Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit perlu diterapkan pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit (PPI RS) sangat penting karena menggambarkan mutu
pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit infeksi baru.
Wabah atau kejadian luar biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya,
sehingga kewaspadaan melalui surveillans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya
perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat
dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu disusun suatu pedoman kerja bagi Tim
PPI RS.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bogor adalah salah satu anggota dari Hermina Hospital
Group. RSIA Hermina Bogor adalah Rumah Sakit Swasta yang mengkhususkan diri dalam
bidang Spesialistik Kebidanan dan Kandungan dan Kesehatan Anak serta ditunjang dengan
Spesialistik lain. Berdiri tahun 2002 berada di Jalan Ring Road 1 Kav 23,25,27, Perumahan
taman yasmin Bogor
Kondisi awal :
Luas lahan 4985 m2 ( memiliki Bangunan 6 lantai, dengan luas bangunan 12.014 M2 ).
Kapasitas Rawat Inap : 95 tempat tidur ( perawatan ibu 33 tt , perawatan anak 33 tt,
perawatan perinatologi 8 tt , NICU/PICU/ICU 5 tt , perawatan umum 11 tt
Pola pelanggan yang lebih dari 40% adalah pasien dengan jaminan,
Kebutuhan efisiensi untuk pelayanan kesehatan karyawan yang memerlukan rawat inap
Tahun 2010 pertanggal 11 Oktober 2010 telah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak tipe B
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1481/Menkes/SK/X/2010 Tanggal 11
Oktober 2010, dan Ijin Operasional RS berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung Jawa Barat No. 445/Kep 55/I/IPMRS-BPPT/2011
2
BAB III
I. VISI
Menjadi Rumah Sakit dengan unggulan pelayanan Ibu dan Anak yang terkemuka
diwilayah cakupannya dan mampu bersaing di era globalisasi
II. MISI
2. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar mampu memberikan
3. Melakukan pengolahan rumah sakit secara profesional agar efisiensi dan efektifitas
yang tinggi
III. FALSAFAH:
IV. NILAI
V. TUJUAN RS
3
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS
4
BAB V
direktur RS
Wadir Medis
Ketua PPI/IPCO
Sekretaris/IPCN
1.1. Ketua / IPCO : Manajer Pelayanan Medis// Kains ICU/ Kains OK (IPCO = Infection
Prevention Control Officer)
5
1.3.f. Ka.Urusan Tata Boga
6
BAB VI
URAIAN JABATAN
7
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
13. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
14. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
15. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.
16. Bersama IPCN Menyusun prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada
kasus yang terjadi di rumah sakit.
17. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang
rasional berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap
antibiotika dan menyebarluaskan resistensi antibiotika
II IPCN 1. Bersama IPCO menyusun standard pelayanan (SOP, Juknis, Format-
format) PPI dan mensosialisasikannya
2. Melaksanakan administrasi PPI (pelaporan, analisa & evaluasi, Panitia
PPI, akreditasi RS)
3. Melaksanakan pemantauan langsung dilapangan terhadap pelaksanaan
seluruh SOP PPI
4. Mengidentifikasi kasus PPI/Potensial infeksi nosokomial di lapangan
5. Melaksanakan kegiatan lapangan yang berhubungan dengan pelayanan
PPI
6. Melakukan surveilens PPI di lapangan
7. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait
8. Memberi masukan kepada manajemen untuk pengadaan alat kesehatan,
alat umum, bahan/material yang dibutuhkan di lapangan yang terkait
dengan pelayanan PPI
9. Sebagai konsultan dan pengajar materi PPI di Rumah Sakit
10. Bekerjasama dengan IPCO memonitor, menginvestigasi, melakukan
kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB
serta melaporkannya ke Ketua Panita PPI serta melakukan langkah
8
perbaikan terhadap kesalahan yang terjadi.
11. Memberi konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang
diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
12. Memberikan penyuluhan tentang PPI kepada pengunjung dan keluarga
pasien
III IPCLN 1. Mengisi formulir deteksi kecurigaan infeksi di ruangan / instalasi
masing-masing dan melaporkannya ke IPCN melalui Ka.Instalasi
2. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB dan
konsultasi prosedur yang harus dijalankan.
3. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan
Keperawatan serta pemantauan pelaksanaan SPO.
4. Mengawasi penggunaan APD oleh staf Keperawatan
5. Mengawasi pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan
6. Memberi penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-
masing
IV. Anggota :
a. Ka.Inst. 1. Memonitor dan memfasilitasi pelaksanaan Program PPI di bidangnya
Pelayanan 2. Memberikan masukan program pendidikan dan pelatihan untuk semua
Medis karyawan di jajarannya
3. Ikut berperan dalam melakukan investigasi masalah infeksi atau KLB
yang terjadi di RS
4. Memberi masukan tentang status kesehatan karyawan dan
merekomendasikan upaya pencegahan penularan infeksi
5. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan Program PPI di instalasi
masing-masing
b. Ka.Inst. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan
Laboratorium laboratorium.
2. Melaporkan hasil kultur dan uji sensitivitas obat
3. Mengawasi penggunaan APD oleh staf laboratorium.
4. Melaksanakan SPO PPI di laboratorium.
9
c. Ka. Inst. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan radiologi.
Radiologi 2. Mengawasi penggunaan APD oleh staf radiologi
3. Mengawasi pengelolaan limbah radiologi
4. Mengawasi pelaksanaan tindakan HSG
d. Ka. Inst. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan farmasi.
Farmasi 2. Memberikan data jenis dan jumlah pemakaian antibiotik di RS dan
melaporkannya ke IPCO
e. Kepala 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan Tata graha
Urusan – Kesling.
TataGraha dan 2. Mengawasi penggunaan APD
Kesling 3. Mengawasi penggunaan desinfektan
4. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Tata Graha – Kesling
5. Mengawasi pengendalian serangga
6. Mengawasi pembuangan sampah akhir medis dan non medis
7. Melakukan pengawasan bakteriologi, air bersih dan makanan di
Rumah Sakit
f. Ka. Ur. Tata 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan Tata Boga.
Boga 2. Mengawasi penggunaan APD
3. Mengawasi penyimpanan dan pengolahan makanan
4. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Tata Boga
g. Ka. Ur. 1. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan Laundry.
Laundry 2. Mengawasi penggunaan APD
3. Mengawasi pengelolaan Linen infeksi dan non infeksi
4. Mengawasi penggunaan detergen
5. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Laundry
BAB VII
10
TATA HUBUNGAN KERJA
PELAYANAN MEDIS
LAUNDRY RADIOLOGI
IPSRS
FARMASI
PANITIA PPI
PERSONALIA
LABORATORIUM
TATA GRAHA -
KESLING UPS
TATA BOGA
KEPERAWATAN
Keterangan :
1. Komite Medis :
1.1. Sebagai salah satu panitia di bawah sub komite lain-lain komite medis
2. Keperawatan :
2.2. Sebagai pelaksana Program PPI di RI, RJ, OK, IGD, VK, PERINA/ICU
3. Instalasi farmasi :
4. Instalasi laboratorium :
11
5. Instalasi radiologi : Pengawasan pembuangan limbah radiologi
8. Rumah tangga :
7.2. IPSRS : pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi alat kesehatan dan alat
umum.
7.4. Tata Boga : pengelolaan makanan dan minuman pasien dan karyawan
VIII
12
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
2. PENGUASAAN 1. Mengetahui jenis – jenis format surveilans serta cara, dan tujuan
SURVEILANS pengisiannya
13
2. Mengetahui metode pengumpulan data dan mampu melakukannya
3. Mengetahui metode pengolahan dan analisa data serta mampu
melakukannya sampai dengan membuat kesimpulan
3. KONSEP 1. Mengetahui Konsep sterilisasi (mulai proses dekontaminasi-
STERILISASI distribusi)
2. Mengetahui tentang alat dan bahan yang dipakai untuk sterilisasi
pelayanan
3. Mengetahui metode sterilisasi untuk setiap alat kesehatan yang
dipakai
IPCN level III Mahir dan mampu membuat / mengembangkan Adanya sistem /
sistem dan diimplementasikan untuk kepentingan di program / ketentuan
tingkat HHG, mampu mengajar di level direksi baru yang sah berlaku
14
HHG, mampu melakukan penelitian serta sebagai Grup.
konsultan PPI di tingkat Grup.
15
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pelaksanaan kegiatan orientasi di RSIA Hermina Bogor dilaksanakan dalam bentuk diklat yang
di bagi 2 kategori kegiatan orientasi, yaitu:
1. KEGIATAN ORIENTASI
1.1 Karyawan baru di RSIA Hermina Bogor
1.2 Perawat mutasi di Ruang Perina/ICU
1.3 Petugas IPCN baru
2. RINCIAN KEGIATAN :
2.1 Karyawan baru di RSIA Hermina Bogor
2.1.1 Struktur Organisasi Panitia PPI-RSIA Hermina Bogor
2.1.2 Pengertian Infeksi di rumah sakit
2.1.3 Rantai penularan penyakit infeksi
2.1.4 Kewaspadaan standart
2.2 Perawat mutasi ke ruangan PERINA/ICU
2.2.1 Struktur Organisasi Panitia PPI-RS
2.2.2 Pengertian Infeksi di Rumah Sakit
2.2.3 Rantai Penularan Penyakit Infeksi
2.2.4 Kewaspadaan Standart
2.2.5 Kewaspadaan isolasi
2.2.6 Batasan Operasional diagnosa Penyakit Infeksi nosokomial
(ILO,ISK,IADP,VAP, Dekubitus, Diare,Phlebitis)
2.3 Petugas IPCN baru
2.3.1 Peminatan di pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
2.3.2 Struktur organisasi tim PPI-RS
2.3.3 Pengertian Infeksi di Rumah Sakit
2.3.4 Rantai Penularan penyakit infeksi
2.3.5 Kewaspadaan standart
2.3.6 Kewaspadaan isolasi
16
2.3.7 Batasan Operasional diagnosa Penyakit Infeksi nosokomial
(ILO,ISK,IADP,VAP, Dekubitus, Diare,Phlebitis, Endometritis)
2.3.8 SPO yang berkaitan dengan infeksi nosokomial
2.3.9 Program Pencegahan dan pengenddalian infeksi nosokomial
2.3.10 Alur dan pelaporan kejadian infeksi nosokomial
2.3.11 Pembuatan laporan Pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
2.3.12 Penggunaan lembar survey IPCN
17
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. KEGIATAN RAPAT
1.1.c. Dihadiri oleh Sekretaris dan seluruh anggota Panitia PPI RS, staf K-3 RS
1.1.e. Notulen rapat diberikan kepada Direktur melalui Wakil Direktur Medis
sebagai masukan dan evaluasi.
1.2.c. Dihadiri oleh IPCO, IPCN, Wakil Direktur medis dan staf Departemen terkait
1.2.e. Notulen rapat dan diberikan kepada Direktur Utama melalui Direktur Medis
sebagai masukan dan evaluasi.
1.3. Rapat Lain – Lain : dilaksanakan sesuai jadwal rapat masing - masing
18
BAB XI
MONITORING : PENCATATAN, PELAPORAN, DAN
PENYELENGGARAAN RAPAT
19
1.2.8 Form kegiatan pemantauan Tromboplebitis Nosokomial
1.3 Pencatatan kegiatan Pemantauan Penggunaan Antibiotika Rasional dilakukan dengan
menggunakan format sebagai berikut (terlampir) :
1.3.1 Form Rekap hasil kultur pola kuman
1.3.2 Form Rekap hasil uji sensitifitas antibitiotika
1.4 Pencatatan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan untuk karyawan dilakukan oleh bagian
personalia untuk dibahas dalam rapat Panitia PPI RS
1.5 Laporan Panitia PPI berupa :
Periode Penanggung
No. Laporan Keterangan
jawab
1 Laporan kegiatan pemantauan Bulanan & IPCN merupakan rekapitulasi
kejadian infeksi Triwulan kejadian Infeksi dari data
harian
2 Laporan pelaksanaan Triwulan IPCN Merupakan rekapitulasi
standart precaution per hasil pemantauan lapangan
instalasi yang dilakukan oleh IPCN
3 Laporan Pola kuman & Uji Triwulan IPCN & merupakan rekapitulasi
sensitifitas Antibiotika Ka.Inst.Lab per-triwulan pola kuman
ruangan dari sampel darah,
sampel urine, pus, swab
tenggorok, sputum &
rekapitulasi Per-semester
uji sentisitivitas antibiotik
dari kultur darah pasien
4 Laporan pencapaian standar Triwulan IPCO -
mutu
5 Laporan pelayanan sterilisasi Triwulan IPCN & Termasuk pelaporan tentang
Ka.Per.OK penerimaan dan
pendistribusian semua
barang / bahan yang
disterilkan
6 Laporan pembuangan sampah Triwulan Kesling -
7 Laporan hasil pemeriksaan semester Kesling -
20
baku mutu air
8 Laporan pengelolaan linen Triwulan Ka.ur.Laundry -
Seluruh laporan ditandatangani oleh IPCN, mengetahui IPCO dan diserahkan ke Ketua
Panitia PPI RS
-------0000000-------
21
DAFTAR KEPUSTAKAAN
22