You are on page 1of 10

PENERAPAN SISTEM TIKET ELEKTRONIK PERUSAHAAN

BUS ANTAR KOTA PADA TERMINAL TERPADU

Abdul Gani Kamaludin Nuraini Puspitasari Deden Galih Ginanjar


STMT Trisakti STMT Trisakti STMT Trisakti
aganikmail@gmail.com stmt@indosat.net.id galihginanjar@rocketmail.com

ABSTRACT

Pulo Gebang integrated terminal is the biggest terminal in South-East Asia which was opened
and launched in December 2016. As it was planned, all the inter city bus companies,
operating in Pulo Gadung and Rawa Mangun terminals, would be moved to Pulo Gebang
integrated terminal. The objective of this research is to find out the development of electronic
ticket system at Pulo Gebang integrated terminal, Jakarta; the constraining factors in
improving the electronic ticket system; and the basic problem of electronic ticket booking
system. The method used in this research was Fishbone method. Research data were gathered
by taking random sampling from 20 respondents. The result of the research shows the median
of percentage limit is 65%, therefore, 4 problems are arisen from 10 questions which reveals
that there are only a small number of activities in the electronic ticket booking system and its
promotions.

Keywords: Implementation; system; ticket.

PENDAHULUAN melakukan perjalanan. Pemerintah beserta


Pembangunan di Jakarta semakin hari Kepala Dishub Jakarta dan bekerja sama
semakin maju. Salah satu pembangunan yang dengan Badan Pengelola Transportasi
dikerjakan adalah terminal terpadu yang Jabodetabek (BPTJ) merencanakan adanya
berada di Jakarta Timur. Terminal Terpadu penerapan sistem tiket elektronik bus yang
Pulo gebang adalah terminal terbesar se-Asia nantinya akan memudahkan para calon
Tenggara yang baru saja dibuka dan penumpang dalam membeli tiket bus. Banyak
diresmikan pada Desember tahun 2016. pro dan kontra yang terjadi dengan adanya
Terminal merupakan titik simpul dari rencana itu. Beberapa agen PO bus menolak
berbagai sarana (moda) angkutan yang karena mereka mengatakan bahwa sudah
berfungsi sebagai titik perpindahan biasa menjual secara manual dan bisa
penumpang dari satu sarana angkutan ke mengambil untung lebih sewaktu-waktu
sarana angkutan lainnya dan sebagai tempat apabila lonjakan penumpang bus tinggi.
pengaturan, pergerakan, kendaraan maupun Pemerintah merencanakan penerapan sistem
penumpang dan merupakan titik awal tiket elektronik ini tentunya sudah dipikirkan
maupun titik akhir perjalanan orang untuk secara matang untuk ke depannya nanti,

301
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017

mengingat banyaknya calo tiket. Selain yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut UU
memudahkan bagi penumpang bus dan akan No. 22 Tahun 2009 Terminal adalah
menguntungkan juga bagi agen PO bus yang pangkalan kendaraan bermotor umum yang
dipercaya agar dapat ikut campur tangan digunakan untuk mengatur kedatangan dan
membantu menerapkan juga mengawasi keberangkatan, menaikkan dan menurunkan
sistem tiket elektronik bagi calon penumpang orang dan / atau barang, serta perpindahan
bus. Dengan solusi-solusi yang tepat dan moda angkutan. Penumpang merupakan
mudah diterima masyarakat oleh Badan orang yang memakai jasa angkutan dalam
Pengelola Transportasi Jabodatabek (BPTJ) melakukan suatu perjalanan. Dalam UU
Divisi Direktorat. Agar selama pelaksanaan No.14 Tahun 1992 ketentuan umum Pasal
dapat berjalan dengan maksimal. butir 10, dijelaskan bahwa pengguna jasa
Perkembangan sistem tiket secara elektronik adalah setiap orang dan atau badan hukum
di terminal terpadu Pulo Gebang, untuk yang menggunakan jasa angkut, baik untuk
mengetahui faktor-faktor yang menjadi angkutan orang maupun barang. Penumpang
kendala dalam peningkatan sistem tiket merupakan setiap orang yang diangkut dalam
secara elektronik di terminal terpadu Pulo suatu armada dengan suatu persetujuan
Gebang. Untuk mengetahui akar masalah dari pengangkutan. Penumpang adalah orang yang
penerapan sistem pemesanan tiket secara di angkut dengan angkutan, tidak termasuk
elektronik di terminal terpadu Pulo Gebang awak dan pengemudinya. Menurut Ng-
dan untuk mengetahui solusi dari masalah Kruelle dan Swatman (2006), e-ticketing
penerapan sistem pemesanan tiket elektronik adalah suatu cara untuk mendokumentasikan
di terminal terpadu Pulo Gebang. proses penjualan dari aktifitas perjalanan
pelanggan, tanpa harus mengeluarkan
KAJIAN PUSTAKA dokumen berharga secara fisik maupun paper
Penerapan merupakan sebuah kegiatan ticket. Menurut Permenhub No. 49 Tahun
yang memiliki tiga unsur penting dan mutlak 2012, tiket adalah proses mulai dari
dalam menjalankannya. Adapun unsur-unsur pembayaran tiket sampai dengan
penerapan meliputi: ada program, ada diterbitkannya (issued) tiket. Perkembangan
kelompok target, yaitu masyarakat yang teknologi informasi atau internet memberikan
menjadi sasaran dan diharapkan akan banyak terobosan - terobosan baru bagi dunia
menerima manfaat dari program tersebut, dan bisnis. Gambaran yang nyata adalah
ada pelaksanaan, baik organisasi atau terobosan baru dalam pelayanan pemesanan
perorangan yang bertanggung jawab dalam tiket yang semula konvensional beralih
pengelolaan, pelaksanaan, maupun menjadi online atau yang dikenal electronic
pengawasan. Menurut Indrajit (2001), ticketing.
mengemukakan bahwa sistem mengandung
arti kumpulan-kumpulan dari komponen- METODE PENELITIAN
komponen yang dimiliki unsur keterkaitan Pengumpulan data dilakukan melalui
antara satu dengan lainnya. Pengertian Sistem penelitian lapangan. Data primer diperoleh
Menurut Jogianto (2005) mengemukakan melalui kuesioner dan pengamatan langsung
bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen - di terminal terpadu Pulo Gebang dan Badan
elemen yang berinteraksi untuk mencapai Pengelola Transportasi Jabodetabek. Data
suatu tujuan tertentu. Sistem ini sekunder diperoleh dari bagian Direktorat
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan Prasarana di BPTJ, berupa data tentang
kesatuan yang nyata adalah suatu objek penerapan sistem tiket elektronik bagi
nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang penumpang bus, jumlah armada bus yang

302
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu

tersedia dan jumlah penumpang di terminal Elektronik di Terminal Terpadu Pulo


Pulo Gebang, serta bentuk - bentuk data Gebang, Jakarta
pendukung lainnya. Adapun populasi ini
adalah pegawai/karyawan perusahaan bus di Data mengenai jumlah pemesanan tiket
terminal terpadu Pulo Gebang. Adapun alat secara elektronik, dimana data yang
analisis yang dipergunakan adalah Diagram digunakan adalah jumlah pemesanan tiket
Fishbone yang menunjukkan hubungan sebab secara elektronik perhari selama periode
akibat. (Gaspersz, 2006). pertahun dari bulan Januari sampai dengan
Desember tahun 2015 dan 2016.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Sistem Tiket Secara

Tabel 1 Jumlah pemesanan tiket secara elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang periode
bulan Januari 2015 s/d bulan Desember 2016
Nama PO. Bus Penjualan Tiket
No. Ket
AKAP Sistem Manual (2015) Sistem Elektronik (2016)
120/hari 55/hari Turun
1 Pahala Kencana
43.800/tahun 20.075/tahun 54%
41/hari 37/hari Turun
2 Budiman
14.965 13.505/tahun 9,75%

A. Kendala Peningkatan Sistem Pemesanan tiket guna memperoleh informasi dengan


Tiket Secara Elektronik keterkaitan faktor-faktor yang berperan
dalam penjulan tiket dengan sistem
Tahap pertama mengetahui faktor- elektronik di terminal terpadu Pulo
faktor kategori utama dan faktor-faktor Gebang. Kategori utama 7M: man,
yang menjadi kendala dalam peningkatan machine, method, material, media,
sistem pemesanan tiket secara elektronik motivation, money. Kuesioner yang
di terminal terpadu Pulo Gebang, disebarkan sebanyak 20 lembar kepada
Pendekatan terhadap perusahaan bus karyawan / pegawai di terminal terpadu
dengan melakukan observasi dan Pulo Gebang. Format kisi-kisi instrument
mengamati apa saja yang terjadi sebagai penelitian dan hasil kuesioner dalam
kendala dalam peningkatan sistem tabulasi data kuesioner. Tingkat
pemesanan tiket secara elektronik di permasalahan dapat dilihat tingkat
terminal terpadu Pulo Gebang, lalu bermasalah dan rangking bermasalahnya
membuat kuesioner serta melakukan pada Tabel 4 yang dilakukan dengan
wawancara dengan karyawan/pegawai PO pendekatan median.
Bus yang sering merekap data penjualan

55 55 55 65 65 65 70 75 80 80
65

303
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017

Lalu dapat diketahui tingkat bermasalahnya yaitu:


Md = 65%
Jadi jika diatas rata-rata 65% = B (Bermasalah)
Jika dibawah rata-rata atau sama dengan 65% = TB (Tidak Bermasalah)

Tabel 2 Item Pernyataan Tipe Faktor Penyebab Yang Bermasalah

Item Pertanyaan Tipe Faktor Penyebab Jawaban Jawaban


No. Ket
Ya Tidak Ya (%) Tidak (%)
1 2 3 4 5 6 7
Metode
1a Sistem penanganan pemesanan tiket elektronik 9 11 45 55 TB
telah diterapkan
1b Penerapan tiket elektronik sudah cukup optimal 4 16 20 80 B
Mesin
2a Ketersediaan alat untuk memenuhi pemesanan 7 13 35 65 TB
tiket elektronik sudah baik
SDM
Pegawai/karyawan PO bus mendapatkan
3a 9 11 45 55 TB
pelatihan untuk menangani pemesanan tiket
elektronik
Pengetahuan yang telah diterima
3b pegawai/karyawan terhadap penerapan tiket 6 14 30 70 B
elektronik sudah baik
Material
Ketersediaan peralatan pegawai/karyawan PO
4a 4 16 20 80 B
untuk menunjang proses pemesanan tiket
elektronik sudah lengkap
Adanya sosialisasi pegawai/karyawan PO bus
4b kepada pembeli tentang cara membeli tiket 7 13 35 65 TB
secara elektronik
Media
5a Ketersediaan aplikasi tiket elektronik untuk 7 13 35 65 TB
menunjang kemudahan membeli tiket
Motivasi
Adanya promo/diskon dari PO busterhadap
6a 5 15 25 75 B
penumpang yang sering menggunakan tiket
secaraelektronik
Keuangan
7a Penggunaan tiket elektronik bisa meningkatkan 9 11 45 55 TB
pendapatan perusahaan
Keterangan: TB (Tidak Bermasalah)
B (Bermasalah)

304
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu

Tabel 3 Pembobotan Untuk Menentukan Ranking Tipe Kategori Utama (Tipe Faktor
Penyebab)
Bermasalah Pembobotan dan Rangking
Item Pertanyaan Tipe Faktor
No. % Urutan Urutan Nilai Rangking Tipe
Penyebab
(1) Kebalikan (2) Bobot (3) Kategori Utama
Metode
1b Penerapan tiket elektronik 80 1 4 0,4 Penerapan
sudah cukup optimal
Material
Ketersediaan peralatan
Ketersediaan
4a pegawai/karyawan PO untuk 80 2 3 0,3
Peralatan
menunjang proses pemesanan
tiket elektronik sudah lengkap
Motivasi
Adanya promo/diskon dari PO
6a bus terhadap penumpang yang 75 3 2 0,2 Promo
sering menggunakan tiket
secara elektronik
SDM
Pegawai/karyawan PO bus
3b mendapatkan pelatihan untuk 70 4 1 0,1 Pengetahuan
menangani pemesanan tiket
elektronik
Total 10 (∑1) 1

Keterangan : nilai bobot (3) merupakan perbandingan antara masing-masing urutan


kebalikan (2) dengan total urutan (Σ1). (3 = 2/Σ1

Diagram Rangking Tipe Kategori Utama Yang Bermasalah

10
%

20 40 Penerapan
% %
KetersediaanPerala
tan Promo
Pengetahuan

30
%

305
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017

Simpulan temuan adalah bahwa faktor penerapan (1b) menjadi tipe kategori utama
yang bermasalah dengan rangking 1. Poin kategori utama berikutnya adalah ketersediaan
peralatan (4a) yang menempati rangking 2, kemudian rangking 3 adalah promo/diskon
(6a), dilanjutkan dengan rangking terakhir faktor pengetahuan (3b) yang menempati
rangking 4.

B. Penerapan Sistem Pemesanan Tiket Secara Elektronik


Tabel 4 Faktor-Faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Peningkatan Sistem Pemesanan
Tiket Secara Elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang
Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan Akar Permasalahan
Utama Utama Utama
Keterbatasan pengetahuan
penumpang tentang
penerapan tiket elektronik
Keterbatasan
Belum semua penumpang pengetahuan
bisa mengikuti kemajuan penumpang yang tidak
Metode Penerapan teknologi
Tidak semua penumpang semuanya bisa
berasal dari kota mengikuti kemajuan
Banyak juga penumpang teknologi
berasal dari daerah yang
belummengerti membeli
tiket secaraelektronik
Penumpang terbiasa
membeli tiket secara
manual

Akar Permasalahan Utama


Tabel 5 Faktor-Faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Peningkatan Sistem Pemesanan Tiket
Secara Elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang
Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan
Akar Permasalahan
Utama Utama Utama
Perusahaan belum
menganggarkan untuk membeli
peralatan tersebut
Tidak adanya dana untuk
Perusahaan belum
membeli peralatan
Ketersediaan menganggarkan
Material Daya beli masyarakat masih
Peralatan karena tidak
rendah
adanya dana
Masyarakat belum terbiasa
membeli tiket secara elektronik
Masyarakat terbiasa membeli
tiket secara manual

306
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu

Akar Permasalahan Utama


Tabel 6 Faktor-faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Peningkatan Sistem Pemesanan Tiket
Secara Elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang
Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan
Akar Permasalahan
Utama Utama Utama
Perusahaan belum mengetahui
cara pengenalan dan
penyampaian promo hingga
sampai ke konsumen
Perusahaan belum mengetahui Perusahaan belum
harga yang sesuai dengan mengetahui harga
kondisi pasaran yang sesuai kondisi
Kondisi persaingan pasar pasaran dan
Motivasi Promo
tentang penerapan tiket masih penyampaian
sangat sedikit promo hingga
Pesaing perusahaan masih sampai ke
menjual tiket secara manual konsumen
Perusahaan takut merugi
kehilangan pelanggan apabila
berganti sistem penjualan tiket
secara manual ke elektronik
Akar Permasalahan Utama
Tabel 7 Faktor-faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Peningkatan Sistem Pemesanan Tiket
Secara Elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang
Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan
Akar Permasalahan
Utama Utama Utama
Pihak perusahaan merasa belum
perlu untuk melakukan
pendidikan dan pelatihan
terhadap penerapan tiket
elektronik
Perusahaan belum menyadari
akan pentingnya pendidikan dan
Perusahaan belum
pelatihan untuk karyawan
menyadari akan
Pihak perusahaan belum
pentingnya
SDM Pengetahuan memiliki rencana terkait dengan
pendidikan dan
penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan untuk
pelatihan untuk karyawan
karyawan
Pihak perusahaan masih harus
mengalokasikan dana untuk
kegiatan operasional dalam
perusahaan
Kegiatan operasional dalam
perusahaan PO Bus menentukan
pendapatan perusahaan

307
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017

Gambar 1 Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram) Faktor Yang Menjadi Kendala Dalam
Peningkatan Sistem Pemesanan Tiket Secara Elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang

308
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu

SIMPULAN
Setelah mengetahui apa saja yang
menjadi akar penyebab permasalahan
kendala dalam peningkatan sistem
pemesanan tiket secara elektronik di
Terminal Terpadu Pulo Gebang, maka
langkah selanjutnya adalah memberikan
solusi atau tindakan efektif bagi
permasalahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Gasperz, V. 2006. Sistem Manajemen
Kinerja Terintegrasi Balanced
Scorecard Dengan Six Sigma
Untuk Organisasi Bisnis dan
Pemerintahan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Jogiyanto, H. 2005. Analisis dan Desain


Sistem Informasi (Edisi III).
Yogyakarta: ANDI.

Ng-Kruelle, G. & P.A. Swatman. 2006.


E-Ticketing Strategy and.
Implementation. Yogyakarta: Buku
Dua.

[PM RI].Peraturan Menteri Perhubungan


No. 49 Tahun 2012.Peraturan
Menteri Republik Indonesia

Indrajit, R.E. 2001. E-Commerce: Kiat


dan Strategi Bisnis di Dunia Maya.
Jakarta: Elex-Media Komputindo.

[UU RI] Undang-Undang Nomor 14


Tahun 192 tentang Lalu Lintas
Dan Angkutan Jalan.Undang-
Undang Republik Indonesia

[UU RI].Undang-UndangNo. 22 Tahun


2009 tentang Lalu lintas dan
angkutan Jalan. Undang-Undang
Republik Indonesia

309
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017

Halaman ini sengaja di kosongkan

310

You might also like