You are on page 1of 5

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

SISTEM IMUNOLOGI

1. RIWAYAT KESEHATAN
1.1. KELUHAN UTAMA
□ Alergi □ Suara searak □ Ruam
□ Rhinitis □ Penurunan ketajaman pendengaran □ Pruritus
□ Bersin-bersin □ Batuk terus menerus □ Muntah
□ Hidung tersumbat □ Sesak nafas □ Diare
□ Sakit tenggorokan □ Kelemahan □ Kolik usus
□ Perubahan suara □ Kelelahan □ Mengi
□ Pembengkakan kelenjar □ Edema ekstremitas □ Nyeri
□ Kurang nafsu makan □ Perubahan mood □ Sakit kepala

1.2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Faktor Pemicu Alergi:
1.2.1. Allergen Inhalasi : □ Serbuk sari □ Jamur
□ Debu □ Spora
□ Tungau □ Tumbuh-tumbuhan
□ Hewan berbulu
1.2.2. Alergen Kontak : □ Pewarna pakaian □ Serat pakaian
□ Kosmetik □ Logam dalam perhiasan
□ Obat topical □ Minyak dari tumbuhan
1.2.3. Tertelan agen : □ Makanan □ Makanan adiktif
□ Obat-obatan □ Racun serangga
1.2.4. Agen suntik : □ Obat □ Vaksin

1.3. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1.3.1 Riwayat Kesehatan Masa kanak-kanak
□ Infeksi Cytomegalovirus □ Meningitis □ Varisela
□ Campak □ Influenza □ Herpes simplek
□ Tetanus □ Asma alergi □ Pneumonia
1.3.2 Riwayat Imunisasi
□ BCG □ Polio □ Campak
□ DPT □ Hepatitis B □ Varisela
1.3.3 Penyakit Kronik dan Hospitalisasi
□ Kanker □ Infeksi HIV/ AIDS □ SLE
□ SSJ □ Diabetes Melitus □ PPOK
□ Penyakit ginjal
1.3.4 Riwayat Alergi
□ Ada □ Tidak
Jenis alergi:
□ Zat adiktif makanan □ Obat-obatan □ Makanan
Jenis makanan penyebab alergi :……………………………………………………..
Kapan munculnya gejala :………………………………………………………………..
Reaksi yang ditimbulkan :………………………………………………………………
Tindakan yang dilakukan :………………………………………………………………

1.4 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1.4.1 Riwayat Kesehatan Keluarga
□ Sering infeksi □ Respon penyembuhan cedera lama
□ Respon autoimun □ Demam dalam waktu yang lama
1.4.2 Cara Keluarga Untuk Mengatasi Masalah Alergi
□ Memakai masker □ Minum obat
□ Memakai penyedot debu
1.4.3 Kebiasaan Keluarga yang dapat Memicu Reaksi Alergi
□ Membakar sampah □ Memelihara binatang
□ Memakai karpet didalam rumah □ Meletakkan tanaman didalam rumah

1.5 RIWAYAT PSIKOSOSSIAL


1.5.1 Lingkungan Pekerjaaan
□ Bersih □ Kotor □ Berdebu
□ Dekat dengan limbah □ Sering kontak dengan zat kimia
□ Dekat dengan bahan mudah terbakar □ Bahan iritatif
□ Bahan yang bersifat karsinogenik □ bahan korosif
1.5.2 Lingkungan Tempat Tinggal
□ Hewan peliharaan □ Tanaman di dalam rumah □ Berdebu
□ Dekat pabrik □ Dekat jalan raya □ Kotor
1.5.3 Kebasaan Sehari-hari
□ Penyalahgunaan obat □ Pecandu alcohol □ Merokok

1.6 RIWAYAT PENGOBATAN


□ Menerima transfusi darah □ Proksinamid □ Isoniazid

2. PEMERIKSAAN FISIK
2.1 Keadaan Umum
□ Kelelahan □ Kelemahan □ Diaforesis
□ Demam □ Kelemahan muscular □ Limfadenopati
□ Pembengkakan sendi □ Penurunan berat badan □ Menggigil

□ Hepatosplenomegali □ Perubahan tanda-tanda vital


2.2 Kulit
□ Ruam □ Urtikaria □ Gatal
□ Menggaruk □ Kerak pada kulit □ Kekeringan
□ Sensitivitas terhadap matahari □ Nodul subkutaneus □ Vesikel herpetic
□ Eritema kupu-kupu pada pipi dan hidung □ Vitiligo □ Ulserasi oral
□ Perlambatan pemulihan luka □ Ulserasi nasal □ Alopesia parsial
□ Edema, derajat : □ 1 + □ 2+ □ 3+ □ 4+
2.3 Mata
□ Lingkaran hitam sekitar mata □ Mengucek berlebihan pada mata
□ Bintil di pelupuk mata □ Sering berkedip secara berlebihan
□ Kongjungtivitis □ Fotofobia
□ Pandangan ganda □ Pandangan kabur
□ Proptosis □ Papil edema
□ Berkurangnya lapang pandang □ Uveitis
□ Katarak □ Kebutaan
2.4 Telinga
□ Penurunan ketajaman pendengaran □ Rasa penuh ditelinga
□ Membran thympani pecah □ Sakit pada telinga
2.5 Hidung
□ Kebiasaan mengendus □ Hidung tersumbat □ Pholip hidung
□ Suara sengau □ Sering menggosok hidung □ Rhinitis
□ Epistaksis berulang
2.6 Mulut dan tenggorokan
□ Bengkak pada bibir atau lidah □ Sakit pada tenggorokan
□ Bengkak pada tenggorokan □ Gatal pada tenggorokan
□ Suara serak
2.7 Sistem Pernafasan
□ Mengi □ Sesak nafas □ Sering batuk
□ Batuk tidak efektif □ Sering terserang ISPA □ Takipnea
□ Krekels □ Retraksi interkosta □ Fibrosis
2.8 Sistem Kardiovaskuler
□ Palpitasi □ Takikardia □ Nyeri dada
□ Peningkatan tekanan darah □ Murmur □ Kardiomegali
2.9 Sistem Gastrointestinal
□ Disfagia □ Nyeri abdomen □ Kram
□ Kembung □ Peningkatan peristaltic usus □ Diare
□ Hepatosplenomegasil □ Limfadenopati □ Splenomegali
□ Kolik usus
2.10 Sistem Muskuloskeletal
□ Nyeri □ Kekakuan sendi □ Parastesia
□ Kesemutan □ Nodul subkutan pada tonjolan tulang
□ Edema jaringan lunak □ Penurunan kekuatan otot □ Kelemahan
2.11 Sistem Genitourinaria
□ Perdarahan fisura rectum □ Hematuria □ Azotemia
□ Nyeri panggul □ Nyeri pada waktu berkemih
2.12 Pengkajian Persarafan
□ Kerusakan memori □ Gangguan konsentrasi □ Kejang
□ Kekacauan mental □ Penurunan proses fikir □ Tremor
□ Inkoordinasi gerakan □ Menarik diri □ Depresi
□ Ansietas □ Psikosis
2.13 Pengkajian Hematologi
□ Ptekie □ Purpura □ Mudah memar
□ Perdarahan gusi

3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan
Tes ANA (Antinuclear
Antibodies)
Tes Coomb direct
Laju Endap Darah
Tes C-Reaktif Protein (CRP)
Tes Faktor Rheumatoid
Pemeriksaan Darah Lengkap (Hb,
Ht, Leukosit, Eritrosit, Trombosit)
Pemeriksaan Uric Acid

Catatan :
1. Tes ANA (Antinuclear antibodies)
ANA adalah antibodi-antibodi yang tidak biasa, dapat terdeteksi di darah, yang
mempunyai kemampuan mengikat pada struktur-struktur tertentu didalam nucleus dari
sel-sel. Nukleus adalah inti yang paling dalam didalam sel-sel tubuh dan mengandung
DNA, materi genetik utama. ANA ditemukan pada pasien-pasien yang sistim imunnya
cenderung menyebabkan peradangan terhadap jaringan-jaringan tubuhnya sendiri.
Antibodi-antibodi yang diarahkan terhadap jaringan sendiri disebut sebagai sebagai auto-
antibodi. Pada penderita SLE biasanya menunjukkan hasil yang positif.
2. Tes coomb direct
Tes untuk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna (incomplete antibody) yang
diabsorpsi oleh eritrosit dengan jalan mereaksikan anti Ig G dan anti komplemen dengan
eritrosit yg sudah tersensitisasi terjadi hemaglutinasi. Pada penderita SLE biasanya
menunjukkan hasil yang positif.
3. Laju endap darah
Pemeriksaan ini dilakuan untuk mengukur kecepatan dimana sel2 darah merah
mengendapkan darah yang tidak membeku dalam mililiter/jam (mm/jam). Peningkatan
LED biasa terjadi pada penyakit Rheumatoid arthritis, SLE dan biasa menurun pada
penyakit arthritis degenerative
Nilai normal
 Laki-laki : 0 – 20 mm/ jam
 Wanita : 1 – 10 mm/jam
 Bayi baru lahir : 0 – 2 mm/jam
 Anak-anak : 3 – 13 mm/ jam
4. Tes C- Reaktive protein (CRP)
Dengan mereaksi dengan reagen lateks maka terbentuk ikatan antigen – antibody.
koagulasi. Biasanya meningkat pada penderita AR.
5. Tes faktor rheumatoid
Tes ini menunjukan ada reaksi antara imunoglobulin yang bereaksi dengan molekul IgG
biasanya positif pada AR.
6. Pemeriksaan hematokrit
Hematokrit adalah volume sel-sel darah merah dalam 100 ml (1 dL) darah, dihitung dlm
persen (N pria 40-50%, wanita 36-46%). Pemeriksaan hematokrit mengukur konsentrasi
sel-sel darah merah (eritrosit)dalam darah. Pada SLE biasa terjadi penurunan
7. Pemeriksaan thrombosit
Pada penyakit seperti SLE terjadi thrombosis yang diakibatkan adanya antibodi anti
fosfolipid
8. Pemeriksaan leukosit
Sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh. Biasa kadar ini
menurun pada penderita AR dan SLE
Perbandingan Jumlah Sel darah Anatara laki-laki dan Wanita
Komponen Laki-laki Wanita
Hemoglobin (g %) 14 - 18 12 – 16
Hematokrit (%) 42 - 52 37 – 47
Eritrosit (juta/ mL) 4.7 – 6.1 4.2 – 5.4
Leukosit (ribu/ mL) 4.0 – 10.0 4.0 – 10.0
Trombosit (ribu/ mL) 150 - 400 150 - 400

9. Pemeriksaan uric acid


Untuk melihat adanya kenaikan kadar asam urat didalam darah. Biasanya ditemukan pada
penderita Arthritis GOUT. Nilai normal 2,5- 8 mg/ dl.

4. PENGOBATAN
Jenis Pengobatan Dosis

You might also like