You are on page 1of 17

CRITICAL BOOK REPORT

MK.ILMU KEWARGANERGARAAN

Skor Nilai :

ILMU KEWARGANEGARAAN
( Dr.Denny Setiawan, M.Si )

NAMA MAHASISWA : ADETYA ISKANDAR


NIM : 3183111033
DOSEN PENGAMPU : Dr. Deny Setiawan, M.Si
MATA KULIAH : Ilmu Kewarganegaraan
KELAS : REGULER B/2018

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan yang maha Esa,atas
berkat dan rahmatnya .Critical Book Report saya ini sampai ketangan Dosen
Pengampuh.
Sebagai mana Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kuliah yaitu Ilmu Kewarganegaraan .Critical Book Report ini ditugaskan agar
setiap mahasiswa mampu mengkritisi sebuah Buku beserta pembandingnya,dengan
baik.
Critical Book Report saya ini berjudul Ilmu Kewarganegaraan ,disini akan
dejelaskan begaimana Ilmu Kewarganegaraan itu .
Sebelumnya saya ucapkan Terima Kasih kepada Dosen Pengampuh saya,yang
telah memberikan dan menjelaskan pedoman dan cara mengerjakan Critical Book
Report ini .Semoga Critical Book Report ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL/COVER

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1

1.1 Rasionalisasi ................................................................................................................. 1


1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan....................................................................................................... 1
1.4 Informasi Bibliografi .................................................................................................. 2

BAB II RINGKASAN BUKU.......................................................................................................... 3

2.1 Ringkasan Buku Utama ............................................................................................. 3


2.2 Ringkasan Buku Pembanding ................................................................................. 6

BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 11

3.1. Keunggulan dan Kekurangan Buku ................................................................... 11


3.2. Analisis Buku ............................................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP....................................................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 13


3.2. Saran ............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi
Ilmu Kewarganegaraan adalah studi yang berhubungan dengan tugas - tugas
pemerintahan dan hak – kewajiban warganegara.Namun menurut Ahmad Sanusi
Ilmu Kewarganegaraan disiplin ilmu politik yang mana berfokus studinya mengenai
kedudukan dan peranan hak dan kewajibannya sesuai dan sepanjang batas batas
konstitusi negara yang bersangkutan.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pogram pendidikan berdasarkan nilai - nilai
pancasila sebagai wahana dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa indonesia yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari - hari baik sebagai individu ,anggota
masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama,sosial - kultural,bahasa, usia, dan
suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,terampil,dan
berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Ilmu Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewarganageraan ialah hal yang tidak
dapat dipisahkan maka dari itu Sebagai mana Laporan ini saya buat untuk
membandingkan dua buku yang dimana mana Critical Book Report ini saya buat
untuk memenuhi tugas saya selaku mahasiswa dalam mengkritisi buku.
Laporan Critical Book Review ini diharapkan sebagai sumber pengetahuan bagi
mahasiswa .yang dimana berisi kelemahan dan kekurangan buku yang di bahas
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Laporan Critical Buku ini adalah untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan buku dan sebagai pemenuhan tugas saya sebagai
mahasiswa dan pada dasarnya tujuan penulisan laporan ini tidak ingin menghina dan
merendahkan Penulis.
1.3 Manfaat Penulisan
1. Mengetahui kekurangan dan kelebihan Buku yang dibahas
2. Sebagai sumber wawasan dan pengetahuan

1
1.4 Informasi Bibliografi
A. BUKU UTAMA
JUDUL : ILMU KEWARGANEGARAAN
EDISI : PERTAMA
PENGARANG : Dr. DENY SETIAWAN, M.Si
PENERBIT : LARISPA INDONESIA
KOTA TERBIT : MEDAN
TAHUN TERBIT : 2015
ISBN : 978 – 602 – 72820 – 4 – 9

B. BUKU PEMBANDING
JUDUL : PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
EDISI : KEDUA
PENGARANG : NURYADI DAN TOLIB
PENERBIT : PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN,
BALITBANG,KEMDIKBUD
KOTA TERBIT : JAKARTA
TAHUN TERBIT : 2016
ISBN : 978 – 602 -427 – 091 – 9

2
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Ringkasan Buku Utama
BAB 1 HAKEKAT ILMU KEWARGANEGARAAN
Ilmu Kewarganegaraan adalah studi yang berhubungan dengan tugas - tugas
pemerintahan dan hak – kewajiban warganegara.Namun menurut Ahmad Sanusi
Ilmu Kewarganegaraan disiplin ilmu politik yang mana berfokus studinya mengenai
kedudukan dan peranan hak dan kewajibannya sesuai dan sepanjang batas batas
konstitusi negara yang bersangkutan.
Ilmu Kewarganegaraan ialah ilmu yang mempelajari tentang warga negara sutau
negara hukum tata negara.Yang dipelajari antara lain siapa yang disebut warga
negara,apa yang menjadi hak dan kewajiban,cara memperoleh dan hilangnya
kewarganegaraan,wilayah tempat tinggal warga negara dsb.
Tujuan IKN yaitu untuk mengembangkan konsep,teori mengenai peranan warga
negara dalam berbagai kehidupan yang meliputi hak dan kewajiban,kegiatan dasar
manusia,yang diorganisir secara ilmiah,pedagogis,dan psikologis.
BAB 2 CIVICS DAN PERKEMBANGANNYA
Pendidikan Kewarganegaraan pada awalnaya diperkenalkan di Amerika Serikat
pada tahun 1790 dengan tujuan meng – Amerikakan bangsa Amerika.Sedangakan di
Indonesia Civic dan Civic Education muncul pada tahun 1957 dengan istilah
kewarganegaraan.
Dalam Pembelajaran Pendiikan Kewarganegaraan terdapat kompetensi dasar
yaitu :
1. Kecakapan dan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Kewarganegaraan
(Civic Knowledge).
2. Kecakapan dan Kemampuan sikap Kewarganegaraanm (Civic Dispositions).
3. Kecakapan dan Kemampuan mengartikulasi keterampilan Kewarganegaraan
(Civic Skills).

Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi ialah merupakan sumber


nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi
sedangkan misi Pendidikan Kewarganegaraan membantu mahasiswa dalam

3
memantapkan kepribadiannya ,agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai nilai
dasar pancasila ,rasa kebangsaan,dan cinta tanah air.

BAB 3 WARGA,NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN


UU no 12 tahun 2006 menyatakan Warga Negara Republik Indonesia adalah
orang – orang yang berdasarkan perundang – undangan dan perjanjian – perjanjian
atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi Warga
Negara Republik Indonesia.
Warga Negara Indonesia ialah orang - orang bangsa indonesia asli dan orang -
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang – undang sebagai warga negara.
Penentuan warga negara indonesia di tentukan dengan adanya asas asas yaitu :
1. Asas Kewarganegaraan berdasarkan kelahiran yang diman terbagi dua yaitu
(1) asas ius Sanguinis( keturunan),(2) asas ius Soli (tempat).
2. Asas Kewarganegaraan berdasarkan Perkawinan
3. Asas Kewarganegaraan berdasarkan Naturalisasi

Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu


dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan,yang
dimana suatu negara dapat terjadi karena adanya teori Kontrak sosial,kedaulatan,
kekuasaan, hukum alam, dan bentuk negara indonesia ialah demokrasi

BAB 4 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Hak dapat diartikan sesuatu yang benar ,kewenangan,kekuasaan untuk berbuat
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Pokok Hak dapat dibedakan menjadi 2
yaitu hak mutlak dan Hak nisbi.
Kewajiban Warga Negara menjadi sesuatu yang penting bagi negara dalam
melaknsanakan tujuan negara. Asas Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
diatur dalam UUD 1945 dalam pasal,27,28,29,30,31,33,dan 34.
BAB 5 INDENTITAS NASIONAL
Indentitas nasional dapat diartikan sebagai “Jatidiri Nasional” atau “ Kepribadian
Nasional” atau suatu ciri yang khas yang dimiliki suatu bangsa yang secara filosofis
membedakannya dari bangsa lain.
Dasar lahirnya Indentitas Nasional ialah karena faktor faktor yang meliputi
primordial, sakral, tokoh, Bhineka Tunggal Ika, sejarah, dan Perkembangan

4
ekonomi.Dalam konteks lainnya indentitas nasional lahir atas kesamaan seperti
senasip sependeritaan mengusir penjajah,kesamaan geografis,dll.
Unsur – unsur menjadi komponen indentitas nasional ialah diantaranya pola
perilaku,lambang – lambang, alat – alat perlengkapan dan tujuan yang ingin di capai.
BAB 6 HAKIKAT KONSTITUSI
Konstitusi sebagai keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara ,berupa
suatu kumpulan peraturan yang membentuk,mengatur atau memrintah dalam
pemerintahan suatu negara.
Kedudukan formal konstitusi di setiap negara memiliki 2 kedudukan yaitu : (1)
Konstitusi sebagai hukum dasar (2) Konstitusi sebagai hukum yang tertinggi.
Konstitusi memiliki tujuan yatu (1) memberi pembatasan sekaligus pengawasan
terhadap negara politik.(2) Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri.(3)
memberi batasan – batasan ketetapan bagi para penguasa negara dalam
menjalankam kekuasaannya
UUS 1945 sebagai konstitusi negara republik indonesia yang pernah
diamandemen sebanya 4 kali
BAB 7 DEMOKRASI DAN PENDIDKAN DEMOKRASI
Demokrasi ialah suatu pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk
rakyat.Dilihat dari sistem pemerintahan ,demokrasi terbagi 2 macam yaitu sistem
presidensil dan sistem parlementer.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Demokrasi Terpimpin 1959 – 1965
2. Demokrasi pancasila 1965 – 1998
3. Demokrasi era reformasi 1998 – sekarang
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara agar
memahami ,menghayati,mengamalkan,dan mengembangan konsep,prinsip,dan nilai
demokrasi sesuai dengan status dan perannya dalam masyarakat.

5
2.2 Ringkasan Buku Pembanding
BAB 1 NILAI – NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA DAN PRAKTIK
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pada dasarnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Republik Indonesia
adalah sistem pemerintahan presidensial. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam hal
operasionalisasi sistem pemerintahan seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang Dasar NRI Tahun 1945 sebelum perubahan dengan yang tercantum dalam
Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sesudah perubahan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan
bukan pemisah kekuasaan. Pembagian kekuasaan di negara kita dilakukan dengan
dua cara, yaitu secara horisontal (pembagian kekuasaan negara antara lembaga-
lembaga negara yang sederajat) dan vertikal (pembagian kekuasaan negara antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah/provinsi/kabupaten/kota).
Kementerian negara dibentuk bertujuan untuk membantu presiden dalam
melaksanakan berbagai urusan pemerintahan. Setiap kementerian dipimpin oleh
seorang menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.
Pemerintahan daerah baik itu provinsi ataupun kabupaten/ kota merupakan
wujud dari pola pembagian kekuasaan secara vertikal. Pemerintahan daerah
menyelenggarakan semua urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya
berdasarkan pada asas otonomi dan tugas perbantuan.
Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara merupakan nilai hakiki
yang harus termanisfestasikan dalam simbol-simbol kehidupan bangsa, lambang
pemersatu bangsa, dan sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah harus termanifestasikan di setiap
proses perumusan kebijakan dan implementasinya.

6
BAB 2 KETENTUAN UUD NRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNAGARA

Wilayah Negara Indonesia diatur dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik


Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan ketentuan Pasal 25 A, Negara Indonesia
merupakan negara kepulauan yang bercirikan nusantara.

Warga Negara dan Penduduk Indonesia diatur dalam Pasal 26 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Penduduk Indonesia terdiri atas Warga Negara
Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di wilayah Indonesia. Sedangkan yang
menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang orang Indonesia asli dan orang asing
yang disahkan menjadi Warga Negara Indonesia.

Kemerdekaan beragama di Indonesia diatur dalam Pasal 28 E, Pasal 28 I, dan


Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945. Kemerdekaan
beragama merupakan hak setiap warga negara untuk memeluk dan beribadat sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang diyakininya. Kemerdekaan beragama tidak
diartikan sebagai kebebasan untuk tidak bergama, serta tidak diartikan sebagai
kebebasan untuk memaksakan ajaran agama kepada orang lain.

Sistem pertahanan dan kemanan negara Indonesia diatur dalam Pasal 30 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistem pertahanan dan kemanan yang
dikembangkan adalah sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta dengan TNI
dan POLRI sebagai kekuatan utama, sedangkan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Sistem pertahanan dan keamanan negara tidak akan kokoh apabila tidak didukung
oleh kesadaran bela negara dari setiap Warga Negara Indonesia.

BAB 3 KEWENANGAN LEMBAGA – LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NEGARA


REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam


negara atau masyarakat berupa proses alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat
dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di antara kegiatan-kegiatan politik
tersebut.

7
Suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas yang
terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya diatur dalam
konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya.
Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam
masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-kelompok tersebut
tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut serta dalam
membentuk kebijakan negara.
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan
masyarakat yang bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan mayarakat duduk
bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi bersama dan
sekaligus merencanakan bersama apa yang mau dilakukan dan hendak dikerjakan di
masa mendatang.

BAB 4 HUBUNGAN STRUKTUAL DAN FUNGSIONAL PUSAT DAN DAERAH

Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas


desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan
kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi
daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam rangka


memperbaiki kesejahteraan rakyat, dimana pengembangan suatu daerah dapat
disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan
daerah masing-masing.

Penyelenggara pemerintahan pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah di


Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri negara. Dalam
menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat menggunakan asas
desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi dan tugas
pembantuan. Asas medebewind merupakan keikutsertaan pemerintah daerah untuk

8
melaksanakan urusan pemerintah yang kewenangannya lebih luas dan lebih tinggi di
daerah tersebut
Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pada semua
aspek pemerintahan.
BAB 5 INTERGRASI NASIONAL DALAM RANGKA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Sikap-sikap yang harus dihindari agar toleransi tetap ada dan terjaga sehingga
kehidupan beragama di masyarakat aman dan damai adalah fanatisme yang
berlebihan, ekstremisme, dan eksklusivisme.
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam membela negara dari segala
macam ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam.
Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan
politis. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah
kemampuan. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau
bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. Gangguan
adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).
BAB 6 ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL
IKA
Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja,
melainkan juga meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial.
Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah
potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Dikatakan
sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa
Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak
dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya
perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai
negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.

9
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam
negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut
biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.
Ancaman yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam membangun integrasi
nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-militer pun tidak kalah
bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan Nonmiliter yang tidak
kalah hebat dengan strategi untuk mengatasi ancaman militer. Strategi pertahanan
non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan,
teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.
BAB 7 WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa,
sejarah serta berpemerintahan sendiri. Adapun berbangsa adalah manusia yang mempunyai
landasan etika, bermoral, dan berakhlak muliadalam bersikap mewujudkan makna sosial dan
adil.
Negara adalah suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui
adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Adapun, bernegara adalah manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di
dalam satu wilayah Indonesia dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu
secara emosional dan rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara selektif ke dalam
sikap dan perilaku antarsesama yang berbeda ras, agama, asal keturunan, adat, bahasa, dan
sejarah.
Kesadaran adalah sikap menyadari bahwa kita berbeda dengan yang lain. Artinya,
menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam sejarah
berdirinya bangsa Indonesia.

10
BAB 3
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. Keunggulan dan Kekurangan Buku


Halaman Depan/Cover
Buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan,M.Si menggambarkan kewarganegaraan
dengan Garuda pancasila,petadonesia,gedung DPR,dan dilandaskan pada bendera
mera putih sedangkan buku PPKN karya Nuryadi dan Tolib menggambarkan
kewarganegaraan dengan Garuda Pancasila,dan sekolompok orang dewasa.
Daftar isi
Buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan memiliki 7 daftar isi yang berisikan inti dari
pelajaran PPKN yaitu ,Hakikat Ilmu kewarganegaraan,civic dan
perkembangannya,warga negara,dan kewarganegaraan,hak dam kewajiban warga
negara,indentitas nasional ,dan demokrasi sedangkan buku PPKN karya Nuryadi dan
Tolib juga memiliki 7 daftar isi namun berintikan tentan pancasila ,bhinneka tunggal
ika dan UUD 1945 saja.
Daftar Pustaka
Buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan,M.Si memiliki referensi di daftar pustaka
dari tahun 1999 sampai 2012 sedangkan buku PPKN karya Nuryadi dan Tolib
memiliki referensi di daftar pustaka dari tahun 1992 sampai 2015.
3.2. Analisis Buku
1. Pada buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan, M.Si Pendidikan Kewarganegaraan
dimaksud membangun warga negara yang baik yaitu bukan hanya warga negara
yang patuh tetapi juga warga negara yang bersifat demokraso menjunjung HAM
dan memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi
agama,kultural,bahasa, usia,cerdas,terampil dan berkarakter yang berlandaskan
pancasila dan UUD1945 sedangkan PPKN karya Nuryadi dan Tolib menjelaskan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai upaya membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang
dijiwai oleh nilai nilai Pancasila, UUD 1945,semangat Bhinneka Tunggal Ika ,dan
Komitmen NKRI.

11
2. Pada buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan, M.Si menjelaskan secara detail
Penyebab kehilangan kewarganegaraan indonesia yang diatur pada Bab 4
tentang kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia pada pasal
23,24,25,26,27,28,29,dan 30 UU no 12 tahun 2006 ,namun pada buku buku
PPKN karya Nuryadi dan Tolib menjelakan bagaimana kehilangan
kewarganegaraan indonesia yang diatur dalam UU no 12 tahun 2006 saja
tanpa menjelaskan secara detail pasal – pasal mana saja yang menerangkan
Penyebab kehilangan kewarganegaraan indonesia.
3. Pada buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan, M.Si menjelaskan bahwa asas
warga negara indonesia terdiri dari asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran yaitu asa ius soli dan sangiunis,asas kewarganegaraan berdasarkan
kewarganegaraan berdasarkan perkawinan,dan asas kewarganegaraan
berdasarkan naturalisasi namun berdasarkan buku PPKN karya Nuryadi dan
Tolib hanya menyatakan asas warga negara berdasarkan asas ius sannguinis
dan ius soli.
4. Pada buku buku PPKN karya Nuryadi dan Tolib menjelaskan warga negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.Lebih tepat yang
disampaikan Buku Pak Dr.Denny Setiawan M.Si. yaitu Warga Negara Republik
Indonesia adalah orang – orang yang berdasarkan perundang – undangan dan
perjanjian – perjanjian atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi Warga Negara Republik Indonesia.
5. Pada buku buku PPKN karya Nuryadi dan Tolib menjelaskan Penduduk ialah
Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
.Lebih tepat yang disampaikan Buku Pak Dr.Denny Setiawan M.Si. yaitu
Penduduk ialah orang –orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara dengan visa yang diberikan kantor imigrasi.

12
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Buku IKN karya Pak Dr. Denny Setiawan, M.Si memiliki 7 daftar isi yang berisikan
inti dari pelajaran ilmu kewarganegaraan, yang mana berisikan Hakikat Ilmu
perkembangannya,warga negara,dan kewarganegaraan,hak dam kewajiban warga
kewarganegaraan, civic dan negara,indentitas nasional ,dan demokrasi sedangkan
buku PPKN karya Nuryadi dan Tolib juga memiliki 7 daftar isi namun berintikan
tentan pancasila ,bhinneka tunggal dan UUD 1945 dalam hal warga negara dan
kewenangan lembaga negara saja.
3.2. Saran
Dalam Proses Pembelajaran PPKN di Sekolah nanti sebaiknya tidak hanya
bertumpu pada kemampuan pengetahuan kewarganegaraan peserta didik saja
namun juga harus bertumpu pada kemampuan ketrampilan dan sikap
kewarganegaraan peserta didik seperti yang berada di buku IKN karya Pak Dr. Denny
Setiawan M.Si.

13
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Denny Setiawan, M.Si/2015/Ilmu Kewarganegaraan/Larispa
2. Nuryadi dan Tolib/2016/Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran/Pusat
Kurikulum dan Perbukuan,Balitbang,Kemdikbud

14

You might also like