setiap hari. b) Pemberian makan enteral sesuai program. c) Monitor nilai hasil laboratorium albumin.Nitrogen urea urine, gula darah. 6. Resiko tinggi perubahan jaringan perdarahan. Tujuan/ Kriteria Hasil : Pasien tidak menunjukan tanda -0tanda perdarahan. Rencana Tindakan : a) Kaji tanda-tanda perdarahan sperti gusi sputum, gusi, atau tempat-tempat invasive. b) Monitor Koagulasi intravascular desiminata dan platelet setiap hari. 7. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan dan edema. Tujuan/ Kriteria Hasil : Pasien akan mempertahankan keutuhan kulit. Rencana Tindakan : a) Ubah posisi setiap 2 jam b) Cegah tekanan dengan mengunakan penahan. c) Masage area yang kemerah-merahan disebabkab oleh tekanan. d) Hindari efek yang membekas dari kain pada kulit dengan menggunakan bahan yang halus dan mudah mennyerap keringat. e) Bersihkan pinggiran luka dengann cermat, tempat-tempat insesi aliran darah. DAFTAR PUSTAKA Brunner & suddarth, 2002, patologi kesehatan, EGC Jakarta
Hudak & Galo, 1996
Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Marilynn E. Doenges, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi III, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. M. A Handerson, 1992, anatomi dan fisiologi, EGC : Jakarta http://perawatmasadepa nku.blogspot.com/2012/0 8/laporan-pendahuluan- syok- septik.html#ixzz2czcbQY TP (diakses tanggal 15 juni 2015) http : //prajzathero.blogspot.co m/2011_02_01_archive.ht ml (diakses tanggal 15 juni 2015