Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Pulo Gebang integrated terminal is the biggest terminal in South-East Asia which was opened
and launched in December 2016. As it was planned, all the inter city bus companies,
operating in Pulo Gadung and Rawa Mangun terminals, would be moved to Pulo Gebang
integrated terminal. The objective of this research is to find out the development of electronic
ticket system at Pulo Gebang integrated terminal, Jakarta; the constraining factors in
improving the electronic ticket system; and the basic problem of electronic ticket booking
system. The method used in this research was Fishbone method. Research data were gathered
by taking random sampling from 20 respondents. The result of the research shows the median
of percentage limit is 65%, therefore, 4 problems are arisen from 10 questions which reveals
that there are only a small number of activities in the electronic ticket booking system and its
promotions.
301
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017
mengingat banyaknya calo tiket. Selain yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut UU
memudahkan bagi penumpang bus dan akan No. 22 Tahun 2009 Terminal adalah
menguntungkan juga bagi agen PO bus yang pangkalan kendaraan bermotor umum yang
dipercaya agar dapat ikut campur tangan digunakan untuk mengatur kedatangan dan
membantu menerapkan juga mengawasi keberangkatan, menaikkan dan menurunkan
sistem tiket elektronik bagi calon penumpang orang dan / atau barang, serta perpindahan
bus. Dengan solusi-solusi yang tepat dan moda angkutan. Penumpang merupakan
mudah diterima masyarakat oleh Badan orang yang memakai jasa angkutan dalam
Pengelola Transportasi Jabodatabek (BPTJ) melakukan suatu perjalanan. Dalam UU
Divisi Direktorat. Agar selama pelaksanaan No.14 Tahun 1992 ketentuan umum Pasal
dapat berjalan dengan maksimal. butir 10, dijelaskan bahwa pengguna jasa
Perkembangan sistem tiket secara elektronik adalah setiap orang dan atau badan hukum
di terminal terpadu Pulo Gebang, untuk yang menggunakan jasa angkut, baik untuk
mengetahui faktor-faktor yang menjadi angkutan orang maupun barang. Penumpang
kendala dalam peningkatan sistem tiket merupakan setiap orang yang diangkut dalam
secara elektronik di terminal terpadu Pulo suatu armada dengan suatu persetujuan
Gebang. Untuk mengetahui akar masalah dari pengangkutan. Penumpang adalah orang yang
penerapan sistem pemesanan tiket secara di angkut dengan angkutan, tidak termasuk
elektronik di terminal terpadu Pulo Gebang awak dan pengemudinya. Menurut Ng-
dan untuk mengetahui solusi dari masalah Kruelle dan Swatman (2006), e-ticketing
penerapan sistem pemesanan tiket elektronik adalah suatu cara untuk mendokumentasikan
di terminal terpadu Pulo Gebang. proses penjualan dari aktifitas perjalanan
pelanggan, tanpa harus mengeluarkan
KAJIAN PUSTAKA dokumen berharga secara fisik maupun paper
Penerapan merupakan sebuah kegiatan ticket. Menurut Permenhub No. 49 Tahun
yang memiliki tiga unsur penting dan mutlak 2012, tiket adalah proses mulai dari
dalam menjalankannya. Adapun unsur-unsur pembayaran tiket sampai dengan
penerapan meliputi: ada program, ada diterbitkannya (issued) tiket. Perkembangan
kelompok target, yaitu masyarakat yang teknologi informasi atau internet memberikan
menjadi sasaran dan diharapkan akan banyak terobosan - terobosan baru bagi dunia
menerima manfaat dari program tersebut, dan bisnis. Gambaran yang nyata adalah
ada pelaksanaan, baik organisasi atau terobosan baru dalam pelayanan pemesanan
perorangan yang bertanggung jawab dalam tiket yang semula konvensional beralih
pengelolaan, pelaksanaan, maupun menjadi online atau yang dikenal electronic
pengawasan. Menurut Indrajit (2001), ticketing.
mengemukakan bahwa sistem mengandung
arti kumpulan-kumpulan dari komponen- METODE PENELITIAN
komponen yang dimiliki unsur keterkaitan Pengumpulan data dilakukan melalui
antara satu dengan lainnya. Pengertian Sistem penelitian lapangan. Data primer diperoleh
Menurut Jogianto (2005) mengemukakan melalui kuesioner dan pengamatan langsung
bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen - di terminal terpadu Pulo Gebang dan Badan
elemen yang berinteraksi untuk mencapai Pengelola Transportasi Jabodetabek. Data
suatu tujuan tertentu. Sistem ini sekunder diperoleh dari bagian Direktorat
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan Prasarana di BPTJ, berupa data tentang
kesatuan yang nyata adalah suatu objek penerapan sistem tiket elektronik bagi
nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang penumpang bus, jumlah armada bus yang
302
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu
Tabel 1 Jumlah pemesanan tiket secara elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang periode
bulan Januari 2015 s/d bulan Desember 2016
Nama PO. Bus Penjualan Tiket
No. Ket
AKAP Sistem Manual (2015) Sistem Elektronik (2016)
120/hari 55/hari Turun
1 Pahala Kencana
43.800/tahun 20.075/tahun 54%
41/hari 37/hari Turun
2 Budiman
14.965 13.505/tahun 9,75%
55 55 55 65 65 65 70 75 80 80
65
303
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017
304
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu
Tabel 3 Pembobotan Untuk Menentukan Ranking Tipe Kategori Utama (Tipe Faktor
Penyebab)
Bermasalah Pembobotan dan Rangking
Item Pertanyaan Tipe Faktor
No. % Urutan Urutan Nilai Rangking Tipe
Penyebab
(1) Kebalikan (2) Bobot (3) Kategori Utama
Metode
1b Penerapan tiket elektronik 80 1 4 0,4 Penerapan
sudah cukup optimal
Material
Ketersediaan peralatan
Ketersediaan
4a pegawai/karyawan PO untuk 80 2 3 0,3
Peralatan
menunjang proses pemesanan
tiket elektronik sudah lengkap
Motivasi
Adanya promo/diskon dari PO
6a bus terhadap penumpang yang 75 3 2 0,2 Promo
sering menggunakan tiket
secara elektronik
SDM
Pegawai/karyawan PO bus
3b mendapatkan pelatihan untuk 70 4 1 0,1 Pengetahuan
menangani pemesanan tiket
elektronik
Total 10 (∑1) 1
10
%
20 40 Penerapan
% %
KetersediaanPerala
tan Promo
Pengetahuan
30
%
305
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017
Simpulan temuan adalah bahwa faktor penerapan (1b) menjadi tipe kategori utama
yang bermasalah dengan rangking 1. Poin kategori utama berikutnya adalah ketersediaan
peralatan (4a) yang menempati rangking 2, kemudian rangking 3 adalah promo/diskon
(6a), dilanjutkan dengan rangking terakhir faktor pengetahuan (3b) yang menempati
rangking 4.
306
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu
307
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017
Gambar 1 Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram) Faktor Yang Menjadi Kendala Dalam
Peningkatan Sistem Pemesanan Tiket Secara Elektronik di Terminal Terpadu Pulo Gebang
308
Penerapan Sistem Tiket Elektronik Perusahaan Bus Antar Kota Pada Terminal Terpadu
SIMPULAN
Setelah mengetahui apa saja yang
menjadi akar penyebab permasalahan
kendala dalam peningkatan sistem
pemesanan tiket secara elektronik di
Terminal Terpadu Pulo Gebang, maka
langkah selanjutnya adalah memberikan
solusi atau tindakan efektif bagi
permasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gasperz, V. 2006. Sistem Manajemen
Kinerja Terintegrasi Balanced
Scorecard Dengan Six Sigma
Untuk Organisasi Bisnis dan
Pemerintahan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
309
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 3 Mei 2017
310