You are on page 1of 10

25

“LANTPYCATION” : METODE BARU BUDIDAYA MELON


(Cucumis melo L.) RAMAH LINGKUNGAN

Budi Setiadi Daryono1), Wiko Arif Wibowo1),Hanifa Hanini1),Muhammad


Rifqi1), Desy Retnosari1), Hervin Indra Cahyana1)
1
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta, 55281
Email: bs_daryono@mail.ugm.ac.id

Abstract
Jamusan village is one of the areas that becomes the center of melon
production at Prambanan subdistrict, Sleman, Yogyakarta. However,
at this moment, the villagers of Jamusan still encountered many
obstacles in melon farming. This is caused by the poor quality of the
melon, crops that have not been handled well and the lack of farmer’s
knowledge about the management after harvesting, melon production
that is not absorbed by the market. LANTPYCATION Program (Plant,
Apply, and Diversification) aims to provide knowledge about quality
and good management of the melons in the form of processed product
diversification melon. The method applied in the implementation of
this program which begins with socialization, counseling, training in
management and cultivation of melons, good governance, advocacy
and marketing of melon processed product. The result of the
implementation of this method showed the increase of farmer’s
knowledge about good quality melon, farm management and
procedures for the proper cultivation of melons in creating
diversificated processed melon to improve the welfare of villagers
Jamusan.It could be revealed that LANTPYCATION Program is a new
method on sustainable agriculture of melon cultivation in Indonesia.
Keywords:Melon, Melon cultivation, Diversification processed melon.

Melon (Cucumis melo L.) phosporus, sodium, selenium, dan


merupakan salah satu buah tropika kalsium) (Ivanova, 2012). Konsumsi
dari famili Cucurbitaceae yang melon di Indonesia mencapai 1,34-
memiliki potensi besar untuk 1,50 kg/kapita/tahun (Direktorat
dikembangkan sebagai produk buah Jenderal Holtikultura, 2004) serta
unggulan melalui pemuliaan tanaman produksinya mengalami kenaikan dari
(Maryanto & Daryono, 2011). tahun 2010 sebanyak 85.161 ton
Melonjuga merupakan buah yang menjadi 125.474 ton pada tahun
banyak digemari masyarakat, selain 2012(Badan Pusat Statistik Nasional,
karena kandungan gizi yang tinggi, 2014).
melon mengandung 90% air dan 10% Salah satu wilayah yang
karbohidrat yang menyegarkan pada memiliki potensi besar di bidang
saat dikonsumsi (Samadi, 2007) serta pertanian melon adalah Kecamatan
kaya vitamin A, C, D, K, β-caroten, Prambanan, Kabupaten Sleman,
dan mineral (potassium, magnesium, Yogyakarta. Luas wilayah Kec.
26 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7. No. 1. Januari 2016: 25-34

Prambanan mencakup 35,4 km2 Menurut Daryono dkk (2014)


dengan 6 desa/kelurahan. Kecamatan budidaya melon ramah lingkungan
ini memiliki peran yang potensial yaitu teknik yang diaplikasikan untuk
sebagai sentra budidaya melon dan meminimalisir perusakan lingkungan
daerah yang memiliki luas panen, karena budidaya melon yang meliputi
angka produksi, dan rata-rata teknik pembenihan, teknik seleksi
produksi melon tertinggi di buah, dan teknik penggunaan potensi
Kabupaten Sleman (Badan Pusat lokal. LANTPYCATION(Plant, Apply,
Statistik Sleman, 2014). Berdasarkan and Diversivication) merupakan
data statistik Desa Bokoharjo, dari metode terbaru budidaya melon
5.345 jiwa penduduk, 52,44% berupa ramah lingkungan berupa penerapan
lulusan SD (Sekolah Dasar) dan tidak penelitian dengan basis pengabdian
tamat pendidikan dan 30,3% masyarakat. Tujuan dari program ini
berprofesi sebagai ibu rumah tangga adalah untukmengaplikasikan hasil
dan petani 42,8% (Data Monografi penelitian kultivar melon unggul
Desa Bokoharjo, 2013). dengan teknik budidaya yang ramah
Saat ini pertanian dan budidaya lingkungan, menambah nilai ekonomi
melon Indonesia belum berkembang dari hasil panen melon serta
dengan baik, termasuk Pedukuhan meningkatkan pengetahuan
Jamusan, Kecamatan masyarakat Pedukuhan Jamusan,
Prambanankarena seringkali Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan,
mengalami infeksi jamur tepung Sleman D.I.Yogyakarta. Luaran yang
misalnya pada tahun 2007 sehingga diharapkan adalah kemandirian petani
menyebabkan gagal panen(Maryanto dalam budidaya melon unggul dengan
& Daryono, 2011). Menurut Sobir & mengedepankan aspek ramah
Siregar (2010)melon memiliki daya lingkungan dan peningkatan ekonomi
resistensi yang rendah terhadap untuk kesejahteraan petani.
infeksi Kyuri green mottle mosaic
virus (KGMMV) serta jamur tepung METODE
(Powdery mildew). Ketahanan buah Program ini dilaksanakan
melon pasca panen terbatas akibat selama 5 bulan, dari awal bulan Maret
adanya pematangan secara enzimatis 2015 hingga akhir bulan Juli 2015.
(Doyle et al.,2001), sehingga buah Metode yang digunakan berupa
melon hasil panen yang tidak metode budidaya melon ramah
langsung dijual akan menjadi busuk lingkungan (Daryono dkk, 2014)
dan terbuang. Melodi Gama-3 (MG- yang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
3) merupakan kultivar melon hasil 1. Penyuluhan
riset Laboratoriun Genetika dan Penyuluhan dilakukan dengan
Pemuliaan Fakultas Biologi UGM sosialisasi kultivar MG-3 yang
yang memiliki keunggulan merupakan hasil penelitian yang telah
berupaadaptasi terhadap cuaca dicapai Laboratorium Genetika
ekstrim, respon toleran terhadap Fakultas Biologi UGM dengan
infeksi jamur tepung dan KGMMV seluruh keunggulannya dan tata cara
serta masa panen yang lebih cepat budidayanya. Setelah itu dilakukan
(Daryono dkk,2012). sharing informasi dan diskusi dengan
Kelompok Tani Jamusan terkait
“Lantpycation” : Metode Baru Budidaya Melon 27

manajemen pertanian dan budidaya dilakukan terhadap kelompok PKK


tanaman melon pra dan pasca yang terdiri atas 20 orang ibu rumah
produksi. tangga Pedukuhan Jamusan, Desa
2. Pelatihan (LANTPYCATION) Bokoharjo.
Pelatihan metode barubudidaya 3. Pendampingan berkala
melon ramah lingkungan, Pendampingan berkala
LANTPYCATION (Plant, Apply, and dilakukan dengan tahapan berupa
Diversification) merupakan pelatihan pembekalan, monitoring, dan diskusi
penanaman, pengaplikasian, dan kepada perwakilan kelompok tani.
pendiversifikasian pangan. Teknik Hal ini dimaksudkan agar terjadinya
budidaya melon dilakukan sesuai transfer ilmu antar petani demi
dengan tahapan budidaya melon terwujudnya kemandirian setelah
(Daryono dkk, 2014). Petani dilatih kegiatan ini berakhir, pendampingan
mengenai tahap-tahap budidaya lapangan secara langsung diberikan
melon, aplikasi mulsa, dan teknik kepada 3 orang petani. Disamping itu,
seleksi buah serta teknik penggunaan juga dilakukan pendampingan dalam
pupuk dasar (ZA, KCl, TS) dan hal pembentukan struktur organisasi
pupuk kocor (NPK Mutiara 16-16- kelompok yang terdiri dari Kelompok
16), insectisida (Metindo, Procleim, Tani Melon dan Kelompok PKK.
Marshal) dan fungisida (Amistartop, Adanya pembentukan struktur ini
Manzate, Dithane) secara efisien yaitu bertujuan untuk mewujudkan
penggunaan di fase vegetatif secara program yang
optimal dan di fase generatif secara berkelanjutan.Pendampingan juga
minimal. Selanjutnya dilakukan dilakukan dalam pemasaran produk
teknik kastrasi dan polinasi untuk kegiatan yang telah berhasil
pelatihan produksi benih persilangan diproduksi.
(Munshi & Alvarez, 2008).Kemudian 4. Analisis Ekonomi
juga dilakukan pelatihan pengolahan Analisis ekonomi dilakukan
hasil panen melon yang tidak terserap dengan membandingkan analisis
pasar dan memiliki nilai jual rendah ekonomi budidaya melon ramah
apabila langsung dipasarkan tanpa lingkungan (Daryono dkk, 2014)
pengolahan, menjadi produk yang dengan pengembangan terbaru
bernilai jual tinggi berupakue, ice menggunakan LANTPYCATION.
cream dan puding melon. Analisis ekonomi berperan dalam
Modifikasi sederhana metode peningkatan ekonomi dan
tersebut diharapkan petani memiliki kesejahteraan masyarakat petani
kemandirian dalam mengaplikasikan melon dan menjadi faktor
kultivar melon unggul MG-3 yang pertimbangan dalam manajemen
ramah lingkungan dan peningkatan resiko budidaya melon
nilai ekonomi hasil panen melon
melalui pengolahan pangan berbasis HASIL DAN PEMBAHASAN
melon. Pelatihan budidaya melon 1. Sosialisasi dan Penyuluhan
secara efektif dan efisien diberikan Dilaksanakan sebanyak dua kali
kepada kelompok tani yang terdiri secara formal dan informal antara
atas 23 orang dalam workshop. pelaksana program dan kelompok tani
Pelatihan pengolahan olahan melon Pedukuhan Jamusan (Gambar 1A).
28 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7. No. 1. Januari 2016: 25-34

Dalam penyuluhan (Gambar 1B dan dkk (2013) dan Hadi (2013) dari uji
1C) diberikan pematerian terkait multilokasi, kultivar MG-3 memiliki
budidaya melon dan aplikasi kultivar karakter yang stabil untuk
melon MG-3 serta perbincangan dibudidayakan pada musim hujan
mengenai kondisi perekonomian, maupun musim kemarau. Melon
pertanian, dan potensi-potensi hasil kultivar MG-3 juga menunjukkan
penelitian Fakultas Biologi UGM respon toleran terhadap virus Kyuri
termasuk melon dan olahannya. green mottle mosaic virus (Fitriyah,
Berdasarkan hasil penelitian Sidiq 2013).

A B C

Gambar 1. Sosialisasi dan penyuluhan program, (A) Sosialisasi informal; (B)


Penyuluhan kepada Kelompok Tani; (C) Penyuluhan kepada Kelompok PKK.

Pengembangan metode campuran media tanam pengganti


budidaya melon ramah lingkungan pupuk komersial. Selanjutnya teknik
yang meliputi teknik pembenihan, pembenihan dilakukan dengan
teknik seleksi buah, dan teknik simulasi perakitan kultivar unggul
penggunaan potensi lokal (Daryono untuk peningkatan kesadaran akan
dkk, 2014) pada kegiatan ini adalah kualitas benih lokal unggul. Benih
teknik diversifikasi olahan melon lokal unggul melon kultivar MG-3
pasca panen yang bekerjasama memiliki ketahanan terhadap penyakit
dengan kelompok PKK untuk sehingga pestisida yang digunakan
meningkatkan nilai ekonomi melon dapat dikurangi (Roziqin, 2013;
yang tidak terserap pasar, sehingga Sidiq, 2014). Kemudian dilakukan
juga dilakukan sosialisasi da penanaman benih melon bekerjasama
penyuluhan kepada kelompok PKK dengan Bapak Romli selaku petani
pedukuhan Jamusan (Gambar 1C). model sebagai mitra riset Fakultas
2. Pelatihan (LANTPYCATION) Biologi UGM (Gambar 1A).
Pelatihan dilaksanakan sesuai Pelatihan seleksi buah
dengan tahapan budidaya melon. dilaksanakan ketika tanaman
Tahapan persiapan untuk media memasuki fase generatif, yaitu pada
tanam dilakukan dengan pemanfaatan saat tanaman melon sudah berbuah
terhadap sisa abu vulkanik hasil lebih dari satu. Menurut Taiz dan
erupsi gunung Kelud. Berdasarkan Zeiger (2002), laju pertumbuhan
penelitian Rachmawati dan Daryono tanaman akan memasuki fase
(2014), abu vulkanik memiliki penurunan ketika tanaman memasuki
potensi untuk digunakan dalam fase generatif. Pada saat fase generatif
“Lantpycation” : Metode Baru Budidaya Melon 29

alokasi fotosintat oleh tumbuhan akan mengalami banyak perubahan setelah


difokuskan pada organ reproduktif, dipanen. Melon termasuk buah
khususnya buah (Myrna, 2013) klimaterik sehingga mudah
sehingga perlu diberikan pelatihan membusuk setelah panen dan MG-3
teknik seleksi buah yang berpotensi merupakan kultivar yang mampu
menjadi buah yang baik dirawat, bertahan dari 16 hari hingga 20 hari
sementara buah yang lainnya dipetik setelah panen (Sidiq dkk, 2013).
(Gambar 1C), sedangkan pelatihan Meskipun MG-3 termasuk kultivar
yang ditujukan kepada kelompok melon dengan daya simpan yang
PKK dilakukan dengan tata cara lama, namun apabila buah tidak
pengolahan melon menjadi panganan terserap pasar tetap akan
tradisional semi-modern (Gambar memunculkan masalah baru, yaitu
2B). nilai jual buah melon menurun, buah
Menurut Camelo (2004), tipe terbuang percuma, dan bahkan buah
pematangan buah terbagi atas buah menjadi limbah di sekitar lahan
klimaterik dan buah nonklimaterik, pertanian.Dalam pelatihan ini, melon
buah klimaterik merupakan buah yang tidak terserap pasar dan
yang mampu menghasilkan hormon memiliki nilai jual yang rendah,
etilen sehingga buah menjadi lunak diolah menjadi produk yang bernilai
meskipun buah sudah dipetik, jual lebih tinggi sehingga dapat
sementara buah nonklimaterik menambah pendapatan masyarakat
merupakan buah yang tidak Pedukuhan Jamusan.

A B C

Gambar 2. Pelaksanaan pelatihan dalam aplikasi hasil penelitian, (A) Pelatihan


penanaman dan teknik budidaya; (B) Pelatihan olahan melon; (C) Teknik seleksi
buah.

Selama pelaksanaan pelatihan pengembangan untuk meningkatkan


kegiatan pengolahan melon, sejauh varian produk panganan olahan melon
ini telah diperoleh panganan olahan yang lebih baik. Produk tersebut
melon dengan berbagai macam varian terdiri dari kue, ice cream dan puding
jenis dan rasa. Gambar 3 merupakan melon. Untuk kue sendiri terdiri dari
beberapa produk olahan melon yang Raghout Melon, Pizza Melon, Pie
dihasilkan oleh kelompok PKK. Melon, Donat Melon, Cup Cake
Hingga saat ini produk yang Melon, Suri Melon, Kueku Melon.
dihasilkan dari pengolahan melon Hal ini membuktikan bahwa buah
terdapat 8 jenis produk olahan yang melon selain memiliki potensi untuk
terus dilakukan inovasi dan dijual dan dikonsumsi langsung juga
30 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7. No. 1. Januari 2016: 25-34

memiliki potensi besar untuk Potensi pertanian yang dapat diserap


dilakukan diversifikasi olahan dalam dari adanya program aplikasi
peningkatan nilai ekonomi dari buah penelitian ini yaitu meningkatkan
melon yang tidak lolos standarisasi produksi melon untuk wilayah
pasar. Yogyakarta dan sekitarnya yang
diimbangi dengan kegiatan
pemberdayaan hasil panen melon
yang bernilai jual rendah oleh
Kelompok PKK yang tergabung
sebagai Tim Mamibalon.Potensi
ekonomi yaitu terbukanya banyak
lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Desa Jamusan khususnya anggota
PKK dalam pengolahan panganan
melon, sehingga dapat memunculkan
makanan tradisional semi-modern
khas Desa Jamusan dengan keunikan
Gambar 3. Produk olahan melon berupa bahan dasar serba melon yang
padat karya dan bernilai ekonomi
3. Pendampingan berkala untuk peningkatan kesejahteraan
Pendampingan yang dilakukan masyarakat.Sedangkan Potensi wisata
yakni pembekalan informasi, yang dapat diwujudkan yaitu Desa
monitoring, dan diskusi kepada Jamusan menjadi desa sentra
perwakilan kelompok tani atau petani budidaya melon dengan buah tangan
model. Hal ini dikmaksudkan agar berupa makanan-minuman serba
terjadinya transfer ilmu antar petani melon yang dapat dikembangkan
demi terwujudnya kemandirian menjadi Desa Wisata Melon
setelah kegiatan ini berakhir. Selain Yogyakarta. Dan dapat menjadi role
itu, pendampingan juga dilakukan model bagi desa-desa lainnya dalam
dalam pembentukan struktur usaha memanfaatkan hasil panen
organisasi tim Petani Melon terpadu, melon yang memiliki nilai jual
yaitu Tim Sanggar Tani, dan rendah.
Kelompok PKK Desa Jamusan 4. Analisis ekonomi
khusus dalam pembuatan panganan Budidaya melon dengan teknik
olahan melon yaitu Tim Mamibalon produksi benih dan seleksi buah dapat
(Makanan-Minuman Serba Melon). meningkatkan pendapatan petani dan
Potensi hasil yang dapat mengurangi biaya produksi (Daryono
dikembangkan untuk keberlanjutkan dkk, 2014). Teknik produksi benih
program agar mampu akan menjadikan petani mandiri benih
mensejahterakan masyarakat Desa dan dengan seleksi buah menjadikan
Jamusan dapat dilihat dari potensi hasil panen lebih optimum.
pertanian, ekonomi dan wisatanya.
“Lantpycation” : Metode Baru Budidaya Melon 31

Tabel 1. Analisis ekonomi sistem budidaya melon ramah lingkungan


(1000m2/2000 tanaman) (Daryono dkk, 2014)
No Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp) Penghasilan (Rp)
1 Sewa lahan 1.500.000
2 Benih melon 4 bungkus 0
3 Pupuk kandang, Pupuk dasar 2.700.000
(Urea, TSP, KCl, ZA), Pupuk
kocor, Dolomit
4 Mulsa 500.000
5 Furadan, pestisida, fungisida, 850.000
dan obat-obatan
6 Biaya penanaman dan 2.000.000
pemeliharaan (2 orang x 40hari
x Rp 25.000,00)
7 Biaya pemanenan 100.000 2000 buah x 2kg x
Rp 5000
Total pengeluaran dan pendapatan 7.600.000 20.000.000
Total laba 12.400.000/75 hari

Analisis ekonomi dengan minimal 1,5 kg, net penuh, bentuk


menggunakan sistem budidaya melon buah bulat dan tidak cacat. Pada
ramah lingkungan memiliki nilai yang umumnya, akan terdapat 10% hasil
lebih tinggi dibanding dengan sistem panen melon yang gagal dan tidak
budidaya tradisional, dengan terserap pasar, sehingga apabila
pengembangan metode sistem dilakukan analisis ekonomi akan
budidaya melon ramah lingkungan diperoleh peningkatan nilai jual
(LANTPYCATION) akan mencakup melon yang tidak terserap pasar
resiko hasil panen yang tidak lolos tersebut (Tabel 2).
standarisasi pasar, yaitu berat buah

Tabel 2. Analisis ekonomi diversifikasi olahan melon


No Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp) Penghasilan (Rp)
1 Hasil panen yang tidak terserap 0 (-1.000.000)
pasar 10% (estimasi 200 buah)
2 Resep olahan melon 200.000
3 Hasil produk olahan 5@30buah 0 750.000
x Rp 5000 (harga jual minimal)
Total pengeluaran dan pendapatan 200.000 550.000

Hasil panen yang tidak terserap menutupi setengah dari kerugian yang
pasar menyebabkan berkurangnya ditimbulkan. Pengembangan dari
pendapatan petani, dan dengan metode budidaya melon ramah
dilakukan sistem pengolahan terhadap lingkungan ini dengan melakukan
buah yang tidak terserap pasar pengolahan pada buah melon yang
(LANTPYCATION) dengan berpotensi menjadi limbah mencakupi
perhitungan minimal akan dapat
32 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7. No. 1. Januari 2016: 25-34

resiko dari persentase panen melon yang gagal.

SIMPULAN DAN SARAN memberikan fungsi pengaabdian


1. Simpulan masyarakat.
LANTPYCATION (Plant,
Apply, and Diversification) DAFTAR PUSTAKA
merupakan solusi dari permasalahan Badan Pusat Statistik Nasional. 2014.
buah melon mulai dari pertanian, Data Luas Panen, Produksi,
budidaya dan pengolahan melon yang Produktivitas Melon. Sumber:
menyatu menjadi sebuah program http://www.pertanian.go.id/ap_
pemberdayaan atas dasar hasil pages/mod/datahorti
penelitian ilmiah. Program ini bersifat
twist empowerment yang Badan Pusat Statistik Sleman. 2014.
komprehensif dan terpadu dan Data Kecamatan Prambanan.
pengembangan dari metode budidaya Sumber:
melon ramah lingkungan. Metode http://slemankab.bps.go.id/
yang diterapkan mampu Daryono, B.S., S.D. Hayuningtias,
meningkatkan pengetahuan dan S.D. Maryanto. 2012.
masyarakat Desa Jamusan dengan Perakitan Melon (Cucumis melo
konsep padat karya mengenai kualitas L.) Kultivar Melodi Gama 3
melon yang baik, tata cara Dalam Rangka Penguatan
manajemen pertanian dan budidaya Industri Pertanian Nasional.
melon yang tepat, serta menciptakan Prosiding Seminar Nasional dan
diversifikasi olahan melon untuk Call for Paper EP UNNES.
meningkatkan nilai jual melon bagi
kesejahteraan masyarakat petani Daryono, B.S., T. Joko, dan Purnomo.
melon. 2014. Budidaya Melon Ramah
2. Saran Lingkungan di Area Sekitar
Program pengabdian Gumuk Pasir. Jurnal
masyarakat haruslah bersifat Bioedukasi. 7 (1). Pp: 56-59
sustainability sehingga dibutuhkan
dukungan dana yang berkelanjutan Data Monografi Desa Bokoharjo.
hingga program pengabdian tersebut 2013. Laporan Tahunan
dapat mandiri dan stabil di Kelurahan Bokoharjo. Arsip
masyarakat. Masih banyak peluang Kelurahan.
implementasi hasil penelitian di Direktorat Jenderal Holtikultura.
perguruan tinggi yang dapat 2004. Volume Impor Ekspor
menggerakkan berbagai sektor dalam Benih Buah Tahun 2009-2012.
kehidupan masyarakat dalam Sumber:
mendukung sumber daya manusia http://hortikultura.deptan.go.id/i
Indonesia yang padat karya dalam ndex.php?option=com_content
menghadapi Masyarakat Ekonomi &view=article&id=376&Itemid
ASEAN (MEA) dan sebagai salah =713.
satu langkah konkret perguruan tinggi
hadir ditengah-tengah masyarakat Doyle, M.P., L.R. Beuchat, and T.J.
Montville. 2001. Food
“Lantpycation” : Metode Baru Budidaya Melon 33

Microbiology Fundamentals Pupuk N Dengan Dosis dan


and Frontiers 2nd. Washington Cara Pemberian yang Berbeda
DC: American Society For Pada Lahan Ultisols Dengan
Microbiology.p.31 Sistem Olah Tanah Minimum.
Jurnal Agronomi 10(1): 9-25
Fitriyah, F. 2013. Pewarisan
Ketahanan Melon (Cucumis Rachmawati, Y. 2014. Karakter
melo L.) Kultivar Melodi Gama Fenotipdan Molekuler Melon
3 terhadap Kyuri green mottle (Cucumis melo L. ”TACAPA”)
mosaic virus. Skripsi. Fakultas pada Media Tanam Tanah
Biologi Universitas Gadjah Karst. Thesis. Fakultas Biologi
Mada. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Hadi, R. 2013. Phenotypic Characters
Stability of Melodi Gama-3 Roziqin. 2013. Ketahanan Tanaman
Melon (Cucumis melo L.) Melon (Cucumis melo L.)
Cultivar in Rainy Season Based Kultivar Melodi Gama 3
on Multilocation Test. terhadap Jamur Tepung.
Prosiding. International Laporan Seminar. Fakultas
Seminar on Applied Biologi Universitas Gadjah
Technology, Science, and Art Mada. Yogyakarta
(4th APTECS 2013)
Samadi, B. 2007. Melon : Usaha Tani
Ivanova, P. H. 2012. The melons— dan Penanganan Pasca Panen.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Raw material forfood Hal.17.
processing. In 50 years Food
RDI InternationalScientific- Sidiq, Y. 2014. Identifikasi dan
Practical Conference “Food, Pengembangan Penanda
Technologiesand Health” Molekular Sequence
Proceeding Book (pp. 023– Characterized Amplified Region
Terpaut Gen Ketahanan
026). Plovdiv,Bulgaria. Terhadap Begomovirus pada
Camelo L. andAndres F. 2004. Melon (Cucumis melo L.).
Manual for the preparation and Thesis. Fakultas Biologi
sale of fruits and vegetables : Universitas Gadjah Mada.
from field to market. FAO Yogyakarta.
agricultural services bulletin, Sidiq, Y., S. Maryanto, B.S. Daryono.
1010-1365 ; 151 2013. Uji Adaptasi Multimusim
Munshi, A.D., and J.M. Alvarez. Karakter Fenotip Kultivar
2005. Hybrid Melon Melodi Gama 3 (Cucumis melo
Development. Journal of New L.): Usaha Penguatan Industri
Seeds, 6 (4). Pp: 321-360 Benih Nasional. Prosiding
Seminar Nasional X, Biologi,
Myrna, N. 2013. Pertumbuhan Sains, dan Pembelajarannya.
Tanaman Jagung yang Diberi Vol.10( 2). p.1
34 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7. No. 1. Januari 2016: 25-34

Sobir dan Firmansyah, S. 2010. Taiz, L., and E. Zeiger. 2002. Plant
Budidaya Melon Unggul. Physiology. 3rd ed. Sinauer
Jakarta: Swadaya. Asscociation Publisher.
Sunderland. P: 366 – 368

You might also like