. DNA polymerase dan berbagai mekanisme perbaikan lainnya tidak
dapat memperbaiki kerusakan secepat kerusakan tersebut terbentuk. Mutasi
genetik dapat terjadi dan terakumulasi seiring peningkatan usia yang
menyebabkan malfungsi sel.2,3
DAFTAR PUSTAKA