Professional Documents
Culture Documents
SISTEM IMUNOLOGI
1. RIWAYAT KESEHATAN
1.1. KELUHAN UTAMA
□ Alergi □ Suara searak □ Ruam
□ Rhinitis □ Penurunan ketajaman pendengaran □ Pruritus
□ Bersin-bersin □ Batuk terus menerus □ Muntah
□ Hidung tersumbat □ Sesak nafas □ Diare
□ Sakit tenggorokan □ Kelemahan □ Kolik usus
□ Perubahan suara □ Kelelahan □ Mengi
□ Pembengkakan kelenjar □ Edema ekstremitas □ Nyeri
□ Kurang nafsu makan □ Perubahan mood □ Sakit kepala
2. PEMERIKSAAN FISIK
2.1 Keadaan Umum
□ Kelelahan □ Kelemahan □ Diaforesis
□ Demam □ Kelemahan muscular □ Limfadenopati
□ Pembengkakan sendi □ Penurunan berat badan □ Menggigil
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan
Tes ANA (Antinuclear
Antibodies)
Tes Coomb direct
Laju Endap Darah
Tes C-Reaktif Protein (CRP)
Tes Faktor Rheumatoid
Pemeriksaan Darah Lengkap (Hb,
Ht, Leukosit, Eritrosit, Trombosit)
Pemeriksaan Uric Acid
Catatan :
1. Tes ANA (Antinuclear antibodies)
ANA adalah antibodi-antibodi yang tidak biasa, dapat terdeteksi di darah, yang
mempunyai kemampuan mengikat pada struktur-struktur tertentu didalam nucleus dari
sel-sel. Nukleus adalah inti yang paling dalam didalam sel-sel tubuh dan mengandung
DNA, materi genetik utama. ANA ditemukan pada pasien-pasien yang sistim imunnya
cenderung menyebabkan peradangan terhadap jaringan-jaringan tubuhnya sendiri.
Antibodi-antibodi yang diarahkan terhadap jaringan sendiri disebut sebagai sebagai auto-
antibodi. Pada penderita SLE biasanya menunjukkan hasil yang positif.
2. Tes coomb direct
Tes untuk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna (incomplete antibody) yang
diabsorpsi oleh eritrosit dengan jalan mereaksikan anti Ig G dan anti komplemen dengan
eritrosit yg sudah tersensitisasi terjadi hemaglutinasi. Pada penderita SLE biasanya
menunjukkan hasil yang positif.
3. Laju endap darah
Pemeriksaan ini dilakuan untuk mengukur kecepatan dimana sel2 darah merah
mengendapkan darah yang tidak membeku dalam mililiter/jam (mm/jam). Peningkatan
LED biasa terjadi pada penyakit Rheumatoid arthritis, SLE dan biasa menurun pada
penyakit arthritis degenerative
Nilai normal
Laki-laki : 0 – 20 mm/ jam
Wanita : 1 – 10 mm/jam
Bayi baru lahir : 0 – 2 mm/jam
Anak-anak : 3 – 13 mm/ jam
4. Tes C- Reaktive protein (CRP)
Dengan mereaksi dengan reagen lateks maka terbentuk ikatan antigen – antibody.
koagulasi. Biasanya meningkat pada penderita AR.
5. Tes faktor rheumatoid
Tes ini menunjukan ada reaksi antara imunoglobulin yang bereaksi dengan molekul IgG
biasanya positif pada AR.
6. Pemeriksaan hematokrit
Hematokrit adalah volume sel-sel darah merah dalam 100 ml (1 dL) darah, dihitung dlm
persen (N pria 40-50%, wanita 36-46%). Pemeriksaan hematokrit mengukur konsentrasi
sel-sel darah merah (eritrosit)dalam darah. Pada SLE biasa terjadi penurunan
7. Pemeriksaan thrombosit
Pada penyakit seperti SLE terjadi thrombosis yang diakibatkan adanya antibodi anti
fosfolipid
8. Pemeriksaan leukosit
Sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh. Biasa kadar ini
menurun pada penderita AR dan SLE
Perbandingan Jumlah Sel darah Anatara laki-laki dan Wanita
Komponen Laki-laki Wanita
Hemoglobin (g %) 14 - 18 12 – 16
Hematokrit (%) 42 - 52 37 – 47
Eritrosit (juta/ mL) 4.7 – 6.1 4.2 – 5.4
Leukosit (ribu/ mL) 4.0 – 10.0 4.0 – 10.0
Trombosit (ribu/ mL) 150 - 400 150 - 400
4. PENGOBATAN
Jenis Pengobatan Dosis